Anda di halaman 1dari 42

GIZI OLAHRAGA

MAYESTI AKHRIANI S.GZ, M.SC


GIZI OLAHRAGA
Koordinator MK : Yuliati Widiastuti, S.Gz, M.Gz,
Tim Dosen : Mayesti Akhriani, S.Gz, M.Sc
16x Pertemuan
Penilaian :
◦ UTS
◦ UAS
◦ Tugas: Makalah atau laporan
◦ Kehadiran
◦ Pertemuan 1 : Penjelasan Silabus, kontrak mata kuliah
◦ Pertemuan 2 : Fisilogis Olahraga
◦ Pertemuan 3 : Jenis-jenis zat gizi makro, Fungsi dan Sumber,
dan metabolisme
◦ Pertemuan 4 : Jenis-jenis zat gizi mikro, fungsi, sumber dan
metabolisme
◦ Pertemuan 5 : Klasifikasi Olahraga dan Penggunaan Energi
dalam Tubuh
◦ Pertemuan 6 : Kebutuhan Zat Gizi dan Jumlah Kalori pada
Atlit, penatalaksanaan makanan atlet
◦ Pertemuan 7 : Pengaturan Berat Badan
◦ Pertemuan 9 : Pemanfaatan Makanan Tradisional Bagi
Atlet
◦ Pertemuan 10 : Suplemen Makanan dan dampak
◦ Pertemuan 11 : Masalah Gizi pada Atlit
◦ Pertemuan 12 : Ergogenic Aids
◦ Pertemuan 13 : Doping dan dampak
◦ Pertemuan 14 : Gangguan Prilaku Makan pada Atlet
◦ Pertemuan 15 : Cairan dan Elektrolit untuk Atlit
FISIOLOGI OLAHRAGA
Sport Physiology
MAYESTI AKHRIANI, S.GZ, M.SC,
Outlines
Konsep dasar gizi olahraga
Exercise physiology
Muscle constraction during exercise
Pernapasan dalam kerja fisik
Metabolisme Energi Selama Olahraga
Sistem kardiovaskuler dalam latihan
Konsep Dasar Gizi
Olahraga
Exercise or Physical Activity?
American College of Sport Science
Aktifitas fisik : semua tipe kegiatan yang
menggerakan tubuh termasuk aktifitas sehari-
hari secara personal (mandi, berjalan, dan lain-
lain) dan aktifitas sehari-hari dalam rumah
tangga (memasak, mengepel dan lain-lain)

Olahraga (exercise) : kegiatan aktifitas fisik yang


terencana, terstruktur dengan tujuan jelas yaitu
meningkatkan kebugaran fisik
Gizi Olahraga
Sport Nutrition
Sport
Nutrition • Peningkatan
• Memastikan kekuatan fisik
• Performance • Peningkatan
kecukupan
energi atlit performa saat
• Training • Spesial pertandingan
• Medicine • Respon latihan
modifikasi
diet yang baik
Sport Science • Penggunaan
supplement Performa
yang tepat Atlit
Exercise Physiology
Pengertian Fisiologi Olahraga
American Sport Medicine
 Study yang mempelajari respon tubuh manusia dan beradaptasi terhadap
stress fisiologis physiologies stress
 Olahraga (exercise) menimbulkan stress fisik terhadap tubuh yang
menimbulkan efek akut dan kronis respon tubuh
 Olahraga sama halnya seperti saat starvation adalah kondisi ekstrim
penggunaan dan kebutuhan energi
 Selama olahraga, kebutuhan supply energi harus segera, lebih banyak dan
memerlukan mekanisme berbeda dari keadaan saat tubuh normal
 Proses ini tidak dapat tercapai tanpa respon fisiologis pada system
cardiovascular, respiratory dan metabolic
 Respon akut selama olahraga: suatu respon dari organ system
(jantung, pernafasan dan endokrin) yang segera dan cepat
untuk merespon stress fisik pada tubuh seperti peningkatan
detak jantung, nafas cepat
 Respon kronis selama olahraga : suatu respon adaptasi yang
berangsur-angsur dan berefek jangka panjang pada organ
system
 Stress fisik yang berkelanjutan  adaptasi fisiologis tubuh 
penuruan stress pada system organ, efisiensi kerja organ dan
peningkatan perfoma olahraga
Muscle Construction
during Exercise
KONTRAKSI OTOT SELAMA OLAHRAGA
Kontraksi Otot
ATP (adenosine
triphosphate)  sumber
energi utama kontraksi otot
Sarcomere: unit-unit
kontraksi otot
◦ Actin : filament tipis
◦ Myosin : filament tebal
Sarcomere: unit-unit kontraksi otot
◦ Actin : filament tipis (merah)
◦ Myosin : filament tebal (hijau)
Proses Actomyosin
Kontraksi otot akan terjadi jika
1. ATP ditransfer ke filament kontraksi (myosin dan actin) sehingga
2. Terjadi kontak antar actin dan myson yang disebut proses actomyosin
1. ATP pada bagian kepala
myosin bersentuhan actin
2. Kepala myosin menarik dan
menggerakan actin karena
proses perilisan energi
ATP  ADP + P
3. Kepala myosin yang sudah
kehilangan ATP kembali ke
posisi semula
4. New ATP kembali
ditransfer ke kepala myosin
ATP (adenosine triphosphate)
 Energi akan dirilis jika terjadi proses pelepasan phosphate dari ATP
Metabolisme Energi
Selama Olahraga
 Selama berolahraga, tubuh manusia harus disupply
energi (ATP) yang terus menerus untuk konstraksi otot
 Tiga system metabolic untuk supply energi (ATP) tubuh
sesuai jenis olahraga yaitu
 Aerobic metabolism (tergantung ketersediaan oksigen)
 Creatine phosphate
 Anaerobic glycolysis
Anaerobic or Lactic Acid Pathway
 Proses pembentukan ATP ketika tidak tersedianya oksigen
 Karena pembentukan ATP dibutuhkan secara cepat dalam
waktu singkat
 Sumber energi utama adalah penyimpanan energi pada
otot itu sendiri
 phosphocreatine  jumlahnya sangat sedikit, energi akan
habis digunakan lari sprint selama 4 detik
 muscle glycogen
Aerobic metabolism or
Oxidative phosphorylation
 Karakteristik dari olahraga aerobic adalah dapat berlangsung
lama
 Sumber energi tidak tergantung pada otot tetapi juga sumber
energi lain di otot dan jaringan adiposa
 Penggunaan sumber energi tergantung pada intesitas olahraga
 Mengukur seberapa intens suatu jenis olahraga dengan
konsumsi oksigen
 Berhubungan dengan kapasitas maksimal konsumsi oksigen individu
(VO2max)
 Olahraga intesitas ringan - sumber energi berasal dari non-
esterified fatty acids dari jaringan adipose

Olahraga dengan 25% VO2 max


selama 2 jam  relative ringan
 Olahraga intesitas tinggi  carbohydrate digunakan sebagai
sumber energi utama dari proses glycolysis  jumlah glycogen
menurun  lemak menjadi yang utama

Olahraga dengan 65% VO2 max


selama 2 jam  intensitas tinggi

Sumber lemak yang dipakai adalah


 trigliserida di otot

Plasma glucose (glukosa dalam


darah tersedia tetapi tidak bisa
digunakan
ATP production in Muscle
Secara anaerobic dan aerobic
TCA  siklus kreb
LPL  lipoprotein lipase
Glycogen Loading
Sumber utama pembentukan energi adalah
glycogen otot dan hati
Penurunan jumlah glycogen dari proses glycolysis
 memicu rasa lelah pada atlet “hitting the wall”
Penelitian yang membandingkan jumlah glycogen
otot yang didapat dari berbagai jenis diet:
◦ Mixed diet
◦ Low carbohydrate
◦ High carbohydrate
Terlihat dari figure  high carbohydrate
menghasilkan jumlah glycogen otot yang banyak
dan waktu untuk mencapai kelelahan semakin
lambat
Konsumsi Oksigen
selama Olahraga
Increased O2 and CO2 exchange
 Peningkatan transport O2 ke otot dan pembuangan CO2
dari tubuh memerlukan peningkatan pernafasan
 Proses ini disebabkan tingkat keasaman (pH) darah
turun (peningkatan konsentrasi ion H+) dikarenakan
produksi asam laktat dan CO2 yang meningkat
 Peningkatan respiratory rate dipengaruhi oleh system
saraf simpati yang menstimulasi otot pernafasan
Long-term effect
 Regular exercise meningkatkan kekuatan
otot pernafasan (diagframa dan
intercostals)  ↑↑ kapasitas
 ↑↑ capillaries  ↑↑ pertukaran gas
 Uptake oksigen semakin maksimal 
penting dalam olahraga endurance
Cardiovascular System
Increased Cardiac Output
 Bagian terpenting respon fisiologis selama olahraga adalah peningkatan kerja
jantung (detak dan volume darah)
 Tujuan utamanya  meningkatkan supply darah ke jaringan otot
 Peningkatan ini difasilitasi oleh system saraf simpatis, beta-adrenergic reseptors
pada jantung
 Aliran darah (blood flow) otot skeletal 100x >>> dibandingkan dalam keadaan
normal
 Aliran darah ke otot skeletal terbagi, sehingga terjadi
 transport substrates (termasuk O2)
 Pengangkutan produk metabolism (lactate dan CO2)
Perbandingan distribusi aliran darah ke
setiap organ
Exercise 

Rest 
Stroke Volume
Peningkatan cabang pembuluh darah
kapiler  ↑↑efektifitas transportasi
Perubahan Fisiologis
Jangka Waktu Lama
Anaerobic
 Contoh atlet: angkat besi dan pelari sprint
 Peningkatan volume otot dan kekuatannya
 Sel-sel otot cenderung menjadi lebih besar secara ukuran
daripada bertambah jumlahnya
 Atlet-atlet ini memiliki proporsi tinggi type II muscle fiber (serat
otot), namun terkadang dipengaruhi oleh genetis
 Tipe II serat otot lebih cepat untuk memproduksi energi tetapi
kurang dalam ketahanannya (endurance)
Aerobic
 Perubahan pada jenis olahraga ini lebih bervariasi
 Peningkatan transpot oksigen dan berbagai substate ke otot
yang sedang bekerja
 Peningkatan efektifitas produksi energy pada otot
Terima Kasih
“Speaking positively about our bodies
is as essential as the physical activity we
engage in.”
Mandy Ingber
References
Frayn, K. N. (Keith N. . (2010). Metabolic regulation a human perspective. Wiley-Blackwell.
Mahan, L. K., Escott-Stump, S., & Raymond, J. L. (2016). Krause’s food & the nutrition
care process.
American Dietetic Association, Dietitians of Canada, American College of Sports Medicine,
Rodriguez NR, Di Marco NM, Langley S. American College of Sports Medicine position stand.
Nutrition and athletic performance. Med Sci Sports Exerc. 2009;41(3):709-731.
Rosenbloom CA, Coleman EJ, eds. Sports Nutrition: A Practice Manual for Professionals. 5th
ed. Sports Cardiovascular and Wellness Nutrition Dietetic Practice Group. Chicago, IL:
American Dietetic Association; 2012.

Anda mungkin juga menyukai