Anda di halaman 1dari 21

Laporan Kasus

ASUHAN KEBIDANAN KOLABORASI PADA KASUS


PATOLOGI DAN KOMPLIKASI PADA NY. T USIA 27 TAHUN
P2 A0 POST LAPAROTOMI H1 ATAS INDIKASI KET DI Rg.
CEMPAKA RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

Disusun Oleh:
Natasha Priskila
PO.62.24.2.21.518
Pembimbing Institusi : Riny Natalina, SST., M.

21 Oktober 2022
Keb
Pengertian
Kehamilan ektopik merupakan salah satu penyebab terbesar kematian
ibu pada triwulan pertama dari kehamilan. Hal yang menyebabkan
besarnya angka kematian ibu akibat kehamilan ektopik adalah
kurangnya deteksi dini dan pengobatan setelah diketahui bahwa ibu
mengalami kehamilan ektopik. Resiko kehamilan ektopik sangat besar
karena kehamilan ini tidak bisa berlangsung seperti kehamilan normal.
Perdarahan yang disebabkan oleh kehamilan ektopik menjadi penyebab
utama kematian ibu di Indonesia. Seseorang yang mengalami
kehamilan ektopik maka kehamilan tersebut harus segera diakhiri
karena besarnya resiko yang ditanggungnya (Prawirohardjo, 2014).
Tanda-Tanda adanya Kehamilan
Kehamilan Ektopik
Ektopik
1. Gejala kehamilan awal yaitu flek atau perdarahan yang ireguler, mual, pembesaran
payudara, perubahan warna pada vagina dan serviks, perlukaan serviks, pembesaran uterus,
frekuensi buang air kecil yang meningkat
2. Nyeri pada abdomen dan pelvis
Tanda Kehamilan Ektopik Terganggu
1. Sakit perut mendadak yang mula-mula terdapat pada satu sisi kemudian menjalar ke bagian
(KET)
tengah atau ke seluruh perut sehingga menekan diafragma
2. Nyeri bahu iritasi saraf frenikus
Tanda Tanda Kemungkinan Hamil

1. Rahim membesar;
2. Tanda Hegar;
3. Meluasnya daerah isthmus yang menjadi lunak, sehingga pada pemeriksaan vaginal corpus
uteri seolah “terpisah” dari bagian servik. Keadaan ini dijumpai pada kehamilan 6-8
minggu.hegar ini.
4. Tanda Chadwick
5. Yaitu warna kebiruan pada serviks, vagina, dan vulva;
6. Tanda Piskacek
7. Yaitu pembesaran uterus ke salah satu arah sehingga menonjol jelas kearah pembesaran
tersebut;
8. Braxton Hicks
9. Bila uterus dirangsang (distimulasi dengan diraba) akan mudah berkontraksi;
10. Ballotement positif
Ketidaknyamanan Pada Kehamilan
Trimester I dan Cara Mengatasinya
1. Ketidaknyamanan Payudara, rasa nyeri, rasa tegang, penghitaman kulit.
2. Pusing/Sakit kepala
3. Rasa lemah dan mudah lelah
4. Mual dan muntah (morning sickness)
Penyebab :
• Respon emosional ibu terhadap kehamilan
• Menurunnya tekanan darah yang tiba-tiba
• Mengkonsumsi banyak makanan berminyak atau mencium bau menyengat.
• Kebutuhan protein yang meningkat untuk pertumbuhan janin.
• Jika ibu kurang makan, maka gula darah dalam tubuh akan rendah, sehingga akan terasa
mual, sakit kepala, dan lelah.
5. Mengeluarkan air ludah berlebihan (ptyalism)
6. Keputihan
7. Gingivitis dan epulis (peradangan pada gusi, tonjolan pada gusi, kemerahan dan mudah
a l 1 Ju r n a l 2
Ju r n
Kehamilan
Anne Rufaridah dkk, tahun
Trimester I 2019 tentang Pengaruh
Katmini, K. Tahun 2020
tentang Determinan
dengan Emesis Seduhan Zingiber Offcinale
(Jahe) Terhadap Penurunan
Kesehatan Ibu Hamil Tentang
Tanda Bahaya Kehamilan
Gravidarum Emesis Gravidarum dengan Pencapaian Kontak
Minimal 4 Kali Selama Masa
Kehamilan (K4)

3 4 Ju r n a l 5
Ju r n a l Ju r n a l
Khairun Nisa Lukman dkk
Anisatun Azizah dan Rahma Kusuma Dewi dkk, tahun 2020 tentang The
Merryana Adriani tahun 2017 tahun 2020 tentang Effect Of Relationship Between
tentang Tingkat Kecukupan Complementary Acupressure Knowledge With Pregnant
Energi Protein Pada Ibu Hamil Therapy On Emesis Women's Behavior In The First
Trimester Pertama Dan Gravidarum In Pregnant Semester About Emesis
Kejadian Kekurangan Energi Women Trimester I Gravidarum At Mangasa
Kronis Health Center, Makassar
ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGIS HOLISTIK PADA
NY. A UMUR 24 TAHUN DENGAN EMESIS
GRAVIDARUM
DI PMB YULLIES EKA F., S.TR. KEB. BDN

Pelaksanaan Asuhan:
Hari : Kamis
Tanggal : 3[ September 2021
Tempat : PMB Yullies Eka F., S.Tr. Keb. Bdn
Pemberian Asuhan : Praktik Fisiologi Holistik Pada Kehamilan
Identitas Pasien
Nama Istri : Ny. A Nama Suami : Tn. B

Umur : 24 tahun Umur : 27 tahun


Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan swasta

Alamat : Jl. Ramin III Alamat : Jl. Ramin III


Subjektif Objektif
• Mengeluh mual muntah dan pusing 1.K/U : baik, kesadaran : CM
selama 2 hari dengan intensitas TTV:
muntah 3-4 kali dalam sehari dan TD : 110/70 mmHg N : 87x / menit
kehilangan nafsu makan R : 22x/ menit S : 36,6 0 C
• Ibu mengatakan ini kehamilan yang BB : 49 kg TB : 152 cm
pertama dan tidak pernah keguguran IMT : 21, 8 (normal)
• HPHT 05 Agustus 2021 Pemeriksaan fisik :
• Pernah melakukan pemeriksaan USG - Mata : konjungtiva merah muda, sclera
dengan dokter kandungan pada putih
tanggal 19 September 2021. Pada - Leopold : belum teraba ballottement
pemeriksaan diketahui CRL (Crown Pemeriksaan penunjang :
Rump Length) yaitu 1,18 cm, umur - Tidak Dilakukan
kehamilan atau GA : 6 minggu
Assesment
• Diagnosa : G1P0A0, usia kehamilan 8 minggu dengan emesis
gravidarum
• Masalah : Mual muntah dan pusing selama 2 hari
• Kebutuhan :
- Informasi penyebab ketidaknyamanan
- Informasi cara mengatasi ketidaknyamanan
Planning
1.Menjelaskan pada klien tentang hasil pemeriksaan.
Rasional : Menurut UU No. 44 (2009 pasal 32) Salah satu hak pasien adalah
mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis, tatacara tindakan medis, tujuan
tindakan, alternatif Tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi.
Planning...
2. Menjelaskan kepada ibu penyebab keluhan yang dirasakan yaitu karena tubuh
sedang memproduksi hormone hCG (hormone yang di produksi tubuh pada masa
kehamilan yang dihasilkan oleh sel-sel didalam plasenta, setelah sel telur yang telah
dibuahi oleh sperma menempel di dinding rahim). Pada awal kehamilan keluhan
pusing atau sakit kepala merupakan hal yang normal, biasanya terjadi di trimester
awal hingga ketiga. Pusing ini secara fisiologis timbul seiring dengan pertumbuhan
janin, karena aliran darah pada ibu hamil akan berusaha mengimbangi sirkulasi
darah yang meningkat secara tiba-tiba.
Rasional : Mual dan muntah pada kehamilan terjadi karena pengaruh hormone
hCG, penurunan tonus otot-otot traktus digestivus sehingga seluruh traktus
digestivus mengalami penurunan kemampuan bergerak. Peningkatan kadar Human
Chorionic Gonadotropin (hCG) akan menginduksi ovarium untuk memproduksi
estrogen yang dapat merangsang mual dan muntah (Rofi'ah, S, 2020). Cara
Planning...

3. Menganjurkan kepada ibu untuk meminum air jahe hangat dan menjelaskan
cara membuatnya.
Rasional : Beberapa terapi non farmakologis seperti obat tradisional yang bisa
dilakukan untuk mengurangi mual muntah dan mudah didapat seperti jahe, daun
peppermint, lemon, dll. Jahe (zingiber officinale) termasuk ke dalam 20
sumplemen herbal terlaris di Amerika Serikat. Pembuatan seduhan jahe
sebanyak 250 mg, air panas 50 ml dan gula. Cara membuat seduhan jahe yang
baik dan benar sesuai takaran yang telah di tentukan, mengupas jahe 250 mg
dan cuci hingga bersih dan diparut hingga halus. Campurkan dengan air yang
sudah masak sebanyak 50 ml yang masih hangat. Masukkan parutan jahe tadi
kedalam air yang masih hangat tadi. Tunggu selama 15 menit hingga warnanya
berubah menjadi kuning kecoklatan, sambil diaduk sesekali. Kemudian tuang
Planning...

4. Mengajarkan dan menganjurkan ibu untuk melakukan pijat relaksasi untuk


mengurangi dan menghilangkan pusing kepala.
Rasional : Beberapa terapi non farmakologis seperti pemberian aroma terapi,
kompres dingin dan pijat relaksasi. Alternatif yang dapat digunakan untuk
mengurangi sakit kepala salah satunya pijat relaksasi, pengobatan ini dilakukan
dengan cara melakukan pijatan lembut pada area temporalis,kepala, bahu,
punggung (Nicky Danur, 2019)
5. Menganjurkan kepada ibu untuk beristirahat yang cukup seperti istirahat tidur 7-9
jam sehari serta tidak melakukan aktivitas fisik berat,
Rasional : Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah istirahat dan tidur, istirahat
dan tidur diperlukan agar otak dan tubuh dapat memperbaiki dirinya sendiri,
sehingga bila seseorang kurang tidur organ segera tampak berbagai kelainan fisik
Planning...
6. Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi tablet FE selama kehamilan.
Rasional : Upaya menambah asupan zat besi selain dari makanan yang
dimakan sehari-hari oleh ibu hamil yang pada umumnya berupa tablet tambah
darah (TTD). Pemberian TTD ini sebanyak satu tablet setiap hari berturut-
turut selama 90 hari selama kehamilan. TTD mengandung 200 mg ferrosulfat,
setara dengan 60 miligram besi elemental dan 0.25 mg asam folat. Masalah
defisiensi zat besi cukup diterapi dengan memberikan makanan yang cukup
mengandung zat besi.
7. Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang, yaitu seperti nasi, sayur-sayuran, ikan, kacang-kacangan
(tahu,tempe), daging, telur , susu, dan buah-buahan serta asupan cairan yang
cukup yaitu minimal 8 gelas sehari.
Rasional : Nutrisi yang cukup adalah faktor yang sangat penting
mempengaruhi kehamilan. Wanita dengan kehamilan usia dini atau berjarak
Planning...
8. jelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester I guna
meminimalisir kemungkinan terjadinya komplikasi yang akan datang. Tanda
bahaya kehamilan trimester I yaitu perdarahan pada kehamilan muda, muntah terus
menerus dan tidak bisa makan selama kehamilan, selaput kelopak mata pucat, dan
demam tinggi.
Rasional : Ibu hamil perlu mengetahui tanda bahaya kehamilan karena munculnya
tanda bahaya dapat menjadi indikasi adanya kemungkinan bahaya pada kehamilan
yang dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu hamil dan janin. Seperti
perdarahan vagina, edema, demam tinggi, penurunan gerak janin, muntah persisten,
dan ruptur membran (Nuraisya, 2018).
9. Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ANC minimal 6 kali
selama masa kehamilan.
Rasional : Di Era Adaptasi Kebiasaan Baru, Pelayanan antenatal (Antenatal
Care/ANC) pada kehamilan normal minimal 6x dengan rincian 2x di Trimester 1,
1x di Trimester 2, dan 3x di Trimester 3. Minimal 2x diperiksa oleh dokter saat
Pembahasan
Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan menggunakan semua data
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap yaitu:
riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya, meninjau
catatan terbaru dan catatan sebelumnya, meninjau data laboratorium dan
membandingkan dengan hasil studi.
Pengumpulan data subyektif yaitu ibu mengatakan bernama Ny. A umur 24
tahun, ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama, belum pernah
melahirkan dan belum pernah keguguran, ibu mengeluh sering merasakan
mual dan muntah 3- 4 kali sehari, ibu mengatakan haid terakhir tanggal 05
Agustus 2021, pernah melakukan pemeriksaan USG dengan dokter
kandungan pada tanggal 09 September 2021. Dan data obyektifnya yaitu
keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, TD : 110/70 mmHg,
Pembahasan

Emesis gravidarum adalah hal yang sering terjadi pada Trimester pertama,
biasanya terjadi pada umur kehamilan 5 – 12 minggu. Tanda dan gejalanya
mual muntah ringan yang terjadi 1 – 2x sehari bisa terjadi pada pagi hari
atau setiap saat (Sulistyawati, 2009). Mual muntah berkurang pada usia
kehamilan 12 – 14 minggu tetapi ada juga yang terus menerus merasakan
mual dan muntah sampai trimester kedua (Mandang, 2016).
Ada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang sudah diidentifikasi.
Sedangkan pada kasus ini tidak muncul diagnose potensial yang serius,
karena kasus yang didapat berdasarkan pengkajian bukan masalah-masalah
lain yang dapat menghambat kehamilan dan dapat ditangani segera. Namun,
klien merasakan mual muntah fisiologi saat kehamilan maka tidak terdapat
Pembahasan

Bila ditinjau dari evidence based, keluhan yang di alami Ny. A yaitu emesis
gravidarum. Hal ini merupakan keadaan fisiologis yang biasanya dialami
wanita pada masa awal kehamilan, namun tidak menutup kemungkinan
keluhan tersebut bisa mengarah pada keadaan patologis bila keluhan terjadi
terus menerus hingga menyebabkan terganggunya aktivitas. Pengaruh
hormon estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat
menyebabkan pengeluaran air liur yang berlebihan (hypersaliva), daerah
lambung terasa panas, terjadi mual muntah dan sakit kepala terutama pada
pagi hari.
Setelah beberapa kebutuhan pasien ditetapkan,diperlukan perencanaan
secara menyeluruh terhadap masalah dan diagnosa yang ada. Tahap ini
dilakukan oleh bidan dengan melakukan identifikasi dan menetapkan
Pembahasan
Penanganan ibu hamil dengan emesis gravidarum terjadi pada saat ibu hamil
Trimester I. Biasanya penanganan bisa dari pola makan, mulai dari porsi makan
sedikit tetapi sering, menghindari makanan yang berminyak atau berlemak dan
makanan yang pedas karena akan memperburuk rasa mual dan muntah. Pada
lahan praktek Ny.A dianjurkan pemberian antisipasi untuk menjaga pola hidup
sehat dan menganjurkan pasien mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang
yaitu seperti nasi, sayur-sayuran, ikan, kacang-kacangan (tahu,tempe), daging,
telur, susu, dan buah-buahan serta asupan cairan yang cukup yaitu minimal 8
gelas sehari. Kemudian hindari makanan yang berlemak dan beraroma
menyengat, makan dalam porsi kecil namun sering guna memenuhi kebutuhan
asupan pada janin serta istirahat cukup dan hindari aktivitas fisik yang berat.
terapi non farmakologi yaitu meminum seduhan jahe. Menurut Anne Rufaridah
dkk, 2019. Beberapa terapi non farmakologis seperti obat tradisional yang bisa
Kesimpulan
Pada Kasus Ny.A dengan emesis gravidarum dianjurkan tetap mengkonsumsi
makanan bergizi seimbang, pemenuhan asupan cairan, menghindari makanan yang
merangsang mual, dan tetap mengatur pola makan sedikit tapi sering guna
menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin yang baik. Klien di beri
konseling tentang pencegahan dan penanganan emesis gravidarum dengan anjuran
meminum seduhan jahe hangat jus serta menganjurkan untuk kunjungan ANC dan
jika ada keluhan lebih lanjut. Dalam perencanaan ini tidak terdapat kesenjangan
antara teori dan praktek. Dalam evaluasi pada Ny. A dengan emesis gravidarum
didapatkan hasil yaitu bahwa klien sudah mengerti cara mengatasi keluhan emesis
gravidarum pada masa awal kehamilan.
Saran
Menganjurkan klien untuk menjaga pola hidup sehat, istirahat cukup, hindari
aktivitas fisik yang berat serta tetap penuhi asupan cairan dan juga makanan agar
cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang sehat.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai