NOMOR : SK/102/2021
TENTANG
MEMUTUSKAN
1
PRAKTEK DOKTER 24 JAM
Ruko Cikarang Central City H29
Ciantra Cikarang Selatan, Kab Bekasi
Phone : (021) 29470099
KESATU : Tata nilai budaya mutu dan keselamatan pasien di Klinik Sapta
Mitra sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
KEDUA : Kewajiban untuk melaksanakan tata nilai budaya mutu dan
keselamatan pasien di Klinik Sapta Mitra Cikarang di bawah
tanggung jawab tim Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan
Keselamatan Pasien.
KETIGA : surat keputusan ini berlaku sejak tanggal dilaksanakan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Cikarang
Pada tanggal 14 November 2021
PENANGGUNG JAWAB
KLINIK SAPTA MITRA,
CHOIRUL ANWAR
NIK 250127- SMS
2
PRAKTEK DOKTER 24 JAM
Ruko Cikarang Central City H29
Ciantra Cikarang Selatan, Kab Bekasi
Phone : (021) 29470099
NOMOR :…/…/…/
KESELAMATAN
1. 5 S
Sikap dan perilaku petugas klinik sapta mitra dalam memberikan pelayanan kepada pengguna
layanan harus memenuhi 5 S yaitu : Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun.
2. Kesadaran (Awareness)
Seluruh staff klinik mampu mengenali kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut, serta
mengambil tindakan untuk memperbaikinya.
3. Terbuka dan Adil
Bagian yang fundamental dari organisasi dengan budaya keselamatan adalah menjamin adanya
keterbukaan dan adil, berbagi informasi secara “terbuka dan bebas”. Perlakuan yang adil
terhadap staf waktu terjadi insiden.
Adapun konsekuensi menjadi “terbuka dan adil” adalah:
a. Staf harus terbuka tentang insiden yang melibatkan mereka.
b. Staf dan klinik harus akuntabel terhadap tindakan mereka.
c. Staf merasa mampu berbicara kepada kolega dan atasannya tentang insiden yang terjadi.
d. Klinik terbuka dengan pasien, masyarakat dan staf.
e. Staf diperlakukan adil dan didukung bila terjadi insiden.
4. Pendekatan sistem
Memiliki budaya keselamatan akan mendorong terciptanya lingkungan yang
mempertimbangkansemua komponen sebagai factor yang ikut berkontribusi terhadap insiden
yang terjadi. Hal ini menghindari kecenderungan untuk menyalahkan individu dan lebih melihat
kepada system dimana individu tersebut bekerja. Inilah yang disebut pendekatan system
( system approach).