Anda di halaman 1dari 14

Diabetes Melitus

Laras Nazyrah Rizki


A Definisi Penyakit
Diabetes Mellitus (DM) adalah B. Etiologi
sekelompok gangguan 1. DM ditandai dengan kurangnya
metabolism lemak, karbohidrat insulin atau resistensi insulin, cacat ini
dan metabolism protein yang melibatkan ketidakmampuan untuk
diakibatkan oleh defek pada menggunakan glukosa dengan bedar
sekresi insulin, kerja insulin untuk energi. DM mempengaruhi
(sensitivitas) atau keduanya sekitar 20,8 juta orang di AS atau 7%
(Dipiro 2014, hal 1255). dari populasi
2. DM tipe 2 Yng disebut sbg DM onset
dewasa atau non insluin adalah bentuk
paling umum dari penyakit dan
menyumbang sekitar 90-95% dari
semua kasus yang didiagnosis DM
dicirikan oleh defisiensi insulin relatif
dan resistensi insulin.
3. DM tipe 2 biasanya lambat dan
progresif dlm perkembangan nya dan
sering dilalui oleh pra diabetes
Patofisiologi

 Diabetes mellitus Tipe 1 ( 5-10% kasus) biasanya berkembang pada masa kanak-
kanak atau awal masa dewasa dan berakibat dari penghancuan sel pancreas yang
dipicu autoimun yang mengakibatkan defisiensi insulin absolut. Proses autoimun
dimediasi oleh makrofag & limfosit T dengan autoantibodi terhadap antigen sel
beta (misalnya antibody sel islet,antibody insulin).
 Diabetes mellitus Tipe 2 (90% kasus) ditandai dengan kombinasi beberapa tingkat
resistensi insulin dan defisinsi insulin relative. Resistensi inslin di manifestasikan
dengan peningkatan lipolysis dan produksi asam lemak bebas, peningkatan
produksi glukosa hepatic dan penurunan serapan otot skeletal glukosa.
 Penyebab diabetes yang tidak umum (1-2% kasus) meliputi gangguan endokrin
(misalnya : akromegali, sindrom chusing), diabetes mellitus gestasional (GDM),
penyakit pancreas eksokrin (misal: pankreatitis) dan obat-obatan (misalnya :
glukokortikosteroid,pentamidin,niacin, alfa-interferon).
 Komplikasi mikrovaskuler meliputi retinopati, neuropati dan nefropati.
Komplikasi makrovaskuler meliputi penyakit jantung koroner , stroke dan
penyakit pembuluh darah perifer.

(Pharmacotherapy Handbook 9Th edition 2015 hal 161 )


TANDA DAN GEJALA

Diabetes mellitus Tipe 1


gejala awal yang paling umum adalah : polyuria, polydipsia, polifagia,
penurunan berat badan dan kelesuan disertai hiperglikemia.
individu sering kurus dan cenderung mengakami ketoasidosis diabetes
jika insulin ditahan atau berada dalam kondisi stress berat.
antara 20% dan 40% pasien hadir dengan ketoasidosis diabetes setelah
beberapa hari polyuria, polydipsia, polifagia dan penurunan berat
badan

Diabetes mellitus Tipe 2


Pasien sering asimtomatik dan dapat didiagnosis sekunder akibt tes
darah yang tidak terkait.
Kelesuan, polyuria, nokturia dan polydipsia dapat terjadi. Penurunan
berat badan yang signifikan kurang umum, lebih sering pasien
kelebihan berat badan atau obesitas.
Diagnosa

 Diagnosa untuk diabetes mellitus


 AIC 6,5 % atau lebih
 Gula darah puasa 126 mg/dl ( 7,0 mmol/l atau lebih)
 Glukosa plasma dua jam 200 mg/dl ( 11,1 mmol/l atau lebih)
 Konsentrasi glukosa plasma acak 200 mg/dl (11.1 mmol/l atau
lebih dengan gejala klasik hiperglikemia atau krisis hiperglikemia.
 Glukosa plasma puasa normal (FPG) ; < 100 mg/dl ( 5,6 mmol/l)
 Gangguan glukosa puasa (IFG) : FPG 100-125 mg/dl ( 5,6-6,9
mmol/L)
 Gangguan toleransi glukosa (IGT) didiagnosis saat sample
postload 2 jam OGTT adalah 140-199 mg/dl (7,8-11,0 mmol/L)

(Pharmacotheraphy Handbook 9th Edition 2015, hal 161-162)


F. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Fisik
1. inspeksi : melihat pada daerah
kaki bagaimana produksi Pemeriksaan vaskuler
keringatnya, kemudian bulu pada 1. Pemeriksaan laboratorium:
jempol kaki berkurang pemeriksaan darah yang
2. Palpasi : kulit pecah-pecah, pucat meliputi GDS,GDP,
3. Pemeriksaan pada neuropatik pemeriksaan urine,
sangat penting untuk mencegah pemeriksaan jantung
terjadinya ulkus. meliputi EKG
2. Pemeriksaan Radiologi :
Gas subkutum, adanya
benda asing dan
osteomeliteus
G. Faktor Risiko
a. Faktor gaya hifup memberatkan DM
1. Kebiasaan konsumsi makanan berlemak
2. Merokok
3. Kurangnya kativitas fisik
4. Obeistas
5. Konsumsi alkohol
b. Fakto Genetik
c. Faktor Umur
 Kasus :
 Tn US usia 45thn,160 cm, 80 kg,dengan riwayat DM sejak 5thn yang lalu datang ke
dokter dengan keluhan badan lemah,pegal-pegal,kaki sering kesemutan dan terdapat
gangrene di kaki.data klinik menunjukan TD 140/90 mmHg,suhu 38°C
 Hasil pemeriksaan laboratorium : GDP 220 mg/dl , gd 2 jam PP 490 mg/dl , HbA1c
11% , HDL 35mg/dl , LDL 210 mg/dl , kolestrol total 285 mg/dl , TGA 278 mg/dl.
 Riwayat pengobatan : gibenklamid,metformin,simvastatin
 Diagnosa : DM tipe 2 – neuopati dan ulkus di kaki
 Obat yang digunakan pasien sekarang :
 R/ captropil 12,5 mg
 S.2dd.1 tab
 R/ furosemide tab
 S.1dd.1 tab
 R/ metformin 500 mg
 S.3dd. 1 tab
 R/ novorapid flex pen
 S.2dd.16 unit
 R/ latus flex pen
 S.1dd. 5 unit
 R/ lipitor
 S.1dd. 1 tab
lakukan pemantauan obat dengan metode SOAP ?

 subjek
 keluhan : badan lemah,pegal-pegal,kaki sering kesemutan dan
terdapat gangrene di kaki
 Riwayat penyakit : pernah mengalami DM sejak 5thn yang lalu
 Riwayat pengobatan : gibenklamid,metformin,simvastatin
 Objek
 Data klinik : TD 140/90 mmHg,suhu 38 derajat celcius, BB 80
kg, umur 40 thn, tinggi bdadab 160 cm
 Hasil pemeriksaan lab : GDP 220 mg/dl , gd 2 jam PP 490
mg/dl , HbA1c 11% , HDL 35mg/dl , LDL 210 mg/dl ,
kolestrol total 285 mg/dl , TGA 278 mg/dl.
Nilai Intrepesentasi data
Pemeriksaan Nilai Normal Hasil Pemeriksaan Keterangan

FPG (Glukosa
≥ 126 mg/dL 490 mg/dL Tinggi
Plasma Puasa)

35 - 135
Trigliserida 278 mg/dL Tinggi
mg/dL

HbA1C ≥6,5% 11% Normal

120/80
Tekanan Darah 140/90 mmHg Tinggi
mmHg
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai