Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Materi : DHF (Dengue Hemoragic Fever)


Sasaran : Masyarakat desa Kucur
Tempat : Ponkesdes Kucur
Hari/Tanggal : Kamis, 21 Januari 2017
Waktu : Pukul 08.00 - Selesai

I. LATAR BELAKANG MASALAH


DBD adalah suatu infeksi arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan
nyamuk spesies aides. Penyakit ini sering menyerang anak, remaja, dan dewasa yang
ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi. Demam Berdarah Dengue sering disebut
pula Dengue Haemoragic Fever ( DHF ).

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang penyakit DHF
masyarakat Kucur mengerti mengenai penyakit DHF.

2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang penyakit DHF
diharapkan masyarakat Kucur mengerti :
a. Mennyebutkan kembali pengertian DHF dengan kalimatnya sendiri.
b. Menyebutkan kembali faktor penyebab DHF.
c. Menyebutkan kembali tanda dan gejala DHF.
d. Menyebutkan cara penularan DHF.
e. Menyebutkan cara pencegahan DHF.

III. MATERI
1. Pengertian DHF
2. Penyebab DHF
3. Tanda dan gejala DHF
4. Cara penularan
5. Cara perawatan pada klien DHF di rumah sebelum di bawa ke Puskesmas / RS
6. Kapan penderita DHF harus di bawa ke Puskesmas / RS
7. Cara penanggulangan/pencegahan DHF di rumah

IV. METODE

1. Ceramah
2. Tanya Jawab

1
V. MEDIA

1. LCD proyektor
2. Leaflet DHF
3. Alat tulis

VI. KEGIATAN PENYULUHAN


No KEGIATAN PENYULUH KLIEN WAKTU
1. Pembukaan a. Mengucapkan salam Menjawab salam 15 menit
b. Memperkenalkan diri Menerima dengan baik
c. Menjelaskan tujuan Menyimak dengan baik

2. Kegiatan Inti a. Menjelaskan materi Menyimak dengan baik 20 menit


tentang DHF.
Mengajukan beberapa
b. Memberikan
pertanyaan
kesempatan pada pasien
dan klien untuk
bertanya.
Menyimak dengan baik
c. Menjawab pertanyaan
yang diajukan.

3. Penutup a. Mengulang kembali Mampu menjawab 15 menit


pertanyaan yang
materi yang disampaikan
diajukan.
dengan mengajukan
Menjawab salam
pertanyaan.

b. Mengucapkan salam

DENGUE HEMORHAGIC FEVER

A. PENGERTIAN

DBD adalah suatu infeksi arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui
gigitan nyamuk spesies aides. Penyakit ini sering menyerang anak, remaja, dan dewasa yang
ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi. Demam Berdarah Dengue sering disebut pula
Dengue Haemoragic Fever ( DHF ).

B. MASA INKUBASI
Masa inkubasi dari demam dengue setelah gigitan nyamuk bervariasi antara 3 sampai 14
hari, rata-rata 4 sampai 7 hari.Demam biasanya timbul mendadak, disertai gejala-gejala yang
tidak spesifik seperti sakit kepala frontal, sakit didaerah retroorbital, myalgia dan atralgia,
nausea dan vomiting, serta adanya bercak-bercak pada kulit. Bercak-bercak ini dapat berupa

2
makular atau makulopapular yang diskret. Bercak atau ruam ini timbul 6-12 jam sebelum
suhu naik untuk pertama kali, yaitu pada hari sakit ke3-5 berlangsung 3-4 hari. Ruam ini
terdapat pada dada, abdomen serta menyebar ke anggota gerak dan muka.
Demam pada beberapa kasus dapat mencapai 39 0C atau lebih tinggi. Demam ini bertahan
selama 5 sampai 6 hari.Pada beberapa penderita dapat dilihat bentuk kurva suhu yang
menyerupai pelana kuda atau bersifat bifasik, tetapi pada beberapa penelitian selanjutnya
bentuk kurva ini tidak ditemukan pada semua pasien sehingga dianggap tidak
patognomonik. Selanjutnya demam ini akan menghilang secara lisis disertai keluarnya
banyak keringat.
Umumnya demam dengue dapat sembuh sendiri (self-limiting) dan jarang berakibat fatal.
Fase akut dapat terjadi 3-7 hari tetapi fase konvalesens mungkin dapat lebih lama, beberapa
minggu, terutama pasien dewasa. Tidak ada sekuele permanen yang berhubungan dengan
infeksi ini.

C. SIFAT NYAMUK
 Vektor Penular

a. Host natural dari Virus Dengue


adalah manusia, primata dan nyamuk. Vektor arthropoda merupakan anggota dari genus
Aedes yang hidup baik di daerah perkotaan maupun daerah pedesaan. Spesies
predominan yang berperan dalam transmisi penyakit adalah Aedes aegypti dan Aedes
albopictus. Nyamuk betina menggigit sepanjang hari dimana aktivitas puncaknya pada
pagi dan siang hari. Mereka yang berisiko terkena demam berdarah adalah anak-anak
berusia di bawah 15 tahun dan sebagian besar tinggal di lingkungan lembab serta daerah
pinggiran yang kumuh. Penyakit DBD sering terjadi di daerah tropis dan muncul pada
musim penghujan. Virus ini kemungkinan muncul akibat pengaruh musim serta prilaku
manusia.
b. Di Indonesia nyamuk Aedes aegypti
tersebar luas di seluruh pelosok tanah air, baik kota maupun desa kecuali di wilayah
yang ketinggiannya lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Perkembangan hidup
nyamuk ini memerlukan waktu sekitar 10-12 hari dari telur hingga dewasa. Hanya
nyamuk betina yang menggigit dan menghisap darah manusia untuk mematangkan
telurnya. Sedangkan nyamuk jantan tidak menghisap darah tapi hidup dari sari tumbuh-
tumbuhan. Umur nyamuk betina berkisar antar 2 minggu sampai 3 bulan atau rata-rata
1,5 bulan, tergantung dari suhu kelembaban udara disekelilingnya. Kemampuan
terbangnya berkisar antara 40-100 meter dari tempat berkembang biaknya. Tempat yang
disukai adalah benda-benda tergantung yang ada di dalam rumah, seperti gordyn,
kelambu dan pakaian di kamar yang gelap dan lembab.

3
c. Sifat jentik Aedes Aegypti : ukuran
0,5 – 1 cm, selalu bergerak aktif dalam air, gerakannya berulang-ulang dari bawah ke
atas permukaan air untuk bernafas, kemudian turun kembali ke bawah dan seterusnya,
pada waktu istirahat posisisnya hampir tegak lurus dengan permukaan air.
d. Di dalam tubuh nyamuk Virus
Dengue akan berkembang biak dengan cara membelah diri dan menyebar di seluruh
bagian tubuh nyamuk. Sebagian besar virus ini berada di dalam kelenjar liur nyamuk
tersebut. Ketika nyamuk ini menggigit manusia maka Virus Dengue dikeluarkan
bersama air liur nyamuk (Soedarto, 1990 ; 38).

 Pemeriksaan Jentik Nyamuk :

1. Periksalah tempat penampungan air dan barang yang memungkinkan air tergenang
dengan menggunakan mata telanjang atau bantuan senter.
2. Jika tidak tampak tunggu kurang lebih 0,5-1 menit, jika ada jentik akan muncul ke
permukaan air.

D. KLASIFIKASI DBD atau DHF

WHO, 1986 mengklasifikasikan DHF menurut derajat penyakitnya menjadi 4 golongan,


yaitu :
1. Derajat I

Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan. Panas 2-7 hari, Uji
tourniquet positif, trombositipenia, dan hemokonsentrasi.
3. Derajat II

Sama dengan derajat I, ditambah dengan gejala-gejala perdarahan spontan seperti petekie,
ekimosis, hematemesis, melena, perdarahan gusi.
4. Derajat III

Ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat
(>120x/mnt ) tekanan nadi sempit (  120 mmHg ), tekanan darah menurun, (120/80 
120/100  120/110  90/70  80/70  80/0  0/0 )
5. Derajat IV

Nadi tidak teaba, tekanan darah tidak teatur (denyut jantung  140x/mnt) anggota gerak
teraba dingin, berkeringat dan kulit tampak biru.

D. TANDA DAN GEJALA


1. Meningkatnya suhu tubuh 8. Muntah

4
2. Nyeri pada otot seluruh tubuh 9. Ptekie
3. Suara serak 10. Ekimosis
4. Batuk 11. Perdarahan gusi
5. Epistaksis 12. Muntah darah
6. Disuria 13. Hematuria masih
7. Nafsu makan menurun 14. Melena
D. PENATALAKSANAAN

1. Di Rumah :

1) Beri penderita banyak minum / oralit

2) Kompres dingin saat panas

3) Segera bawa penderita ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan terdekat untuk
penanganan selanjutnya

2. Jika Dirawat di Rumah Sakit:

1) Penderita harus tirah baring atau istirahat total di tempat tidur


2) Penderita diberi diit makanan lunak
3) Penderita harus minum banyak (2-2,5 liter/24 jam) dapat berupa : susu, teh manis,
sirup dan oralit. Pemberian cairan merupakan hal yang paling penting bagi penderita
demam berdarah
4) Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium (setiap hari darah
penderita diambil untuk pemeriksaan Hb, HT dan trombosit)
5) Foto throkas (Rontgen)
6) Pemberian cairan intravena (infus)
7) Transfusi darah
8) Pemasangan NGT (bila terjadi perdarahan pada saluran cerna)
9) Pemberian therapi obat.

E. PENCEGAHAN

Tindakan pencegahan yang dilakukan adalah dengan memutuskan rantai siklus hidup
nyamuk aedes aegypti pada fase nyamuk dewasa dan fase larva hidup. Dapat dilakukan
dengan cara :
1. Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari.
2. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara :

5
a. Menutup dan menguras tempat penampungan air setiap minggu agar bebas dari
jentik nyamuk.
b. Mengubur, membakar dan membuang kaleng bekas, botol bekas, tempurung dan
sampah lain sehingga tidak menjadi tempat perindukkan nyamuk aedes aegypti.
c. Rapikan halaman dan jangan biarkan semak – semak di halaman tak terurus.
d. Bersihkan selokan agar air dapat mengalir dengan lancar.
e. Tidak membiarkan kain/baju – baju tergantung.
f. Lakukan penyemprotan nyamuk (bila memang diperlukan).

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI kerjasama dengan WHO dan UNICEF, Buku Bagan


Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Indonesia., Jakarta, 1998.

Markum, A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1, Balai Penerbit FKUI, Jakarta,
1991.

Sacharin, Rosa M., Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2, EGC, Jakarta, 1994.

Ngastiyah.1997. Perawatan Anak Sakit. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

Soeparman.1987.Ilmu Penyakit dalam Jilid I Edisi Kedua.Penerbit FKUI: Jakarta.

6
7
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DAU
Jln. Raya Mulyoagung No. 212 Telp. (0341) 462123
e-mail: pukesmasdau@yahoo.com

DAFTAR HADIR PENYULUHAN CONJUNGTIVITIS

Anda mungkin juga menyukai