Anda di halaman 1dari 4

RESUME MATERI TM 3 Identitas Nasional, Nasionalisme Indonesia, Politik Identitas, dan

Integrasi Nasional di Indonesia

IDENTITAS NASIONAL

Identitas : ungkapan nilai-nilai budaya suatu bangsa yg bersifat khas dan membedakannya
dengan bangsa yang lain.
Kekhasan yang melekat pada suatu bangsa banyak dikaitkan dengan sebutan “identitas
nasional “
Identitas Nasional : hakikatnya merupakan manifestasi nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas suatu bangsa
berbeda dengan bangsa lain dalam hidup dan kehidupannya.
Indonesia, sebagai negara yang kaya akan keragaman budaya, agama, suku, dan bahasa,
memiliki tantangan dan peluang yang unik dalam menjaga dan mengembangkan identitas
nasional, mendorong nasionalisme, mengelola politik identitas, dan mempromosikan
integrasi nasional.
Identitas Nasional Indonesia:
Identitas nasional Indonesia mencerminkan pluralitas yang luar biasa. Ini mencakup lebih
dari 700 bahasa daerah, beragam tradisi budaya, dan berbagai agama. Pancasila, dasar negara
Indonesia, menjadi panduan dalam membentuk identitas ini, mengedepankan prinsip-prinsip
seperti persatuan, keadilan sosial, dan demokrasi. Identitas nasional Indonesia juga mencakup
semangat gotong royong dan Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda tapi tetap
satu.”

NASIONALISME INDONESIA
Sejarah kelahiran paham nasionalisme di Indonesia
 Budi Utomo (1908): Organisasi Budi Utomo didirikan pada 20 Mei 1908 di Surabaya
oleh sekelompok pemuda Jawa yang terpelajar. Mereka bertujuan untuk
mempromosikan pendidikan dan budaya Jawa sebagai respons terhadap dominasi
budaya Eropa di Hindia Belanda. Ini adalah organisasi pertama yang secara eksplisit
mengusung gagasan nasionalisme dan persatuan di kalangan penduduk pribumi
Indonesia.
 Sarekat Islam (1912): Pada tahun 1912, Sarekat Islam (SI) didirikan, yang kemudian
menjadi organisasi massa terbesar di Hindia Belanda. SI menggabungkan gagasan
nasionalisme dengan isu-isu ekonomi dan sosial. Organisasi ini menekankan
kepentingan bersama orang Jawa dan non-Jawa dalam melawan penindasan kolonial.

 Pembentukan Perserikatan Bangsa Indonesia (PBI): Pada tahun 1924, sejumlah


organisasi nasionalis bersatu dalam Perserikatan Bangsa Indonesia (PBI). Ini adalah
langkah awal menuju koalisi nasionalis yang lebih besar yang akan memainkan peran
penting dalam perjuangan kemerdekaan.

 Sumpah Pemuda (1928): Puncak pergerakan nasionalisme terjadi pada 28 Oktober


1928 dengan Kongres Pemuda di Jakarta. Di sini, Sumpah Pemuda diucapkan, yang
menegaskan persatuan dan kesatuan dalam semangat nasionalisme Indonesia. Ini
menjadi momen penting dalam perjuangan menuju kemerdekaan.

 Awal Era Perang Dunia II: Pendudukan Jepang selama Perang Dunia II mengguncang
pemerintahan kolonial Belanda. Meskipun Jepang menjajah Indonesia, mereka
menghapus sebagian besar kontrol Belanda dan mempromosikan ide kemerdekaan
yang memicu semangat nasionalisme.

 Proklamasi Kemerdekaan (1945): Setelah Jepang menyerah pada akhir Perang Dunia
II, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945. Ini adalah titik awal dalam perjuangan kemerdekaan yang berhasil.

Paham nasionalisme di Indonesia tumbuh sebagai reaksi terhadap penindasan kolonial, dan
puncaknya adalah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945. Perjalanan panjang ini
mencerminkan semangat perjuangan yang mendalam dan tekad untuk mencapai kemerdekaan
dan identitas nasional Indonesia.

Pengertian Nasionalisme

▪ Lahir dari sejarah panjang terjadinya kolonialisme;


▪ Merupakan anasir yang melahirkan konsep nation-state;
▪ Nasionalisme dikatakan sebagai sebuah situasi kejiwaan dimana kesetiaan seseorang secara
total diabdikan langsung kepada negara bangsa atas nama sebuah bangsa
▪ Munculnya nasionalisme; terbukti efektif sebagai alat perjuangan bersama merebut
kemerdekaan dari kolonialisme;
Nasionalisme di Indonesia
▪ Situasi awal perjuangan memperoleh kemerdekaan hingga mempertahankan;
▪ Nasionalisme yang disuarakan bukanlah yang berwatak sempit, tiruan Barat, chauvinistik;
▪ Nasionalisme Indonesia; berwatak toleran, bercorak ketimuran, tidak agresif,
mengedepankan nilai kemanusiaan, dan berdasarkan moral agama.

POLITIK IDENTITAS
Politik identitas muncul sebagai isu penting dalam berbagai periode sejarah Indonesia.
Faktor-faktor seperti suku, agama, dan etnis dapat digunakan untuk menciptakan persaingan
politik. Namun, peran politik identitas juga dapat membantu mengatasi ketidaksetaraan dan
ketidakadilan yang dialami oleh kelompok minoritas. Dalam masyarakat yang majemuk
seperti Indonesia, penting untuk mengelola politik identitas dengan bijak untuk menjaga
stabilitas.
Mempertahankan identitas nasional adalah melibatkan sejumlah langkah penting yang
membantu menjaga keberagaman budaya, persatuan, dan nilai-nilai yang menjadi landasan
bagi sebuah negara.

Potensi merusak kehidupan berkebangsaan antara lain


Primordialisme (membanggakan rasa kesukuan secara berlebihan) Radikalisme, baik liberal
(pemikiran dan sikap hidup bebas dan individual) maupun sektarian (beragama yang tidak
toleran)
Ketidakadilan Sosial di segala bidang kehidupan, utamanya ekonomi dan hukum.
Pemberdayaan identitas nasional, tidak lain melalui
Revitalisasi PANCASILA yang mengandung dimensi
-REALITAS : nilai yang terkandung didalam-Nya dikonkretisasikan
dalam hidup keseharian sebagai cerminan kondisi objektif yang tumbuh dan berkembang
dalam masyarakat kampus utamanya.
-IDEALITAS : idealisme yang terkandung didalamnya bukan suatu
utopi tanpa makna, melainkan di objektivasikan sebagai kata
kerja untuk membangkitkan gairah dan optimisme masyarakat guna melihat hari depan secara
prospektif, menuju hari esok yang lebih baik
-FLEKSIBILITAS : Pancasila bukan barang jadi yang sudah selesai dan tertutup menjadi
sesuatu yang sakral, melainkan terbuka bagi tafsir baru untuk memenuhi kebutuhan zaman
yang terus berkembang.
Pada akhirnya revitalisasi Pancasila sebagai manifestasi identitas nasional harus diarahkan
pada pembinaan dan pengembangan moral
Pentingnya merevitalisasi 5 prinsip dasar dalam kwhidupan berbangsa dan bernegara:

 NILAI KETUHANAN: bangsa yang religius


 NILAI KEMANUSIAAN: mengakui harkat dan martabat manusia secara berkeadilan
dan beradab
 NILAI PERSATUAN: perbedaan yang menyatukan
 NILAI KERAKYATAN : demokrasi kerakyatan dengan hikmat dan kebijaksanaan
 NILAI KEADILAN SOSIAL: pemenuhan rasa keadilan bagi rakyat Indonesia dalam
berbagai bidang kehidupan;

INTEGRASI NASIONAL
Integrasi nasional adalah upaya untuk memastikan bahwa semua elemen keragaman di
Indonesia dapat hidup berdampingan dan berkontribusi pada perkembangan negara. Ini
termasuk pemberian otonomi kepada daerah-daerah tertentu dan pengembangan infrastruktur
yang merata. Satu contoh nyata adalah program “Papua Bangkit” yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan integrasi Papua dalam konteks nasional.

Kesimpulannya, identitas nasional Indonesia adalah hasil dari keragaman budaya dan prinsip-
prinsip Pancasila. Nasionalisme adalah semangat yang mempertahankan identitas ini,
sementara politik identitas harus dikelola secara bijak. Integrasi nasional adalah upaya untuk
mengatasi ketidaksetaraan dan memperkuat persatuan. Semua ini adalah bagian penting dari
perjalanan Indonesia sebagai negara maju dan berdaulat.

Anda mungkin juga menyukai