1.Eosinophilic asthma Asthma atau asma merupakan penyakit inflamasi kronis yang ditandai
dengan meningkatnya responsivitas bronkial serta obstruksi jalan napas secara episodic yang
disertai dengan peningkatan eosinophil didalam tubuh
2. hypersensitivity Definisi Reaksi Alergi (Reaksi Hipersensitivitas) adalah reaksi-reaksi dari
sistem kekebalan yang terjadi ketika jaringan tubuh yang normal mengalami cedera/terluka.
3.exerbations Eksaserbasi adalah kambuh atau keadaan di mana penyakit (yang biasanya kronis)
tiba-tiba menjadi lebih buruk daripada biasanya.
4.mAB Antibodi Monoklonal (Mabs) adalah antibodi yang dibuat oleh sel-sel kekebalan tubuh
yang identik, hasil kloning dari sel induk tunggal
5.dyspnea Sesak napas atau Dispnea adalah
keadaan sulit bernapas dan merupakan gejala
utama dari penyakit kardiopulmonal.
6.OCS Oral Kortikosteroid merupakan obat yang mengandung hormon steroid yang diperlukan
oleh tubuh dan di konsumsi secara oral atau diminum
7.ibuprofen adalah obat yang digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan, misalnya sakit
gigi, nyeri haid, dan radang sendi
8.beta agonist Agonis beta atau agonis adrenergik beta adalah golongan obat yang
digunakan untuk melegakan pernapasan (bronkodilator).
9. nasopharyngeal swab adalah cara untuk memperoleh bahan pemeriksaan ( sampel ) yang
dilakukan pada nasofaring
10. dermatitis contact adalah peradangan berupa ruam gatal kemerahan pada kulit yang muncul
akibat kontak langsung dengan zat tertentu dan mengiritasi kulit, atau merupakan reaksi alergi
terhadap zat tertentu.
Agonis beta diberikan untuk menangani kondisi asma dan penyakit obstruksi jantung
kronis (PPOK).
1.Didalam skenario orang tsb setelah joging mengalami dispnea ,nah apkah penyebab
dispnea,dan apa gejalanya?
napas memendek
napas cepat dan dangkal (tidak bisa menarik napas dalam-dalam)
menarik napas terasa lebih berat dan butuh tenaga lebih
napas melambat
tidak nyaman, bahkan menyakitkan
Anda juga mungkin akan mengalami gejala-gejala yang lebih parah, seperti:
1. Dispnea akut
Terdapat beberapa masalah kesehatan atau penyakit yang menyebabkan penderitanya mengalami
sesak napas secara mendadak dan dalam waktu singkat. Beberapa penyebab yang mendasari
dispnea akut, antara lain:
asma
pneumonia
kecemasan (anxiety)
aspirasi (terdapat makanan atau zat lain yang masuk ke dalam paru)
alergi
pneumotoraks
2. Dispnea kronis
Dispnea atau sesak napas kronis adalah kondisi yang memburuk seiring dengan berjalannya
waktu. Ketika kondisi ini semakin parah, Anda bahkan bisa merasa kesulitan bernapas ketika
melakukan aktivitas yang tidak terlalu berat, seperti naik tangga.
Beberapa penyakit serta kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan dispnea kronis adalah:
masalah jantung, seperti serangan jantung, gagal jantung kongestif, dan aritmia
masalah paru, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), hipertensi paru, dan kanker paru
Asma
Rheumatoid arthritis
Bronkitis
Kolitis ulseratif dan penyakit Crohn
Reaksi alergi pada kulit, mata, atau hidung.
Obat ini bekerja dengan cara masuk ke dinding sistem sel imun untuk mematikan zat yang bisa
melepaskan senyawa-senyawa yang menjadi pemicu peradangan.
Peringatan:
Ibu hamil, ibu menyusui, atau wanita yang sedang merencanakan untuk hamil, disarankan
untuk berkonsultasi kepada dokter sebelum menggunakan obat kortikosteroid.
Harap berhati-hati dalam menggunakan kortikosteroid jika menderita penyakit jantung,
gangguan fungsi hati, tukak lambung atau ulkus usus dua belas jari (duodenum),
gangguan kesehatan mental, pengeroposan tulang atau osteoporosis, katarak,
diabetes, epilepsi, atau mengalami gangguan pada kulit seperti infeksi kulit, jerawat, luka
terbuka, hingga rosacea.
Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obat lain, termasuk suplemen atau herba,
karena dikhawatirkan dapat menimbulkan interaksi obat yang tidak diinginkan.
Diskusikan kepada dokter mengenai pemakaian kortikosteroid bersama dengan obat-obat
berikut ini: obat antiinflamasi nonsteroid/OAINS (seperti: diclofenac, ibuprofen, atau
naproxen), vaksin (seperti: MMR, BCG), digoxin, diuretik, warfarin, salbutamol, serta
obat untuk diabetes, epilepsi, dan obat HIV/AIDS.
Jika telah digunakan untuk jangka panjang, obat jangan dihentikan secara tiba-tiba.
Konsutasikan kembali dengan dokter untuk menghentikan obat secara bertahap.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Namun, umumnya meliputi:
Namun, umumnya meliputi:
Asma, di mana terjadi penyempitan saluran napas, produksi lendir, dan peradangan
saluran pernapasan, sehingga mengakibatkan sesak napas.