Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN DENGAN KATARAK

Ns. Mochamad heri, S.Kep., M.Kep


Konsep Teoritis
Definisi
Definisi
 Menurut Corwin (2001), katarak adalah penurunan progresif kejernihan
lensa. Lensa menjadi keruh atau berwarna putih abu-abu, dan ketajaman
penglihatan berkurang. Katarak terjadi apabila protein-protein lensa yang
secara normal transparan terurai dan mengalami koagulasi.

 Sedangkan menurut Mansjoer (2000), katarak adalah setiap keadaan


kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (panambahan cairan)
lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat kedua-duanya. Biasanya mengenai
kedua mata dan berjalan progresif.

 Jadi, dapat disimpulkan katarak adalah kekeruhan lensa yang normalnya


transparan dan dilalui cahaya ke retina, yang dapat disebabkan oleh berbagai
hal sehingga terjadi kerusakan penglihatan.
Klasifikasi
Katarak Senilis

 Semua kekeruhan lensa yang terjadi pada usia lanjut,


yaitu usia di atas 50 tahun. Penyebab nya sampai
sekarang belum diketahui secara pasti. Namun banyak
kasus katarak senilis yang ditemukan berkaitan
dengan faktor keturunan, maka riwayat penyakit
keluarga perlu di tanyakan.

 Epidemiologi, Sampai saat ini katarak senilis


merupakan jenis katarak yang paling banyak
ditemukan, sampai 90% dari seluruh kasus katarak.
Katarak Senilis ini dibagi lagi ke dalam 4 stadium :

 Katarak insipien

 Katarak imatur

 Katarak matur

 Katarak hipermatur
Keterangan Insipien Imatur Matur Hipermatur

Kekeruhan cairan lensa Ringan Sebagian Seluruh Massif

iris Normal Bertambah Normal Berkurang

Bilik mata depan Normal Terdorong Normal Tremulans

Sudut bilik mata Normal Dangkal sempit Normal (hanya bila zonula

Shadow test Normal Positf Normal putus)

Penyulit negative Glaucoma Negative Dalam terbuka

      -        - Pseudopositif

Uveitis, glaukoma
Berdasarkan lokasi, katarak senilis dapat dibagi
menjadi :
Nuclear
sclerosis
Kortical
Katarak Congenital
 Katarak akibat infeksi virus dimasa pertumbuhan janin, genetic atau
kelainan herediter

Katarak Juvenill
 Katarak yang muncul selama proses perkembangan

Katarak Traumatic
 Katarak akibat trauma

Katarak Trauma Toksik

 Katarak akibat paparan zat kimia seperti terapi kortikosteroid sistemik,


rokok, alkohol
Katarak Komlikata

 Katarak akibat penyakit mata yang lain seperti


uveitis (glaucoma)
Assocated Katarak

 Katarak yang berhubungan dengan penyakit


spesifik karena kelainan sistemik atau metabolic
seperti DM, galaktosemi distrofi miotonik
Etiologi

 Sebagian besar katarak terjadi karena proses


degeneratif atau bertambahnya usia
seseorang. Usia rata-rata terjadinya katarak adalah
pada umur 50 tahun keatas. Akan tetapi, katarak
dapat pula terjadi pada bayi karena sang ibu
terinfeksi virus pada saat hamil muda.
Penyebab katarak lainnya meliputi :
 gangguan pertumbuhan
 Faktor keturunan.

 Cacat bawaan sejak lahir.


 Mata tanpa pelindung terkena sinar
matahari dalam waktu yang cukup
lama.
 Masalah kesehatan, misalnya diabetes.

 Rokok dan Alkohol


 Penggunaan obat tertentu, khususnya
steroid.
 Operasi mata sebelumnya
 gangguan metabolisme seperti DM
(Diabetus Melitus)  Trauma (kecelakaan) pada mata
Manifestasi Klinis
Gejala Subyektif :
 Penglihatan seperti berasap dan tajam penglihatan yang menurun secara progresif.

 Visus mudur yang derajatnya tergantung lokalisasi dan tebal tipisnya kekeruhan, Bila
: Kekeruhan tipis,kemunduran visus sedikit atau sebaliknya. dan kekeruhan terletak
diequator, tak ada keluhan apa-apa.

 Penderita mengeluh adanya bercak-bercak putih yang tak bergerak.

 Diplopia monocular yaitu penderita melihat 2 bayangan yang disebabkan oleh


karena refraksi dari lensa sehingga benda-benda yang dilihat penderita akan
menyebabkan silau.

 Pada stadium permulaan penderita mengeluh miopi, hal ini terjadi karena proses
pembentukan katarak sehingga lensa menjadi cembung dan refraksi power mata
meningkat, akibatnya
Gejala Obyektif :
 Pada lensa tidak ada tanda-tanda inflamasi

 Jika mata diberi sinar dari samping: Lensa tampak keruh keabuan atau
keputihan dengan latar hitam

 Pada fundus reflex dengan opthalmoskop: kekeruhasn tersebut tampak


hitam dengan latar orange pada stadium matur hanya didapatkan warna
putih atau tampak kehitaman tanpa latar orange, hal ini menunjukkan
bahwa lensa sudah keruh seluruhnya

 Kamera anterior menjadi dangkal dan iris terdorong kedepan, sudut


kamera anterior menyempit sehingga tekanan intraokuler meningkat,
akibatnya terjadi glaukoma
Patofisiologi
 Lensa yang normal adalah struktur posterior iris yang jernih, transparan, berbentuk
seperti kancing baju dan mempunyai kekuatan refraksi yang besar. Lensa mengandung
tiga komponen anatomis. Pada zona sentral terdapat nukleus, di perifer ada korteks,
dan yang mengelilingi keduanya adalah kapsul anterior dan posterior. Dengan
bertambahnya usia, nukleus mengalami perubahan warna menjadi coklat kekuningan.
Disekitar opasitas terdapat densitas seperti duri di anterior dan posterior nukleus.
Opasitas pada kapsul posterior merupakan bentuk katarak yang paling bermakna,
nampak seperti kristal salju pada jendela.
 Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi.
Perubahan pada serabut halus multipel (zunula) yang memanjang dari badan silier ke
sekitar daerah diluar lensa, misalnya dapat menyebabkan penglihatan mengalamui
distorsi. Perubahan kimia dalam protein lensa dapat menyebabkan koagulasi, sehingga
mengabutkan pandangan dengan menghambat jalannya cahaya ke retina. Salah satu
teori menyebutkan terputusnya protein lensa normal terjadi disertai influks air ke
dalam lensa. Proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan mengganggu
transmisi sinar. Teori lain mengatakan bahwa suatu enzim mempunyai peran dalam
melindungi lensa dari degenerasi. Jumlah enzim akan menurun dengan bertambahnya
usia dan tidak ada pada kebanyakan pasien yang menderita katarak.
 Katarak biasanya terjadi bilateral, namun memiliki
kecepatan yang berbeda. Dapat disebabkan oleh kejadian
trauma maupun sistemik, seperti diabetes. Namun
kebanyakan merupakan konsekuensi dari proses penuaan
yang normal. Kebanyakan katarak berkembang secara
kronik ketika seseorang memasuki dekade ketujuh. Katarak
dapat bersifat kongenital dan harus diidentifikasi awal,
karena bila tidak terdiagnosa dapat menyebabkan ambliopia
dan kehilangan penglihatan permanen. Faktor yang paling
sering berperan dalam terjadinya katarak meliputi radiasi
sinar ultraviolet B, obat-obatan, alkohol, merokok, diabetes,
dan asupan vitamin antioksidan yang kurang dalam jangka
waktu lama (Smeltzer, 2002).
komplikasi

 Bila katarak dibiarkan maka akan terjadi komplikasi


berupa glaukoma dan uveitis. Glaukoma adalah
peningkatan abnormal tekanan intraokuler yang
menyebabkan atrofi saraf optik dan kebutaan bila
tidak teratasi (Doenges, 2000).
Pemeriksaan diagnostik

Kartu mata snellen /mesin Darah lengkap, LED


telebinokuler EKG, kolesterol serum, lipid
Lapang Penglihatan Tes toleransi glukosa : kontrol
Pengukuran Tonografi : TIO DM
(12 – 25 mmHg) Keratometri.
Pengukuran Gonioskopi Pemeriksaan lampu slit.
membedakan sudut terbuka dari A-scan ultrasound
sudut tertutup glukoma (echography).
Tes Provokatif : menentukan Penghitungan sel endotel
adanya/ tipe glukoma penting u/ fakoemulsifikasi &
Oftalmoskopi implantasi.
penatalaksanaan

pre- op katarak
 Status lokalis
 Fungsi retina harus baik-dengan test proyeksi
 Tidak boleh ada infeksi pada mata atau jaringan sekitar (missal:uveitis)
 Tidak ada glaucoma, bahaya terjadi prolaps bola mata
 Koreksi visus
 Status generalis, hindari kondisi berikut :
 Hipertensi
 DM karena luka sulit sembuh, mudah terjadi infeksi dan perdarahan
post hifema sulit hilang
 Batuk kronik karena bisa terjadi prolaps bola mata
 Gagal jantung
Macam-macam operasi:

 ICCE (Intra Capsular Cataract Extraction)


 Merupakan tindakan pengeluaran lensa bersama-
sama dengan kapsul
 ECCE (Ekstra Capsular Cataract Extraction)
 Dilakukan dengan merobek kapsul anterior dan
mengeluarkan inti lensa dan kortek, sedang sisa lensa
diharapkan keluar bersama dengan aqueoshumour
Post operasi :

 Tujuan : cegah infeksi dan terbukanya luka operasi.


 Pasien diminta tidak banyak bergerak dan
menghindari mengangkat beban berat selama
sebulan. Mata ditutup selama beberapa hari selama
beberapa minggu harus dilindungi dengan pelindung
logam pada malam hari. Kacamata permanent
diberikan 6-8 minggu setelah operasi.
Konsep
Keperawatan
Pengkajian

 Biodata
 Identitas klien : nama, umur, jenis kelamin, status
perkawinan, agama, suku/ bangsa, pendidikan,
pekerjaan, alamat dan nomor register.
 Riwayat kesehatan
 Keluhan utama
 Riwayat kesehatan dahulu
 Riwayat kesehatan sekarang
 Riwayat kesehatan keluarga
 Pemeriksaan fisik
 Perubahan pola fungsi
 Aktivitas / istirahat
Gejala : Perubahan aktivitas biasanya/ hobi sehubungan dengan
gangguan penglihatan.
 Makanan/ cairan
Gejala : Mual/ muntah.
 Neurosensori
Gejala : Gangguan penglihatan (kabur/tak jelas), sinar terang
menyebabkan silau dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer
Tanda : Tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil. Hipersekresi
air mata.
 Nyeri/ kenyamanan
Gejala : Ketidaknyamanan ringan/ mata berair.
Diagnosa Keperawatan

Pre operasi:
 Gangguan persepsi sensori (visual)

 Resiko cedera (jatuh)

 Deficit perawatan diri

 Defisit pengetahuan

 Takut/cemas

 Isolasi sosial
Post Operasi
 Nyeri akut

 Gangguan persepsi sensori

 Resiko cedera (jatuh)

 Isolasi social

 Deficit perawatan diri

 Defisit pengetahuan

 Ansietas (cemas)

 Gangguan konsep diri

 Ketidakefektifan penatalaksanaan program terapeutik


Diplopia monokuler Halo

Bintik Hitam
What does a late-stage cataract look like?
28

SURES - IN HOUSE CLINIC 12/7/2006


How an early stage cataract
effects vision
29

SURES - IN HOUSE CLINIC 12/7/2006


BUT….
30

SURES - IN HOUSE CLINIC 12/7/2006


VITAMIN A
31

SURES - IN HOUSE CLINIC 12/7/2006


VITAMIN C
32

SURES - IN HOUSE CLINIC 12/7/2006


VITAMIN E
33

SURES - IN HOUSE CLINIC 12/7/2006


Intervensi
Keperawatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai