id GIZI OLAHRAGA
Oleh:
Ramadhana Komala, S.Gz., M.Si.
METABOLISME ZAT GIZI PADA OLAHRAGA
Hidup adalah bergerak, gerak merupakan
perwujudan dari terjadinya kontraksi otot dan
untuk berkontraksi otot memerlukan energi.
Energi yang diperlukan untuk aktifitas fisik
diperoleh dari makanan yang dikonsumsi.
Sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa energi
yang berasal dari makanan maka tidak ada
satupun kegiatan yang dapat dilakukan oleh
seseorang termasuk atlet.
Energi itu sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan
untuk melakukan kerja dengan satuan yang biasa dipakai
adalah kilokalori (Kalori saja). Dalam tubuh ada dua jenis
energi yaitu energi kimia yang berupa metabolisme
makanan dan energi mekanik berupa kontraksi otot
untuk melakukan gerak. Energi yang diperlukan untuk
kerja otot diperoleh dari zat gizi makro yaitu karbohidrat,
lemak dan protein. Energi dan zat gizi yang diperlukan
oleh setiap orang dalam jumlah sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan jenis kelamin, berat badan, lama dan berat
ringannya aktifitas fisik yang dilakukan.
METABOLISME ENERGI
Metabolisme adalah proses kimia yang memungkinkan sel-sel untuk
dapat melangsungkan kehidupan. Makanan yang masuk ke dalam tubuh,
selanjutnya akan terjadi proses metabolisme untuk menghasilkan energi
yang diperlukan untuk aktifitas (kontraksi otot). Juga dihasilkan cadangan
energi yang disimpan dalam tubuh berupa ATP, PC, glikogen dan lemak.
Selain itu, proses metabolisme juga menghasilkan limbah berupa air,
karbondioksida, urea dan asam laktat yang dibuang melalui urine,
keringat dan pernafasan.
Anaerobik 95 90 85 70 50 35 10 5
Aerobik 5 10 15 30 50 65 90 95
KEBUTUHAN ENERGI
Energi yang dihasilkan tubuh digunakan untuk melakukan 3 kegiatan
yaitu kerja internal (sirkulasi darah, pernapasan, denyut jantung, ginjal
dan lain-lain), kerja eksternal dan menutupi pengaruh makanan. Energi
untuk kerja internal disebut juga energi metabolisme basal (EMB).
EMB dipengaruhi oleh luas permukaan tubuh, jenis kelamin, umur,
komposisi tubuh, kelenjer endokrin, kehamilan dan laktasi, status
kesehatan, suhu tubuh, tonus otot, olahraga dan stress. Untuk menaksir
kebutuhan energi metabolisme basal dapat dihitung dengan rumus:
KEBUTUHAN ENERGI
Pengeluaran Energi untuk Berbagai Aktivitas
KEBUTUHAN ENERGI
Energi yang digunakan untuk menutup pengaruh makanan
disebut specific dynamic action (SDA) adalah banyaknya
energi yang digunakan untuk mencerna atau mengangkut
makanan. Perkiraan rata-rata nilai SDA ditetapkan sebesar
10%. Dari tiga kegiatan diatas maka kebutuhan energi dapat
dihitung dengan rumus: