PRECISION
Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sistem Temu Balik Informasi
Disusun oleh
Kelompok 10
Dosen Pengampu
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Definisi Recall
danPrecision dan Rumus Pencarian Recall dan Precision guna memenuhi tugas dari mata kuliah
Sistem Temu Balik Informasi.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu saya menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami harapkan semoga makalah Definisi Recall danPrecision dan Rumus
Pencarian Recall dan Precision sebagai melengkapi tugas kami ini dapat memberikan manfaat,
pengetahuan maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis,
Kelompok 10
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
BAB II (Definisi Recall dan Precision, dan Rumus Pencarian Recall dan Precision) .......... 2
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................................................ 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sebuah perpustakaan salah satu elemen yang penting adalah sistem temu kembali
informasi. Hal ini diperlukan untuk mendukung keberlangsungan kegiatan di perpustakaan bagi
para pemustaka maupun pustakawan.
Di dalam sebuah perpustakaan terotomasi, sistem temu kembali informasi mengenal istilah
recall dan precision. Keduanya tidak dapat dipisahkan sebab berada dalam suatu sistem yang
sama. Recall berfungsi sebagai perhitungan dokumen yang relevan dari seluruh dokumen yang
relevan yang berada di dalam sistem. Sedangkan Precision adalah jumlah kelompok dokumen
yang relevan dari total jumlah dokumen yang ditemukan oleh sistem.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Information Retrieval System
2. Apakah definisi recall serta rumusnya
3. Apakah deifinisi precision serta rumusnya
4. Bagaimanakah efektivitas dari sistem temu balik informasi
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Information Retrieval System
2. Untuk mengetahui definisi recall serta rumusnya
3. Untuk mengetahui deifinisi precision serta rumusnya
4. Untuk mengetahui efektivitas dari sistem temu balik informasi
1
BAB II
Sistem temu kembali informasi berasal dari kata Information Retrieval System (IRS). Sistem
temu kembali informasi adalah sebuah media layanan bagi pengguna untuk memperoleh
informasi atau sumber informasi yang dibutuhkan oleh pengguna (Chowdhury, 2010). Temu
kembali informasi merupakan sebuah metode untuk mengambil data terstruktur yang tersimpan
dalam koleksi dokumen, kemudian menyediakan informasi yang diperlukan. Tujuan dari
Information Retrieval yaitu untuk mengambil informasi serta menampilkan dokumen yang
relevan dengan user dalam jumlah yang sangat besar (query) (Witanti, Rahmanto, & Renaldi,
2016). Sistem temu kembali informasi memiliki keunggulan untuk menemukan informasi secara
optimal, sehingga secara otomatis kebutuhan user dapat terpenuhi. Sistem temu kembali
informasi adalah sebagai media layanan untuk memperoleh informasi atau sumber yang
dibutuhkan oleh pengguna.
Temu balik informasi berfungsi sebagai perantara kebutuhan informasi pengguna dengan
sumber yang tersedia. Sistem temu kembali diartikan sebagai suatu proses pencarian dokumen
dengan menggunakan berbagai istilah pencarian untuk mendefinisikan dokumen sesuai dengan
subyek yang diinginkan (Lancaster, 1979). Untuk mengetahui efektifitas temu kembali informasi
harus menggunakan parameter evaluasi, dengan menjelaskan bagaimana sistem beroperasi atau
mengetahui mengapa sistem berfungsi pada tingkat efisiensi tertentu. Efektivitas sistem temu
kembali informasi merupakan pengukuran kemampuan dari sistem, untuk memanggil berbagai
dokumen dari suatu database sesuai dengan permintaan pengguna.
Ada dua hal penting yang biasanya digunakan dalam mengukur kemampuan sistem temu
kembali informasi yaitu rasio atau perbandingan perolehan (recall) dan ketepatan (precision)
(Yusrawati, 2017). Mengetahui tingkat recall and precision dari sebuah sistem temu kembali
informasi OPAC dapat menggambarkan tingkat efektivitas alat temu kembali informasi tersebut.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Haniati dengan mengambil studi kasus di Perpustakaan
STIKES Ahmad Yani Yogyakarta, didapat nilai recal hasil penelitian melalui titik telusur judul
2
yang mendapatkan nilai sangat efektif sebesar 88,73% dan melalui titik telusur subyek
mendapatkan nilai efektif sebesar 65,09%. Sedangkan efektivitas temu kembali berdasarkan
precision melalui titik judul mendapatkan nilai efektif sebesar 96% dan melalui titik telusur
subyek mendapatkan nilai efektif sebesar 90,3%. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh nilai
precision yang lebih besar daripada nilai recallnya sehingga OPAC Perpustakaan STIKES
Ahmad Yani Yogyakarta dapat dikatakan efektif sebagai alat temu kembali informasi dengan
besar perolehan nilai persentase precision di atas 90% (Haniati, 2013).
Recall adalah perhitungan dokumen yang relevan dari seluruh dokumen yang relevan yang
berada di dalam sistem. Sedangkan Precision adalah jumlah kelompok dokumen yang relevan
dari total jumlah dokumen yang ditemukan oleh sistem. Recall and Precision merupakan alat
yang digunakan sebagai acuan dalam mengukur keefektifan suatu sistem temu kembali
informasi. Istilah Recall dibidang sistem temu kembali informasi berkaitan dengan kemampuan
menemukan kembali informasi yang sudah tersimpan. Idealnya sebuah perpustakaan adalah
sebagai pusat informasi bagi seluruh pengguna pada abad informasi sekarang ini. Perpustakaan
harus berperan sebagai pusat ilmu pengetahuan dalam institusi akademik, maupun pemerintahan.
Untuk itu perpustakaan dituntut untuk meningkatkan segala bentuk media informasi yang
menyangkut dengan kegiatan yang ada di perpustakaan, terutama dalam ketepatan penelusuran
temu kembali informasi.
3
Recall menurut Lancaster dalam Pendit adalah proporsi jumlah dokumen yang dapat
ditemukan kembali oleh sebuah proses pencarian informasi (Pendit, 2008). Untuk mengukur
recall dapat menggunakan rumus di bawah ini:
Recall =
Dalam temu balik informasi, suatu ukuran efektifitas penelusuran, dinyatakan sebagai rasio dari
jumlah yang relevan terpanggil. Contohnya: dalam database yang berisi 100 panggilan yang
relevan dengan topik “buku sejarah”, pencarian mendapatkan 50 panggilan, dari 25 topik yang
relevan terpanggil, akan mendapatkan 25% panggilan (25/100). Salah satu kesulitan dalam
menggunakan recall sebagai ukuran dalam mengefektifkan penelusuran adalah sangat mustahil
untuk menentukan total jumlah panggilan yang relevan di database yang kecil.
Precision adalah jumlah kelompok dokumen relevan dari total jumlah dokumen yang
ditemukan oleh sistem. Dalam hal ini, Precision lebih mendefinisikan tingkat “gangguan” dari
informasi yang ditampilkan. Dalam pencarian informasi, suatu ukuran efektivitas pencarian,
dinyatakan dengan rasio catatan yang relevan atau dokumen yang diambil dari database untuk
jumlah total yang diambil dari respon permintaan; misalnya, dalam sebuah database yang berisi
100 catatan relevan dengan topik "buku sejarah", pencarian mengambil 50 catatan, 25 dari yang
relevan dengan topik, akan memiliki 50 presisi (25/50). Identik dengan hubungan rasio.
Precision merupakan sebuah ukuran yang mengukur tingkat proporsi jumlah dokumen yang
dapat ditemukan kembali oleh sebuah proses pencarian dan dianggap relevan untuk kebutuhan
pencarian informasi atau rasio jumlah dokumen relevan yang ditemukan dengan total jumlah
dokumen yang ditemukan (Pendit, 2008). Menurut Lee Pao dalam Jonner Hasugian, ketepatan
(Precision) berkaitan dengan kemampuan sistem untuk tidak memanggil dokumen yang tidak
4
relevan. Precision adalah jumlah kelompok dokumen relevan dari total jumlah dokumen yang
ditemukan oleh sistem. Dalam hal ini, precision lebih mendefinisikan tingkat “gangguan” dari
informasi yang ditampilkan. Ketepatan (precision) berkaitan dengan kemampuan sistem untuk
tidak memanggil dokumen yang tidak relevan.
Precision dapat diartikan sebagai kepersisan atau kecocokan (antara permintaan informasi
dengan jawaban terhadap permintaan itu. Jika seseorang mencari informasi di sebuah sistem, dan
menawarkan beberapa dokumen, maka kepersisan ini sebenarnya juga adalah relevansi. Artinya,
seberapa persis atau cocok dokumen tersebut untuk keperluan pencari informasi, bergantung
pada seberapa relevan dokumen tersebut.
Untuk mengukur precision dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Precision =
Kondisi ideal dari keefektifan suatu sistem temu kembali informasi adalah apabila rasio
perolehan dan ketepatan sama besarnya (1:1). Boyce mengemukakan beberapa pengukuran
efektivitas temu kembali informasi yang ditawarkan oleh para pakar informasi seperti Meadow,
Vickery, Heine, Van Rijsbergen, Shaw dan Goffman-Newill. Akan tetapi karena rasio dari recall
sebenarnya sulit diukur karena jumlah seluruh dokumen yang relevan dalam database sangat
besar, jadi precision yang menjadi salah satu ukuran yang digunakan untuk menilai keefektifan
suatu sistem temu kembali informasi.
Lancaster menyatakan bahwa efektifitas dari suatu sistem temu kembali informasi adalah
kemampuan dari sistem itu untuk memanggil berbagai dokumen dari suatu basis data sesuai
dengan permintaan pengguna. Ada dua hal penting yang biasanya digunakan dalam mengukur
kemampuan suatu sistem temu kembali informasi yaitu rasio atau perbandingan dari perolehan
(recall) dan ketepatan (precision). Adapun Lancaster memberikan penilaian untuk mengukur
tingkat precision pada penilaian efektivitas suatu sistem temu kembali informasi dengan ukuran
5
angka dan mengkategorikannya menjadi precision rendah yaitu tidak efektif, precision sedang
berarti kurang efektif, dan precision tinggi yang berarti efektif. Berikut tabel penilaiannya
Lewat rumus ini kita dapat membayangkan bahwa sebuah sistem harus meningkatkan nilai
recall dengan memperbesar nilai a di rumus di atas (atau nilai hits). Nilai a yang besar ini dapat
terjadi jika jumlah dokumen yang diberikan oleh sebuah sistem dalam sebuah pencarian juga
besar. Semakin besar jumlah dokumen yang diberikan, semakin besar kemungkinan nilai a.
Tetapi pada saat yang sama, muncul kemungkinan bahwa nilai b (atau jumlah dokumen yang
tidak relevan) juga semakin besar. Ini artinya, nilai precision-nya semakin kecil. Dalam berbagai
eksperimen ditemukan kenyataan bahwa nilai recall dan precison ini cenderung berlawanan alias
berbandingterbalik. Jika recall tinggi, besar kemungkinannya precision rendah. Kedua ukuran di
atas biasanya diberi nilai dalam bentuk prosesntase, 1 sampai 100%.
Sebuah sistem informasi akan dianggap baik jika tingkat recall maupun precisionnya tinggi.
Jika seseorang mencari dokumen tentang ‘perpustakaan’ dan sistem tersebut memiliki 100 buku
tentang perpustakaan maka kinerja yang paling baik adalah jika sistem tersebut berhasil
menemukan 100 dokumen tentang perpustakaan. Kalau sistem tersebut memberikan 100 temuan,
dan pada temuan tersebut terdapat 50 dokumen tentang perpustakaan, maka nilai recallnya
adalah 0,5 (atau 50%) dan nilai precisionnya juga 0,5. Kalau sistem tersebut memberikan 1
dokumen saja, dan dokumen tersebut adalah tentang perpustakaan, maka recallnya bernilai 0,01
dan precisionnya 1.
Nilai precisionnya yang tinggi sebenarnya terjadi karena sistem hanya memberikan 1
jawaban kepada pencari informasi. Kalau sistem memberikan 100 dokumen dan hanya 1 yang
6
relevan, maka nilai recallnya tetap 0,01 tetapi precisionnya merosot 0,01 (Pendit, 2008:258).
Menurut Rowley dalam Hasugian (2003: 5), suatu sistem temu kembali informasi dinyatakan
efektif apabila hasil penelusuran mampu menunjukkan ketepatan (precision) yang tinggi
sekalipun perolehannya rendah. Kondisi ideal dari keefektifan suatu sistem temu kembali
informasi adalah apabila rasio recall dan precision sama besarnya (1:1) (Lee Pao, 1989:229).
Akan tetapi karena rasio dari recall sebenarnya sulit diukur karena jumlah seluruh dokumen yang
relevan dalam database sangat besar, oleh karena itu precesionlah yang menjadi salah satu
ukuran yang digunakan untuk menilai keefektifan suatu sistem temu kembali informasi.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Recall dan precision merupakan sistem yang ada di dalam perpustakaan yang dalam cakupan
pembahasan sistem temu kembali informasi. Recall adalah sebuah sarana perhitungan dokumen
relevan yang terdapat di dalam sistem, sedangkan precision adalah kumpulan yang lebih spesifik
lagi, serta menampilkan dokumen relevan dari total semua dokumen yang dapat ditemukan oleh
sistem.
Sebuah sistem informasi akan dianggap baik jika tingkat recall maupun precisionnya tinggi.
Jika seseorang mencari dokumen tentang ‘perpustakaan’ dan sistem tersebut memiliki 100 buku
tentang perpustakaan maka kinerja yang paling baik adalah jika sistem tersebut berhasil
menemukan 100 dokumen tentang perpustakaan. Kalau sistem tersebut memberikan 100 temuan,
dan pada temuan tersebut terdapat 50 dokumen tentang perpustakaan, maka nilai recallnya
adalah 0,5 (atau 50%) dan nilai precisionnya juga 0,5.
B. Saran
Kami selaku pemkalah menyarankan kepada pembaca apabila ingin mempelajari topik recall
dan precision secara menyeluruh, ada baiknya untuk mencari referensi lain untuk digunakan
sebagai acuan, karena perkembangan teknologi, serta ilmu yang setiap hari kian berkembang
pesat, maka isi dari makalah ini beberapa tahun kedepan bisa jadi menjadi tidak relevan lagi
dikarenakan ilmu yang terus berkembang.
8
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Nisaa Putri. 2016. Uji Recall and Precision Sistem Temu Kembali Informasi OPAC
Nilawati, lala. Martin. 2019. “Recall dan Precision Pada Sistem Temu Kembali Informasi Online
Musvida, Elli. 2017. Recall dan Precision pada Sistem Temu Kembali Informasi Bidan Ilmu
Fikih di Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Banda Aceh.