Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN PADA Nn.

A
DENGAN DISMENOREA

Disusun oleh :
AZZAHRA WINDYAR PUTRI
(1250021008)
PRODI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
TA.2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan kebidanan ini disusun untuk menyelesaikan prakikum matkul konsep


kebidanan fakultas dengan judul Asuhan kebidanan pada Nn. A dengan kasus
Dismenorea.

Surabaya , 01 Desember 2021

(AZZAHRA WINDYAR PUTRI)

Mengetahui

Dosen Pembimbing Dosen PA

(Yunik Windarti, SST , M.Kes) (Esty Puji Rahayu,SST , M.Kes)


DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................................1

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................4

A. Latar Belakang......................................................................................................4-5
B. Tujuan ......................................................................................................................5
C. Manfaat.................................................................................................................5-6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................7

A. Teori Medis.............................................................................................................7
1. Pengertian Dismenorea / Nyeri haid..................................................................7
2. Jenis – jenis Dismenorea...................................................................................7
A. Dismenorea Primer......................................................................................7
a. Pengertian Dismenorea Primer..............................................................7
b. Penyebab Dismenorea Primer................................................................8
c. Faktor Resiko.........................................................................................8
d. Gambaran Klinik....................................................................................8
B. Dismenorea Sekunder..................................................................................9
a. Pengertian Dismenorea Sekunder..........................................................9
b. Penyebab Dismenorea Sekunder............................................................9
c. Faktor Resiko.........................................................................................9
d. Gambaran Klinik....................................................................................9
e. Cara Mengatasi Dismenorea.............................................................9-10

BAB III TINJAUAN KASUS..................................................................................................10


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nyeri menstruasi atau dismenorea merupakan karakteristik nyeri yang terjadi di bagian
bawah perut saat menstruasi, rasa nyeri menyebar dari pinggang ke paha. Dismenorea terjadi
akibat hormon progesteron yang tidak seimbang dalam darah dan menimbulkan rasa nyeri.
Dismenorea juga dipengaruhi oleh faktor psikologis pada wanita. Nyeri saat menstruasi
merupakan masalah reproduksi paling umum yang dialami wanita atau remaja segala macam
usia. Menstruasi berawal dari yang biasa terjadi pada usia 12-16 tahun sampai terjadinya
menopause yang terjadi sekitar umur 45-50 tahun. Perilaku yang dilakukan untuk mengurangi
dismenorea berdasarkan fenomena dimasyarakat, remaja banyak mengkonsumsi soft drink
yang memiliki dampak buruk terhadap kesehatan. Berdasarkan data survei demografi dan
kesehatan indonesia pada tahun 2009 penderita dismonorea primer menduduki peringkat ke
empat, dari jumlah yang mengalami haid sekitar 54,89% yang menderita disminorea primer
apabila ini tidak mendapat penanganan langsung akan mengakibatkan tergangguanya aktifitas
para remaja yang mengalami menstruasi dengan keluhan nyeri.
Banyak remaja yang mengalami gangguan saat menstruasi, salah satunya adalah nyeri
menstruasi (dismenorea). Berdasarkan penyebabnya, dismenorea ada dua jenis, yaitu
dismenorea primer dan sekunder. Dismenorea primer merupakan nyeri haid yang
disebabkan oleh psikogen, penyakit kronis, penyempitan leher rahim, dan hormonal.
Dismenorea primer terjadi setelah 12 bulan atau bahkan lebih, pada bulan pertama, haid
tidak disertai dengan rasa nyeri. Sifat rasa nyeri berjangkit-jangkit, biasanya batas pada
bagian perut bawah, tetapi dapat menyebar ke daerah punggung dan paha. Rasa nyeri
biasanya disertai sakit kepala, mual, muntah, diare, dan sebagainya.
Tidak ada pembuahan saat menstruasi, ovum setelah ovulasi hormon reproduksi wanita
menurun secara cepat yang dikarenakan korpus luteum berinvolusi. Hal ini mengakibatkan
endometrium untuk implantasi hasil fertilisasi menjadi luruh. Semua kelenjar luruh dan
mengakibatkan menurunnya nutrisi pada vasospasme pembuluh darah di endometrium.
Vasospasme mengakibatkan reaksi inflamasi pada asam arakhidonat dan kemudian
melepaskan prostaglandin (PG). Terutama PGF-2 α menyebabkan vasokonstriksi dan
hipertonus pada miometrium. Hipertonus akan menyebabkan dismenorea primer.
Tumbuhan obat tradisional dibuat sesuai kegunaan dan fungsinya bisa dipilih dari satu
jenis atau bahkan beberapa jenis tumbuhan obat seperti kunyit, kencur, jahe, dan temulawak
yang dibuat menjadi jamu. Ada beberapa cara untuk meredakan dismenorea dengan cara
farmakologi dan non-farmakologi. Analgesik dan anti inflamasi atau obat golongan NSAID
(Nonsteroidal Antiinflammatory) seperti asam mefenamat, ibuprofen merupakan terapi
farmakologi yang sering digunakan. Akan tetapi penggunaan obat farmakologi dalam jangka
panjang dapat menimbulkan efek samping seperti gangguan pada lambung dan anemia.
Solusi dari masalah ini adalah dengan memberikan promosi kesehatan sebagai proses
untuk meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku bagi remaja putri dalam menangani
dismenorea. Perilaku yang dilakukan untuk mencegah, mengatasi dan menyembuhkan
dismenorea adalah dengan olahraga teratur, istirahat yang cukup, nutrisi seimbang, dan
konsumsi minuman tradisional diantaranya adalah kunyit asam, beras kencur, dan jahe yang
berfungsi sebagai pereda nyeri dan memperlancar menstruasi.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
mengenai hubungan pengetahuan dengan perilaku konsumsi minuman tradisional pada
remaja yang mengalami dismenorea.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memberi asuhan kebidanan tentang dismenorea.
2. Tujuan Khusus
Mampu melakukan pengkajian data subjektif dan data obyektif, mampu
mengidentifikasi diagnosa, masalah, dan kebutuhan, antisipasi masalah potensial,
identifikasi kebutuhan segera, pengembangan rencana, implementasi, evaluasi.
.
C. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi IPTEK

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan


rujukan ilmiah khususnya bidang ilmu kesehatan untuk mengembangkan
pengetahuan yang lebih luas, sehingga dapat membantu menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan konsumsi minuman tradisional pada remaja
yang mengalami dismenorea.

b. Bagi Peneliti

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai teori secara langsung dan


dapat mengetahui tentang perilaku konsumsi minuman tradisional pada remaja
yang mengalami dismenorea.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Remaja Putri

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi kepada remaja


tentang dismenorea sehingga remaja mampu memahami perilaku
konsumsi minuman tradisional saat mengalami dismenorea.

b. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk menambah wawasan dan
informasi masyarakat tentang perilaku konsumsi minuman tradisional pada
remaja yang mengalami dismenorea.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI MEDIS
1. Pengertian Dismenorea / Nyeri Haid
Dismenore (dysmenorrhea) berasal dari bahasa yunani, dimana “dys” berarti sulit,
nyeri, abnormal, “meno” yang berarti bulan, dan “orrhea” yang berarti yang berarti
aliran. Dismenore adalah kondisi medis yang terjadi pada saat haid atau menstruasi
yang ditandai dengan nyeri atau rasa sakit di daerah perut dan panggul yang dapat
mengganggu aktivitas sehari-hari dan memerlukan pengobatan (Judha, 2012).
Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama
menstruasi (Morgan, 2009). Dismenore merupakan suatu gejala rasa sakit atau rasa
tidak enak diperut bagian bawah pada masa menstruasi sampai dapat menggangu
aktifitas sehari-hari yang paling sering ditemui pada wanita muda dan reproduktif.
Dismenore adalah keluhan yang paling sering menyebabkan wanita muda pergi ke
dokter untuk konsultasi dan mendapatkan pengobatan (Winknjosastro, 2007).

2. Jenis – Jenis Dismenorea


A. Dismenorea Primer
a. Pengertian Dismenorea Primer
Dismenore primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa di adanya kelainan pada
alat- alat genital yang nyata. Dismenore primer terjadi beberapa waktu setelah
menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih, oleh karena siklus- siklus haid pada
bulan- bulan pertama setelah menarche umumnya berjenis anovulator yang tidak
disertai dengan rasa nyeri. Rasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya atau bersama-
sama dengan permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa jam, walaupun pada
beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari. Sifat rasa nyeri adalah kejang
berjangkit- jangkit, biasanya terbatas pada perut bagian bawah, tetapi dapat menyebar
ke daerah pinggang dan paha. Bersamaandengan rasa nyeri dapat dijumpai rasa mual,
muntah, sakit kepala, diare, iritabilitas dan sebagainya. Gadis dan perempuan muda
dapat diserang nyeri haid primer. Dinamakan dismenore primer karena rasa nyeri
timbul tanpa ada sebab yang dapat dikenali. Nyeri haid primer hampir selalu hilang
sesudah perempuan itu melahirkan anak pertama, sehingga dahulu diperkirakan bahwa
rahim yang agak kecil dari perempuan yang belum pernah melahirkan menjadi
penyebabnya, tetapi belum pernah ada bukti dari teori itu (Hermawan, 2012).
b. Penyebab Dismenorea Primer
a) Kelainan Organik
Ditemukan adanya kelainan pada rahim seperti kelainan letak arah anatomi uterus,
hypoplasia uteri (keadaan perkembangan rahim yang tidak lengkap), obstruksi kanalis
servikalis (sumbatan saluran jalan lahir), mioma submukosa bertangkai ( tumor jinak
yang terdiri dari jaringan otot), dan polip endometrium.
b) Faktor kejiwaan atau gangguan psikis
Adanya perasaan yang mengganggu dari psikis seseorang remaja yang memberikan
efek negatif terhadap diri, sehingga menyebabkan nyeri dismenorea.
c) Faktor konstitusi Anemia dan penyakit menahun juga dapat mempengaruhi
timbulnya dismenorea.
c. Faktor Resiko Dismenorea Primer
a) Usia saat menstruasi pertama kurang dari 12 tahun
b) Belum pernah hamil dan melahirkan
c) Memiliki haid yang memanjang atau dalam waktu lama
d. Gambaran Klinik
Dismenorea primer biasanya akan dirasakan secara bertahap yaitu dimulai dari
tahap ringan yang dimulai dari adanya kram pada bagian tengah, yang memiliki sifat
spasmodik yang dapat menyebar kepunggung atau paha bagian belakang. Umumnya
dismenorea primer akan dirasakan pada saat 1 sampai 2 hari sebelum menstruasi atau
saat menstruasi. Nyeri yang dirasakan tersebut akan terasa lebih berat selama 24 jam
dan berkurang setelah itu (Morgan, 2009).
Dismenorea primer memiliki karakteristik dan faktor yang berkaitan dengannya
yaitu biasanya dismenorea dimulai 1-3 tahun setelah menstruasi dan akan bertambah
berat apabila sudah berumur 23-27 tahun dan secara perlahan-lahan akan mereda
setelah umur tersebut. Dismenorea primer biasanya terjadi pada remaja yang belum
pernah menikah dan nyerinya akan kurang apabila sudah melahirkan. Namun pada
remaja yang memiliki indeks masa tubuh yang berlebihan akan mempengaruhi terhadap
nyeri rahim kecuali remaja tersebut atlet. Dismenore primer akan terjadi aliran
menstruasi yang lama dan jarang terjadi pada remaja yang memiliki siklus haid yang
tidak teratur (Morgan, 2009).
B. Dismenorea Sekunder
a. Pengertian Dismenorea Sekunder
Dismenorea sekunder merupakan suatu nyeri pada bagian abdomen yang
disebabkan karena adanya kelainan pada panggul. Dismenorea sekunder bisa terjadi
setelah remaja mengalami menstruasi, tetapi paling sering datang pada usia 20-30
tahunan. Penyebab yang paling sering dialami oleh remaja adalah endometriosis,
adenomyosis, polip endometrium, chronic pelvic inflammatory disease dan penggunaan
peralatan kontrasepsi atau intra uterine device (IUD) (Anurogo, 2011). Dismenorea
sekunder yang dirasakan oleh penderita berlangsung dari 2 sampai 3 hari selama
menstruasi, namun penderita dismenorea sekunder biasanya terjadi pada remaja yang
memiliki umur lebih tua dan sebelumnya mengalami siklus menstruasi yang normal
(Reeder, 2013).
b. Penyebab Dismenorea Sekunder
Dismenorea sekunder dapat disebabkan oleh penggunaan alat kontrasepsi, kelainan
letah-arah, kista ovarium, gangguan pada panggul, tumor, dan lain-lain (Anurogo,
2011).
c. Faktor Resiko Dismenorea Sekunder
a) Intra Uterine Device (IUD)
b) Pelvic inflammatory disease (penyakit radang panggul)
c) Endometrial carcinoma (kanker endometrium)
d. Gambaran Klinik
Dismenore sekunder biasanya terjadi dengan perut besar atau kembung, pelvis
terasa berat dan terasa nyeri di punggun. Perbedaan dengan dismenorea yang lainya
adalah nyerinya akan semakin kuat pada fase luteal dan akan memuncak sekitar haid.
Sifat nyeri yang dimiliki adalah unilateral dan biasanya terjadi pada umur lebih dari 20
tahun. Karakteristik yang lain yang dapat terjadi adalah darah menstruasi yang banyak
atau perdarahan yang tidak teratur. Walaupun kita memberikan terapi NSAID, nyeri
yang dirasakan tetap tidak berkurang (Anurogo, 2011).
e. Cara Mengatasi Dismenorea
Cara untuk mengatasi dismenorea dapat dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti
peradangan non steroid (ibu profen, asam mefenamat). Obat ini akan efektif jika
diminum 2 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai 1-2 hari ketika menstruasi.
Selain dengan obat – obatan, dismenorea juga dapat diatasi dengan cara – cara sebagai
berikut :
1. Istirahat cukup
2. Olahraga teratur
3. Pemijatan
4. Kompres hangat diarea sekitar perut
5. Banyak mengkobsumsi air putih, hindari konsumsi garam berlebihan serta
kafein untuk mencegah pembengkaikan dan retensi cairan.
BAB III
TINJAUAN KASUS

Asuhan Kebidanan Pada Nn.A dengan Keluhan Dismenorea


Tanggal : 01 Desember 2021
Jam : 07.00
Tempat : Rumah Bidan

LANGKAH 1 (PENGKAJIAN)
DATA SUBYEKTIF
Biodata
Nama : Nn. A
Umur : 20 tahun
Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Jl. Mawar No. 5
1. Keluhan utama
Sakit saat haid
2. Riwayat kesehatan / penyakit sekarang
Nn. A datang tanggal 01 Desember 2021 pukul 07.00 WIB dengan keluhan
sakit perut pada saat haid yang dirasakan pada hari – hari pertama. Sakit yang
dirasakan pada perut bagian bawah selama 3 bulan terakhir.
3. Riwayat kesehatan yang lain
Tidak pernah mengalami sakit yang serius sehingga memerlukan perawatan di
rumah sakit.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada penyakit keturunan seperti jantung, hipertensi, anemia berat, dll.
5. Riwayat fungsi reproduksi
a. Riwayat menstruasi
- Menarche
- Siklus
- Lamanya
- Banyaknya
- Warna / bau
- Dismenorea
- HPHT
b. Kebiasaan seksual
Tidak ada
c. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Tidak ada
d. Tumor : tidak ada
e. Infeksi : tidak ada
f. Gangguan KB : tidak ada
g. Riwayat perkawinan : belum menikah
6. Pola kegiatan sehari –hari
a. Makan / minum
Frekuensi : 3 x sehari
Macam : nasi, lauk – pauk, sayuran, buah - buahan
Pantangan : tidak ada
Minum : ±2 liter / hari
b. Eliminasi
BAK
Frekuensi : 4 – 6 x / hari
Warna : jernih
Konsistensi : cair
Bau : normal
BAB
Frekuensi : 1 x / hari
Warna : kuning
Konsistensi : lembik
Bau : khas
c. Personal Hygiene
Mandi : 2 x / hari
Sikat gigi : 3 x / hari
Ganti pakaian : 2 x / hari
d. Ketergantungan
Alergi : tidak ada
Merokok : tidak ada
Obat – obatan / alcohol : tidak ada
Jamu : tidak ada
e. Keadaan psikologis, social, dan spiritual
Status emosional : stabil
Status social : baik
Komunikasi dengan keluarga : baik
Status ekonomi : baik

DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Keadaan emosional : stabil
Tanda – tanda vital
- TD : 110 / 60 mmHg
- Nadi : 84 x / menit
- Pernafasan : 22 x / menit
- Suhu : 36.5⁰C
- BB : 48 kg
- TB : 155 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Rambut : bersih, tidak rontok dan tidak berketombe
Konjungtiva : merah muda
Selera : putih
Kelopak mata : tidak ada oedema
b. Mulut dan gigi : bersih dan tidak ada caries
c. Leher
Kelenjar tyroid : tidak ada pembesaran
Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran
Vena jungularis : tidak ada pembesaran
d. Dada
Jantung : normal
Paru – paru : suara jernih
e. Payudara
Pembesaran : tidak ada
Puting susu : menonjol
Benjolan : tidak ada
Simetris : ya, kanan dan kiri
Nyeri : tidak ada
Pengeluaran : tidak ada
f. Punggung dan pinggang
Posisi punggung : lordosis
Nyeri ketuk : tidak ada
g. Anogenitalia
Vulva dan vagina : warna normal
Oedema : tidak ada
Pengeluaran : darah, bau khas
Banyaknya : 2-3 x ganti pembalut
Anus : tidak ada hemeroid
Inspekulo : tidak di lakukan
Periksa dalam : tidak di lakukan

LANGKAH II IDENTIFIKASI MASALAH, DIAGNOSA, DAN KEBUTUHAN


Diagnosa : Nn. A usia 20 tahun dengan dismenorea
Dasar :
- Belom menikah
- Pasien mengeluh sakit perut bagian bawah saat haid hari – hari pertama
Masalah : nyeri
Dasar : pasien mengeluh nyeri haid perut bagian bawah
Kebutuhan : konseling tentang dismenorea
LANGKAH III ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Tidak ada

LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA


Tidak ada

LANGKAH V PERENCANAAN
1. Menganjurkan mengurangi makanan tinggi kadar aram, tinggi kafein, coklat,
pemyedap, pengawet, pewarna, dan berlemak tinggi.

- Rasional : dengan menganjurkan mengurangi makanan tinggi kadar garam


dsb maka fungsi tubuh dapat berfungsi dengan baik sehingga menjelang
menstruasi dan saat menstruasi dapat dihindari / dikurangi.
2. Berikan obat tambah darah yang mengandung Fe, asam folat, B12 1 x /hari
terutama saat menstruasi.
- Rasional : dengan memberikan obat tambah darah maka kadar Hb bisa
normal sehingga pasokan nutrisi ke jaringan terutana uterus dapat
berlangsung baik terutama saat menstruasi.
3. Berikan analgetik
- Rasional : dengan memberikan analgetik dapat mengurangi rasa nyeri
sehingga pasien merasa tidak nyeri lagi atau berkurang rasa nyerinya.
4. Anjurkan untuk banyak minum air putih dan makan buah – buahan yang tinggi
vitamin.
- Rasional : dengan menganjurkan banyak minum air putih dan makan buah-
buahan maka kebutuhan oksidasi cukup dalam mengatasi stres fisik,
sehingga pasien tidak merasa depresi.
5. Anjurkan untuk mengompres perut yang terasa nyeri dengan kompres air hangat.
- Rasional : dengan kompres air hangat maka dapat membantu mengurangi
rasa nyeri sehingga pasien tidak merasa nyeri lagi.
LANGKAH VI PELAKSANAAN
1. Menganjurkan mengurangi makanan tinggi kadar garam, tinggi kafein
coklat, pemyedap, pengawet, pewarna, dan berlemak tinggi.
2. Memberikan obat tambah darah yang mengandung Fe, asam folat, B12 1
x /hari terutama saat menstruasi.
3. Memberikan analgetik 3 x 1/ hari.
4. Menganjurkan untuk banyak minum air putih dan makan buah – buahan
yang tinggi vitamin.
5. Menganjurkan untuk mengompres perut yang terasa nyeri dengan kompres
air hangat.

LANGKAH VII EVALUASI


1. Pasien memahami tentang penjelasan yang diberikan.
2. Pasien berjanji akan melaksanakan anjuran – anjuran yang telah diberikan.
3. Pasien berjanji akan mengkonsumsi obat – obatan yang diberikan.
4. Pasien berjanji akan mengompres perutnya yang sakit.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dismenorea adalah kondisi medis yang terjadi sewaktu haid / menstruasi yang
dapat mengganggu aktivitas dan memerlukan yang ditandai dengan nyeri atau rasa
sakit di daerah perut maupun pinggul.
2. Dismenorea dapat digolongkan berdasarkan jenis nyeri : yaitu dismenorea
spasmodic dan diemenorea kongestif, dan ada tidaknya kelainan atau penyebab
yang dapat diamati: yaitu dismenorea primer dan dismenorea sekunder.
3. Penyebab dari nyeri haid ini belum ditemukan secara pasti meskipun telah banyak
penelitian yang dilakukan untuk mencari penyebabnya. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan dismenorea yaitu faktor psikologis, faktor endokrin, faktor
konstitusi.
B. Saran
1. Disarankan bagi wanita banyak mengkonsumsi makanan yang bergizi dan olah
raga secara teratur.
2. Disarankan bagi wanita agar mengupayakan pola hidup sehat dan periksa
kesehatan secara berkala dan teratur.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.detikhealth.com/read/2012/01/02/173645/1804882/776/10-cara-alami-redakan-
nyeri-haid
http://www.detikhealth.com/read/2012/01/02/173645/18048872/766/10-cara-alami-redakan-
nyeri-haid

Anda mungkin juga menyukai