Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

PADA MANUSIA

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Anatomi


Fisiologi Manusia
Dosen pengampu: Uun Febriyani, M.Sc

Disusun Oleh:
Kelompok 3
1. Mutiara Chusnul Wahidah (2201082006)
2. Nurul Rochmah (2201080028)

KELAS A

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO

TAHUN AJARAN 2024


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan taufik, nikmat dan hidayah-Nya serta memberikan kekuatan kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah
Anatomi fisiologi manusia yang berjudul “Sistem Pencernaan Pada Manusia”.
Dengan terselesaikanya tugas ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Uun Febriyani, M.Sc Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Anatomi
Fisiologi Manusia.
2. Orang tua yang telah membiayai dan memberikan dukungan serta semangat
kepada penulis.
3. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Dalam hal ini, penulis menyadari bahwa makalah yang disusun masih
kurang dari kesempurnaan yang diharapkan karena terbatasnya kemampuan yang
ada pada penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak untuk penyempurnaan isi makalah ini. Penulis berharap makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya serta kepada semua pihak
pembaca makalah ini demi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya dibidang
pendidikan.. Amiin YaRabbal‘Alamiin.
WassalamualaikumWr.Wb.

Metro, 08 Maret 2024

Kelompok 3
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................2
C. Tujuan ..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
A. Pengertian Sistem Pencernan ...............................................................3
B. Organ Pencernaan Pada Manusia.........................................................
C. Proses Pencernaan Pada Manusia.........................................................
D. Penyakit Saluran Pencernaan Pada Manusia .......................................
E. Cara Menjaga Sistem Pencernaan Pada Manusia ................................
BAB II PENUTUP..........................................................................................
A. Kesimpulan ..........................................................................................20
B. Saran ....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................21
DAFTAR GAMBAR

1. Sistem pencernaan ...............................................................................


2. Rongga mulut .......................................................................................
3. Skema susunan gigi .............................................................................
4. Struktur bagian lidah ............................................................................
5. Langit-langit mulut ..............................................................................
6. Bagian-bagian kelenjar saliva ..............................................................
7. Bagian-bagian dari faring ....................................................................
8. Esophagus ............................................................................................
9. Bagian-bagian lambung .......................................................................
10. Usus halus ............................................................................................
11. Usus besar ............................................................................................
12. Usus buntu ...........................................................................................
13. Umbai cacing .......................................................................................
14. Rectum dan anus ..................................................................................
15. Pankreas ...............................................................................................
16. Struktur hati .........................................................................................
17. Kantung Empedu .................................................................................
18. Penyebab Penyakit diare ......................................................................
19. Sembelit ...............................................................................................
20. Kanker usus besar ................................................................................
21. Penyakit gastritis ..................................................................................
22. Apendistis ............................................................................................
23. Penyakit maag ......................................................................................
24. Tukak lambung ....................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-
organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan
organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan sistem pencernaan.
Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan-bahan makanan menjadi
sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.
Sistem pencernaan merupakan salah satu sistem vital dalam tubuh
manusia yang bertanggung jawab untuk mencerna makanan dan menyerap
nutrisi penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan
kesehatan. Sistem ini terdiri dari berbagai organ yang bekerja sama dengan
cara yang kompleks untuk mengolah makanan menjadi energi dan zat
pembangun tubuh.
Memahami anatomi dan fisiologi sistem pencernaan penting karena
kompleksitasnya. Sistem ini terdiri dari berbagai organ dengan fungsi yang
berbeda-beda, mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus
besar, hingga anus. Setiap organ memiliki struktur dan fungsi yang unik,
dan saling bekerja sama untuk mencerna makanan secara efisien.
Gangguan pada sistem pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah
kesehatan, seperti malnutrisi, anemia, dan penyakit pencernaan kronis.
Oleh karena itu, penting untuk memahami cara kerja sistem pencernaan
agar dapat menjaga kesehatan dan mencegah berbagai penyakit.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka, maka didapat
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Dari Sistem Pencernaan Pada Manusia?
2. Bagaimanakah Organ Pencernaan Pada Manusia?
3. Bagaimanakah Proses Pencernaan Pada Manusia?
4. Apa Saja Gejala Penyakit Yang Terjadi Pada Sistem Pencernaan
Manusia?
5. Bagaimanakah Cara Menjaga Sistem Pencernaan Pada Manusia?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Pengertian Sistem Pencernaan Pada Manusia
2. Untuk Mengetahui Organ Pencernaan Pada Manusia
3. Untuk Mengetahui Fisiologi Sistem Pencernaan Pada Manusia
4. Untuk Mengetahui Gejala Penyakit Pada Sistem Pencernaan Manusia
5. Untuk mengetahui Cara Menjaga Sistem Pencernaan Pada Manusia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pencernaan

Gambar 1. Sistem pencernaan


Sumber: Anisa (2022)

Salah satu ciri makhluk hidup adalah memerlukan makanan.


Makanan yang telah dimakan akan diuraikan dalam sistem pencernaan
menjadi sumber energi, komponen penyusun sel dan jaringan, dan nutrisi
yang dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu sistem kompleks dalam tubuh
adalah sistem pencemaan.
Sistem pencernaan (bahasa Inggris: digestive system) adalah
sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan,
mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses
tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang
lainnya bisa sangat jauh berbeda. Secara spesifik, sistem pencernaan
berfungsi untuk mengambil makanan, memecahnya menjadi molekul
nutrisi yang lebih kecil, menyerap molekul tersebut ke dalam aliran darah,
kemudian membersihkan tubuh dari sisa pencernaan.
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan
enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Sistem pencernaan pada
manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu terdapat
mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus.

B. Anatomi Sistem Pencernaan


Anatomi adalah ilmu yang memepelajari tentang susunan tubuh
dan hubungan dengan bagian-bagiannya satu sama lain. Menjalankan
fungsi sistem pencernaan maka membutuhkan organ yang mampu
melaksanakan fungsinya, sehingga untuk menjalankan fungsi tersebut
terdapat organ pencernaan anatar lain yaitu:

1. Mulut
Mulut merupakan saluran pertama masuknya makanan. Mulut atau
tepatnya rongga mulut merupakan kesatuan alat-alat pencernaan yang
bekerja bersama-sama dalam penerimaan, pengunyahan dan penelanan
makanan. Mengapa demikian? Karena di rongga mulut terdapat alat-
alat pencernaan seperti: gigi, lidah, bibir, pipi bagian dalam, dan
langit-langit. Mulut merupakan tempat masuknya makanan dan air ke
saluran pencernaan dan juga muara dari kelenjar ludah. Selain itu, di
mulut terdapat lidah yang berfungsi merasakan lezatnya makanan.
Gambar 2. Rongga mulut
Sumber: Adwinta (2012)

a) Gigi
Geligi, atau gigi dalam bentuk jamak, merupakan bagian
dari sistem pencernaan yang terdiri dari jaringan tulang yang
sangat kuat dan tertanam dalam gusi (ginggiva) pada rahang atas
dan bawah. Fungsinya adalah untuk mengunyah makanan secara
mekanis sehingga makanan tersebut menjadi butiran-butiran yang
lebih kecil, memudahkan proses pencernaan oleh enzim. Gigi dapat
dibedakan berdasarkan bentuk dan fungsinya menjadi:
1) Gigi seri atau Incisivi (I) yang memiliki fungsi untuk menggigit
dan memotong.
2) Gigi taring atau Caninus (C) yang memiliki fungsi untuk
menyobek.
3) Gigi geraham dapat dibedakan menjadi gigi geraham kecil atau
Premolar (P) dan gigi geraham besar atau Molar (M) yang
memiliki fungsi mengunyah dan melumatkan makanan.
Gambar 3. Skema susunan gigi
Sumber: Anggun (2014)

b) Lidah
Lidah (bahasa latin = lingua) tersusun atas kumpulan
serabut otot lurik, yang diselaputi oleh selaput lendir dengan
struktur berbeda-beda tergantung tempatnya. Lidah terdiri dari tiga
bagian yaitu:
1) Radiks lingua (pangkal lidah)
Pada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglotis yang
berfungsi untuk menutup jalan napas pada waktu kita menelan
makanan, supaya makanan tidak masuk ke jalan napas
2) Dorsum lingua (punggung lidah)
Pada punggung lidah terdapat puting-puting pengecap atau
ujung saraf pengecap.
3) Apeks lingua (ujung lidah)
Frenulum lingua merupakan selaput lendir yang terdapat pada
bagian bawah kira-kira di tengah. Jika lidah digerakkan ke atas
nampak selaput lendir. Flika sublingua terdapat di sebelah kiri
dan kanan frenulum lingua. Pada pertengahan flika sublingua
terdapat saluran dari glandula parotis, submaksilaris, dan
glandula sublingualis. Keberadaan makanan merangsang
refleks saraf yang menyebabkan kelenjar ludah mengeluarkan
ludah melalui saluran ke dalam rongga mulut. Ludah
mengawali digesti kimiawi sekaligus melindungi rongga mulut.

Gambar 4. Struktur bagian lidah


Sumber: Urai (2019)

c) Langit-Langit Mulut
Langit-langit (bahasa latin = palatum) terletak pada dinding atas
(atap) rongga mulut. Langit-langit dapat dibedakan menjadi 2
bagian yaitu langit-langit keras (palatum durum) yang membatasi
rongga mulut dengan rongga hidung, dan langit-langit lunak
(palatum mole) yang membatasi rongga mulut dengan faring.
Fungsi dari langit-langit mulut sangatlah penting dalam proses
menelan dan mencegah makanan masuk ke dalam hidung. Di
bagian langit langit mulut juga terdapat uvula. Uvula, yaitu bagian
kecil yang menggantung di langit-langit lunak, membantu
mengarahkan makanan ke belakang mulut dan ke kerongkongan,
dan juga berfungsi sebagai penutup ke dalam rongga hidung saat
menelan, untuk memastikan bahwa makanan atau cairan tidak
masuk ke bagian hidung.
Gambar 5. Langit-langit mulut
Sumber: Nanda (2018)

d) Kelenjar Saliva
Pada rongga mulut terdapat muara dari kelenjar-kelenjar
ludah (glandula saliva) yang terdapat di sekitar mulut. Kelenjar
ludah berdasarkan letak dan ukurannya dapat dibedakan menjadi 3
pasang, yaitu:
1) Kelenjar parotid yang terletak di depan telinga dan muaranya
pada sebelah atas gusi. Kelenjar ini merupakan kelenjar
terbesar, saliva banyak terdiri atas amilase.
2) Kelenjar mandibularis (submaksilaris) yang terletak di dekat
mandibula (rahang bawah) dan muaranya di bawah lidah.
Kelenjar ini memproduksi saliva yang kental (sulit untuk
mengalir) dan berada di dekat mulut.
3) Kelenjar sublingualis yang terletak di dasar mulut dan
muaranya di bawah lidah. Berukuran paling kecil.
Gambar 6. Bagian-Bagian Kelenjar Saliva
Sumber: Kasih (2018)

Kelenjar ludah mensekresi saliva sebagai respon terhadap


makanan atau adanya makanan di dalam mulut. Saliva adalah
cairan pekat dan licin karena mengandung molekul-molekul
karbohidratprotein yang disebut musin sehingga memungkinkan
saliva mengikat partikel-partikel kecil makanan menjadi sebuah
massa lunak yang dengan mudah dapat ditelan. Rangsangan
melalui saraf parasimpatis menghasilkan dilatasi pembuluh darah
di dalam kelenjar dan mengalirkan saliva. Saliva memiliki fungsi
sebagai berikut:
(a) Memungkinkan makanan dikunyah oleh gigi dan dibentuk ke
dalam bolus yaitu gumpalan yang dapat ditelan
(b) Adanya enzim dalam saliva yaitu ptialin dapat mengubah
karbohidrat menjadi maltosa
(c) Melembabkan lidah dan bagian dalam mulut
Saliva adalah cairan pekat dan licin karena mengandung
molekul-molekul karbohidrat-protein yang disebut musin sehingga
memungkinkan saliva mengikat partikel-partikel kecil makanan
menjadi sebuah massa lunak yang dengan mudah dapat ditelan.

2. Faring
Faring (bahasa latin = pharynx) atau pangkal kerongkongan
merupakan persilangan antara saluran pernafasan dan pencernaan.
Pada manusia faring juga digunakan sebagai bagian dari alat untuk
menimbulkan suara seperti bersuara, berbunyi, atau bernyanyi. Faring
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan.
Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe
yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan
terhadap infeksi,disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan
jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung,
didepan ruas tulang belakang keatas bagian depan berhubungan
dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana,
keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan
lubang yang disebut ismus fausium. Faring mempunyai 3 baian yaitu:
1) Nasofaring
 Bagian atas faring yang terhubung dengan rongga hidung.
 Berfungsi sebagai jalan masuk udara pernapasan.
 Memiliki adenoid, jaringan limfoid yang membantu
melawan infeksi.
2) Orofaring
 Bagian tengah faring yang terhubung dengan rongga mulut.
 Berfungsi sebagai jalur makanan dan udara.
 Memiliki tonsil, jaringan limfoid yang membantu melawan
infeksi.
3) Laringofaring
 Bagian bawah faring yang terhubung dengan laring.
 Berfungsi sebagai jalur makanan dan udara.
 Memiliki epiglotis, katup yang menutupi laring saat
menelan untuk mencegah makanan masuk ke saluran
pernapasan.
Gambar 7. Bagian-bagian dari faring
Sumber: Ilham (2022)

Faring memiliki beberapa fungsi penting Faring bertindak


sebagai jalur yang menghubungkan rongga mulut dengan
kerongkongan. Ketika menelan, makanan didorong dari mulut ke
faring oleh lidah. Otot-otot di faring kemudian berkontraksi untuk
mendorong makanan ke bawah menuju kerongkongan. Faring
bekerja sama dengan organ lain seperti lidah, epiglotis, dan laring
untuk memastikan proses menelan berjalan dengan lancar. Saat
menelan, epiglotis menutupi laring untuk mencegah makanan
masuk ke saluran pernapasan.

3. Esophagus
Kerongkongan atau esofagus(bahasa latin = oesophagus)
merupakan saluran panjang berotot yang menghubungkan rongga
mulut dengan lambung. Pada batas antara esophagus dengan lambung
terdapat sfinger esofagi(sphincter esophagii) yang berfungsi mengatur
agar makanan yang sudah masuk ke dalam lambung tidak kembali ke
esophagus. Esofagus mengandung otot lurik dan otot polos. Otot lurik
terletak di bagian atas esofagus dan aktif selama proses penelanan
makanan.
Di sepanjang bagian esofagus yang lain, otot polos berfungsi dalam
peristalsis yaitu siklus kontraksi ritmis menggerakkan setiap bolus ke
lambung. Makanan ketika melewati kerongkongan didorong dengan
menggunakan gerakan otot kerongkongan yang disebut gerak
peristaltik. Fungsi utama esofagus adalah menghantarkan makanan
dari faring ke lambung. Pergerakan makanan dikontrol oleh otot dalam
dinding esofagus yang tidak dibawah kontrol kemauan kita.

Gambar 8. Esophagus
Sumber: Adin (2024)

4. Lambung
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang melebar
berbentuk seperti kantung. Lambung berfungsi untuk menampung,
menyampur, dan mencerna makanan. Makanan setelah melewati
kerongkongan masuk ke dalam lambung selanjutnya akan merangsang
pelepasan hormon gastrin. Hormon gastrin berperan merangsang
sekresi asam lambung (HCl) dan pepsinogen. Pepsinogen selanjutnya
oleh asam lambung diaktifkan menjadi enzim pepsin. Dengan
demikian, makanan selama berada di lambung akan dicerna secara
kimiawi oleh asam lambung dan enzim pepsin. Lambung dapat
dibedakan menjadi bagian:
a) Kardia, bagian yang berbatasan dengan kerongkongan.
b) Fundus, bagian yang berisi gas.
c) Korpus, merupakan bagian utama yng berisi makanan setengah
cair atau dalam bentuk bubur.
d) Antrum, bagian yang berfungsi untuk menampung bubur
makanan (kim).
e) Pilorus, bagian yang berbatasan dengan duodenum, dibatasi
oleh otot sfinger pilori(spinchter pilorii).
Gambar 9. Bagian-bagian lambung
Sumber: Haruno (2019)

Di lambung, makanan akan tercampur dengan getah lambung


melalui pengadukan. Campuran makanan yang diingesti dengan getah
pencernaan dinamakan kimus. Getah lambung akan mencerna
makanan secara kimiawi karena mengandung zat-zat berikut:
1) Asam lambung (HCL), berfungsi mematikan bakteri yang terdapat
di dalam makanan, mengubah sifat protein, dan mengaktifkan
enzim pepsinogen menjadi pepsin.
2) Enzim pepsin berfungsi merombak protein menjadi pepton
3) Enzim renin berfungsi mengubah kaseinogen menjadi kasein
4) Hormon gastrin berfungsi mengaktifkan enzim tripsinogen untuk
membentuk enzim tripsin.
Jika makanan masuk ke lambung, sel dalam lambung akan
menghasilkan hormon gastrin. Sel-sel penghasil gastrin dirangsang
oleh peptida. Digesti kimiawi oleh getah lambung dibantu oleh
pengadukan makanan oleh otot lambung. Rangkaian kontraksi dan
telaksasi otot akan mencampur isi lambung setiap 20 detik. Sfingter
antara esofagus dan lambung akan membuka hanya saat bolus tiba.
Sfingter yang terletak di tempat lambung membuka ke arah usus halus
membantu meregulasi aliran kimus ke dalam usus halus. Campuran
asam, enzim, dan makanan yang tercerna sebagian biasanya
meninggalkan lambung dalam waktu 2-6 jam setelah makan.
Dalam keadaan istirahat, lambung berkontraksi sehingga jika
waktu makan berikutnya tidak tiba maka akan terjadi gelombang
peristaltik yang menyebabkan nyeri lapar mendadak.

3. Usus Halus (Usus Kecil)

Gambar 10. Usus halus


Sumber: Dina (2021)

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang
terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan
pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui
vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus)
dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang
dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang
mencerna protein, gula dan lemak. Lapisan usus halus terdiri dari
lapisan mukosa (sebelah dalam), lapisan otot melingkar, lapisan otot
memanjang dan lapisan serosa. Usus halus terdiri dari tiga bagian
yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus
penyerapan (ileum).
1) Usus Dua Belas Jari (Duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus
halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya
ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari
merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari
bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum treitz. Usus dua
belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak
terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua
belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada
usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari
pankreas dan kantung empedu. Lambung melepaskan makanan
ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan
bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam
duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di
cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan
sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
2) Usus Kosong (Jejenum)
Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus
halus, di antara usus di antara usus dua belas jari (duodenum)
dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang
seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian
usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan
dalam tubuh dengan mesenterium. Permukaan dalam usus
kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili),
yang memperluas permukaan dari usus.
3) Usus Penyerapan (Illeum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus
halus. Pada sistem pencernaan manusia ileum memiliki
panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan
jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH
antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi
menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
4. Usus Besar

Gambar 11. Usus besar


Sumber: Syahrul (2022)

Usus besar atau kolon adalah bagian usus antara usus buntu dan
rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar
terdiri dari kolon asendens (kanan), kolon transversum, kolon desendens
(kiri), kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum) Banyaknya bakteri
yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan
membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga
berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting
untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa
menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar.
Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan
air, dan terjadilah diare.
5. Usus Buntu (Sekum)

Gambar 12. Usus buntu


Sumber: Selma (2023)

Sekum adalah bagian usus besar berbentuk seperti kantong yang


menghubungkan bagian akhir usus kecil (ileum) dengan usus besar. Sisa
makanan dari usus kecil yang masuk ke dalam sekum umumnya masih
berbentuk bubur cair (chyme). Pada bagian organ usus besar ini, terjadi
penyerapan kembali nutrisi dan sisa air dari chyme.

6. Umbai Cacing (Appendix)

Gambar 13. Umbai cacing


Sumber: Bella (2023)

Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus


buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing.
Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan
membentuk
nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga
abdomen).
Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang
dewasa, umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2
sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai
cacing bisa berbeda - bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang
jelas tetap terletak di peritoneum.

7. Rektum Dan Anus

Gambar 14. Rektum dan anus


Sumber: Rafael (2019)

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar
(setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena
tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens.
Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka
timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding
rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem
saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika
defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus
besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak
terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan
terjadi. Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini,
tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam
pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana
bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan
tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan
anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses
defekasi (buang air besar) yang merupakan fungsi utama anus.

Kelenjar pencernaan
1. Pankreas

Gambar 15. Pankreas


Sumber: Salsa (2020)

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua


fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa
hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior
perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu asini yang berfungsi
menghasilkan enzim-enzim pencernaan dan pulau pankreas yang
berfungsi menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan enzim
pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam
darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein,
karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam
bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk
inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran
pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium
bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara
menetralkan asam lambung.

2. Hati

Gambar 16. Struktur hati


Sumber: Ruswanti (2019)

Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan


manusia dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan
dengan pencernaan. Organ ini berperan penting dalam metabolisme dan
memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen,
sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Zat-zat gizi dari makanan
diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-
kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang
bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke
dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-
pembuluh kecil di dalam hati, Dimana darah yang masuk diolah. Hati
melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah
diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
3. Kantung Empedu

Gambar 17. Kantung empedu


Sumber: Winda (2019)

Kandung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang dapat


menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk
proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah
sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap (bukan karena warna
jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang
dikandungnya). Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua
belas jari melalui saluran empedu. Empedu memiliki 2 fungsi penting
yaitu membantu pencernaan dan penyerapan lemak serta bererperan
dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin
(Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan
kolesterol.

C. Proses Pencernaan Makanan Pada Manusia


Proses pencernaan dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Proses
sistem pencernaan manusia dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:
1. Ingesti (Proses makan)
Ingesti adalah suatu proses masuknya makanan dan cairan dari
lingkungan ke dalam tubuh melalui proses menelan baik melalui
koordinasi Gerakan volunteer dan involunter. Tahap pertama adalah
koordinasi otot lengan dan tangan membawa makanan ke mulut terjadi
proses mengunyah yaitu proses penyerdehanaan ukuran makanan yang
melibatkan gigi, otot, mulut, gusi dan lidah.
Tahap selanjutnya adalah makanan dikunyah adalah proses
menelan,merupakan bergeraknya makanan dari mulut ke esofagus
menuju lambung. Proses ini terjadi secara refleks akibat penekanan
pada bagian faring.

2. Digisti
Merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang
di bawa kedalam lambung dan usus halus. Pada proses ini terjadi
penyerdehanaan ukuran makanan sampai dapat di absorbs oleh
intestinum.
Ringkasan proses digesti protein, lemak dan karbohidrat.
a. Digesti Karbohidrat: Proses dimulai pada mulut,dibantu oleh enzim
ptialin yang mengubah amilum menjadi maltosa.Proses dibantu
oleh enzim amilase yang dihasilkan pankreas.Lalu proses ini
dilakukan di usus halus melalui proses mekanik dan kimiawi.
b. Digesti protein:Pada digesti proteindi lambung, terjadi pengubahan
protein menjadi pepton oleh enzim pepsin. Pepton kemudian
didigesti lagi menjadi peptida yang lebih kecil di duodenum oleh
enzim tripsin yang di hasilkan pankreas.Peptida didigesti lagi
menjadi asam amino yang siap untuk diabsorbsi.
c. Digesti Lemak: Pada proses awal digesti lemak,lemak tersebut
diemulsi di lambung,lalu diurai menjadi asam lemak dan gliserol
oleh enzim lipase yang dihasilkan pankreas.Hasil penguraian akan
diabsorbsi di usus, Lambung berfungsi sebagai gudang makanan,
yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan
dengan enzim-enzim.

3. Absorpsi
Peroses penyerapan hasil pencernaan dari lumen menembus
lapisan epitel masuk ke dalam darah atau cairan limfe. Permukaan
biasanya tidak rata sehingga menambah luas permukaan yang tersedia
untuk absorpsi.
4. Defekasi
Defekasi, pada saat bahan makanan sampai dilambung, katup
ileosekal di usus buntu mengendur dengan mungkin ileum masuk ke
dalam 12usus buntu. Pada saat feses (yang terdiri atas bahan-bahan
yang tidak dicerna) sampai kedalam rektum, feses tersebut terhimpun
di dalamnya. Air dalam feses terserap ke dalam dinding rektum, dan
makin lama feses terhimpun dalam rektum, makin berkurang
kandungan airnya. Rektum menggembungkan dinding rektum
sehingga stimulasi ujung-ujung saraf sensorik, oleh sebab itu perasaan
hendak buang air besar timbul. Defekasi terjadi sebagai berikut:
a. Otot sfingter anus relaksasi
b. Otot dinding rektum berkontraksi
c. Otot dilantai pelvis berkontraksi
Tekanan didalam rongga abdomen meningkat karena kontraksi otot
diafragma dan otot dinding abdomen, keadaan ini memudahkan
defekasi.

D. Penyakit Saluran Pencernaan Pada Manusia


Penyakit pencernaan adalah semua penyakit yang terjadi pada
saluran pencernaan. Penyakit ini merupakan golongan besar dari penyakit
pada organ esofagus, lambung, duodenum bagian pertama, kedua dan
ketiga, jejunum, ileum, kolon, kolon sigmoid, dan rektum.
1. Mencret (Diare)
Gambar 18. Penyebab penyakit diare
Sumber: Tika (2022)

Diare terjadi karena adanya rangsangan yang berlebihan pada


mukosa usus sehingga gerakan otot usus meningkat dan makanan
kurang terserap secara sempurna. Diare termasuk gangguan
perncernaan yang paling sering muncul terutama pada anak-anak.
Diare akut kalau anak mencret lebih dari 4 kali sehari. Penyebabnya
bisa infeksi, bisa juga hanya karena salah makan, sebagai contoh
makanan yang tidak sesuai dengan usia anak, misalnya sudah
diberikan makan padat sebelum waktunya. Faktor kebersihan juga
menjadi sebab diare. Diare yang disebabkan bakteri atau salah makan
adalah penyebab utama gangguan pencernaan pada anak di bawah 5
tahun (Balita). Selain itu, ada juga diare akibat cacingan.

Pengobatan mencret
Pengobatan diare yang paling dianjurkan adalah memberikan oralit.
Tidak ada anak yang meninggal karena diare, yang ada meninggal
karena dehidrasi. Jadi, yang perlu diwaspadai bukan diarenya,
melainkan dehidrasinya. Selama cairan tubuhnya cukup, tak perlu
khawatir. Salah satu indikator dehidrasi adalah buang air kecilnya.
Selama kencingnya cukup, berarti tidak ada dehidrasi. Berikan oralit,
karena sudah disesuaikan dengan cairan yang dikeluarkan melalui
BAB." Oralit mengandung glukose, natrium, kalium, dan bikarbonat
untuk menggantikan cairan yang hilang lewat BAB. Sementara pada
air putih, natrium dan kaliumnya turun. Anak malah bisa kejang,
kembung, dan lemas kalau hanya tergantikan airnya saja. Yang juga
harus diperhatikan, jangan menyamakan komposisi oralit untuk anak
dan dewasa. "Pada anak, natriumnya lebih rendah. Jadi, kalau
mencretnya 2 sendok, jangan memberikan oralit segelas, mencret
setengah gelas, jangan memberikan oralit tiga gelas. Jadinya malah
hipernatrium, bisa-bisa anak mengalami koma. Kebutuhan cairan
disesuaikan dengan oralit.

2. Sembelit (Konstipasi)

Gambar 19. Sembelit


Sumber: Abdullah (2017)

Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan dengan gejala


mengalami pengerasan feses yang sulit untuk dibuang yang dapat
menyebabkan kesakitan pada penderitanya. Konstipasi dapat
disebabkan oleh pola makan, hormon, akibat samping obat-obatan, dan
juga karena kelainan anatomis. Biasanya, konstipasi disebabkan karena
defekasi yang tidak teratur sehingga feses mengeras dan sulit
dikeluarkan.

Pengobatan Sembelit (konstipasi )


Dapat dilakukan dengan mengubah pola makan, obat pencahar
(laksatif), terapi serat, dan pembedahan, walaupun pilihan terakhir
jarang dilakukan. Konstipasi hebat disebut juga dengan obstipasi.
Gangguan pada sistem pencernaan juga bisa disebabkan karena stres.
Sebab stres dapat mempengaruhi sistem saraf dalam tubuh. Sementara
penanganan untuk yang susah BAB, harus dilihat dulu apa
penyebabnya.

3. Kanker usus

Gambar 20. Kanker usus besar


Sumber: Dimas (2023)

Kanker usus merupakan penyakit ketiga yang menjadi penyebab


kematian di seluruh dunia. Penelitian sebelumnya dengan
menggunakan binatang sebagai percobaan, kandungan kalsium yang
banyak terdapat pada susu mampu melindungi usus dari serangan
kanker. Studi pada manusia juga menunjukan keseluruhan jumlah
kalsium yang dikonsumsi sangat positif dakam mengurangi tingkat
dari resiko kanker susu ini. Setiap kenaikan 1.000 miligram kalsium
sehari atau lebih akan mempu mengurangi 15% resiko dari kanker usus
pada wanita dan 10% pada pria. Konsumsi susu dan kalsium bisa
mengurangi resiko terkena kanker usus. Keju dan yoghurt juga
merupakan hasil olahan dari susu.

Pencegahan
Cara terbaik untuk mencegah dan mengurangi risiko kanker usus
adalah dengan mengkonsumsi makanan yang seimbang antara buah,
sayuran, dan kalori. untuk mengurai proses penimbunan lemak.
4. Gastritis

Gambar 21. Penyakit gastritis


Sumber: Pittara (2024)

Gastritis merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada


lapisan mukosa (lendir) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita
memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga
karena kadar asam klorida (HCl) pada lambung terlalu tinggi.

5. Apendisitis

Gambar 22. Apendisitis


Sumber: Meva (2023)

Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena


peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri
pada umbai cacing (usus buntu), akibatnya yaitu timbul rasa nyeri
dan sakit.
6. Maag

Gambar 23. Penyakit maag


Sumber: Madrosid (2022)

Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri yaitu rasa perih


pada dinding lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan
ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu karena
pikiran tegang dan pola makan yang tak teratur.

7. Tukak lambung

Gambar 24. Tukak lambung


Sumber: Ryan (2017)
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni
kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh
faktor-faktor yaitu kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan,
ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang
akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCl di lambung. Jika HCl
berlebihan, selaput lendir lambung akan rusak.

E. Cara Menjaga Sistem Pencernaan Pada Manusia


Menjaga Kesehatan Saluran Pencernaan Saluran pencernaan mesti
dirawat sebaik-baiknya, karena jika terjadi kerusakan akan sangat berat
dan sulit untuk memperbaikinya. Di bawah ini ada beberapa tindakan
menjaga dan merawat saluran pencernaan dan cara mencegah penyakit
saluran pencernaan.
1. Mencuci tangan secara cermat dengan sabun dan air sebelum
menyentuh makanan.
2. Makanan sebaiknya yang higienis.
3. Makan secara teratur dan memenuhi kebutuhan gizi yang cukup dan
seimbang.
4. Makan dalam suasana yang santai tidak tergesa-gesa. Tidaklah
dianjurkan makan dalam keadaan tegang atau gugup.
5. Jangan asal menelan, ambil cukup waktu mengunyah sehingga
tercampur dengan saliva baru kemudian menelan. Istirahat beberapa
menit setelah makan untuk memberi kesempatan pencernaan
melaksanakan tugasnya.
6. Makanan cukup sederhana namun mengandung segala keperluan
tubuh, termasuk sayuran dan buah segar.
7. Hindari kegiatan mental atau berpikir yang berat setelah makan.
Soalnya darah sebagian besar dialirkan ke perut untuk mencerna
makanan sehingga waktu berpikir menjadi tidak efisien.
8. Agar lancar buang air besar dianjurkan mengkonsumsi makanan
berserat setiap harinya dan hindari makanan yang menyebabkan
sembelit seperti keju, roti putih, dan makanan yang rendah residunya.
Makan makanan yang cukup mengandung sayuran karena sayuran
banyak mengandung serat kasar. Dalam bahasa Inggris makanan
seperti itu disebut roughages, terdiri dari sayur-sayuran yang berserat-
serat, kulit buah-buahan, jagung, dan lain-lain. Dengan rajin
mengkonsumsi sayur dan buah, buang air besar (BAB) menjadi lancar.
Serat yang terdapat di dalam keduanya bisa mendorong tinja untuk
keluar. Karena itu, anak atau orang dewasa yang kurang
mengkonsumsi buah dan sayur biasanya akan mengalami kesulitan
dalam buang air besar.
Kalau makanan yang dikonsumsi banyak mengandung serat, maka
sisa makanan relatif mampu menyerap air sehingga kotoran
mengembang, volumenya bertambah dan reflek BAB terjadi setiap
hari. Ini merupakan pola yang sehat karena kotoran dapat segera
dibuang dari tubuh. Masa transit kotoran pun menjadi lebih singkat
karena pembuangan kotoran berlangsung setiap hari. Tetapi jika
konsumsi makanan miskin serat akibatnya sisa makanan yang
menumpuk di rektum jadi lebih lama. Untuk membuangnya
memerlukan waktu sampai volumenya cukup untuk merangsang berak.
Akhirnya terjadilah sembelit dan susah buang air besar karena kotoran
berhenti bahkan mengeras. Kalaupun bisa dikeluarkan biasanya akan
berbentuk seperti kotoran kambing. Usus besar pun akan bekerja lebih
berat. Tak jarang buang air besar harus disertai mules-mules terlebih
dahulu untuk mendorong kotoran yang menumpuk itu. Kalau sampai
terjadi berhari-hari tak bisa buang kotoran, dapat dibayangkan
bagaimana akibatnya.
9. Jangan menahan-nahan bila mau BAB.
Biasakan diri buang air besar pada waktu-waktu yang tertentu.
Pengaruh sembelit pada tubuh. Orang yang sering-sering menderita
sembelit sering tidak merasa sehat badannya, pusing-pusing. Hal ini
desebabkan karena ada zat-zat yang sebenarnya harus sudah
dikeluarkan, diserap kembali oleh usus. Ada yang beranggapan, bahwa
sembelit lama-lama dapat mengakibatkan tumor usus, apendisitis,
luka-luka pada usus dan sebagainya. Hal ini belum atau tak dapat
dinyatakan kebenarannya. Yang terang terdapat ialah penyerapan
kembali dari zat-zat yang harusnya sudah hilang. Bila hal ini
berlangsung terus menerus, tentu tubuh akan menderita.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anatomi adalah suatu ilmu yang mempelajari bagian dalam
(internal) dan luar (external) dari struktur tubuh manusia dan hubungan
fisiknya dengan bagian tubuh yang lainnya, sebagai contohnya adalah
mempelajari organ uterus dan posisinya dalam tubuh. fisiologi adalah Ilmu
yang mempelajari fungsi dari tiap-tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat-
alat tubuh dan fungsinya. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan
dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan dan dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam
mulut hingga lambung. Dalam pelaksanaan proses pencernaan makanan
organ pencernaan dibantu oleh enzim dan hormon yang prosesnya berbeda
tiap organ dan mempunyai fungsi masing-masing.
Berdasarkan prosesnya pencernaan makanan pada manusia terdiri
dari proses pencernaaan mekanis yaitu pengunyahan oleh gigi dengan
dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung dan proses
pencernaan kimiawi yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-
enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar
menjadi molekul yang berukuran kecil. Setiap organ dalam sistem
pencernaan manusia memiliki peranan penting dengan fungsi yang
berbeda-beda, misalnya mulut sebagai pintu masuk makanan dimana
makanan akan dikunyah secara mekanik oleh gigi dengan unsur kimiawi
yang dimiliki oleh lidah yang mengandung enzim amylase ( Ptyalin ) akan
mempermudah proses sistem pencernaan manusia dengan menghancurkan
makanan menjadi serpihan yang lebih kecil, pada tahap berikutnya menuju
lambung disini makanan akan dipecah kembali dan diproses menjadi zat-
zat gizi yang selanjutnya diserap oleh tubuh melalui usus dan sirkulasi
darah.

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., Jane B. R., Laurence G. M. 2021. Biologi Edisi


Kelima Jilid III. Jakarta: Erlangga.

Campbell, N.A., Jane B. R., Lisa A. U., Michael L. C., Steven A.W.,
Peter V. M., and Robert B. J. 2023. Biologi Edisi Kedelapan Jilid
III. Jakarta: Erlangga.
Guyton. 2022. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Sakit. Jakarta: EGC.

Kimball, J. W. 2021. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Pearce Evelyn 2022. Anatomi & Fisiologi Untuk Paramedis.


Diterjemahkan oleh: Sri Yuliani Handoyo. Jakarta: PT Gramedia.

Syaifuddin. 2020. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan.


Jakarta: EGC
DAFTAR PUSTAKA GAMBAR

Adwinta. 2012. (Online). http://adwintaactivity.blogspot.com/2012/05/mulut.html.


Diakses pada tanggal 8 Maret 2024
Anggun. 2014. (Online). http://anggunagiel.blogspot.com/2014/06/jenis-gigi-dan-
struktur-gigi-pada.html. Diakses pada tanggal 8 Maret 2024
Rohman. 2016. (Online). https://anatomiweb.blogspot.com/2016/06/dil-anatomisi-
lingua.html. Diakses pada tanggal 9 Maret 2024
Andra. 2020. (Online). https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-
uvula/65352. Diakse pada tanggal 8 Maret 2024
Kasih. 2018. (Online). https://rskasihibu.com/2018/03/17/mengenal-parotitis/.
Diakses pada tanggal 8 Maret 2024
Ilham. 2022. (Online). https://berita.99.co/sistem-pernapasan-manusia/. Diakses
pada tanggal 8 Maret 2024
Adin. 2024. (Online). https://www.sekolahan.co.id/pengertian-fungsi-struktur-
dan-bagian-bagian-kerongkongan-esofagus/. Diakses pada tanggal 9 Maret
2024
Haruno. 2019. (Online). https://www.dictio.id/t/apa-yang-anda-ketahui-tentang-
lambung/121528. Diakses pada tanggal 9 Maret 2024
Syahrul. 2022. (Online).
https://www.medcom.id/pendidikan/tips-pendidikan/zNPj6Dgk-fungsi-
usus-besar-dalam-sistempencernaanlengkap-dengan-bagiannya. Diakses
pada tanggal 9 Maret 2024
Selma. 2023. (Online). https://www.liputan6.com/hot/read/5310167/6-ciri-ciri-
usus-buntu-kenali-penyebab-dan-pengobatannya. Diakses pada tanggal 10
Maret 2024
Bella. 2023. (Online). https://id.pinterest.com/pin/415386765614734487/. Diakses
pada tanggal 8 Maret 2024
Rafael. 2019. (Online). https://www.igastroprocto.com.br/fissura-anal/. Diakses
pada tanggal 8 Maret 2024
Ruswanti. 2019 (Online). https://www.harianhaluan.com/pendidikan/pr-
101622071/struktur-organ-hati. Diakses pada tanggal 8 Maret 2024
Madrosyid. 2022. (Online). https://www.republika.co.id/berita/nvf2q7359/gejala-
batu-empedu-sama-seperti-sakit-maag#google_vignette. Diakses pada
tanggal 9 Maret 2024
Anisa. 2022. (Online). https://www.kocostar.id/topik-belajar/mengenal-apa-itu-
sistem-pencernaan-manusia/. Diakses pada tanggal 9 Maret 2024
Tika. 2022. (Online). http://susukambinghigoatgaox.blogspot.com/2011/07/gejala-
dan-penyebab-penyakit-diare.html. Diakses pada tanggal 9 Maret 2024
Abdullah. 2017. (Online). https://refleksio.com/titik-pijat-refleksi-sembelit/.
Diakses pada tanggal 9 Maret 2024
Pittara. 2014. (Online). ttps://www.alodokter.com/gastritis. Diakses pada tanggal
9 Maret 2024
Dimas. 2023. (Online). https://www.alodokter.com/penyakit-usus-buntu. Diakses
pada tanggal 9 Maret 2024
Riyan. 2017. (Online). https://web.facebook.com/klinikdrindrajana/posts/tukak-
lambung-tukak-lambung-atau-peptic-ulcer-merupakan-kondisi-dimanaada-
luka-/10154685038616307/?locale=fa_IR&_rdc=1&_rdr/. Diakses pada
tanggal 9 Maret 2024
Meva. 2023. (Online). https://pontianak.tribunnews.com/2022/05/20/ciri-ciri-
asam-lambung-parah-dan-cara-mengatasinya-secara-alami-atau-pakaiobat-
apotek. Diakses pada tanggal 9 Maret 2024

Anda mungkin juga menyukai