Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan Praktik Kebidanan Stase Remaja dan Pra
Nikah
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Disusun Oleh:
Nama : Maria Oktavia
NIM : PO.62.24.2.21.547
LAPORAN KASUS
Disusun oleh:
Disetujui:
Pembimbing Lapangan
Nama : Septina, SST., Bdn
Tanggal : NIP. 19650910 199303 1 012
Di :
Pembimbing Institusi
Nama : Oktaviani, S. SiT., M. Keb
Tanggal : NIP. 19801017 200212 2 003
Di :
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan,
Pembimbing Institusi
Mengetahui,
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Koordinator MK. Remaja dan Pranikah
Dan Pendidikan Profesi Bidan
Heti Ira Ayue, SST., M.Keb Erina Eka Hatini, SST., MPH
NIP. 19781027 200501 2001 NIP. 190060 200112 2 001
KATA PENGANTAR
Segala puji Syukur Atas Kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik, dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporan kasus ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga laporan
kasus ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan atau petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam pembuatan guna dalam memenuhi persyaratan ketuntasan Praktik
Kebidanan Fisiologi Holistik Remaja dan Pra Nikah.
Harapan penulis semoga laporan kasus ini dapat membatun menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca sehingga penulis dapat memperbaiki bentu atapun isi
tugas ini sehingga kedepanya lebih baik lagi.
Pada laporan kasus ini penulis mengakui masih banyak kekuarangan karena
keterbatasan penulis sebagai manusia biasa. Oleh karena itu penulis harapkan kepada para
pembaca untuk memaklumi serta memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dismenore (dysmenorrhea) berasal dari bahasa yunani, kata dys yang berarti
sulit, nyeri, abnormal, meno yang berarti bulan, dan orrhea yang berarti aliran.
Dismenore adalah kondisi medis yang terjadi sewaktu haid atau menstruasi yang
dapat mengganggu aktivitas dan memerlukan pengobatan yang yang ditandai dengan
nyeri atau rasa sakit didaerah perut maupun panggul (Judha, 2012).
Menurut data dari WHO didapatkan kejadian sebesar 1.769.425 jiwa (90%)
wanita mengalami dismenore dengan 10-15% mengalami dismenore berat. Lebih dari
50% wanita yang menstruasi mengalami dismenore disetiap negara (Hudson, 2007).
Sebanyak 50 % wanita mengalami dismenore primer tanpa patologi pelvis, sedangkan
10 % wanita mengalami nyeri hebat selama menstruasi, sehingga membuat mereka
tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari selama 1 sampai 3 hari setiap bulannya
(Yunitasari R, 2017), Indonesia angkanya diperkirakan sebesar 64,25% yang terdiri
dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder perempuan usia
produktif yang tersiksa oleh nyeri selama menstruasi (Fitri et al., 2014), Dalam study
yang dilakukan oleh Aprillita (2013) Sebanyak 78 mahasiswi jurusan kebidanan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palangkaraya yang dipilih sebagai
responden, sebanyak 62,82% mengalami dismenorea. Dalam survey yang dilakukan
peneliti di MAN Kota Palangka Raya dari 12 orang remaja putri, terdapat 7 orang
siswi yang mengalami dismenore dan 2 diantaranya pergi ke UKS untuk beristirahat.
Faktor penyebab terjadinya dismenore yaitu keadaan psikis dan fisik yang
terganggu seperti stres, shock, penyempitan pembuluh darah, dan kondisi tubuh yang
menurun. Pendidikan, faktor psikis seperti stress, dan kesehatan yang rendah seperti
anemia dapat memperburuk keadaan dismenorea (Yunitasari R, 2017)
Berdasarkan uraian diatas maka tenaga kesehatan terutama bidan berperan
penting dalam memberikan penanganan terkait dismenore, dimana ini ini merupakan
salah satu gangguan kesehatan reproduksi pada wanita. Salah satu terapi yang bisa
digunakan untuk penurunan nyeri yaitu menggunakan kompres air hangat, menurut
penelitian dari (Oktaviana S. Rattu, Windatania Mayasari, Epi Dusra, 2021)
Penggunaan kompres hangat diharapkan dapat meningkatkan relaksasi otot-otot dan
mengurangi nyeri akibat spasme atau kekakuan serta memberikan rasa hangat lokal.
Umumnya panas cukup bergauna untuk pengobatan. Dismenore terjadi karena reaksi
kontraksi otot miometrium yang mengakibatkan kontraksi berlebih yang membuat
perut terasa mulas / nyeri, dan nyeri ini dapat diturunkan dengan kompres air hangat.
Suhu yang hangat dapat membuat sirkulasi darah lancar, vaskularisasi lancer dan
terjadinya vasodilatasi yang membuat relaksasi pada otot karena otot mendapat nutrisi
berlebih yang dibawa oleh darah sehingga kontraksi otot menurun.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Asuhan Kebidana Pada Nn. C Umur 19 Tahun dengan Dismenorea
C. Tujuan
1. Umum
Tujuan Laporan kasus ini untuk mengetahui asuhan kebidanan pada Nn. C
Umur 19 tahun dengan Dismenorea
2. Khusus
Tujuan laporan kasus ini untuk mengetahui asuhan kebidanan pada Nn.c Umur
19 Tahun dengan Dismenore, dengan memberika KIE mengenai pengertian nyeri
haid, apa saja penyebab, upaya pencegahan yang diterapkan untuk mengurangi
nyeri haid, dan terapi yang diberikan saat nyeri haid.
D. Manfaat
1. Klien
Diharapkan dengan diberikan asuhan kebidanan mengenai nyeri haid pada Nn.
C ini dapat mengurangi dan mencegah nyeri haid yang dialami, dan dijadikan
pelajaran jika ada nyeri haid yang akan datang dan juga upaya pencegahan agar
nyeri haid ini tidak kambuh lagi.
2. Mahasiswa
Diharapkan dengan adanya laporan kasus ini bisa dijadikan sebagai pegangan
untuk pencegahan dalam mengurangi rasa haid yang terjadi pada remaja salah
satunya haid yang normal dan juga sebagai panduan bagi mahasiswa terutama
mahasiswa Profesi Kebidanan Poltekkes Palangka Raya dalam pembuatan
laporan kasus dengan nyeri haid pada remaja
3. Lahan Praktik
Diharapkan dengan adanya laporan kasus ini bisa dijadikan panduan untuk
pengurangan dan pencegahan rasa nyeri haid pada remaja yang ada di lahan
praktik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
d. International Journal
1) Menurut Penelitian dari (Novitasari et al., 2021), Omega-3 rantai panjang
tak jenuh gandaasam lemak, asam eicosapentaenoic (EPA)dan asam
docosahexaenoic (DHA), adalahbahan aktif utama dalam diet minyak
ikansuplemen dan lemak omega-3 murniasam (Hilleman et al., 2020).
Omega 3asam lemak memiliki banyak efek menguntungkan
padakesehatan dan mengonsumsi suplemen minyak ikan adalahcara
alternatif untuk meningkatkan asupanasam lemak esensial. Suplemen
minyak ikanmeningkatkan stabilitas kimia dengan mencegahoksidasi dan
memastikan organoleptik yang baikproperti. Beberapa manfaat minyak
ikan adalah untuk melindungi hati sehingga mencegah penyakit jantung
koroner, menurunkan trigliserida, dan anti-inflamasi. Sedangkan jahe ahe
(dari rizhome of Zingiber officinale Roscoe ) telah banyak digunakan
dalam ethnomedicine untuk pengobatan beberapa penyakit. Bahan aktif
utama dalam jahe adalah senyawa fenolik yang disebut jahe. Komposisi
yang terkandung dalam jahe banyak digunakan untuk mengobati mual dan
muntah pada ibu hamil modern. Gingerol dan shogaol dapat menghambat
sintesis sitokin proinflamasi, dalam makrofag, shogaol dapat mengurangi
inflamasi mation dan ekspresi gen COX-2. Jahe menunjukkan efek anti-
inflamasi dengan menekan sintesis prostaglandin juga sebagai gangguan
sinyal sitokin. Bubuk jahe sama efektifnya dengan ibuprofen dalam
pengobatan dismenore. Hasil dari Penlitian ini : Sebanyak 14 artikel
ditinjau di meta-analisis dalam penelitian ini. Meta-analisis dari 6 artikel
menunjukkan bahwa minyak ikan mengurangi dys- nyeri haid pada wanita
usia subur lebih tinggi dari plasebo (Standardized Mean Difference) =
-1,06; 95% CI= -1,76 hingga -0,36; p= 0,003). Meta-analisis dari 8 artikel
menunjukkan bahwa jahe mengurangi nyeri dismenore pada wanita usia
subur lebih dari plasebo (Standar-Selisih Rata-rata dized= -0,77; 95% CI=
-1,26 hingga-0,27; p=0,002). Kesimpulan : Minyak ikan dan jahe efektif
dalam mengurangi nyeri dismenore pada wanita usia reproduksi.
2) Menurut Penelitian dari (Roswendi, 2021) Moksibusi merupakan salah
satu
terapi nonfarmakologis dengan menggunakan moxa warming. Moksa
adalah alat berbentuk silinder atau kerucut yang terbuat dari tumbuhan
kering yaitu Hia (Artemisia vulgaris) daunnya, untuk menghangatkan titik
akupuntur / titik akupuntur. Tanaman ini terbukti meningkatkan sirkulasi
darah ke daerah panggul, rahim, merangsang menstruasi dan over-datang
kram saat haid/dismenorea. Penyedia panas Stimulasi pada titik
akupunktur dengan teknik moksibusi dapat mengatasi nyerisensasi melalui
peningkatan endorphin, hormon yang mampu membawa rileks perasaan
ke tubuh secara alami, menghalangi reseptor rasa sakit ke otak
menggunakan terapi moksibusi dengan 3 titik akupuntur yaitu Guanyuan
(CV4), Shenque (CV8), dan Sanyinjiao (SP6) dapat menguranginyeri haid
kepada responden dengan karakteristik remaja awal usia 11-14 tahun
dengan pemberian terapi moksibusi selama 15 menit, sehingga
menerapkan beberapa stimulasi moksibusi ke beberapa titik akupuntur di
perut bagian bawahyang terletak secara anatomis di atas rahim. Stimulasi
panas dapat meningkatkan aliran darahdi pembuluh darah dekat rahim
yang menyebabkan sekresi prostaglandin, bradykinin, histamin di
intravaskular untuk meningkatkan aliran darah juga meningkatkan
oksigenasi jaringan. yang mendapatkan terapi moksibusi
mengalamipenurunan rasa sakit (nyeri kram), dan peningkatan gejala
genital ekstra, seperti : seperti mual, sakit kepala, sakit punggung, gejala
pramenstruasi yang disebabkan oleh retensi cairan,dan ketegangan
payudara. Keluhan ini dapat membaik dalam satu kali pengobatan,
sehingga penelitian ini berharapuntuk menunjukkan kemanjuran terapi
moksibusi dalam mengatasi nyeri haid. Hasil dari Penelitian ini : Hasil
penelitian membuktikan perbedaan nilai rata-rata skala nyeri dismenore
primer pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol
(p-value =0,000) sehingga ada pengaruh terapi moksibusi terhadap
intensitas primer dismenore pada remaja. Terapi moksibusi dapat
direkomendasikan untuk diterapkan sebagai tindakan nonfarmakologis
untuk mengobati dismenore dan dapat dilakukan secara mandiri
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tempat praktik :
Tanggal pengkajian :
Jam pengkajian :
A. IDENTITAS/BIODATA REMAJA
Nama : Nama Panggilan :
TTL : Umur :
Jenis Kelamin : Suku/Bangsa :
Agama :
Pendidikan : Kelas :
Pekerjaan :
Alamat Rumah:
Telepon/ Hp :
9. Apakah pernah mendapat Informasi tentang kesehatan reproduksi : Ada / tidak ada
10. Saudara mendapat informasi, menanyakan atau membicarakan hal-hal mengenai
kesehatan reproduksi kepada :
a. Teman : Ya / Tidak
b. Ibu : Ya / Tidak
c. Ayah : Ya / Tidak
d. Saudara Kandung : Ya / Tidak
e. Keluarga lainnya : Ya / Tidak
f. Guru : Ya / Tidak
g. Petugas kesehatan : Ya / Tidak
h. Pemuka agama : Ya / Tidak
i. Internet : Ya / Tidak
j. Lain-lain, sebutkan :
12. Apakah ada Pelayanan kesehatan reproduksi / wadah atau tempat memperoleh informasi
dan konsultasi mengenai kesehatan reproduksi remaja : Ya / Tidak
G. Riwayat kesehatan
1. Apakah dalam 6 bulan terakhir pernah mengalami sakit ? Ya / Tidak
2. Jika pernah, apa diagnosanya ? ..................................
3. Apakah dirawat di fasilitas kesehatan ?
4. Berapa lama ?
5. Apakah ada riwayat alergi ? Ya / Tidak
6. Jika ada, alergi apa ?
2. Pola eliminasi
Pola BAB : teratur / tidak teratur
Pola BAK : .................. x / hari
DATA OBJEKTIF
PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran umum
2. Tanda-tanda Vital
Respirasi :
Nadi :
Tekanan darah :
Suhu :
3. BB sekarang :
TB :
Lila :
IMT :
4. Muka Terlihat pucat : Ya / Tidak
5. Conjungtiva pucat : Ya / Tidak
6. Telapak tangan terlihat pucat : Ya / Tidak
7. Payudara ( bila ada keluhan ) : ada benjolan / tidak ada benjolan / tidak diperiksa
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium : dilakukan pemeriksaan/ tidak diperiksa
Tanggal : ............................................
Pemeriksaan Hb : ...........................g %
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Kasus Asuhan Kebidanan Remaja pada Nn. C di PMB
Septina, SST., Bdn, yang telah penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
Asuhan Kebidanan Remaja pada Ny. C yang telah dilakukan meliputi asuhan
penanganan rasa nyeri haid dimana setelah dilakukan asuhan Nn. C lebih memahami
dan mengerti apa saja yang jadi faktor resiko penyebab haid, bagimana pencegahan
nyeri haid, dan penatalaksaan yang bisa dilakukan secara mandiri dirumah, dimana
Nn. C mengatakan sudah jauh lebih memahami mengenai nyeri haid yang dialami.
B. Saran
1. Bagi Klien Diharapkan laporan ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan untuk
pencegahan hadi kedepanya supaya bisa mengatasi nyeri hadi dengan mandiri
2. Bagi institusi pendidikan kiranya laporan ini sebagai bahan evaluasi dalam
menilai keterampilan mahasiswa dalam memberikan asuhan kebidanan secara
komprehensif agar institusi pendidikan dapat mengembangkan keterampilan
mahasiswa kebidanan agar dapat mengaplikasikan tindakan secara optimal dan
lebih terarah sesuai dengan standar operasional.
3. Bagi PMB Septina, SST., Bdn Diharapkan laporan ini dapat digunakan sebagai
bahan evaluasi terhadap setiap asuhan yang diberikan pada klien agar dapat
memberikan pelayanan yang lebih baik lagi sehingga klien mendapatkan
kepuasan dari pelayanan yang telah diberikan. Dan diharapkan profesi bidan
dalam memberikan asuhan kebidanan lebih baik lagi, mempertahankan dan
meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai standar pelayanan
kebidanan.
4. Bagi Penulis Diharapkan dapat menerapkan asuhan kebidanan pada remaja yang
bisa dilakukan dari trimester pertama agar lebih baik lagi dan menambah
wawasan, menambah pengalaman nyata pada kasus nyeri haid pada remaja dan
menjadi bahan referensi atau rujukan bagi penulis selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Judha, Mohamad (2012). Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan. Solo : Rahma
Surakarta.
Asih, S. N., Yuviska, I. A., & Astriana. (2020). Pengaruh Dark Chocolate Terhadap
Pengurangan Nyeri Haid. Jurnal Kebidanan, 6(4), 499, 501.
http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/download/680/408%0Ahttps://docplay
er.info/42489606-Dark-chocolate-dan-nyeri-dysmenorrhea.html
Damayanti, N. K. S., Sunarsih, S., & Utami, V. W. (2020). Terapi Zinc Dalam Menurunkan
Nyeri Menstruasi (Dysmenorrhea). Jurnal Kebidanan Malahayati, 6(3), 394–400.
https://doi.org/10.33024/jkm.v6i3.1687
Fitri, S. A., Salafas, E., Rahmadini, A. F., & Maria, Y. (2014). Yoga Pada Remaja untuk
Mengatasi Dismenore. 149–156.
Fitria, F., & Haqqattiba’ah, A. (2020). Pengaruh Akupresur dengan Teknik Tuina terhadap
Pengurangan Nyeri Haid (Disminore) pada Remaja Putri. Jurnal Ners Dan Kebidanan
(Journal of Ners and Midwifery), 7(1), 073–081.
https://doi.org/10.26699/jnk.v7i1.art.p073-081
Hikma, Yani Amalia, Hapsari, A., Yunus, M., Kesehatan, I., Malang, U. N., & Koresponden,
P. (2021). Hubungan Kualitas Tidur dengan Dismenore Primer pada Santriwati Pondok
Pesantren Sabilurrosyad Malang di Masa Pandemi Covid-19. Conference.Um.Ac.Id,
April, 134–138. http://conference.um.ac.id/index.php/psi/article/view/1116
Hikma, Yani Amaliah, Yunus, M., & Hapsari, A. (2021). Hubungan Siklus Menstruasi ,
Kualitas Tidur , dan Status Gizi , Terhadap Dismenore Primer pada Remaja Putri. 3(8),
630–641. https://doi.org/10.17977/um062v3i82021p630-641
Kojo, N. H., Kaunang, T. M. D., & Rattu, A. J. M. (2021). Hubungan Faktor-faktor yang
Berperan untuk Terjadinya Dismenore pada Remaja Putri di Era Normal Baru. E-CliniC,
9(2), 429. https://doi.org/10.35790/ecl.v9i2.34433
Larasati, T. A., A., & Alatas, F. (2016). Dismenore Primer dan Faktor Risiko Dismenore
Primer pada Remaja. Majority, 5(3), 79–84.
Munthe, L., & Harahap, R. N. (2021). Pengaruh Pemberian Kompres Air Hangat Terhadap
Nyeri Dismenorea Para Remaja di wilayah Puskesmas Simalangalam. 1, 36–43.
Novitasari, I., Pamungkasari, E. P., & Prasetya, H. (2021). The Effectiveness of Fish Oil and
Ginger Drink in Reducing Dysmenorrhea : A Meta Analysis. 06, 353–364.
Triyani, I., Andayani, A., Apriani, T. A., Nur, A., Sari, I., Komala, D., & Bolo, M. D. (2021).
Penyuluhan Tentang Cara Mengurangi Dismenore Pada Remaja Dengan Teknik Yoga.
132–136.
Yunitasari R. (2017). Karakteristik Dan Tingkat Stres Siswi Dengan Kejadian Dismenore
Primer Di Smp N 3 Sragi Pekalongan. Seminar Nasional Pendidikan, Sains Dan
Teknologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Muhammadiyah Semarang, 398–405.
Reeder, Martin, & Koniak-Griffin. (2013) Keperawatan Maternitas Kesehatan Wanita, Bayi
dan Keluarga Edisi 8 Vol 1. Jakarta : EGC
Anurogo, Dito & Wulandari,A (2011), Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid, CV Andi Offset ,
Jogjakarta.
LAMIRA-LAMPIRAN