Anda di halaman 1dari 56

PENDAHULUAN

GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN

Marianawati Saragih,M.Gizi
Jurusan Gizi Poltekkes Tasikmalaya
Materi Pembelajaran

• Pengertian daur kehidupan


• Faktor –faktor yg berpengaruh terhadap kesehatan dan gizi dalam
daur kehidupan
• Menterjemahan AKG ke dalam anjuran menu sehari berbagai
golongan usia
• Menterjemahkan standar makanan ke menu
• Praktek studi kasus
Pendahuluan

• Daur kehidupan sering juga disebut dengan siklus kehidupan.


• Daur dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti peredaran masa
atau tahun sedangkan siklus berarti putaran waktu yang di
dalamnya terdapat rangkaian kejadian yang berulang-ulang secara
tetap dan teratur.
Definisi Daur Kehidupan

• Dalam kehidupan manusia, daur atau siklus kehidupan berkaitan


dengan tumbuh kembang.

• Menurut Almatsier (2011) pertumbuhan berarti bertambahnya


jumlah dan ukuran sel sedangkan perkembangan berarti
peningkatan fungsi sel, jaringan, organ tubuh dalam bentuk yang
kompleks
• Pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara bersamaan
menjadi satu kesatuan pada setiap tahapan dalam daur atau siklus
kehidupan manusia.

• Tumbuh kembang dimulai dengan pembentukan embrio dan


diferensiasi sel-sel pada saat pembentukan janin pada saat ibu
hamil, kemudian melahirkan bayi hingga menjadi manusia dewasa.
• Tahapan daur atau siklus kehidupan terdiri dari masa kehamilan,
masa menyusui, masa bayi, masa balita, masa usia sekolah, masa
remaja, masa usia dewasa dan masa usia lanjut.

• Pada usia tertentu terjadi puncak pertumbuhan di mana


pembentukan sel lebih banyak daripada pemecahan sel.
• Setelah puncak pertumbuhan tersebut tercapai jumlah pemecahan
sel lebih banyak dari pembentukan sel, pada saat ini proses
penuaan atau aging dapat mulai terjadi.

• Pada daur atau siklus kehidupan manusia, masa pertumbuhan yang


paling cepat adalah masa pertumbuhan bayi dan remaja.

• Sebagai contoh berat badan bayi sehat akan naik 300% pada usia 1
tahun. Pada usia remaja berat badan (BB) naik 50% dan tinggi
badan (TB) naik 20%.
Sumber: Mencintai & Menikmati Tiga Siklus Kehidupan dengan Sempurna, Kompasiana, Agustus
2017 dalam Pritasari, dkk. 2017
Masalah Gizi Berdasarkan Daur Kehidupan

• Pendekatan siklus atau daur kehidupan penting dipelajari karena


kondisi kesehatan pada satu tahap dapat dipengaruhi oleh tahap
sebelumnya.

• Sebagai contoh keadaan remaja putri yang sehat, tidak anemia


akan mempengaruhi kondisi pada wanita usia subur (WUS) yang
sehat dan tidak anemia juga.
• Lebih jauh kondisi wanita usia subur yang sehat akan
mempengaruhi kondisi ibu hamil yang sehat dan melahirkan bayi
yang sehat.
• Sebaliknya ibu hamil yang Kurang Energi Kronik (KEK) akan
meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah (BBLR).
• Bayi dengan BBLR jika tidak diintervensi dengan baik dapat menjadi
anak balita yang menderita Kurang Energi Protein (KEP).

• Balita perempuan dengan KEP berpotensi tumbuh menjadi remaja


putri dengan gangguan pertumbuhan atau KEK yang pada akhirnya
berisiko menjadi ibu hamil yang KEK
Sumber: Nutrition challenges in the next decade, Food and nutrition Bulletin, 2003 dalam
Pritasari, dkk. 2017
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan
Gizi Dalam Daur Kehidupan

• Keadaan kesehatan setiap individu pada setiap tahap daur


kehidupan dipengaruhi secara langsung oleh dua faktor utama
yaitu konsumsi makanan dan adanya penyakit infeksi.

• Sedangkan penyebab tidak langsung adalah ketersediaan pangan


di tingkat keluarga, asuhan ibu dan anak serta pelayanan
kesehatan.
• Sebagai contoh seorang anak balita yang mengalami gizi buruk,
setelah diteliti ternyata konsumsi makanannya kurang dari
kebutuhan yang dianjurkan.
• Selain kurangnya konsumsi makanan, anak balita tersebut juga
menderita TBC.
• Untuk mengatasinya selain memenuhi konsumsi makanan anak
tersebut, perlu juga menyembuhkan penyakit TBC-nya sehingga
makanan yang dikonsumsi dapat meningkatkan BB anak tersebut.
Sumber: Excutive Summary of The Lancet Maternal and Child Nutrition Series, Lancet
2013 dalam Pritasari, dkk. 2017
Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau
Recommended Dietery Allowance
(RDA)
Pengertian AKG

• Suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi semua orang
menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktivitas tubuh
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.

• AKG merupakan kecukupan pada tingkat konsumsi sedangkan


pada tingkat produksi dan penyediaan perlu diperhitungkan
kehilangan dan penggunaan lainnya dari tingkat produksi sampai
tingkat konsumsi
Manfaat AKG

Yaitu sebagai acuan :


1. Dalam menilai kecukupan gizi
2. Dalam menyusun makanan sehari-hari termasuk perencanaan
makanan di institusi
3. Dalam perhitungan dalam perencanaan penyediaan pangan
tingkat regional maupun nasional
4. Dalam pendidikan gizi serta sebagai acuan label pangan yang
mencantumkan informasi nilai gizi.
Cara menggunakan AKG

1. Lihat tabel AKG pada usia dan jenis kelamin seorang individu yang
ingin dipelajari.
2. Perhatikan BB-nya, jika BB individu yang ingin diketahui kebutuhan
atau kecukupan gizinya berbeda dengan BB di tabel AKG maka
lakukan koreksi BB.
3. Kemudian hitung kecukupan atau kebutuhan energi dan zat gizi
berdasarkan BB yang telah dikoreksi.
4. Sebagai contoh, jika seorang anak laki-laki A usia 8 tahun, BB 24
kg, maka BB standar di Tabel 1.1 AKG adalah 27 kg.
• Sehingga faktor koreksi BB adalah BB anak saat ini/BB standar
pada tabel AKG yaitu 24/27 = 0.88.
• Kecukupan energi dan protein anak laki-laki A usia 8 tahun adalah
1850 Kalori, protein 49 g
• Maka :

- kecukupan/kebutuhan energi untuk anak tersebut adalah


0.88 x 1850= 1628 Kalori
- kecukupan/kebutuhan protein adalah 0.88 x 49 g= 43,12 g.
Kekurangan AKG

• Angka-angka yg ada sifatnya relatif, bisa secara periodik direvisi


sesuai dengan hasil penelitian

• Angka yg ada adalah angka rata-rata/perkiraan dan hanya bisa


dipakai untuk kelompok orang sehat, tdk untuk kelompok orang
sakit, kurang gizi dsb

• Perlu memperhatikan adanya interaksi berbagai zat gizi agar agar


keseimbangan zat–zat gizi yang dikonsumsinya dapat tercapai
(14 kolom) Vit A Vit D Vit E Vit K Vit B1 Vit B2 Vit B3 Vit B 5 Vit B6 Vit B9 Vit B12 Biotin Kolin Vit C
(mcg) (mcg) (mg) (mcg) (mg) (mg) (mg) (m g ) (mg) (mcg) (mcg) (mcg) (mg) (mg)
Bayi 0 – 6 bulan 375 5 4 5 0,3 0,3 2 1 ,7 0,1 65 0,4 5 125 40
Bayi 7 – 11 bulan 400 5 5 10 0,4 0,4 4 1 ,8 0,3 80 0,5 6 150 50
Anak 1-3 tahun 400 15 6 15 0,6 0,7 6 2 ,0 0,5 160 0,9 8 200 40
Anak 4-6 tahun 450 15 7 20 0,8 1,0 9 2 ,0 0,6 200 1,2 12 250 45
Anak 7-9 tahun 500 15 7 25 0,9 1,1 10 3 ,0 1,0 300 1,2 12 375 45
Laki-laki 10-12 tahun 600 15 11 35 1,1 1,3 12 4 ,0 1,3 400 1,8 20 375 50
Laki-laki 13-15 tahun 600 15 12 55 1,2 1,5 14 5 ,0 1,3 400 2,4 25 550 75
Laki-laki 16-18 tahun 600 15 15 55 1,3 1,6 15 5 ,0 1,3 400 2,4 30 550 90
Laki-laki 19-29 tahun 600 15 15 65 1,4 1,6 15 5 ,0 1,3 400 2,4 30 550 90
Laki-laki 30-49 tahun 600 15 15 65 1,3 1,6 14 5 ,0 1,3 400 2,4 30 550 90
Laki-laki 50-64 tahun 600 15 15 65 1,2 1,4 13 5 ,0 1,7 400 2,4 30 550 90
Laki-laki 65-80 tahun 600 20 15 65 1,0 1,1 10 5 ,0 1,7 400 2,4 30 550 90
Laki-laki >80 tahun 600 20 15 65 0.8 0,9 8 5 ,0 1,7 400 2,4 30 550 90

Perempuan 10-12 tahun 600 15 11 35 1,0 1,2 11 4 ,0 1,2 400 1,8 20 375 50
Perempuan 13-15 tahun 600 15 15 55 1,1 1,3 12 5 ,0 1,2 400 2,4 25 400 65
Perempuan 16-18 tahun 600 15 15 55 1,1 1,3 12 5 ,0 1,2 400 2,4 30 425 75
Perempuan 19-29 tahun 500 15 15 55 1,1 1,4 12 5 ,0 1,3 400 2,4 30 425 75
Perempuan 30-49 tahun 500 15 15 55 1,1 1,3 12 5 ,0 1,3 400 2,4 30 425 75
Perempuan 50-64 tahun 500 15 15 55 1.0 1,1 10 5 ,0 1,5 400 2,4 30 425 75
Perempuan 65-80 tahun 500 20 15 55 0,8 0,9 9 5 ,0 1,5 400 2,4 30 425 75
Perempuan >80 tahun 500 20 15 55 0,7 0,9 8 5 ,0 1,5 400 2,4 30 425 75
Tambahan Bumil Timester 1 +300 +0 +0 +0 +0,3 +0,3 +4 +1,0 +0,4 +200 +0,2 +0 +25 +10
Tambahan Bumil Trimester 2 +300 +0 +0 +0 +0,3 +0,3 +4 +1,0 +0,4 +200 +0,2 +0 +25 +10
Tambahan Bumil Trimester 3 +350 +0 +0 +0 +0,3 +0,3 +4 +1,0 +0,4 +200 +0,2 +0 +25 +10
Tambahan Busui 6 bln +350 +0 +4 +0 +0,3 +0,4 +3 +2,0 +0,5 +100 +0,4 +5 +75 +25
Tambahan Busui 6 bln kedua +350 +0 +4 +0 +0,3 +0,4 +3 +2,0 +0,5 +100 +0,4 +5 +75 +25
(13 kolom) Besi Fluor Fosfor Iodium Kalium Kalsium Kromium Magnesium Mangan Natrium Selenium Seng Tembaga
(mg) (mg) (mg) (mcg) (mg) (mg) (mcg) (mg) (mg) (mg) (mcg) (mg) (mcg)
Bayi 0–6 - - 100 90 500 200 - 30 - 120 5 - 200
Bayi 7 – 11 7 0.4 250 120 700 250 6 55 0,6 200 10 3 220
Anak 1-3 tahun 8 0.6 500 120 3000 650 11 60 1,2 1000 17 4 340
Anak 4-6 tahun 9 0.9 500 120 3800 1000 15 95 1,5 1200 20 5 440
Anak 7-9 tahun 10 1.2 500 120 4500 1000 20 120 1,7 1200 20 11 570
Laki-laki 10-12 13 1.7 1200 120 4500 1200 25 150 1,9 1500 20 14 700
Laki-laki 13-15 19 2.4 1200 150 4700 1200 30 200 2,2 1500 30 18 800
Laki-laki 16-18 15 2.7 1200 150 4700 1200 35 250 2,3 1500 30 17 890
Laki-laki 19-29 13 3.0 700 150 4700 1100 35 350 2,3 1500 30 13 900
Laki-laki 30-49 13 3.1 700 150 4700 1000 35 350 2,3 1500 30 13 900
Laki-laki 50-64 13 3.1 700 150 4700 1000 30 350 2,3 1300 30 13 900
Laki-laki 65-80 13 3.1 700 150 4700 1000 30 350 2,3 1200 30 13 900
Laki-laki >80 tahun 13 3.1 700 150 4700 1000 30 350 2,3 1200 30 13 900

Perempuan 10-12 20 1.9 1200 120 4500 1200 21 155 1,6 1500 20 13 700
Perempuan 13-15 26 2.4 1200 150 4500 1200 22 200 1,6 1500 30 16 800
Perempuan 16-18 26 2.5 1200 150 4700 1200 24 220 1,6 1500 30 14 890
Perempuan 19-29 26 2.5 700 150 4700 1100 25 310 1,8 1500 30 10 900
Perempuan 30-49 26 2.7 700 150 4700 1000 25 320 1,8 1500 30 10 900
Perempuan 50-64 12 2.7 700 150 4700 1000 20 320 1,8 1300 30 10 900
Perempuan 65-80 12 2.7 700 150 4700 1000 20 320 1,8 1200 30 10 900
Perempuan >80 tahun 12 2.7 700 150 4700 1000 20 320 1,8 1200 30 10 900
Tambahan Bumil Timester 1 +0 +0 +0 +70 +0 +200 +5 +40 +0,2 +0 +5 +2 +100
Tambahan Bumil Trimester +9 +0 +0 +70 +0 +200 +5 +40 +0,2 +0 +5 +4 +100
Tambahan Bumil Trimester +13 +0 +0 +70 +0 +200 +5 +40 +0,2 +0 +5 +10 +100
Tambahan Busui 6 bln +6 +0 +0 +100 +400 +200 +20 +0 +0,8 +0 +10 +5 +400
Tambahan Busui 6 bln +8 +0 +0 +100 +400 +200 +20 +0 +0,8 +0 +10 +5 +400
Kekurangan AKG

1. Angka-angka yg ada sifatnya relatif, bisa secara periodik direvisi


sesuai dengan hasil penelitian

2. Angka yg ada adalah angka rata-rata/perkiraan dan hanya bisa


dipakai untuk kelompok orang sehat, tdk untuk kelompok orang sakit,
kurang gizi dsb
3. Perlu memperhatikan adanya interaksi berbagai zat gizi agar agar
keseimbangan zat–zat gizi yang dikonsumsinya dapat tercapai

4. Berat badan yg tercantum dlm AKG sudah tertentu, sehingga bila BB


berbeda dgn yg ada pd tabel dianjurkan untuk menghitung koreksi
sendiri, terutama untuk kecukupan energi dan protein
Tabel Komposisi Pangan
Indonesia (TKPI)
Pengertian TKPI

• Data base yang menggabungkan semua data komposisi zat gizi


makanan Indonesia menjadi satu buku disebut TKPI.

• Data komposisi bahan makanan ini memiliki berbagai jenis nama


antara lain daftar komposisi bahan makanan (DKBM) atau TKPI
Manfaat TKPI

• Untuk mengkaji asupan gizi klien dan konsumen


• Merencanakan dan evaluasi pemenuhan kecukupan makanan dan
diet
• DKBM atau TKPI dibuat untuk mempermudah pengguna untuk mencari
data komposisi zat gizi makanan.

• Dalam TKPI tahun 2009 ada total 1115 jenis jumlah makanan/bahan
makanan, yang terdiri dari :

• Kelompok makanan, serealia sebanyak 134 jenis, umbi ada 87 jenis,


kacang-kacangan ada 144 jenis, sayuran ada 227 jenis, buah ada 119 jenis,
daging dan unggas ada 122 jenis, ikan ada 175 jenis, telur ada 22 jenis,
susu ada 16 jenis, lemak ada 14 jenis, gula, sirup ada 18 jenis.
• Jumlah komponen zat gizi yang dapat diketahui dari TKPI ada 21
jenis zat gizi antara lain energi, zat gizi makro yaitu protein,
karbohidrat, lemak serta vitamin dan mineral.

• Berat bahan makanan yang menjadi dasar perhitungan kandungan


zat gizinya dihitung per 100 gram bagian yang dapat dimakan
(BDD).
• BDD digunakan untuk memperkirakan bahan makanan yang
dipesan, misal BDD pisang raja 75% maka untuk memperoleh 50 g
pisang raja yang dapat dimakan maka pisang raja yang dibeli atau
dipesan adalah 100/75 x 50 g = 66,5 g.
Bagaimana cara menggunakan TKPI?

• Sebagai contoh, jika Anda ingin mengetahui kandungan energi dan


serat beras merah, maka lihatlah pada kelompok serealia, untuk
beras merah. Misalnya berat beras merah yang ingin diketahui
adalah 50 g maka kandungan energi 50 g beras merah adalah 32
kkal dan serat 0,15 g.

• Sebaiknya anda memiliki table TKPI !!!!!!!


Daftar Bahan Makanan Penukar
(DBMP)
Pengertian DBMP

• DBMP adalah suatu daftar yang berisi daftar nama bahan makanan, berat
dalam ukuran rumah tangga (URT), berat dalam gram serta kandungan
energi, protein, karbohidrat dan lemak dari makanan tersebut.

• Dalam daftar tersebut ada beberapa bahan makanan yang nilai gizinya
sama untuk berat yang berbeda.

• Bahan makanan dalam DBMP dapat ditukar dengan bahan makanan yang
dengan nilai gizi yang sama.

• Sehingga kita dapat menukar bahan makanan dengan bahan makanan


dengan nilai gizi yang sama dalam satu satuan penukar.
• DBMP terdiri dari delapan golongan. Bahan makanan dengan nilai
gizi yang sama hanya dapat ditukar dengan bahan makanan pada
golongan yang sama.

• Bahan makanan tidak dapat ditukar dengan bahan makanan pada


golongan lain karena kandungan gizinya berbeda.

• Sebagai contoh jika Anda makan nasi 3/4 gelas kemudian ingin
makan roti maka Anda dapat mengonsumsi 70 g atau 3 iris roti
sebagai pengganti nasi
• DBMP dapat menghitung kandungan energi dan zat gizi dari
makanan sehari kita dengan cepat jika dibandingkan dengan TKPI.

• Namun kekurangannya DBMP tidak dapat menghitung kandungan


vitamin dan mineral

• Sebaiknya Anda memiliki table DBMP !!!!


Bagaimana cara menggunakan DBMP

• Sebagai contoh Tn G makan pagi : nasi 1 piring sedang, telor


ceplok 1 buah, lalap timun 1/2 piring kecil.

• Berdasarkan DBMP kita dapat menghitung, kandungan energi


makan pagi adalah 300 kkal dan 11 g protein.
• Daftar Bahan Makanan Penukar (DKBM), dibagi dalam 8 golongan
yaitu:
1. Bahan makanan sumber KH
2. Bahan makanan sumber protein hewani
3. Bahan makanan sumber protein nabati
4. Sayuran
5. Buah-buahan
6. Susu
7. Minyak
8. Gula
Untuk tiap golongan bahan makanan disusun daftar bahan
makanan dlm jumlah (dinyatakan dalam ukuran rumah tangga/URT) yg
zat gizinya ekuivalen/setara dlm hal energi, KH, lemak dan protein.
Bahan makanan itu dapat saling dipertukarkan
Satuan Penukar dan Zat Gizi Delapan Golongan Bahan
Makanan

No Golongan Ukuran Energi KH Lemak Protein


Kkal Gram gram Gram
urt gram

1 Sumber KH ¾ gls 100 175 40 - 4


2 Protein hewani 1 ptg 35 75 - 5 7
daging sapi sdg
3 Protein nabati 2 ptg 50 75 7 3 5
tempe sdg
4 Sayuran 1 gls 100 25 5 - 1
5 Buah pepaya 1 ptg 110 50 12 - -
sdg
6 Susu sapi 1 gls 200 125 10 6 7
7 Minyak 1 sdt 5 50 - 5 -
8 Gula pasir 1 sdm 13 50 12 - -
STANDAR MAKANAN
Pengertian Standar Makanan

• Ukuran dan mutu dari makanan yang telah ditentukan


yang mengarah pada tujuan atau diperuntukkan bagi
manusia.
Contoh Standar Makanan
No Bahan Makanan Penukar Energi KH Lemak Protein

1 Karbohidrat 6 1050 240 - 24


2 Hewani lemak sdg 2 150 - 10 14
Hewani lemak tinggi 1 75 - 5 7
3 Protein nabati 3 225 21 15 9
tempe
4 Sayuran 3 75 15 - 3
5 Buah pepaya 3 150 36 - -
6 Susu sapi 1 125 10 6 7
7 Minyak 3 150 - 15 -
8 Gula pasir 1 50 12 - -
2050 334 51 64
Anjuran Jumlah Porsi Sehari Berdasarkan Kebutuhan Gizi
Kecukupan Energi Jumlah Porsi Bahan Makanan (p)
(Kalori)
Nasi Tempe Daging Sayur Buah Gula Minyak

1300 3 3 2 2 3 0 3
1500 3½ 3 2 3 3 2 4
1700 4 3 2 3 4 2 5
1900 4½ 3 2½ 3 4 2 5
2100 5 3 3 3 4 2 6
2300 6 3 3 3 4 2 6
2500 7 3 3 3 4 2 6
2800
Catatan :
8 3 3 3 5 2 7
1 porsi nasi : 100 gram 1 Porsi daging : 35 gram
1 Porsi sayur : 100 gram 1 Porsi Minyak: 5 gram
1 Porsi Buah : 100 gram 1 Porsi Gula : 10 gram
1 Porsi tempe : 50 gram 1 Porsi Susu :200 ml
Distribusi Makanan Sehari

NO WAKTU MAKAN %

1 Makan Pagi 25
Snack Pagi 10

2 Makan Siang 30
Snack Sore 10

3 Makan Malam 25
Contoh Pembagian Makanan Sehari

Penukar
Gol BM
Pagi Snack Siang Snack Malam Snack

Karbohidrat 1 1 1

Pr Hewani 1 1 1

Pr Nabati 1 1/2 1 1/2 1

Sayuran 1 1 1 1

Buah 1 1 1 1

Minyak 1 1/2 1/2 1

Susu 1 1

Gula 1 1
CONTOH SUSUNAN MENU SEHARI
WAKTU BAHAN PORSI BERAT
MENU URT ENERGI PROTEIN
MAKAN MAKANAN (P) (gr)
PAGI NASI NASI 1 ¾ GLS 100 175 4
TELUR DADAR TELUR AYAM 1 1 btr 60
MINYAK ½ ½ sdm 2,5
OSENG SAYURAN KAC. PANJANG ½ ½ gls 50
MINYAK ½ ½ sdm 2,5
TEMPE BACEM TEMPE 1 2 ptg sdg 50
SNACK THE MANIS GULA PASIR 1 1 sdm 10
BISKUIT BISKUIT 1 4 biji 50
SIANG NASI NASI 2 1 ½ gls 200 350 8
IKAN GORENG IKAN BANDENG 1 1 ptg sdg 50
MINYAK 1 1 sdm 5
PEPES TAHU TAHU 1 1 ptg bsr 50
URAP SAYURAN TAUGE, KAC. 1 1 gls 100
PANJANG,
BAYAM
KELAPA PARUT 1 1 ptg kcl 30
BUAH PISANG 1 1 bh 50
SNACK KOLAK UBI UBI ½ ½ ptg sdg 50
SORE SANTAN 2 2 ptg kcl 60
GULA MERAH 2 2 sdm 20
MALAM NASI NASI 1½ 1 1/8 gls 150
AYAM PANGGANG AYAM 1 1 ptg sdg 100
TEMPE GORENG TEMPE 1 1 ptr sdg 50
MINYAK 1 1 sdm 5
BENING BAYAM BAYAM 1 1 gls 100
BUAH MANGGA 1 1 buah sdg 50
Perhitungan kebutuhan energi & zat-zat gizi

• Metode Cooper
BMR : 1 kal x 24 x BBI (kg) =A
Aktifitas : ……. % x BMR = B+
=C
SDA : 10% x C = D+
E
Aktifitas:
Bed rest = 10%
Sangat ringan = 20%
Ringan = 30%
Sedang = 40%
Berat = 50%
Metode Harris Benedict

Laki-laki :

BEE : 66.5 + 13.5 (BB) + 5 (TB) - 6.78 (U)

Wanita :

BEE : 655.1+ 9.66 (BB) + 1.85(TB) – 4.68 (U)

Ket : BB menggunakan BBA jika status gizi normal, dan menggunakan


BBI jika overweight atau underweight.
Faktor Koreksi BEE sesuai dgn tingkat aktifitas:

No Tingkat Aktifitas Laki-laki Perempuan

1 Bedrest 1.30 1.30

2 Ringan 1.65 1.55

3 Sedang 1.76 1.70

4 Berat 2.10 2.00


• Rumus cepat

Laki-laki : 30 kkal x kg BB
Perempuan : 25 kkal x kg BB

Hasilnya dikalikan dengan Faktor aktifitas


Cara menentukan kebutuhan protein, lemak,
karbohidrat menurut WHO

• Protein : 10 – 15 % dari kebutuhan energi total


• Lemak : 10 - 25 % dari kebutuhan energi total
• Karbohidrat : 60 – 75 % dari kebutuhan energi total, atau
sisa dari kebutuhan protein dan lemak
Sumber pustaka
• Pritasari, dkk. 2017. Bahan Ajar Gizi Dalam Daur Kehidupan
• Almatsier, S. 2011. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. PT
Gramedia Pustaka Utama
• PERSAGI. 2010. Penuntun Konseling Gizi.
• Aritonang, I. 2012. Penyelenggaraan Makanan. Grafina
Mediacipta.
• Almatsier, S. 2005. Penuntun Diet . PT Gramedia Pustaka
Utama.
• Almatsier, S. 2002. Prinsip dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia
Pustaka Utama
Studi kasus/Praktik

• Hitunglah kebutuhan energi dan zat gizi anda dalam


sehari
• Buatlah standar makanan dan distribusi makanan sehari

• Buatlah menu sehari berdasarkan kebutuhan gizi


masing-masing
Selamat belajar

Anda mungkin juga menyukai