Anda di halaman 1dari 28

JURNAL READING PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI

KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI MENINGKATKAN


PENGETAHUAN TENTANG KESUBURAN DAN KESADARAN
KESEHATAN PRAKONSEPSI DI PUSKESMAS WATAS MARGA

DisusunOleh:
REKA NOPERA SARI
NPM. 2226061022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM


PROFESI STIKES TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
2023/2024
HALAMANPENGESAHAN

KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI MENINGKATKAN


PENGETAHUAN TENTANG KESUBURAN DAN KESADARAN
KESEHATAN PRAKONSEPSI DI PUSKESMAS WATAS MARGA
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

Bengkulu, April 2023

Mengetahui

Perceptor Akademik Perceptor Lahan Mahasiswa

Choralina Eliaghita, SST, M.Tr.Keb Triyunila, Amd. Keb Reka Nopera Sari

ii
KATAPENGANTAR

Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakaatuh
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu WaTta’ala
yang telah memberikan berkah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan reading journal berjudul “Konseling Kesehatan Reproduksi
Meningkatkan Pengetahuan Tentang Kesuburan Dan Kesadaran Kesehatan
Prakonsepsi”. Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyusunan laporan
hasil reading jurnal ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, partisipasi dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti
ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Choralina Eliaghita, SST, M.Tr.Keb selaku pembimbing Akademi
reading journalyang telah membimbing dan memberikan saran dalam
pembuatan reading journal.
2. Triyunila, Amd. Keb selaku preceptor Lahan yang telah membimbing
dan memberikan saran dalam pembuatan reading journal.
3. Sumber literature dan jurnal ilmiah yang relevan sebagai referensi dalam
pembuatan reading journal.
Penulis menyadari dalam penyusunan reading journal ini masih belum
sempurna, sehingga saran dan masukan untuk perbaikan ini sangat penulis
harapkan.
Wassalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakaatuh

Curup, April 2023

REKA NOPERA SARI

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Masalah..........................................................................................................1
B. Skala...............................................................................................................2
C. Kronologi.......................................................................................................3
D. Solusi..............................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. AsuhanKebidanan.........................................................................................4
B. Tabel Reading Journal..................................................................................7
C. HasilAsuhanKebidanandan Reading Journal................................................8
D. Teori..............................................................................................................8
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan..............................................................................................12
B. Saran........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1 Jurnal

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Masalah
Menikah adalah impian bagi banyak orang tak terkecuali bagi pasangan
yang sedang memadu kasih. Sayangnya dibanyak kesempatan peneliti melihat
bahwa begitu banyak pasangan yang memasuki pernikahan tanpa persiapan
yang memadai dan tanpa dibekali dengan pemahaman yang benar tentang
pernikahan. Peristiwa pernikahan pada kenyataannya bukan sekedar menyatukan
dua insan berlainan jenis yang saling jatuh cinta atau mengikat janji tetapi lebih
jauh dari itu bahwa pernikahan juga menyatukan dua keluarga besar dengan
berbagai latar belakang yang berbeda. Kalau tidak diantisipasi dan diatur dengan
benar maka perbedaan-perbedaan ini akan menimbulkan gesekan-gesekan yang
bisa mengakitabkan pertengkaran pasangan dan kalau pertengkaran itu dibiarkan
terus berlanjut lambat laun akan berujung pada hancurnya keutuhan keluarga.
Konseling pranikah adalah konseling yang diberikan kepada calon
pasangan suami istri yang akan memasuki jenjang pernikahan. Pasangan
pranikah untuk mempersiapkan diri memasuki pernikahan bahagia yang
dikehendaki oleh Tuhan. Konseling pranikah termasuk konseling preventif
karena bersifat mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi agar dikemudian
hari bila terjadi masalah dalam pernikahan, yang bersangkutan sudah lebih
dahulu diberitahu dan diharapkan lebih mampu mengatasi permasalahannya.
Persiapan pranikah yang dilakukan di Indonesia masih sebatas
pemberian imunisasi TT belum terkait dengan pemberian edukasi tentang
kesehatan reproduksi secara khusus. Dari segi pelayanan yang masih terbatas
pada tenaga professional yang memberi edukasi kurangnya pengetahuan para
calon pasangan sehingga memungkinkan tidak dilakukannya penundaan
kehamilan, padahal kehamilan diusia kurang dari 20 tahun bisa memunculkan
berbagai komplikasi pada saat melahirkan, bayi yang lahir dari ibu yang usianya
dibawah 20 tahun bisa menghadapi risiko 50% lebih tinggi mengalami stillbirth
(lahir mati) atau bayi meninggal dalam beberapa minggu pertama dibandingkan

1
dengan bayi yang lahir dari ibu yang berusia 20-29 tahun. Bayi yang dilahirkan
dari ibu yang berusia dibawah 20 tahun lebih cenderung memilki berat badan
lahir rendah dengan efek risiko jangka panjang (Sri Astuti et al,2017).
Kehamilan risiko tinggi merupakan kehamilan yang memungkinkan
terjadinya komplikasi pada saat kehamilan dan persalinan dari risiko yang
dimiliki ibu dibandingkan dengan kehamilan normal. Kehamilan mempunyai
risiko tinggi jika dipengaruhi oleh faktor pemicu yang akan menyebabkan
terjadinya komplikasi selama kehamilan, bahkan saat persalinan berlangsung dan
juga saat nifas (Sri Astuti et al, 2017).
Faktor-faktor penyebab terjadinya faktor resiko pada ibu hamil menurut
Rochjati. P meliputi: umur ibu yang tergolong risiko tinggi ≤ 20 tahun dan ≥ 35
tahun, paritas yang termasuk risiko tinggi adalah ibu yang pernah hamil atau
melahirkan anak 4, kali atau lebih , jarak anak yang tergolong risiko tinggi ≤ 2
tahun dan , tinggi badan yang termasuk risiko tinggi 145 cm atau kurang.
B. Skala
Pengetahuan akan kesehatan reproduksi yang masih kurang, disertai
faktor pendidikan, status ekonomi, perilaku, sosial budaya, dan media massa
berhubungan dengan kehamilan usia dini menyebabkan masih banyaknya para
pasangan muda dibawah umur 20 tahun untuk tidak menunda kehamilan,
padahal sangat beresiko pada ibu dan bayi. Sehingga dilakukan konseling pra
nikah yang bertujuan atau dimaksudkan untuk membantu pasangan calon
pengantin untuk menganalisis kemungkinan masalah dan tantangan yang akan
muncul dalam rumah tangga mereka dan membekali mereka kecakapan untuk
memecahkan masalah termasuk dalam menentukan keinginan keluarga
berencana atau penundaan kehamilan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas
peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh konseling kesehatan
reproduksi terhadap minat penundaan kehamilan beresiko oleh pasangan usia
subur dibawah 20 tahun maupun antara 20 -30 tahun dengan berbagai
pertimbangan.

2
C. Kronologi
Metode palaksanaan dalam kegiatan konseling pranikah bagi calon
pengantin dengan harapan agar calon pengantin (catin) dapat Meningkatkan
Pengetahuan Tentang Kesuburan Dan Kesadaran Kesehatan Reproduksi
Prakonsepsi. Yang dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2021 di KUA
Kecamatan Labuhan Ratu. Pelaksanaan konseling ditujukan pada calon pasangan
pengantin yang ada diwilayah Kecamatan Labuhan Ratu. Metode yang
digunakan adalah ceramah, tanyan jawab atau evaluasi

D. Solusi
konseling pra nikah yang bertujuan atau dimaksudkan untuk membantu
pasangan calon pengantin untuk menganalisis kemungkinan masalah dan
tantangan yang akan muncul dalam rumah tangga mereka dan membekali
mereka kecakapan untuk memecahkan masalah termasuk dalam menentukan
keinginan keluarga berencana atau penundaan kehamilan. Berdasarkan uraian
latar belakang di atas peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh
konseling kesehatan reproduksi terhadap minat penundaan kehamilan beresiko
oleh pasangan usia subur dibawah 20 tahun maupun antara 20 -30 tahun dengan
berbagai pertimbangan.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Asuhan Kebidanan
Tanggal : 18 April 2023
Waktu : 09.30 WIB
Tempat : PUSKESMAS WATAS MARGA
No. MR : 0701127

I. PENGKAJIAN
IDENTITAS
Nama : Nn. S
Umur : 17 tahun
Suku : Rejang
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMP
Alamat : Rimbo Recap

S:
 Nona mengaku akan menikah bulan depan.
 Nn mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun.

O:
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Pemeriksaan TTV : TD : 110/ 80 mmHg
N : 76 x/m
RR : 22 x/m

4
T : 36,4oC
BB : 54 kg

Tinggi Badan : 155 cm

2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Rambut Warna Hitam, Bersih, tidak rontok
b. Telinga : simetris, Bersih, tidak ada pengeluaran, tidak ada nyeri tekan
c. Mata : Simetris, warna cokelat, Alis Ada, Schera putih
d. Hidung : bersih, tidak ada pengeluaran , tidak ada polip
e. Mulut : Warna bibir Merah muda, lidah Bersih
f. Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis dan Pembesaran kelenjar
limfe
g. Dada Simetris, Besar payudara simetris, tidak ada Nyeri, puting
menonjol, tidak ada massa
h. Perut (Inspeksi) : Simetris, tidak ada Bekas luka operasi
i. Ekstremita
1) Atas : Kelainan tidak ada, bersih
2) Bawah: tidak ada Oedema, Tidak ada Varises, Perkusi reflek patellla
(+)
3. Pemeriksaan penunjang
Gol. Darah : O

A:
Nn. S usia 17 tahun dengan skrining kesehatan pada Calon Pengantin (Catin)

P:
1. Memberitahu klien mengenai hasil pemeriksaaan.
Evaluasi : Nn mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Melakukan konseling tentang persiapan gizi calon pengantin
Ev: Nn Mengerti tentang persiapan gizi catin

5
3. Memberikan konseling tentang penyakit menular seksual, agar
perempuan dan laki-laki terlindungi dari infeksi menular seksual
(IMS) dan infeksi saluran reproduksi (ISR) serta memahami upaya
pencegahan dan penularannya yang dapat berakibat buruk terhadap
kesehatan reproduksi dan seksual bagi laki-laki, perempuan, dan
keturunannya.
Evaluasi : klien mengerti tentang menjaga Kesehatan reproduksi

4. Menganjurkan klien untuk datang lagi bulan depan atau bila ada
keluhan
Evaluasi : Klien mengerti dan akan datang jika ada keluhan

5. Mendokumentasikan hasil kegiatan


Evaluasi : Dokumentasi telah dilakukan

6
A. Tabel Reading Journal

Nama penulis Jurnal Judul Populasi Intervensi Comparasion Outcome Time

Neneng Siti Jurnal Konseling Seluruh calon Penelitian Tingkat Calon pengantin lebih 2021
Malahayati,
Lathifah , Kesehatan pasangan dilakukan dengan pengetahuan mengerti tentang
Vol 3, No 1,
Nurul Isnaini , Reproduksi pengantin yang melakukan tentang kesuburan dan
Mei 2021 :
Yuli Yantina , ada diwilayah
Meningkatkan ceramah , Kesehatan Kesehatan reproduksi
51-60
Rosmiyati , Kecamatan
Pengetahuan tanya jawab dan reproduksi prakonsepsi
Retnowati , Labuhan Ratu
Tentang evaluasi tentang prakonsepsi
Lely Yustiana
Kesuburan Kesehatan
Dan reproduksi
Kesadaran kepada calon
Kesehatan pengantin
Prakonsepsi
a. Hasil Asuhan Kebidanan dan Reading Journal
Asuhan kebidanan Nn S pemberian konseling tentang Kesehatan
reproduksi untuk meningkatkan kesadaran dan kesuburan masa
prakonsepsi calon pengantin.
Asuhan kebidanan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Neneng, dkk (2021) bahwa pengetahuan tentang kesuburan dan
kesadaran kesehatan prakonsepsi calon pengantin akan meningkat apabila
dilakukan konseling mengenai kesehetan reproduksi dan gizi prakonsepsi.
Hal ini juga akan dapat meningkatkan kesiapan calon pengantin
untuk menghadapi masa kehamilan yang akan dating. Dan akan menuju
kehamilan sehat.

b. TEORI
HAK REPRODUKSI
Masing-masing pihak memiliki hak dan tanggung jawab yang sama
dalam menjalani kehidupan reproduksi. Hak Reproduksi Kedua calon
pengantin:
i. Memiliki hak yang sama dalam memutuskan kapan akan
mempunyai anak, berapa jumlah anak, dan jarak kelahiran.
ii. Mendapatkan informasi yang lengkap tentang kesehatan
reproduksi, serta efek samping obat-obatan, alat, dan tindakan
medis yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan
reproduksi dan seksual.
iii. Mendapatkan informasi yang mudah, lengkap, dan akurat tentang
penyakit menular seksual, agar perempuan dan laki-laki terlindungi
dari infeksi menular seksual (IMS) dan infeksi saluran reproduksi
(ISR) serta memahami upaya pencegahan dan penularannya yang
dapat berakibat buruk terhadap kesehatan reproduksi dan seksual
bagi laki-laki, perempuan, dan keturunannya.

8
iv. Memperoleh informasi dan pelayanan KB yang aman, efektif,
terjangkau, dapat diterima, sesuai dengan pilihan tanpa
paksaan.
v. Perempuan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan
reproduksi yang dibutuhkan yang memungkinkannya sehat
dan selamat dalam menjalani kehamilan, persalinan, dan
nifas, serta memperoleh bayi yang sehat.
Hubungan suami istri harus didasari penghargaan terhadap
pasangan masing- masing dan dilakukan dalam kondisi dan waktu yang
diinginkan bersama tanpa unsur pemaksaan, ancaman, dan kekerasan.
PERSIAPAN KESEHATAN PRANIKAH
1) Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan Kesehatan, Penting dilakukan untuk mempersiapkan
calon orang tua yang dapat melahirkan generasi penerus yang sehat
Jenis pemeriksaan, antara lain :
a) Skrining status imunisasi Tetanus
Pencegahan dan perlindungan diri yang aman terhadap
penyakit Tetanus dilakukan dengan pemberian 5 dosis
imunisasi Tetanus untuk mencapai kekebalan penuh. Catin
perempuan perlu mendapat imunisasi Tetanus untuk mencegah
dan melindungi diri terhadap penyakit Tetanus, sehingga akan
memiliki kekebalan seumur hidup untuk melindungi ibu dan
bayi terhadap penyakit Tetanus.
b) Pemeriksaan tanda-tanda vital (suhu, nadi, frekuensi nafas,
tekanan darah) : mengetahui Hipertensi (Tekanan Darah
Tinggi)
c) Pemeriksaan Berat badan, Tinggi badan, Lingkar lengan atas
(LiLA) : mengetahu status gizi
d) Pemeriksaan fisik umum : mengetahui tanda anemia, gangguan
tiroid, gangguan jantung, dll
e) Pemeriksaan kesehatan jiwa

9
2) Persiapan GIZI
Setiap pasangan catin
dianjurkan:
a. Mengonsumsi pangan beraneka ragam
b. Membiasakan perilaku hidup bersih
c. Melakukan aktivitas fisik
d. Mempertahankan dan memantau berat badan normal
3) Menjaga Organ Reproduksi
- Sebaiknya pakaian dalam diganti minimal 2 kali sehari.
- Gunakan pakaian dalam berbahan sintetis (katun) yang dapat
menyerap keringat dan tidak terlalu ketat.
- Membersihkan organ reproduksi luar dari depan ke belakang
dengan menggunakan air bersih dan dikeringkan menggunakan
handuk atau tisu.
- Pakailah handuk yang bersih, kering, tidak lembab / bau.
Khusus untuk perempuan:
- Tidak boleh terlalu sering menggunakan cairan pembilas vagina.
- Jangan memakai pembalut tipis dalam waktu lama.
- Pergunakan pembalut ketika menstruasi dan diganti paling lama
setiap 4 jam sekali atau setelah buang air. - Bagi perempuan
yang sering keputihan, berbau dan berwarna harap
memeriksakan diri ke petugas Kesehatan
- Khusus laki-laki harus melakukan sunat.

4) MASA SUBUR

Masa subur dapat diketahui dengan cara menghitung ovulasi/masa


subur pada wanita.

 Puncak masa subur biasanya terjadi pada 13 hari setelah hari


pertama haid, sedangkan masa subur biasa akan terjadi kurang
lebih tiga hari sebelum dan sesudah menuju puncak masa subur

10
tersebut.

 Tanda-tanda masa subur: Perubahan lendir serviks Pada masa


subur, cairan ini bertekstur lengket dan kental. Perubahan terjadi
menjelang masa subur

11
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil asuhan kebidanan pada Nn S setelah diberikan konseling Kesehatan


reproduksi. Klien lebih memahami dan lebih siap dalam menghadapi masa
kehamilan yang akan datang. Asuhan kebidanan ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Neneng, dkk (2021) bahwa pengetahuan tentang
kesuburan dan kesadaran kesehatan prakonsepsi calon pengantin akan
meningkat apabila dilakukan konseling mengenai kesehatan reproduksi dan
gizi prakonsepsi. Dan klien lebih siap untuk menghadapi masa kehamilan.

B. Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dapat di jadikan bahan referensi bagi
mahasiswa untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pemberian
konseling kesehatan reproduksi pada catin dan untuk dilapangan dapat
memberikan informasi dan masukan dalam upaya pemberian konseling
kepada klien agar lebih dilakukan secara rutin agar klien lebih siap
menghadapi kehamilan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Neneng, dkk. 2021.Konseling Kesehatan Reproduksi Meningkatkan Pengetahuan


Tentang Kesuburan Dan Kesadaran Kesehatan Prakonsepsi. Lampung :
Jurnal Perak Malahayati.

Manuaba, Chadranita, dkk 2018.Pengatar kuliah obstetric, edisi I EGC: Jakarta

Prawirohadjo, sarwono 2019 ilmu kandungan,Edisi kegita, Pt Bina Pustaka


SarwonoPrawirohadjo: Jakarta

Prawirohardjo, S. (2019). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. In Ilmu


KebidananSarwono Prawirohardjo (Keempat). Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohadjo.

Sulistyawati dan Nugraheny. (2013). Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan.


Yogyakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai