Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI KASUS

DISMENORE PRIMER

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik

Pada Remaja Dan Pra Nikah (BD 7001)

Oleh:

Maryam Baharuddin
NIM. P07124522016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2022
LAPORAN REFLEKSI KASUS

NAMA MAHASISWA : MARYAM BAHARUDDIN


NIM : P07124522016
HARI/TANGGAL : SENIN, 22 AGUSTUS 2022
KASUS : NN “ J “
1. Deskripsi
Kajian Masalah
Pada tanggal 22 Agustus 2022, seorang pasien Nn.J umur 19 tahun dengan Dismenore
primer datang ke “PMB Wartinem ” mengeluhkan nyeri perut bawah pada saat haid hari ke
1 dan 2. Riwayat nyeri haid dirasakan sejak 2 bulan terakhir. Siklus haid 28 hari. Lamanya
7-8 hari. Dysmenore primer yang dirasakan ibu sesuai dari pengertiannya bahwa dismenore
primer adalah nyeri perut bagian bawah yang bias menjalar ke pinggang bagian bawah. Nyeri
yang dirasakan sebagai kram yang hilang timbul, biasanya nyeri timbul sesaat atau selama
menstruasi mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan hilang [7]
Berdasar hasil pada saat pasien datang keadaaan umum baik pemeriksaan fisik, vital
sign TD 110/60 mmHg, Nadi 86 x/menit, Suhu 36,70 C, Respirasi 22x/menit. Tinggi badan
156 cm, berat badan terakhir 37 kg, Selanjutnya dilakukan kolaborasi dengan dr. Sp.OG
untuk pemeriksaan USG. Hasil USG uterus dalam keadaan normal. Dokter masih ingin
pemeriksaan lanjut untuk menentukan diagnosa pasti dari keluhan pasien tersebut.

Emosi pribadi terhadap kasus

Dengan ditemukanya kasus dysmenore primer , saya dapat membuktikan sendiri bahwa
teori yang ada tentang tanda gejala dysmenore primer , penegakan diagnosa, dan tatalaksana
dapat kita terapkan dengan berkolaborasi dengan dr.Sp.OG. kemudian diberikan terapi
berupa pengobatan analgetik

2. Evaluasi
Apa yang dilami Ny “J” adalah suatu bentuk ketidanyamanan sejak 2 bulan terakhir
pada saat menstruasi hari 1 dan hari 2. Dan menbuat aktifitasnya sedikit terganggu.
Sedangkan untuk saya sebagai penulis ada ketakutan tersendiri jika keluhan yang dialami Nn”
J dialami ke -3 perempuan anak saya yang sudah menginjak remaja. Sementara saya tidak
berada di dekat mereka.
3. Analisa
a. Diagnosa Kebidanan.
Nn. “J” dengan dysemenore Primer.
b. Diagnosa Potensial
- Dismenore sekunder
c. Antisipasi Tindakan Segera
- Menjelaskan pada pasien tentang keluhanya
- Menjelaskan tehknik relaksasi pada saat nyeri
- Menganjurkan kompres air hangat pada perut
- Menggosok perut dan pinggang pada saat sakit
- Memberitahu pada pasien untuk menkomsumsi gizi yang seimbang
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian Obat dan vitamin.
4. Kesimpulan
Petugas kesehatan khususnya bidan harus mengerti, memahami tanda dan gejala klinis
dismenore primer sehingga dapat menentukan segera waktu yang tepat untuk melakukan
kolaborasi dengan dr.Sp.OG terkait penegakan diagnose yang tepat.
5. Tindak lanjut
Perlu adanya pendekatan yang baik bagi petugas kesehatan terutama Bidan dalam
memberikan edukasi pada Nn “J” apa yang harus dilakukan pada saat klien mengalami
keluhan pada saat menstruasi. Sehingga pasien tersebut sudah dapat memhami dan melakukan
tindakan apa yang harus dilakukan jika keluhan haid kembali muncul pada bualn berikutnya.
.

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik Mahasiswa

Nur Ailailiyah,S.Tr.Keb,M.Ph
(Hesty Widyasih, SST., M. Keb)
Maryam Baharuddin

Anda mungkin juga menyukai