KALSITONIN
Oleh :
Dr. dr. Endang Sriwahyuni, MS.
3
Anatomi Kelenjar Tiroid
• Terbentuk pada janin, pada akhir bulan I kehamilan
• Terdiri atas 2 lobus, dihubungkan oleh isthmus, menutupi
cincin trachea 2 dan 3
• digantung pada kapsula fibrosa pada fasia pretrakea
gerakan menelan kelenjar terangkat ke cranial
• vaskularisasi : a. Tiroidea Superior ( a. kar. externa) & a.
Tiroidea Infor (dr a. subclavia)
• Dewasa : berat + 20 gram
• mikroskopis : terdiri atas banyak folikel bulat, berdinding
selapis sel epitel tunggal, dengan puncak menghadap ke
lumen.
• folikel berkelompok + 40 bh lobulus
4
5
Hormon Tiroid - Tiroglobulin
• Sel sekretorik disebut sel folikel berisi koloid,
• Setiap fol. berisi – koloid t.a protein – gliko prot.
tiroglobulin (TG)
– Iodinasi TG juga dipengaruhi oleh kadar iod.
plasma :
tinggi yod. yang terikat meningkat
rendah yod. yang terikat menurun T3 >
T4
(T3 darah tinggi fenomena didaerah GAKI berat
preferential secretion of hormonal).
6
Metabolisme dan kebutuhan iodium :
• Iodium : unsur pokok dalam pembentukan HT
• Iodium diserap oleh lambung & usus bagian atas 1/3
– ½ diserap usus, sisanya keluar melalui air kemih
• Iodium yang hilang oleh ekskresi diganti dari sumber
makanan seperti makanan laut, tumbuh-tumbuhan,
kacang-kacangan, yang tumbuh pada tanah yang
mengandung iodium
• Kelenjar T juga menghasilkan H. kalsitonin :
Berasal dari sel parafolikuler / clear cell / sel C
metab. kalsium
Tidak berperan dalam metab. yod.
Kalsitonin sebagai petanda Ca. medulare thyroid
7
Hormon Tiroid
Efek lamban, durasi respons panjang
Terhadap bahan bakar metabolik : sifat multifaset
Hipersekresi → Pe konsumsi bahan bakar
Hiposekresi → Pe simpanan bahan bakar
Me LMB efek kalorigenik
8
• Hormon utama : T4 / Tiroksin sebagai pro hormon & T3 /
Tri Iodo Tironin sbg hormon aktif tersimpan dlm
koloid TG enzim khusus bebas
• T3 & T4 : merupakan asam amino yg mengandung iodium.
• Disebut H. Tiroid : Merupakan regulator ; pertumbuhan
dan perkembangan tubuh serta fungsi sistem saraf
• T3 & T4 disintesis dalam koloid melalui iodinasi dan
kondensasi molekul –molekul tirosin yang terikat pada TG
• 90% produk sekretorik Kel. T : T4 ; yang kemudian
diaktifkan jadi T3 melalui deyodinasi (hati dan ginjal)
• 80% T3 darah berasal dari T4 jaringan perifer
9
10
• Setiap molekul TG mengandung 1 – 3 molekul T3
• Setiap 14 molekul T4 terdapat 1 molekul T3
• T3 :
– Kecepatan & intensitas kerja 4 x > kuat daripada
T4 (T3 berefek dalam beberapa jam, T4 dalam
beberapa hari)
– Jumlah dalam darah > sedikit daripada T4
– Keberadaan dalam darah > singkat daripada T4
11
• T3 dalam sirkulasi : 20 % berasal dari kelj. T, 80% berasal dari
deiodinasi T4 sehingga T3 merupakan hormon yang efektif
dan actual, sedang T4 berperan sebagai pro hormon (simpanan).
Perubahan T4 menjadi T3 (di hati dan ginjal) dikatalisis oleh 5 –
deiodinase.
T3 & T4 dalam plasma terikat pada 3 protein yaitu :
1. TBG : tiroksin binding globulin yg mengikat 55 % T4 &
65 % T3 sirkulasi
2. TBPA : tiroksin binding pre albumin : 35% T4
3. Albumin serum 10% T4 & 35% T3
T3 & T4 yang tidak terikat → dalam sirkulasi darah dalam bentuk
bebas → akses ke reseptor target sel → efek (< 1 % T3 & < 0,1
% T4)
12
Pengaturan Sekresi Hormon Tiroid
Diatur oleh TSH / tirotropin dari adeno hipofisis, sedang pelepasan TSH
dihambat oleh somatostatin dari hipotalamus
Sintesis dan pelepasan HT dirangsang oleh TRH dari hipotalamus
Somato statin
Sekresi T3 & T4
• TRH dirangsang oleh dingin , emosional dan rangsang neurogenik lain.
• HT respons adenohipofise terhadap TRH / reseptor TRH
pelepasan TSH T3 & T4 (N)
13
14
• T3 & T4 protein plasma
– T4 > lambat dilepas ke sel jaringan.
– ½ jumlah T4 darah dilepas setiap 6 hari
– ½ jumlah T3 darah dilepas setiap hari
• Penyuntikan T4 periode laten aktif
10 – 12 hari (menetap 6 mg – 2 bl)
15
Efek Utama H. Tiroid :
• T3 berikatan dengan reseptor dalam sel.
• Titik tangkap intraseluler untuk T3 : DNA inti sel
mempengaruhi transkripsi & translasi; cAMP meningkat
• transkripsi inti dari sejumlah besar gen enzim protein,
protein struktural, protein transpor dan zat lainnya
sintesis protein , akibatnya :
terjadi pe menyeluruh aktivitas fungsional di
seluruh tubuh.
• Memacu Hipotalamus GHRF GH
16
• HT LMB kecep. penggunaan makanan
utk energi sintesis & katabolisme
protein
kecep. pertumbuhan org muda & exitasi
proses mental.
• Afinitas reseptor inti untuk T4 : 10 x > kecil daripada T3.
• T3 dan prekursornya sekunder peningkatan jumlah
mitokondria dan kristanya merupakan dasar
peningkatan aktivitas metabolic
• T3 (seperti katekolamin) merangsang penggunaan O2
dan pertukaran energi meningkatkan pembentukan
panas T3 penting untuk termoregulasi
17
• T3 merangsang pertumbuhan dan perkembangan
terutama pada otak dan tulang. Def. T3 pada bayi
menyebabkan keterlambatan pertumbuhan dan
perkembangan serta gangguan sistem syaraf
(retardasi mental, epilepsy dll) kretinisme
18
EFEK HT PADA LAJU METABOLISME
Me enzim Na, K _ ATP ase + energi
Me transpor Ion2 mell. membran sel pompa Na aktif
Me panas tubuh me kecep. metab tubuh
Me laju metabolik basal tubuh
Regular terpenting konsumsi O2 dan pengeluaran
energi tubuh pada keadaan istirahat
Efek lamban, durasi respons panjang
19
EFEK KALORIGENIK
Sekresi HT LMB s/d 40 – 50 % dibawah N
Sekresi HT LMB s/d 60 – 100 % diatas N
Pe LM pe produksi panas
Me jumlah dan aktivitas mitokh kecepatan
pembentukan ATP
• HT / pada tirotoksikosis mitokh bengkak tdk
teratur pembentukan panas >> tapi sedikit ATP
• Efek kalorigenik HT → vasodilatasi perifer →
pembuangan panas
• Def. HT : suhu inti tubuh dan kecep. metabolisme
basal menurun.
20
EFEK PADA METABOLISME PERANTARA
– Memodulasi kecepatan banyak reaksi spesifik dalam
metabolisme bahan bakar me sintesis & penguraian
KH, L & protein
– HT plasma >>> : Secara umum terjadi peningkatan
konsumsi bahan bakar dibanding penyimpanan bahan
bakar misal pe ↓ simpanan glikogen, lemak dan otot
(penguraian protein struktural utama sel).
– HT jumlah kecil : Perub. Glukosa jadi glikogen
– HT jumlah besar : Perub. Glikogen jadi glukosa
– HT jumlah tertentu : Sintesis protein utk pertumbuhan
– HT jumlah besar : Penguraian protein
21
• HT merangsang semua aspek metab. KH
me kecep. penggunaan glukosa sel
me kecep. absorbsi saluran cerna
me glikolisis, glikogenesis
me sekresi insulin & enzim2 metabolisme KH
• HT :
– Kecep. metab glukosa perlu insulin pankreas >>
– Kecep. metab. tulang perlu paratiroid >>
– Kecep inaktivitas glukokortiroid hati
– pe umpan balik dari hipofisis anterior
– kecepatan sekresi glukokort. adrenal
22
• HT me semua aspek metab. lemak
me pemecahan L yang disimpan dalam tubuh
me konsentrasi as. lemak bebas dalam darah
mempercepat proses oksidasi as. lemak bebas oleh sel
me kecep. sekresi kholest. ke empedu & faeces
HT me jumlah kholest, fosfolipid dan trigliserida
dalam darah
HT
Lipid dlm sirkulasi arterio sklerosis brt.
Me kholesterol, fosfolipid dan trigliserida
pengendapan lemak hati >>.
23
• HT me jumlah berbagai enzim / ko enzim
me kebutuhan vitamin untuk enzim
• HT me LMB ( 60 – 100% diatas N)
HT (-) me LMB ( -30 & - 45 %) dibawah N )
24
• Aliran darah kulit ↑ untuk pembuangan panas
• Me ↑ frekuensi jantung → exitabilitas jantung → ↑
kekuatan denyut jantung ↑ HT >> : kekuatan otot jantung
ditekan oleh karena katabolisme ↑
– HT → me ↑ volume darah oleh karena vasodilatasi (+)
EFEK PADA RESPIRASI
– HT me kecep. metab pemakaian O2 dan
pembentukan CO2 kecepatan dan kedalaman
nafas
EFEK PADA G.I.T
– kecepatan sekresi getah pencernaan dan
pergerakan saluran cerna kadang
menyebabkan diare
– Me ↑ nafsu makan → BB ↑
25
EFEK TERHADAP FUNGSI SEXUAL
HT →
o ♂ ↓↓ : Libido ↓ , ↑↑ impotensia
o ♀ ↓↓ : menorrhargi dan polimenorhe,
↑↑ : oligomenorhe → amenorhe
HT → Endokrin lain
o Me ↑ kecepatan sekresi sebagian besar
kelenjar endokrin lain.
26
EFEK PADA PERTUMBUHAN & SISTEM SARAF
– HT
• Merangsang sekresi hormon pertumbuhan dengan
memacu hipotalamus → GHRF → GH ↑
• Mendorong efek GH / Somatomedin sintesis
protein struktural baru pertumbuhan rangka
– Def – T : Gangguan pertumbuhan (reversible bila cepat
dapat pengganti)
– HT >> : Tidak menyebabkan pertumbuhan >>
– HT
• Perkembangan normal sistem saraf, t.u. SSP
• Aktivitas normal SSP
• Penghantaran impuls saraf perifer
27
– HT Abnormal Perubahan Perilaku :
• Cenderung psikoneurotik
• Kecep. berpikir , tapi disosiasi pikiran
– HT Otot
• Sedikit otot bereaksi kuat
• Banyak otot lemah o/ krn katab. prot
• otot lamban
• tremor halus otot o/ krn pe kepekaan
saraf pengatur tonus otot di medula.
28
• SUBSTANSI ANTI TIROID
1. Ion tiosianat iodida trapping iodinasi (–)
2. Propil tiourasil
Menghambat enzim peroksidase HT (dari iodida
tirosin)
Menghambat coupling HT
3. Iodium / iodida inorganik
Me kecep. “iodida trapping” kecep. iodinasi
tirosin HT sekresi HT ke darah hampir
berhenti
Me semua aktivitas T ukuran kel & suplay darah
GOITER
29
HIPOTIROIDISME
31
Autoimun imunitas merusak kel. T. Diawali “tiroiditis”
kemunduran kel. fibrosis sekresi HT = o
Goiter koloid endemik
prod. T4 & T3
iodium <<
TSH sekresi koloid TG >>
* fol. besar (10-30x N)
32
Kretinisme
• Akibat hipotiroid extrem – janin , bayi & anak
• Tanda :
– petumbuhan gagal
– retardasi mental
• penyebab :
– def – genetik kel HT (Kr. konginetal)
– iodium diet << (Kr. endemik)
• pertumbuhan rangka > tergg dr jar. lunak
jar. lunak > besar pendek & gemuk
+ lidah besar menelan & nafas bayi tercekik
34
• Gx/ >< Hipotiroidisme
– LMB
– Pembentukan panas → keringat >> → toleransi thd panas ↓
– Kebutuhan metabolik , ttp tubuh membakar bhn bakar dgn
kecep. abnormal → walau makan banyak → BB ↓
– Terjadi degradasi netto simpanan KH, L & Prot.
– Masa prot. Otot rangka ↓ → kelemahan
– Kekuatan & kecep. denyut jantung (palpitasi)
– Kelainan saraf : kewaspadaan mental >>, tegang, cemas,
emosional.
– Khas pd Grave : Eksoftalmus, terdpt timbunan KH komplex
penahan air → retensi cairan retroorbila → mendorong bola
mata keluar → kelopak tdk bisa menutup → kering, iritasi &
ulkus kornea.
35
• Tx/ Utk menekan sekresi HT >>
– Pengangkatan kelenjar hipersekretif
– Pemberian iodium radioaktif → menghancurkan kelj.
– Obat-2 anti tiroid → mengganggu sintesis HT
36
1. Hipo T sekunder o.k. kegagalan hipotalamus hipofisis
anterior → TSH (–) → rangs. kelj. T (–) → Goiter (–)
2. Hipo T o.k. kegagalan kelj. T/ ke(–) iodium → HT darah
rendah → inhibisi umpan balik negatif ke hipofisis
anterior (–) → sekresi TSH → ukuran & jumlah sel
folikel → sekresi (–) o.k. enzim/iodium (–) → Goiter (+)
3. Defek hipotalamus/hipofisis anterior → TSH >> →
stimulasi kelj. T >> → sekresi HT >> disertai Goiter (+)
(Hiper T)
4. Grave : Hipersekresi o.k. TSI → hiper T disertai Goiter (+)
5. Aktivitas kelj. T >> (tumor T) → T3 & T4 → umpan balik
→ menghambat TSH → Goiter (–) (Hiper T)
37
38
39
NEW CASTLE’S
Index
Item Grade Score
1. Age of onset (years) 15-24 0
25-34 +4
35-44 +8
45-54 +12
>55 +16
3. Frequent checking Present -3
Absent 0
4. Severe anticipatory anxiety Present -3
Absent 0
5. Increased appetite Present +5
Absent 0
6. Goiter Present +3
Absent 0
7. Thyroid bruit Present +18
Absent 0
8. Exophthalmus Present +9
Absent 0
9. Lid retraction Present +2
Absent 0
10. Fine finger tremor Present +7
Absent 0
11. Pulse rate (perminute) > 90 +16
80-90 +8
<80 0
40
Interpretation Total Score
41
Wayne’s Index
Symptoms Score
1. Dyspneu d’effort +1
2. Palpitation +2
3. Tiredness +2
4. Preferences for heat -5
Preferences for cold +5
Indifference to temp 0
5. Excessive sweating +3
6. Appetite increased +3
Appetite decreased -3
7. Weight increased -3
Weight decreased +3
8. Nervousness +2
42
Signs Present Score Absent
1. Palpable thyroid (struma) +3 -3
2. Bruit over thyroid +2 -2
3. Exophthalmus +2 0
4. Lid retraction +2 0
5. Lid lag +1 0
6. Hyperkinetic +4 -2
7. Fine finger tremor +1 0
8. Hands hot +2 -2
9. Hands moist +1 -1
10. Pulse : (perminute)
AF +4
Regular : < 80 -3
81- 90 0
> 90 +3
43
Interpretation Total Score
1. Hyperthyroid > 20
2. Prob. Hyperthyroid (+10) – (+20)
3. No Hyperthyroid < 10
44
“ KELENJAR PARATIROID “
Anatomi
Terdapat 4 kel. paratiroid, 2 di kutub superior tiroid
2 di kutub inferior
Kaya vaskularisasi, ukuran kira-kira 3 x 6 x 2 mm
Mempunyai 2 jenis sel :
1. Chief cells : - jumlah banyak dengan aparatus Golgi +
retikulum endoplasma dan granula sekretorik
mensintesis hormon paratiroid (PTH)
47
• Efek Paratiroidektomi :
hipo PTH
(Ca++) plasma menetap kadang Fosfat Plasma
pot. istirahat tidak stabil
- Hipereksitabilitas NM & tetani hipokalsemik
- Spasme otot2 nafas & larynx
• Bisa terjd saat pembedahan tiroid tdk sengaja tetani
• Terjadi tetani :
2 - 3 hr bbrp mgg post operatif
Tanda2 tetani chvostek sign yi kontraksi cepat otot2
wajah (dicetuskan oleh perkusi N. VII disdt rahang)
Trousseau sign yaitu spasme otot extremitas atas
flexi pergelangan tangan, jempol dan extensi jari2
lainnya. 48
Pada hiperparatiroid ekskresi Ca++ oleh karena
pe jumlah yang difiltrasi
Hiperparatiroidisme – hiperaktifitas PT abs. garam
kalsium dari tulang hiperkalsemia
Bisanya o/ krn tumor PT (Adenoma PT; Karsinoma)
Tanda–tanda hiperkalsemia, hipofosfatemia,
demineralisasi tulang, hiperkalsiuria & pembentukan
batu ginjal (Ca++) lanjut kalsifikasi ginjal, gangg.
irama jantung; koma
Lama : Osteitis fibrosa fibrosis sumsum tulang dan
me remodeling tulang dengan resorpsi >
pembentukan tulang.
49
Kalsitriol = 1,25 (OH)2 - D3 = vit. D aktif
Berasal dr makanan
Disintesis dr kolesterol :
Provitamin D
25 - OH - D3
sitokrom
D450
1,25 (OH)2D3
25 - OH - D3
DI HEPAR
24, 25 - (OH)2 - D3
DI GINJAL
Vit. D sebenarnya adl. Suatu hormon yg me penyerapan Ca++ di usus
– Diproduksi di kulit dari prekursor yang berkaitan dgn kolesterol pd
pajanan sinar matahari → darah → usus
50
RAKHITIS
Def. vit. D → gangguan kalsifikasi matrix tulang
Kadar Ca++ darah ↓
Kelainan bentuk tulang
Demineralisasi tulang → keropos → tulang-2
penyangga beban melengkung, kerusakan gigi.
OSTEOMALASIA : Gangg. kalsifikasi matriks tulang pd
dewasa
51
KALSITONIN
52
Reseptor kalsitonin : ditulang dan ginjal
Fungsi : berlawanan dengan PTH & Kalsitriol
mencegah me Ca++ darah dengan menghambat
1. Demineralisasi tulang/resorbsi tulang
2. Reabsorbsi Ca++ oleh tubuh ginjal ekskresi Ca++
urine
3. Absorbsi Ca++ oleh usus
invitro : menghambat aktivitas osteoklas
Kadar kalsitonin pd kelj. T : rendah
53
54
Terima Kasih
dan
Selamat Belajar…
55