Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. S DAN Tn. J


UMUR 24 TAHUN DAN 28 TAHUN DENGAN
PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT
DI PMB SEPTINA, SST., Bdn Perispoaan
Perencanaan Kehamilan

Nama : Maria Oktavia


NIM : PO.52.24.2.21.547

CT : Oktaviani, S, SiT., M. Keb


CI : Septina, SST., Bdn

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN JURUSAN
KEBIDANAN
TAHUN 2021
Pembahasan Dalam Laporan
Kasus
BAB I : Pendahuluan

BAB II : Tinjauan Pustaka

BAB III : Tinjauan Kasus

BAB IV : Pembahasan

BAB V : Penutup
BAB I : PENDAHULUAN

 Perencanaan kehamilan merupakan perencanaan berkeluarga yang optimal melalui


perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan merupakan salah satu faktor
penting dalam upaya menurunkan angka kematian maternal

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

 Teori Asuhan Kebidanan yang diterapkan Pada PUS/WUS

1. Pengertian Pasangan Usia Subur


2. Pengertian Pra Konsepsi
3. Kehamilan dan Perencanaan Kehamilan Sehat
4. Kebutuhan Gizi selama Masa Pra Konsepsi
5. Kondisi dan Penyakit Yang Perlu Di Waspadai PUS
6. Alat Kontrasepsi untuk PUS
7. Merokok

 Teori Evidanced Based Midwifery pada Stase Pra Konsepsi dan Perencanaan Kehamilan Sehat

1. Hubungan Antara Konsumsi Zat Besi Dengan Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia Subur
(Wus) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman
2. Menurunkan Berat Badan Pada Wanita Usia Subur (Wus) Melalui Senam Aerobik Di Desa
Cikoneng Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka
3. Upaya Peningkatan Pengetahuan Melalui Kelas Pranikah Untuk Menyiapkan Kehamilan Yang
Sehat Di Desa Watugede Singosari Kabupaten Malang.
4. Literature Review : Pengaruh Asam Folat Pada Kadar Hemoglobin Untuk Wanita Prakonsepsi
Dengan Anemia
5. Analisis Kandungan Batang Akar Manis (Licorice) Sebagai Upaya Untuk Mengatasi
Ketergantungan Seseorang Pada Rokok.
BAB III TINJAUAN KASUS

Judul Kasus:

 Asuhan Kebidanan, Pada Ny. S Dan Tn. J Umur 24 Tahun Dan 28 Tahun Dengan
Perencanaan Kehamilan Sehat Di Praktik Mandiri Bidan Septina, SST., Bdn

Pelaksanaan Asuhan

 Hari / Tanggal : 15 September 2021


 Jam : 19.30 WIB
 Tempat Pengkajian : PMB Septina, SST., Bdn
 Pemberi Asuhan : Maria Oktavia

Add Skills – 90%


Identitas Pasien

A. Identitas Pasien

Nama Ibu : Ny. S Nama Suami : Tn. J


Umur : 24 thn Umur : 28 thn
Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia
Agama : Kristen Agama : Kristen
Pendidikan : D3 Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Cleaning S
Alamat Rumah : RTA. Milono Alamat rumah : Jl. RTA. Milono
Telepon/ Hp : 0823xxxxxxxx Telepon/ Hp : 0813xxxxxxxx

B. Alasan kunjungan & Keluhan

 Ingin merencanakan kehamilan tetapi suami seorang perokok aktif dan ingin
mengetahui menganai KB
 Riwayat Mentsruasi : Normal, Haid usia : 13 Thn, Banyaknya : 2-3x ganti pembalut, Lamanya : 4-5 Hari, Warna :  Pola Latihan dan Aktivitas sahri-hari
Merha, dan pada saat haid dating tidak ada mengalami nyeri.
1. Membersihan rumah dan Tidak ada olahraga khusus
 Status Perkwaninan : 2 bulan dan baru pertama kali menikah
 Perasaan tentang keadaan ibu saat ini : Stabil
 Emosional klien pada saat pengkajian : Stabil  Riwayat Imunisasi TT
1. Pernah : 1x , Pada Tanggal : 10 Agustus 2021
 Belum pernah hamil

 Belum pernah ber KB  Riwayat Vaksin C19

 Riwayat Perokok : Ada yaitu suami 1. Pernah : 2x x, Pada Tanggal : 05 Juli 2021 dan 22 Juli 2021

 Riwayat Penyakit yang Pernah diderita : Tidak ada


 Tidak memeliki bintang peliharaaan
 Pola Nutrisi
1. Makan 3x sehari
2. Porsi makan 1 piring sedang
3. Jenis makanan : Semua makanan dimakan : Nasi, Sayur, Lauk, Buah-Buahan, Air Putih , dan susu

 Pola Eliminasi
1. BAB teratur : 1x dalam sehari, Warna : Kecokelatan, Tekstur : Lembek
2. BAK : 6-7x dalam sehari, Warna : Kekuningan, Bau : Khas Kencing

 Pola Istirahat dan tidur


1. Istirahat Siang : Dilakukan, Istri : 4 jam sehari, Suami : Tidak menentu
2. Istirahat Malam : Dilakukan, Istri : 6-7 jam sehari, Suami : 7-8 jam sehari

 Pola Personal Hygiene


1. Mandi : 2x/sehari
2. Sikat gigi : 2x. Sehari
3. Keramas : 3x dalam seminggu
4. Ganti pembalut : 3-4x dalam sehari
5. Ganti pakaian dalam : 2-3x dalam sehari
Data Kebidanan
Pemeriksaan Fisik

1. Kesadaran umum
2. Tanda-tanda Vital
Respirasi : 20 x/menit
Nadi : 88 x/menit
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Suhu : 36,7 °C
3. BB sekarang : 32 kg
TB : 155 cm
IMT : 21,6 Normal
4. Rambut : Hitam pendek, kulit rambut bersih, tidak ada ketombe, tidak ada
bejolan dan lesi distribusi merata
5. Muka : Simetris tidak ada chloasma gravidarum, tidak ada luka dan tidak ada
pembengkakan
6. Mata : Konjungtiva merah muda, skelera putih, kelompak mata normal,
penglihatan normal
7. Telinga : Simeteris, tidak ada secret atapun cairan yang keluar, pendengaran
baik
8. Mulut : Bibir normal, warna merah muda, keadaan gigi bagus, gusi tidak
tampak bengkak, dan tidak ada bercak putih
9. Leher : Keadaan leher normal, tidak ada kelenjar tiroid, limfe, dan vena
Pemeriksaan Fisik
jugularis
10. Dada : Dada tampak simteri, bunyi jantung normal, dan tidak ada
massa/benjolan
11. Mammae : Siemetris, payudara normal, putting keluar dan belum ada cairan yang
keluar, dan tidak tampak benjolan
12. Abdomen : Tidak ada nyeri tekan, simteris, bising usus normal, tidak ada pembesaran limfa, tidak ada
masaa ataupun bekas luka.
13. Genetalia : (Tidak diperiksa karena tidak ada indikasi)
14. Integumen : Tidak ada ruam, benjolan, rasa sakit, gatal-gatal, tidak ada kondiloma, gatal/rasa
ternakar
15. Anus : Tidak dilakukan pemeriksaan

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium : dilakukan pemeriksaan/ tidak diperiksa
Tanggal : 14 Agtus 2021
Darah : HB : 12,3 gr/dl
Golongan darah :B
Rhesus : (+)
Urine : Protein :-
Reduksi :-
 
RDT Malaria : - HBs Ag : - 2. Pemeriksaan Penunjang lainnya
(Tidak dilaukan pemeriksa)
SADANIS : IVA test :
Sifilis : - Thalasemia : - SADANIS :
HIV AIDS : - TORCH : - IVA test :
9. Leher : Keadaan leher normal, tidak ada kelenjar tiroid, limfe, dan vena
Pemeriksaan Fisik
jugularis
10. Dada : Dada tampak simteri, bunyi jantung normal, dan tidak ada
massa/benjolan
11. Mammae : Siemetris, payudara normal, putting keluar dan belum ada cairan yang
keluar, dan tidak tampak benjolan
12. Abdomen : Tidak ada nyeri tekan, simteris, bising usus normal, tidak ada pembesaran limfa, tidak ada
masaa ataupun bekas luka.
13. Genetalia : (Tidak diperiksa karena tidak ada indikasi)
14. Integumen : Tidak ada ruam, benjolan, rasa sakit, gatal-gatal, tidak ada kondiloma, gatal/rasa
ternakar
15. Anus : Tidak dilakukan pemeriksaan

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium : dilakukan pemeriksaan/ tidak diperiksa
Tanggal : 14 Agtus 2021
Darah : HB : 12,3 gr/dl
Golongan darah :B
Rhesus : (+)
Urine : Protein :-
Reduksi :-
 
RDT Malaria : - HBs Ag : - 2. Pemeriksaan Penunjang lainnya
(Tidak dilaukan pemeriksa)
SADANIS : IVA test :
Sifilis : - Thalasemia : - SADANIS :
HIV AIDS : - TORCH : - IVA test :
MANAJEMEN ASUHAN DENGAN SOAP
Asuhan Kebidanan Pada Ny. S Dan Tn. J Umur 24 Tahun Dan 28 Tahun Dengan Perencanaan
Kehamilan Sehat Di Pmb Septina, Sst., Bdn

 Ingin Mernecnakan Kehamilan Sehat


 Suami Perokok Aktif
S  Ingin Mengetahui KB

 Keadaan umum Baik


 Kesadaran Komposmentis
 Tanda-tanda vital :
- TD : 120/70 mmHg
- S : 36,7 oC
- R ; 20 x/menit
- N : 88 x/menit
- TB : 155 cm
- BB Sekarnga : 52 cm, IMT : 21,5
- Lila : 24 cm

O  Tidak ada riwayat penyakit yang diderita


 Rambut : Hitam pendek, kulit rambut bersih, tidak ada ketombe, tidak ada bejolan dan lesi distribusi merata
 Muka : Simetris tidak ada chloasma gravidarum, tidak ada luka dan tidak ada pembengkakan.
 Mata : Konjungtiva merah muda, skelera putih, kelompak mata normal,
penglihatan normal
 Telinga : Simeteris, tidak ada secret atapun cairan yang keluar, pendengaran baik
 Mulut : Bibir normal, warna merah muda, keadaan gigi bagus, gusi tidak
tampak bengkak, dan tidak ada bercak putih
 
 
 Leher : Keadaan leher normal, tidak ada kelenjar tiroid, limfe, dan vena Jugularis
 Dada : Dada tampak simteri, bunyi jantung normal, dan tidak ada massa/benjolan
 Mammae : Siemetris, payudara normal, putting keluar dan belum ada cairan yang keluar, dan tidak tampak benjolan
 Abdomen : Tidak ada nyeri tekan, simteris, bising usus normal, tidak ada pembesaran limfa, tidak ada masaa ataupun bekas
luka.
 Genetalia : (Tidak diperiksa karena tidak ada indikasi)
 Integumen : Tidak ada ruam, benjolan, rasa sakit, gatal-gatal, tidak ada kondiloma, gatal/rasa ternakar
 Anus : Tidak dilakukan pemeriksaan

Pemeriksaan Laboratorium : dilakukan pemeriksaan/ tidak diperiksa


Tanggal : 14 Agutus 2021
Darah : HB : 12,3 gr/dl
Golongan darah :B
Rhesus : (+)
Urine : Protein : (-) Neg
Reduksi : (-) Neg
 
RDT Malaria : (-) Neg
Sifilis : (-) Neg
HIV AIDS : (-) Neg
HBs Ag : (-) Neg
Thalasemia : (-) Neg
TORCH : (-) Neg
 
 Diagnosa : Asuhan Kebidanan Pada Pasangan Usia Subur Ny. S dan Tn. J
Umur 24 Tahun dan 28 Tahun, perencanaan kehamilan sehat.
 Masalah : Suami Perokok Aktif, dan Tidak Mengetahui mengenai Alat

A: Kontrasepsi
 Kebutuhan : Memberikan KIE mengenai Persiapan Perencanaan Kehamilan Sehat, KIE mengenai Berbahaya
Merokok, dan KIE Mengenali macam-macam alat Kontrasepsi.

 Melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien. Pasien merespon dengan baik.


Rasionalisasi : Kemampuan komunikasi terapeutik dalam pemberian informasi harus digunakan dalam menghadapi berbagai
macam reaksi dalam interaksi tersebut salah satunya adalah kemampuan mendengarkan saat berinteraksi dan terlibat dalam percakapan
( Siti Arifah & Ida Nuriala, 2020)
 Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien bahwa keaaan umum baik, kesadaran komposmentis, TD ; 120.70 mmHg, S ; 36,7 oC, R ;
P: 20x/menit, N ; 88 x/menit, BB ; 52 kg, IMT ; 21,6 (Normal), lilsa : 24 cm, tidak ada riwayat penyakit yang diderita, pada pemeriksaan
fisik dan penungnjang dalam keadaan normal. Pasien mengerti mengenai hasil pemeriksaanya.
Rasionalisasi : hak dan kewajiban pasien memperoleh informasi tentang tata tertib dan perturan yang berlaku , memperoleh
layanan kesehatan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi, bermutu sesuai standar profesi dan standar prosedur operasional
efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi. Mendapat informasi yang melipu ti diagnosa tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang diatur dalam (U.U R.S. No.44 Tahun 2009 pasal 32 tentang
hak dan kewajiban pasien).
 Menjelaskan kepada pasien bawah kehamilan adalah proses yang alami yang dialami setiap wanita dalam siklus reproduksi, dimana terjadi saat
seorang perempuan dan laki-laki berhubungan seksual, sehingga terjadilah proses permbuahan, jika berhasil maka akan menjadi embrio yang
berkemabng menjadi janin, selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan fisik, maupun psikologis ibu. Pasien mengerti mengenai kehamilan.

Rasionalisasi : Kehamilan adalah suatu proses yang alamiah terjadi pada saat seseorang wanita dan laki-laki yang telah menikah dan sudah
melakukan hubungan seksual, dimana pertemuan tersebut disebut dengan fertilisasi kemudia dilanjutkan dengan proses nidasi dan implantasi sampai
dengan janin hidup dan berkembang diluar dan adapun perubahan-perubahan yang menyertai saat proses kehamilan seperti ; merasa lelah,
sering BAK, pembesaran payudara mula-mual, dan sakit kepala, Perubahan psikologis yang yang dailami seprti : ibu sering merasa cemas, stress, tidak
menerima keadaan saat amil. (Lina dan yeti, 2019).

• Menjelaskan mengenai perencanaan kehamilan, dimana perencanaan kehamilan itu penting untuk dilakukan pada setiap pasangan, dimana
merencanakan kehamilan adalah untuk memperispakan kehamila guna mendukung terciptanya kehamilan yang sehat dan menghasilkan keuturnan yang
sehat, dimana sebelum hamil ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan seperti : Psikologis ibu, kesiapan fisik, kesiapan finansial, serta persiapan
pengetahuan. Pasien mengerti mengenai persiapan perencanaan kehamilan sehat.
Rasionalisasi : Perecanaan kehamilan merupakan perencanaan berkeluarga yang optimal melalui perencanaan kehamilan yang sehat dan
aman, perencanaan kehamilan sehat penting untuk dilakukan setiap pasangan suami istri dimana perencanaan kehamilan sehat guna mendukung
tercipatnya kehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas yang diinginkan oleh keluarga, baik itu secara psikologis, mental,
fisik, finansial dan pengetahuan ibu yang tida boleh diabaikan. (Niki, Ratih, Tirto, 2021)
 Menjelaskan kepada ibu mengenai alat kontrasepsi/KB, alat kontrasepsi adalah cara atau alat yang digunakan dengan tujuan mencegah kehamilan serta digunakan
untuk menjarangkan kehamilan atau menajga jarak kelahiran, adapun berbagai jenis-jenis alat kontrasepsi yang dapat digunakan meliputi : Pil KB, kondom, Suntik
KB ada yang 1 bulan dan 3 bulan, Implant, IUD, Vasektomi dan Tubektomi dimana semua kegunaan KB sama-sama digunakan untuk mencegah kehamilan, hanya
saja emtode pengunnan yang berbeda-beda. Pasien mengerti mengenai macam-macam alat kontrasepsi.
Rasionalisasi :
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengatur jumlah anak dan jarak kehamilan/kelahiran anak yang diinginkan, maka dari itu pemerintah merancangkan
program untuk mencegah atau menunda kehamilan.
- Macam-macam kontrasepsi seperti kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi (mengandung hormone progesterone dan esterogen dan
ada hanya progesterone saja seperti : Pil KB, Suntik 1 dan 3 bulan, serta implant.

- Metode kontrasepsi dengan alat kontrasepsi dalam Rahim atau KDR metode kontrasepsi ini secara gasris besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang mengandung hormone
progesterone dan esterogen dan yang tidak mengandung hormone.

- Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode operatif wanita (MOW) dan meotde operatif pria (MOP) MOW sering dikenal dengan tubketomi (memotong
atau mengikat saluran tuba falopi), sedangkan Vasektomi ( memotong atau mengikat saluran vas deferens sehingga cairan sperma tidak dapat keluar atau ejakulasi (Susanti
dan Sujianti, 2021).

• Memberitahu ibu cara memilih kontrasepsi yaitu sebelum menggunakan kontrasepsi, kosulkan terlebih dahulu kepada bidan atau dokter mengenai macam-macam kontrasepsim
cara pemasangan, kekuarangan dan kelebihan alat kontrasepsi yang pastinya harus aman dan nyaman dengan pemakaianya. Pasien mengerti mengenai cara memilih kontrasepsi
yang aman.

Rasionalisasi :

o Sebelum menggunakan alat KB sebaiknya, kesepakatan terlabih dahulu dengan pasangan serta memilih jenis alat kontrasepsi yang paling aman dan cocok untuk perempuan,
Bicarakanlah kepada bidan untuk mengetahu semua pilihan kontrasepsi yang tersedia.

o Lakukan pemeriksaan secara berkala dipetugas kesehatan untuk memastikan kontrasepsi masih bekerja dengan baik, tetapi menandai suklus mesntruasi sehingga bila terjadi
kehamilan akibat egagalan kontrasepsi bisa segera diketahui. (ER. Monaya, 2020)
 Memberitahu ibu jika ibu mengalami tanda-tanda kehamilan seperti :
- Menstruasi berhenti, Payudara membesar, Putting susu menjadi lebih sensitive, Sering BAK, Kram perut, Mual dan muntah Tetapi untuk memastikan tanda-
tandan kehamilan tersebut alangkah baiknya harus tetap dilakukan tes pack untuk menegtahui apakah benar terjadi kehamilan.
Rasionalisasi : Tanda-tanda kehmilan melibat kan peribahan fisik dan suasana hati yang bisa terjadi diawal kehamilan seperti :
Perdarah ringan dan keram perut, erlambat mesntruasi, Perubahan pada payudara, Kelelaha, Sering BAK, Mual dan muntah, Perubahan osikologi
seperti :
suasana hati, Jika teradapat tanda-tanda kehmilan sebaikanya konsultasi kepada bidan atau dokter dan segera melakukan aktivitas tes pack, jika dikatakan
(+), maka mualailah menjaga kesehatan dan kehamilan. (Kaban dan Swidayanti, 2021).

• Menjelaskan kepada pasien bahaya merokok rokok memberikan beberapa efek pada perokok satunya dapat menurunkan kekebalan tubuh sehingga membuat tubuh
menjadi rentan terkena penyakit pernapasan jika mengkonsumsi rokok setiap hari dan berkepanjangan dapat menyebabkan penyakit infeksi paru-paru ,kanker
mulut, kanker tenggorokan, kanker paru-paru, serangan jantung, stroke, dimensia. Pasien mngerti mengenai bahaya merokok.
Rasionalisasi : Rokok merupakan salah satu penyebab kematian yang cukup banyak rokok juga tidak hanya memberikan efek negatif bagi orang yang
mengkonsumsi juga tetapi memberikan efek yang bahaya bagi orang disekitar perokok perokok dapat memberikan Efek atau dampak salah satunya menurunkan
sistem kekebalan tubuh penurunan kekebalan tubuh ditandai dengan kekurangan kemampuan tubuh dalam melawan bibit penyebab infeksi ketika. Orang merokok
tanpa disadari organ dan komponen mengalami kerusakan berbagai penelitian membuktikan ada banyak bahaya rokok seperti infeksi paru-paru, kanker mulu,t kanker
tenggorokan, kanker paru-paru, serangan jantung bahkan stroke. (Tritis Nurmaila, 2019).
 Menjelaskan kepada pasien kandungan berbahaya yang terkandung dalam buku yaitu
- Karbon monoksida gas yang tidak berbau yang dapat menyebabkan seseorang kekurangan oksigen.
- Nikotin cairan berminyak tidak berwarna yang dapat menghambat rasa lapar tar yang dapat menyebabkan kanker paru-paru hidrogen sianida dapat menyebabkan
kelelahan pusing dan mual benzena yang dapat merusak sel darah putih dan penyebab leukemia
- Formaldehida resiko kanker nasofaring
- Arsenik dapat menyebabkan kanker ginjal
- Kadmium dapat menyebabkan kacang diare serta gagal ginjal
- Amonia dapat menyebabkan pneumonia dan kanker tenggorokan Pasien mengerti kandungan berbahaya dalam rokok.
Rasionalisasi : Bahan baku utama rokok adalah tembakau di mana kandungan tersebut bersifat racun yang berpotensi merusak sel-sel tubuh dan senyawa dalam asap rokok
bersifat karsinogenik alias memicu kanker efek buruk rokok atau menghisap rokok bisa berbahaya termasuk pada ibu hamil dibawah ini beberapa senyawa dan kandungan
dalam rokok, yaitu :
1. Karbon monoksida fungsi otot jantung akan menurun jika dihirup terlalu banyak sel-sel darah merah akan lebih banyak berkaitan dengan karbon monoksida sehingga
mengakibatkan seseorang kekurangan oksigen
2. Nikotin berfungsi sebagai perantara dalam sistem saraf otak yang menyebabkan berbagai reaksi termasuk efek menyenangkan sehingga menyebabkan peningkatan
tekanan darah denyut jantung
3. Tar sebagai penyebab penyakit kanker paru-paru seperti kanker paru-paru dan emfisema
4. Hidrogen sianida efek dari senyawa ini dapat melemahkan paru-paru, kelelahan sakit kepal, dan mual
5. Benzana paparan benzana dalam jangka panjang dapat menurunkan jumlah sel darah merah yang merusak sumsum tulang sehingga meningkatkan resiko anemia.
6. Formaldehida dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring.

7. Arsenik yang dapat meningkatkan kanker kulit kanker paru-paru dan kanker saluran kemih

8. Kadmium dapat menimbulkan gangguan sensorik dan gagal ginjal

9. Amonia dapat menyebabkan pneumonia daftar tenggorokan (Prihatiningsih, 2020)


 Menjelaskan kepada pasien untuk berhenti merokok dan mulai dari diri sendiri dengan niat dan motivasi merokok adalah hal berbahaya apalagi bagi
kesehatan kita. Pasien Mengerti bagaimana memotivasi diri agar berhenti merokok Rasionalisasi : Cara menghilangkan candu merokok adalah harus
temukan tekad dan berpikir positif dan buatlah rencana bagiamnadampak rokok bagi kesehatan (Meikawati, 2020).

 Melakukan Dokumentasi Asuhan


Dokumentasi telah dilakukan.

Rasionalisasi : Dalam ilmu kebidanan pendokumentasian merupakan suatu bukti pencatatan dan laporan yang dimiliki oleh bidan dalam
melakukan catatan kebidanan yang berguna untuk ekepntingan klien ( Tria dan Maya 2020)
Pada kasus Ny. S dan Tn. J Bahwa pada hasil pengkajian Ny. S dan Tn. J termasuk dalam Pasangan Usia subur dimana
usia Ny. S dan Tn. 24 tahun dan 28 tahun, dalam hasil pengkajian Ny. S dan Tn. J ingin merencanakan kehamilan pada saat
pengkajian emosional kedua pasangan sangat stabil dan merespon dengan baik dan lama perkwaninan sudah menginjak 2 bulan
Pembahasan
dengan merencanakan kehamilan sehat, pada hasil pengakajian didapatkan dalam Lila dan juga BB Ny. S semua dalam keadaan
normal dimana Lila Ny. S : 24 cm dengan BB: 52 untuk gizi, serta Hb : 12,1 gr\dl dimana status gizi Ny. S dalam keadaan yang
sesuai begitu juga dengan pola makan dimana makan 3x sehari serta pola makan yang teratur dengan mencakup semua
makanan 4 sehat 5 sempurna, dan pada pemeriksaan fisik lengkap tidak ditemukan kelainan bawaan, tetapi ada 1 masalah yang
dikeluhan ialah suami yang perokok aktif dimana dari hasil pengkajian bhawa suami menjadi perokok aktif sejak dari SMA
dimana dipengaruhi rasa keingintahuan dan pergaulan yang salah maka antara kasus dengan tero ada keterkaitan sehingga salah
satu jurnal mengemukakakn hasil penelitian dari (Nofiyadi, 2020) bahwa tanaman ini mampu memberikan dampak pneurunan
hasrat beorkok dimana hasil nya adalah Dari 100 orang responden yang di berikan potongan-potongan kecil akar manis, dimana
di minta setiap responden yang ingin merokok terlebih dahulu mengigit atau mengunyah potongan akar manis yang telah di
berikan. Adapun hasilnya adalah 84 orang atau 84% dari 100 orang merasakan dampak adanya penurunan hasrat ingin
merokok, adapun pencegahan yang bisa digunakan untuk mengerungi rokok ialah dengan memberikan KIE dampak dan
kandungan yang berbahay dalam rokok pada Tn. J.
Sehingga antara teori dan kasus memiliki keterkaitan dimana dalam merencana kehamilan sehat harus baik secara fisik,
psikologis maupun finanasial. Sehingga dapat disimpulkan bahawa kesehatan Ny. S termasuk baik dimana sangat bagus untuk
merencanakan kehamilan, dan Tn. J telah diberikan KIE mengenai bahaya merokok dan menyaranakan Tn. J untuk mencoba
mengkonsumsi akar manis sehingga dengan upaya tersebut dapat menghilangkat hasrat untuk tidak berokok kembali sehingga
memeiliki keluarga yang aman dan juga sehat.

PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Kasus Asuhan Kebidanan pada Ny. S dan Tn. J di PMB Septina, SST., Bdn, yang telah penulis
lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Asuhan Kebidanan pada Pra Konsepsi dan Perencanaan Kehamilan pada Ny. S
dan Tn. J yang telah dilakukan meliputi asuhan Persiapan Perencanaan Kehamilan Sehat dimana Ny. S dan Tn. J lebih
memahami dan mengerti apa saja yang jadi faktor jika tidak mempersipakan kehamilan dari dini

B. Saran

1. Bagi Klien

Diharapkan laporan ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan untuk perencanaan dan persiapan kehmilan sehat bagi
pasangan usia subur yang telah menikah.

2. Bagi institusi pendidikan


Untuk laporan ini sebagai bahan evaluasi dalam menilai keterampilan mahasiswa dalam memberikan asuhan
kebidanan secara komprehensif agar institusi pendidikan dapat mengembangkan keterampilan mahasiswa kebidanan
agar dapat mengaplikasikan tindakan secara optimal dan lebih terarah sesuai dengan standar operasional.

3. Bagi PMB Septina, SST., Bdn


Diharapkan semoga laporan ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap asuhan yang diberikan pada
pasangan usia subur yang sudah menikah disekitar PMB Septina, SST., Bdn dimana salah satu perencanaan kehamilan
harus disipakan secara matang mulai dari awal atau masa 1000 hari sebleum hamil dan terapi menggunakan akar manis
serta KIE untuk suami yang perokok bisa dilakukan secara mandiri bagi para PUS , sehingga ini bisa menjadi salah satu
pelayanan yang baik untuk para PUS yang ingin merencnakan kehamilan sehat dan Pengurangan bagi Perokok Aktif.

4. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menerapkan asuhan kebidanan pada remaja yang bisa dilakukan dari trimester pertama agar
lebih baik lagi dan menambah wawasan, menambah pengalaman nyata pada kasus nyeri haid pada remaja dan menjadi
bahan referensi atau rujukan bagi penulis selanjutnya.
 
 
 
 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai