KOMPETENSI UMUM
1. PERARTURAN PERUNDANGA
a. Peraturan perundangan
1. UUD NO. 21 TAHUN 2019 TENTANAG KARANTINA HEWAN,IKAN DAN TUMBUHAN
SALINAN
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 21 TAHUN 2019
TENTANG
KARANTINA HEWAN, IKAN, DAN TUMBUHAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a. bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan
keanekaragaman hayati sebagai anugerah dari Tuhan Yang
Maha Esa untuk dapat dimanfaatkan secara lestari sehingga
dapat meningkatkan taraf hidup serta kemakmuran
kehidupan masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam
Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik ,
Indonesia Tahun 1945;
b. bahwa tanah air Indonesia dikaruniai Tuhan Yang Maha Esa
berbagai jenis sumber daya alam hayati yang berupa aneka
ragam jenis hewan, ikan, dan tumbuhan yang perlu dijaga
dan dilindungi kelestariannya;
c. bahwa penyelenggaraan karantina harus mengikuti
perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan informasi, lingkungan strategis yang cepat dan dinamis,
terutama laju arus perdagangan antarnegara yang
melahirkan beberapa ketentuan dan kesepakatan
internasional terkait dengan standar keamanan dan mutu
pangan, keamanan dan mutu pakan, produk rekayasa
genetik, sumber daya genetik, agensia hayati, jenis asing
invasif, dan pengendalian peredaran tumbuhan dan satwa
liar serta pengendalian peredaran tumbuhan dan satwa
langka;
d. bahwa beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 16
Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan
sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
hukum di masyarakat karena berlakunya beberapa
undang-undang terkait penyelenggaraan karantina sehingga
perlu diganti;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu
membentuk Undang-Undang tentang Karantina Hewan,
Ikan, dan Tumbuhan;
Mengingat
: Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28H ayat (1) , dan Pasal 33 ayat (3)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
dan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
UNDANG-UNDANG TENTANG KARANTINA HEWAN, IKAN, DAN
TUMBUHAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
1. Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan yang selanjutnya
disebut Karantina adalah sistem pencegahan masuk, keluar
dan tersebarnya hama dan penyakit hewan Karantina,
hama dan penyakit ikan Karantina, dan organisme
pengganggu tumbuhan Karantina; serta pengawasan
dan/atau pengendalian terhadap keamanan pangan dan
mutu pangan, keamanan pakan dan mutu pakan, Produk
Rekayasa Genetik, Sumber Daya Genetik, Agensia Hayati,
Jenis Asing Invasif, Tumbuhan dan Satwa Liar, serta
Tumbuhan dan Satwa Langka yang dimasukkan ke dalam,
tersebarnya dari suatu Area ke Area lain, dan / atau
dikeluarkan dari wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2. Hama dan Penyakit Hewan, Hama dan Penyakit Ikan, dan
Organisme Pengganggu Tumbuhan yang selanjutnya
disebut Hama dan Penyakit adalah organisme yang dapat
merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan
kematian Hewan, Ikan, atau Tumbuhan serta yang
membahayakan kesehatan manusia dan menimbulkan
kerugian ekonomi.
3. Hama dan Penyakit Hewan Karantina yang selanjutnya
disebut HPHK adalah Hama, Hama dan Penyakit, dan
Penyakit Hewan berupa organisme yang dapat merusak,
mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian
hewan, membahayakan kesehatan manusia, menimbulkan
kerugian sosial, ekonomi yang bersifat nasional dan
perdagangan internasional yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat untuk dicegah masuknya ke dalam, tersebarnya di
dalam, dan keluarnya dari wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
4. Hama dan Penyakit Ikan Karantina yang selanjutnya
disebut HPIK adalah semua Hama dan Penyakit ikan yang
belum terdapat dan /atau telah terdapat hanya di Area
tertentu di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang dalam waktu relatif cepat dapat mewabah dan
merugikan sosioekonomi atau yang dapat membahayakan
kesehatan masyarakat yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat untuk dicegah masuk ke dalam, tersebar di dalam,
dan / atau keluar dari wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
5. Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina yang
selanjutnya disingkat OPTK adalah organisme yang dapat
merusak, mengganggu kehidupan atau menyebabkan
kematian tumbuhan, menimbulkan kerugian sosioekonomi
serta belum terdapat di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia atau sudah terdapat di sebagian wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia, yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat untuk dicegah masuknya ke dalam dan
tersebarnya di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
6. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber
hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan,
perikanan, peternakan, perairan dan air, baik yang diolah
maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan
atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan
tambahan pangan bahan baku pangan, dan bahan lainnya
yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan,
dan / atau pembuatan makanan atau minuman.
7. Pakan adalah bahan makanan tunggal atau campuran, baik
yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diberikan
kepada hewan untuk kelangsungan hidup, berproduksi,
dan berkembangbiak.
KOMPERTENSI KHUSUS
2. MITIGASI RESIKO
3. PEMANTAUAN HPHK
4. PENGAWASAN KHH
5. TINDAKAN KARANTINA HEWAN