Anda di halaman 1dari 4

PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERKEMAJUAN DI KABUPATEN

MAMUJU

Wina Aldania Npm : 202002001

Program Studi Ekonomi Pembangunan, Universitas Muhammadiyah Mamuju

Kampus I: Jl. Pattalundru No. 2 Mamuju Kampus II: Jl Baharuddin Lopa No.2
Mamuju

Telp: (0426)2544100, Fax. (0426)2544100, Kode Pos 91511

Abstrak: Perencanaan pembangunan merupakan suatu tindakan yang dilakukan


dengan tujuan untuk melakukan perubahan kea rah yang lebih baik. Peraturan
pemerintah No.10/2007, yang mengesahkan kebijakan tentang perumahan dan
permukiman Nasional merupakan sebuah dokumen yang merangkup secara rinci
aspek aspek yang sangat penting untuk perumahan dan pemukiman di kabupaten
mamuju. Studi ini menemukan bahwa Penanganan masalah permukiman di
Kabupaten Mamuju merupakan tugas dari pada Kementrian Pekerjaan Umum dan
Instansi yang terkait Untuk menunjang pembangunan permukiman. Maka ditetapkan
beberapa program kegiatan pembangunan permukiman berkemajuan di Kabupaten
Mamuju. yaitu: Perencanaan teknis; pembangunan dan pemeliharaan jalan didesa
terpencil; pembangunan ulang tanggul yang jebol; Pemeliharaan sanitasi dan
drainase serta jaringan listrik. Tujuan penelitian untuk menganalisis dan
mendiskripsikan proses perencanaan pembangunan permukiman dan
mendiskripsikan peran pemerintah dalam perencanaan pembangunan permukiman
di Kabupaten Mamuju. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil
penelitian menunjukan di lingkungan permukiman terdapat kondisi-kondisi fisik yang
menjadi penyebab langsung terjadinya ketertinggalan di masyarakat, antara lain:
aspek jalan dan tanggul; aspek sanitasi dan lingkungan; jaringan dan sistem
transportasi. maka diperlukan beberapa langkah untuk merencanakan
pembangunan permukiman yang layak dan berkemajuan.

Kata kunci: Perencanan, Pembangunan Berkemajuan, Akses Jalan, Peningkatan


Kelayakan hidup masyarakat.

Abstract: Development planning is an action taken with the aim of making changes
for the better. Government regulation No.10/2007, which legalized the National
housing and settlement policy, is a document that covers in detail aspects that are
very important for housing and settlements in Mamuju district. This study found that
handling settlement problems in Mamuju Regency is the task of the Ministry of Public
Works and related agencies to support settlement development. Therefore, several
programs for the development of progressive settlements in Mamuju Regency were
established. namely: technical planning; construction and maintenance of roads in
remote villages; rebuilding broken embankments; Maintenance of sanitation and
drainage as well as electricity networks. The aim of the research is to analyze and
describe the settlement development planning process and to describe the
government's role in planning settlement development in Mamuju Regency. This
study used descriptive qualitative method. The results of the study show that in
residential areas there are physical conditions that are the direct cause of
backwardness in the community, including: road and embankment aspects;
sanitation and environmental aspects; transportation networks and systems. then
several steps are needed to plan the development of decent and progressive
settlements.

Key words: Planning, Progressive Development, Road Access, Improvement of


people's liveability.

PENDAHULUAN

Berkemajuan mengandung arti proses dan sekaligus tujuan yang bersifat ideal
untuk mencapai kondisi unggul, berada di garis depan atau memimpin di semua
bidang kehidupan ─ material dan spiritual, jasmani dan rohani, lahir dan batin.”
Berkemajuan menyiratkan adanya keberlangsungan atau progress, sebagai
perwujudan dari usaha terus-menerus untuk mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan yang bermakna. Dalam konteks pandemi Covid-19, misalnya,
pembangunan tidak hanya mengejar angka statistik ekonomi.

Mamuju Berkemajuan memiliki banyak dimensi. Pertama, berkemajuan dalam


semangat, alam pikir, perilaku, dan senantiasa berorientasi ke masa depan. Kedua,
berkemajuan untuk mewujudkan kondisi yang lebih baik dalam kehidupan material
dan spiritual. Ketiga, berkemajuan untuk menjadi unggul di berbagai bidang dalam
pergaulan dengan kabupaten lainnya. Kondisi Mamuju saat ini mengalami stagnasi,
deviasi, dan distorsi. “Memang tidak mudah untuk mengidentifikasi faktor-faktor
penting yang menyebabkan tergerusnya etika dan budaya dalam kehidupan politik.
Gabungan antara otoritarianisme politik, kesenjangan ekonomi yang melebar,
proses pendidikan yang hanya berorientasi pada pengajaran, dan devaluasi nilai-
nilai luhur menyumbang lemahnya etika dan budaya masyarakat. Sebagai solusi,
diperlukan revitalisasi kepemimpinan. “Kepemimpinan profetik merupakan
perpaduan antara kualitas masyarakat dengan kemampuan transformatif, yakni
kepemimpinan yang berkarakter dan berkepribadian kuat, mengutamakan
kepentingan masyarakat, mampu melakukan mobilisasi potensi, mengagendakan
perubahan, dan memproyeksikan masa depan. Kepemimpinan yang dimaksud
mampu memadukan kekuatan visi, pengambilan keputusan, memiliki kapabilitas,
integritas, dan akseptabilitas yang kuat sebagai manifestasi kemasyarakatan, serta
mampu memecahkan persoalan-persoalan masyarakat. Tawaran rekonstruksi
kehidupan masyarakat ini menjadi jalan pembaruan menuju Indonesia Bekemajuan
yang meniscayakan aktualisasi visi dan misi daerah melalui pembangunan yang
bemakna dan terencana. Daerah berkemajuan adalah daerah yang mendorong
terciptanya fungsi kerisalahan dan kerahmatan yang didukung sumber daya
manusia yang cerdas, berkepribadian, dan berkeadaban mulia.

Proses Perencanaan Pembangunan Berkemajuan di Kabupaten Mamuju

Proses perancanaan yang dilaksanakan di Kabupaten Mamuju harus dilakukan


secara bertahap sesuai dengan unsur-unsur perencanaan yang ada agar
mendapatkan hasil yang benar-benar mencerminkan kebutuhan masyarakat yang
sebenarnya.

Peranan Pemertintah dalam Perencanaan Pembangunan Berkemajuan

Peranan pemerintah sebagai koordinator bilamana ditinjau dari tugas pokok


dan fungsi sehingga pemerintah dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum memiliki
tanggung jawab untuk membentuk Tim Koordinasi sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Pemerintah hal ini akan mewujudkan suatu pencapaian koordinasi yang
baik dan menyeluruh dalam mengatasi persoalan permukiman. Kendati demikian,
menurut (Lincolin. 1999). Bahwa untuk menetapkan kebijakan atau mengusulkan
strategi-strategi bagi pembangunan didaerahnya. Unsur perencanaan pembangunan
permukiman yang mengkaji elemen-elemen permukiman serta melibatkan banyak
lembaga atau instansi maka peranan pemerintah sebagai koordinator sangat
dibutuhkan agar bias mengatasi kecendrungan terjadinya divergensi, atau dalam hal
ini kemungkinan terjadinya ego sektoral di antara lembaga-lembaga pemerintahan,
swasta, maupun masyarakat. Hal ini ditegaskan (Sjafrizal. 2014) bahwa dokumen
perencanaan pembangunan pada dasarnya merupakan dokumen publik yang
proses penyusunan dan penetapannya harus dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan perundangan yang berlaku. Untuk dapat memaksimalkan pemanfaatan
peran serta masyarakat dalam penyusunan perencanaan, biasanya proses
perencanaan tidak hanya dilakukan dengan mengunakan tenaga ahli yang relevan,
tetapi juga secara partisipatif dengan melibatkan unsur-unsur tokoh masyarakat.
Peranan pemerintah yang sangat penting selain sebagai koordinator adapula
sebagai Fasilitator dimana peranan pemerintah sebagai fasilitator adalah
menciptakan kondisi yang kondusif bagi perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan untuk menjembatani berbagai kepentingan masyarakat dalam
mengoptimalkan pembangunan daerah. sebagai fasilitator pemerintah bergerak di
bidang pendampingan melalui pembinaan, dan peningkatan ketrampilan dan
kapasitas dalam berbagai bidang dan pemberian bantuan modal kepada masyarakat
yang diberdayakan.
KESIMPULAN

Dalam proses perencanaan pembangunan permukiman seringkali terdapat


ketidakseriusan dan ketidak tekunan tim koordinasi dalam merencanakan
pembangunan permukiman terutama dalam rapat koordinasi untuk membahas
proses perencanaan pembangunan permukiman.

Peranan Pemertintah dalam Perencanaan Pembangunan Permukiman masih


terdapat kendala adalah pemerintah belum memiliki penanganan yang serius dalam
bidang penanganan potensi sumber daya di Kabupaten Mamuju. Baik alam maupun
manusia, sebagai nilai tambah dalam pembangunan daerah atau Negara. Sejauh ini
pemerintah masih belum menetapkan standar atau regulasi dalam hal pembinaan,
pengaturan dan pengawasan terhadap sarana jalan maupun prasarana infrastruktur
permukiman sehingga dapat mendukung kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas,maka berikut ini saran-saran dan masukan


sebagai rekomendasi berdasarkan hasil penelitian ini sebagai berikut:Dalam proses
perencanaan pembangunan permukiman, perlunya keseriusan dan ketekunan tim
koordinasi dalam merencanakan pembangunan permukiman.

Pemerintah hendaknya memiliki kesesriusan dalam menangani sumber daya


alam maupun sumber daya manusia di Kabupaten Mamuju, hal ini dapat dijadikan
nilai tambah dalam pembangunan daerah atau Negara, selain itu, pemerintah
hendaknya menetapkan standar atau regulasi dalam hal pembinaan, pengaturan
dan pengawasan terhadap sarana jalan maupun prasarana infrastruktur permukiman
sehingga dapat mendukung kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai