Anda di halaman 1dari 12

IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI DESA

KEPENUHAN BARAT, KECAMATAN KEPENUHAN, KABUPATEN ROKAN HULU,


PROVINSI RIAU

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terbelakangnya daerah pedesaan di negeri ini masih merupakan masalah

besar yang belum teratasi. Daerah pedesaan di pedalaman sangat jauh berbeda

dalam hal pembangunan. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan

kearah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana.

Risma handayani dalam bukunya yang berjudul pembangunan masayarakat pedesaan mengatakn
bahwa Pembangunan adalah proses perubahan yang mencakup seluruh sistem sosial,

seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi,

kelembagaan dan budaya. (2014:2)

Untuk mendorong kesatuan ekonominya maka pemerintah diharapkan

mampu menetapkan program pemerataan pembangunan berskala nasional yang

mencakup semua wilayah. Seperti yang kita kertahui bahwa saat ini

pembangunan nasional disokong oleh unsur-unsur pembangunan daerah atau

lebih dikenal dengan membangun indonesia dari desa, karena kamajuan desa

sangat mempengauruhi kemajuan perekonomian di indonesia. Era reformasi,


demokratisasi, dan otonomi daerah memberikan ruang yang luas pada daerah untuk terus
berkembang dan memanfaatkan potensi wilayah untuk memakmurkan

masyarakatnya.

Jika kita berbicara masalah pembangunan maka kita tidak akan terlepas

dari pembangunan infrastruktur, yang mana dalm buku yang berjudul MENUJU DESA 2030
secara umum dapat dikatakan bahwa

pembangunan infrastruktur merupakan syarat perlu dalam pembangunan, tidak

terkecuali pembanguan pertanian dan pedesaan (Arif Satria dkk. 2011:232). Di berbagai pelosok
tanah air

masih terdapat ribuan daerah pedesaan yang sangat timpang keadaannya termasuk

Desa Kepenuhan Barat, dibandingkan dengan kota yang lengkap akan sumber daya.
Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital

untuk mempercepat proses pembangunan nasional. Infrastruktur juga memegang

peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi.Ini

mengingat gerak laju dan pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak dapat

dipisahkan dari ketersediaan infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi,

sanitasi, dan energi. Oleh karena itu, pembangunan sektor ini menjadi fondasi dari

pembangunan ekonomi selanjutnya. Suatu daerah jika memiliki infrastruktur yang bagus, bisa
dipastikan

sebuah daerah memiliki keadaan ekonomi yang kuat. Sebaliknya, jika suatu

daerah memiliki infrastruktur yang relatif jelek, keadaan ekonominya pun


cenderung tidak begitu bagus.Karena pertumbuhan ekonomi suatu daerah sangat di pengaruhi
oleh pembangunan infrastrukturitu sendiri. Berangkat dari pernyataan di atas maka disini penulis
mencoba membahas

tentang, Studi Terhadap Program Pembangunan Infrastruktur jalan di

Desa Kepenuhan Barat adanya ketertarikan penulis untuk mengangkat judul ini dengan

melihat fenomena yang yang terjadi di Desa Kepenuhan barat, Kecamatan Kepenuhan ,

Kabupaten Rokan Hulu, riau. Penulis melihat adanya implementasi perkembangan pembangunan
infrastruktur dari tahun 2000an hingga tahun 2018 dimana pada sekitar tahun 2000an kondisi
jalan didesa kepenuhan barat sangat memprihatinkan, padahal jalan ini termasuk salah satu jalan
utama yang menghubugkan antara ibukota kabupaten rokan hulu yaitu pasir pangaraian dengan
kota Duri dan kota- kota lainnya. Hingga awal tahun 2008-2015 proses pembanguan jalan besar-
besaran dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menunjang kegiatan perekonomian masyarakat.
Selain masalah pembangunan jalan, masalah pembangunan jaringan teknologi informasi dan
komuniksi juga kurang memadai seperti tower jaringan yang belum ada pada saat itu membuat
masyarakatnya kesulitan dalam melakukan aktifitas salah satunya mengakses media telephon dan
media televisi hingga sekitar tahun 2009-sekarang satu demi satu tower jaringan komunikasi
mulai di bangun. Hingga kini masyarakat yang berada di desa kepenuhan barat sudah dapat
menggunakan jaringan komuniksi dengan baik.

Melihat dari penejlasan diatas Maka dari itu penulis memulai tulisan ini dengan mengambil
konsentrasi kepada implementasi program pembangunan infrastruktur pada bidang pembanguan
jalan dan teknologi telekomunikasi di desa kepenuhan barat kecamatan kepenuhan kabupaten
rokan hulu.

B. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang di atas maka adapun rumusan masalah yang penulis
angkat yaitu :
1. Bagaimana implementasi program pembangunan infrastruktur di Desa
Kepenuhan barat?
2. Bagaimana kondisi di desa kepenuhan barat sebelum dan sesudah pelaksanaan
pembangunan?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat maka adapun tujuan dari
peneliatian ini yaitu:
a. Untuk mengetahuai bagaimana implementasi program pembangunan
infrastruktur di Desa Kepenuhan barat.
b. Untuk mengetahuai kondisi didesa kepenuhan barat sebelum dan sesudah proses
pelaksanaan pembangunan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengetian pembangunan dan infrastruktur


Pembangunan
Pembangunan adalah sebagai sebuah proses multidimensional
yang mencakup berbagi perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap
sikap masyarakat dan institusi-insititusi nasional, di samping itu tetap
mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi dan penangan ketimpangan
pendapatan serta pengentasan kemiskinan8. Sedangkan Menurut Rogers
dalam Risma Handayani pembangunan masyarakat pedesaan
pembangunan adalah proses perubahan sosial dengan partisipasi yang luas
dalam mencapai kemajuan sosial dan material (termasuk bertambah
besarnya keadilan, kebebasan dan kualitas lainnya yang dihargai) untuk
mayoritas rakyat melalui kontrol yang lebih besar yang mereka peroleh
terhadap lingkungan mereka.
Infrastruktur
Menurut Grigg (1998) infrastruktur merupakan sistem fisik yang menyediakan
transportasi, pengairan, drainase, bangunan gedung, dan fasilitas publik lainnya,
yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia baik kebutuhan sosial
maupun
kebutuhan ekonomi. Dalam hal ini, hal-hal yang terkait dengan infrastruktur tidak
dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sistem lingkungan dapat terhubung karena
adanya infrastruktur yang menopang antara sistem sosial dan sistem ekonomi.
Ketersediaan infrastruktur memberikan dampak terhadap sistem sosial dan sistem
ekonomi yang ada di masyarakat. Maka infrastruktur perlu dipahami sebagai
dasar
dasar dalam mengambil kebijakan (J. Kodoatie, 2005).

B. Gambaran Umum Kabupaten Rokan Hulu


Sejarah berdirinya kabupaten rokan hulu

Kabupaten Rokan Hulu terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomo r 53 Tahun 1999


tentang pembentukan 8 Kabupaten / Kota di Provinsi Riau yang diresmikan oleh Menteri Dalam
Negeri tanggal 12 Oktober 1999 di Jakarta dan diresmikan oleh Gubernur Provinsi Riau dan
Operasional Pemerintah Daerah tanggal 05 Desember 1999. Kabupaten Rokan Hulu menjadikan
Kota Pasir Pengaraian sebagai ibukota kabupaten.
Kabupaten Rokan Hulu berasal dari pemekaran Kabupaten Kampar, pada awalnya
memiliki tujuh kecamatan. Pada tahun 2002, jumlah kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu
bertambah menjadi sepuluh kecamatan, dimana ada dua kecamatan yang dimekarkan. Pada tahun
2003, banyaknya kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu bertambah lagi menjadi dua belas
kecamatan, dimana ada dua kecamatan baru. Pada tahun 2005 kembali terjadi pemekaran
kecamatan menjadi empat belas kecamatan. Pada tahun 2008 jumlah kecamatan di Kabupaten
Rokan Hulu bertambah menjadi enam belas kecamatan.

Geografis dan Administratif


Kondisi Geografis
Secara geografis, Kabupaten Rokan Hulu terletak diantara 1000 -101o 52’ Bujur Timur
dan 00 - 10 30’ Lintang Utara.
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hilir dan Provinsi Sumatra Utara.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kampar;
- Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat;
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kampar.

Kabupaten Rokan Hulu terdapat dua sungai besar dan beberapa sungai kecil yaitu Sungai
Rokan bagian hulu mempunyai panjang + 100 km dengan kedalaman rata-rata 6 m dan lebar
rata-rata sebesar 92 m. Sedangkan di bagian hilir sungai ini termasuk daerah Kabupaten Rokan
Hilir. Aliran ini mengaliri Kecamatan Rokan IV Koto, Kecamatan Pendalian IV Koto,
Kecamatan Tandun, Kecamatan Kunto Darussalam, Kecamatan Rambah, Kecamatan Tambusai,
Kecamatan Kepenuhan dan Kecamatan Kepenuhan Hulu.
Gambaran umum kecamatan kepenuhan
 Kecamatan Kepenuhan, memiliki Luas wilayah 577,29 km2 atau 6,77 persen dari luas
Kabupaten Rokan Hulu. Kecamatan Kepenuhan memiliki 1 Kelurahan dan 12
Desadengan ibukota kecamatan yaitu Kelurahan Kota Tengah.
 Kecamatan Kepenuhan pada awalnya merupakan sebuah Wali
Negeri yang dipimpin oleh seorang Wali Negeri bernama Bapak
Bahri yang memimpin pada tahun 1950 dirubahlah bentuk
pemerintahnya menjadi Kecamatan dengan nama Kecamatan
Kepenuhan dengan Ibu Kotanya Kota Tengah. Camat
Kepenuhan yang pertama memerintah di Kecamatan
Kepenuhan adalah Bapak Rahman dengan masa
kepemimpinan selama 3 tahun yaitu mulai tahun 1950 s/d
1953.

 Diberikan nama Kecamatan Kepenuhan adalah berdasarkan


kesepakatan dari seluruh lapisan masyarakat, alim ulama,
cerdik pandai dan tokoh masyarakat yang diilhami dari sebuah
nama sungai yang bernama Sungai Kepenuhan, terletak di
ujung kampung yang bernama Kota Tengah. Berdasarkan hal
tersebut disepakati juga Ibu Kota Kecamatan Kepenuhan
adalah Kota Tengah. Kecamatan Kepenuhan pada mulanya
berinduk kepada Kabupaten Kampar dengan Ibu Kota
Bangkinang. Pada waktu itu Bupatinya adalah Datuk Aroen
Syah dengan patihnya adalah Bapak Rahman.

 Namun sejak keluarnya Undang-Undang Otonomi Daerah UU


No. 22 Tahun 1999 yang dijabarkan oleh UU. No. 53 Tahun
1999 Junto UU. No. 11 Tahun 2003 tentang pembentukan
Kabupaten dan Kota yang baru maka Kecamatan Kepenuhan
tidak lagi dibawah Pemerintah Kabupaten Kampar akan tetapi
termasuk salah satu Kecamatan dibawah Pemerintahan
Kabupaten Rokan Hulu dengan Ibu Kotanya Pasir Pengarayan.
Yang saat itu dipimpin oleh seorang Bupati bernama Bapak
Ramlan Zas dan Wakil Bupatinya yaitu Bapak Auni M. Noor,
kemudian setelah itu oleh Kabupaten Rokan Hulu dipilih
pulalah Buapatinya adalah Drs.H.ACHMAD, M.Si dan Wakil
Bupatinya yaitu Letjen SUKIMAN. Dan sampai saat ini Bapak
Drs.H.ACHMAD, M.Si tetap menjabat sebagai Bupati
Kabupaten Rokan Hulu untuk periode kedua dan wakil Bupati
nya adalah H HAFITH SYUKRI MM

4.3 Desa Kepenuhan Barat


4.3.1 Sejarah Desa
Sejarah berdirinya Desa Kepenuhan Barat tidak terlepas dari
berdirinya kerajaan Kepenuhan, dan kemudian kerajaan Kepenuhan atas
ketetapan pemerintah di tetapkan Kepenuhan sebagai salah satu Kecamatan
yang berada di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau, yang kemudian dibentuk
5 (lima) desa di Kecamatan Kepenuhan yang salah satunya adalah Desa
Kepenuhan Barat dengan dasar hukum UU Nomor 61 Tahun 1958. Nama Desa
Kepenuhan Barat yang terdiri dari kata KEPENUHAN diambil dari nama
Kecamatan/ kerajaan tersebut,sedangkan BARAT merupakan pengertian dari
56
posisi strategis daerah ini karena bertempat di sebelah paling barat kerajaan
Kepenuhan atau sekarang lebih akrabnya Kecamatan Kepenuhan.

Demografi
A. Batas Wilayah Desa
Letak geografi Desa Kepenuhan Barat, terletak diantara :
Sebelah Utara : Kecamatan Tambusai Utara
Sebelah selatan : Desa Kepenuhan Barat Seroja, dan
Kecamatan Kepenuhan Hulu
Sebelah Barat : Desa Kepenuhan Barat Mulia
Sebelah Timur : Kelurahan Kepenuhan Tengah
B. Luas Wilayah Desa
1. Pemukiman : 120 ha
2. Pertanian/Perkebunan : 4.061,08 ha
3. Kebun Kas Desa : 5,8 ha
4. Perkantoran : 0,25 ha
5. Sekolah : 3 ha
6. Jalan : 7,8 ha
7. Lapangan bola kaki dan bola volly : 2 ha
8. Pustu : 0,05 ha
9. Koperasi Unit Desa : 1 ha

D. Implemntasi program pembangunan infrastruktur di desa kepenuhan barat

Pembangunan infrastruktur adalah unsure yang sangat penting karena

salah satu kategori daerah tertinggal dilihat dari kemajuan infrastrukturnya. Maka

dari itu penulis melihat bahwa Desa Erecinnong masih tertinggal jauh dalam hal

pembangunan infrastruktur hal ini diperkuat dengan melihat kodnisi infrastruktur

Desa Erecinnong dalam hal jalan yang hingga kini masih belum ada perubahan,

serta jaringan dan listrik yang belum terealisasi hingga saat ini.

 P embanguna infrastruktur jalan

Jalan merupakan prasarana yang sangat vital untuk menunjang

kelancaran sarana transportasi sekaligus sebagai penggerak perekonomian

masyarakat serta sebagai jalur arteri bagi transportasi lokal, karena itu sudah

selayaknya pembangunan sarana jalan mendapat perhatian yang serius,

sehingga harapan masyarakat untuk mendapatkan kemudahan akses dapat

diwujdukan. Sebagai fungsinya kondisi jalan sangat mempengaruhi

kelancaran bubungan antar kampung atau antar kecamatan. Pembangunan

infrastruktur jalan yang berada antar desa dengan desa maupun desa dengan kota

yang merupakan sarana mobilitas utama untuk melakukan berbagai proses transaksi,
terutama jaringan jalan sebagai pembentuk struktur ruang nasional memiliki

keterkaitan yang sangat kuat dengan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah maupun

sosial budaya kehidupan masyarakat yang berada di Desa Erecinnong.

Infrastruktur jalan (jalur transportasi), Adler dalam jurnal Mesak Iek

mengemukakan bahwa ada beberapa alasan pokok mengapa pembangunan

jalanan (transportasi) itu penting antara lain: a) berkurangnya biaya

eksploitasi; b) mendorong pembangunan ekonomi; c) menghemat waktu bagi

penumpang dan angkutan barang; d) berkurangnya kerusakan dan kecelakaan;

e) bertambahnya kenyamanan dan perasaan menyenangkan.

Sekitr tahun 2000an hingga tahun 2008 kondisi akses transportasi didesa kepenuhan barat
sanagat memprihatikan, sebab kondisi jalan utama yang seharusnya memadai nyatanya sangat
jauh dari kata bagus, karena pada saat itu kondisi jalannya hanya berupa btu-batu krikil dan aspal
tpis yang banyak terdapat lubang disana sini, ketika kendaraan melewati jalan tersebut ketika
musim kemarau maka debu akan menutupi jalan dan ketika musm hujan, maka kondisi jalan
akan sangat becek dan berlumpur. Pemerintah pada saat itu belum begitu memperhatikan kondisi
jalan tersebut, hingga awal thun 2009 pemerintah sadr bahwa banyak kendaraan-kendaraan besar
yang membawa hasil alam dari kabupaten rokan hulu menuju ke kabuten bengkalis sangat
terkendala, hal itulah yang menjadi pemicu utama pemeritah mengadakn pembangunan jalan
bsar-besaran untuk membantu menunjang perekonomian daerah. Selain untuk menunjang laju
perekonomian daerah, kondiisi jalan yang dulunya memprihatikan kini sudah sangat bagus
membuat masyarakat yang berda didesa kepenuhan barat mudah untuk beraktifitas dan bahkan
yang dulu tidak ada bus lintas sumatera yang mau melewati di daerah kecmatan kepenuhan, kini
dengan kondisi jalan yang bagus, bus-bus trasnportasi besar mau untuk melewatinya dan para
pemilik modal juga telah membuka terminal bus untuk mmbantu masyarakat ketika hendak kelur
kota. Padahal dahulu jika masyarakat yang ingin keluar kota, harus membeli tiket ke ibu kota
kabuten yaitu pasir panagaraian dengan menempuh jarak selama 2 jam, kini dengan telah
dibukanya terminal bus di kecamatan kepenuhan membuyat masyarakat ketika ingin bepergian
menjadi lebih mudah.

 Kondisi infrastruktur jaringan

Infrastruktur jaringan (teknologi) Anwar megatakan dalam dalam


jurnal Mesak Iek bahwa kemajuan kehidupan masyarakat dapat berkorelasi
sangat signifikan dengan perubahan teknologi. Perlu diketahui bahwa
teknologi menduduki posisi sangat penting dalam kehidupan masyarakat
karena dengan teknologi kita dapat bertukar informasi meskipun dari jarak
yang sangat jauh dengan sanak keluarga kita. Namun apa jadinya jika disuatau
daerah masih belum mengenal teknlogi, seperti yang terjadi di Desa
kepenuhan barat pada tahun 2000an hingga tahun 2010 dimana pada daerah tersebut
masih belum terdapat jaringan
seluler yang merupakan infrastruktur yang sangat penting dalam menunjang
pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Pada awl skitar tahun 2011 pemerintah daerah rokan hulu segera melakukan perbaikan
program pengembangan infrastruktur jaringan dengan membangun tower-tower jaringan
agar masyarakat yang berada disekitar desa kepnuhan barat dapat mengakses infoirmasi
dengan baik. Dahulu awal baru dibangunnya tower jaringan baru satu perushaan
peneydia layanan saja yaitu telkomsel, namun seiring berekmbangnya waktu pemerintah
dan pihak swasta bekerja sama mendirikan tower-tower penyedia jaingan lainnya seeprti
xl, tri, dan indosat.

Daftar pustaka
Risma handayani 2014 . pembangunan masyarakat pedesaan. Diakses pada 14
november 2019 dari
file:///C:/Users/COMPUTER/Downloads/Documents/Murba_2.pdf. (skripsi fakultas
ushuluddin filsafat dan politik UIN alauddin maksar)
Todaro. M.P. 1992 .pembangunan ekonomi di dunia ketiga,. Erlangga. jakarta )
Buku putih sanitasi (BPS)kabupaten rokan hulu 2015
K. Rifandi 2014. Bab iv gambaran umum lokasi penelitian. Diakses pada 14
November 2019 dari
file:///C:/Users/COMPUTER/Downloads/Documents/BAB%20IV.pdf (skripsi uin
suska riau)
Kesimpulan :
Dari pembanhasan yang telah dijelaskn sebeumnya bahwa daerah desa kepenuhan barat
sejak tahun 2000an hingga tahun 2008 mengalami ketidakstabian pembanguan
infrastruktur jalan dan dari yahun 200an hingga dua ribu sepiluhmengalami
ketidakstabilan pembangunan infrastruktur teknologi jaringan, namun pemerintah pusat
kabupaten rokn hulu segera melakukn perbaikn pembanguna infrastruktur jalan yang di
mulai sekitar tahun 2009, dengan melihat bahwa akses transportasi yang memadai akan
berdampak pada kemajuan dri daerah itu sendiri serta kemajuan dari masyarakatnya.
Dibuktikan dengan saat ini tahun 209 akses jalan yang berada didesa kepnuhn barat
sudah sangat bagus dan itu berdampak pada kondisi ekonomi masyaraktnya yang ikut
membaik, ada yang sudah bisa membuka terminal bus, ada yang sudah bisa membuka
rumah makan dan café karena bnyaknya mobil-mobil besr perjalanan jauh yang lewt,
intinya dengan membaiknya kodisi jalan di desa kepenuhan barat,m masyarakat
menemukan peluang baru untuk memulai usha.
Dari sisi perbaikan infratruktur jaringan, sekitar tahun dua ribu sepuluh, pemerintah baru
mulai proses pembagunan tower peneydia layanan jaringan, pemerintah mendirikn
beberapa towrr di kecamatan kepenuhan yaitu tower telkomsel, namun seiring
berjalannya waktu pemerintah sudh menjalin kerjasma dengan perushaan peneydia
layana swasta lainnya seperti xl.exis. tri dn indosat. Perbaikn kondisi jaringan ini
berdampak pada pndapatan masyarakat yang meningkat, krena masayarakat yang
memiliki kemampuan untuk berbisnis secara online atau membuka warung internet
(warnet) dapat mendapatkan keuntungan dari bisnis tersebut.
Perubahan yang signifikan dari sebelum dan seduah dibangunnya infratrutur terlihat jelas
dari penjelasan materi diatas.

Anda mungkin juga menyukai