Diterbitkan Oleh:
Prodi Ilmu Keolahragaan
FIK-UNIMED ISSN 2599-0128
Oleh
Indra Satrioa Anantha Hasugian
Prodi Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitasa Negeri Medan
Email: indrahasugian10@gmail.com
Abstrak
Sistem energi dalam tubuh manusia, fokus utamanya adalah pada metabolisme
dan peran nutrisi dalam menyediakan energi yang diperlukan untuk fungsi tubuh.
Tubuh manusia memerlukan energi untuk menjalankan berbagai proses biologis,
mulai dari pernapasan dan pencernaan hingga aktivitas fisik dan mental.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem energi dalam tubuh manusia,
kita dapat mengembangkan strategi diet dan gaya hidup yang sehat untuk
mendukung kesehatan dan kinerja tubuh secara optimal serta mengetahui apa
saja energi yang ada pada tubuh kita. Penelitian lanjutan dalam bidang ini dapat
memberikan wawasan yang lebih dalam tentang hubungan antara nutrisi,
metabolisme, dan kesehatan manusia. Penelitian ini menggunakan
metode Systematic Literature Review (SLR). Langkah-langkah yang dilakukan
dalam melakukan penelitian ini dikumpulkan bersifat data sekunder, yaitu berupa
pengumpulan jurnal dan artikel penelitian yang sudah ada, dari media massa.
A. PENDAHULUAN
Kinerja manusia memerlukan energi. Energi tersebut berasal dari bahan
makanan yang dimakan sehari-hari. Tujuan makan antara lain untuk pertumbuhan,
mengganti sel-sel yang rusak dan untuk kontraksi otot. Semua energi yang
dipergunakan dalam proses biologi bersumber dari matahari. Fox (1988) membagi enam
bentuk energi, yaitu: a. energi kimia; b. energi mekanik; c. energi panas; d. energi sinar;
e. energi listrik; dan f. energi nuklir. Energi yang dihasilkan dari proses oksidasi bahan
makanan tidak dapat secara langsung digunakan untuk proses kontraksi otot atau
proses-proses yang lainnya. Energi ini terlebih dahulu diubah menjadi senyawa kimia
berenergi tinggi, yaitu Adenosine Tri Phosphate (ATP). ATP yang terbentuk kemudian
diangkut ke setiap bagian sel yang memerlukan energi (Mayes, 1985; Fox, 1988).
Adapun proses biologis yang menggunakan ATP sebagai sumber enereginya antara lain:
proses biosintesis, transportasi ion-ion secara aktif melalui membran sel, kontraksi otot,
konduksi saraf dan sekresi kelenjar (Mayes, 1985; Fox, 1988). Apabila ATP pecah
menjadi Adenosine Diposphate (ADP) dan Phosphate inorganic (Pi), maka sejumlah
energi akan dilepaskan. Energi inilah yang akan gunakan untuk kontraksi otot dan
Gambar 1. Gambar Jalur Pembentukan ATP dalam otot (Mattner, 1988 ) Sistem
ATP-CP atau sistem fosagen.
NADH yang terbentuk harus dioksidasi kembali agar glikolisis tidak berhenti.
Dalam keadaan cukup oksigen (aerobik) hal ini terlaksana dengan pertolongan oksigen
(O2). Bila oksigen tidak tersedia dengan cukup (anaerobik) maka NADH akan bereaksi
dengan asam piruvat menghasilkan laktat dengan reaksi sebagai berikut: C3H4O3 +
NADH + H+ Æ C3H6O3 + NAD+ Asam piruvat Laktat Glikogen Glukose 1P ATP
ADP Glukose 6P GLUKOSA FRUKTOSA 6P ADP ATP FRUKTOSA 1.6 Bis-P
di-OH- GLISERALDEHIDA 3P Aseton P H3PO4 NADH NAD+ + H+
Bila laktat yang terbentuk dalam proses ini banyak maka akan mengakibatkan
pH dalam otot maupun darah akan rendah. sehingga akan menghabat reaksi kimia yang
menimbulkan kelelahan. Seperti halnya sistem fosfagen, glikolisis anaerobik sangat
penting bagi kita selama melakukan aktivitas fisik, karena glikolisis anaerobik juga
memasok ATP relatif cepat Sistem glikolisis anaerobik dapat disimpulkan sebagai
berikut: a. Menyebabkan terbentuknya laktat yang dapat menyebabkan kelelahan. b.
Tidak membutuhkan oksigen. c. Hanya menggunakan karbohidrat. d. Memberikan
energi untuk resistesis 2 ATP untuk setiap mol glukosa .
D. KESIMPULAN
Sistem energi dalam tubuh manusia adalah jaringan kompleks yang mengatur
pengambilan, penyimpanan, dan penggunaan energi untuk mendukung fungsi biologis
yang vital. Dengan keterlibatan metabolisme dan asupan nutrisi, tubuh manusia dapat
mengubah makanan menjadi energi yang diperlukan untuk berbagai aktivitas fisik dan
mental. Peran utama karbohidrat, lemak, dan protein sebagai sumber energi penting
dalam sistem ini tidak dapat diabaikan. Setiap nutrien memiliki peran unik dalam
menyediakan bahan bakar untuk Gangguan dalam sistem energi manusia, seperti
obesitas, diabetes, atau gangguan metabolisme lainnya, dapat terjadi akibat
ketidakseimbangan antara asupan energi dan penggunaannya. Oleh karena itu,
pemahaman yang baik tentang bagaimana tubuh manusia memproses energi dan
bagaimana mengelola asupan nutrisi sangat penting untuk menjaga kesehatan yang
optimal.metabolisme, dan keseimbangan yang tepat antara mereka penting untuk
menjaga kesehatan dan kinerja tubuh. Penelitian dan pemahaman yang lebih lanjut
tentang sistem energi manusia akan membantu dalam pengembangan strategi
pencegahan dan pengobatan untuk masalah kesehatan terkait metabolisme. Dengan
demikian, menjaga keseimbangan energi dalam tubuh manusia adalah kunci untuk
hidup sehat dan bugar
Daftar Pustaka
Eka Supriatna. 2016. Sistem Energi Dalam Permainan Bola Voli. Jurnal Ilmu
Pendidikan. (Online), Vol 1, No. 2 (https://www.neliti.com) diakses 21
September 2016.
Fox EL,1988. The Physiological basis of physical education and athletics. Souders
College Publishing.
Mattner DR,1988. Physiology of Exercise. Second Edition , New York: Mc Millan Pub
Company.
Soekarman, 1991. Enegi dan system energy predominan pada olahraga, Jakarta : KONI
Pusat.