Anda di halaman 1dari 5

Pertanyaan dan jawaban

1. Fitri
Apakah pemindahan ibu kota ke kalimantan telah memenuhi syarat perencanaan tata ruang
wilayah nasional?
Jawaban
Sudah,perenacanaan tersebut telah dikaji secara mendalam baik dari segi sumber daya
alam,daya dukung fisik,infrastruktur,dan kapasitas manusia ,menggunakan konsep tata
ruang berkelanjutan baik ekonomi, sosial, lingkungan,.dalam konsep lahan juga memenuhi
syarat yang terkelola baik untuk ibu kota.
2. Dania
Kira kira apa saja keberhasilan RTRWN? Dan apa saja ketidak berhasilan dan dampaknya?
Jawaban
Tentu banyak keberhasilan yang telah dicapai dalam RTRW ini sebab setiap pembangunan
wilayah yang ada di indonesia menggunakan RTRW,namun tidak menuntut kemungkinan
terjadi kegagalan dalam perencanaan karena pembangunan yang tidak sesuai dengan apa
yang telah ditetapkan maka banyak menimbulkan berbagai dampak baik lingkungan,sosial
dan ekonomi.seperti banjir,longsor,abrasi,hilangnya mata pencaharian masyarakat dan
sebagainya
3. Andam
Apa yang terjadi jika tidak ada tata ruang?
jawaban
4. Nadhira
Mengapa diperlukan RTRWsebelum pembangunan?
jawaban
5. Salsa
Apakah perencanaan tata ruang tidak dilaksanakan si papua dan kenapa jika tidak?
Jawaban
Dilaksanakan

Ketika mulai menjabat pada bulan Oktober 2014, Presiden Indonesia Joko Widodo
menjelaskan bahwa salah satu kebijakan dalam negeri adalah untuk mengembangkan dan
membangun infrastruktur di seluruh Indonesia. Presiden meyakini program membangun
jalan tol, jalur kereta api dan infrastruktur akan meningkatkan ekonomi lokal dan
meningkatkan taraf hidup masyrakat di wilayah terpencil.

Salah satu yang paling diprioritaskan adalah pembangunan infrastuktur di provinsi Papua
dan Papua Barat. Meski kaya dengan sumberdaya alam, wilayah ini tertinggal dengan
provinsi lain. Jumlah penduduk hidup di bawah garis kemiskinan 25 persen dari populasi.
Dua kali lipat lebih dari angka nasional yang sebesar 10,7 persen (BPS, Maret 2017).

“Jika infrastrukturnya bagus, jalan dan pelabuhan bagus, maka ekonomi Papua akan tumbuh
lebih cepat karena distribusi logistik untuk barang dan orang meningkat,” kata Presiden saat
melakukan kunjungan ke Papua di tahun 2015.

Di antara rencana pembangunan ambisius Jokowi adalah jalan raya Trans Papua, yang
diperkirakan akan mulai beroperasi pada 2018; elektrifikasi penuh di Papua dan Papua Barat
pada tahun 2019 (saat ini 47 persen); dan membangun pelabuhan laut yang merupakan
bagian dari program tol lautnya. Jumlah yang dikeluarkan pemerintah untuk program ini
cukup signifikan. Tahun lalu, Jokowi mengalokasikan Rp85,7 triliun untuk mendanai proyek
pembangunan di Papua dan Papua Barat.

Pada bulan Juli 2017, Jokowi mengulangi pentingnya program untuk Papua dan Papua Barat,
dan meminta jajaran kabinet dan pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan
infrastruktur di kedua provinsi tersebut. “Potensi besar seperti itu (di Papua dan Papua
Barat) harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan rakyat,” kata Jokowi.

Juga terdapat tantangan. Tidak semua orang mendukung perkembangan penuh di Papua
dan Papua Barat. Beberapa ahli dan pegiat konservasi berpendapat bahwa dorongan
infrastruktur Jokowi akan merusak kawasan lindung di wilayah ini dan menguntungkan bisnis
besar dengan mengorbankan masyarakat lokal.

Selama masa transisi menjelang pelantikan Jokowi tiga tahun lalu, sebuah kelompok kerja
yang disebut Pokja Papua diciptakan untuk memenuhi janji pembangunan di dua provinsi
tersebut. Tim ini dipimpin oleh Judith J. Dipodiputro, seorang ahli hubungan masyarakat
yang berpengalaman di sektor publik dan swasta, serta organisasi masyarakat sipil.

Sebelumnya, Dipodiputro menjabat sebagai wakil presiden public relation untuk raksasa
minyak dan gas Total Indonesia, dan berhenti pada tahun 2012. Sebelumnya, dia bekerja
sebagai penasihat ahli untuk pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur,
dan sebelumnya merupakan bagian tim humas Kementerian Lingkungan Hidup. Sebelum di
Pokja Papua, Dipodiputro juga terlibat sebagai bagian penting di organisasi seperti Yayasan
Javan Gibbon dan kelompok pemberdayaan ekonomi Yayasan Rumah-Indonesia.

Mongabay baru-baru ini bertemu dengan Dipodiputro untuk membicarakan kemajuan


program pembangunan presiden, dampak lingkungan, dan solusi pemerintah untuk
tantangan-tantangan di Papua dan Papua Barat.

6. Ridho
Bagaimana cara menuyusun peta perencanaan tata ruang?
Jawaban
Secara umum, Rencana Tata Ruang terdiri atas Rencana Rinci dan Rencana Umum Tata
Ruang. Termasuk di dalam Rencana Umum Tata Ruang adalah Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN), Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) dan Rencana Tata Ruang
Wilayah Kab/Kota. Sementara Rencana Rinci Tata Ruang dapat berupa Rencana Tata Ruang
Pulau/Kepulauan, Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota dan Rencana Tata Ruang
Kawasan Strategis baik untuk level nasional, provinsi, kabupaten maupun kota.

Secara substantif, PP nomor 8 tahun 2013 merupakan penyempurnaan dari PP Nomor 10


tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta Untuk Rencana Tata Ruang Wilayah. Kriteria
informasi peta dasar yang diinginkan oleh PP nomor 8/2013 untuk RTRWKab/kota bersifat
lebih detail dari pada PP nomor 10/2000. Jika sebelumnya skala peta dasar RTRW Kabupaten
minimal 1 : 100.000 dan RTRW Kota 1 : 50.000, maka dengan diterbitkannya PP ini minimal
skala RTRW Kabupaten menjadi 1 : 50.000 dan RTRW Kota 1 : 25.000.
PP ini juga telah mengatur Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan dan
Perdesaan yang sebelumnya tidak diatur oleh PP nomor 10/2000. Skala peta dasar yang
digunakan untuk kawasan perkotaan/pedesaan yang merupakan bagian dari kabupaten
adalah minimal 1 : 10.000, sementara apabila kawasan terdiri atas dua atau lebih wilayah
kabupaten pada satu atau lebih wilayah provinsi maka menggunakan skala minimal 1 :
50.000. Peta dasar ini dapat digunakan sebagai peta penyusun rencana tata ruang kawasan
strategis nasional, rencana tata ruang kawasan strategis provinsi dan rencana tata ruang
kawasan strategis kabupaten (pasal 2 ayat 4).

Pembangunan peta dasar skala besar sebagai prasyarat penyusunan RTRW Kota dan
Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan/Pedesaan di Indonesia menjadi fenomena
tersendiri di saat penyelesaian produk rencana tata ruang telah dikejar waktu, dalam tanda
kutip “mencapai deadline”. Progres penetapan Perda RTRWP menurut Dirjen Penataan
Ruang : ” dari 33 provinsi, yang sudah menjadi peraturan daerah (Perda) ada sebanyak 14
provinsi, dan untuk 19 provinsi lainnya sudah mendapat persetujuan substansi dari Menteri
Pekerjaan Umum. Dari 19 provinsi ini sebanyak 7 provinsi sudah mendapat persetujuan atau
surat rekomendasi dari Kementerian Kehutanan. Untuk rencana tata ruang wilayah (RTRW)
kabupaten dari 398 kabupaten, sebanyak 217 sudah menjadi perda RTRW, dan sebanyak
177 sudah mendapat persetujuan substansi Menteri PU atau sekitar 99 persen dari total
keseluruhan, tinggal 4 kabupaten lagi yang masih dalam proses revisi dan pembahasan di
BKPRN. Sedangkan untuk RTRW Kota dari 93 kota sudah ada 87 kota yang sudah mendapat
persetujuan substansi dari Kementerian PU dan yang sudah diproses Perda nya sebanyak 57
kota.”
7. Rehan
Apakah ada suatu wilayah yang mengalami kegagalan dalam RTRW?
Jawaban
ada
8. Elsa
Bila sudah ada perencanaan tata ruang,lalu ada bencana dan morfologi berubah apakah
rencana berubah?
9. Regi
Apakah ada beda antara TATA RUANG kota dan desa?
Jawaban
Pola ruang kota:
1. kota berada di daerah datar
2. tiap lokasi memiliki sistem transportasi yang
bagus dan murah
3. nilai lahan yang berada di pusat kota harganya tinggi dan semakin luar kota semakin
rendah
4. bangunan tua terdapat di pusat kota atau dekat kota
5. kota mempunyai latar belakang etnis yang bervariasi dan kelas sosialisasi ekonomi yang
bervariasi pula.
pola ruang desa:
1. desa dan masyarakat memiliki hubungan yang erat dengan lingkungan alam
2. desa memiliki lahan pertanian yang subur
3. iklim dan cuaca mempunyai pengaruh besar terhadap petani sehingga warga desa banyak
bergantung pada perubahan musim
4. jumlah penduduk dan luas wilayah desa tidak begitu besar
5. di pedesaan selalu digunakan untuk kegiatan sosial masyarakatnya seperti tempat tinggal,
tempat ibadah, sekolah, dan tempat berkumpul warga
10. Nurul
Apakah perbedaan keariafan lokal memepengaruhi RTRW suatu daerah?
Jawaban

Iya Kawasan lindung, wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.

Kawasan budi daya, wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan
atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya
buatan.

Kawasan perdesaan, wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk


pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat
permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan
ekonomi.

“Perencanaan sebagai serangkaian kegiatan analisis mulai dari identifikasi


kebutuhanmasyarakat hingga penetapan program pembangunan,” tutur Arif.

Perencanaan pembangunan lingkungan, tambahnya, semua program peningkatan


kesejahteraan, ketentraman, kemakmuran, dan perdamaian masyarakat di lingkungan
pemukiman dari tingkat RT/RW, dusun, dan desa.

“Perencanaan pembangunan bertumpu pada masalah, kebutuhan, aspirasi, dan sumber


daya masyarakat setempat. Perencanaan desa menjadi wujud nyata peran serta
masyarakat dalam membangun masa depan. Konsep perencanaan desa, berupa analisis,
kebijakan, dan rancangan,” tutur Arif.

Secara garis besar, kata Arif, perencanaan desa mengandung pengertian sebagai
serangkaian kegiatan analisis mulai dari identifikasi kebutuhan masyarakat hingga
penetapan program pembangunan. Perencanaan pembangunan lingkungan, semua
program peningkatan kesejahteraan, ketentraman, kemakmuran dan perdamaian
masyarakat di lingkungan pemukiman dari tingkat RT/RW, dusun, dan desa

“Perencanaan pembangunan bertumpu pada masalah, kebutuhan, aspirasi dan sumber


daya masyarakat setempat. Perencanaan desa menjadi wujud nyata peran serta
masyarakat dalam membangun masa depan,” kupas Arif.

Penataan ruang, tuturnya, suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang,
dan pengen-dalian pemanfaatan ruang. Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan
yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang.

11. Ivan
Bagaimanakah peran perencanaan tata ruang nasional terhadap perekonomian?
jawaban
12. Rekha
Apa tujuan RTRWN dan RTRWP?
Jawaban

13. Fikri
Apakah perencanaan tata ruangdilakukan evaluasi?
jawaban
iya Evaluasi merupakan suatu tindakan, proses maupun kegiatan yang terencana untuk
mengetahui keadaan sesuatu objek dan menentukan nilai dari sesuatu aspek dengan
menggunakan instrument dengan membandingkan tolak ukur untuk memperoleh
kesimpulan. Evaluasi dalam penataan ruang merupakan upaya menilai kemajuan kegiatan
pemanfaatan ruang dalam mencapai tujuan rencana tata ruang. Evaluasi adalah usaha atau
kegiatan untuk menilai kemajuan kegiatan pemanfaatan ruang secara keseluruhan setelah
terlebih dahulu dilakukan kegiatan pelaporan dan pemantauan dalam mencapai tujuan
rencana tata ruang. Fungsi utama evaluasi adalah menilai kemajuan seluruh kegiatan
pemanfaatan dalam mencapai tujuan rencana tata ruang suatu daerah.

Anda mungkin juga menyukai