- Evaluasi KP 1:
1) Peserta FGD agar lebih ditambah dan diperjelas lagi siapa-siapa saja yang akan
diundang)
2) Tgl 25-26 Oktober akan ada agenda FGD RDTR yang disusun secara mandiri, diharapkan
konsultan Artha Demo mengadakan penyesuaian untuk pelaksanaan FGD dan KP 2
3) Substansi diharapkan lebih matang, masukan-masukan diharapkan agar diakomodir
dengan baik
4) Pengalaman dari Kab. Sumbawa: RDTR yang dibantek tidak terpakai, alasannya: FGD
tidak maksimal, proses penyusunan berbasis peta sehingga lahan-lahan yang dipetakan
tidak jelas, tim konsultannya saat itu agak sulit diajak komunikasi, sampai-sampai
genteng warna hijau dibuat hijau (RTH)
Kabid
Tallo
- Konsep yang sudah kami susun akan dibantu diberikan ke Bu Pipit untuk diberikan ke
instansi-instansi
- KLHS sudah berkoordinasi ke Pak Sandy
- Persoalan yang masih menjadi ganjalan: memenuhi RTH 20% + 10% Privat, lahan
kepemilikan ornag banyak yang dihijaukan ini perlu dicarikan solusi, supaya dalam 5
tahun ini kita bisa memenuhi 20%
- Dulu di RPJMD, ½ APBD kita habis untuk membeli lahan, ini menjadi konsen kita. Apa upaya-
upaya kita untuk menambah RTH
- PZ dan TPZ dibuat kolaborasi dengan yang kami buat di tim sandubaya
- Permasalahan di Kota Mataram: lahan sawah dan RTH (KP2B dan RTH harus tetap ada), tapi
permaslahannya, masih banyak lahan yang belum diakuisisi menjadi milik pemda
Pak Tallo
Tallo
- Data CSRT terbaru dari BIG baru kita dapatkan, delineasi yang berbeda 10 Ha akan kita cek
setelah ini
- Kami mohon, konsultasi dan informasi yang intens, kita dibantek sampai dengan matek dan
ranperkada
Tallo