Lampiran :- No : /Kep&Gizi/RSPKT-P/X/2018
Dengan Hormat,
Berdasarkan evaluasi Keperawatan dan Pelayanan Gizi melalui survey data kunjungan
pasien, observasi lapangan, dan manajemen komplain tentang layanan kebidanan (
kesehatan ibu dan anak ) di ranap I Rumah Sakit PKT Prima Sangatta, maka bersamaan
ini kami sampaikan program kerja Keperawatan dan Pelayanan Gizi sebagai berikut :
Hal tersebut di atas perlu direalisasikan untuk memberikan layanan yang optimal dengan
memperhatikan patient safety sehingga meningkatkan mutu layanan dan kepuasaan
pasien terhadap Rumah Sakit PKT Prima Sangatta.
Demikian surat ini kami buat, atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih.
( Alfan Chuzaini,Amd.Kep )
Manajer
EVALUASI LAYANAN DAN PROGRAM KERJA
2018
A. PENDAHULUAN
Rumah Sakit Pupuk Kaltim Prima Sangatta merupakan rumah sakit umum kelas D berdasarkan
ketetapan Keputusan Menteri Kesehatan No : HK.03.05/I/0975/2014. Sebagai rumah sakit umum
kelas D, maka Rumah Sakit Pupuk Kaltim Prima Sangatta wajib mampu memberikan pelayanan
antenatal dan postnatal, mampu memberikan pertolongan persalinan normal dan patologik, serta
mampu memberikan perawatan pada bayi baik normal maupun kelainan bawaan. Hal ini seperti
termaktub pada KMK No. 604/2008 tentang Pedoman Pelayanan Maternal Perinatal Pada Rumah
Sakit Kelas B, C dan D.
Untuk mewujudkan pelayanan maternal perinatal yang optimal yang bertujuan untuk menjaga
kesehatan ibu, melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas, serta mengurangi kematian
ibu,maka diperlukan sumber daya kesehatan baik tenaga kesehatan, alat kesehatan, sediaan
farmasi, serta fasilitas pelayanan kesehatan.
SC 25 30 22 22 36 46 44 44 55
140
120
100
80
60
40
20
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep
iii. Komplain
Komplain terhadap layanan keperawatan khususnya kebidanan disampaikan langsung
oleh pasien di VK yang menanyakan jumlah penolong yang hanya 1 orang, hal ini sangat
berbeda dengan pengalaman pasien di rumah sakit lain. Pernyataan ini diperkuat oleh
DPJP yaitu dr. Erliana, SpOG, yang menginginkan adanya bidan tambahan untuk shift
malam sebagai upaya memaksimalkan layanan dan mengurangi human eror (second
opinion ).
Komplain dari internal disampaikan oleh bidan pada rapat koordinasi tanggal 17 Oktober
2018 di ruang senam hamil RS PKT Prima Sangatta, yaitu tidak adanya waktu istirahat /
libur sesuai jadwal dikarenakan jumlah pasien yang overload sehingga bidan yang libur /
over shift harus on call.
C. TUJUAN
Tujuan yang diharapkan dari evaluasi program layanan ini adalah :
1. Tercapainya asuhan kebidanan khususnya dan layanan keperawatan / kesehatan ibu anak di
rumah sakit PKT Prima Sangatta secara optimal.
2. Terpenuhinya standar pertolongan persalinan dan layanan maternitas dengan
mengedepankan patient safety.
3. Tercapainya kepuasan pasien / pelanggan baik internal maupun eksternal.
4. Meminimalkan human eror dan complain pasien.
D. LANGKAH LANGKAH
Bersama ini kami sampaikan langkah program yang akan diambil untuk mencapai tujuan tersebut
di atas, yaitu :
1. Penambahan tenaga bidan
Jumlah tenaga bidan yang akan kita tambah adalah sebanyak 2 orang. Hal ini dimaksudkan
untuk memenuhi standar minimal satu shift adalah 2 orang. Dan dengan penambahan tenaga
bidan ini maka jumlah tenaga bidan adalah 9 orang (1 bidan koordinator, 8 bidan pelaksana ),
sehingga setiap shift terdiri 2 bidan. Dengan catatan tidak ada bidan khusus yang berdinas di
poli spesialis dokter ( poli obsgyn )seperti selama ini.
Lampiran :- No : /Kep&Gizi/RSPKT-P/X/2018
Tes
Dengan Hormat,
Menindaklanjuti hasil pelatihan pemeriksaan IVA tes yang telah diikuti oleh tenaga bidan
RS PKT Prima pada bulan September 2018 di Kutai Timur Oleh Yayasan Kanker Provinsi
Kaltim dan IBI Kutai Timur ,bersamaan ini kami sampaikan proposal program layanan kebidanan
baru di RS PKT Prima Sangatta yaitu pemeriksaan IVA tes.
Demikian surat ini kami buat, atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih.
( Alfan Chuzaini,Amd.Kep )
Manajer
PROGRAM LAYANAN PEMERIKSAAN IVA TES
2018
A. Pendahuluan
IVA tes merupakan salah satu metode untuk melakukan deteksi dini adanya kanker leher Rahim.
Skrining dengan IVA tes ini dinyatakan lebih mudah, lebih sederhana, dan lebih murah
dibandingkan dengan pap smear. Karena itu, pemeriksaan IVA tes memberikan harapan besar
untuk terlindung dari ganasnya efek kanker leher Rahim, yang merupakan jenis kanker yang paling
banyak ditemukan pada perempuan Indonesia yang berusia > 25 tahun.
Masalah yang menghadang dalam penanggulangan kanker leher Rahim di Indonesia adalah masih
rendahnya angka cakupan tes deteksi dini atau skrining kanker ini. Skrining adalah salah satu cara
untuk menemukan lesi pre kanker dan kanker pada stadium dini. Data yang diperoleh adalah
angka skrining kanker leher Rahim di Indonesia hanya berkisar < 5 % ( idealnya sekitar 80 % ).
Karena rendahnya angka skrining tersebut mengakibatkan sekitar 70 % pasien kanker leher Rahim
di Indonesia terdiagnosis pada stadium lanjut. Kondisi ini membuat rendahnya angka kesakitan
dan tingginya angka kematian kanker leher Rahim di Indonesia.
B. Tujuan
- IVA tes bertujuan sebagai deteksi dini kanker leher Rahim.
- Meningkatkan derajat kesehatan reproduksi perempuan di wilayah Sangatta Kutim.
- Meningkatkan kepuasan bagi pelanggan rumah sakit PKT Prima Sangatta.
C. Waktu Pelayanan
IVA tes dilakukan setiap hari kerja Senin s.d Jum’at pukul 08.00 – 15.00 wita bertempat di poli
kebidanan RS PKT Prima Sangatta