Anda di halaman 1dari 51

Hipothalamus

dan Hipofisis Hormone

dr. Soemardini, MPd.

Lab. Ilmu Faal


Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran - Universitas Brawijaya
HORMON

Fungsi tubuh diatur oleh sistem pengatur utama :


- Sistem syaraf
- Sistem hormon / endokrin
• Sistem hormon berkaitan dengan berbagai fungsi
tubuh : pengaturan kecepatan reaksi kimia dalam
sel, pengangkutan bahan-bahan melalui membran
sel, metabolisme sel
• Misal :
 Hubungan sistem syaraf dan sistem hormon
 Kelenjar medula adrenal dan kelenjar hipofise
mensekresi hormonnya oleh karena respon terhadap
rangsang syaraf
 Hormon kelenjar hipofise (sebagian) mengatur
sebagian besar kelenjar endokrin lain
PEMBAGIAN HORMON

I. Hormon lokal / setempat : Hormon yang mempunyai


efek setempat yang khusus.
 Asetilkolin : dilepas oleh ujung syaraf
parasimpatis & syaraf otot rangka
 Sekretin : dilepas dinding duodenum 
darah  pankreas  pankreas
mensekresi sekrit yang encer
 Kolesistokinin : dilepas usus halus 
 Kandung empedu  kontraksi kandung
empedu
 Pankreas  sekresi enzim

II. Hormon umum


Hormon yang mempengaruhi semua / hampir semua
sel tubuh
– Disekresi oleh kelenjar endokrin khusus
• Misal :
1. Epinefrin & Norepinefrin disekresi medula adrenal oleh
rangsangan syaraf simpatis
2. Growth Hormon (GH) : menimbulkan pertumbuhan
sel seluruh tubuh
3. Hormon Tiroid (kel. Tiroid): meningkatkan kecepatan
reaksi kimia hampir seluruh tubuh
Ada juga hormon yang mempengaruhi jaringan spesifik /
jaringan target (mempunyai reseptor sel target spesifik
yang akan mengikat hormon yang sesuai).
Misal : ACTH, Hormon Ovarium
KEL. HIPOFISIS = KEL. PITUITARI

• Anatomi :
– Kel. Hipofisis Ø < 1 cm, berat ± ½ gram
– Dihubungkan hipotalamus dengan tangkai hipofisis

• Fisiologi dibagi 2 :
1. Hipofisis ant. = adenohipofisis
2. Hipofisis post.= neurohipofisis
Anatomy of Pituitary gland
The Pituitary Gland
Anatomy and Function
Adenohypophysis

Mamillary of
Hypothalamus

Infundibulum
Sella Turcica
Neurohypophysis
• Hormon – hormon hipofisis anterior :
Penting mengatur fungsi metabolisme seluruh tubuh,
misal :
G H : meningkatkan pertumbuhan dengan
mempengaruhi fungsi metabolisme
terutama pembentukan protein.
 ACTH : mengatur sekresi hormon korteks
adrenalis(glukokortikoid,mineralokortikoid
dan androgen) → mengatur metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak.
 TSH : mengatur kecepatan sekresi tiroksin dan
triiodotironin oleh kelenjar tiroid.
Tiroksin mengatur kecepatan reaksi kimia
seluruh tubuh.

 Prolaktin : meningkatkan perkembangan kelenjar


mammae & pembentukan asi

 Gonadotropin hormon :
FSH
mengatur pertumbuhan gonad dan
aktivitas produksinya
LH
HORMON HIPOFISIS POSTERIOR

• ADH / Vasopresin : Mengatur keseimbangan


air (ekskresi urine)
• Oksitosin :
 Kontraksi mioepitel dalam payudara →
mengalirkan asi dari kelenjar susu → puting
 Kontraksi uterus waktu partus / persalinan
PENGATURAN SEKRESI HIPOFISIS OLEH
HIPOTALAMUS

Hipotalamus  serabut syaraf  sekresi hipofisis


posterior
Hipotalamus  RF/IF  sekresi hipofisis anterior
Rasa sakit
Stres  signal - hipotalamus
Bau enak / tdk enak
JENIS SEL HIPOFISIS ANTERIOR

1. Somatotropik : GH(30 – 40%)  asidofilik


2. Kortikotropik : ACTH (20%)
3. Tirotropik : TSH
4. Gonadotropik : LH & FSH
5. Laktotropik : Prolaktin

• Pengaturan sekresi kelenjar hipofisis anterior oleh


“Releasing factor & Inhibiting factor”
• RF & IF : Disintesa & disekresi oleh neuron-neuron
khusus di hipotalamus
• RF & IF yang penting :
– TSH Releasing factor = TRF
– Corticotropin RF = CRF
– GH Releasing factor = GRF
– LH Releasing factor = LRF
– FSH Releasing factor = FRF
– Prolactin Inhibiting Factor = PIF
Hypothalamic hormones
FUNGSI FISIOLOGIS HORMON HIPOFISIS
ANTERIOR

• Semua hormon hipofisis anterior kecuali GH, yang


kerjanya merangsang “kelenjar sasaran” (kelenjar
tiroid, kortex adrenalis, ovarium, testis kelenjar
mammae)
• GH menimbulkan efek pada hampir semua
jaringan tubuh
GH = SOMATOTROPIK HORMON

• Fungsi :
– Pertumbuhan semua jaringan tubuh dengan cara
menambah ukuran dan jumlah sel (mitosis).

• Efek metabolisme GH :
1. Meningkatkan kecepatan sintesa protein
2. Menurunkan kecepatan penggunaan karbohidrat
3. Meningkatkan mobilisasi lemak dan penggunaan
lemak untuk energi
Perangsangan pertumbuhan tulang rawan dan
tulang :

– GH  Somatomedin  Pertumbuhan tulang


rawan dan tulang.

– Somatomedin  pengendapan chondroitin SO4


dan collagen
PERAN GH PADA PENINGKATAN
PENYIMPANAN PROTEIN
1. Meningkatkan transport AA (asam amino)
ke dalam sel melalui membran sel →
konsentrasi AA (dalam sel)↑ 
meningkatkan sintesa protein

2. Bertambahnya sintesa protein oleh


ribosome (mekanisme belum diketahui,
mungkin ribosom memproduksi molekul
protein >>)
EFEK GH DALAM MENINGKATKAN
PEMAKAIAN LEMAK SEBAGAI ENERGI

• GH menyebabkan asam lemak keluar dari jaringan


lemak  meningkatkan konsentrasi asam lemak dalam
cairan tubuh.

• GH pada jaringan meningkatkan perubahan asam


lemak  acetyl CoA  digunakan untuk energi

• GH >>  pengangkutan lemak meningkat  terbentuk


asam asetoasetat >> dihepar  dilepaskan ke cairan
tubub  timbul ketosis
EFEK GH PADA METABOLISME KH

• Ada 3 pengaruh utama terhadap metabolisme glukosa


dalam sel
1. Mengurangi penggunaan glucosa untuk energi
2. Meningkatkan pengendapan glikogen dalam sel
3. Mengurangi penyerapan glukosa oleh sel
Ad 1. Mengurangi penggunaan glukosa untuk energi :
GH  peningkatan metabolisme dan penggunaan
asam lemak untuk energi (Asam lemak membentuk
acetyl coA dalam jumlah besar  menimbulkam
efek umpan balik untuk menghambat pemecahan /
glikolitik dari glukosa dan glikogen)
Ad 2. Meningkatkan pengendapan glikogen dalam sel :
Oleh karena glukosa dan glikogen tidak dapat
digunakan untuk energi maka, glukosa yang masuk sel
 menjadi glikogen  mengendap  sel menjadi
jenuh dengan glikogen  sel tidak dapat menyimpan
glikogen lebih banyak.
Ad 3. Mengurangi penyerapan glukosa oleh sel
• Pengurangan penyerapan glukosa oleh sel dan
peningkatan konsentrasi glukosa darah.
GH  penyerapan glukosa oleh sel meningkat dan
konsentrasi glukosa darah sedikit menurun.
Tapi bila sel sudah jenuh dengan glikogen dan
penggunaan glukosa untuk energi turun  penyerapan
glukosa kemudian menjadi sangat berkurang 
konsentrasi glukosa darah meningkat (> 50%).
EFEK DIABETOGENIK GH

• GH
– meningkatkan konsent. glukosa darah
 merangsang sel ß
 sekresi insulin tambahan Insulin >> 
– merangs. langsung sel ß P. Langerhans “BURN OUT”
 sekresi Insulin  DM
Efek diabetogenik dari hormon
hipofise anterior:
 GH
 ACTH
 TSH
 PROLACTIN
EFEK DIABETOGENIK ACTH

• ACTH  kortex adrenalis  kecepatan sekresi kortisol


  meningkatkan kecepatan glukoneogenesis 
konsentrasi glukosa darah 

Peningkatan menyeluruh dari sekresi hormon Hipofise


anterior  meningkatkan konsentrasi glukosa darah
( Keadaan ini disebut Diabetes Hipofisis)
Beda dengan DM (oleh karena kekurangan insulin) :
1. Pada Diabetes Hipofisis (DH) : Penekanan kecepatan
pemakaian glukosa oleh sel hanya moderat, sedang
pada DM hampir tidak ada pemakaian glukosa.
2. Pada DH konsentrasi glukosa relatif refrakter terhadap
insulin (yaitu penurunan glukosa akibat injeksi insulin
sangat sedikit sebab dalam tubuh tersedia insulin
cukup).
3. Gejala samping akibat berkurangnya metabolisme
karbohidrat pada DM tidak ada pada DH.
Pengaturan Sekresi GH
• GH disekresi sejak anak - anak sampai dewasa
muda
• Kecepatan sekresinya sama pada waktu anak2 dan
dewasa muda
• Dalam beberapa waktu kecepatan sekresi GH akan
meningkat / dan menurunkan berhubungan dengan :
– Nutrisi
– Stress : Kelaparan, hipoglikemi, konsentrasi asam
lemak darah yang rendah, latihan, ketegangan,
trauma.
• Sekresi GH meningkat pada 2 jam pertama tidur
lelap
• Konsentrasi GH dalam plasma
– Orang dewasa + 3 mili µ gr / ml
– Anak – anak + 5 mili µ gr / ml
• Bila ada pemecahan protein / KH dalam tubuh 
konsentrasi GH meningkat sampai 50 mili µ gr / ml
KELAINAN SEKRESI GH
Pan Hipopituitarisme :
Pengurangan sekresi semua hormon hipofise
anterior
Ex : congenital
Dwarfism :
Kekurangan sekresi hormon hipofise anterior pada
masa kanak - kanak
Pertumbuhan tubuh sesuai tapi lambat
anak 10 th seperti 4 – 5 th
anak 20 th seperti 7 – 10 th
mental retardation (-)
• Panhipopituitarisme pada orang dewasa oleh karena :
– Tumor craniofaringioma & Tumor chromofob yang
menekan kelenjar hipofisis
– Trombosis pada hipofisis (shock sirkulasi post partum)

Efek: 1. Hipotiroidisme
2. Pembentukan glukokortikoid menurun
3. Sekresi gonadotropin menurun  fungsi
sex hilang
GIGANTISME

• Sel acidofil hiperaktif (oleh karena tumor acidofil)


 GH >>  jaringan tumbuh cepat (termasuk tulang)
 Gigantisme (bila timbulnya tumor sebelum pubertas)
• Biasanya disertai :
- Hiperglikemia
- Sel ß degenerasi oleh karena :
1. Rangsangan langsung dari GH pada pankreas
2. Hiperaktif sel ß akibat hiperglikemia  DM
• Tx : Sinar γ
ACROMEGALI

• Bila tumor acidofil terjadi setelah pubertas


(setelah epifise bersatu dengan batang tulang)
Tanda :
- Tidak tumbuh lebih tinggi
- Jaringan lemak terus tumbuh dan tulang tumbuh
menebal
- Pembesaran tulang-tulang kecil tangan dan kaki,
tulang membranosa : cranium, hidung, atap dahi, tepi
supra orbita, rahang bawah, vertebra.
• MSH
Merangsang melanosit (sel mengandung
melanin)

ACTH
Disekresi >>  pada Addison
disease
Kulit : hitam gelap.
MSH
HIPOFISE POSTERIOR = NEUROHIPOFISE

• Terdiri dari sel – sel glia ( pituisit )


• Syaraf dari Nc. Supra optic dan Nc. Paraventriculer
hipotalamus  tractus hipotalamo hipofiseal 
hipofise posterior.
• Ujung syaraf mengeluarkan ADH dan Oksitosin
• ADH oleh Nc. Supra optic
• Oksitosin oleh Nc. Paraventricularis
ADH
Fungsi :
Anti diuresis : penurunan jumlah ekskresi
urine oleh ginjal
Bila ADH (-)  Ductus coligentes (tubulus distalis)
impermeable terhadap air  mencegah reabsorbsi air.
Bila ADH (+)  permeabilitas tubulus terhadap air
meningkat  cairan dalam tubuh direabsorbsi
Mekanisme :  Faal ginjal
PENGATURAN PEMBENTUKAN ADH

• Elektrolit disuntikkan ke A. Hipotalamus  Nc.


Supraoptic merangsang hipothalamus posterior
 Sekresi ADH

• Bila air disuntikkan  impuls Nc. Supraoptic


dihambat  pembentukan ADH dihambat
EFEK PRESSOR ADH / VASOPRESIN

• ADH dalam jumlah sedang / tinggi  penyempitan


arteri  tekanan arteri
• Bila tubuh kehilangan volume darah  merangsang
sekresi ADH :
- 10% volume darah hilang  sekresi ADH moderat
- 25% volume darah hilang  sekresi ADH 20–50 x N
• Reseptor meningkatkan sekresi ADH : Baroreseptor
carotis, aorta dan daerah paru
DIABETES INSIPIDUS
• Oleh karena sistem Supraoptic gagal
mensekresi ADH (oleh karena tumor
Hipofise / hipothalamus)
• Pada diabetes insipidus ekskresi urine
bisa 12 – 15 L/hari  Haus + dehidrasi

• Dehidrasi dapat diatasi dengan rasa haus


OKSITOSIN
• Efek : Merangsang uterus hamil menjelang akhir
kehamilan
• Bukti :
1. Pada Hipofisektomi, lamanya waktu kelahiran
memanjang
2. Jumlah oksitosin dalam plasma waktu kelahiran
(kala III)
3. Rangsangan cervix binatang hamil 
merangsang syaraf hipothalamus  sekresi
oksitosin
EFEK OKSITOSIN PADA EJEKSI SUSU

• Hisapan papila mamma  signal syaraf sensoris


dikirim ke otak  Nc. Paraventricularis 
Hipotalamus posterior  oksitosin  masuk darah
 Kelenjar mammae  kontraksi sel Myoepitel
(sekitar alveola mammae)  ejeksi susu
TERIMA KASIH
DAN
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai