2012
MINAHASA SELATAN
A. Gambaran Wilayah
A.1Letak dan Batas Wilayah
Minahasa Selatan adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara. Secara geografis
kabupaten Minahasa Selatan terletak antara 0,47’ - 1,24’ Lintang Utara dan 124,18’ - 12445’ Bujur
Timur. Ibukota Kabupatennya adalah Amurang, berjarak sekitar 64 km dari Manado. Letak geografis
kabupaten Minahasa Selatan terletak pada posisi strategis karena berada pada jalur lintas
darat trans sulawesi yang menghubungkan jalur jalan seluruh provinsi di Pulau Sulawesi. Pada pesisir
jalur laut bagian utara merupakan daerah yang strategis untuk pengembangan produksi perikanan di
Kawasan Timur Indonesia serta daerah perlintasan (transit) sekaligus stop over arus penumpang, barang
dan jasa pada kawasan Indonesia tengah dan kawasan timur Indonesia bahkan untuk kawasan Asia Pasifik
Batas wilayahnya :
- Sebelah Utara dengan Kabupaten Minahasa;
- Sebelah Timur dengan Kabupaten Minahasa Tenggara;
- Sebelah Selatan dengan Kabupaten Bolaang Mongondow;
- Sebelah Barat dengan Laut Sulawesi.
Luas Kabupaten Minahasa Selatan adalah 1.484,47 Km2, yang terdiri atas 17 kecamatan dengan
jumlah penduduk pada tahun 2011 sekitar 196,000 Orang dengan konsentrasi penduduk terbanyak di Kec
Amurang dan Tenga masing-masing (17,184 & 16,200 ) orang.
A.2Tofografi Wilayah
Kabupaten Minahasa Selatan mempunyai topografi wilayah berupa bukit-bukit/pegunungan, berpantai dan
sebagian kecil dataran bergelombang dengan posisi dari daerah pantai (0 meter) sampai pada ketinggian
1.500m dari permukaan laut. Beberapa gunung yang terdapat di Kabupaten Minahasa Selatan, yaitu gunung
Lolombulan (1.780m), gunung Manimporok (1.661m), gunung Tagui (1.550m), gunung Lumedon (1.425M).
Dataran yang terdapat di Kabupaten Minahasa Selatan terletak di daerah Modoinding (2.350 ha), Tompaso
Baru (2.587 ha) Tatapaan.
Jumlah hari hujan tertinggi adalah pada bulan januari (sebanyak 29 hari hujan) dengan curah hujan terbesar
866 mm. Menurut data hasil pengukuran, diperoleh angka suhu udara rata-rata minimum bervariasi antara
17 s/d 23 derajat celcius, sedangkan suhu rata-rata maksimum berkisar antara 29 s/d 35 derajat celcius.
Hal ini menunjukkan bahwa di Kota Amurang (Kab. Minahasa Selatan) suhu udara cenderung lebih panas
dari kawasan perkotaan lainnya. Tekanan udara rata- rata berkisar antara 1000 s/d 1012 mb.
Kelembaban rata- rata per bulan adalah berkisar antara 50 s/d 90 %. Kecepatan angin rata-rata
bulanan berkisar antara 1.0 s/d 9.0 m/s, dengan angka maksimum terjadi pada bulan Agustus (30.00 m/s).
A.4Pembagian Wilayah
Wilayah kabupaten Minahasa selatan terdiri dari 17 Kecamatan dan 170 Desa dengan luas masing-
masing wilayah sebagai berikut:
Persentase
No Kecamatan Luas (Km2)
(%)
1 Modoinding 46,98 3,16
2 Tompaso Baru 129,48 8,72
3 Maesaan 143,98 9,70
4 Ranoyapo 102,44 6,90
5 Motoling 15,11 1,02
6 Kumelembuai 37,89 2,55
7 Motoling Barat 128,40 8,65
8 Motoling Timur 50,44 3,40
9 Sinonsayang 104,58 7,05
10 Tenga 125,39 8,45
11 Amurang 69,45 4,68
Peluang Investasi 2
Kabupat
20
en
Dilihat dari luas wilayah masing-masing kecamatan dan kepadatan penduduknya, tiga wilayah sebagai pusat
kegiatan perekonomian di Kabupaten Minahasa Selatan yaitu Amurang, Tenga dan Tumpaan
memiliki tingkat kepadatan yang tidak merata. Amurang sebagai Ibukota Kecamatan memiliki
kepadatan 249 Jiwa/Km2 sedangkan dua kota lainnya tenga dan Tumpaan kepadatan penduduknya
masing-masing 139 Jiwa/Km2 dan 206 jiwa/km2.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah salah satu indikator penting untuk mengetahui
kondisi ekonomi suatu daerah/wilayah dalam suatu periode waktu tertentu. Dilihat dari struktur ekonomi
Kabupaten Minahasa Selatan pada tahun 2011 masih di dominasi oleh sektor pertanian sebesar 33%, diikuti
oleh sektor bangunan sebesar 17%. Sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 10%, sektor industri
pengolahan sebesar 11%, sektor Pertambangan & penggalian sebesar 8 % , Perdagangan, hotel,&restoran
sebesar 8%, Keuangan, sewa, & jasaPerusahaan sebesar 2 % dan faktor - faktor jasa 11%. Dan kontribusi
paling kecil oleh sektor listrik, gas dan air yang hanya 1%.
Tabel B-1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Minahasa Selatan
Peluang Investasi 3
Kabupat
20
en
Diluar sektor pertanian, sektor konstruksi memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian
kabupaten Minahasa selatan. Berbagai sarana dan prasarana daerah sedang dikembangkan dan
dibangun dalam rangka menjadikan Kabupaten Minahasa Selatan sebagai Kota Minapolitan.
Berdasarkan Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten Minahasa Selatan, ditetapkan tiga kota sebagai pusat
pelayanan wilayah kabupaten yaitu Amurang, Tumpaan dan Tenga dimana memiliki letak yang
strategis dan pertumbuhan penduduk yang cukup besar.
Peluang Investasi 4
Kabupat
20
en
Dilihat dari jumlah penduduk masing-masing kecamatan, kecamatan motoling memiliki tingkat kepadatan
yang tinggi yaitu 479 jiwa/Km2. Sedangkan kepadatan penduduk yang rendah terdapat di
kecamatan Maesaan yaitu sebesar 67 Jiwa/km2. Dalam rangka menyeimbangkan daya dukung masing-
masing wilayah kecamatan terhadap perkembangan penduduk dan perekonomian maka Kabupaten
Minahasa Selatan dalam RTRW nya telah menata pola ruang wilayahnya seperti dibawah ini.
Peluang terjadinya pusat-pusat pelayanan jasa dan perdagangan tingkat Kecamatan dan Regional telah
diidentifikasi dan ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Minahasa Selatan.
Tumpa
Ten
Amura
Tumpaa
Pelayanan pengelolaan perikanan tangkap
Pengelolaan budidaya tambak
Industri pengolahan pertanian
Pelayanan keg. pertanian tanaman pangan
Peluang Investasi 5
Kabupat
20
en
Teng
Jumlah angkatan kerja di Kabupaten Minahasa Selatan adalah 93.221 Jiwa, dengan jenis kelamin laki – laki
sebanyak 62.464 jiwa dan jenis kelamin perempuan sebanyak 30.757 jiwa. serta jumlah total angkatan kerja
sebanyak 847.997 jiwa.
Bila dilihat angkatan kerja berdasarkan tingkat pendidikan, kelompok yang terbesar adalah berasal
dari jenjang pendidikan SD yaitu dengan total 39.567 jiwa dengan jumlah laki-laki sebesar 28.795
jiwa dan perempuan 10.772 jiwa.
Peluang Investasi 6
Kabupat
20
en
B.4 Infrastruktur
Jalan merupakan sarana yang strategis dan penting dalam
menunjang perekonomian suatu daerah. Semua ruas jalan yang
menghubungkan antar kecamatan di Kabupaten Minahasa
Selatan telah disentuh dengan aspal. Kabupaten Minahasa
Selatan diduduki oleh 75 buah jembatan, baik ukuran kecil
maupun besar dengan panjang
keseluruhan 670 m. Wilayah darat Kabupaten Minahasa Selatan dilewati oleh ruas-ruas jalan, baik ruas
jalan Nasional, Propinsi maupun Kabupaten dengan panjang masing-masing ruas jalan sebagaimana
tercantum pada tabel di bawah ini.
Tabel B-5 Panjang Jalan di Kabupaten Minahasa Selatan
Panjang Jalan (m) Menurut Fungsi Kondisi Jalan
Jalan Permukaan
Aspal Kerikil Tanah Mantap Tidak Mantap Kritis
Jalan Nasional 20.535 - - 3.018 - -
Jalan Propinsi 111.400 - - 111.400 - -
Jalan Kabupaten 72.763 10.505 9.500 5.009 3.014 13.005
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum/ 2010
Peluang Investasi 7
Kabupat
20
en
Di Kabupaten Minahasa Selatan, usaha perekonomian di sektor primer masih dominan, sementara
sektor sekunder seperti Industri Wisata atau Agro wisata, industri pengolahan juga terdapat di wilayah
ini walaupun
Peluang Investasi 8
Kabupat
20
en
belum memberikan banyak kontribusi pada perekonomian masyarakat. Data produksi sektor pertanian
dapat digambarkan pada tabel dibawah ini :
• Tenga : 7.599,50 Ha
• Amurang Barat: 6.931,70 Ha
• Sinonsayang : 6.210,10 Ha
(VCO),
- Tepung Kelapa,
- Arang Tempurung,
- Minyak Klentik,
Untuk komoditi Cengkih Kabupaten Minahasa Selatan memiliki luas area 20.378,50 Ha (Kedua terluas
di Sulawesi Utara), melibatkan sekitar 65 % penduduk Minahasa Selatan. 3 (tiga) Kecamatan yang
memiliki perkebunan cengkih terluas di Kabupaten Minahasa Selatan yaitu :
• Tumpaan : 4.779,00 Ha
• Tareran : 4.397,70 Ha
• Tatapaan : 2.021,80 Ha
Peluang Investasi 9
Kabupat
20
en
Total produksi cengkih kabupaten Minahasa Selatan pada tahun 2010 adalah 10.267 Ton Bunga
Kering/Tahun
Produksi Lainnya : - Minyak Atsiri
Kabupaten Minahasa Selatan memiliki potensi sumberdaya perikanan dan kelautan yang dapat
dikembangkan serta meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Berikut adalah gambaran
potensi sektor perikanan.
Produksi (ton/kg)
No Komoditas Alat Tangkap Armada Penangkapan Wilayah Penangkapan
Triwulan II
1 Ekor Kuning Pancing Tonda, Soma Kapal Pajeko, ZEE :314.981 KM2 31.80
Dampar, Purse Seine Perahu Pelang, 12Mil :190.000 KM2
Perahu Londe 4 Mill :52.000Ha
2 Selar Pancing Tonda, Soma Kapal Pajeko, ZEE :314.981 KM2 41.90
Dampar, Purse Seine Perahu Pelang,Perahu Londe 12Mil :190.000 KM2
4 Mill :52.000Ha
3 Kuwe Pancing Tonda, Soma Kapal Pajeko, ZEE :314.981 KM2 117.40
Dampar, gillnet,sero Perahu Pelang,Perahu Londe 12Mil :190.000 KM2
4 Mill :52.000Ha
4 Layang Pancing Tonda, Soma Kapal Pajeko, ZEE :314.981 KM2 362.60
Dampar, Purse Seine Perahu Pelang,Perahu Londe 12Mil :190.000 KM2
4 Mill :52.000Ha
5 Lemandang Pancing Tonda, Soma Kapal Pajeko, ZEE :314.981 KM2 37.50
Dampar, Purse Seine Perahu Pelang,Perahu Londe 12Mil :190.000 KM2
4 Mill :52.000Ha
6 Teri Pancing Tonda, Soma Kapal Pajeko, 12Mil :190.000 KM2 31,00
Dampar, Purse Seine,bagan Perahu Pelang,Perahu Londe 4 Mill :52.000Ha
7 Ikan Terbang Pancing Tonda, Soma Kapal Pajeko, ZEE :314.981 KM2 68.20
Dampar, Purse Seine Perahu Pelang,Perahu Londe 12Mil :190.000 KM2
4 Mill :52.000Ha
8 Ikan Layaran Pancing Tonda, Soma Kapal Pajeko, ZEE :314.981 KM2 57.70
Dampar, Purse Seine Perahu Pelang,Perahu Londe 12Mil :190.000 KM2
4 Mill :52.000Ha
9 Bamabangan Pancing Tonda, Soma Kapal Pajeko, ZEE :314.981 KM2 27.70
Dampar, Purse Seine Perahu Pelang,Perahu Londe 12Mil :190.000 KM2
4 Mill :52.000Ha
10 Biji Nangka Pancing Tonda, Soma Kapal Pajeko, 12Mil :190.000 KM2 0.50
Dampar, gillnet,sero Perahu Pelang,Perahu Londe 4 Mill :52.000Ha
11 Tenggiri Pancing Tonda, Soma Kapal Pajeko, ZEE :314.981 KM2 34.70
Peluang Investasi 1
Kabupat
20
en
18 Cucut Pancing Tonda, Soma Kapal Pajeko, ZEE :314.981 KM2 17,00
Dampar, Purse Seine Perahu Pelang,Perahu Londe 12Mil :190.000 KM2
4 Mill :52.000Ha
20 Lemuru Pancing Tonda, Soma Kapal Pajeko, ZEE :314.981 KM2 47,00
Dampar, Purse Seine Perahu Pelang,Perahu Londe 12Mil :190.000 KM2
4 Mill :52.000Ha
21 Madidihang Pancing Tonda, Soma Kapal Pajeko, ZEE :314.981 KM2 219.50
Dampar, Purse Seine Perahu Pelang,Perahu Londe 12Mil :190.000 KM2
4 Mill :52.000Ha
22 Ikan lainnya Pancing Tonda, Soma Kapal Pajeko, ZEE :314.981 KM2 158.10
Dampar, Purse Seine,Sero,Bagan Perahu Pelang,Perahu Londe 12Mil :190.000 KM2
4 Mill :52.000Ha
Total 3.143.30
Peluang Investasi 1
Kabupat
20
en
Berbagai daya dukung wilayah telah dimiliki oleh Kabupaten Minahasa Selatan, seperti :
Masyarakat Perikanan di Kabupaten Minahasa Selatan tersebar di 17 kecamatan. Untuk nelayan berada
di Kec. Amurang, Amurang Barat, Amurang Timur, Tatapaan, dan Tumpaan (pantai utara) sedangkan
untuk budidaya perikanan darat baik kolam maupun mina padi berada diwilayah Kecamatan
Tompasobaru, Maesaan dan Tenga. Untuk pengolahan ikan di Kecamatan Tumpaan dan Amurang.
Peluang Investasi 1
Kabupat
20
en
a. Unit Pengolahan tidak boleh mengolah ikan yang berasal dari atau ditangkap di lahan atau
perairan yang tercemar.
b. Air yang digunakan sebagai bahan penolong dalam pengolahan ikan harus memenuhi
persyaratan kualitas air minum.
c. Air yang digunakan dalam pencucian ikan dapat ditambah klorin dengan kadar yang tidak
melebihi 10 ppm.
d. Es yang digunakan dalam pengolahan ikan harus dibuat dari air minum dan tidak boleh
terkontaminasi selama penanganan atau penyimpanan.
e. Peralatan dan perlengkapan yang berhubungan langsung dengan ikan yang diolah harus
terbuat dari bahan tahan karat, tidak menyerap air, mudah dibersihkan dan tidak
menyebabkan kontaminasi sesuatu apapun terhadap bahan baku yang sedang diolah
maupun produk akhir serta dirancang sesuai persyaratan sanitasi.
2. Untuk menjaga pasokan bahan baku, industri pengolahan ikan harus memiliki armada
penangkapan ikan sendiri atau terintegrasi dengan industri penangkapan ikan dan melakukan
berbagai kerjasama dengan masyarakat perikanan sehingga pasokan bahan baku berupa hasil
perikanan tangkap dapat terjaga.
Peluang Investasi 1
Kabupat
20
en
Jenis ikan yang paling banyak ditangkap sepanjang tahun 2011 adalah ikan layang (1564.3 ton),
ikan kembung (1247.2 ton) dan madidihang (1246.6 ton). Khusus untuk ikan Tuna, Tongkol dan
cakalang kinerja produksi perikanan tangkap dapat dilihat pada tabel berikut :
Target
Kinerja Produksi 2011
2012 2013 2014
Produksi
Volume (Ton)
Tuna 2,077 2,222.39 2,377.96 2,544.41
Tongkol 1,750 1,872.50 2,003.58 2,143.83
Cakalang 656 701.92 751.05 803.63
Nilai (Rp.000)
Tuna 72,695,000 77,783,650.00 83,228,505.50 89,054,500.89
Tongkol 26,250,000 28,087,500.00 30,053,625.00 32,157,378.75
Cakalang 13,120,000 14,038,400.00 15,021,088.00 16,072,564.16
Secara keseluruhan sektor perikanan tangkap untuk kabupaten Minahasa Selatan, total produksi pada
tahun 2011 diperkirakan mencapai 18,656 Ton. Potensi perikanan tangkap kabupaten MInahasa Selatan
sebetulnya sangat besar mengingat luasnya daerah penangkapan. Saat ini dari data koordinat posisi
rumpon sebagai alat bantu untuk pengumpulan ikan diketahui bahwa tingkat eksplorasi perikanan
tangkap oleh nelayan baru sampai pada perairan 40 mil laut ZEEI. Perairan ZEEI Laut Sulawesi (WPPI
716) memiliki garis batas negara 200 mil laut, di luar garis batas territorial sehingga masih terdapat +
160 mil laut perairan ZEE yang masih terbentang luas menanti dikelola.
Sarana dan prasarana yang telah dimiliki untuk sektor perikanan tangkap antara lain :
Peluang Investasi 1
Kabupat
20
en
Khusus untuk Kabupaten Minahasa Selatan saat ini terdapat Unit Pengolahan Ikan (UPI) Industri ikan
kayu dengan pasar eksport ke Negara jepang produksi rata-rata 30 Ton perbulan, 2 (dua) unit
UPI Pengumpulan/penampungan ikan (frozen fish) kapasitas produksi masing-masing 500 Ton/bulan
dan 40 Ton/bulan dan 200 UPI Tradisional dengan kapasitas produksi 1 Ton/Hari.
Peluang Investasi 1
Kabupat
20
en
Dengan jumlah tenaga kerja sekitar 500 orang, bahan baku ikan lemuru dengan harga Rp.5000 / kg ,
akan dibutuhkan total investasi sekitar Rp 30 - 35 miliar dengan nilai keuntungan setiap Bulan sekitar
3,6 Milyar.
Besaran investasi yang diperlukan untuk sebuah industri pengolahan ikan tergantung dari kapasitas
produksi dan lokasi dimana industri itu berada.
Peluang Investasi 1