1. Endurence
Ex: senam,sepak bola, bola basket, bersepeda, ski, dll
2. Speed power
Ex: renang (jarak dekat), sprint, bersepeda (jarak
dekat), dll.
3. Power
Ex: tinju, gulat, angkat beban dan lempar cakram.
• Pada dasarnya pengaturan gizi untuk atlet adalah
sama dengan pengaturan gizi untuk masyarakat biasa
yang bukan atlet, dimana perlu diperhatikan
keseimbangan antara energy yang diperoleh dari
makanan dengan energy yang diperlukan pada waktu
latihan, pertandingan dan pada waktu istirahat
Kebutuhan Zat Gizi Atlet
Olahraga
Zat gizi
Power Endurance Sprint Permainan
KH 45-50% 60-65% 50-60% 50-60%
Lemak 30-35% 25-30% 25-30% 30-35%
Protein 17-20% 12-15% 16-18% 12-15%
Cabang Olahraga Angkat besi, tolak Marathon, lari Lari 100, 200 Sepak bola,
peluru, tinju jarak m.eter, renang bola voli, bola
menengah, lari 25 meter, basket, sepak
jarak jauh, sepeda takraw, bulu
renang diatas velodrome tangkis, tenis
400m, sepeda meja, tenis
road race lapangan
ENERGI
Wanita
3-9 (22.5 x BB ) + 499
10-17 (12.2 x BB ) + 746
18-29 (14.7 x BB ) + 496
30-60 ( 8.7 x BB ) + 829
>60 (10.5 x BB ) + 496
Spesific Dynamic Action (SDA)
1. Fase persiapan
a. Tahap persiapan umum
Dalam fase persiapan umum dilakukan persiapan
pemenuhan zat-zat gizi sesuai status kesehatan awal,
status kebugaran (kapasitas jantung-paru, kekuatan
otot), kondisi fisik, antropometri atlet (bentuk
tubuh/somatotype)dan psikologik atlet
b. Fase persiapan khusus
Dalam fase ini, volume latihan sudah tinggi dan
intensitas latihan mulai meningkat. Upaya pemenuhan
zat gizi harus sesuai dengan volume dan intensitas
latihan. Selama tahap persiapan asupan KH berkisar 3-7
gram/KgBB/hari. Rentang asupan KH ini disesuaikan
dengan besar kecilnya volume dan intensitas latihan.
Pada awal program dengan volume dan intensitas
latihan belum terlalu tinggi, atlet diberi asupan KH
mulai dari 5 gram/kgBB/hari dan semakin ditingkatkan
sesuai dengan peningkatan volume dan intensitas
latihannya. Asupan protein berkisar 1,2-
2,5gram/kgBB/hari.
Berikut adalah 3 jenis zat gizi yang harus dikonsumsi oleh
atlet dalam memenuhi kebutuhan gizinya menjelang
pertandingan:
• Karbohidrat
Asupan makanan dari zat gizi KH yang dibutuhkan sebesar
60-70%, dari KH sederhana dan komplek.
• Lemak
Zat gizi lemak yang dibutuhkan oleh tubuh atlet dari
Trigliserida dan kolesterol dengan proporsi antara 20-25%.
• Protein
Protein yang dibutuhkan atlet sebesar 10-15%, dari sumber
hewani dan nabati. Disesuaikan dengan cabang
olahraganya.
2. Tahap kompetisi/pertandingan
Selama tahap kompetisi/pertandingan intensitas
latihan semakin tinggi, termasuk meningkatkan
kekuatan, daya tahan otot dan kecepatan. Jika durasi
dan intensitas latihan meningkat maka asupan KH juga
harus meningkat untuk mendukung tuntutan
kebutuhan fisik yang lebih tinggi.
• Asupan KH berkisar 5-12 gram/kgBB/hari. Asupan
protein bermanfaat untuk menstabilkan kadar
glukosa dalam darah. Apabila konsumsi KH
meningkat maka konsumsi protein diturunkan.
• Atlet dengan dominasi pengembangan kekuatan dan
power memerlukan asupan protein berkisar 1,7-2,0
gram/kgBB/hari untuk meningkatkan massa ototnya.
• Sedangkan atlet endurance yang lebih
mengembangkan kemampuan kardiovaskuler
membutuhkan asupan protein berkisar 1,2-1,7
gram/kgBB/hari. Asupan lemak berkisar 1-1,5
gram/kgBB/hari disesuaikan dengan kebutuhan atlet.
Kebutuhan cairan sangat penting, baik sebelum,
selama maupun sesudah bertanding
a. Fase pra kompeteisi/pertandingan
• Kebutuhan zat gizi cukup dan seimbang dengan asupan
protein lebih tinggi.
• Kebutuhan cairan dan elektrolit harus tetap
diperhitungkan sesuai dengan peningkatan intensitas
latihan. Sebelum bertanding (30-60 menit)
mengkonsumsi cairan sebanyak 150-250 ml dengan suhu
sekitar 10o C (air dingin) lebih baik daripada air hangat,
oleh karena air dingin lebih cepat diserap oleh usus,
sehingga waktu pengosongan lambung lebih cepat.
Pemberian air dalam jumlah yang sama dianjurkan pada
atlet pada saat beristirahat diantara pertandingan.
Selama bertanding atlet dianjurkan minum secara teratur
setiap 10-15 menit sebanyak 150-250 ml.
b. Fase Kompetisi/pertandingan utama
• Pada fase kompetisi utama/pertandingan, kebutuhan
zat gizi sesuai dengan kebutuhan menghadapi
kompetisi utama, yaitu menurunkan jumlah protein,
meningkatkan karbohidrat sesaat serta peningkatan
kebutuhan cairan dan elektrolit.
• Pada pertandingan yang lebih dari 1 jam, atlet
memerlukan cairan pengganti keringat yang
dikeluarkan oleh tubuh atlet, apalagi bila olahraga
dalam cuaca panas dan kelembaban tinggi. Cairan
sebaiknya mengandung KH (5-7%), natrium (10-
20mmol/L) dan kalium (4-5mmol/L).
Pengaturan gizi selama Fase Kompetisi
Utama/Pertandingan terdiri dari sub fase:
A. Sebelum pertandingan
• Tujuan pengaturan diet sebelum pertandingan adalah
untuk menyediakan cadangan energy dan cairan
sehingga atlet dapat bertandingdalam kondisi terbaik.
• Atlet sebaiknya mengkonsumsi makanan lengkap 3-4 jam
sebelum bertanding, agar usus diberi kesempatan untuk
mencerna dan menyerap makanan, sehingga saat
bertanding lambung sudah dalam keadaan kosong.
Makanan yang masih tersisa di lambung dapat
menyebabkan gangguan perut, mual dan kram.
• Makanan sebelum bertanding harus dirancang agar
menunjang performa atlet dengan
memperhitungkan jenis olahraga, lama dan
intensitas pertandingan, yaitu makanan yang mudah
dan cepat dicerna, cepat menjadi energy serta tidak
menimbulkan masalah lambung. Menu makanan
tersebut terdiri dari tinggi KH, cukup protein, rendah
lemak, rendah serat, cukup vitamin, mineral dan air.
Pola hidangan yang dikonsumsi atlet sesaat menjelang
pertandingan adalah sebagai berikut: