A
DENGAN DISMENOREA
Disusun oleh :
AZZAHRA WINDYAR PUTRI
(1250021008)
PRODI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
TA.2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
COVER.....................................................................................................................................1
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................4-5
B. Tujuan ......................................................................................................................5
C. Manfaat.................................................................................................................5-6
A. Teori Medis.............................................................................................................7
1. Pengertian Dismenorea / Nyeri haid..................................................................7
2. Jenis – jenis Dismenorea...................................................................................7
A. Dismenorea Primer......................................................................................7
a. Pengertian Dismenorea Primer..............................................................7
b. Penyebab Dismenorea Primer................................................................8
c. Faktor Resiko.........................................................................................8
d. Gambaran Klinik....................................................................................8
B. Dismenorea Sekunder..................................................................................9
a. Pengertian Dismenorea Sekunder..........................................................9
b. Penyebab Dismenorea Sekunder............................................................9
c. Faktor Resiko.........................................................................................9
d. Gambaran Klinik....................................................................................9
e. Cara Mengatasi Dismenorea.............................................................9-10
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nyeri menstruasi atau dismenorea merupakan karakteristik nyeri yang terjadi di bagian
bawah perut saat menstruasi, rasa nyeri menyebar dari pinggang ke paha. Dismenorea terjadi
akibat hormon progesteron yang tidak seimbang dalam darah dan menimbulkan rasa nyeri.
Dismenorea juga dipengaruhi oleh faktor psikologis pada wanita. Nyeri saat menstruasi
merupakan masalah reproduksi paling umum yang dialami wanita atau remaja segala macam
usia. Menstruasi berawal dari yang biasa terjadi pada usia 12-16 tahun sampai terjadinya
menopause yang terjadi sekitar umur 45-50 tahun. Perilaku yang dilakukan untuk mengurangi
dismenorea berdasarkan fenomena dimasyarakat, remaja banyak mengkonsumsi soft drink
yang memiliki dampak buruk terhadap kesehatan. Berdasarkan data survei demografi dan
kesehatan indonesia pada tahun 2009 penderita dismonorea primer menduduki peringkat ke
empat, dari jumlah yang mengalami haid sekitar 54,89% yang menderita disminorea primer
apabila ini tidak mendapat penanganan langsung akan mengakibatkan tergangguanya aktifitas
para remaja yang mengalami menstruasi dengan keluhan nyeri.
Banyak remaja yang mengalami gangguan saat menstruasi, salah satunya adalah nyeri
menstruasi (dismenorea). Berdasarkan penyebabnya, dismenorea ada dua jenis, yaitu
dismenorea primer dan sekunder. Dismenorea primer merupakan nyeri haid yang
disebabkan oleh psikogen, penyakit kronis, penyempitan leher rahim, dan hormonal.
Dismenorea primer terjadi setelah 12 bulan atau bahkan lebih, pada bulan pertama, haid
tidak disertai dengan rasa nyeri. Sifat rasa nyeri berjangkit-jangkit, biasanya batas pada
bagian perut bawah, tetapi dapat menyebar ke daerah punggung dan paha. Rasa nyeri
biasanya disertai sakit kepala, mual, muntah, diare, dan sebagainya.
Tidak ada pembuahan saat menstruasi, ovum setelah ovulasi hormon reproduksi wanita
menurun secara cepat yang dikarenakan korpus luteum berinvolusi. Hal ini mengakibatkan
endometrium untuk implantasi hasil fertilisasi menjadi luruh. Semua kelenjar luruh dan
mengakibatkan menurunnya nutrisi pada vasospasme pembuluh darah di endometrium.
Vasospasme mengakibatkan reaksi inflamasi pada asam arakhidonat dan kemudian
melepaskan prostaglandin (PG). Terutama PGF-2 α menyebabkan vasokonstriksi dan
hipertonus pada miometrium. Hipertonus akan menyebabkan dismenorea primer.
Tumbuhan obat tradisional dibuat sesuai kegunaan dan fungsinya bisa dipilih dari satu
jenis atau bahkan beberapa jenis tumbuhan obat seperti kunyit, kencur, jahe, dan temulawak
yang dibuat menjadi jamu. Ada beberapa cara untuk meredakan dismenorea dengan cara
farmakologi dan non-farmakologi. Analgesik dan anti inflamasi atau obat golongan NSAID
(Nonsteroidal Antiinflammatory) seperti asam mefenamat, ibuprofen merupakan terapi
farmakologi yang sering digunakan. Akan tetapi penggunaan obat farmakologi dalam jangka
panjang dapat menimbulkan efek samping seperti gangguan pada lambung dan anemia.
Solusi dari masalah ini adalah dengan memberikan promosi kesehatan sebagai proses
untuk meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku bagi remaja putri dalam menangani
dismenorea. Perilaku yang dilakukan untuk mencegah, mengatasi dan menyembuhkan
dismenorea adalah dengan olahraga teratur, istirahat yang cukup, nutrisi seimbang, dan
konsumsi minuman tradisional diantaranya adalah kunyit asam, beras kencur, dan jahe yang
berfungsi sebagai pereda nyeri dan memperlancar menstruasi.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
mengenai hubungan pengetahuan dengan perilaku konsumsi minuman tradisional pada
remaja yang mengalami dismenorea.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memberi asuhan kebidanan tentang dismenorea.
2. Tujuan Khusus
Mampu melakukan pengkajian data subjektif dan data obyektif, mampu
mengidentifikasi diagnosa, masalah, dan kebutuhan, antisipasi masalah potensial,
identifikasi kebutuhan segera, pengembangan rencana, implementasi, evaluasi.
.
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi IPTEK
b. Bagi Peneliti
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk menambah wawasan dan
informasi masyarakat tentang perilaku konsumsi minuman tradisional pada
remaja yang mengalami dismenorea.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI MEDIS
1. Pengertian Dismenorea / Nyeri Haid
Dismenore (dysmenorrhea) berasal dari bahasa yunani, dimana “dys” berarti sulit,
nyeri, abnormal, “meno” yang berarti bulan, dan “orrhea” yang berarti yang berarti
aliran. Dismenore adalah kondisi medis yang terjadi pada saat haid atau menstruasi
yang ditandai dengan nyeri atau rasa sakit di daerah perut dan panggul yang dapat
mengganggu aktivitas sehari-hari dan memerlukan pengobatan (Judha, 2012).
Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama
menstruasi (Morgan, 2009). Dismenore merupakan suatu gejala rasa sakit atau rasa
tidak enak diperut bagian bawah pada masa menstruasi sampai dapat menggangu
aktifitas sehari-hari yang paling sering ditemui pada wanita muda dan reproduktif.
Dismenore adalah keluhan yang paling sering menyebabkan wanita muda pergi ke
dokter untuk konsultasi dan mendapatkan pengobatan (Winknjosastro, 2007).
LANGKAH 1 (PENGKAJIAN)
DATA SUBYEKTIF
Biodata
Nama : Nn. A
Umur : 20 tahun
Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Jl. Mawar No. 5
1. Keluhan utama
Sakit saat haid
2. Riwayat kesehatan / penyakit sekarang
Nn. A datang tanggal 01 Desember 2021 pukul 07.00 WIB dengan keluhan
sakit perut pada saat haid yang dirasakan pada hari – hari pertama. Sakit yang
dirasakan pada perut bagian bawah selama 3 bulan terakhir.
3. Riwayat kesehatan yang lain
Tidak pernah mengalami sakit yang serius sehingga memerlukan perawatan di
rumah sakit.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada penyakit keturunan seperti jantung, hipertensi, anemia berat, dll.
5. Riwayat fungsi reproduksi
a. Riwayat menstruasi
- Menarche
- Siklus
- Lamanya
- Banyaknya
- Warna / bau
- Dismenorea
- HPHT
b. Kebiasaan seksual
Tidak ada
c. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Tidak ada
d. Tumor : tidak ada
e. Infeksi : tidak ada
f. Gangguan KB : tidak ada
g. Riwayat perkawinan : belum menikah
6. Pola kegiatan sehari –hari
a. Makan / minum
Frekuensi : 3 x sehari
Macam : nasi, lauk – pauk, sayuran, buah - buahan
Pantangan : tidak ada
Minum : ±2 liter / hari
b. Eliminasi
BAK
Frekuensi : 4 – 6 x / hari
Warna : jernih
Konsistensi : cair
Bau : normal
BAB
Frekuensi : 1 x / hari
Warna : kuning
Konsistensi : lembik
Bau : khas
c. Personal Hygiene
Mandi : 2 x / hari
Sikat gigi : 3 x / hari
Ganti pakaian : 2 x / hari
d. Ketergantungan
Alergi : tidak ada
Merokok : tidak ada
Obat – obatan / alcohol : tidak ada
Jamu : tidak ada
e. Keadaan psikologis, social, dan spiritual
Status emosional : stabil
Status social : baik
Komunikasi dengan keluarga : baik
Status ekonomi : baik
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Keadaan emosional : stabil
Tanda – tanda vital
- TD : 110 / 60 mmHg
- Nadi : 84 x / menit
- Pernafasan : 22 x / menit
- Suhu : 36.5⁰C
- BB : 48 kg
- TB : 155 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Rambut : bersih, tidak rontok dan tidak berketombe
Konjungtiva : merah muda
Selera : putih
Kelopak mata : tidak ada oedema
b. Mulut dan gigi : bersih dan tidak ada caries
c. Leher
Kelenjar tyroid : tidak ada pembesaran
Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran
Vena jungularis : tidak ada pembesaran
d. Dada
Jantung : normal
Paru – paru : suara jernih
e. Payudara
Pembesaran : tidak ada
Puting susu : menonjol
Benjolan : tidak ada
Simetris : ya, kanan dan kiri
Nyeri : tidak ada
Pengeluaran : tidak ada
f. Punggung dan pinggang
Posisi punggung : lordosis
Nyeri ketuk : tidak ada
g. Anogenitalia
Vulva dan vagina : warna normal
Oedema : tidak ada
Pengeluaran : darah, bau khas
Banyaknya : 2-3 x ganti pembalut
Anus : tidak ada hemeroid
Inspekulo : tidak di lakukan
Periksa dalam : tidak di lakukan
LANGKAH V PERENCANAAN
1. Menganjurkan mengurangi makanan tinggi kadar aram, tinggi kafein, coklat,
pemyedap, pengawet, pewarna, dan berlemak tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.detikhealth.com/read/2012/01/02/173645/1804882/776/10-cara-alami-redakan-
nyeri-haid
http://www.detikhealth.com/read/2012/01/02/173645/18048872/766/10-cara-alami-redakan-
nyeri-haid