Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)

PEKON YOGYAKARTA SELATAN


KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN PRINGSEWU

DISUSUN OLEH:
ANGGIA NADDIA PUTRI (1515301001)
ANI GUSNIA SARI (1515301002)
ANISA BELADINA (1515301003)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
DIV KEBIDANAN
2018/2019

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Institusi pendidikan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang Jurusan
Kebidanan Prodi D IV Kebidanan Tanjungkarang bertujuan menghasilkan tenaga
sarjana sains terapan kebidanan yang profesional dan berkualitas sesuai dengan
fungsi dan kompetensi yang ada, beriman berperi rasa, berperilaku kreatif dinamis
memiliki integritas dan berkepribadian yang tinggi dan terbuka terhadap
pembaharuan ilmu dan teknologi (IPTEK) serta tanggap terhadap seni dan berbagai
masalah di masyarakat khususnya masalah kesehatan ibu dan anak.
Kegiatan Praktik Klinik Kebidanan Komunitas adalah salah satu upaya
untuk mewujudkan bidan yang berkualitas setelah melalui masa pendidikan, yang
sesuai dengan tuntutan kurikulum yang ada diharapkan pengalaman belajar praktik
di lapangan dapat menghasilkan keterampilan yang maksimal bagi peserta didik.
Praktik Kebidanan Komunitas semester VII pada Prodi D IV Kebidanan ini
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam praktik kebidanan pada tatanan
komunitas kebidanan yang meliputi manajemen kebidanan dalam asuhan
komunitas, etika, dan kewenangan bidan dalam asuhan komunitas, pemberdayaan
masyarakat, usaha kesehatan swadaya masyarakat, dinamika kelompok, pendekatan
dalam kesehatan masyarakat, program kesehatan yang terkait dalam meningkatkan
status kesehatan ibu dan anak, strategi pemberdayaan dalam pengembangan
masyarakat, pengorganisasian masyarakat, persiapan sosial, langkah
pengembangan poskesdes, langkah pemberdayaan pada individu, keluarga,
masyarakat dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak serta reproduksi wanita,
perencanaan dan strategi pemberdayaan kader dan dukun, monitoring, catatan dan
pelaporan bidan di desa atau komunitas seperti PWS KIA, Register Kohort Ibu,
Kohort Bayi, Kohort KB, dan evaluasi dalam program pemberdayaan.
Selain itu, diharapkan adanya kerja sama yang baik antara institusi
pendidikan dan pihak lapangan dalam mewujudkan tenaga bidan yang berkualitas,

2
bidan desa adalah ujung tombak pelaksana pelayanan kesehatan khususnya
kesehatan ibu dan anak di komunitas yang sangat dibutuhkan.

1.2. Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Pada akhir kegiatan praktik lapangan peserta didik diharapkan dapat terampil
dalam melaksanakan asuhan kebidanan yang meliputi : pengkajian, perumusan
diagnosa, pengembangan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan dokumentasi

1.2.2 Tujuan Khusus


Setelah melakukan kegiatan praktik lapangan ini, mahasiswa mampu :
1. Melakukan pengkajian Kesehatan Ibu dan Anak di Komunitas
2. Merumuskan diagnosa Kesehatan Ibu dan Anak di Komunitas
3. Merumuskan masalah di Komunitas
4. Mengembangkan perencanaan di Komunitas dengan membuat PWS KIA,
Kohort Ibu, Kohort Bayi, Kohort KB, dll.
5. Melakukan asuhan kebidanan dalam rangka mengatasi masalah di
komunitas meliputi : melaksanakan penyuluhan pada MMD (Musyawarah
Masyarakat Desa), penyuluhan kesehatan, penyuluhan keluarga binaan,
posyandu, kelas ibu hamil, dll.
6. Melakukan evaluasi dari Asuhan yang diberikan di Komunitas dengan
membuat laporan PWS KIA
7. Mendokumentasikan kegiatan

1.3. Ruang Lingkup Penulisan


Pada laporan hasil kegiatan SMD-MMD ini dibatasi pada tingkat kelompok
masyarakat dan tingkat kelompok khusus yang meliputi :
1. Kelompok khusus Kesehatan Ibu
2. Kelompok khusus Kesehatan Bayi
3. Kelompok khusus Kesehatan Balita
4. Kelompok khusus Kesehatan Lingkungan
5. Kelompok khusus Fasilitas/ Sarana Kesehatan
6. Kelompok khusus Kesehatan Lansia

3
1.4. Metode Pelaksanaan
1.4.1 Pengumpulan Data
a. Lokasi
Pelaksanaan SMD-MMD dilaksanakan di Pekon Yogyakarta Selatan,
Kecamatan Gading rejo, Kabupaten pringsewu.
b. Populasi dan sampel
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar wawancara dan
lembar observasi terhadap total populasi yaitu 150 KK .
c. Jenis data
Dalam SMD-MMD di pekon Yogyakarta Selatan, Kecamatan Gading Rejo,
Kabupaten Pringsewu, digunakan jenis data sebagai berikut :
1. Data Primer
Data diperoleh langsung dengan menggunakan teknik:
a. Observasi
Pengamatan untuk memperoleh data secara langsung menggunakan
lembar observasi dengan melihat pada keadaan lingkungan dan
masyarakat.
b. Wawancara.
Dengan mengajukan pertanyaan dan diproposikan terhadap 150 KK di
Pekon Yogyakarta Selatan.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dalam survei ini dari puskesmas dan kantor
kelurahan.
3. Data Tersier
Data yang diperoleh dari orang atau badan instansi lain yang telah
dipublikasikan dari pihak lain dalam bentuk tabel, grafik dan laporan
penelitian.

4
1.4.2 Pengolahan Data
1. Editing
Memeriksa jawaban dari pertanyaan dan menyesuaikan data dengan rencana
semula seperti apa yang diinginkan.
2. Coding
Memberikan kode-kode tertentu pada data yang terkumpul.
3. Pemindahan Data
Pemindahkan data-data kedalam format tabulasi yang telah disediakan.
4. Tabulasi
Data dalam tabulasi dihitung jumlah dan presentasenya.

1.4.3 Identifikasi Masalah


Dari data yang telah ditabulasikan dapat timbul masalah-masalah yang dapat
dikelompokkan lalu diolah secara kuantitatif.

1.4.4 Penentuan Prioritas Masalah.


Penentuan prioritas masalah dengan pemecahannya setelah data diidentifikasi,
maka dilakukan penyusunan rencana yang telah ditentukan dengan
implementasi dan evaluasi.

1.5. Alokasi Waktu


Dilaksanakan selama 27 hari efektif dimulai tanggal 03 September 2018 – 29
September 2018.
1. Perencanaan dan persiapan : 03 September 2018
2. Pelaksanaan
- Pertemuan di Desa : 04 September 2018
- Pengumpulan Data : 05-08 September 2018
- Pengolahan Data : 09-13 September 2018
- Musyawarah Masyarakat Desa : 14 September 2018
3. Implementasi : 15-25 September 2018
4. Evaluasi : 26 September - 28 September 2018
5. Perpisahan : 29 September 2018

5
1.6. Manfaat
1.6.1 Bagi Mahasiswa
Sebagai sarana aplikasi teori yang telah didapat dibangku kuliah dalam
pelaksanaan yang nyata dan pelaporan.

1.6.2 Bagi Pendidikan


1. Sebagai suatu acuan penilaian terhadap individu/mahasiswa.
2. Sebagai bahan perbandingan untuk PKMD yang akan datang.
3. Sebagai bentuk dokumentasi dan kegiatan yang berdasarkan program
pendidikan.
1.6.3 Untuk Desa
1. Sebagai bahan masukan untuk desa, sejauh mana masyarakat mengenal
masalah kesehatan dan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
2. Memotivasi masyarakat untuk terus meningkatkan kesadaran hidup sehat.

6
BAB II
PERENCANAAN

2.1 SURVEI MAWAS DIRI


1. Data Geografi
a. Lokasi
1) Provinsi : Lampung
2) Kabupaten : Pringsewu
3) Kecamatan : Gading Rejo
4) Desa : Yogyakarta Selatan
5) RT/RW : 3/2

Pekon Yogyakarta Selatan berada di wilayah kerja Kecamatan Gadingrejo Kabupaten


Pringsewu dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan : Pekon Yogyakarta dan Pekon Kediri
b. Sebelah selatan berbatasan dengan : Pekon Bulurejo
c. Sebelah barat berbatasan dengan : Pekon Bulurejo dan Pekon Klaten
d. Sebelah timur berbatasan dengan : Pekon Kediri

b. Orbitasi
1) Jarak ke Ibukota Kecamatan terdekat : 6 Km
2) Lama jarak yang ditempuh ke Ibu Kota Kecamatan : 0,25 jam
3) Jarak ke Ibu kota Kabupaten : 2 Km
4) Lama jarak yang ditempuh ke Kabupaten : 0,10 jam

c. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


1) Kepala Keluarga : 407 KK
2) Laki-laki : 718 orang
3) Perempuan : 671 orang

d. Keadaan Sosial
a. Pendidikan
1) SD/MI : 124 orang
2) SLTP/MTS : 137 orang

7
3) SLTA/MA : 423 orang
4) SI/Diploma : 17 orang
5) Putus Sekolah : 34 orang
6) Buta Huruf : 19 orang

b. Lembaga Pendidikan
1) Gedung TK : 1 Buah
2) Gedung SD : 1 Buah

c. Gizi Balita
 Jumlah Balita : 120 orang
 Balita Gizi Buruk : 0 orang
 Balita Gizi Baik : 89 orang
 Balita Gizi kurang : -

d. Pemenuhan Air Bersih


 Penggunaan Sumur Galian : 302 KK
 Penggunaan Sumur Pompa : 68 KK

e. Keagamaan
 Data Keagamaan Pekon Yogyakarta Selatan
Jumlah Pemeluk :
- Islam : 1665 orang
- Katolik : 2 orang
- Kristen : 2 orang
- Hindu : -
- Budha : -
 Data Tempat Ibadah
Jumlah Tempat Ibadah :
- Masjid/Mushola : 4 Buah
- Gereja :-
- Pura :-
- Wihara :-

8
e. Keadaan Ekonomi
a) Pertanian
Jenis Tanaman :
 Padi sawah : 54 ha
 Padi Ladang :-
 Jagung :-
 Palawija : 7 ha
 Tembakau :-
 Tebu :-
 Kakao/Coklat : 2 ha
 Sawit :-
 Karet :-
 Kelapa : 3 ha
 Kopi :-
 Singkong :-

b) Peternakan
Jenis Ternak :
 Kambing : 123 ekor
 Sapi : 37 ekor
 Kerbau : 57 ekor
 Ayam : 8000 ekor
 Itik : 150 ekor
 Burung : 200 ekor
 Lain-lain :-

c) Perikanan
 Tambak Ikan :-
 Tambak Udang :-
 Lain-lain :-

9
d) Struktur Mata Pencarian
Jenis Pekerjaan :
 Petani : 215 orang
 Pedagang : 78 orang
 PNS : 15 orang
 Tukang : 30 orang
 Guru : 13 orang
 Bidan/Perawat : 6 orang
 TNI/POLRI : 3 orang
 Pensiunan : 4 orang
 Sopir/Angkutan : 5 orang
 Buruh : 312 orang
 Jasa Persewaan : 1 orang
 Swasta : 12 orang

f. Kondisi Pemerintahan Desa


a. Lembaga Pemerintahan
Jumlah Aparat Desa :
 Kepala Desa : 1 orang
 Sekretaris Desa : 1 orang
 Perangkat Desa : 13 orang
 BHP : 7 orang

b. Lembaga Kemasyarakatan
Jumlah Lembaga Kemasyarakatan :
 LPM : 1 lembaga
 PKK : 1 lembaga
 Posyandu : 1 kelompok
 Pengajian : 3 kelompok
 Arisan : 3 kelompok
 Simpan Pinjam : 2 kelompok
 Kelompok Tani : 2 kelompok
 Gapoktan :-

10
 Karang Taruna : 1 kelompok
 Risma : 1 kelompok
 Ormas/LSM :-

c. Pembagian Wilayah
Nama Dusun :
 Dusun I : 1 RT
 Dusun II : 2 RT

g. Data Lingkungan
Kepemilikan Jamban : 289 rumah
Yang belum punya jamban : 77 Rumah
Kasus DBD :0

11
2. Hasil pendataan yang telah dilakukan terhadap 150 KK

Berikut adalah Distribusi Kepala Keluarga Berdasarkan Pekerjaan


Diagram 1

2%

18%

Buruh
54% Petani
26% Wiraswasta
Karyawan

Berdasarkan diagram diatas , mayoritas kepala keluarga berprofesi sebagai buruh


sebanyak 54 %.

Berikut adalah Distribusi Kepala Keluarga Berdasarkan Pendidikan


Diagram 2

3.30%

24.70%
41.30%
SD
SMP
SMA
PT
30.70%

Berdasarkan diagram diatas mayoritas kepala keluarga yang ada di Pekon Yogyakarta
Selatan yang berpendidikan SD sebanyak 41,30%

12
Berikut adalah Distribusi Kepala Keluarga Berdasarkan Agama
Diagram 3

Islam
Kristen
Hindu
Budha
Katholik

Berdasarkan diagram no.3, mayoritas masyarakat pekon Yogyakarta Selatan menganut


Agama Islam sebanyak 100%.

Berikut adalah Distribusi Keluarga Berdasarkan Usia


Diagram 4

60%
50.60%
50%

40%

30%
Column1

20%
11.39%
8.90%
10% 5.80% 6.90%
5.01%
2.90%
1%
0%
0-28 Hr 29-1 Th 1-5 Th 5-6 Th 7-12 Th 13-19 20-49 >50 Th
Th Th

Berdasarkan diagram diatas, mayoritas penduduk di pekon Yogyakarta Selatan berusia


20-49 th dengan presentase sebanyak 50,60%

13
Berikut diagram Distribusi Ibu Hamil Bedasarkan LILA
Diagram 5
120%

100%
100%

80%

60%

40%

20%

0%
0%
Normal Tidak Normal

Berdasarkan diagram diatas, distribusi ibu hamil berdasarkan LILA 100 % normal.

Berikut adalah Distribusi Balita Berdasarkan Imunisasi


Diagram 6

100%
100%

50%
0%
0%

Lengkap
Tidak Lengkap

Berdasarkan diagram diatas, jumlah balita yang melakukan imunisasi lengkap


sebanyak 100%.

14
Berikut ini adalah Distribusi PUS Berdasarkan Keikutsertaan KB
Diagram 7

80%

80%

60%

40% KB
20%
20%
TIDAK KB
0%

KB
TIDAK KB

Berdasarkan diagram diatas, mayoritas PUS yang ber- KB sebanyak 80 %.

Berikut ini adalah Distribusi Pemberian MPASI Terhadap Balita Berdasarkan


Usia Pemberiannya
Diagram 8
90.00%

90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00% Series 1
40.00%
30.00% 10.00%
20.00%
10.00%
0.00%
>6 Bln <6 Bln

Berdasarkan diagram diatas, balita yang diberi MPASI pada usia >6 bulan adalah 90%

15
Berikut adalah Distribusi Lansia Berdasarkan Tekanan Darah
Diagram 9

5%
25%

Tekanan Darah Rendah


Normal
70% Tekanan darah Tinggi

Berdasarkan diagram diatas, lansia yang memiliki tekanan darah tinggi sebanyak 25%

2.2 MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)


1. Latar Belakang
Institusi pendidikan politeknik kesehatan tanjung karang jurursan kebidanan
bertujuan menghasilkan sarjana terapan yang profesional dan berkualitas sesuai
dengan fungsi dan kompetensi yang ada , beriman berperirasa, berprilaku kreatif
dinamis memiliki integritas dan berkepribadian yang tinggi, terbuka terhadap
pembaharuan ilmu dan teknologi (IPTEK). Serta tanggap terhadap seni dan
berbagai masalah di masyarakat khusus nya masalah ibu dan anak.
Proses pembelajaran praktik kebidanan komunitas merupakan tahapan
proses pembelajaran dalam bentuk upaya melatih mahasiswa mencapai kompetensi
yang di harapkan dengan menghadapi situasi nyata di masyarakat dan tim
kesehatan yang berada dilapangan.
Kegitan praktik kebidanan komunitas diharapkan mampu memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dalam praktik kebidanan pada tatanan klinik kebidanan
yang meliputi asuhan kebidanan komunitas, kesehatan reproduksi, keluarga
berencana, dan kegawatdaruratan maternal dan neonatal.

16
2. Tujuan
- Umum
Setelah mengikuti kegiatan praktik kebidanan komunitas, mahasiswa
mampu memberikan asuhan kebidanan secara berkelompok pada komunitas
yang meliputi pengkajian, perumusan diagnosa, pengembangan perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi.

- Khusus
Pada akhir praktik lapangan mahasiswa mampu melakukan asuhan
kebidanan komunitas meliputi pengkajian, perumusan diagnosa, pengembangan
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi. Dengan langkah-langkah
kegiatan sebagai berikut:
1. Pertemuan tingkat desa
2. Pengumpulan data kesehatan masyarakat khususnya KIA/KB atau SMD
3. Menganalisa masalah dengan pendekatan partisipativ rural appraisal
4. Musyawarah masyarakat desa
5. Program KIA/KB di desa
6. Upaya promosi kesehatan masyarakat sesuai dengan kebutuhan khususnya
untuk kesehatan ibu dan anak
7. Upaya-upaya pemberdayaan masyarakat untuk mendukung pelaksanaan
desa siaga.

3. Manfaat Kegiatan
- Bagi Masyarakat
Sebagai pembelajaran dalam mendeteksi adanya kelainan/penyakit di
lingkungan keluarga dan masyarakat.
- Bagi Dinas Kesehatan
Sebagai bahan masukan terhadap status kesehatan masyarakat di Pekon
Yogyakarta Selatan, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu sehingga
dapat melakukan evaluasi.
- Bagi Poltekkes Tanjungkarang
Sebagai bahan referensi dan masukan dalam melakukan suatu bimbingan
asuhan komunitas di wilayah lainnya.

17
4. Jenis Kegiatan
Kegiatan musyawarah masyarakat desa (MMD) ini merupakan kegiatan
yang berbentuk curah pendapat untuk memecahkan masalah kesehatan di Pekon
Yogyakarta Selatan, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu berdasarkan
analisa data kesehatan yang merupakan hasil pengkajian survey mawas diri dari
tanggal 05-13 September 2018

5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Hari, tanggal : Jumat, 14 September 2018
Waktu : 09.00 s.d Selesai
Tempat : Balai Pekon Yogyakarta Selatan

6. Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa ( MMD) yaitu Kepala Pekon
Yogyakarta Selatan Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu berserta
jajarannya, Bidan desa dan Perwakilan dari masyarakat Pekon Yogyakarta Selatan
Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

7. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan Praktek Kerja Lapangan adalah masyarakat, Kelompok berisiko
masalah kesehatan, terutama kesehatan Ibu dan anak di Pekon Yogyakarta Selatan
Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

8. Susunan Panitia
Ketua Pelaksana : Ani Gusnia Sari
Wakil Ketua Pelaksana : Anggia Naddia Putri
Anisa Beladina
Pembawa acara : Anisa Beladina

Penyaji Materi : Ani Gusnia Sari


Anggia Naddia Putri
Notulen & Operator : Anisa Beladina
Dokumentasi : Dinda Renita Ramadhani

18
: Dini Ayu Permata Sari
Asti Nurjannah Pulungan
Seksi Perlengkapan : Emelia Juwita Sari
Eva Firdha Khairunisa
Fenny Monica Sari
Asti Netrika Wulandari
Seksi Konsumsi : Intan Tribella Ananda
Farah Salsabila
Iin Darmayanti

9. Susunan Acara
NO. WAKTU KEGIATAN
1. 09.30 WIB – 09.40 WIB Pembukaan
2. 09.40 WIB – 10.10 WIB Sambutan :
a. Kepala Desa
b. Pembimbing lahan
c. Pembimbing Institusi

3. 10.10 WIB – 10.30 WIB Penyajian Hasil Survei Masyarakat Desa


(SMD).
4. 10.30 WIB – 11.10 WIB Diskusi (Musyawarah)
5. 11.10 WIB – 11.20 WIB Kesimpulan Hasil Diskusi
6. 11.20 WIB – 11.25 WIB Penutup dan Doa

2.3 Rencana Kegiatan (POA)


Dari data yang didapat dalam SMD maka akan direncanakan MMD pada hari
Jumat, 14 September 2018 di Balai Pekon Yogyakarta Selatan. Persiapan yang akan
dilakukan adalah membuat materi dengan power point, menyiapkan perlengkapan dan
ruangan.

19
BAB III
PELAKSANAAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan


Acara dimulai pada pukul 09.30 WIB di Balai Pekon Yogyakarta Selatan.
Peserta rata-rata adalaah ibu-ibu perwakilan masyarakat Pekon Yogyakarta Selatan, bapak
kepala Pekon Yogyakarta Selatan, Ibu Lurah, Bidan desa, Pembimbing Institusi dan
dihadiri oleh seluruh panitia yaitu mahasiswa DIV kebidanan Poltekkes Tanjungkarang
yang bertepatan di kecamatan Gadingrejo. Peserta terlihat sangat aktif mengikuti kegiatan
Musyawarah Masyarakat Desa dan pendidikan kesehatan yang disampaikan. Terbukti
dengan banyaknya pertanyaan yang telah diajukan oleh peserta. Dalam pemaparan hasil
SMD banyak juga yang melakukan protes dan kurang setuju dengan rencana tindak lanjut
yang dilakukan. Mahasiswa berperan sebagai pemapar hasil SMD, pemberi materi
penyuluhan dan kegiatan berlangsung sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.

3.2 Evaluasi Kegiatan


a. Evaluasi struktur
 Peserta yang mengikuti kegiatan terdiri dari ibu-ibu perwakilan masyarakat
Pekon Yogyakarta Selatan, bapak kepala Pekon Yogyakarta Selatan, Ibu
Lurah, Bidan desa, Pembimbing Institusi yang bertempat di Balai Pekon
Yogyakarta Selatan.
 Setting tempat sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
 Media yang digunakan dalam kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa adalah
laptop, LCD, Proyektor, Handout materi.
 Mahasiswa memfasilitasi peserta selama pelaksanaan.

b. Evaluasi proses
Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Jumat, 14 September 2018 pukul 09.30-
11.25 WIB dan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan kontrak waktu yang telah
ditentukan berdasarkan peraturan yang disediakan. Peserta yang hadir mengikuti
kegiatan dari awal sampai akhir.

20
c. Evaluasi hasil
 Peserta tampak antusias dan aktif mengikuti diskusi
 Peserta puas dengan hasil musyawarah dan rencana tindak lanjut yang akan
dilakukan.
 Peserta juga setuju dengan saran dari bapak kepala pekon, bidan desa selaku
pembimbing lahan dan mahasiswa. Kegiatan berakhir dengan baik dan
khidmat.

3.3 Faktor Pendukung dan Penghambat


a. Faktor Pendukung
 Peserta sangat akif dan antusias dalam mengikuti Musyawarah
 Banyak masukan-masukan dan saran dalam pemecaan masalah baik dari
masyarakat yang hadir, kepala desa, maupun dari Pembimbing lahan.
 Mahasiswa menguasai data hasil SMD dan materi penkes yang akan diberikan
 Peserta dapat dengan mudah memahami materi penkes yang diberikan.

b. Faktor Penghambat
 Suasana kurang kondusif dikarenakan terdapat peserta yang membawa anak
balita.

3.4 Hasil Pelaksanaan Kegiatan MMD


No Permasalahan Pemecahan Rencana Tindak Evaluasi
Masalah Lanjut
1. MPASI Dini Penyuluhan Sosialisasi MPASI Telah dilaksanakan
mengenai MPASI terhadap BKB (Bina tanggal 21
Keluarga Balita) September 2018
2. Masyarakat Penyuluhan - Penyuluhan - Telah
tidak mengenai jenis-jenis mengenai dilaksanakan
menggunakan alat kontrasepsi KB pentingnya KB di tanggal 15
KB kelas bumil September
tanggal 15 2018
September 2018
- Sosialisasi jenis- - Telah

21
jenis alat dilaksanakan
kontrasepsi KB tanggal 21
terhadap BKB September 2018
(Bina Keluarga
Balita)
3. Hipertensi Senam Hipertensi Senam Hipertensi dan Telah dilaksanakan
pada Lansia pada Lansia pemeriksaan Tekanan tanggal 16 dan 23
Darah pada Lansia September 2018

22
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan Praktek Kerja
Lapangan (PKL), Survei Mawas Diri (SMD) Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) yang bertepatan di Pekon Yogyakarta Selatan, Kecamatan Gadingrejo,
Kabupaten Pringsewu berjalan dengan sangat baik. Mulai dari kegiatan
pendatan SMD ke rumah-rumah, kami disambut dengan ramah, dan sampai
kegiatan musyawarah yang telah ditemukan pemecahan masalah yang baik.
Dan sampai di saat pelaksanaan maupun evaluasi kami dapat melakukan
kegiatan dengan lancar.
Walaupun terdapat beberapa kendala yang muncul, namun dapat kami atasi
dengan bimbingan dari Ibu bidan Dian dan Ibu Sudarmi selaku pembimbing
kami. Partisipasi masyarakat pun juga sangat baik dalam memperlancar
kegiatan kami ini.

4.2 Saran
1. Bagi masyarakat
Semoga dari materi ataupun penyuluhan yang dilakukan, dapat
membuat masyarakat menjadi lebih baik dan dapt menerapkan apa yang di
beri tahu.
2. Bagi Puskesmas
Semoga dengan adanya kegiatan ini, pihak Puskesmas bisa lebih
memperhatikan serta dapat membantu warga Pekon Yogyakarta Selatan
yang memiliki masalah kesehatan dan membutuhkan penananan kesehatan
khusus.
3. Bagi Poltekkes Tanjungkarang
Semoga dengan diadakannya praktek kerja lapangan pengembangan
kesehatan masyarakat desa DIV Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang
tahun 2018 dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk PKL PKMD tahun
selanjutnya. Dan juga bisa dijadikan bahan dokumentasi kegiatan Prodi
DIV Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang.

23
Lampiran 1 : Kegiatan MMD di Balai Pekon Yogyakarta Selatan

(Gambar 1: Ibu Bidan Dian, Bapak Lurah, Mahasiswa) (Gambar 2: Masyarakat Pekon Yogyakarta Selatan)

(Gambar 3: Ibu DR.Sudarmi, Ibu Bidan Dian, Ibu Lurah, (Gambar 4: Ibu Bidan Dian, Bapak Lurah,
Mahasiswa, Masyarakat) Mahasiswa)

24
(Gambar 5: Ibu Bidan Dian, Mahasiswa) (Gambar 6: Ibu DR.Sudarmi, Ibu Bidan Dian, Bapak & Ibu
Lurah, Mahasiswa)

(Gambar 7 : Ibu DR.Sudarmi, Ibu Bidan Dian, (Gambar 8 : Ibu Bidan Dian, Mahasiswa)
Ibu lurah)

25
(Gambar 9 : Mahasiswa) (Gambar 10 : Ibu DR.Sudarmi)

26
Lampiran 2 : Penyuluhan Mengenai MPASI dan KB terhadap BKB (Bina Keluarga Balita)

27
28
29
Lampiran 3 : Kegiatan Senam Hipertensi pada Lansia

30
31
32

Anda mungkin juga menyukai