Anda di halaman 1dari 38

FUNGSI DAN

REGULASI HORMON
Erkadius
Hormon adalah suatu zat yang
Dihasilkan oleh satu sel atau sekelompok sel
neuron akson ujung akson
kelenjar endokrin
sel-sel bebas
Dimasukkan ke cairan tubuh
cairan interstitium sel-sel (self or others)
cairan interstitium plasma
Memiliki kontrol fisiologis terhadap sel lain
dekat: parakrin, autokrin
jauh: neurokrin, endokrin
1. Pertumbuhan - prolaktin
Perkembangan mammae dan produksi ASI
Mulai naik pada hamil 5 minggu 10-20 x
Perangsang: PRF, TRH, dibantu estrogen
hisapan papilla mammae
paling responsif: 0-6 mg postpartum
tidur, stress fisik dan mental
Penekan: PIF/dopamin dan somatostatin
prolaktin merangsang
Proliferasi saluran ASI
dibantu estrogen, progesteron, kortisol, GH
Pertumbuhan lobuli dan alveoli hamil
dibantu estrogen dan progesteron
Sintesis dan sekresi ASI
meningkat setiap papilla mammae dirangsang
dibantu kortisol, ditekan estrogen & progesteron
prolaktin menekan
Sekresi LHRH dan gonadotropin
menekan ovulasi, spermatogenesis. libido
Overproduksi prolaktin menyebabkan
produksi ovum/sperma berkurang
produksi hormon reproduksi berkurang
infertilitas
gynaecomastia
galaktorrhea
2. Pertumbuhan - Somatotropin
Efek utama terhadap sel
pembesaran
perbanyakan
diferensiasi


Protein:
transport AA, pembentukan protein
Lemak:
mobilisasi asetil ko-A Krebs
bisa berakibat ketosis dan fatty liver
Karbohidrat:
penggunaan glukosa , disimpan sbg glikogen
bisa berakibat diabetes pituitary
peran somatomedin
somatotropin produksi somatomedin di hati
somatomedin = insulin-like growth factor (IGF)
Peran terhadap kondrosit dan sel osteogenik
protein dan reproduksi sel meningkat
perubahan rawan menjadi tulang
Peran terhadap pertumbuhan
garis epifisis: tulang makin panjang
permukan: pembesaran dan penebalan tulang
Efek GH secara umum
adiposum: perlemakan
otot: lean body mass
hati: sintesis protein dan somatomedin
Efek GH melalui somatomedin
tulang: pertumbuhan linear
ukuran dan fungsi organ
otot: lean body mass

interaksi GH dengan insulin
Diet protein tinggi: GH Insuln
sintesis protein dan pertumbuhan: meningkat
penyimpanan kalori stabil
Diet karbohidrat tinggi: Insulin
sintesis protein dan pertumbuhan stabil
penyimpanan kalori meningkat
Puasa:
sintesis protein dan pertumbuhan menurun
penyimpanan kalori menurun
Gangguan somatotropin
Overproduksi - gigantisme
pemanjangan tulang (pra-pubertas)
penebalan tulang, pembesaran organ
hiperglikemia
urine di ginjal diabetes pituitari
perangsangan insulin kerusakan sel-sel beta
pankreas diabetes melitus tipe I
Kekurangan produksi - dwarfism
3. Insulin
substrat merangsang sekresi insulin
insulin menarik substrat dari sirkulasi
Respons insulin thd pemberian nutrisi
Terhadap glukosa
insulin plasma naik dalam dua fase (biphasic)
naik cepat dalam 5 menit: kompartemen labil
turun cepat, lalu naik perlahan
Terhadap protein, terutama ARG dan LYS
sinergi dengan glukosa
Terhadap lemak
trigliserida, asam lemak efek kecil
asam keto plasma moderat
Efek insulin terhadap glukosa
Diffusi terbantu (facilitated diff.) otot/adiposum
BM glukosa 180, celah sel untuk BM 100
dipermudah olahraga
(hati & otak: masuk bebas - permiabel)
Efek thd glukosa di dalam sel
Hati: glikogenesis, glikolisis,
menghambat pembentukan glukosa
Otot: glikogenesis, glikolisis
Adiposum: lipogenesis (gliserofosfat)
Efek insulin terhadap lemak
Mendorong lipogenesis
plasma: lipase lipoprotein chylomicron:
VLDL & trigliserida FFA
adiposum: FFA + -gliserofosfat = trigliserida
(gliserofosfat berasal dari glukosa)
Menghambat mobilisasi dan oksidasi lemak
produksi asetil-koA , asam keto ,
asam keto dijadikan enerji
insulin = antiketogenic hormone

Efek insulin terhadap protein
Transport AA ke dalam sel
Pembentukan protein (anabolik)
menghambat pembebasan dan oksidasi AA
menghambat proteolisis
Molekul makro jaringan:
rawan dan tulang
Diabetes mellitus
Jenis
Tipe I produksi insulin turun
Tipe II respons reseptor rendah
Ciri khas
sel kekurangan glukosa lapar, polifagia
glukosa di urin membawa air poliuria
cairan tubuh bekurang polidipsia
Uji toleransi gluosa
makanan merangsang insulin, insulin
memasukkan makanan ke dalam sel
4. Hormon tiroid
Pembentukan: I
2
50 mg/th: 10 ppm dlm NaCl
folikel: I
2
mono/di-iodo tirosin (MIT/DIT)
koloid: MIT/DIT tri/tetra-iodi tironin (T
3
/T
4
)

sekresi: pinositosis ke sel, difusi keluar
93% sekresi T
4
, yang paling aktif T
3
(1,75x)
Hormon utama metabolisme tubuh
tiroid (-): turun 40-50%; (++++): naik 60-100%
Fungsi tiroid intrasel
Sel-sel menggunakan tiroid untuk transport
AA ke sel pembentukan
protein enzim, terutama Na,K,ATPase
protein struktural/fungsional (otak)

Untuk suplai AA, tiroid memecah protein otot
perlu sebagai sumber AA
AA disusun lagi membentuk protein baru
Efek umum: termogenesis
Kecuali otak, gonad, limpa
Konsumsi O
2
meningkat:
Tir(-)150, (N)250, (+)400 mL/1
Untuk ini perlu peningkatan:
suhu, aliran darah, keringat
ventilasi paru, eritrosit naik
Pulse pressure (systole-diastole) naik
sistole naik (stroke volume)
diastole turun (resistensi perifer)
Suplai substrat untuk energi
Tiroid mendorong penyerapan glukosa/lemak
penguatan efek-efek:
katekolamin, glukagon, kortisol, GH
merangsang produksi kolesterol:
untuk membentuk empedu
Growth and development:
tubuh dan otak
Gangguan tiroid
Tirotoksikosis akibat kelebihan produksi
Thyroid-stimulating immunoglobulin
metabolisme tinggi
produksi panas, pembuangan panas
ventilasi paru meningkat
eksoftalmos
Miksedema penurunan produksi
Kekorangan iodium atau gangguan kelenjar
non-pitting edema
idiot (gangguan dalam kandungan)
5. Metabolisme Ca dan PO4
Vitamin D dan hormon paratiroid
Produksi awal vitamin D
ergosterol tanaman: radiasi UV D2/D3
kulit: 7-dehidrokolesterolprevitamin D3 (UV)
D3 (panas)
Perubahan di hati: D3 25-OH D3
Perubahan di ginjal: 25-OH D3
1,25-(OH)2-D3: potensi 10x D3
24,25-(OH)2-D3: potensi 0,5x D3

Pembentukan 1,25-(OH)
2
-D3
defisiensi vitamin D,
defisiensi kalsium dan hipokalsemia,
defisiensi pospat dan hipopospatemia,
peningkatan sekresi hormon paratiroid.
Pembentukan 24,25-(OH)
2
-D3
vitamin D cukup
didorong 1,25-(OH)
2
-D3
Ca dan PO4 plasma cukup berlebih
peran vitamin D
Penyerapan Ca/PO4 dari usus dan tulang
Usus: reseptor di sel villi dan kripta.
menghasilkan kalbindin.
penyerapan Ca melawan beda konsentrasi.
Tulang: reseptor di osteoblast,
merangsang osteoklast (via gap junction)
Ginjal: efek penyerapan Ca lemah
Hormon paratiroid (PTH)
Efek utama:
sintesis 1,25-(OH)2-D3
penyerapan Ca: tulang dan ginjal
penghambatan reabsorpsi PO4 di ginjal.
Pospat naik:
Ca+menurun PTH terangsang
Gangguan paratiroid dan vitamin D
Hipoparatiroidisme: Ca turun, tetani larings
Hiperparatioridisme: dekalsifikasi tulang
depresi saraf pusat/perifer, kelemahan otot
kalsifikasi luas di alveoli, tubuli ginjal, arteri
Riketsia:
vitamin D turun, absorbsi Ca usus terganggu
kelemahan tulang jangka panjang, tetani
Osteomalasia: sering akibat steatorrhea
Osteoporosis: penurunan matriks, bukan Ca
Hormon korteks adrenal
Glukokortikoid: kortisol dan kortikosteron
efek metabolisme dan efek anti-peradangan;
Mineralokortikoid: aldosteron
keseimbangan sodium dan potassium;
Pendahulu androgen dan estrogen
ciri seks sekunder
DHEA/androstenedion testosteron:
perempuan: 50-60% efek androgenik
testosteron estrogen: pasca-menopause
6. Regulasi metabolisme - Kortisol
Kontrol: CRH ACTH.
ACTH: perubahan kolesterol sampai kortisol .
siklus diurnal, puncak sebelum bangun,
terendah menjelang tertidur.
Stress: CRH ACTH kortisol naik
bedah, luka bakar, infeksi, demam,
psikosis, ECT, cemas hebat
olahraga berat dan lama, hipoglisemia.
Efek kortisol thd karbohidrat
Penggunaan glukosa ,
konservasi glukosa dan glikogen
kadar gula darah diabetes adrenal
Produksi glukosa
glukoneogenesis dan glikogenesis hati
mobilisasi AA otot glukosa glikogen.
Efek kortisol terhadap protein
Sel tubuh (selain hati):
sintesis , pemecahan ., AA darah
transport terutama ke hati.
Hati:
asam amino , deaminasi
sintesis protein , protein plasma
Kortisol berlebihan:
otot lemah
fungsi imunitas limfoid rendah
Efek kortisol terhadap lemak
Asam lemak bebas
mobilisasi dari adiposum kadar darah
oksidasi di sel-sel . energi .
penggunaan glukosa
Obesitas unik
penumpukan lemak: dada dan kepala
dada seperti banteng, moon face.
nafsu makan , produksi > mobilisasi lemak
Efek kortisol thd stress dan radang
Menekan stress
trauma, infeksi, panas atau dingin ekstrim,
injeksi norepinefrin, bedah, restraining,
injeksi zat yang membunuh jaringan subkutis
penyakit yang melemahkan.
Menekan proses radang, penyelamat pada:
artritis reumatoid
demam rematik
glomerulonefritis akut
7. Regulasi Na dan K - Aldosteron
Mineralokortikoid (-), mati 3-14 hari:
ekstrasel: [K] , [Na] dan [Cl]
volume total cairan ekstrasel .
cardiac output , syok, dan meninggal dunia.
selamat kalau dapat NaCl mineralokortikoid
Aktifitas mineralokortikoid
aldosteron 90%,
kortisol 1/400 aldosteron, tapi sekresi 80x
lain: kortikosteron dan deoksikortikosteron.
Sirkulasi dan Ginjal
Fungsi di tubuli distal dan duktus koligentes
penyerapan Na
pengeluaran K
Penyerapan Na diikuti oleh:
kadar Na naik cairan interstitium ditarik
volume darah tekanan darah
ekskresi air/garam , (pressure natriuresis)

Efek pada keringat, saliva, dan usus
penyerapan sodium dan ekskresi potassium
tanpa aldosteron: diare.
Pengaturan sekresi
(1) [K] ekstrasel , sekresi aldosteron
(2) Renin-angiotensin , sekresi aldosteron
(3) [Na] sedikit menurunkan aldosteron
(4) ACTH: permissive.
Gangguan adrenal
Peny. Addison: kegagalan sekresi
Penurunan aldosteron:
pembuangan Na, air, penurunan TD darah
Penurunan kortisol
hipoglikemia
stress dan radang sulit diatasi
Peny. Cushing: hipersekresi ACTH, kortisol
penarikan asam amino untuk suplai glukosa
kekebalan menurun, moon face
efek androgenik hirsutism

Anda mungkin juga menyukai