KARANTINA
BUDIANTO
AINU RAHMI
YASTUTIK
FARIDA FEBRIYANTI
KEMENTERIAN PERTANIAN
Air Port
CIQS
Post Office
Land Border
Pel. Penyeberangan
CUSTOM IMMIGRATION QUARANTINE SECURITY
HEWAN TUMBUHAN
Melindungi SDA Fauna terhadap Ancama
HPHK dari Luar Negeri & Antar n
Area
BORDER
PERSYARATAN
KARANTINA
SETIAP MEDIA PEMBAWA HPHK/OPTK YANG DI
MASUKAN / DIKIRIM DARI SUATU AREA KE AREA LAIN /
KELUAR DARI DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA
WAJIB :
1. DILENGKAPI SERTIFIKAT DARI NEGARA/ AREA ASAL
2. MELALUI TEMPAT TEMPAT PEMASUKAN DAN
PENGELUARAN
3. DILAPORKAN DAN DISERAHKAN KEPADA PETUGAS
KARANTINA DI TEMPAT PEMASUKAN DAN
PENGELUARAN UNTUK KEPERLUAN TINDAKAN
KARANTINA
MENGAPA HARUS DI PERIKSA
KARANTINA??
HEWAN
ANJING, KUCING, AYAM, BURUNG, SAPI, KERBAU, DAN
HEWAN HIDUP LAINNYA
BENDA LAIN
VAKSIN HEWAN, SERUM DARAH HEWAN, OBAT
HEWAN
MEDIA PEMBAWA
OPTK
BENDA LAIN
MEDIA PERTUMBUHAN (TANAH, SERBUK GERGAJI DLL), AGENSI HAYATI
(SERANGGA).
TEKNIS PEMERIKSAAN
MEDIA PEMBAWA HAMA PENYAKIT HEWAN KARANTINA DAN
ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN KARANTINA
MP HPHK MP OPTK
DIBAWA ATAU DIKIRIM DARI SUATU AREA KE AREA LAIN DI DALAM WILAYAH NRI,
WAJIB DILENGKAPI SERTIFIKAT KESEHATAN DARI AREA ASAL BAGI HEWAN,
BAH, HBAH, IKAN, TUMBUHAN DAN BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN, KECUALI
MEDIA PEMBAWA YG TERGOLONG BENDA LAIN (PASAL 6 HURUF A);
(PASAL 5)
TINDAKAN KARANTINA
MEDIA PEMBAWA YG DIMASUKKAN KE DALAM,
DIBAWA, ATAU DIKIRIM DARI SUATU AREA KE
AREA LAIN, TRANSIT DI DALAM, DAN ATAU
DIKELUARKAN DARI WILAYAH NEGARA RI DIKENAKAN
TINDAKAN KARANTINA.
Beni 1. Phytosanitary
2. SIP dari Menteri
h
Pertanian
Dau 1.
Herbal/gingseng
n Phytosanitary
Tindakan
karantina
Tindakan
Karantina
Perlakuan
Pengasingan
Pemeriksaan Pengamatan
Penolakan
Pembebasan
Pemusnahan Penahanan
TINDAKAN KARANTINA BERDASARKAN
PERUBAHAN STATUS DAN SITUASI
NEGARA ASAL
DILARANG
TINGKAT RISIKO
PEMASUKANNYA
TINGGI
TERTULAR
HPHK GOL I TINGKAT RISIKO HARUS DISERTAI
RENDAH DAN SEDANG HASIL UJI LAB DARI
NEGARA ASAL
DILARANG
TINGKAT
PEMASUKANNYA
RISIKO
SEDANG TINGGI
WABAH TINGKAT RISIKO DILAKUKAN UJI LAB
HPHK GOL II RENDAH DAN DI TEMPAT
SEDANG PEMASUKAN
JENIS HPHK YANG PERLU DI CEGAH MASUK
DAN TERSEBAR (PERMENTAN 3238 TAHUN
2009)
GOLONGAN I (65 JENIS ) :
-EBOLA : AFRIKA
-BSE : JEPANG, AMERIKA
-PMK : MALAYSIA
GOLONGAN II (56 JENIS) :
-ANTHRAX
-RABIES
JENIS OPTK YANG PERLU DI CEGAH MASUK DAN
TERSEBAR (PERMENTAN 51 TAHUN 2015)
GEJALA
1. DEMAM TINGGI
2. NAFSU MAKAN
BERKURANG
3. BINTIK BINTIK MERAH
PADA MULUT
4. BISA PEMBENGKAKAN
OTAK
ORGANISME PENGGANGGU
TUMBUHAN KARANTINA
GLOBODERA
ROSTOCIENSIS
KERUGIAN AKIBAT PENYAKIT INI.
1. PENURUNAN PRODUKSI 70%
PETANI BANGKRUT
2. PENGENDALIAN PENYAKIT INI
MEMBUTUHKAN 5-40 TAHUN
KARENA NEMATODA INI DAPAT
BERTAHAN DI DALAM TANAH DAN
MEMBENTUK STRUKTUR
DORMAN
PADA PISANG
PENYAKIT DARAH
DISEBABKAN BAKTERI
(PSEUDOMONAS
SOLANACERUM)
DAERAH PAPUA DAN
MALUKU MELARANG
PISANG MASUK KE
WILAYAHNYA
PADA
JERUK
PADA TAHUN1983, PENYAKIT CVPD ( CITRUS
VAIN PHLOEM DEGENERATION )
MENYEBABKAN KERUGIAN SENILAI RP. 26,4
MILYAR (CHOLIL MAHFUD, 1985).
SEMENTARA ITU DIREKTORAT JENDERAL
PERTANIAN TANAMAN PANGAN (1984)
MELAPORKAN BAHWA CVPD TELAH
MEMUSNAHKAN JUTAAN POHON JERUK DI
INDONESIA. KEHILANGAN JERUK OLEH PENYAKIT
TERSEBUT DITAKSIR 50.000 T BUAH PERTAHUN
(HUTAGALUNG, 1989)
SYARAT HARUS BEBAS DARI CVPD
(DIKELUARKAN OLEH BPSB : BALAI
PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH
TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA )
TANAMAN
PANGAN
KELALAIAN DAN
PELANGGARAN
PADA UU PERKARANTINAAN TERDAPAT KETENTUAN PIDANA
1) BARANG SIAPA DENGAN SENGAJA MELAKUKAN
PELANGGARAN TERHADAP KETENTUAN KETENTUAN
SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 5, PSAL 6,
PASAL 7, PASAL 9, PASAL 21, DAN PASAL 25 DIPIDANA
DENGAN PIDANA PENJARA PALING LAMA 3
(TIGA)TAHUN DAN DENDA PALING BANYAK RP.
150.000.000
2. BARANG SIAPA KARENA KELALAIANNYA
MELAKUKAN PELANGGARAN TERHADAP
KETENTUAN KETENTUAN SEBAGAIMANA
DIMAKSUD DALAM PASAL 5, 6,7,9, 21, 25
DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA
PALING LAMA 1 TAHUN DAN DENDA
PALING BANYAK RP. 50.000.000
SK Kepala badan Karantina Pertanian No.
1953/Kpts/OT.160/L/10/2012 tanggal 29
Oktober 2012 Tentang: Kategorisasi Tingkat
Resiko Media Pembawa HPHK dan OPTK
serta Keamanan Hayati
Bahan Lain media pembawa yang bukan tergolong hewan. Bahan asal hewan, dan hasil bahan
asal hewan yang mempunyai potensi penyebaran penyakit hama dan penyakit
hewan karantna.
Istilah Arti
Alat Angkut Media Pembawa semua alat transportasi darat, air, maupun udara yang dipergunakan untuk
melalulintaskan Media Pembawa
Dokumen Karantina semua formulir resmi yang ditetapkan oleh Menteri dalam rangka tertib administrasi
pelaksana tindakan karantina.
Dokumen Lain surat yang diterbitkan Menteri lain yang terkait atau oleh pejabat yang
ditunjuk olehnya sebagai pesyaratan utama dan atau untuk pendukung untuk
setiap pemasukan, transit atau pengeluaran media pembawa.
Dokter Hewan Karantina dokter hewan yang ditunjuk oleh Menteri untuk melaksanakan tindakan karantina.
Fasilitator petugas yang melaksanakan konsultasi mutu di lingkup Balai Karantina
Pertanian Kelas II
Fumigasi tindakan perlakuan terhadap media pembawa organisme penggangu tumbuhan
Hasil Bahan Asal Hewan bahan asal hewan yang telah diolah.
Hama Penyakit Hewan semua hama, hama penyakit dan penyakit hewan yang berdampak sosio ekonomi
Karantina nasional dan perdagangan internasional serta menyebabkan gangguan
kesehatan masyarakat veteriner yang dapat digolongkan menurut tingkat
resikonya
Istilah Arti
Hama Penyakit Hewan hama penyakit hewan karantina yang mempunyai sifat dan potensi penyebaran
Golongan I penyakit yang serius dan cepat, belum diketahui cara penangananya, belum
terdapat di suatu area atau wilayah negara Republik Indonesia.
Hama Penyakit hama penyakit hewan karantina yang potensi penyebaranya berhubunagn erat
Hewan Golongan II dengan lalu lintas media pembawa, sudah diketahui cara penangananya dan telah
dinyatakan ada di suatu area atau wilayah negara Republik Indonesia.
Instalasi Karantina Hewan bangunan berikut peralatan dan lahan serta sarana pendukung yang diperlukan
sebagai tempat untuk melakukan tindakan karantina.
Instalasi Karantina tempat beserta segala sarana yang ada padanya yang digunakan untuk
Tumbuhan/ melaksanakan tindakan Karantina Tumbuhan.
Instalasi Karantina
Karantina Tumbuhan tindakan sebagai upaya pencegahan masuk dan tersebarnya Organisme
Pengganggu Tumbuhan dari luar negeri dan dari suatu Area ke Area lain di dalam
negeri atau keluarnya dari dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
Kemasan bahan yang digunakan untuk mewadahi dan atau membungkus media pembawa
baik yang bersentuhan langsung maupun tidak.
Media Pembawa tanaman dan bagian-bagiannya dan/atau benda lain yang dapat
Organisme Pengganggu membawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina
Tumbuhan/ Media
Pembawa
Istilah Arti
Media Pembawa hewan, bahan asal hewan, hasill bahan asal hewan dan atau benda lain yang dapat
Penyakit Hewan membawa hama penyakit hewan karantina.
Karantina /media adalah Menteri yang bertanggung jawab dalam bidang Karantina Tumbuhan.
pembawa adalah
Negara atau Area asal yang Negara atau Area asal yang mempunyai potensi kuat sebagai tempat yang menjadi
mempunyai resiko tinggi sumber penyebaran Organisme Pengganggu Tumbuhan.
Organisme Pengganggu semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan
Tumbuhan kematian tumbuhan.
Organisme Pengganggu semua Organisme Pengganggu Tumbuhan yang ditetapkan oleh Menteri untuk dicegah
Tumbuhan Karantina masuknya ke dalam dan tersebarnya di dalam Wilayah Negara Republik Indonesia.
Organisme Pengganggu semua Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina yang tidak dapat dibebaskan dari
Tumbuhan Karantina Media Pembawanya dengan cara perlakuan.
Golongan I
Organisme Pengganggu semua Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina yang dapat dibebaskan dari Media
Tumbuhan Karantina Pembawanya dengan cara perlakuan.
Golongan II
Organisme Pengganggu semua Organisme Pengganggu Tumbuhan selain Organisme Pengganggu Tumbuhan
Tumbuhan Karantina Karantina, yang keberadaannya pada benih tanaman yang dilalulintaskan dapat
Penting menimbulkan pengaruh yang merugikan secara ekonomis terhadap tujuan penggunaan
benih tanaman tersebut dan ditetapkan oleh Menteri untuk dikenai Tindakan
Karantina.
Istilah Arti
Paramedik Karantina petugas teknis yang ditunjuk oleh Menteri untuk membantu pelaksanaan
Hewan yang selanjutnya tindakan karantina.
disebut
Paramedik Karantina
POPT /Petugas yang ditunjuk oleh menteri untuk melaksanakan tindakan karantina
Pengendali Organisme .
Pengganggu Tumbuhan
Pelanggan pihak atau instansi di luar Balai Karantina Pertanian kelas II Medan baik pemerintah
maupun swasta dan pihak-pihak terkait lainnya yang berhubungan dengan
pemanfaatan pelayanan Balai Karantina Pertanian kelas II
adalah kegiatan memasukan media pembawa darii luar ke dalam wilayah negara
Republik Indonesia atau ke suatu area dari area lain di dalam wilayah negara
Republk Indonesia.
Pengeluaran kegiatan pengeluaran media pembawa darii luar ke dalam wilayah negara Republik
Indonesia atau dari suatu area ke area lain di dalam wilayah negara Republk Indonesia
Pemilik Media orang atau badan hukum yang memiliki Media Pembawa dan/atau yang
Pembawa/ pemilik bertanggung jawab atas pemasukan pengeluaran atau transit Media Pembawa.
Penanggung jawab alat orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas kedatangan keberangkatan
angkut atau transit alat angkut.
Istilah Arti
Petugas Karantina petugas teknis yang ditunjuk oleh Menteri untuk membantu pelaksanaan
Hewan/Paramedik tindakan karantina.
Karantina
Sucihama tindakan membersihkan dari hama atau hama penyakit seperti antara lain Desinfeksi,
Desinsektisasi dan Fumigasi.
Sertifikat Kesehatan surat keterangan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang di negara atau Area
Tumbuhan asal/pengirim/transit yang menyatakan bahwa tumbuhan atau bagian-bagian tumbuhan
yang tercantum di dalamnya bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan, Organisme
Pengganggu Tumbuhan Karantina, Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina
Golongan I, Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina Golongan II, dan/atau
Organisme Pengganggu Tumbuhan Penting serta telah memenuhi persyaratan Karantina
Tumbuhan yang ditetapkan dan/atau menyatakan keterangan lain yang diperlukan.
Tempat Asal tempat dimana hewan dibudidayakan, piara, ditangkar atau habitatnya dan tempat –
tempat pengumpulan, pengolahan atau pengawetan bahan asal hewan, hasil bahan
asal hewan atau benda lain.
Tempat Pemasukan dan pelabuhan laut, pelabuhan sungai dan danau, pelabuahan penyeberangan, bandar
Tempat Pengeluaran udara, kantor pos, pos perbatasan dengan negara lain dan tempat – tempat lain yang
ditetapkan sebagai tempat untuk memasukan dan atau mengeluakan media pembawa.
Istilah Arti
Tindak Karantina kegiatan yang dilakukan untuk mencegah hama penyakit hewan karantina masuk
Hewan /tindakan karantina ke, tersebar di, dan atau keluar dari wilayah negara Republik Indonesia.
Transit Alat Angkut singgah sementara alat angkut di dalam wilayah Negara Republik Indonesia atau suatu
area di dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Sebelum alat angkut tersebut
sampai ke negara atau Area tujuan.
Transit Media singgah sementara dan diturunkannya dari alat angkut Media Pembawa, peralatan
Pembawa, peralatan atau pembungkus di dalam wilayah Negara Republik Indonesia sebelum Media
dan pembungkus Pembawa, peralatan atau pembungkus tersebut sampai ke negara atau Area tujuan.
Wabah / Eksplosi serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan yang sifatnya mendadak,
populasinya berkembang sangat cepat dan menyebar luas dengan cepat.
benda lain sarana pengendalian hayati, biakan organisme tanah, kompos, dan media pertumbuhan
lainnya dan vektor.