AGENDA I
WAWASAN KEBANGSAAN
PELATIHAN DASAR CPNS
GOLONGAN III ANGKATAN IV
Oleh :
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penjabaran dari falsafah bangsa itu sesuai dengan keadaan wilayah suatu negara dan
sejarah yang dialaminya. Wawasan ini menentukan cara suatu bangsa memanfaatkan
kondisi geografis , sejarah, sosial budayanya dalam mencapai cita-cita dan menjamin
Pembelaan Negara merupakan hak serta kewajiban yang dimiliki oleh warga
Negara Indonesia. Negara dapat bermakna luas. Pembelaan Negara dapat diartikan
sebagai pembelaan suatu Negara terhadap ancaman militer negara lain. Akan tetapi
saat ini pembelaan negara dapat didefenisikan lebih luas lagi yakni dalam berbagai
Keamanan.(ipoleksosbud hankam).
Kebangsaan" pada Latsar CPNS Golongan III ini diuraikan dan dibahas antra lain
mengenai pengertian dan konsep serta aplikasi wawasan kebangsaan dalam Negara
2
Wawasan kebangsaan merupakan kunci dari tegak dan hancurnya suatu
bangsa. Ihnu Pengetahuan ini sangat penting bagi kita khususnya Pegawai Negeri
membangkitkan kembali semangat nasionalisme yang saat ini sudah mulai luntur.
kompleks dan melaju lebih cepat, telah membawa perubahan dalam segenap aspek
sebagian anak bangsa, untuk lebih berorientasi pada kepentingan universal dengan
hampir mendapat julukan sebagai macan Asia, karena memiliki potensi sangat besar
seperti sumber daya alam yang melimpah, jumlah penduduk terbesar nomor empat
keadaan bangsa Indanesia justru mengarah kepada kondisi yang sebaliknya bila
Keanekaragaman Suku, Agama, Ras dan Adat Istiadat yang dulu terjalin kokoh
kuat dalam bingkai kebangsaan Indonesia, kini terasa semakin longgar dan rentan
terhadap rnasuknya pengaruh nilai-nilai universal yang tidak sesuai dengan nilai-
nilai dan norma-norma yang berlaku di Indonesia merupakan darnpak dari perubahan
Perkembangan itu harus kita ikuti agar bangsa kita tidak tertinggal jauh dan
dapat berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia. Namun, masuknya nilai-
nilai yang tidak sesuai dengan budaya bangsa kita, tidak boleh dipaksakan untuk
diterima, karena jika hal itu terjadi, maka akan berakibat fatal bagi bangsa Indonesia
sendiri.
3
B. Deskripsi Singkat
wawasan kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diuaikan dan
dibahas antara lain mengenai pengertian dan konsep serta aplikasinya, integrasi
yang meliputi ceramah, Tanya jawab dan pemaparan serta diskusi kelompok.
Indonesia.
ketahanan bangsa;
4
BAB II
A. Pengertian Bangsa
tersebut merupakan individu yang secara hakiki bersifat social. Ia tidak bisa hidup
tanpa manusia lain. Karena itu, ia menjalin relasi dan berinteraksi dengan manusia
kehidupan konkrit dan spontan setiap hari. Dalam segala apa yang dilakukannya, ia
Keunikan individu menurut kelebihan dan kekurangan pada tiap pribadi kekurangan
syarat bangsa adalah kehendak untuk bersatu dari orang-orangnya. Bangsa adalah
satu kelompok manusia yang mau bersatu yang merasa dirinya bersatu. sementara itu
menurut Otto Bauer bangsa adalah satu persatuan perantai yang timbul karena
persatuan nasib.
Renan maupun Otto Bauer hanya sekedar melihat orangnya tetapi tidak mengingat
tempat atau bumi yang didiami oleh manusia itu. Bangsa Indonesia, misalnya,
5
bukanlah sekedar satu golongan orang yang hidup karena adanya 'kehendak untuk
bersatu" tetapi menunjuk pada seluruh manusia secara geopolitik telah tinggal di
Dalam Ilmu Tata Negara terdapat berbagai pengertian mengenai istilah bangsa.
Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama (hasrat bersatu)
c. F. Ratzel (Jerman)
Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul adanya rasa
Bangsa. adalah buah hasil hidup manusia dalam sejarah. Suatu bangsa merupakan
golongan yang beraneka ragam dan tidak bisa dirumuskan secara eksak,
bangsa adalah rakyat yang telah mempunyai kesatuan tekad untuk membangun
masa depan bersama. Caranya ialah dengan mendirikan negara yang akan
6
B. Pengertian Negara
Istilah Negara berasal dari bahasa Latin yaitu Statum atau Status, kata status
diartikan sebagai standing station ( kedudukan ). Dari sisi lain kata Negara berasal
dari bahasa Sansekerta “nagari" atau "nagara" yang berarti “kota". Lalu apakah
Negara itu ?. banyak sekali pendapat para ahli tentang pengertian Negara Secara
singkat Negara dapat diartikan sebagai kumpulan orang yang menempati wilayah
tertentu dan organisasi oleh Pemerintah yang sah, yang mempunyai kedaulatan baik
Kansil (1978), Negara adalah suatu organisasi kekuasaan dari pada manusia-
manusia dan merupakan alat yang akan dipergunakan untuk mencapai tujuan
1. George Jellinek
3. Kranenburg
Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan
4. Roger F. Soltau
Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau
5. R. Djokosoetono
Negara ialah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di
pengertian sebagai berikut-: "Negara adalah organisasi yang di dalamnya harus ada
rakyat, wilayah yang permanen, dan pemerintah yang berdaulat (baik ke dalam
maupun ke luar)".
Mengenai terjadinya suatu negara terdapat beberapa teori, antara lain sebagai
berikut:
1. Teori Kenyataan
Timbulnya suatu negara itu adalah soal kenyataan. apabila pada suatu ketika telah
maka pada saat itu juga negara sudah menjadi suatu kenyataan.
2. Teori Ke-Tuhanan
Timbulnya suatu negara adalah atas kehendak Tuhan. Segala sesuatu, tidak akan
berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa “by the grace of god…..” menunjuk
3. Teori Perjanjian
Negara itu timbul karena perjanjian yang dibuat antara orang-orang yang tadinya
hidup bebas merdeka, terlepas satu sama lain tanpa ikatan kenegaraan. Perjanjian
ini diadakan agar kepentingan bersama dapat terpelihara dan terjamin, supaya
“orang yang tidak merupakan binatang buas bagi orang yang lain” (homo homini
Social menurut ajaran Rousseau). Dapat pula terjadi suatu perjanjian antara daerah
8
jajahan, misalnya : Kemerdekaan Filipina pada tahun 1946 dan India pada tahun
1947.
4. Teori Penaklukan
rombongan manusia lain. Agar daerah itu tetap dapat dikuasai, maka dibentuklah
Hal ini dapat terjadi secara damai, dan dapat juga terjadi secara kekerasan. Cara
yang pertama timbul dengan perjanjian dan penyerahan kedaulatan, sedangkan cara
C. Unsur Negara
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa suatu negara itu harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut: (1) rakyat yang bersatu (2) daerah atau wilayah; (3)
suatu negara antara lain berupa rakyat, wilayah yang tetap dan pemerintah yang
keberadaannya mutlak harus ada. Sedangkan pengakuan dari negara lain merupakan
unsur deklaratif yang besifat formalitas, karena diperlukan dalam angka memenuhi
unsur-unsur atau syarat: (a) harus ada wilayahnya; (b) harus ada rakyatnya; (c) harus
ada pemerintahannya yang berkuasa terhadap seluruh daerah dan rakyatnya dan (d)
9
BAB III
tinggi hak dan kewajiban setiap warga negara ditetapkan melalui proses politik yang
untuk memantapkan wawasan kebangsaan, secara garis besar meliputi tiga dimensi
memahami keberadaan jati dirinya sebagai satu bangsa juga dalam memandang
dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsanya dalam lingkungan
internal dan lingkungan eksternalnya. wawasan ini menentukan cara suatu bangsa
kepentingan nasionalnya.
dalam fakta berhubungan dengan sesama bangsanya dan dalam pergaulan dengan
untuk menjamin keberadaan dan peningkatan kualitas kehidupan bangsanya. Selain itu
masa kini dan mendatang serta berbagai potensi bangsanya. Dalam rangka menerapkan
10
dikemukakan perlunya dipahami 2 (dua) aspek sebagai berikut:
a. Aspek Moral
comitrnent pada seseorang atau masyarakat untuk turut bekerja bagi kelanjutan
b. Aspek intelektual
mengenai tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa baik saat ini maupun di masa
Keutuhan wilayah negara amat ditentukan oleh kemampuan para pemimpin dan
Karena itu, secara teoretik dipahami bahwa ancaman paling serius terhadap integrasi
eksistensi wilayah negara adalah gerakan separatisme. Kedua ancaman itu sering kali
bercampur baur. Karena, disharmoni sosial yang sudah meluas menjadi konflik yang
teritorial.
dalam kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa" (Ibid).
Integritas Nasional sebagai upaya atau proses pembauran berbagai aspek yang
menjadi ciri dan atribut bangsa harus dapat menjamin terwujudnya Keselarasan,
Keserasian dan Keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai satu bangsa.
11
Integritas Nasional sebagai konsep dalam kaitan dengan wawasan kebangsaan
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia pada dasarnya berlandaskan pada aliran
pemikiran atau paham integralistik yang dicetuskan oleh G.W.F. Hegel (1770- 1831).
pemerintah nasional dengan rakyatnya, yang tersebar dalam daerah yang luas, oleh
Integrasi nasional secara vertikal ini juga akan berarti meurpersatukan pemerintah
rakyat yang majemuk, hidup dalam berbagai golongan primordial yang beranekaragam
nilai lembaga serta adat kebiasaannya" sehingga merasa bagian dari satu bangsa yang
sama.
abadi dan keadilan sosial. Empat tugas pemerintah yang juga disebut "tujuan
Secara rinci ciri-ciri tata nilai integralistik menurut Suprapto (1994) adalah
12
sebagai berikut:
1. Bagian atau golongan yang terlibat berhubungan erat dan merupakan kesatuan
organisme
3. Tidak terjadi situasi yang memihak pada golongan yang kuat atau yang penting
pribadi/golongan.
gotong royong.
berkembang dan mengkristal tidak lepas dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia
dalam membentuk negara ini. Konsep wawasan kebangsaan Indonesia tercetus pada
waktu diikrarkan sumpah pemuda 28 Oktober 1928 sebagai tekad perjuangan yang
satu nusa, satu bangsa dan menjunjung bahasa persatuan bahasa lndonesia. Wawasan
seperti itu pada hakekamya tidak membedakan asal suku, keturunan, ataupun
13
perbedaan warna tulit. Wawasan tersebut mengutamakan persatuan dan kesatuan
a. Terjadi kontak dengan para pedagang dari India dan China, sehingga agama
Taruma Negara di Jawa Barat, dan Kerajaan Mataram Lama di Jawa Tengah.
pula Kerajaan Budha, perkembangan ini sampai pada tahun 1369. Pada zaman
f. Sekitar tahun 1586, berdiri pula Kerajaan Mataram II, yaitu setelah
Bangsa Porfugis adalah bangsa pertama yang datang ke Indonesia, disusul oleh
bangsa spanyol dan Belanda serta lnggris, secara kronologis kedatangan bangsa
a. Pada tahun 1511, Porfugis merebut Malaka, selanjutnya Maluku, Banten dan
14
c. Pada tahun 1595 bangsa Belanda datang ke Indonesia dibawah pimpinan
Cornelis de Houtnan dan Pieter Keyzer, disusul kemudian pada tahun 1598
Pieter Both, sepak tendang VOC dari awal ditentang oleh bangsa Indonesia
sehingga VOC rugi dan akhirnya VOC diambil alih oleh Pemerintah Belanda
Sultan Agung.
g. Periode khun 1653- 1669, Kerajaan Makasar menentang VOC dibawah Raja
i. Disamping Portugis, Spanyol, dan Belanda, negara kita dijajah pula oleh
Inggeris, tepatnya pada tahun 1811, periode ini dibawah pimpinan Thomas
Stamford Raffles, terbitlah buku Histary of Java, dan Kebun Raya Bogor.
j. Pada tahun 1815 terjadi perang besar di Eropa, Inggeris kalah oleh Belanda,
15
Sisingamangaraja 1870-1907, banyak lagi peperangan yang dilahirkan oleh bangsa
Indonesia terhadap penjajah seperti perang puputan di bali, perang Aceh , namun itu
semua dapat dipatahkan oleh penjajah, karena kita masih bersifat kedaerahan"
l. Pada tahun 1928, para pejuang dan inteletual bangsa mulai sadar akan
16
BAB IV
A. Nilai-Nilai Kejuangan
Nilai kejuangan adalah konsep yang berkenaan dengan sifat, mutu, keadaan
tertentu yang berguna bagi manusia dan kemanusiaan yang menyangkut perihal
perang, kelahi. lawan dan laga. Kata nilai kejuangan dikenal terhadap konsepsi
abstrak anutan, faham dan pendorong yang menyebabkan orang dapat berperang,
berkelahi, berlawan dan berlaga, sehingga bermanfaat bagi dirinya untuk menang.
membawa bangsa ini untuk membebaskan dirinya dari penjajahan dan bebas
mencapai kemerdekaan. Nilai kejuangan seperti ini dimiliki oleh generasi (pra 45)
dan generasi 45. sebutan generasi 1945 sangat mengemuka karena pada tahun 1945
inilah keberhasilan kemerdekaan bangsa itu datang. Namun, tentu saja keberhasilan
itu bukan dibuat oleh generasi 45 belaka. Nilai perjuangan ini mewaris terus menerus
Oleh karena itu, generasi pra 1945 yang mewakili seluruh sifat, kadar, mutu
generasi 45. Jadi generasi 45 mewarisi seluruh sifat dan mutu baik itu dari generasi
17
B. Jiwa Dan Makna dalam Perjuangan
Di persada Nusantara berupa sifat mental yang mengandung moral nasional yang
luhur yaitu:
1. Jiwa merdeka, yaitu jiwa yang sadar akan kemampuan sendiri tanpa
ketergantungan pada negara lain dan memiliki martabat yang sejajar dengan
bangsa-bangsa lain.
2. Jiwa persatuan dan kesatuan, yaitu sadar akan pentingnya rasa persatuan dan
kesatuan bangsa
3. Jiwa konsekwen tanpa pamrih dan sederhana, yaitu sadar untuk membina prinsip-
4. Jiwa kokoh yang tak kenal menyerah, sadar membela nilai-nilai luhur, berinisiatif
5. Jiwa pro patria, yaitu mempunyai rasa cinta yang besar terhadap tanah air.
6. Jiwa kepeloporan dan kepemimpinan yaitu ikut aktif dalam berjuang dan
1. Nilai-nilai 1945
1945.
perseorangan.
Permusyawaratan Perwakilan.
dan Peri-Keadilan.
ayat (1)).
b. Menjunjung tinggi hak azasi manusia dengan pangkal ide kesetaraan antara
individu dan masyarakat yang bersumber pada sifat kodrat individu makhluk
d. Sistem politik atas dasar kesamaan kedudukan semua Warga Negara dalam
19
f. Sistern pembelaan Negara berdasarkan hak dan kewajiban bagi semua
ayat 1)
mengisi kemerdekaan:
3. Tri darma:
(1) Merasa ikut memiliki sesuatu yang menjadi milik umum atau kepentingan
kepentingan umum.
(3) Berani berterus terang mawas diri sampai kemana kita telah berbuat untuk
20
dalamnya nilai-nilai 45 yang menjadi milik kepentingan bersama seluruh
Bangsa Indonesia.
sebagai kewajiban akan menjadi norma. Norma inilah yang harus selalu
oleh dimilikinya sumber daya alam yang melimpah ruah, akan tetapi sangat
ditentukan oleh kualitas surnber daya rnanusianya. Bahkan ada yang mengatakan
bahwa "Bangsa yang besar dapat dilihat dari kualitas karakter bangsa (manusia)
itu sendiri”. Dilihat dari segi manajernen suatu organisasi, maka unsur manusia
yang penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, Undang Undang Dasar tahun
1945, Negara dan pemerintah serta yang bersatu padu bermental baik, berwibawa,
21
berhasil guna, bersih, profesionalisme dan akuntabel dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Apabila dilihat dari peran Pegawai Negeri sebagai Aparatur
Negara pelayan masyarakat, maka tidak bisa tidak, karakter (character) Pegawai
Negeri dapat memainkan perannya sebagai perekat persatuan dan kesatuan dalam
Membangun karakter bangsa pada hakekatnya adalah agar sesuatu bangsa atau
f. Adarnya perilaku dan sifat-sifat kejiwaan yang saling menghormati dan saling
menguntungkan;
22
DAFTAR PUSTAKA
Idup Suhadi dan A.M. Sinaga, 2003. Wawasan Kebangsaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, LAN-RI.
23