Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH FISIOLOGI OLAHRAGA

SISTEM ENERGI ANAEROB

Dosen Pengampu: Kurnia Taufik

Disusun oleh:

Kelompok 6

 Muhadir Rahmat (22271181)

 Rossfi Nanang Hidayat ( 22271164)

 Yarham Sahrial Hadi(22271173)

 Deni Damara(22271179)

 Juhrin(22271155)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

FAKULTAS PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA


2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa yang masih memberikan
kesehatan,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan
judul”Sistem Energi Anaerob”Makalah ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Fisiologi Olahraga.
Dalam penulisan makalah ini kami masih merasa banyak kekurangan baik pada tehnik
penulisan maupun materi,untuk meningkatkan kemampuan yang kami miliki.maka dari itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.kami
ngucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam menyusun makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati,kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan
dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.

Mataram, 11 Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………3
BAB I……………………………………………………………………………………………..4
PENDAHULAN…………………………………………………………………………………..4
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
BAB II……………………………………………………………………...……………………...6
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………..6
1. sistem energi anaerob berperan dalam memproduksi energi saat aktivitas fisik...6
2. pemahaman yang mendalam tentang sistem energi anaerob dapat membantu dalam
meningkatkan kinerja atlet dan program latihan ………………………………….6

3.dampak latihan terhadap sistem energi anaerob dan bagaimana pengaruhnya terhadap
peningkatan kinerja manusia……………………………………………………………....7

4. Pemahaman tentang sistem energi anaerob dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan
dan kebugaran secara umum …………………………………………………………..…8
5. pemahaman tentang sistem energi anaerob dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan
dan kebugaran secara umu………………………………………………………….…..9

BAB III……………………………………………………………………………………………14
PENUTUP……………………………………………………………………………………….14
1. Kesimpulan ……………………………………………………………………………...14
2. Saran…………………………………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem energi anaerob adalah salah satu mekanisme metabolik yang penting dalam tubuh
manusia untuk memproduksi energi saat aktivitas fisik yang intens. Sistem ini berperan saat
pasokan oksigen dalam tubuh tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan energi. Dalam
kondisi ini, tubuh mengandalkan sumber energi yang tidak memerlukan oksigen, yang dikenal
sebagai metabolisme anaerob.Metabolisme anaerob terdiri dari dua jalur utama, yaitu sistem
energi fosfat dan sistem energi glikolitik. Sistem energi fosfat, juga dikenal sebagai sistem ATP-
CP, menggunakan adenosin trifosfat (ATP) yang tersimpan dalam otot dan kreatin fosfat (CP)
sebagai sumber energi utama. Sistem ini sangat efektif dalam menyediakan energi dalam waktu
singkat, tetapi kapasitasnya terbatas. Sebaliknya, sistem energi glikolitik mengandalkan
pemecahan karbohidrat, seperti glukosa, untuk menghasilkan ATP. Meskipun sistem ini dapat
menghasilkan energi lebih banyak daripada sistem fosfat, tetapi efisiensinya lebih rendah dan
menyebabkan akumulasi asam laktat yang dapat menyebabkan kelelahan otot.

Studi tentang sistem energi anaerob memiliki implikasi yang signifikan dalam berbagai
bidang, terutama dalam olahraga dan kinerja fisik. Pemahaman yang mendalam tentang
mekanisme dan keterbatasan sistem ini membantu pelatih, atlet, dan peneliti untuk
mengoptimalkan latihan, pemulihan, dan program pelatihan. Dalam olahraga seperti lari cepat,
angkat beban, atau loncatan jauh, sistem energi anaerob memainkan peran penting dalam
memberikan dorongan energi tambahan yang dibutuhkan untuk kinerja maksimal.Selain itu,
sistem energi anaerob juga memiliki implikasi dalam bidang kesehatan dan kebugaran. Penelitian
tentang metabolisme anaerob dapat membantu memahami kondisi seperti kelelahan otot, asidosis
laktat, dan gangguan metabolik lainnya yang terkait dengan ketidakseimbangan sistem energi
dalam tubuh manusia.

Dalam makalah ini, kami akan menjelajahi sistem energi anaerob secara mendalam,
termasuk mekanisme metabolisme, peran dalam kinerja manusia, pengaruh latihan terhadap
sistem ini, serta dampaknya pada kesehatan dan kebugaran. Kami akan mengumpulkan data dari
penelitian terkini, artikel ilmiah, dan sumber tepercaya lainnya untuk memberikan pemahaman
yang komprehensif tentang sistem energi anaerob dan relevansinya dalam konteks
manusia.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang sistem energi anaerob, diharapkan dapat
dikembangkan pendekatan yang lebih efektif dalam melatih atlet, meningkatkan kinerja fisik,
dan mempromosikan kesehatan dan kebugaran secara umum.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan untuk rumusan masalah
yaitu:

1.Bagaimana sistem energi anaerob berperan dalam memproduksi energi saat aktivitas fisik yang
intens?

2.Bagaimana pemahaman yang mendalam tentang sistem energi anaerob dapat membantu dalam
meningkatkan kinerja atlet dan program latihan?

3.Apa dampak latihan terhadap sistem energi anaerob dan bagaimana pengaruhnya terhadap
peningkatan kinerja manusia?

4.Bagaimana pemahaman tentang sistem energi anaerob dapat digunakan untuk meningkatkan
kesehatan dan kebugaran secara umum?
5.Apa hubungan antara sistem energi anaerob dan kondisi seperti kelelahan otot, asidosis laktat,
dan gangguan metabolik lainnya?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini berdasarkan rumusan masalahnya yaitu:

1.Menganalisis peran sistem energi anaerob dalam memproduksi energi saat aktivitas fisik yang
intens.

2.Menjelaskan bagaimana pemahaman yang mendalam tentang sistem energi anaerob dapat
membantu dalam meningkatkan kinerja atlet dan pengembangan program latihan.

3.Mengidentifikasi dampak latihan terhadap sistem energi anaerob dan menganalisis


pengaruhnya terhadap peningkatan kinerja manusia.

4.Menjelaskan bagaimana pemahaman tentang sistem energi anaerob dapat digunakan untuk
meningkatkan kesehatan dan kebugaran secara umum.

5.Menjelaskan hubungan antara sistem energi anaerob dan kondisi seperti kelelahan otot,
asidosis laktat, dan gangguan metabolik lainnya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peran sistem energi anaerob dalam memproduksi energi saat aktivitas fisik

Sistem energi anaerob adalah sistem yang menghasilkan energi tanpa melibatkan
penggunaan oksigen. Sistem ini berperan penting dalam memproduksi energi saat aktivitas fisik
tinggi atau intensitas tinggi dalam waktu singkat, seperti latihan berat atau sprint.Ada dua jenis
sistem energi anaerob yang dominan: sistem fosfat kreatin (ATP-PC) dan sistem glikolitik.

1.Sistem ATP-PC: Saat Anda melakukan aktivitas fisik dengan intensitas tinggi, tubuh
menggunakan cadangan energi yang disimpan dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat) dan fosfat
kreatin. Ketika otot membutuhkan energi cepat, fosfat kreatin dilepaskan dan mengalami reaksi
kimia yang menghasilkan ATP. Proses ini tidak memerlukan oksigen dan sangat efisien dalam
menghasilkan energi dalam waktu singkat. Namun, stok fosfat kreatin dalam tubuh terbatas,
sehingga sistem ini hanya dapat memberikan energi untuk waktu yang sangat singkat, biasanya
hanya beberapa detik hingga beberapa puluh detik.

2..Sistem glikolitik: Jika aktivitas fisik berlangsung lebih lama dari pasokan energi yang dapat
diberikan oleh sistem ATP-PC, sistem glikolitik akan mengambil alih. Sistem ini melibatkan
pemecahan glukosa atau glikogen (sumber karbohidrat dalam tubuh) melalui proses glikolisis
anaerobik. Glikolisis anaerobik menghasilkan ATP dengan cepat, tetapi juga menghasilkan asam
laktat sebagai produk sampingan. Produksi asam laktat dapat menyebabkan penumpukan asam
dalam otot, menyebabkan kelelahan otot dan ketidaknyamanan.

Sistem energi anaerob berperan penting dalam memproduksi energi selama aktivitas
fisik. Sistem ini digunakan ketika tubuh tidak memiliki cukup oksigen untuk memproduksi
energi secara aerobik. Dalam sistem anaerobik, glukosa dari karbohidrat disimpan dalam sel dan
dipecah tanpa oksigen, menghasilkan energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat). Ada dua
jenis sistem energi anaerobik, yaitu sistem fosfagen dan sistem glikolitik. Sistem energi fosfagen
adalah sistem yang paling cepat dan digunakan untuk kegiatan intensif dan singkat seperti angkat
beban dan lari sprint. Sistem energi glikolitik bekerja sedikit lebih lambat dari sistem energi
fosfagen dan digunakan untuk kegiatan bertahan sedang hingga tinggi seperti futsal, bola basket,
dan sepak bola (Fitria dkk,2018).

2.2 Sistem energi anaerob dapat membantu dalam meningkatkan kinerja atlet dan
pengembangan program latihan

Sistem energi anaerobik memainkan peran penting dalam meningkatkan kinerja atlet dan
pengembangan program latihan. Sistem energi anaerobik terdiri dari dua jenis yaitu alaktat dan
laktat. Sistem alaktat, atau disebut juga sistem fosfat, menghasilkan energi dalam jangka waktu
yang singkat dan digunakan lebih banyak pada olahraga yang memerlukan dorongan singkat
seperti sprint. Sistem laktat menghasilkan energi selama aktivitas dengan intensitas yang tinggi
dan digunakan pada olahraga yang memerlukan daya tahan anaerobik seperti angkat beban atau
lari jarak pendek (Bafirman dkk,2020).

Pengembangan program latihan yang efektif harus mampu memperhitungkan kedua jenis
sistem energi anaerobik dan memberikan latihan yang sesuai dengan kebutuhan atlet. Latihan
yang terfokus pada sistem energi anaerobik dapat membantu meningkatkan daya tahan dan
kinerja atlet pada olahraga yang memerlukan kekuatan dan kecepatan. Program latihan harus
direncanakan secara baik berdasarkan cabang olahraga agar sistem energi dan otot atlet mampu
meningkat.Contoh program latihan untuk meningkatkan sistem energi anaerobik termasuk
latihan interval dengan intensitas tinggi, latihan beban, dan latihan berulang menggunakan
berbagai jenis olahraga. Penting untuk diingat bahwa setiap program latihan harus disesuaikan
dengan kebutuhan atlet dan diawasi oleh pelatih yang berkualitas. Sistem energi anaerob adalah
mekanisme di dalam tubuh manusia yang menghasilkan energi tanpa melibatkan oksigen. Ini
terjadi saat tubuh membutuhkan energi cepat dan tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut
melalui proses aerobik yang melibatkan oksigen.

Dalam konteks peningkatan kinerja atlet dan pengembangan program latihan, sistem
energi anaerob dapat berperan penting. Beberapa keuntungan utama dari melibatkan sistem
energi anaerob dalam program latihan atletik adalah:

1.Peningkatan kekuatan dan daya ledak: Latihan anaerobik, seperti latihan beban dan latihan
interval berintensitas tinggi, dapat meningkatkan kekuatan dan daya ledak otot. Ini akan
menguntungkan atlet dalam olahraga yang membutuhkan dorongan cepat dan kuat, seperti
lompat jauh, lemparan, atau sprint.

2.Meningkatkan kapasitas energi anaerobik: Dengan melatih sistem energi anaerobik, tubuh
dapat beradaptasi dan meningkatkan kapasitasnya untuk menghasilkan energi tanpa oksigen
dalam jangka waktu yang lebih lama. Ini akan memungkinkan atlet untuk mempertahankan
intensitas tinggi selama lebih lama dalam olahraga yang mengharuskan usaha keras dalam waktu
singkat, seperti tinju atau gulat.

3.Peningkatan pemulihan dan toleransi asidosis: Latihan anaerobik dapat membantu


meningkatkan kemampuan tubuh untuk membuang produk limbah metabolik, seperti asam
laktat, yang dihasilkan selama latihan intensitas tinggi. Hal ini dapat mengurangi kelelahan otot
dan mempercepat pemulihan antara set atau sesi latihan.

4.Meningkatkan kecepatan dan daya tahan: Sistem energi anaerobik berperan penting dalam
aktivitas yang melibatkan kecepatan tinggi dan kekuatan ledakan, seperti sprint pendek atau
gerakan berulang dengan intensitas tinggi. Melatih sistem ini dapat meningkatkan kecepatan
maksimal dan daya tahan atlet dalam aktivitas tersebut.
2.3 Dampak latihan terhadap sistem energi anaerob dan menganalisis pengaruhnya
terhadap peningkatan kinerja manusia

Latihan dapat memiliki dampak signifikan terhadap sistem energi anaerob dalam tubuh
manusia. Melalui latihan yang tepat, sistem ini dapat berkembang dan beradaptasi, memberikan
sejumlah pengaruh terhadap peningkatan kinerja manusia. Berikut ini adalah beberapa dampak
latihan terhadap sistem energi anaerob dan pengaruhnya terhadap peningkatan kinerja:
Peningkatan kapasitas fosfat kreatin (PCr) dan sistem ATP-CP,peningkatan kapasitas
glikolitik,penurunan waktu pemulihan asidosis dan peningkatan kekuatan dan daya ledak otot,
serta peningkatan efisiensi sistem anaerobik.Penting untuk dicatat bahwa efek latihan terhadap
sistem energi anaerobik dapat bervariasi tergantung pada jenis latihan, intensitas, durasi, dan
frekuensi latihan. Program latihan yang dipersonalisasi dan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan
individu akan memberikan hasil yang optimal dalam peningkatan kinerja manusia. Latihan yang
melibatkan sistem energi anaerob, seperti latihan kekuatan dan latihan interval tinggi intensitas,
memiliki dampak yang signifikan terhadap peningkatan kinerja manusia.

2.4 Pemahaman tentang sistem energi anaerob dapat digunakan untuk meningkatkan
kesehatan dan kebugaran secara umum

Daya tahan anaerob adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen kondisi fisik
yang tidak dapat dipisahkan,baik peningkatan kesehatan dan kebugaran maupun pemeliharaanya
secara umum (Ninzar dkk,2018). pemahaman tentang sistem energi anaerob dapat digunakan
untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran secara umum. Berikut adalah beberapa cara di
mana pemahaman tersebut dapat membantu:

Latihan kekuatan: Dengan memahami sistem energi anaerob, Anda dapat merancang program
latihan kekuatan yang efektif. Latihan kekuatan yang melibatkan beban berat dan jumlah repetisi
yang rendah akan membantu memperkuat otot dan meningkatkan kepadatan tulang. Ini memiliki
manfaat jangka panjang terhadap kesehatan tulang dan otot, membantu mencegah osteoporosis
dan penurunan massa otot seiring bertambahnya usia.

Latihan interval: Latihan interval tinggi intensitas (HIIT) adalah metode latihan yang melibatkan
periode waktu singkat dengan intensitas tinggi yang diikuti oleh pemulihan singkat. Dalam
latihan ini, sistem energi anaerob sangat penting untuk memberikan dorongan energi yang
diperlukan selama interval tinggi intensitas. HIIT telah terbukti efektif dalam membakar lemak,
meningkatkan kardiovaskular, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Peningkatan metabolisme basal: Latihan dengan intensitas tinggi dan melibatkan sistem energi
anaerob dapat meningkatkan metabolisme basal. Metabolisme basal adalah jumlah kalori yang
dibutuhkan tubuh untuk menjaga fungsi dasar saat istirahat. Dengan meningkatkan metabolisme
basal, Anda dapat membantu menjaga berat badan yang sehat atau menurunkan berat badan jika
diperlukan.

Peningkatan fungsi kardiovaskular: Latihan yang melibatkan sistem energi anaerob juga dapat
memberikan manfaat kesehatan kardiovaskular. Misalnya, latihan interval tinggi intensitas
meningkatkan kapasitas kardiovaskular, meningkatkan fungsi jantung dan paru-paru, serta
membantu mengontrol tekanan darah dan kadar kolesterol.

Penyediaan energi cepat: Sistem energi anaerob memberikan sumber energi yang cepat selama
aktivitas intensif. Pemahaman tentang sistem ini dapat membantu Anda memahami cara tubuh
Anda menggunakan sumber energi dan bagaimana mengoptimalkannya untuk meningkatkan
kinerja dan daya tahan selama latihan fisik.

Melalui pemahaman yang baik tentang sistem energi anaerob, Anda dapat
mengoptimalkan latihan dan program kebugaran Anda untuk meningkatkan kesehatan secara
keseluruhan. Dengan melakukan latihan kekuatan, latihan interval, dan latihan dengan intensitas
tinggi lainnya, Anda dapat memperkuat otot, meningkatkan daya tahan, meningkatkan
metabolisme, dan menjaga kesehatan kardiovaskular.

2.5 Hubungan antara sistem energi anaerob dan kondisi seperti kelelahan otot, asidosis
laktat, dan gangguan metabolik lainnya

Sistem energi anaerobik terlibat dalam proses produksi energi pada saat aktivitas fisik
yang intensitasnya tinggi. Dalam kondisi tersebut, otot memecah glikogen menjadi glukosa dan
menggunakan proses glikolisis untuk menghasilkan ATP, sumber energi untuk otot. Hasil akhir
dari proses ini adalah asam laktat. Jika terlalu banyak asam laktat yang dihasilkan atau produksi
energi anaerobik terjadi terlalu lama, maka dapat menyebabkan penumpukan asam laktat dalam
otot dan darah, yang dapat memicu kelelahan otot, asidosis laktat, dan gangguan metabolik
lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol dan mengatur intensitas latihan agar sistem
energi aerobik juga dapat ikut terlibat dalamm memproduksi produksi energi selama aktivitas
suatu fisik ( Prasetyo,2018).

Sistem energi anaerob adalah sistem energi yang berfungsi tanpa adanya oksigen. Dalam
kegiatan fisik yang intens, seperti latihan kekuatan atau olahraga yang melibatkan ledakan
kekuatan, tubuh mengandalkan sistem energi anaerob untuk memenuhi kebutuhan energi dengan
cepat.Kondisi seperti kelelahan otot, asidosis laktat, dan gangguan metabolik lainnya dapat
terjadi akibat penggunaan sistem energi anaerob yang berlebihan. Berikut adalah penjelasan
lebih rinci tentang hubungan antara sistem energi anaerob dan kondisi-kondisi tersebut:

Kelelahan Otot: Kelelahan otot terjadi ketika otot tidak dapat lagi mempertahankan kontraksi
atau kekuatan kontraksi menurun secara signifikan. Dalam latihan anaerobik yang intens, terjadi
akumulasi asam laktat dan penurunan pH dalam otot. Hal ini dapat mengganggu proses kontraksi
otot, mengurangi kemampuan otot untuk menghasilkan kekuatan, dan menyebabkan kelelahan
otot.

Asidosis Laktat: Asidosis laktat terjadi ketika terjadi penumpukan asam laktat dalam darah. Pada
saat aktivitas fisik intens, sistem energi anaerob menghasilkan energi dengan memecah glukosa
tanpa adanya oksigen. Hasil samping dari proses ini adalah produksi asam laktat. Jika produksi
asam laktat melebihi kemampuan tubuh untuk menghilangkannya atau mengubahnya menjadi
energi, maka asam laktat akan terakumulasi dalam darah, menyebabkan penurunan pH dan
mengganggu fungsi normal tubuh.

Gangguan Metabolik Lainnya: Penggunaan sistem energi anaerob yang berlebihan juga dapat
menyebabkan gangguan metabolik lainnya. Misalnya, ketika tubuh mengalami kekurangan
oksigen, proses metabolisme anaerobik akan memicu produksi ATP (adenosin trifosfat) melalui
jalur fermentasi laktat. Ini dapat mengganggu keseimbangan energi dan mengarah pada
penurunan tingkat ATP yang normal. Selain itu, peningkatan produksi asam laktat dan
penurunan pH juga dapat mempengaruhi berbagai proses metabolik di dalam tubuh.

Penting untuk dicatat bahwa sistem energi anaerob berperan penting dalam aktivitas fisik intens,
tetapi penggunaannya yang berlebihan atau tidak seimbang dapat menyebabkan efek negatif
pada tubuh. Penting juga untuk menjaga keseimbangan antara sistem energi anaerob dan aerobik
serta memberikan tubuh waktu yang cukup untuk pemulihan dan regenerasi setelah aktivitas fisik
intens.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1.Asidosis Laktat: Asidosis laktat terjadi ketika terjadi penumpukan asam laktat dalam darah.
Peningkatan produksi asam laktat terjadi ketika proses glikolisis anaerobik yang melibatkan
pemecahan glukosa terjadi dengan cepat. Asam laktat yang dihasilkan tidak dapat segera
dihilangkan oleh tubuh, sehingga mengakibatkan peningkatan keasaman dalam darah. Kelebihan
asam laktat dapat menyebabkan sensasi terbakar dan kelelahan otot, serta mengganggu fungsi
normal otot dan sistem saraf.

2.Gangguan Metabolik Lainnya: Selain kelelahan otot dan asidosis laktat, penggunaan sistem
energi anaerob yang berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan metabolik lainnya. Misalnya,
penumpukan asam laktat dapat mempengaruhi kerja enzim dan proses metabolik dalam tubuh.
Hal ini dapat mengganggu fungsi normal tubuh dan menyebabkan ketidakseimbangan dalam
sistem metabolik.Penting untuk dicatat bahwa tingkat kelelahan otot, asidosis laktat, dan
gangguan metabolik lainnya dapat bervariasi tergantung pada individu, intensitas latihan, durasi,
dan jenis latihan yang dilakukan. Latihan yang terlalu intens atau berlebihan dapat menyebabkan
3.peningkatan risiko terjadinya kondisi-kondisi ini. Oleh karena itu, penting untuk mengatur
intensitas dan volume latihan dengan bijak, memberikan waktu pemulihan yang cukup, dan
mengikuti prinsip-prinsip latihan yang aman dan efektif.

4.Pemahaman tentang hubungan antara sistem energi anaerob dan kondisi-kondisi seperti
kelelahan otot, asidosis laktat, dan gangguan metabolik lainnya penting dalam merancang
program latihan yang efektif dan mengelola risiko cedera atau masalah kesehatan. Mengatur
intensitas dan durasi latihan, memberikan waktu pemulihan yang memadai, serta
mempertimbangkan faktor-faktor individu akan membantu meminimalkan risiko kondisi yang
tidak diinginkan dan mengoptimalkan manfaat dari latihan anaerobik

3.2 Saran

Pentingnya pemahaman tentang hubungan antara sistem energi anaerob, asidosis laktat,
gangguan metabolik, dan kelelahan otot dalam merancang program latihan yang efektif dan
mengelola risiko cedera atau masalah kesehatan. Tekankan pentingnya pendekatan yang
individualized dalam latihan untuk meminimalkan risiko kondisi yang tidak diinginkan dan
memaksimalkan manfaat dari latihan anaerobik.
DAFTAR PUSTAKA

Fitria, R., Fatmawati, D., & Anam, C. (2018). Sistem Energi Pada Manusia. Jurnal Ilmiah
SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran, 4(1), 127-139.).

Pembentukan Kondisi Fisik/Bafirman HB dan Asep Sujana Wahyuri -


https://www.researchgate.net/publication/343519239.

Ninzar, Khomarul. "Tingkat Daya Tahan Aerobik (Vo2 Max) Pada Anggota Tim Futsal Siba
Semarang." e-Jurnal Mitra Pendidikan 2.8 (2018): 738-749.

https://www.researchgate.net/profile/Bowo-Prasetyo/publication/330206516_PENGGUNAAN_
LATIHAN_INTERVAL_RATING_OF_PERCEIVED_EXERTION_RPE_Untuk_MENINGKA
TKAN_KEBUGARAN_JASMANI_MAETERI_RENDASARI/links/
5c312844a6fdcc2dbe8f5580/PENGGUNAAN-LATIHAN-INTERVAL-RATING-OF-
PERCEIVED-EXERTION-RPE-Untuk-MENINGKATKAN-KEBUGARAN-JASMANI-
MAETERI-RENDASARI.pdf.

Anda mungkin juga menyukai