Disusun Oleh :
Dengan mengucap Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kasus Remaja dan
Perimenopause.
Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada para pembimbing dan semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini atas semua bantuan, bimbingan, dan kemudahan
yang telah diberikan kepada kami dalam menyelesaikan laporan kasus. Penulisan Laporan Kasus
merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan Tugas Stase Remaja dan
Peromenopause
Meskipun kami telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penyusun
ii
HALAMAN PERSTUJUAN
LAPORAN KASUS
Disusun Oleh:
NPM : 20390044
Disetujui:
Pembimbing Lapangan
Tanggal :
Di : ( )
Pembimbing Institusi
Tanggal :
Di : ( )
iii
DAFTAR ISI
Text Halaman
Kata Pengantar ii
Halaman Persetujuan iii
Daftar Isi iv
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................3
1.3. Tujuan..........................................................................................................................3
1.4. Manfaat........................................................................................................................3
2.1. Tinjauan Teori ............................................................................................................4
A Pengertian Perimenopause..................................................................................4
B Perubahan yang dialami saat perimenopause......................................................5
C Gejala Perimenopause.........................................................................................6
D Faktor-faktor yang mempengaruhi gejala perimeopause....................................8
E Fisiologis Perimenopause....................................................................................9
F Patologis syndroma perimenopause..................................................................11
G Upaya Pencegahan dan Penanganan Perimenopause.......................................14
F Pelayanan Kesehatan Bagi Wanita Premenopause............................................11
5.1. Kesimpulan................................................................................................................27
5.2. Saran..........................................................................................................................27
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Premenopause merupakan suatu fase transisi yang dialami para perempuan dalam
menuju masa menopause, fase ini adalah satu kondisi fisiologis pada perempuan yang
telah memasuki proses penuaan (aging), yang ditandai dengan menurunnya kadar
hormonal estrogen dari ovarium. Masa ini bisa terjadi selama 2- 5 tahun, sebelum
masing individu tidaklah sama (Lauren dkk, 2012). Pada masa ini perempuan
menyesuaikan diri dengan menurunnya produksi hormon yang dihasilkan oleh ovarium
seluruh dunia yang memasuki masa menopause diperkirakan mencapai 1,2 miliar orang
(WHO, 2014). Tahun 2025 diperkirakan di Indonesia akan ada 60 juta perempuan
menopause dan pada tahun 2016 perempuan menopause mencapai 14 juta atau 7,4 % dari
total populasi yang ada. Sementara perkiraan umur rata-rata usia menopause di Indonesia
adalah 48 tahun. Jumlah perempuan menopause di Bali tahun 2013 sebanyak 605.701
orang (Dinkes, 2014). Jumlah perempuan menopause di Kota Denpasar tahun 2013
juga dari mereka yang belum siap berada pada kondisi tersebut. Hal ini disebabkan
fisiologis dan psikologis yang terjadi pada perempuan menjelang masa premenopause
karena hal ini berkaitan dengan beberapa faktor antara lain tingkat pengetahuan
(Prawirohardjo, 2007).
Keluhan yang sering dirasakan dan paling sering dijumpai yaitu ketidakteraturan
siklus haid, adanya semburan panas (hot flushes) dari dada keatas yang sering disusul
dengan keringat banyak dan berlangsung selama beberapa detik sampai 5 menit, merasa
pusing disertai sakit kepala, nafsu seks menurun, kekeringan pada vagina, rasa sakit saat
berhubungan seksual, susah tidur, hipertensi, mudah terjadi fraktur pada tulang
(Proverawati, 2010). Keluhan psikis yang dirasakan yaitu merasa cemas, adanya
ketakutan, lebih cepat marah, emosi kurang terkontrol, mudah tersinggung, sulit
berkonsentrasi, gugup, rasa kesunyian, tidak sabar, rasa lelah, merasa tidak berguna,
stres, dan bahkan hingga mengalami depresi, hal tersebut tentunya akan semakin
cemas dan risau. Kecemasan merupakan kekhawatiran yang tidak jelas yang berkaitan
2
dengan perasaan ketidakpastian dan ketidakberdayaan, perasaan isolasi, keterasingan dan
ketidaknyamanan.
Dalam hal ini dilakukan penyuluhan tentang keluhan pada masa premenopause,
1.3. Tujuan
Surian.
1.4. Manfaat
a. Manfaat Teoretis
menopause.
3
BAB II
TINJUAN TEORI
A. Pengertian Perimenopause
Perimenopause terjadi karena turunnya jumlah folikel pada indung telur sehingga
estrogen mengalami penurunan jumlah produksi. Akibat dari penurunan estrogen terjadi
gejala- gejala seperti timbul misalnya rasa panas membakar di wajah yang sering timbul
pada malam hari, kekeringan pada vagina, siklus menstruasi tidak teratur dan tanda
Prameopause adalah masa sekitar usia 40 thn dengan dimulainya dengan siklus
haid yang tidak teratur, memanjang, sedikit atau banyak, yang kadang kadang disertai
dengan rasa nyeri. Pada beberapa wanita telah muncul keluhan vasomotorik atau keluhan
sindrom prahaid. Dari hasil analisa hormonal dapat ditemukan kadar FSH dan estrogen
yang tinggi atau normal. Kadar FSH yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya stimulasi
estrogen yang tinggi. Keluhan yang muncul dapat disebabka karena hormon yang normal
maupun tinggi. Sedangkan keluhan yang muncul pada masa pascamenopause disebabkan
4
Perimenopause merupakan fase klimakterium. Klimakterium adalah masa
peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Klimakterium terdiri atas masa:
1. Pramenopause
3. Menopause
Menopause yaitu sebuah keadaan wanita yang tidak mendapat haid selama 12 bulan
disertai adanya tanda tanda menopause sampai menuju senium. Menopause terjadi
Pasca menopause adalah waktu dalam kehidupan wanita setelah periode berhenti
1. Perubahan Hormon
sehingga terjadi peningkatan produksi FSH dan LH. Meskipun perubahan ini mulai
terjadi 3 tahun sebelum menopause, penurunan produksi estrogen oleh ovarium baru
5
hormone androgen seperti androstenedion dan testosterone yang sulit dideteksi pada
masa perimenopause.
C. Gejala Perimenopause
1. Gangguan vasomotor
Hot flush atau perasaan panas dari dada hingga wajah sehingga wajah dan leher
menjadi kemerahan dan berkeringat. Perasaan panas terjadi akibat peningkatan aliran
darah di dalam pembuluh darah wajah, leher, dada dan punggung. Hal ini
tubuh wanita tersebut. Selain itu terjadi penurunan sekresi hormone noradrenalin
meningkat dan timbul perasaan panas. Beberapa kali semburan panas muncul per
harinya dan intensitasnya berbeda setiap individu. Pada keadaan berat semburan
panas dapat muncul sampai 20 kali per harinya. Jika semburan panas muncul pada
3. Dengan meningkatknya usia maka makin sering dijumpai gangguan seksual. Hal itu
dapat terjadi karena adanya perubahan pada vagina seperti kekeringan, sel epitel
vagina menjadi tipis dan mudah cidera yang akan membuat daerah vagina sakit saat
6
endrofin. Neurotransmiter ini berfungsi dalam menunjang kehidupan. Dopamin
mempunyai fungsi untuk mempengaruhi emosi, system kekebalan tubuh dan kadar
seksual. Kadar dopamine dipengaruhi oleh estrogen, selain itu endofrin dapat
endofrin menjalankan fungsi yang berhubungan dengan ingatan dan perasaan seperti
nyeri atau sakit. Produksi endrofin pada premenopause mengalami penurunan hal ini
terjadi kadar estrogen dalam darah juga mengalami penurunan. Penurunan kadar
menurunnya daya ingat dan suasana hati yang sering berupa menurunnya daya ingat
5. Inkontinensia urin
Kadar estrogen yang rendah akan menyebabkan penipisan pada jaringan kandung
kemih dan saluran kemih. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan control dari
Perdarahan yaitu keluarnya darah dari vagina. Gejala ini biasanya akan terlihat pada
awal permulaan masa menopause. Perdarahan akan terlihat beberapa kali dalam
rentang beberapa bulan dan akhirnyaakan. berhenti sama sekali. Gejala ini sering
kali disebut dengan gejala peralihan. Apabila perdarahan bertambah berat sebaiknya
7. Perubahan Kulit
7
Sebagian besar perubahan kulit yang diperhatikan wanita pada masa menopause
adalah kerusakan karena terkena sinar matahari. Perubahan lain meliputi kulit
menjadi tipis. Lemak di bawah kulit juga berkurang sehingga kulit juga menjadi
kendur dan mudah terbakar sinar matahari. Kulit yang terbakar sinar matahri akan
1. Faktor Psikis
seseorang. Apabila faktor- faktor tersebut cukup baik, akan mengurangi beban
Faktor lingkungan juga memiliki peran terhadap kesehatan, beban, pola pikir dan
4. Usia Menarch
Wanita yang mudah mengalami menarch maka akan semakin tua atau lama untuk
8
5. Usia Melahirkan
Penelitian yang dilakukan oleh Beth Israel Deaconness Medcal Center in Boston
mengalami usia menopause yang lebih tua atau lama. Menopause yang terlambat itu
disebabkan oleh kehamilan dan persalinan akan memperlambat system kerja organ
6. Pemakaian Kontrasepsi
karena cara kerja kontrasepsi hormonal yang menekan kerja ovarium atau indung
telur. Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal akan lebih lama atau tua
7. Status Gizi
yang sembarangan. Jika ingin mencegah menopause lebih awal dapat dilakukan
dengan menerapkan pola hidup sehat seperti tidak merokok, serta mengkonsumsi
makanan yang baik misalnya sejak masih muda rajin mengkonsumsi makanan sehat
E. Fisologis premenopause
Proses menjadi tua pada dasarnya telah dimulai ketika sorang wanita memasuki
usia 40 tahun. Pada waktu lahir, seorang wanita memiliki jumlah folikel sebanyak ±
750.000 buah dan jumlah ini akan terus berkurang seiring berjalannya usia hingga
akhirnya tinggal beberapa ribu buah saja ketika mengalami menopause. Semakin
bertambah usia, khususnya ketika memasuki masa perimenopause, folikel-folikel itu akan
9
mengalami peningkatan resistensi terhadap rangsangan gonadotropin. Hal ini
siklus ovarium berhenti secara perlahan-lahan. Pada wanita diatas 40 tahun, 25%
estrogen sehingga tidak ada umpan balik negatif dalam poros hipotalamus dan hipofisis.
Walaupun secara endrokinologi terjadi perubahan hormonal, namun tidak ada kriteria
khusus pengukuran kadar hormon untuk menentukan fase awal atau akhir dari masa
transisi menopause.
kehidupan seksual seorang wanita, kira-kira 400 folikel primordial tumbuh menjadi
folikel matang dan berovulasi, dan beratus-ratus dari ribuan ovum berdegenerasi. Pada
usia sekitar 45 tahun, hanya tinggal beberapa folikel-folikel primordial yang akan
dirangsang oleh FSH dan LH, dan produksi estrogen dari ovarium berkurang sewaktu
jumlah folikel primordial mencapai nol. Ketika produksi estrogen turun di bawah nilai
kritis, estrogen tidak lagi menghambat produksi gonadotropin FSH dan LH. Sebaliknya,
gonadotropin FSH dan LH (terutama FSH) diproduksi sesudah menopause dalam jumlah
besar dan kontinu, tetapi ketika folikel primordial yang tersisa menjadi atretik, produksi
estrogen oleh ovarium turun secara nyata menjadi nol (Guyton, 2011).
relatif stabil atau bahkan meningkat di masa pramenopause. Kadar itu tidak berkurang
selama kurang dari satu tahun sebelum periode menstruasi terakhir. Sebelum menopause,
10
estrogen utama yang dihasilkan tubuh seorang wanita adalah estradiol. Namun selama
masa premenopause, tubuh wanita mulai menghasilkan lebih banyak estrogen dari jenis
yang berbeda, yang dinamakan estron, yang dihasilkan di dalam indung telur maupun
dalam lemak tubuh. Kadar testosteron biasanya tidak turun secara nyata selama
Sindrom perimenopause adalah sekumpulan gejala dan tanda yang terjadi pada
masa perimenopause. Kurang lebih 70% wanita usia peri dan pascamenopause
mengalami keluhan vasomotor, keluhan psikis, depresi, dan keluhan lainnya dengan
derajat berat-ringan yang berbeda-beda pada setiap individu. Keluhan tersebut akan
mencapai puncaknya pada saat menjelang dan setelah menopause kemuadian berangsur-
11
Keluhan vasomotor yang dijumpai berupa perasaan/semburan panas (hot flushes)
yang muncul secara tiba-tiba dan kemudian disertai keringat yang banyak. Keluhan
ini muncul di malam hari dan menjelang pagi kemudian perlahan-lahan akan
dirasakan juga pada siang hari. Semburan panas ini mula-mula dirasakan di daerah
kepala, leher, dan dada. Kulit di area tersebut terlihat kemerahan, namun suhu badan
tetap normal meskipun pasien merasakan panas. Segera setelah panas, area yang
banyak pada bagian tubuh terutama seluruh kepala, leher, dada bagian atas, dan
punggung. Selain itu, dapat juga diikuti dengan adanya sakit kepala, vertigo,
Hot flushes pada wanita dalam masa transisi menopause ratarata mulai dirasakan
2 tahun sebelum Final Menstrual Period (FMP) dan 85 persen wanita akan terus
persen mengalami hot flusehes selama 2 tahun, bahkan ada yang lebih dari 15
tahun.3 Durasi tiap episode serangan hot flushes bervariasi, hingga mencapai 10
pituitari.
Alat genital wanita serta saluran kemih bagian bawah merupakan organ yang
12
teridentifikasi di vulva, vagina, kandung kemih, uretra, otot dasar pelvis serta fasia
endopelvis.
atrofi sehingga lendir serviks yang diproduksi berkurang jumlahnya. Tanpa efek
lokal estrogen vagina akan kehilangan kolagen, jaringan lemak dan kemampuan
untuk menahan cairan, dinding vagina menyusut, rugae menjadi mendatar, dan akan
nampak merah muda pucat. Permukaan epitel vagina menipis hingga beberapa lapis
sel sehingga mengurangi rasio sel permukaan dan sel basal. Pada akhirnya, vagina
menjadi lebih rapuh, kering dan mudah berndarah dengan trauma minimal.
Suasana hati, perilaku, fungsi kognitif, fungsi sensorik, dan kerja susunan saraf
pusat dipengaruhi oleh hormon steroid seks. Apabila timbul perubahan pada hormon
ini maka akan timbul keluhan psikis dan perubahan fungsi kognitif. Berkurangnya
sirkulasi darah ke otak juga mempersulit konsentrasi sehingga mudah lupa. Pada
akhirnya, akibat berkurangnya hormon steroid seks ini, pada wanita perimenopause
dapat terjadi keluhan seperti mudah tersinggung, cepat marah, perasaan tertekan.
Pada dasarnya kejadian depresi pada pria dan wanita memiliki angka perbandingan
yang sama, akan tetapi dengan terapi pemberian estrogen keluhan depresi dapat
ditekan. Oleh karena itu, estrogen dianggap sebagai salah satu faktor predisposisi
13
terjadinya depresi. Penyebab depresi diduga akibat meningkatnya aktivitas serotonin
di otak.
bahkan sejak memasuki masa transisi menopause, wanita telah menghadapi berbagai
tekanan seperti halnya penyakit yang dihadapi, merawat orang tua, perceraian,
14
c. Berolahraga, mulai dari berjalan jauh atau senam jantung.
Mengkonsumsi beberapa jenis vitamin (A, B, C, E complex, D, Bioflavonoid) dan
kalsium atau jenis makanan yang mengandung keduanya.
d. Jangan merokok, minum alkohol dan minum banyak air putih.
Memeriksakan kesehatan secara berkala (Petras, 1999).
e. Rasa tidak nyaman atau nyeri pada saat berhubungan intim karena kurangnya cairan
vagina bisa diatasi dengan pemberian jelly atau lubricant yang banyak dijual di
apotek.
Hal lain yang perlu dipahami adalah pemahaman mengenai sistem metabolisme tubuh
manusia. Reitz (1979) menerangkan bahwa dengan berhentinya menstruasi tidak berarti
produksi estrogen juga berhenti. Tubuh manusia adalah satu kesatuan, bila yang satu
tidak dapat melakukan fungsinya ada kemungkinan organ lain mengambil alih tugas itu,
walau dengan jumlah yang berbeda.
15
warung) sebagai bagian dari pemeliharaan kesehatan mereka. Tindakan bagi tubuh
mereka sendiri.
BAB III
KASUS
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Istri Suami
Nama : Ny. A Nama : Tn. M
Umur : 49 Tahun Umur : 58 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/ Bangsa: Sunda/Indonesia Suku :Sunda/Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan: SMP
Pekerjaan : Petani Pekerjaan : Petani
Alamat : Puramulya, Mekarjaya, Gedung Surian, Lam-Bar
2. Keluhan utama
16
- Ibu mengatakan, sering merasakan panas pada tubuh, berkeringat, nyeri pada sendi,
gelisah, mudah tersinggung, sulit tidur pada malam hari, mudah lelah.
- Ibu mengatakan menstruasi tidak teratur sejak 8 bulan ini, menstruasi terakhir
hanya1-2 hari keluar darah sedikit kadang babyak dan tidak teratur
3. Riwayat perkawinan
a. Jumlah perkawinan : Satu Kali
b. Usia perkawinan pertama: 22 tahun
4. Riwayat Haid
a. Usia menarche : 13 tahun
b. Siklus : 28-32 hari
c. Teratur/ tidak : teratur
d. Lamanya : 6-7 hari
e. Dysminorrhea : iya pernah
5. Riwayat Ginekologi
a. perdarahan Haid : Tidak Pernah
b. Riwayat perdarahan setelah Hub. Seksual : Tidak pernah
c. Riwayat nyeri saat berhubungan badan : tidak pernah
d. Riwayat ada massa, tumor pada payudara dan alat kandungan : Tidak ada
e. Lain-lain : Tidak ada
6. Riwayat obstetri
a. Jumlah anak : Dua (2)
b. Riwayat keguguran : Tidak pernah
7. Riwayat keluarga berencana
a. Jenis alat kontrasepsi : Suntik
b. Lama : 10 tahun
c. Masalah: Tidak ada masalah
8. Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit keturunan yang pernah diderita ibu :
17
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun yang diturunkan dari
keluarga
b. Riwayat penyakit keturunn yang pernah diderita keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak pernah menderita penyakit menurun
9. Pola kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi
- Jenis makanan yang dikonsumsi : Nasi dan Lauk Pauk
- Frekuensi : 3 kali sehari
- Porsi makan : Normal
- Jenis minuman yang dikonsumsi : Air putih, Teh atau kopi
- Frekuensi : kurang lebih 5-6 gelas air putih perhari, 1 gelas kopi/teh pada
pagi hari
- Pantangan : Tidak ada pantangan
b. Eliminasi
- BAB
Frekuensi : 1 kali sehari, atau 2 hari sekali
Konsistensi : Normal
Warna : Normal
- BAK
Frekuensi : kurang lebih 4-5 kali sehari
Konsistensi: Normal cair
Warna : Jernih kekuningan
c. Personal Hygiene
- Mandi
Frekuensi : 2 kali sehari
Keramas : 4-5 kali dalam satu minggu
- Gosok gigi
Frekuensi : 2 kali sehari
- Ganti pakaian
Frekuensi : 2 kali sehari
18
d. Aktifitas
- Tidur/ Istirahat
a. Siang : ½ - 1 jam sehari
b. Malam : ± 8 jam sehari
c. Masalah : mengalami gangguan tidur 3 bulan terakhir
10. Data psikologi dan spiritual
a. Tanggapan ibu terhadap keadaan dirinya
- Ibu mengatakan cemas terhadap keadaannya sekarang, karena ibu merasakan
ketidaknyamanan selama beberapa bulan terakhir, seperti sering merasa panas,
gangguan mood, gangguan tidur.
b. Ketaatan beribadah
- Ibu mengatakan tetap melakukan shalat 5 waktu
c. Pengetahuan ibu tentang penyakit yang diderita
- Ibu mengatakan tidak mengetahui
d. Hubungan sosial ibu dan keluarga
- Ibu mengatakan hubungannya dengan keluarga baik-baik saja dan tidak
memiliki masalah dalam keluarga.
e. Penentu dan pengambil keputusan dalam keluarga
- Penentu dan pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
- Tekanan darah : 120/90 Mmhg
- Pernapasan : 20 Kali/ Menit
- Suhu : 36,2OC
- Nadi : 82 Kali/ Menit
d. BB dan TB
19
- BB : 49 Kg
- TB : 148 Cm
2. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan inpeksi dan palpasi
a. Kepala :
- Normal, tidak ada benjolan, rambut tidak rontok, rambut hitam ada sedikit
bagian rambut yang sudah memutih.
b. Muka :
- Simetris, normal, tidak odema, tidak ada benjolan/massa, ada sedikit flek, dan
tidak ada nyeri tekan
c. Mata :
- Simetris, Normal, tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, tidak ada tanda-
tanda infeksi
d. Telinga :
- Simetris, tidak ada nyeri saat disentuh, tidak ada tanda-tanda infeksi,
pendengaran ibu baik
e. Hidung :
- Simetris, tidak odema, tidak ada benjola/masa, tidak ada polip, dan tidak ada
pengeluaran cairan, tidak ada tanda-tanda infeksi
f. Mulut :
- Simetris, tidak odema, mukosa mulut normal, gigi dan lidah bersih, tidak ada
infeksi maupun sariawan
g. Leher :
- Tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening dan kelenjar tyhroid, maupun
vena jugularis, normal, tidak nyeri tekan maupun nyeri saat menelan, dan
tidak ada massa/benjolan
h. Dada :
- Normal, simetris, tidak ada retraksi dinding dada ang berlebih saat melakukan
pernafasan, bunyi paru=\-paru dan jantung normal.
i. Mammae :
20
- Normal, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan/massa, tidak ada pengeluaran cairan, kulit payudara normal
j. Perut :
- Normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa/benjolan, bising usus normal
k. Ekstremitas
- Kanan : Tidak bengkak, turgor kulit baik
- Kiri : Tidak bengkak, turgor kulit baik
- Reflek patella : Ada , Kanan+ Kiri +
- Varises : Tidak ada varises
l. Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
3. Pemeriksaan penunjang (Laboratorium)
Tanggal : 24 maret 2021
HB : 12,6 gr/dl
GDS : 115 mg/dl
C. ANALISA DATA
1. Diagnosa kebidanan
- Ny. A usia 49 tahun dengan premenopause
2. Masalah : Ketidak nyamanan gejala premenopause
3. Kebutuhan
- Mengurangi ketidak nyaman pada gejala premenopause
- KIE dan dukungan pada ibu dalam menghadapi premenopause
D. PLANNING OF ACTION
Tanggal : 10 Maret 2021
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan dan hasil anamnesa yang telah dilakukan :
- TD : 120/90 mmHg, Nadi : 82 x/mnt, Respirasi : 21 x/m Suhu : 36,2°C
- Ibu mengalami premenopause
Rasional : agar ibu mengetahui keadaannya
Evaluasi : ibu mengetahui hasil pemeriksaan
21
2. Menjelaskan pada ibu, tentang premenopause yang dialami saat ini adalah periode
atau masa peralihan yang dialami wanita saat akan memasuki masa berakhirnya
menstruasi (menopause). Ketidaknyamanan yang dirasakan ibu sekarang seperti
badan terasa panas, sering berkeringat, mudah tersinggung, suasana hati mudah
berubah-ubah, mudah lelah, gangguan tidur, dan tidak menstruasi yang dialami ibu
selama 3 bulan terakhir
Rasional : agar ibu mengetahui apa itu premenopause dan menopause yang sedang
dialaminya.
Evaluasi : ibu sudah mengerti penjelasan yang diberikan
3. Menganjurkan ibu untuk mengatasi keluhan dan lebih menjaga kebersihan diri yaitu
dengan cara :
a. Tingkatkan kebersihan mandi 2x sehari
b. Menggunakan pakaian dalam dari bahan katun, tidak ketat, dan memiliki daya
serap
c. Cara cebok yang benar yaitu dari arah vagina kebelakang
d. Selalu keringkan vulva setelah BAB dan BAK
e. Mengganti celana dalam setiap kali basah
Rasional : agar ibu mengetahui cara mengatasi keluhan mudah berkeringat yang
dialaminya saat ini
Evaluasi : ibu mengerti dan ibu bersedia menjaga kebersihan diri
4. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung protein dan
mengandung firoestrogen (hormon alami), seperti kacang-kacangan, kedelai dan
olahan (tempe, tahu, susuh kedelai). Namun tetap mengkonsumsi makanan yang lain
seperti sayuran, ikan, daging, telur, dan susu
Rasional : agar ibu mendaptakan nutrisi, dan hormon estrogen alami yang didapatkan
dari mengkonsumsi kacang-kacangan maupun nutrisi dari hewani dan nabati.
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia mengkonumsi makanan sesuai yang dianjurkan
oleh bidan
5. Menganjurkan ibu untuk banyak melakukan aktivitas fisik, olahraga ringan, seperti
berjalan-jalan ± 30 menit saat pagi, dan senam 1-2 kali dalam seminggu
22
Rasional : agar ibu mendapatkan relaksasi tubuh, memperlancar aliran darah dalam
tubuh, menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskuler, menjaga persendian dan
otot agar tetap kuat dan mencegah terjadinya osteoporosis.
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia, melakukan saran yang diberikan bidan untuk
mengtasi ketidaknyamanan premenopause yang ia rasakan.
6. Menganjurkan ibu istirahat yang cukup minimal 30 menit pada siang hari dan 8 jam
pada malam hari, untuk mengatasi mudah lelah yang sering ibu rasakan dalam
bebrapa buulan terakhir
Rasional : agar ibu dapat beristirahat dengan cukup dan dapat mengatasi
ketidaknayaman yang ia rasakan saat ini
Evaluasi : ibu menerti dan bersedia istirahat yang cukup
7. Menganjurkan ibu melakukan relaksasi pada malam hari, dengan cara melakukan
peranapasan dalam, seperti menarik nafas dari hidung dan keluarkan lewat mulut
selama 3-5 kali siklus tarik nafas. Lalu dapat membaca buku, atau bersantai nonton tv
sebelum akan tidur
Rasional : agar ibu bisa mengatasi gangguan tidurnya pada malam hari
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia melakukan relaksasi
8. Memberikan dukungan semangat pada ibu, bahwa masa perimenopause hingga
menopause bukanlah akhir dari kehidupan seorang wanita, melainakan suatu
tingkatan hidup di mana masih diberikan umur panjang. Ibu harus tetap semangat
dalam menjalani aktivitas sehari-hari tanpa harus takut dalam menghadapi gejala
premenopause yang sedang dihadapi.
Rasional : agar ibu tidak merasa cemas dalam menghadapi keadaanya saat ini.
Evaluasi : ibu mengerti dan merasa nyaman senang, dengan dukungan yang
diberikan padanya.
9. Melakukan follow up pada ibu
Rasional : agar ibu dapat mengulangi penejlasan yang telah diberikan bidan, serta
dapat mencegah terjadinya kesalahan komunikasi yang diberikan bidan pada ibu
tentang keadaanya saat ini
Evaluasi : ibu dapat melakukan follow up
23
10. Menganjurkan ibu untuk segera datang kepetugas kesehatan terdekat jika mengalami
keluhan yang semakin memburuk.
Rasional : agar dapat dilakukan penanganan dan tindakan yang lebih mendalam dan
menunjang pada ibu, serta melakukan kolaborasi dengan dokter
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia.
Mengetahui
Pembimbing Prodi
Sunarsuh,S.ST.,M.Kes
24
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Analisis Temuan Kasus dengan Kajian Teori Dan Jural Penilitian
Asuhan Kebidanan pada ibu premenopause saya mendapatkan kasus pada tanggal
10 Maret 2021 pada saat itu penulis bertemu dengan ibu premenopause usia 49 tahun di
UPT.Puskesmas Gedung Surian. Penulis bertemu ibu dan mengkaji beberapa data ibu di
ruangan KIA dan meminta persetujuan ibu untuk diberikan asuhan kebidan kepada ibu
tentang premenopause dan gangguan haid yang terjadi pada ibu. Ibu mengatakan, sering
merasakan panas pada tubuh, berkeringat, nyeri pada sendi, gelisah, mudah tersinggung,
sulit tidur pada malam hari, mudah lelah serta Ibu mengatakan menstruasi tidak teratur
sejak 8 bulan ini, menstruasi terakhir hanya1-2 hari keluar darah sedikit kadang banyak
Dilakukanlah pemeriksaan pada ibu dari tekanan darah Tekanan darah: 120/90
pemeriksaan fisik pada ibu. Saya menemukan data responden bahwa ibu mengalami
25
Ketidak nyamanan dan mengalami kecemasan pada premenopause. Saya dapat
menyimpulkan inforamasi yang didapat dari ibu atau responden menurut teori kecemasan
merupakan rasa yang diakibatkan oleh ketidaknyamanan yang ditimbulkan pada masa
premenopause. Kecemasan tersebut dapat mengganggu psikologis ibu, dan berakibat pada
kehidupan selanjutnya. Apabila keceasan tidak di atasi dengan baik, maka akan timbil
masalah baru dikehidupan. Maka kecemasan yang di alami oleh ibu salah satunya terapi
afirmasi positif.
Dimana afirmasi positif sendiri membuat penegasan hal-hal positif untuk diri sendiri.
Afirmasi bisa dilakukan sendiri dengan cara mereflesikan diri kita, mengatur posisi senyaman
mungkin dan berfikir positif tentang diri kita. Seperti kelebihan-kelebihan yang kita miliki,
dan cita-cita atau harapan yang diinginkan. Kemudian tuliskan semua hal itu pada secarik
kertas dan baca setiap hari terutama saat akan tidur pada malam hari dan membaca do’a
setelah itu. Sindrom perimenopause adalah sekumpulan gejala dan tanda yang terjadi pada
masa perimenopause. Kurang lebih 70% wanita usia peri dan pascamenopause mengalami
keluhan vasomotor, keluhan psikis, depresi, dan keluhan gangguan haid. Dengan derajat
berat-ringan yang berbeda-beda pada setiap individu. Keluhan tersebut akan mencapai
berkurang seiring dengan bartambahnya usia dan tecapainya keseimbangan hormon pada
masa senium dan pada kasus ini ada keluhan Ibu mengatakan, sering merasakan panas
pada tubuh, berkeringat, nyeri pada sendi, gelisah, mudah tersinggung, sulit tidur pada
malam hari, mudah lelah serta Ibu mengatakan menstruasi tidak teratur sejak 8 bulan ini,
menstruasi terakhir hanya1-2 hari keluar darah sedikit kadang banyak dan tidak teratur.
26
Pada hari Sabtu tanggal 20 maret 2021 di lakukan evaluasi keadaan ibu bahwa tanda
–tanda vital ibu baik dan ibu sudah melakukan anjuran yang sudah diberikan dan keluhan
rasa sakit pada badan dan panas tubuh sudah mulai sedikit berkurang. Dilanjutkan
pemeriksaan dan ibu mengatakan sudah melakukan anjuran yang diberikan dan keluhan yang
dirasakan ibu sudah mulai menghilang dan ibu sudah mengetahui apa saja yang harus
dilakukan ketikan rasa sakit itu ada dan cara mengatasinya. Saya kemudian melakukan
pemeriksaan objektif kepada ibu dengan keadaan umum, pemeriksaan fisik, kesadaran, dan
tanda- tanda vital pada ibu. hasil yang di dapat keadaan umum ibu baik dan tanda-tanda vital
baik.
27
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
dalam menuju masa menopause, fase ini adalah satu kondisi fisiologis pada
perempuan yang telah memasuki proses penuaan (aging), yang ditandai dengan
premenopause ini dengan memberikan asuhan, memantau keadaan ibu nya, menjaga
kebersihan diri dan pola istrahatnya.serta mengevaluasi asuhan kebidanan yang sudah
diberikan pada ibu premenopause mendapat asuhan yang sudah dilaksanan sesuai
5.2. Saran
tatalaksana asuhan sehingga ibu dapat mengetahui cara untuk mengatasi masalah
28
DAFTAR PUSTAKA
29