II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang penyakit DHF
masyarakat Kucur mengerti mengenai penyakit DHF.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang penyakit DHF
diharapkan masyarakat Kucur mengerti :
a. Mennyebutkan kembali pengertian DHF dengan kalimatnya sendiri.
b. Menyebutkan kembali faktor penyebab DHF.
c. Menyebutkan kembali tanda dan gejala DHF.
d. Menyebutkan cara penularan DHF.
e. Menyebutkan cara pencegahan DHF.
III. MATERI
1. Pengertian DHF
2. Penyebab DHF
3. Tanda dan gejala DHF
4. Cara penularan
5. Cara perawatan pada klien DHF di rumah sebelum di bawa ke Puskesmas / RS
6. Kapan penderita DHF harus di bawa ke Puskesmas / RS
7. Cara penanggulangan/pencegahan DHF di rumah
IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
1
V. MEDIA
1. LCD proyektor
2. Leaflet DHF
3. Alat tulis
b. Mengucapkan salam
A. PENGERTIAN
DBD adalah suatu infeksi arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui
gigitan nyamuk spesies aides. Penyakit ini sering menyerang anak, remaja, dan dewasa yang
ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi. Demam Berdarah Dengue sering disebut pula
Dengue Haemoragic Fever ( DHF ).
B. MASA INKUBASI
Masa inkubasi dari demam dengue setelah gigitan nyamuk bervariasi antara 3 sampai 14
hari, rata-rata 4 sampai 7 hari.Demam biasanya timbul mendadak, disertai gejala-gejala yang
tidak spesifik seperti sakit kepala frontal, sakit didaerah retroorbital, myalgia dan atralgia,
nausea dan vomiting, serta adanya bercak-bercak pada kulit. Bercak-bercak ini dapat berupa
2
makular atau makulopapular yang diskret. Bercak atau ruam ini timbul 6-12 jam sebelum
suhu naik untuk pertama kali, yaitu pada hari sakit ke3-5 berlangsung 3-4 hari. Ruam ini
terdapat pada dada, abdomen serta menyebar ke anggota gerak dan muka.
Demam pada beberapa kasus dapat mencapai 39 0C atau lebih tinggi. Demam ini bertahan
selama 5 sampai 6 hari.Pada beberapa penderita dapat dilihat bentuk kurva suhu yang
menyerupai pelana kuda atau bersifat bifasik, tetapi pada beberapa penelitian selanjutnya
bentuk kurva ini tidak ditemukan pada semua pasien sehingga dianggap tidak
patognomonik. Selanjutnya demam ini akan menghilang secara lisis disertai keluarnya
banyak keringat.
Umumnya demam dengue dapat sembuh sendiri (self-limiting) dan jarang berakibat fatal.
Fase akut dapat terjadi 3-7 hari tetapi fase konvalesens mungkin dapat lebih lama, beberapa
minggu, terutama pasien dewasa. Tidak ada sekuele permanen yang berhubungan dengan
infeksi ini.
C. SIFAT NYAMUK
Vektor Penular
3
c. Sifat jentik Aedes Aegypti : ukuran
0,5 – 1 cm, selalu bergerak aktif dalam air, gerakannya berulang-ulang dari bawah ke
atas permukaan air untuk bernafas, kemudian turun kembali ke bawah dan seterusnya,
pada waktu istirahat posisisnya hampir tegak lurus dengan permukaan air.
d. Di dalam tubuh nyamuk Virus
Dengue akan berkembang biak dengan cara membelah diri dan menyebar di seluruh
bagian tubuh nyamuk. Sebagian besar virus ini berada di dalam kelenjar liur nyamuk
tersebut. Ketika nyamuk ini menggigit manusia maka Virus Dengue dikeluarkan
bersama air liur nyamuk (Soedarto, 1990 ; 38).
1. Periksalah tempat penampungan air dan barang yang memungkinkan air tergenang
dengan menggunakan mata telanjang atau bantuan senter.
2. Jika tidak tampak tunggu kurang lebih 0,5-1 menit, jika ada jentik akan muncul ke
permukaan air.
Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan. Panas 2-7 hari, Uji
tourniquet positif, trombositipenia, dan hemokonsentrasi.
3. Derajat II
Sama dengan derajat I, ditambah dengan gejala-gejala perdarahan spontan seperti petekie,
ekimosis, hematemesis, melena, perdarahan gusi.
4. Derajat III
Ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat
(>120x/mnt ) tekanan nadi sempit ( 120 mmHg ), tekanan darah menurun, (120/80
120/100 120/110 90/70 80/70 80/0 0/0 )
5. Derajat IV
Nadi tidak teaba, tekanan darah tidak teatur (denyut jantung 140x/mnt) anggota gerak
teraba dingin, berkeringat dan kulit tampak biru.
4
2. Nyeri pada otot seluruh tubuh 9. Ptekie
3. Suara serak 10. Ekimosis
4. Batuk 11. Perdarahan gusi
5. Epistaksis 12. Muntah darah
6. Disuria 13. Hematuria masih
7. Nafsu makan menurun 14. Melena
D. PENATALAKSANAAN
1. Di Rumah :
3) Segera bawa penderita ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan terdekat untuk
penanganan selanjutnya
E. PENCEGAHAN
Tindakan pencegahan yang dilakukan adalah dengan memutuskan rantai siklus hidup
nyamuk aedes aegypti pada fase nyamuk dewasa dan fase larva hidup. Dapat dilakukan
dengan cara :
1. Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari.
2. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara :
5
a. Menutup dan menguras tempat penampungan air setiap minggu agar bebas dari
jentik nyamuk.
b. Mengubur, membakar dan membuang kaleng bekas, botol bekas, tempurung dan
sampah lain sehingga tidak menjadi tempat perindukkan nyamuk aedes aegypti.
c. Rapikan halaman dan jangan biarkan semak – semak di halaman tak terurus.
d. Bersihkan selokan agar air dapat mengalir dengan lancar.
e. Tidak membiarkan kain/baju – baju tergantung.
f. Lakukan penyemprotan nyamuk (bila memang diperlukan).
DAFTAR PUSTAKA
Markum, A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1, Balai Penerbit FKUI, Jakarta,
1991.
Sacharin, Rosa M., Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2, EGC, Jakarta, 1994.
6
7
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DAU
Jln. Raya Mulyoagung No. 212 Telp. (0341) 462123
e-mail: pukesmasdau@yahoo.com