Anda di halaman 1dari 37

www.aisyahuniversity.ac.

id GIZI OLAHRAGA

Oleh:
Ramadhana Komala, S.Gz., M.Si.
PENGUKURAN STATUS GIZI ATLET
PENENTUAN STATUS GIZI ATLET

Seperti pada masyarakat umum, status gizi pada atlet dapat merefleksikan
kondisi resiko penyakit baik penyakit infeksi maupun penyakit tidak menular.
Selain itu ukuran tubuh, berat badan (BB), tinggi badan (TB), komposisi tubuh
dapat juga dapat berkaitan dengan olahraga, sebagai contoh olahraga tinju,
karate mengelompokkan jenis olahraga berdasarkan BB. Pada olahraga tinju ada
kelas ringan, welter dengan klasifikasi BB yang rendah, sedangkan kelas berat
dengan BB yang lebih berat.
Pada masyarakat umum Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan salah satu
indikator yang digunakan untuk menentukan status gizi dan mengkaji resiko
seorang individu menderita penyakit. Rumus IMT adalah sebagai berikut:

IMT =
PENENTUAN STATUS GIZI ATLET

Pada individu dengan IMT>20 maka resiko menderita penyakit akan


meningkat, sebaliknya IMT<18,5 berhubungan dengan resiko kurang gizi,
anemia, menstruasi tidak teratur, resiko tinggi patah tulang dan lebih
lanjut merupakan tanda individu yang menderita anoreksia nervosa.

Menurut Kemenkes (2014):


IMT < 17: kurus dengan kekurangan berat badan tingkat berat atau
Kekurangan Energi Kronik (KEK) berat
IMT 17 - 18,5: kurus dengan kekurangan berat badan tingkat ringan atau
Kekurangan Energi Kronik (KEK) ringan
IMT 18,5 - 25: Normal
IMT 25 - 27: gemuk dengan kelebihan berat badan tingkat ringan
IMT > 27: gemuk dengan kelebihan berat badan tingkat berat
PENENTUAN STATUS GIZI ATLET

Pada atlet penggunaan IMT tidak sensitif untuk mengukur variasi


distribusi lemak, massa lemak dan massa bebas lemak pada tubuh
seseorang. Sebagai contoh, seorang atlet laki-laki yang tinggi besar
dengan BB 113,6 kg dan TB 193 cm memiliki IMT 30,5 dan
dikatakan gemuk atau obese. Namun setelah diukur tebal lemak
dibawah kulit ternyata persen lemak tubuhnya < 15 % yang berarti
komposisi tubuhnya lebih banyak massa otot yang baik untuk atlet
dan termasuk klasifikasi baik untuk atlet. Lihat Tabel 1.
Tabel 1. Klasifikasi Persen Lemak Tubuh Laki-Laki
dan Perempuan
PENENTUAN STATUS GIZI ATLET

Pengukuran tebal lemak dibawah kulit dapat dilakukan pada enam


lokasi yaitu dada, perut (abdomen), pertengahan paha, triceps,
suprailiac dan subscapula. Kemudian jumlah tebal lemak dari
beberapa lokasi ini dijumlah dan dihitung persen tebal lemak
tubuh dibawah berdasarkan tabel persen tebal lemak tubuh.
KOMPOSISI TUBUH DENGAN
OLAHRAGA & GIZI
Faktor-faktor yang mempengaruhi komposisi
tubuh
• Asupan makanan
– Makronutrien
– Mikronutrien
• Aktifitas fisik
Penambahan Berat Badan
• Positif 
u/ OR yang menggunakan kontak dan
stabilitas tubuh
Co: sepak bola, hoki es, sumo, dan cabang
olahraga lainnya.
Penambahan Berat Badan (2)
• Negatif 
menghambat pergerakan atlet.
Co: atlet lompat tinggi, lompat jauh, ballerina,
gimnastik, pelari cepat dan maraton
• Gerak tubuh
- Hukum fisika pada atlet loncat tinggi
Pengurangan Lemak Tubuh

- Teori Craig Dean


1% penurunan total berat tubuh = 1%
peningkatan kecepatan lari
Jumlah lemak tubuh Optimal bagi Atlet?
• 5-10%  Pelari cepat pria, pelari marathon, atlet angkat
beban, pesenam, pemain basket, sepak bola, perenang dan
binaragawan

• 11-15%  Atlet pria pemain baseball, pemain tenis, atlet


angkat beban membutuhkan kira-kira lemak atau di bawah
rata-rata kebutuhan individu bukan atlet.

• Beberapa ahli menyarankan atlet wanita untuk tidak


membawa lebih dari 20% lemak sedangkan ahli lainnya
mengatakan kurang dari 15%.
Jumlah lemak tubuh Optimal bagi Atlet?
• Pesenam perempuan dan pelari jarak jauh masih dapat
berlatih dengan baik dengan lemak di bawah 15%,

• Beberapa pesenam bahkan masih dapat berlatih dengan baik


meskipun memiliki persentasi lemak di bawah 10%

• Atlet perempuan yang memiliki 15-20% lemak dengan cabang


olahraga kuat (strength type) seprti pelempar cakram,
membutuhkan 25% lemak atau lebih.
Standar Komposisi Lemak Manusia
Wilmore, J.H., Buskirk, E.R., DiGirilamo, M., & Lohman, T.G. (1986). Body
Composition.

WOMEN (%) MEN (%)


Minimal fat weight 15 5
Most athlete 12 - 22 5 - 13
Optimal health 18 - 30 10 - 25
Optimal fitness 16 - 25 12 - 18
Obesity >30 >25
Persentase Lemak Tubuh
SPORT MALE FEMALE
Baseball 12-15% 12-18%
Basketball 6-12% 20-27%
Body building 5-8% 10-15%
Canoe/kayak 6-12% 10-16%
Cycling 5-15% 15-20%
Field & ice hockey 8-15% 12-18%
Gymnastics 5-12% 10-16%
Persentase Lemak Tubuh
SPORT MALE FEMALE
Football (backs) 9-12% No data

Football (lineman) 15-19% No data

High Jumpers 7-12% 10-18%

Racquetball 8-13% 15-22%

Rowing 6-14% 12-18%

Skiing 7-12% 16-22%

Swimming 9-12% 14-24%


Persentase Lemak Tubuh
SPORT MALE FEMALE
Tennis 12-16% 16-24%
Runners 8-10% 12-20%
Jumpers 7-12% 10-18%
Throwers 14-20% 20-28%
Triathlon 5-12% 10-15%
Volleyball 11-14% 16-25%
Weightlifters 9-16% No data
Wrestlers 5-16% No data
Pengukuran Lemak Tubuh

• Skinfold thickness (ketebalan lemak di bawah kulit)


1. Alat : caliper  menjepit & mengukur ketebalan
lemak di bawah kulit
2. Tingkat akurasi tergantung keahlian menggunakan
caliper
3. Hasil pengukuran untuk menentukan overweight /
obesitas
Lokasi Pengukuran Skinfold Thickness

– Triceps

– Biceps

– Subscapular
Pengukuran Lemak Tubuh
• Kelebihan pengukuran skinfold thickness :
1. Kesalahan : 3.5%
2. Murah
3. Praktis
4. Tidak banyak peralatan, peralatan mudah
dibawa(portable)
5. Menyediakan pengukuran lemak bawah kulit secara
langsung
6. Berguna mengukur pre-post diet intervensi & exercise
intervention
Pengukuran Lemak Tubuh

• Faktor kesalahan pengukuran skinfold


thickness :
1. Kualitas caliper
2. Keahlian pengukur mengukur
3. Faktor subjek (udema, terlalu kurus)
Perencanaan Makan Atlet yang Sehat Untuk
Menurunkan Lemak Tubuh

• Tujuan : Tentukan target BB & tebal lemak dibawah kulit yang


realistik, target jangka pendek dan jangka panjang.
• Waktu : Penurunan BB 0,5 - 1 kg per minggu atau  5-10
mmpengukuran skinfold per 2 minggu.
• Asupan energi : Mengurangi 500-1000 Kalori kebutuhan energi.
Pengurangan energi yang lebih ekstrim penyesuaian
metabolik tubuh. Intake energi untuk waktu lama 1500-1800
Kalori untuk pria.
Perencanaan Makan Atlet yang Sehat Untuk
Menurunkan Lemak Tubuh (2)

• Asupan protein : Diet rendah kalori ini tetap memenuhi


kebutuhan protein 1,2-1,6 g/kgBB/hari.
• Asupan lemak : makan sedikit lemak dan minyak. Asupan
lemak yang rendah penting untuk menghasilkan lemak
tubuh yang rendah.
• Vitamin dan mineral : Pilihlah makanan yang rendah kalori
namun mengandung vitamin dan mineral.
Perencanaan Makan Atlet yang Sehat Untuk
Menurunkan Lemak Tubuh

• Kemudahan : Perencanaan kebiasaan makan yang baru cocok


dengan gaya hidup, gunakan bahan makanan yang tersedia di
sekitarnya. Ahli gizi dapat membantu memperbaiki kebiasaan
makan yang lama.
• Tujuan jangka panjang : atlet mempertahankan kebiasaan
makan yang baru tersebut untuk mencapai penurunan lemak
tubuh.
• Kenikmatan : memasukkan beberapa makanan favorit atlet,
mungkin dalam jumlah sedikit atau pada acara-acara
tertentu/spesial. Sehingga atlet merasa senang.
LEAN BODY MASS
• Lean Body Mass, terdiri dari:
– Cairan tubuh,
– Elektrolit,
– Tulang, dan
– Otot
CAIRAN TUBUH
• 60% dari total berat badan orang dewasa
terdiri dari air.
• Jumlah air yang terdapat di dalam tubuh
tergantung kandungan lemak & otot  variasi
presentase kandungan air dalam tubuh  50-
70% dari total berat badan orang dewasa.
• Atlet biasanya mengandung lebih banyak air
jika dibandingkan dengan tubuh non atlet.
CAIRAN TUBUH
• Sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling
tinggi  sel-sel otot dan organ-organ pada
rongga badan, seperti paru-paru atau jantung.
• Sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling
rendah  sel-sel jaringan seperti tulang atau gigi.
• Tubuh kehilangan cairan sebesar 2,5 L/hari
• Konsumsi cairan yang ideal  1 ml air untuk
setiap 1 kkal konsumsi energi tubuh  8-10 gelas
(1 gelas=240 ml)
CAIRAN TUBUH
• Fungsi:
– Pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat, vitamin, dan mineral
serta sebagai pembawa oksigen (O2 ) ke dalam sel-sel tubuh.
– Mengeluarkan produk samping hasil metabolisme seperti karbon
dioksida (CO2 ) dan juga senyawa nitrat.
– Pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti mata, mulut & hidung.
– Pelumas dalam cairan sendi tubuh.
– Katalisator reaksi biologik sel pelindung organ dan jaringan tubuh serta
– Membantu dalam menjaga tekanan darah & konsentrasi zat terlarut.
– Air di dalam tubuh juga akan berfungsi sebagai pengatur panas untuk
menjaga agar suhu tubuh tetap berada pada kondisi ideal yaitu ± 37
°C.
CAIRAN TUBUH
Distribusi cairan di dalam tubuh :

TOTAL CAIRAN TUBUH


Cairan Cairan ekstraseluler
intraseluler 33%
67% Cairan intertisial Cairan intravasculer
75% 25%
ELEKTROLIT
• 2 jenis elektrolit, kation (muatan positif) dan anion
(muatan negatif).
• Kation  Natrium, kalsium
• Anion  Klorida, bikarbonat
• Fungsi:
– Menjaga tekanan osmotik tubuh,
– Mengatur pendistribusian cairan ke dalam kompartemen
badan air (body’s fluid compartement), menjaga pH tubuh,
– Terlibat dalam setiap reaksi oksidasi dan reduksi,serta
– Ikut berperan dalam setiap proses metabolisme
TULANG
• Atlet berisiko mengalami defisiensi kalsium yang dapat
berlanjut kepada fraktur, karena:
– mineralisasi tulang meningkat terhadap stress olahraga
– konsentrasi kalsium darah pada atlet dijaga dalam batas
normal, bahkan saat asupan kalsium rendah
• Salah satu pencegahan protein whey  kandungan
kalsium sebesar 500—2000 mg dan laktoferin.
• Laktoferin pada protein whey menstimulus proliferasi
sel osteoblast dan tulang muda
OTOT
• Kandungan otot dalam tubuh sebesar 40%
dari BB
• Otot terdiri dari:
– 70% air
– 22% protein
– Sisanya karbohidrat, lemak, dan mineral
• Aktivitas yang tinggi dapat meningkatkan
massa otot
Any Questions???
JAZAKUMULLAH KHAIRAN

Anda mungkin juga menyukai