PPM Nusantara telah melaksanakan kegiatan dalam Pentahelix dalam berbagai kegiatannya,
kegiatan ini sudah direncanakan sudah cukup lama oleh tim ppm. Sebagai pembukan Bapak Anang
Sudarna menyebutkan data terakhir yang masuk bahwasannya PPM dengan jaringan sudah mampu
mengolah sampah organic dapur (s.o.d) atau food waste sebesar 50 ton per hari. Acara dimulai
dengan sambutan Ketua Dewan Pembina Prof. DR. Agus Pakpahan namun pada kesulitan dengan
jaringan sehubuntgan beliau sedang berada di daerah. Kemudian diteruskan sambutan Pembina
PPM lainnya Kolonel Laut (T) Ahmad Al Fajar, S.T.
Kolonel Laut (T) Ahmad Al Fajar menyampaikan, ini adalah suatu bukti bahwasannya kita semua
peduli terhadap kondisi lingkungan kita, khusus permasalahan sampah, sinergi harus segera
dilakukan dalam percepatan gerakan. Saya telah menghubungi Mentri Kelautan Dan Perikanan,
semoga ke depan kita bisa segera bersua dengan Pak Mentri Edi Prabowo untuk lebih menguatkan
sinergi kita. Harapan saya kita tetap semangat, tetap bersatu padu, tetap terpaut meskipun jarak kita
berjauhan dengan tujuan kemashlahatan.
Pak Anang Sudarna menggambarkan beberapa gerakan di beberapa kabupaten/kota di jawa barat,
ini adalah benih-benih yang sangat luar biasa jika kedepan dapat difasilitasi oleh para stake holder.
Penyampaian Laporan Kegiatan Oleh Muhammad Ardhi Elmeidian (secara lengkap terlampir dalam
gambar). Poin-poin yang disampaikan adalah, sebagai berikut :
1. Hari ini dan ke depan PPM Nusantara dibina oleh tiga Pembina : prof agus pakpahan, Pak
anang sudarna dan pak ahmad alfajar
2. Laporan kegiatan 2020
3. Pembacaan Kesimpulan dan Rekomendasi Munas PPM N ke 1
4. Penyampaian kinerja PPM secara nasional dalam gambar-gambar grafik berdasarkan data
survey.
5. Merencanakan Pembuatan Aplikasi SOD (Sampah Organik digital)
PaK Anang Sudarna menyampaikan tindak lanjut dari munas tentang pembentukkan koperasi, telah
mengirimkan hasil munas kepada pihak-pihak terkait termasuk klhk.
Direktur Pengelolaan Sampah KLHK menyampaikan selamat dan apresiasinya kepada PPM terhadap
eksistensinya, keterlibatan teman-teman PPM dalam upaya mengurangi sampah, saya berharap
sebagai mitra kerja , sebagai pemerintah, berharap bisa berkontribusi positif lagi ke depannya. Isu
mengenai topik-topik biokonversi bsf ini berkembang pesat di ruang-ruang public dan sangat nyata.
Bahkan dalam dunia bisnis juga berkembang dengan baik. Bahkan pemerintah pusat juga sudah
merespon dengan dimasukkannya BSF oleh Bapak Mentri Pertanian sebagai bagian dari komoditas
pertanian. Kementrian Kelautan Perikanan juga telah lebih dulu menjadikan maggot bsf sebagai
pakan ikan. Tentu selain Kementrian LHK , Kementrian Koperasi juga memiliki keterkaitan.
Kementrian Desa juga memiliki keterkaitan yang jelas dengan ini, salah satu bukti kegiatan nya
adalah dengan diundangnya saya ke Kabupaten Purwakarta dengan mengajak Angga Pakpahan ke
Kabupaten Purwakarta untuk mengajarkan BSF. Kita memiliki 70an ribu desa yang bisa berkontribusi
dalam hal ini. Saya sendiri saat ini sedang menyiapkan panduan teknisnya, mudah-mudah sudah
selesai dengan Prof Agus Pakpahan sebagai pendampingnya. 2021 kita akan memasifkan BSF ke 512
kab/kota di seluruh Indonesi. Kami berharap teman-teman PPM bisa mengambil peran karena
temen-temen (pemkab/kot) di daerah belum tentu bisa, maka PPM bisa mengambil peran itu, yang
tujuannya untuk mengurangi sampah di TPA sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap
perekonomian dan ketahanan pangan. Beberapa rekomendasi dari teman-teman PPM akan kami
tindak lanjuti, setidaknya yang Low Hangging Fruit nya terkait Permen Nomor 13 Tahun 2012. KLHK
akan mendorong ini menjadi lebih masif lagi untuk pemerintah daerah dan teman-teman PPM bisa
berperan disitu.
PPM akan merumuskan langkah strategis untuk memasifkan kegiatan ini, sesi tanya jawab akan
dihandel oleh Muhammad Ardhi Elmeidian.
Kami harus bermitra dengan pemerintah daerah adalah arahan pak nov, maka anggaplah kami
sebagai kawan bukan lawan (oleh pemerintah daerah), harapan kami pak nov menindak lanjuti
kepada pemerintah daerah terkait ini. Pelatihan dari KLHK (puslatmas dan gl) terimakasih.
Ahmad Al Fajar :
Hasil komunikasi saya dengan staff Pak Mentri KKP, kita rencanakan dalam bentuk tulisan secara
bersama. Profile dan Portfolio PPM (paparan singkat) dan membutuhkan dukungan pemerintah agar
sama-sama bersinergi. Internal PPM saya berharap sering dilakukan pertemuan agar antara anggota
komunitas paham apa yang akan dituju dan terarah. Untuk komunitas agar memberikan pelatihan-
pelatihan ke seluruh Indonesia agar apa yang kita harapkan lebih mudah tercapai.
Tedy Koswara/Subang :
Pak engkus balaraja : Sudah 2 tahun bergerak s.o.d sudah 1 ton per hari
Kusnadi (purwakarta) :
Ahmad Al Fajar : PPM ini adalah wadah untuk kita supaya bersatu, sama-sama bergerak secara
bersamaan, agar mensosialisasikan bsf ke pemerintah daerah masing-masing.
Kuswan (pangandaran) : dalam satu sisi maggot ini ingin tinggi nilai ekonominya, sisi lain adalah
pakan alternative kenapa mahal? Bagaimana mencapai ke dua-duanya. Harapan kepada PPM bisa
memasarkan hasilnya. Pelatihan teknologi pengolhan paska panen.
Budi Isroi (diy) : saya mengelola tps 3r organiknya 300kg, pelatihan budidaya maggot, olahan nya,
dan kerjasama dengan kementan akan sangat baik. Pemasaran agak kesulitan.
Marlon (sulut) : ingin mengembangkan di minahasa utara dari limbah organic pasar. Ini adalah
peluang di daerah yang baru.
Ibu Muhayati (Kalbar) : menyimak dulu, sudah berkerjasama dengan universitas tapi masih belum
ada tindak lanjut.
Poin-poin pak anang akan menjadi pertimbangan ke depan, bsf potensi yang bisa menyelesaikan
persoalan persampahan daerah, PPM bisa berperan secara strategis dengan pemerintah daerah.