Anda di halaman 1dari 108

LAPORAN AKTUALISASI

PENINGKATAN KEGIATAN DISCHARGE PLANNING MELALUI


PENYEMPURNAAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP) DAN SOSIALISASI PADA UPTD RSJD DINAS KESEHATAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DISUSUN OLEH:
WITA HANDHIKA, S.KEP, NERS
NIP. 19870101 202202 2 002

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN I
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Peningkatan Kegiatan Discharge Planning


melalui penyempurnaan Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan sosialisasi di UPTD
RSJD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung

Nama : Wita Handhika, S.Kep, Ners


NIP : 19870101 202202 2 002

Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk I / III/ b


Jabatan : Perawat Ahli Pertama

Instansi : UPTD RSJD Dinas Kesehatan Provinsi


Kepulauan Bangka Belitung

Telah disetujui untuk diseminarkan pada Seminar Laporan Aktualisasi Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan I Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung pada Selasa, 23 Agustus 2022 bertempat di Badan Kepegawaian
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.

Pangkalpinang, 22 Agustus 2022

Mentor Coach

H. Eriyanto, S.Kep, Ners Dr. Yan Megawandi, SH., M. Si.


NIP. 19730907 200804 1 002 NIP. 19640130 198811 1 001

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Peningkatan Kegiatan Discharge Planning


melalui penyempurnaan Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan sosialisasi di UPTD
RSJD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
Nama : Wita Handhika, S.Kep, Ners
NIP : 19870101 202202 2 002
Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk I / III/ b

Jabatan : Perawat Ahli Pertama


Instansi : UPTD RSJD Dinas Kesehatan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung

Telah disahkan berdasarkan hasil Seminar Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan I Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
pada Selasa, 23 Agustus 2022 bertempat di Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Pangkalpinang, 22 Agustus 2022

Mentor Coach

H. Eriyanto, S.Kep, Ners Dr. Yan Megawandi, SH., M. Si.


NIP. 19730907 200804 1 002 NIP. 19640130 198811 1 001

Mengetahui,
Penguji Kepala BKPSDMD
Provinsi Kepulauan
Bangka
Belitung

Yudi Suhasri, S. Sos. Dra. Susanti, M.A.P


NIP. 19700605 200003 1 005 NIP. 19650713 199203 2 002

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi
“PENINGKATAN KEGIATAN DISCHARGE PLANNING MELALUI
PEMBUATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) DAN
SOSIALISASI PADA UPTD RSJD DINAS KESEHATAN PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG”
Proses penyelesaian laporan aktualisasi ini tentu tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terima
kasih kepada:
1. Bapak Yudi Suhasri, S.Sos Selaku penguji rancangan aktualisasi ini.
2. Kedua Orangtua, Suami dan anak - anak saya yang telah memberikan dukungan
terhadap saya ;
3. Ibu Dra. Susanti, M.AP selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan
SDM Daerah Provinsi Kep. Bangka Belitung;
4. Bapak Dr. Yan Megawandi, SH., M.Si selaku Coach saya dalam membuat
rancangan ini yang telah membimbing saya dalam proses penulisan Laporan
Rancangan Aktualisasi ini;
5. Bapak H.Eriyanto, S.Kep, Ners sebagai mentor saya yang telah membimbingsaya
dalam proses penyusunan Laporan Rancangan Aktualisasi;
6. Bapak Ns.Kristianus Triyaspodo, S.Kep. M.Kep., Sp. Kep Jiwa
7. Ibu dan Bapak Tutor Agenda 1, 2 dan 3 pada Angkatan 1 Latsar CPNS tahun 2022;
8. Kepala Ruangan dan rekan-rekan di Bidang Pelayanan Keperawatan UPTD
RSJD Dinas Keshatan Provinsi Kdepulauan Bangka Belitung Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung;
9. Segenap pegawai UPTD RSJD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melaksakanakan orientasi
dan habituasi di UPTD RSJD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung;
10. Teman-teman Angkatan I Golongan III Latsar CPNS tahun 2022

v
Penyusun sadar bahwa laporan rancangan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan dari berbagai pihak
guna membuat rancangan laporan menjadi lebih baik. Sehingga rancangan
aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi
nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Pangkalpinang, 04 Agustus 2022

Penyusun

v
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................................iv
DAFTAR ISI...............................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................viii
DAFTAR TABEL......................................................................................................ix
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat..........................................................................3
C. Gambaran Umum Organisasi............................................................4
BAB II. ASN BerAKHLAK , SMART Government dan Konsep
Discharge Planning.……...………………………………..................... 9
A. ASN BerAkhlak..............................................................................10
B. SMART Government......................................................................14
C. Konsep Discharge Planning...........................................................15
BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI.......... .................................................. 18
A. Identifikasi Isu.................................................................................18
B. Penetapan Core Isu..........................................................................22
C. Analisis Core Isu.............................................................................25
D. Gagasan Kreatif Pemecah Core Isu................................................25
E. Matriks Rancangan Aktualisasi.....................................................27
F. Jadwal Rencana Aktualisasi...........................................................49

v
BAB IV. PELAKSANAAN AKTUALISASI..................................................49
A. Capaian Aktualisasi.................................................................49
B. Matrik Capaian Aktualisasi.....................................................69
C. Analisis Dampak Aktualisasi dan Habituasi...........................89
BAB V. PENUTUP..........................................................................................92
A. Kesimpulan...........................................................................92
B. Saran.....................................................................................92
DAFTAR PUSTAKA

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 UPTD RSJD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Gambar 1.2 Struktur Organisasi UPTD RSJD Dinas Kesehatan Provinsi


Kepulauan Bangka Belitung

Gambar 3.1 Identifikasi Masalah


Gambar 4.1 Konsultasi dengan mentor
Gambar 4.2 Menyampaikan draft SOP
Gambar 4.3 Draft SOP yang telah disetujui
Gambar 4.4 Konsultasi dengan Mentor dan Konsulen Keperawatan
Gambar 4.5 Riview Form Discharge Planning
Gambar 4.6 Mencari Referensi Leaflet
Gambar 4.7 Leaflet Discharge Planning
Gambar 4.8 Sosialisasi Discharge Planning
Gambar 4.9 Koordinasi dengan perawat
Gambar 4.10 Adanya Data Pasien Pulang
Gambar 4.11 Memberikan materi Discharge Planning ke Pasien
Gambar 4.12 Memberikan materi Discharge Planning ke keluarga sekaligus
Mengevaluasi

i
DAFTAR TABEL

Table 3.1 Tabel Identifikasi Isu


Tabel 3.2 Tabel parameter APKL
Tabel 3.3 Tabel APKL
Tabel 3.4 Tabel penjelasan USG
Tabel 3.5 Tabel USG
Tabel 3.6 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.7 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Tabel 4.1 Analis Dampak aktualisasi dan habituasi

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI. Undang-Undang RI Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara diharapkan mampu memperbaiki manajemen pemerintahan yang
beorientasi pada pelayanan publik karena ASN tidak lagi berorientasi melayani
atasannya, melainkan melayani masyarakat. Aturan ini menempatkan ASN sebagai
sebuah profesi yang bebas dari intervensi politik dan akan menerapkan sistem
karier terbuka yang mengutamakan prinsip profesionalisme yang memiliki
kompetensi, kualifikasi, kinerja, transparansi, objektivitas, serta bebas dari KKN
yang berbasis pada manajemen sumber daya manusia dan mengedepankan sistem
merit menuju terwujudnya birokrasi pemerintahan yang profesional.
Berdasarkan Peraturan LAN No. 1 Tahun 2021 Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa
Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme
serta kompetensi bidang. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi diukur
berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara;
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia; dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang
dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Sementara terintegrasi berarti
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS memadukan antara pelatihan klasikal
dengan nonklasikal ; dan Kompetensi Sosial Kultural dengan Kompetensi Bidang.

1
Pada kegiatan pelatihan dasar CPNS golongan III ini, penulis diberikan
tugas untuk membuat rancangan aktualisasi dan habituasi yang mengambil core
issue untuk menjadi prioritas yang harus dipecahkan melalui ide-ide kreatif dan
inovatif yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK merupakan
akronim dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif,
dan kolaboratif.
Core Values ASN ini menjadi titik tonggak penguatan budaya kerja, yang
tidak hanya dilakukan pada ASN tingkat pusat namun juga pada tingkat daerah,
sebagaimana pesan Presiden Joko Widodo “ASN yang bertugas sebagai pegawai
pusat maupun pegawai daerah harus mempunyai core values yang sama.”
Menurut UU No. 44 tahun 2009, Rumah sakit adalah instutusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin
meningkat sejalan dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi, baik pelayanan yang
bersifat preventif, promotif, kuratif, maupun rehabilitative. Pelayanan yang
diberikan merupakan salah satu faktor pendukung kesembuhan pasien.
Salah satu yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan
adalah dengan melakukan Discharge planning. Discharge Planning penting bagi
pasien dalam persiapan pulang dari rumah sakit menuju ke rumah atau tempat
tinggal masing-masing. Pasien akan menjadi lebih mengerti tentang kondisi
penyakitnya dan bagaimana mengatasi masalah ketika terjadi masalah dengan
penyakitnya, atau bahkan pasien atau keluarga mampu membuat keputusan yang
tepat ketika menghadapi masalah yang terkait penyakit yang dideritanya. Disini
peran perawat sangat penting dalam keberhasilan pelaksanaan discharge planning.
Discharge planning (perencanaan pulang) merupakan salah satu tugas perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan dalam bentuk edukasi kepada pasien untuk
menyiapkan kemandirian pasien ketika pasien sudah dipulangkan ke rumah.
Edukasi ini bisa diberikan langsung kepada pasien itu sendiri, bahkan dengan
keluarga atau pengasuh juga bisa dilakukan. Edukasi kepada pasien harus
dilaksanakan secara terstruktur dan terdokumentasi dengan baik agar kerjasama tim
juga akan terbangun dengan pelaksanaan discharge planning ini.

2
Berdasarkan observasi yang saya lakukan selama 1 bulan, saya
menemukan belum semua pasien yang diberikan Discharge Planning, penulis
membuat laporan aktualisasi yang sesuai dengan nilai-nilai dasar ASN dengan judul
“Peningkatan Kegiatan Discharge Planning melalui Penyempurnaan Standar
Operasional Prosedur (SOP) dan Sosialisasi Pada UPTD RSJD Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung”.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
a. Membentuk ASN yang mampu mengamalkan nilai-nilai dasar profesi ASN
yaitu: berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif,
dan kolaboratif (BerAKHLAK) dalam kegiatan aktualisasi di unit kerja
masing- masing.
b. Mampu menerapkan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI meliputi :
Manajemen ASN, SMART ASN, dan Pelayanan Publik di UPTD RSJD
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
c. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di UPTD RSJD Dinas
Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
d. Meningkatkan kegiatan Discharge Planning UPTD RSJD Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

2. Manfaat
Kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Bagi peserta Pelatihan Dasar
1) Mampu menganalisis nilai-nilai dasar ASN kepada diri sendiri maupun
di masing-masing unit pelayanan terpadu dan dapat menerapkan nilai-
nilai berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal,
adaptif, dan kolaboratif (BerAKHLAK)
2) Mampu mengaplikasikan tugas pokok dan fungsi sebagai perawat ahli
pertama di UPTD RSJD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.

3
b. Bagi Unit Kerja
1) Terwujudnya pelayanan kesehatan yang maksimal dan terpercaya bagi
masyarakat.
2) Menjadi bahan pembelajaran bersama untuk meningkatkan
pengetahuan pasien dan keluarga untuk mencegah kekambuhan.

C. Gambaran Umum Organisasi


1. Sejarah
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
merupakan translokasi dari Rumah Sakit Jiwa Mentok yang didirikan tanggal
28 Agustus 1949, dengan memanfaatkan bangunan penjara (pagar tembok
tingginya 4m, dengan luas tanah 0.5 ha) kapasitas 40 tempat tidur. Oleh karena
tidak mungkin dikembangkan, Direktorat Kesehatan Jiwa dan Dr.Nahrowi
Oesman (selaku Kepala Dinas Kesehatan Jiwa dan Dr. Nahrowi Oesman
(selaku Kepala Dinas Kesehatan TK.II Bangka yang merangkap Direktur
Rumah Perawatan Sakit Jiwa Mentok), Memprakasai translokasi dari Mentok
ke Sungailiat.
Pembangunan Rumah Sakit Jiwa Sungailiat dimulai dari anggaran
pembangunan 1976/1977 secara bertahap dan pada akhir tahun 1979
diresmikan penggunaan gedung baru tersebut oleh Prof.Dr.Kusmanto
Setyonegoro selaku Kepala Direktorat Kesehatan Jiwa. Dengan SK Menteri
Kesehatan tanggal 10 Desember 1980 Nomor: 2531/YanKes/DKJ/1980 dengan
resmi Rumah Sakit Jiwa Mentok (ditutup terhitung tanggal 14 November 1979)
dan dikembalikan kepada Departemen Kehakiman. Struktur Organisasi Rumah
Sakit Jiwa Sungailiat dengan keluarannya SK Menteri Kesehatan Nomor:
135/Menkes/SK/IV/1979 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Jiwa kelas B. Tahun
2003-2008 : Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor: 6
tahun 2003 Rumah sakit Jiwa sungailiat ditetapkan menjadi Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tahun 2008 – 2012 : Peraturan
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor: 7 Tahun 2008 Tentang
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkedudukan sebagai
lembaga tehnis berbentuk Rumah sakit.Tahun 2013 – Sekarang : Peraturan

4
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor: 1 Tahun 2013 tanggal 13
juni 2013 Tentang Organisasi dan Tata kerja Inspektorat, Bappeda dan
Lembaga Teknis Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013 Nomor 1 seri D).

Gambar 1.1
UPTD RSJD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

2. Visi dan Misi


a. Visi
“Terwujudnya pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna, bermutu dan
berkeadilan"

b. Misi
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa, penanggulangan
penyalahgunaan narkoba dan kesehatan lainnya.
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa, penanggulangan
penyalahgunaan narkoba yang sesuai dengan standar pelayanan.

5
3. Struktur Organisasi

DIREKTUR

KEPALA BIDANG PENUNJANG MEDIK DAN NON MED


KABAG UMUM DAN PENGANGGARAN
KEPALA BIDANG PELAYANAN

Ka Sub Bagian Pengan


Kasi
ggaran
Pelaya nan
Kasi
Medik
Pelaya nan Kepera
Kasiwatan
Penunj angKasi
Medik
Penunj ang Non Me
Ka Sub Bagian Umum

Gambar 1.2
Struktur Organisasi UPTD RSJD Dinas
Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

4. Jenis-Jenis Pelayanan
1) Pelayanan Medis Umum
a. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam Klinik Dokter
b. Umum dan Dokter Gigi

2) Pelayanan Medis Spesialistik


a. Kesehatan jiwa dewasa, remaja, dan anak
b. Kesehatan jiwa lansia/psikogeriarti
c. UPIP (Unit Perawatan Intensif Psikiatri)
d. Pelayanan Intermediate
e. Ketergantungan Obat/NAPZA
f. Kesehatan Jiwa Masyarakat
g. Rehabilitasi medik
h. Rehabilitasi mental sosial

6
i. Spesialis Neurologi
j. Spesialis Radiologi

3) Pelayanan Penunjang
a. Farmasi
b. Laboratorium
c. Fisioterapi
d. Elektromedik (EEG, EMG, EKG)
e. Terapi Wicara
f. Klinik MHCU (Medical Health Check Up)
g. Klinik Psikologi CSSD (Central Sterille Supply Departement)
h. PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit) IPAL (Pengelolaan Air
Limbah)
i. Incinerator (Pembakaran Limbah Medis)
j. Pemulasaraan Jenazah

5. Tugas dan Fungsi


a. Tugas
1. Melaksanakan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
terhadap kesehatan jiwa, korban narkoba dan kesehatan lainnya sesuai
kebutuhan daerah dan kewenangan yang dilimpahkan Gubernur, dan
2. Melakukan pelayanan bermutu yang terakreditasi sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit
b. Fungsi
Dalam menyelenggarakan tugas UPTD RSJD Dinas Kesehatan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung mempunyai fungsi :
1. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan jiwa dan korban narkoba
perorangan ataupun masyarakat melalui pelayanan paripurna tingkat
sekunder dan tersier;
2. Pelaksanaaan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam rangka
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam pemberi

7
pelayanankesehatan jiwa dan penanganan korban narkoba;
3. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan jiwa dan narkoba dalam rangka peningkatan
pelayanan kesehatan; dan
4. Pelaksanaan administrasi dan keuangan rumah sakit jiwa

6. Klasifikasi Sumber Daya Manusia


a. Dokter Spesialis Jiwa : 2 Orang
b. Dokter Spesialis Radiologi : 1 Orang
c. Dokter Spesialis Syaraf : 1 Orang
d. Dokter Spesialis Patologi Klinik : 1 Orang
e. Dokter Umum : 10 Orang
f. Medis : 18 Orang
g. Keperawatan : 154 Orang
h. Apoteker : 15 Orang
i. Tenaga Kesehatan Masyarakat : 11 Orang
j. Tenaga Keterapian Fisi : 8 Orang
k. Tenaga Keteknisan Medis : 23 Orang
l. Psikolog Klinis : 7 Orang
m. Terapis Gigi dan Mulut : 5 Orang
n. Administrasi : 155 Orang

7. Tata Nilai Unit kerja


Tata nilai kode etik Aparatur Sipil Negara Pemerintah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung : BerAkhlak
1) B: Berorientasi Pelayanan
2) A: Akuntabel
3) K: Kompeten
4) H: Harmonis
5) L: Loyal
6) A: Adaptif
7) K: Kolaboratif

8
BAB II
ASN BERAKHLAK, SMART GOVERMENT DAN KONSEP
DISCHARGE PLANNING

A. ASN BerAKHLAK
Menurut Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 tentang
Implementasi Core Value dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara, bahwa
dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi
pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class
Government). Pada tanggal 27 juli 2021, Presiden Joko Widodo meluncurkan
Core Value ASN BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
1. Berorientasi Pelayanan
Fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
pemersatu bangsa (pasal 10 UU No 5 Tahun 2014). Untuk
mengimplementasikan budaya Berorientasi Pelayanan seorang ASN harus
mengetahui tentang fundamental pelayanan publik yaitu :
a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat
konstitusi
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayarkan oleh
warga negara.
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-
hal yang strategis bagi kemajuan bangsa di masa yang akan dating.
d. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia, akan tetapi juga
berfungsi untuk memberikan perlindungan bagi warga negara
(proteksi).

ASN Dalam memberikan pelayanan prima harus sesuai dengan panduan


perilaku berorientasi pelayanan yaitu :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
c. Melakukan perbaikan tiada henti

9
d. Hasil dari mengimplementasikan budaya berorientasi pelayanan adalah
ASN yang memberikan pelayanan professional demi kepuasan
masyarakat.

2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertangungjawabkan segala
tindak tanduk sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga Pembina, dan
lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan Zoke, 2017). Akuntabilitas
merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab dari Amanah yang dipercayakan kepadanya.
Amanah seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi No 20 Tahun 2021 adalah menjamin
terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Value ASN BerAKHLAK.
Dalam Konteks akuntabilitas perilaku tersebut adalah :
a. Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efesien.
c. Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas
tinggi.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu:
a. Untuk menyediakan control demokratis(peran demokratis)
b. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional)
c. Untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas (peran belajar)
Dengan menerapkan sikap akuntabel diharapkan ASN mampu bertanggung
jawab dan jujur dalam mengemban kepercayaan yang diberikan.
3. Kompeten
Kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1 PermenpanRB 38
Tahun 2017). Di arus dunia yang semakin modern ini ASN diharapkan

1
mampu terus mengembangkan diri. Salah satunya dengan memiliki sikap
kompeten.
Adapun kompetensi ASN dibagi menjadi tiga (3) yaitu :
a. Kompetensi Teknik
Yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis
fungsional dan pengalaman bekerja secara teknis.
b. Kompetensi manajerial
Yang diukur dari tingkat Pendidikan, pelatihan, pelatihan struktural
atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan.
c. Kompetensi social kultural
Diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk
dalam hal agama, suku dan budaya sehingga memiliki wawasan
kebangsaan.
Panduan perilaku sikap kompeten adalah:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Dengan menerapkan sikap kompeten ASN diharapkan akan selalu
mengembangkan diri demi mengahadapi dinamika perubahan lingkungan
yang ada.

4. Harmonis
Harmoni adalah Kerjasama, keselarasan, kesepakatan dan kesesuaian
berbagai faktor dengan sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan
sesuatu yang luhur. ASN harus menanamkan nilai harmonis dengan mindset
saling peduli dan menghargai perbedaan. Adapun kode etik perilaku
harmonis adalah:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
b. Suka menolong orang lain
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif

1
Peran ASN Harmonis yaitu:
a. PNS sebagai Aparatur Negara harus bersikap netral dan adil
b. PNS juga harus bisa mengayomi kepentingan kelompok-kelompok
minoritas.
c. PNS harus memiliki sikap toleran atas perbedaan
d. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga harus memiliki suka
menolong baik kepada pengguna layanan, juga membantu kolega PNS
lainnya yang membutuhkan pertolongan.
e. PNS menjadi figure dan teladan di lingkungan masyarakat.

5. Loyal
Loyal berarti kesetiaan atau sikap setia tanpa adanya paksaan. Bagi seorang
PNS loyal dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita
organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Loyalitas merupakan sesuatu yang bersifat emosional. Loyal
merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Value ASN yang
dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku :
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, undang-undang dasar negara
republic Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan
yang sah.
b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan instansi dan negara.
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adapun kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktulisasikan panduan
perilaku loyal tersebut adalah:
a. Komitmen
b. Dedikasi
c. Kontribusi
d. Nasionalisme
e. Pengabdian

1
6. Adaptif
Adaptasi adalah suatu proses yang menempatkan manusia yang berupaya
mencapai tujuan-tujuan atau kebutuhan untuk menghadapi lingkungan dan
kondisi social yang berubah-ubah agar tetap bertahan (Robbins,2003). Saat
ini situasi dunia memiliki ciri vuca world, yaitu dunia yang dipenuhi dengan
gejolak (volatility) dan dunia dipenuhi ketidakpastian (uncertainty). Situasi
yang ada saling mempengaruhi dan saling berkaitan (complexity) serta
ambiguitas (ambiguity). Salah satu perilaku adaptif dalam menghadapi Vuca
World yaitu dengan vuca prime ( vision menghadapi cepatnya perubahan
dengan visi yang jelas, understanding menghadapi ketidakpastian dengan
pemahaman, clarity menciptakan pemahaman yang masuk akal dengan
pemikiran kritis dan kreatif, dan agility menghadapi keraguan dengan
kelincahan).
ASN diharapkan bisa menerapan budaya adaptif yaitu dengan:
a. Dapat mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan
b. Memanfaatkan peluang-peluang yang berubah-ubah
c. Mendorong jiwa kewirausahaan
d. Terkait dengan kinerja instansi
e. Memperhatikan kepentingan-kepentingan yang diperlukan antara
instansi mitra, masyarakat dan sebagiannya.
ASN juga harus terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan ataupun
menghadapi perubahan.
Panduan perilaku adaptif yang dapat diterapkan ASN adalah:
a. Cepat menyesuaikan diri mengahdapi perubahan
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
c. Bertindak proaktif
7. Kolaboratif
Kolaborasi menjadi hal yang sangat penting di tengah tantangan global yang
dihadapi saat ini. Tiga tahapan yang dapat dilakukan dalam melakukan
assessment terhadap tata kelola kolaborasi yaitu :
a. Mengidentifikasi permasalahan dan peluang
b. Merencanakan aksi kolaborasi

1
c. Mendiskusikan strategi untuk mempengaruhi
Beberapa proses yang harus dilalui dalam menjalin kolaborasi, yaitu :
Trust Building : membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra
kolaborasi;
Face to Face Dialogue : melakukan negosiasi dengan baik dan bersungguh
sungguh;
a. Komitmen tergadap proses : pengakuan saling ketergantungan; sharing
ownership dalam proses; serta keterbukaan terkait keuntungan bersama;
b. Pemahaman bersama: berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama
terkait permasalahan, serta mengidentifikasi nilai bersama; dan
menetapkan outcome.

B. SMART GOVERNMENT
Terdapat 8 karakteristik yang dianggap relevan bagi ASN dalam
menghadapi tuntutan pekerjaan saat ini dan kedepan, karakter tersebut adalah
berintegritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, IT, dan Bahasa
asing, hospitality, networking, dan entrepreneurship. Ini adalah karakter SMART
ASN. Profil ASN berjalan sesuai dengan lingkungan global dan era digital,
termasuk pembangunan aparatur 2020-2024, yaitu mewujudkan birokrasi kelas
dunia. Karakter lain yang harus dimiliki oleh ASN untuk beradaptasi dengan
dinamika lingkungan strategis, yaitu : inovatif dan kreatif, agility dan flexibility,
persistence dan perseverance, serta teamwork dan cooperation. ASN yang
memiliki karakter agility diperlukan susai dengan dinamika lingkungan strategis
dan VUCA.
Ada 4 pilar implementasi literasi digital :
a. Digital skill (kecakapan digital)
Kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan
pitranti lunak TIK serta system operasi digital dalam kehidupan sehari-hari
b. Digital culture ( budaya digital)
kemampuan membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan
membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
dalam kehidupan sehari-hari dan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan
TIK

1
c. Digital ethics (etika digital)
Kemampuan menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette)
dalam kehidupan sehari-hari
d. Digital safety (keamanan digital)
Kemampuan mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang
dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.

ASN harus pandai dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi guna


memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

C. KONSEP DISCHARGE PLANNING


Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien
mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan
perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan
derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke
lingkungannya. Discharge Planning menunjukkan beberapa proses formal
yang melibatkan team atau memiliki tanggung jawab untuk mengatur
perpindahan sekelompok orang ke kelompok lainnya (RCP, 2001).
Perawat adalah salah satu anggota team Discharge Planner, dan
sebagai discharge planner perawat mengkaji setiap pasien dengan
mengumpulkan dan menggunakan data yang berhubungan untuk
mengidentifikasi masalah actual dan potensial, menentukan tujuan dengan
atau bersama pasien dan keluarga, memberikan tindakan khusus untuk
mengajarkan dan mengkaji secara individu dalam mempertahankan atau
memulihkan kembali kondisi pasien secara optimal dan mengevaluasi
kesinambungan Asuhan Keperawatan. Merupakan usaha keras perawat demi
kepentingan pasien untuk mencegah dan meningkatkan kondisi kesehatan
pasien, dan sebagai anggota tim kesehatan, perawat berkolaborasi dengan
tim lain untuk merencanakan, melakukan tindakan, berkoordinasi dan
memfasilitasi total care dan juga membantu pasien memperoleh tujuan
utamanya dalam meningkatkan derajat kesehatannya.

1
1. Pengertian
Perencanaan pulang (Discharge Planning) adalah suatu proses
dimana mulainya pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang
diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses
penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya
sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya
(Kozier,2004).
Discharge planning (perencanaan pulang) adalah serangkaian
keputusan dan aktivitas-aktivitasnya yang terlibat dalam pemberian
asuhan keperawatan yang kontinu dan terkoordinasi ketika pasien
dipulangkan dari lembaga pelayanan kesehatan (Potter & Perry,
2005).Menurut Kozier (2004), discharge planning didefenisikan
sebagai proses mempersiapkan pasien untuk meninggalkan satu unit
pelayanan kepada unit yang lain di dalam atau di luar suatu agen
pelayanan kesehatan umum.
Discharge Planning adalah suatu pendekatan
interdisipliner meliputi pengkajian kebutuhan klien tentang perawatan
kesehatan diluar Rumah Sakit, disertai dengan kerjasama dengan
klien dan keluarga klien dalam mengembangkan rencana-rencana
perawatan setelah perawatan di Rumah Sakit (Brunner and Suddart
2002).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
discharge planning atau perencanaan pemulangan adalah suatu proses
pembelajaran yang dimulai sejak pasien diterima dilayanan rumah
sakit, melibatkan klien dan keluarga untuk meningkatkan pemahaman,
mengembangkan kemampuan klien dan keluarga tentang perawatan
di rumah, masalah kesehatan yang dihadapi, untuk mempercepat
penyembuhan menghindari kemungkinan komplikasi dengan
pembatasan aktifitas menciptakan lingkungan yang aman bagi klien
di rumah.

1
2. Tujuan
Tujuan discharge planning adalah : (The Royal Marsden Hospital,
2004 ; Spath, 2003) :
b. Mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis
untuk pulang dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
c. Mempersiapkan keluarga secara emosional dan psikologis terhadap
perubahan kondisi pasien.
d. Memberikan informasi pada pasien dan keluarga sesuai kebutuhan
mereka baik secara tertulis maupun secara verbal.
e. Memfasilitasi kelancaran perpindahan dan meyakinkan bahwa
semua fasilitas kesehatan dan lingkungan pasien telah siap
menerima kondisi pasien.
f. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga untuk
meningkatkan derajat kesehatan pasien.
g. Memberikan kontinuitas perawatan antara rumah sakit dengan
lingkungan baru pasien dengan menjalin komunikasi yang efektif.

1
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu
Untuk menyusun rancangan aktualisasi ini saya akan menjabarkan
jabatan dan uraian tugas/pekerjaan. Jabatan saya adalah sebagai seorang perawat
ahli pertama. Tugas/pekerjaan perawat ahli pertama sesuai dengan Permenpan
No. 35 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat adalah sebagai berikut.
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat
2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
3. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga
4. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut
5. Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu
6. Membuat prioritas diagnosa keperawatan
7. Merumuskan tujuan keperawatan pada individu dalam rangka menyusun
rencana tindakan keperawatan
8. Merumuskan tujuan keperawatan pada keluarga dalam rangka menyusun
rencana tindakan keperawatan
9. Menetapkan tindakan keperawatan pada individu dalam rangka menyusun
rencana tindakan keperawatan
10. Menetapkan tindakan keperawatan pada keluarga dalam rangka menyusun
rencana tindakan keperawatan
11. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu dalam rangka
melakukan upaya promotif
12. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu dalam rangka
melakukan upaya promotif
13. Melaksanakan case finding/deteksi dini/ penemuan kasus baru pada individu
dalam rangka melakukan upaya promotif
14. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
15. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
16. Mengajarkan keluarga untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarganya
17. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular
18. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok

18
19. Melakukan peningkatan/ penguatan kemampuan sukarelawan dalam
meningkatkan masalah kesehatan masyarakat dalam rangka melakukan
upaya promotif
20. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat
21. Melakukan manajemen inkontinen urine dalam rangka pemenuhan
kebutuhan eliminasi
22. Melakukan manajemen inkontinen faecal dalam rangka pemenuhan
kebutuhan eliminasi
23. Melakukan upaya membuat pasien tidur
24. Melakukan relaksasi psikologis
25. Melakukan tatakelola keperawatan perlindungan terhadap pasien dengan
risiko trauma/injury
26. Melakukan manajemen febrile neutropenia
27. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
28. Memfasilitasi pasien dalam pemenuhan kebutuhan spiritual dalam rangka
tindakan keperawatan yang berkaitan dengan ibadah
29. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care)
30. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
31. Mengambil sampel darah melalui arteri, pulmonari arteri, cvp dalam rangka
tindakan keperawatan spesifik terkait kasus dan kondisi pasien
32. Merawat pasien dengan WSD
33. Memantau pemberian elektrolit kosentrasi tinggi
34. Melakukan resusitasi bayi baru lahir
35. Melakukan tatakelola keperawatan pada pasien dengan kemoterapi (pre,
intra, post)
36. Melakukan perawatan luka kanker
37. Melakukan penatalaksanaan ekstravasasi
38. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu
39. Melakukan perawatan lanjutan pasca hospitalisasi/bencana dalam rangka
melakukan upaya rehabilitatif pada keluarga
40. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal
41. Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan kematian

1
42. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
43. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
44. Memodifikasi rencana asuhan keperawatan
45. Melakukan dokumentasi perencanaan keperawatan
46. Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan
47. Melakukan dokumentasi evaluasi keperawatan
48. Menyusun rencana kegiatan individu perawat
49. Melakukan preseptorship dan mentorship
50. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan
sebagai ketua tim/perawat primer
51. Melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan Melaksanakan tugas
lapangan di bidang kesehatan
52. Melaksanakan penanggulangan penyakit/ wabah tertentu
53. Melakukan supervisi lapangan

Berdasarkan pengalaman kerja di UPTD Rumah Sakit Jiwa Daerah Dinas


Kesehatan Provinsi Bangka Belitung sebagai perawat ahli pertama, dirasakan
ada beberapa masalah/isu yang ditemukan. Isu-isu tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Penerapan 7 benar dalam pemberian obat.
2. Kurangnya Discharge Planning kepada pasien dan keluarga untuk merawat
dan mempertahankan kesehatan pada pasien jiwa saat dirumah.
3. Kurangnya kesadaran keluarga pasien untuk cuci tangan pada saat
kunjungan ke ruangan rawat inap.
4. Kurangnya Penerapan Komunikasi Efektif antar shift dengan menggunakan
metode SBar.
5. Penerapan pelaksanaan operan jaga (hand over) perawat di ruang perawatan.
6. Pencegahan putus obat bagi pasien jiwa melalui home visite.

2
B. Isu Yang Diangkat dan Gagasan Pemecahan Isu
1. Isu Yang Diangkat
Table 3.1 Tabel Identifikasi Isu

No. Identifikasi Isu Sumber isu Kondisi Saat ini Kondisi yang
Diharapkan
1. Penerapan 7 Manajemen Perawat masih Perawat dapat
benar dalam ASN menggunakan mengoptimalkan
pemberian obat. penerapan 5 penerapan 7 benar
benar dalam dalam pemberian
pemberian obat
obat
2. Kurangnya Pelayanan Belum semua Peningkatan
Discharge Publik pasien diberikan Kegiatan Discharge
Planning kepada Discharge Planning melalui
pasien dan Planning penyempurnaan
keluarga Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan
Sosialisasi
3. Kurangnya Pelayanan Petugas belum Edukasi Cuci tangan
kesadaran Publik maksimal dalam dapat maksimal dan
keluarga pasien memberikan keluarga pasien
untuk cuci tangan edukasi saat dapat benar benar
pada saat orientasi pasien paham tentang cuci
kunjungan ke baru tangan
ruangan rawat
inap.
4. Kurangnya Pelayanan belum semua Semua shift pada
Penerapan Publik ruangan ruangan
Komunikasi menggunakan mengguanakan
Efektif antar shift komunikasi komunikasi efektif
dengan dengan metode dengan
menggunakan SBar menggunakan
metode SBar. metode SBar
5. Kurangnya Pelayanan perawat yang Perawat selalu
Penerapan operan Publik bertugas belum melaksanakan
jaga (hand over) semuanya operan jaga setiap
perawat di ruang mengikuti pergantian jaga
perawatan pelaksanaan sesuai standar
operan pasien
(hand over)
sesuai
standar
2
6. Pencegahan putus Pelayanan Masih Banyak Tidak ada lagi pasien
obat bagi pasien Publik pasien yang putus yang putus obat
jiwa melalui obat
home visite.

2. Menetapkan Core Isu


Penetapan Kualitas Isu Menggunakan Metode APKL Rancangan
aktualisasi yang akan dilaksanakan menggunakan pendekatan Analisis
APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layak)digunakan untuk
menentukan kelayakan suatu isu sebagai berikut

Tabel 3.2 Tabel parameter APKL


No. Indikator Keterangan
1. Aktual(A) Isu yang sedang terjadi atau dalam proses
kejadian sedang hangat dibicarakan
dikalangan masyarakat, atau isu yang
diperkirakan bakal terjadi dalamwaktu dekat.
Jadi bukan isu yang sudah lepas dari
perhatian masyarakat atau isu yang sudah
basi
2. Problematik (P) Isu yang menyimpang dari harapan
standar,ketentuan yang menimbulkan
kegelisahan yang perlu segera dicari
penyebab
dan pemecahannya.
3. Kekhalayakan (K) Isu yang secara langsung menyangkut hajat
hidup orang banyak, dan bukan hanya untuk
kepentingan seseorang atau sekelompok kecil
orang tertentu saja.

4. Layak (L) Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis


dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak,
wewenang, dan tanggung jawab

2
Berikut beberapa isu yang ada pada UPTD RSJD Dinas Kesehatan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung yang ditetapkan menggunakan pendekatan APKL:

Tabel 3.3 Tabel APKL


No. ISU KRITERIA KETERANGAN
A P K L
1. Penerapan 7 benar dalam + + + + Memenuhi Syarat
pemberian obat.
2. Kurangnya Discharge + + + + Memenuhi Syarat
Planning kepada pasien dan
keluarga
3. Kurangnya kesadaran - - + + Tidak Memenuhi
keluarga pasien untuk cuci Syarat
tangan pada saat kunjungan
ke ruangan rawat inap
4. Kurangnya Penerapan - - + + Tidak Memenuhi
Komunikasi Efektif antar Syarat
shift dengan menggunakan
metode SBar
5. Kurangnya Penerapan operan + - + + Tidak Memenuhi
jaga (hand over) perawat di Syarat
ruang perawatan
6. Pencegahan putus obat bagi + + + + Memenuhi Syarat
pasien jiwa melalui home
visite.

Dari enam isu yang ada UPTD RSJD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung dari hasil analisis APKL didapatkan satu isu yang dinyatakan
memenuhi kriteria, yang kemudian isu-isu tersebut akan dianalisis lebih lanjut
menggunakan analisis USG.
Analisis yang digunakan untuk memprioritaskan isu yang akan ditindak
lanjuti menggunakan Analisis USG.

2
Tabel 3.4 Tabel penjelasan USG
No. Komponen Keterangan
1. Urgency Seberapa mendesak isu tersebut dibahas dikaitkan dengan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu
tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan
isu
2. Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah
yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
ditimbulkan masalah- masalah lain kalau masalah
penyebab isu tidak
dipecahkan(bisa mengakibatkan masalah lain)
3. Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan
semakin
memburuk jika dibiarkan.

Parameter yang digunakan untuk menentukan prioritas yaitu


menggunakan skalalikert pada tabel berikut :
Tabel 3.5 Tabel USG
No. Penilaian Kriteria Jumlah Keterangan
U S G
1. Penerapan 7 benar dalam 4 4 4 12 3
pemberian obat.
2. Kurangnya Discharge Planning 5 5 5 15 1
kepada pasien dan keluarga
3. Pencegahan putus obat bagi 4 4 5 13 2
pasien jiwa melalui home visite.

KETERANGAN =
5 (sangat besar),
4 (besar),
3 (sedang),
2 (kecil),

2
1 (sangat kecil)

2
Berdasarkan hasil analisis APKL dan USG, ditetapkan isu yang dipilih dan
ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk
mengatasi isu tersebut. Langkah yang dilakukan dalam tahap ini merumuskan isu
yang memuat focus dan locus, menentukan gagasan kegiatan yang akan dilakukan,
mengidentifikasi sumber isu, aktor yang terlibat dan peran dari setiap aktor, dan
mendeskripsikan keterkaitannya dengan mata pelatihan yang relevan (secara
langsung maupun tidak langsung) dengan konteks isu.
Hasil perumusan isu yang terpilih adalah “Kurangnya kegiatan Discharge
Planning kepada pasien dan keluarga untuk mencegah kekambuhan pasien ODGJ
“.

3. Identifikasi Masalah

Belum adanya sosialisasi Discharge Planning

Belum adanya SOP tentang Discharge Planning


Kurangnya Media Edukasi Discharge Planning

Kurangnya kegiatan Discharge Planning kepada pasien dan keluar

Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga terhadap perawat dirumah


Belum adanya pengalaman keluarga dalam menangani perawatan pasien dirumah

Gambar 3.1 Identifikasi masalah dengan Fishbone

4. Gagasan Kreatif Pemecah Masalah Core Isu


Berdasarkan core isu yang telah diangkat pemecahan masalahnya
dilakukan dengan cara Peningkatan Kegiatan Discharge Planning melalui
Penyempurnaan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Sosialisasi Pada UPTD
RSJD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

2
Dengan melakukan kegiatan yaitu :
1. Menyusun : 1. Melakukan konsultasi dan mengusulkan
penyempurnaan rancangan SOP dengan Mentor dan Kasi
DRAF SOP Pelayanan Keperawatan
Discharge 2. Menyusun Penyempurnaan SOP Discharge
Planning Planning dan menyampaikan keatasan

2. Menyusun DRAF : 1. Melakukan konsultasi dengan Mentor


Form Discharge 2. Menyusun Penyempurnaan Form Discharge
Planning Planning

3. Membuat Media : 1. Melakukan konsultasi dengan mentor dan


Sosialisasi Leaflet, Mencari referensi sebagai rancangan Media
Discharge Sosialisasi Leaflet)
Planning ) 2. Membuat dan mensosialisasikan Leaflet,
Discharge Planning

4. Melakukan : 1. Koordinasi dengan kepala ruang tentang


pendataan pasien Pasien yang akan pulang
yang akan pulang 2. Mengumpulkan data pasien yang akan pulang

5. Melakukan : 1. Mengkaji Keadaan Pasien untuk mengetahui


Discharge perkembangan dan memberikan materi
Planning 2. Mengevaluasi

Gagasan kreatif ini tentunya diharapkan dapat menjadi pemecahan masalah pada
isu Kurangnya kegiatan Discharge Planning kepada pasien dan keluarga untuk
mencegah kekambuhan pasien ODGJ Pada UPTD RSJD Dinas Kesehatan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.

2
Unit Kerja : UPTD RSJD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Jabatan : Calon Perawat Ahli Pertama
Identifikasi Isu : 1. Penerapan 7 benar dalam pemberian obat.
2. Kurangnya Discharge Planning kepada pasien dan keluarga
3. Kurangnya kesadaran keluarga pasien untuk cuci tangan pada saat kunjungan ke ruangan
rawat inap.
Isu yang Diangkat : Peningkatan kegiatan Discharge Planning pada UPTD RSJD Dinas Kesehatan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Kegiatan Discharge Planning melalui penyempurnaan Standar Operasional Prosedur
(SOP) dan Sosialisasi Pada UPTD RSJD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

2
C. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.6 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Output /Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
Kegiatan Kegiatan Pelatihan Terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Menyusun a. Melakukan Diperolehnya 1. Berorientasi pelayanan, pada saat Dengan melakukan Melakukan
DRAF konsultasi saran dan melakukan konsultasi saya akan konsultasi dan konsultasi
penyempur dan masukan dari menerapkan nilai perbaikan tiada diskusi dengan kegiatan, tahapan
naan SOP mengusulkan mentor dan henti dengan cara melakukan atasan diharapkan rancangan
Discharge rancangan Kasi Pelayanan perbaikan tugas yang harus dapat berkontribusi kegiatan dengan
Planning SOP dengan Keperawatan diperbaiki setalah berkonsultasi terhadap visi RSJD mentor dan coach
Mentor dan 2. Akuntabel, pada saat saya yaitu: Terwujudnya merupakan
Kasi Foto menyusun rancangan saya akan pelayanan kesehatan penguatan untuk
Pelayanan Kegiatan bertanggungjawab dengan cara jiwa yang paripurna, nilai
Keperawatan menjalankan tugas secara bermutu dan “BerAKHLAK
profesional berkeadilan serta (Berorientasi
diharapkan agar pelayanan,
dapat berkontribusi Akuntabel,
Kompeten

2
1 2 3 4 5 6 7
3. Kompeten, pada saat berkonsultasi terhadap misi RSJD , Harmonis, Loyal,
saya akan menerapkan nilai kinerja yaitu Adaptif dan
terbaik dengan cara membuat menyelenggarakan Kolaboratif)”
rancangan aktualisasi yang baik pelayanan kesehatan
4. Harmonis, pada saat berkonsultasi jiwa,
saya akan menerapkan nilai peduli penanggulangan
dengan cara melihat kondisi sekitar penyalahgunaan
agar tidak menganggu kegiatan lain. narkoba dan
5. Loyal, pada saat berkonsultasi saya kesehatan lainnya.
akan menerapkan nilai dedikasi
dengan cara mengumpulkan materi
untuk menyusun rancangan
6. Adaftif, pada saat berkonsultasi
saya akan menerapkan nilai
antusias dengan cara mencari
materi yang tepat untuk rancangan
aktualisasi

3
1 2 3 4 5 6 7
7. Kolaboratif, pada saat
berkonsultasi saya akan
menerapkan nilai kesediaan
bekerjasama dengan cara
memberikan kesempatan berbagai
pihak untuk berkontribusi
menyelesaikan
rancangan aktualisasi
b.Menyusun Diperolehnya 1. Berorientasi pelayanan, pada saat
Penyempurna referensi SOP saya merancang draf SOP saya
an SOP dan adanya akan menerapkan nilai solutif
Discharge SOP Discharge dengan cara menggunakan hal-hal
Planning dan Planning baru yang dianggap penting dalam
menyampaik menyelesaikan tugas dengan cara
an keatasan Foto menggunakan kalimat yang mudah
Kegiatan dan dimengerti dalam draf SOP
SOP 2. Akuntabel pada saat saya
merancang draft SOP saya akan
menerapkan nilai efisien dengan

3
1 2 3 4 5 6 7
3. cara menggunakan kalimat yang
mudah dimengerti dalam draft SOP
Kompeten, pada saat saya
merancang draf SOP saya akan
menerapkan nilai learning agility
dengan cara mampu mendapatkan
referensi pembuatan SOP
4. Harmonis, pada saat saya
merancang draf SOP saya akan
menerapkan nilai membabgun nilai
yang kondusif.
5. Loyal, pada saat saya merancang
draf SOP saya akan menerapkan
nilai kontribusi dengan cara
membuat draf SOP yang berguna
untuk meningkatkan mutu
pelayanan.
6. Adaftif, pada saat saya merancang
draf SOP saya akan

3
1 2 3 4 5 6 7
menerapkan nilai antusia dengan
cara mencari refrensi dan materi
pembuatan draf SOP
7. Kolaboratif, pada saat saya
merancang draf SOP saya akan
menerapkan nilai kesedian
bekerjasama dengan cara
menerima masukan dari berbagai
pihak dalam penyelesaian draf SOP
2 Meriview a. Melak Diperolehnya 1. Berorientasi Pelayanan pada saat Dengan meriview Meriview form
Form ukan saran dan saya merancang draft SOP saya form Discharge Discharge
Discharge konsultasi masukan dari akan menerapkan nilai solutif Planning Planning
Planning dengan mentor dengan cara menggunakan hal – menyelaraskan merupakan
mentor hal baru yang dianggap penting
Foto Kegiatan dalam menyelesaikan tugas
2. Akuntabel, pada saat
penyempurnaan Form Discharge
Planning saya akan melaksanakan
Tugas tersebut dengan penuh rasa

3
1 2 3 4 5 6 7
tanggungjawab. Tujuan bersama Penguatan untuk
3. Kompeten, pada saat sehingga diharapkan nilai
penyempurnaan Form Discharge dapat berkontribusi “BerAKHLAK
Planning saya akan menerapkan dalam mewujudkan (Berorientasi
nilai sukses dengan cara visi RSJ yaitu pelayanan,
menyiapkan draf yang sempurna Terwujudnya Akuntabel,
dan siap untuk disahkan oleh pelayanan kesehatan Kompeten,
direktur jiwa yang paripurna, Harmonis, Loyal,
4. Harmonis, pada saat bermutu Adaptif dan
penyempurnaan Form Discharge dan berkeadilan dan Kolaboratif)”
Planning saya akan menerapkan diharapkan dapat
nilai peduli dengan menghasilkan berkontribusi
draf Discharge Planning sempurna mendukung misi
dapat meningkatkan kesehatan RSJ no. 1 yaitu
pasien “Mengembangkan
5. Loyal, pada saat penyempurnaan pelayanan kesehatan
Form Discharge Planning saya jiwa,
akan menerapkan nilai kontribusi penanggulangan
penyalahgunaan

3
1 2 3 4 5 6 7
yang dapat berguna untuk narkoba dan
mewujudkan misi rumah sakit kesehatan lainnya
dalam meningkatkan kualitas sesuai standar”
pelayanan
6. Adaptif, pada saat penyempurnaan
Form Discharge Planning saya
akan terus berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas tiada
henti untuk kemajuan instansi agar
dapat memberikan Pelayanan
prima
7. Kolaboratif, pada saat
penyempurnaan Form Discharge
Planning saya akan menerapkan
nilai kesedian bekerjasama
dengan cara memanfaatkan
berbagai sumber untuk tujuan yang
lebih baik

3
1 2 3 4 5 6 7
b.Menyusun Diperolehnya 1. Berorietasi Pelayanan, pada saat
Penyempurna referensi Form penyempurnaan Form Discharge
an Form dan adanya Planning saya akan menerapkan
Discharge Form nilai dapat diandalkan dengan
Planning dan Discharge cara menyusun sempurna Form
menyampaik Planning Discharge Planning
an keatasan 2. Akuntabel, pada saat
Foto penyempurnaan Form Discharge
Kegiatan dan Planning saya akan melaksanakan
Form tugas tersebut dengan penuh rasa
tanggungjawab
3. Kompeten, pada saat
penyempurnaan Form Discharge
Planning saya akan menerapkan
nilai sukses dengan cara
menyiapkan draf yang sempurna
dan siap untuk disahkan oleh
direktur

3
1 2 3 4 5 6 7
4. Harmonis, pada saat
penyempurnaan Form Discharge
Planning saya akan menerapkan
nilai peduli dengan menghasilkan
Form Discharge Planning
sempurna dapat meningkatkan
kesehatan pasien
5. Loyal, pada saat penyempurnaan
Form Discharge Planning saya
akan menerapkan nilai kontibusi
yang dapat berguna untuk
mewujudkan misi rumah sakit
dalam meningkatkan kualitas
pelayanan
6. Adaptif, pada saat penyempurnaan
Form Discharge Planning saya
akan terus berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas tiada
henti untuk kemajuan instansi agar

3
1 2 3 4 5 6 7
mengembangkan kreatifitas
tiada henti untuk kemajuan instansi
agar dapat memberikan pelayan
prima
7. Kolaboratif, pada saat
penyempurnaan Form Discharge
Planning saya akan menerapkan
nilai kesedian bekerjasama
dengan cara memanfaatkan
berbagai sumber untuk tujuan yang
lebih baik
3 Membuat a.Melakukan Diperoleh 1. Berorientasi pelayanan, pada saat Dengan membuat Menyiapkan
Media konsultasi arahan dari melakukan koordinasi dengan media sosial media sosialisasi
Sosialisasi dengan mentor dan mentor dan perawat konsulen saya Standing Banner bersama dengan
Discharge mentor dan Tersedianya menerapkan nilai ramah dengan diharapkan dapat mentor maka akan
Planning Mencari referensi mengucapkan salam disertai berkontribusi dalam terwujudnya
referensi sebagai acuan dengan perkataan yang sopan dan mewujudkan visi penerapan nilai
sebagai Leaflet santun RSJ yaitu “BerAKHLAK
rancangan 2. Akuntabel, pada saat Terwujudnya (Berorientasi
Media Foto Kegiatan berkoordinasi saya akan pelayanan kesehatan pelayanan,
menerapkan nilai efektif

3
1 2 3 4 5 6 7
Sosialisas dengan cara menggunakan waktu jiwa yang paripurna, Akuntabel,
i Leaflet sebaik mungkin bermutu Kompeten,
Discharg 3. Kompeten, pada saat dan berkeadilan dan Harmonis, Loyal,
e berkoordinasi saya akan diharapkan dapat Adaptif dan
Planning menerapkan nilai learning agility berkontribusi Kolaboratif)”
dengan cara mau untuk belajar dari mendukung misi
orang lain RSJ no. 2 yaitu
4. Harmonis, pada saat Menyelenggarakan
berkoordinasi saya akan pelayanan kesehatan
menerapkan nilai kesedian jiwa dan
bekerjasama dengan cara dengan penyalahgunaan
cara menghargai pendapat orang narkoba yang sesuai
lain apapun latar belakangnya. dengan standar
5. Loyal, pada saat berkoordinasi pelayanan
saya akan menerapkan nilai
kontribusi dengan melakukan
perubahan kearah yang lebih baik
6. Adaptif, saya akan bersikap
proaktif dengan cara inisiatif yang

3
1 2 3 4 5 6 7
dipandang perlu dalam penentuan
leaflet.
7. Kolaboratif, saya menerapkan nilai
kesediaan bekerjasama untuk
mendapatkan hasil yang terbaik
demi tujuan bersama
b. Membuat Adanya Leaflet 1. Berorientasi pelayanan, saya
dan Discharge terus melakukan perbaikan tiada
mensosial Planning henti untuk mencapai tujuan
isasi bersama
Leaflet, Foto 2. Akuntabel, pada saat
Discharg Kegiatan melaksanakan tugas, saya
e menerapkan nilai jujur dan
Planning bertanggungjawab dengan cara
melaksanakan berdasarkan hasil
kesepakatan Leaflet
3. Kompeten, pada saat membuat
leaflet saya menerapkan kinerja
terbaik dengan cara kesepakatan
membuat leaflet

4
1 2 3 4 5 6 7
dengan kualitas terbaik
4. Harmonis, pada saat membuat
leaflet saya menerapkan sikap
toleransi dengan cara menghargai
setiap orang apapun latar
belakangnya agar terciptanya
lingkungan kerja yang kondusif
5. Loyal, pada saat pencetakan leaflet
saya menerapkan sikap
pengabdian dengan cara
memberikan kerja terbaik
6. Adaptif, pada saat pencetakan
leaflet saya menerapkan nilai
inovasi dengan cara menemukan
hal baru melakukan tugas
7. Kolaboratif, pada saat
menjalankan tugas saya
menerapkan nilai kesediaan
bekerjasama dengan cara

4
1 2 3 4 5 6 7
menerima pertolongan dari rekan-
rekan kerja
4 Melakukan a. Koordina Terlaksananya 1. Berorientasi pelayanan, pada saat Pendataan pasien Pada tahap ini
pendataan si dengan pertemuan melakukan koordinasi dengan merupakan kegiatan diharapkan dapat
pasien kepala dengan kepala kepala ruangan saya menerapkan yang penting untuk menguatkan nilai
yang akan ruang ruang nilai ramah dengan mengucapkan dilakukan agar organisasi
pulang tentang salam disertai dengan perkataan terciptanya habituasi pemerintah
Pasien Foto yang sopan dan santun dalam lingkungan Provinsi Kep.
yang akan Kegiatan 2. Akuntabel, pada saat kerja Hal ini Bangka Belitung
pulang berkoordinasi saya akan diharapkan “BERAKHLAK”
menerapkan nilai efektif dengan berkontribusi untuk yaitu Berorientasi
cara menggunakan waktu sebaik mewujudkan visi Pelayanan,Akunta
mungkin RSJD yaitu: bel, Kompeten,
3. Kompeten, pada saat Terwujudnya Harmonis,
berkoordinasi saya akan pelayanan kesehatan
menerapkan nilai learning agility
dengan cara mau untuk belajar dari
orang lain
4. Harmonis, pada saat berkoordinasi
saya akan menerapkan nilai
kesedian bekerjasama dengan
4
1 2 3 4 5 6 7
cara dengan cara menghargai Terwujudnya loyalitas, Adaptif
pendapat orang lain apapun latar pelayanan kesehatan dan Kolaboratif
belakangnya. jiwa yang paripurna,
5. Loyal, pada saat berkoordinasi bermutu dan
saya akan menerapkan nilai berkeadilan serta
kontribusi dengan melakukan diharapkan agar
perubahan kearah yang lebih baik dapat berkontribusi
6. Adaptif, saya akan bersikap terhadap misi RSJD
proaktif dengan cara inisiatif yang yaitu:
dipandang perlu dalam penentuan Menyelenggarakan
Discharge Planning pelayanan kesehatan
7. Kolaboratif, saya menerapkan jiwa dan
nilai kesediaan bekerjasama penyalahgunaan
dalam penentuan Discharge narkoba yang sesuai
Planning untuk mendapatkan hasil dengan standar
yang terbaik demi tujuan bersama pelayanan

4
1 2 3 4 5 6 7
b. Mengum Tersedianya 1. Berorientasi pelayanan, pada saat
pulkan data pasien melakukan koordinasi dengan
data yang akan kepala ruangan saya menerapkan
pasien pulang nilai ramah dengan mengucapkan
yang akan salam disertai dengan perkataan
pulang Foto yang sopan dan santun
Kegiatan 2. Akuntabel, pada saat
berkoordinasi saya akan
menerapkan nilai efektif dengan
cara menggunakan waktu sebaik
mungkin
3. Kompeten, pada saat
berkoordinasi saya akan
menerapkan nilai learning agility
dengan cara mau untuk belajar dari
orang lain

4
1 2 3 4 5 6 7
4. Harmonis, pada saat
berkoordinasi saya akan
menerapkan nilai kesedian
bekerjasama dengan cara dengan
cara menghargai pendapat orang
lain apapun latar belakangnya.
5. Loyal, pada saat berkoordinasi
saya akan menerapkan nilai
kontibusi dengan melakukan
perubahan kearah yang lebih baik
Adaptif, saya akan bersikap
proaktif dengan cara inisiatif yang
dipandang perlu dalam melakukan
Discharge Planning
Kolaboratif, saya menerapkan
nilai kesediaan bekerjasama
dalam melakukan Discharge
Planning untuk mendapatkan hasil
yang terbaik demi tujuan bersama

4
1 2 3 4 5 6 7
5 Melakukan a. Mengkaji Terlaksananya 1. Berorientasi pelayanan, pada Discharge Planning Discharge
Discharge Keadaan Discharge saat melakukan koordinasi dengan merupakan kegiatan Planning
Planning Pasien Planning pada kepala ruangan saya menerapkan yang penting untuk merupakan
untuk pasien ODGJ nilai ramah dengan mengucapkan dilakukan agar penguatan untuk
mengetahui salam disertai dengan perkataan terciptanya habituasi nilai
perkemban Foto yang sopan dan santun dalam lingkungan “BerAKHLAK
gan pasien Kegiatan 2. Akuntabel, pada saat kerja Hal ini (Berorientasi
dan berkoordinasi saya akan diharapkan pelayanan,
memberika menerapkan nilai efektif dengan Discharge Planning Akuntabel,
n materi cara menggunakan waktu sebaik merupakan kegiatan Kompeten,
mungkin yang penting untuk
3. Kompeten, pada saat dilakukan agar
berkoordinasi saya akan terciptanya habituasi
menerapkan nilai learning agility dalam lingkungan
dengan cara mau untuk belajar kerja Hal ini
dari orang lain diharapkan
4. Harmonis, saya akan menerapkan berkontribusi untuk
nilai toleransi dengan cara mewujudkan visi
memilih pasien tanpa RSJD yaitu:

4
1 2 3 4 5 6 7
membedakan latar belakangnya. Terwujudnya Harmonis, Loyal,
5. Loyal, pada saat bertemu pasien pelayanan kesehatan Adaptif dan
saya akan menerapkan nilai jiwa yang paripurna, Kolaboratif)”
komitmen dengan cara kontrak bermutu dan
waktu dengan baik berdasar hasil berkeadilan serta
kesepakatan dengan pasien. diharapkan agar
6. Adaptif, pada saat Discharge dapat berkontribusi
Planning saya akan menerapkan terhadap misi RSJD
nilai atusias terhadap yaitu:
perubahan dengan cara mencari menyelenggarakan
referensi terbaru untuk pelayanan kesehatan
menyelesaikan revisi jiwa dan
7. Kolaboratif, pada saat Discharge penyalahgunaan
Planning saya akan menerapkan narkoba yang sesuai
nilai bersedia bekerjasama dengan standar
dengan cara menerima masukan pelayanan
dari pasien dan keluarga

4
1 2 3 4 5 6 7
b. Mengeva Adanya 1. Berorientasi pelayanan, pada saat
luasi tanggapan dan berhadapan dengan pasien saya
respon balik akan bersikap ramah dengan cara
dari keluarga mengucap salam dan menyapa
pasien terlebih dahulu
2. Akuntabel, pada saat bertemu
Foto Kegiatan pasien saya akan bersikap
tanggungjawab dengan cara
melaksanakan Discharge Planning
tepat waktu
3. Kompeten, pada saat melakukan
discharge Planning saya akan
menerapkan nilai kinerja terbaik
dengan cara meningkatkan
kompetensi diri untuk menjawab
tantangan yang selalu berubah
4. Harmonis, saya akan menerapkan
nilai toleransi dengan cara
memilih

4
1 2 3 4 5 6 7
pasien tanpa membedakan latar
belakangnya
5. Loyal, pada saat bertemu pasien
saya akan menerapkan nilai
komitmen dengan cara kontrak
waktu dengan baik berdasar hasil
kesepakatan dengan pasien.
6. Adaptif, pada saat Discharge
Planning saya akan menerapkan
nilai atusias terhadap perubahan
dengan cara mencari referensi
terbaru untuk menyelesaikan revisi
7. Kolaboratif, pada saat Discharge
Planning saya akan menerapkan
nilai bersedia bekerjasama
dengan cara menerima masukan
dari pasien dan menerima masukan
dari pasien dan keluarga

4
D. Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Kegiatan tersebut akan dilakukan selama Habituasi dengan jadwal sebagai


berikut :

Tabel 3.5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Juni Juli Agustus


N Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
o
1
Menyusun Draf √ √
SOP Discharge
Planning
2 √ √
Meriview Form
Discharge
Planning
3 √
Membuat Media
Sosialisasi
Discharge
Planning
4 Melakukan √ √
pendataan pasien
yang akan pulang
5 Melakukan √ √ √ √
Discharge
Planning

4
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi merupakan pengaktualisasian nilai-nilai dasar


BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif), nilai-nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI yang dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, dimulai sejak tanggal 23 Juni 2022 sampai dengan 04 Agustus 2022. Kegiatan
aktualisasi ini telah dilaksanakan dengan baik sesuai rancangan aktualisasi dan rencana
(time schedule) yang disusun. Pada Bab ini dijelaskan Capaian Aktualisasi, Matriks
Habituasi dan Analisis Dampak Pelaksanaan Aktualisasi.
A. Capaian Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi ini diawali dengan melakukan konsultasi dan
memohon izin untuk mendapatkan persetujuan melakukan sejumlah kegiatan serta
tahapan- tahapannya seperti yang telah diagendakan dalam rancangan aktualisasi.
Berikut adalah daftar kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahapan aktualisasi
dan habituasi nilai-nilai dasar Ber-AKHLAK serta capaian hasil kegiatan:

Hasil Pelaksanaan Aktualisasi


Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan di Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari tanggal 23 Juni 2022
sampai dengan 04 Agustus 2022 yang terdiri dari 5 kegiatan, maka uraian
kegiatan yang telah diaktualisasikan sebagai berikut:
1. Kegiatan 1:
Menyusun Draf penyempurnaan SOP Discharge Planning
Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan atasan/ mentor sangat
penting dilakukan untuk mempermudah proses aktualisasi dan untuk
mendapatkan persetujuan dari atasan terkait kegiatan aktualisasi yang
penulis lakukan di UPTD Rumah Sakit Jiwa Daerah Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kegiatan ini telah penulis laksanakan selama 8 hari dari tanggal 23
Juni sampai dengan 02 Juli 2022 di UPTD Rumah Sakit Jiwa Daerah Dinas

4
Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan tersebut telah
penulis lakukan sesuai dengan tahapan-tahapan kegiatan yang dirancang
sebelumnya, setiap tahapan kegiatan penulis juga mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) serta kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI. Adapun pelaksanaan tahapan kegiatan tersebut penulis uraikan
sebagai berikut:
a. Kegiatan 1 Tahapan 1
Menghubungi atasan/ mentor untuk menetukan waktu dan tempat
konsultasi
Tahapan ini telah penulis laksanakan pada tanggal 24 Juni 2022.
Menghubungi atasan/ mentor agar adanya ketersediaan dan kepastian
waktu serta tempat konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan
aktualisasi. Adapun nilai BerAKHLAK yang telah penulis aktualisasikan
yaitu nilai Berorientasi pelayanan, pada saat melakukan konsultasi saya
telah menerapkan nilai perbaikan tiada henti dengan cara melakukan
perbaikan tugas yang harus diperbaiki setalah berkonsultasi. Akuntabel,
pada saat saya menyusun rancangan saya telah bertanggungjawab
dengan cara menjalankan tugas secara profesional. Kompeten, pada saat
berkonsultasi saya telah menerapkan nilai kinerja terbaik dengan cara
membuat rancangan aktualisasi yang baik. Harmonis, pada saat
berkonsultasi saya telah menerapkan nilai peduli dengan cara melihat
kondisi sekitar agar tidak menganggu kegiatan lain. Loyal, pada saat
berkonsultasi saya telah menerapkan nilai dedikasi dengan cara
mengumpulkan materi untuk menyusun rancangan. Adaftif, pada saat
berkonsultasi saya telah menerapkan nilai antusias dengan cara mencari
materi yang tepat untuk rancangan aktualisasi. Kolaboratif, pada saat
berkonsultasi saya telah menerapkan nilai kesediaan bekerjasama
dengan cara memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi
menyelesaikan rancangan aktualisasi, saya memperhatikan jadwal
kegiatan atasan dan menyesuaikan dengan jadwal atasan untuk membuat

5
janji sebagai bentuk dedikasi untuk mencapai keberhasilan kegiatan.
Adapun hasil/output dari tahapan satu ini yaitu :

Menghubungi atasan/ mentor agar adanya ketersediaan dan kepastian


waktu serta tempat konsultasi dengan mentor

Gambar 4. 1 Konsultasi dengan Mentor

b. Kegiatan 1 Tahapan 2
Menyusun Penyempurnaan SOP Discharge Planning dan
menyampaikan keatasan.
Tahapan ini telah penulis laksanakan pada tanggal 30 Juni 2022.
Menghadap kepada atasan/mentor untuk menyampaikan draft SOP agar
mendapatkan Penyempurnaan SOP. Adapun nilai BerAKHLAK yang
telah penulis aktualisasikan yaitu nilai Berorientasi pelayanan, pada
saat saya merancang draf SPO saya telah menerapkan nilai solutif
dengan cara menggunakan hal-hal baru yang dianggap penting dalam
menyelesaikan tugas. Akuntabel, pada saat merancang draf SOP saya
telah menerapkan nilai efisien dengan cara menggunakan kalimat yang
mudah dimengerti dalam draf SOP. Kompeten, pada saat saya
merancang draf SOP saya telah menerapkan nilai learning agility
dengan cara mampu mendapatkan referensi pembuatan SOP. Harmonis,
pada saat saya merancang draf SOP saya telah menerapkan nilai
menghargai perbedaan, jika ada yang memberikan saran berbeda pada
draft SOP yang dibuat. Loyal, pada saat

5
saya merancang draf SOP saya telah menerapkan nilai kontribusi
dengan cara membuat draf SPO yang berguna untuk meningkatkan mutu
pelayanan Instalasi. Adaftif, pada saat saya merancang draf SOP saya
telah menerapkan nilai antusia dengan cara mencari refrensi dan materi
pembuatan draf SOP. Kolaboratif, pada saat saya merancang draf SOP
saya telah menerapkan nilai kesedian bekerjasama dengan cara
menerima masukan dari berbagai pihak dalam penyelesaian draf SOP.
Adapun hasil/output dari tahapan dua ini

Menyampaikan Draf Penyempurnaan SOP Discharge Planning

Gambar 4.2 menyampaikan draft SOP

5
Gambar 4.3 Draft SOP yang telah disetujui

Adapun Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi dengan melakukan


konsultasi dan diskusi dengan atasan diharapkan dapat berkontribusi
terhadap visi RSJD yaitu: Terwujudnya pelayanan kesehatan jiwa yang
paripurna, bermutu dan berkeadilan serta diharapkan agar dapat
berkontribusi terhadap misi RSJD yaitu menyelenggarakan pelayanan
kesehatan jiwa, penanggulangan penyalahgunaan. narkoba dan kesehatan
lainnya.

2. Kegiatan 2:
Meriview Form Discharge Planning
Kegiatan ini harus dilakukan dengan baik, Kegiatan ini telah penulis
laksanakan selama 8 hari dari tanggal 23 Juni sampai dengan 02 Juli 2022 di
UPTD Rumah Sakit Jiwa Daerah Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung. Kegiatan tersebut telah penulis lakukan sesuai dengan

5
tahapan-tahapan kegiatan yang dirancang sebelumnya, setiap tahapan
kegiatan penulis juga mengaktualisasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
dan Kolaboratif) serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI. Adapun
pelaksanaan tahapan kegiatan tersebut penulis uraikan sebagai berikut:
a. Kegiatan 2 Tahapan 1
Melakukan Konsultasi dengan Mentor dan Konsulen Keperawatan
Pada tahapan ini, penulis Menghadap kepada atasan/mentor untuk
menyampaikan draft Riview Form Discharge Planning agar
mendapatkan masukan dan arahan dari mentor dan konsulen
keperawatan. Tahapan kegiatan ini penulis laksanakan pada tanggal 30
Juni 2022. Adapun nilai BerAKHLAK yang telah penulis
aktualisasikan yaitu nilai Berorietasi Pelayanan, pada saat meriview
Form Discharge Planning saya telah menerapkan nilai dapat diandalkan
dengan cara menyusun sempurna draf DP. Akuntabel, pada saat
penyempurnaan Form Discharge Planning saya telah melaksanakan
tugas tersebut dengan penuh rasa tanggungjawab. Kompeten, pada
saat penyempurnaan Form Discharge Planning saya telah menerapkan
nilai sukses dengan cara menyiapkan draf yang sempurna dan siap
untuk disahkan oleh direktur. Harmoni, pada saat penyempurnaan Form
Discharge Planning saya telah menerapkan nilai peduli dengan
menghasilkan draf Discharge Planning sempurna dapat meningkatkan
kesehatan pasien. Loyal, pada saat penyempurnaan Form Discharge
Planning saya telah menerapkan nilai kontribusi yang dapat berguna
untuk mewujudkan misi rumah sakit dalam meningkatkan kualitas
pelayanan. Adaptif, pada saat penyempurnaan Form Discharge
Planning saya telah terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas
tiada henti untuk kemajuan instansi agar dapat memberikan pelayan
prima. Kolaboratif, pada saat penyempurnaan Form Discharge
Planning saya telah menerapkan nilai kesedian
bekerjasama dengancara memanfaatkan berbagai sumber
untuk tujuan yang lebih baik Adapun hasil/output dari tahapan satu ini
yaitu :

5
Melakukan Konsultasi dengan Mentor dan Konsulen Keperawatan

Gambar 4.4 Konsultasi dengan Mentor dan Konsulen Keperawatan

b. Kegiatan 2 Tahapan 2
Meriview Form Discharge Planning
Pada tahapan ini, penulis mencari referensi desain riview form
Discharge Planning melalui bantuan google. Pencarian referensi ini
bertujuan untuk memberikan gambaran tambahan form Discharge
Planning yang akan digunakan. Selain itu, referensi digunakan untuk
memudahkan penulis dalam membuat form Discharge Planning tersebut..
Adapun nilai BerAKHLAK yang telah penulis aktualisasikan yaitu nilai
Berorietasi Pelayanan, pada saat penyempurnaan Form Discharge
Planning saya telah menerapkan nilai dapat diandalkan dengan cara
menyusun sempurna Form Discharge Planning. Akuntabel, pada saat

5
penyempurnaan Form Discharge Planning saya telah melaksanakan
tugas tersebut dengan penuh rasa tanggungjawab. Kompeten, pada saat
penyempurnaan Form Discharge Planning saya telah menerapkan nilai
sukses dengan cara menyiapkan draf yang sempurna dan siap untuk
disahkan oleh direktur. Harmoni, pada saat penyempurnaan Form
Discharge Planning saya telah menerapkan nilai peduli dengan
menghasilkan Form Discharge Planning sempurna dapat meningkatkan
kesehatan pasien. Loyal, pada saat penyempurnaan Form Discharge
Planning saya telah menerapkan nilai kontibusi yang dapat berguna
untuk mewujudkan misi rumah sakit dalam meningkatkan kualitas
pelayanan. Adaptif, pada saat penyempurnaan Form Discharge Planning
saya telah berinovasi dan mengembangkan kreatifitas tiada henti
untuk kemajuan instansi agar dapat memberikan pelayan prima.
Kolaboratif, pada saat penyempurnaan Form Discharge Planning saya
telah menerapkan nilai kesedian bekerjasama dengan cara
memanfaatkan berbagai sumber untuk tujuan yang lebih baik. Adapun
hasil/output dari tahapan ini yaitu :

Gambar 4.5 Riview Form Discharge Planning

5
Adapun Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Dengan meriview
form Discharge Planning menyelaraskan tujuan bersama, sehingga
diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan visi RSJ yaitu
Terwujudnya pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna, bermutu
dan berkeadilan dan diharapkan dapat berkontribusi mendukung misi RSJ
no. 1 yaitu “Mengembangkan pelayanan kesehatan jiwa, penanggulangan
penyalahgunaan narkoba dan kesehatan lainnya sesuai standar.

3. Kegiatan 3:
Membuat media sosialisasi Discharge Planning
Pada tahapan ini, penulis mencari referensi desain leaflet Discharge
Planning melalui bantuan google. Pencarian referensi ini bertujuan untuk
memberikan gambaran Discharge Planning yang akan digunakan. Selain itu,
referensi digunakan untuk memudahkan perawat melakukan Discharge
Planning tersebut.. Kegiatan ini telah penulis laksanakan selama 14 hari dari
tanggal 4 Juli sampai dengan 16 Juli 2022. Kegiatan tersebut telah penulis
lakukan sesuai dengan tahapan-tahapan kegiatan yang dirancang
sebelumnya, setiap tahapan kegiatan penulis juga mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) serta kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI. Adapun pelaksanaan tahapan kegiatan tersebut penulis uraikan
sebagai berikut:
a. Kegiatan 3 Tahapan 1
Membuat media sosialisasi Discharge Planning
Pada tahapan ini, penulis mencari referensi desain leaflet Discharge
Planning melalui bantuan google. Pencarian referensi ini bertujuan untuk
memberikan gambaran Discharge Planning yang akan digunakan.
Tahapan kegiatan ini penulis laksanakan pada tanggal 4 Juli 2022.
Adapun nilai BerAKHLAK yang telah penulis aktualisasikan yaitu nilai
Berorientasi pelayanan, pada saat melakukan koordinasi dengan mentor
dan perawat konsulen saya menerapkan nilai ramah dengan
mengucapkan salam disertai dengan perkataan yang sopan dan santun.

5
Akuntabel, pada saat berkoordinasi saya telah menerapkan nilai efektif
dengan cara menggunakan waktu sebaik mungkin. Kompeten, pada saat
berkoordinasi saya telah menerapkan nilai learning agility dengan cara
mau untuk belajar dari orang lain. Harmonis, pada saat berkoordinasi
saya telah menerapkan nilai kesedian bekerjasama dengan cara dengan
cara menghargai pendapat orang lain apapun latar belakangnya. Loyal,
pada saat berkoordinasi saya telah menerapkan nilai kontibusi dengan
melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Adaptif pada saat
membuat leaflet saya telah bersikap proaktif dengan carainisiatif yang
dipandang perlu dalam membuat leflet. Kolaboratif, saya telah
menerapkan nilai kesediaan bekerjasama dalam membuat leaflet untuk
mendapatkan hasil yang terbaik demi tujuan bersama. Adapun
hasil/output dari tahapan satu ini yaitu :

mencari referensi desain leaflet Discharge Planning

Gambar 4.6 mencari referensi desain leaflet Discharge Planning

5
b. Kegiatan 3 Tahapan 2
Menyiapkan bahan sosialisasi dan mengatur jadwal serta tempat
pertemuan pelaksanaan sosialisasi
Dalam menyiapkan bahan sosialisasi, penulis mencari referensi
dari google terkait penjelasan tentang Discharge Planning, penulis
membuat PPT untuk dipaparkan saat sosialisasi. Kemudian penulis juga
mengatur jadwal dan tempat pertemuan melalui diskusi dengan atasan/
mentor dan kepala ruangan. Penulis juga membuat undangan dan
mempersiapkan sosialisasi. Tahapan ini telah penulis laksanakan pada
tanggal 5-14 Juli 2022. Adapun nilai BerAKHLAK yang telah penulis
aktualisasikan yaitu nilai Berorientasi pelayanan, pada saat membuat
leaflet saya telah melakukan perbaikan tiada henti untuk mencapai
tujuan Bersama. Akuntabel, pada saat membuat leaflet saya telah
menerapkan nilai jujur dan bertanggungjawab dengan cara
melaksanakan berdasarkan hasil kesepakatan Leaflet. Kompeten, pada
saat membuat leaflet saya telah menerapkan kinerja terbaik dengan cara
kesepakatan membuat Leaflet dengan kualitas terbaik. Harmonis, pada
saat membuat leaflet saya telah menerapkan sikap toleransi dengan cara
menghargai setiap orang apapun latar belakangnya agar terciptanya
lingkungan kerja yang kondusif. Loyal, pada saat pencetakan leaflet saya
telah menerapkan sikap pengabdian dengan cara memberikan kerja
terbaik. Adaptif, pada saat pencetakan leaflet saya telah menerapkan
nilai inovasi dengan cara menemukan hal baru melakukan tugas.
Kolaboratif, pada saat menjalankan tugas saya telah menerapkan nilai
kesediaan bekerjasama dengan cara menerima pertolongan dari rekan-
rekan kerja. Adapun hasil/output dari tahapan ini Yaitu :

5
Leaflet yang telah disepakati

Gambar 4.7 Leaflet Discharge Planning

6
Sosialisasi Ke Perawat

Gambar 4.8 Sosialisasi Discharge Planning ke Perawat

6
Adapun Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Dengan membuat
media sosial Standing Banner diharapkan dapat berkontribusi dalam
mewujudkan visi RSJ yaitu Terwujudnya pelayanan kesehatan jiwa yang
paripurna, bermutu dan berkeadilan dan diharapkan dapat berkontribusi
mendukung misi RSJ no. 2 yaitu Menyelenggarakan pelayanan kesehatan
jiwa dan penyalahgunaan narkoba yang sesuai dengan standar pelayanan

4. Kegiatan 4:
Pendataan pasien yang akan pulang
Kegiatan ini telah penulis laksanakan selama 2 hari dari tanggal 15
Juli sampai dengan 16 Juli 2022 di Ruang Tenang (Elang, Merpati dan
Murai) pada UPTD Rumah Sakit Jiwa Daerah Dinas Kesehatan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan tersebut telah penulis lakukan sesuai
dengan tahapan-tahapan kegiatan yang dirancang sebelumnya, setiap
tahapan kegiatan penulis juga mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) serta kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI. Adapun pelaksanaan tahapan kegiatan tersebut penulis uraikan
sebagai berikut:
a. Kegiatan 4 Tahapan 1
Koordinasi dengan kepala ruang tentang Pasien yang akan pulang
Tahapan ini telah penulis laksanakan pada tanggal 15 dan 16 Juli 2022.
Beerkoordinasi dengan kepala ruang agar pelaksanaan dapat dilakukan
dengan baik dan mendapat dukungan penuh dari kepala ruangan. Adapun
nilai BerAKHLAK yang telah penulis aktualisasikan yaitu nilai
Berorientasi pelayanan, pada saat melakukan koordinasi dengan kepala
ruangan saya telah menerapkan nilai ramah dengan mengucapkan salam
disertai dengan perkataan yang sopan dan santun Akuntabel, pada saat
berkoordinasi saya telah menerapkan nilai efektif dengan cara
menggunakan waktu sebaik mungkin. Kompeten, pada saat
berkoordinasi saya telah menerapkan nilai learning agility
dengan cara mau untuk belajar dari orang lain Harmonis, pada saat
berkoordinasi saya telah menerapkan nilai kesedian bekerjasama

6
dengan cara dengan cara

6
menghargai pendapat orang lain apapun latar belakangnya. Loyal, pada
saat berkoordinasi saya telah menerapkan nilai kontribusi dengan
melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Adaptif, pada saat
berkoordinasi saya telah bersikap proaktif dengan cara inisiatif yang
dipandang perlu dalam penentuan Discharge Planning. Kolaboratif,
pada saat berkoordinasi saya telah menerapkan nilai kesediaan
bekerjasama dalam penentuan Discharge Planning untuk mendapatkan
hasil yang terbaik demi tujuan bersama. Adapun hasil/output dari
tahapan satu ini yaitu :

Koordinasi dengan kepala ruang tentang Pasien yang akan pulang

Gambar 4.9 Koordinasi dengan Kepala Ruang

6
b. Kegiatan 4 Tahapan 2
Mengumpulkan data pasien yang akan pulang
Sebelum pelaksanaan, terlebih dahulu mengumpulkan data pasien
yang akan pulang. Tahapan ini telah penulis laksanakan pada tanggal
15- 16 Juli 2022. Adapun nilai BerAKHLAK yang telah penulis
aktualisasikan yaitu nilai Berorientasi pelayanan, pada saat melakukan
koordinasi dengan kepala ruangan saya telah menerapkan nilai ramah
dengan mengucapkan salam disertai dengan perkataan yang sopan dan
santun. Akuntabel, pada saat berkoordinasi saya telah menerapkan
nilai efektif dengan cara menggunakan waktu sebaik mungkin.
Kompeten, pada saat berkoordinasi saya telah menerapkan nilai
learning agility dengan cara mau untuk belajar dari orang lain.
Harmonis, pada saat berkoordinasi saya telah menerapkan nilai
kesedian bekerjasama dengan cara dengan cara menghargai pendapat
orang lain apapun latar belakangnya. Loyal, pada saat berkoordinasi
saya telah menerapkan nilai kontribusi dengan melakukan
perubahan kearah yang lebih baik. Adaptif, pada saat
berkoordinasi saya telah bersikap proaktif dengan cara inisiatif yang
dipandang perlu dalam melakukan Discharge Planning. Kolaboratif,
saya menerapkan nilai kesediaan bekerjasama dalam melakukan
Discharge Planning untuk mendapatkan hasil yang terbaik demi tujuan
bersama. Adapun hasil/output dari tahapan dua ini yaitu :
Mengumpulkan data pasien yang akan pulang

Gambar 4.10 Adanya Data pasien pulang

6
Adapun Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Terwujudnya
pelayanan kesehatanjiwa yang paripurna, bermutu dan berkeadilan serta
diharapkan agar dapat berkontribusi terhadap misi RSJD yaitu:
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa dan penyalahgunaan narkoba
yang sesuai dengan standar pelayanan

5. Kegiatan 5
a. Kegiatan 5 Tahapan 1
Melakukan kegiatan Discharge Planning
Setelah data pasien yang akan pulang didapatkan, kemudian akan
dilakukan kegiatan Discharge Planing ke keluarga dan pasien. Kegiatan
ini bisa dilakukan antara perawat dengan pasien, maupun perawat dengan
keluarga guna untuk menurunkan tingkat kekambuhan pasien. Tahapan
ini telah penulis laksanakan pada tanggal 11 Juli- 04 Agustus 2022.
Adapun nilai BerAKHLAK yang telah penulis aktualisasikan yaitu nilai
Berorientasi pelayanan, pada saat melakukan koordinasi dengan kepala
ruangan saya telah menerapkan nilai ramah dengan mengucapkan salam
disertai dengan perkataan yang sopan dan santun. Akuntabel, pada saat
berkoordinasi saya telah menerapkan nilai efektif dengan cara
menggunakan waktu sebaik mungkin. Kompeten, pada saat
berkoordinasi saya telah menerapkan nilai learning agility dengan cara
mau untuk belajar dari orang lain. Harmonis, saya telah menerapkan
nilai toleransi dengan cara memilih pasien tanpa membedakan latar
belakangnya. Loyal, pada saat bertemu pasien saya telah menerapkan
nilai komitmen dengan cara kontrak waktu dengan baik berdasar hasil
kesepakatan dengan pasien. Adaptif, pada saat Discharge Planning saya
telah menerapkan nilai atusias terhadap perubahan dengan cara
mencari referensi terbaru untuk menyelesaikan revisi. Kolaboratif, pada
saat Discharge Planning saya telah menerapkan nilai bersedia
bekerjasama dengan cara menerima masukan dari pasien dan keluarga.
Adapun hasil/output dari tahapan satu ini yaitu :

6
Mengkaji Keadaan Pasien untuk mengetahui perkembangan pasien dan
memberikan materi Discharge Planning

Gambar 4.11 Memberikan Materi Discharge Planning Ke Pasien

b. Kegiatan 5 Tahapan 2
Mengevaluasi perasaan pasien dan keluarga setelah dilakukan
kegiatan Discharge Planning
Tahapan ini dilakukan setelah pelaksanaan Discharge Planning
dilakukan. Penulis akan mengevaluasi perasaan masing-masing pasien
dan keluarga setelah dilakukan kegiatan ini dan akan mencatatnya guna
untuk dilakukan evaluasi pada akhir kegiatan. Kegiatan ini telah penulis
laksanakan pada tanggal 11 Juli - 04 Agustus 2022. Adapun nilai
BerAKHLAK yang telah penulis aktualisasikan yaitu nilai Berorientasi
pelayanan, pada saat berhadapan dengan pasien saya telah bersikap
ramah dengan cara mengucap salam dan menyapa terlebih dahulu
Akuntabel, pada saat

6
bertemu pasien saya akan bersikap tanggungjawab dengan cara
Discharge Planning tepat waktuKompeten, pada saat melakukan
discharge Planning saya telah menerapkan nilai kinerja terbaik dengan
cara meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah. Harmonis, saya telah menerapkan nilai toleransi dengan
cara memilih pasien tanpa membedakan latar belakangnya. Loyal, pada
saat bertemu pasien saya telah menerapkan nilai komitmen dengan cara
kontrak waktu dengan baik berdasar hasil kesepakatan dengan pasien.
Adaptif, pada saat Discharge Planning saya telah menerapkan nilai
atusias terhadap perubahan dengan cara mencari referensi terbaru
Kolaboratif, pada saat Discharge Planning saya telah menerapkan nilai
bersedia bekerjasama dengan cara menerima masukan dari pasien dan
dan keluarga. Adapun hasil/output dari tahapan empat ini yaitu :

Gambar 4.12 Memberikan Materi Discharge Planning Ke Keluarga


sekaligus mengevaluasi

6
Adapun Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Discharge
Planning merupakan kegiatan yang penting untuk dilakukan agar
terciptanya habituasi dalam lingkungan kerja Hal ini diharapkan
berkontribusi untuk mewujudkan visi RSJD yaitu: Terwujudnya
pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna, bermutu dan berkeadilan serta
diharapkan agar dapat berkontribusi terhadap misi RSJD yaitu:
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa dan penyalahgunaan
narkoba yiang sesuai dengan standar pelayanan

6
3
MATRIKS CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI

Unit Kerja : UPTD RSJD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Jabatan : Calon Perawat Ahli Pertama
Isu yang Diangkat : Peningkatan kegiatan Discharge Planning pada UPTD RSJD Dinas Kesehatan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Kegiatan Discharge Planning melalui penyempurnaan Standar Operasional Prosedur
(SOP) dan Sosialisasi Pada UPTD RSJD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

6
No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Kegiatan /Hasil Terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Menyusun Menghubun Mengetahui 1. Berorientasi pelayanan, pada saat Dengan melakukan Melakukan
DRAF gi atasan/ Waktu dan melakukan konsultasi saya telah konsultasi dan konsultasi
penyempur mentor tempat menerapkan nilai perbaikan tiada diskusi dengan kegiatan, tahapan
naan SOP untuk untuk henti dengan cara melakukan perbaikan atasan diharapkan rancangan
Discharge menentukan konsultasi tugas yang harus diperbaiki setalah dapat berkontribusi kegiatan dengan
Planning waktu dan berkonsultasi terhadap visi RSJD mentor dan coach
tempat 2. Akuntabel, pada saat saya menyusun yaitu: Terwujudnya merupakan
konsultasi rancangan saya telah pelayanan kesehatan penguatan untuk
(24 Juni bertanggungjawab dengan cara jiwa yang paripurna, nilai
2022) menjalankan tugas secara profesional bermutu dan “BerAKHLAK
3. Kompeten, pada saat berkonsultasi saya berkeadilan serta (Berorientasi
telah menerapkan nilai kinerja terbaik pelayanan,
dengan cara membuat rancangan Akuntabel, ,
aktualisasi yang baik

7
1 2 3 4 5 6 7
4. Harmonis, pada saat berkonsultasi Diharapkan agar Kompeten,
saya telah menerapkan nilai peduli dapat berkontribusi Harmonis, Loyal
dengan cara melihat kondisi sekitar terhadap misi RSJD Adaptif dan
agar tidak menganggu kegiatan lain yaitu Kolaboratif)”
5. Loyal, pada saat berkonsultasi saya menyelenggarakan
telah menerapkan nilai dedikasi pelayanan kesehatan
6. Adaftif, pada saat berkonsultasi saya jiwa,
telah menerapkan nilai antusias penanggulangan
dengan cara mencari materi yang tepat penyalahgunaan
untuk rancangan aktualisasi Napza.
7. Kolaboratif, pada saat berkonsultasi
saya telah menerapkan nilai kesediaan
bekerjasama dengan cara memberikan
kesempatan berbagai pihak untuk
berkontribusi menyelesaikan rancangan
aktualisasi

7
1 2 3 4 5 6 7
b.Menyamp Didapatkan 1. Berorientasi Pelayanan, pada saat
aikan Draf masukan, saya merancang draft SOP saya telah
Penyempur referensi menerapkan nilai solutif dengan cara
naan SOP SOP dan menggunakan hal – hal baru yang
Discharge adanya SOP dianggap penting dalam menyelesaikan
Planning Discharge tugas.
Planning 2. Akuntabel, pada saat merancang draf
SOP saya telah merapkan nilai efisien
dengan cara menggunakan kalimat yang
mudah dimengerti dalam draft SOP
3. Kompeten, pada saat saya merancang
draf SOP saya telah menerapkan nilai
learning agility dengan cara mampu
mendapatkan referensi pembuatan SOP
4. Harmonis, pada saat saya merancang
draf SOP saya telah menerapkan nilai
menghargai perbedaan, jika ada yang
memberikan saran berbeda pada draft
SOP yang dibuat

7
1 2 3 4 5 6 7
5. Loyal, pada saat saya merancang draf
SOP saya telah menerapkan nilai
kontribusi dengan cara membuat draf
SPO yang berguna untuk meningkatkan
mutu pelayanan Instalasi
6. Adaftif, pada saat saya merancang draf
SOP saya telah menerapkan nilai
antusias dengan cara mencari refrensi
dan materi pembuatan draf SOP
7. Kolaboratif, pada saat saya merancang
draf SOP saya telah menerapkan nilai
kesedian bekerjasama dengan cara
menerima masukan dari berbagai pihak
dalam penyelesaian draf SOP
2 Meriview Melakukan Diperolehny 1. Berorietasi Pelayanan, pada saat Dengan meriview Meriview form
Form konsultasi a saran dan penyempurnaan Form Discharge form Discharge Discharge
Discharge dengan Masukan Planning saya telah menerapkan nilai Planning Planning
Planning Mentor dari mentor dapat diandalkan dengan cara menyelaraskan merupakan
menyusun sempurna draf DP tujuan bersama, penguatan untuk

7
1 2 3 4 5 6 7
Foto 1. Akuntabel, pada saat penyempurnaan sehingga diharapkan nilai
Kegiatan Form Discharge Planning saya telah dapat berkontribusi “BerAKHLAK
melaksanakan tugas tersebut dengan dalam mewujudkan (Berorientasi
penuh rasa tanggungjawab visi RSJ yaitu pelayanan,
2. Kompeten, pada saat penyempurnaan Terwujudnya Akuntabel,
Form Discharge Planning saya telah pelayanan kesehatan Kompeten,
menerapkan nilai sukses dengan cara jiwa yang paripurna, Harmonis, Loyal,
menyiapkan draf yang sempurna dan bermutu Adaptif dan
siap untuk disahkan oleh dan berkeadilan dan Kolaboratif)”
direkturHarmonis, pada saat diharapkan dapat
penyempurnaan Form Discharge berkontribusi
Planning saya telah menerapkan nilai mendukung misi
peduli dengan menghasilkan draf RSJ no. 1 yaitu
Discharge Planning sempurna dapat “Mengembangkan
meningkatkan kesehatan pasien pelayanan kesehatan
3. Loyal, pada saat penyempurnaan Form jiwa,
Discharge Planning saya telah penanggulangan
menerapkan nilai kontribusi yang penyalahgunaan
dapat berguna untuk mewujudkan misi narkoba dan

7
1 2 3 4 5 6 7
rumah sakit dalam meningkatkan kesehatan lainnya
kualitas pelayanan sesuai standar”
4. Adaptif, pada saat penyempurnaan
Form Discharge Planning saya telah
terus berinovasi dan mengembangkan
kreatifitas tiada henti untuk kemajuan
instansi agar dapat memberikan
pelayan prima
5. Kolaboratif, pada saat penyempurnaan
Form Discharge Planning saya telah
menerapkan nilai kesedian
bekerjasama dengan cara
memanfaatkan berbagai sumber untuk
tujuan yang lebih baik
b.Menyusun Diperolehny 1. Berorietasi Pelayanan, pada saat
Penyempur a referensi penyempurnaan Form Discharge
naan Form Form dan Planning saya telah menerapkan nilai
Discharge adanya dapat diandalkan dengan cara
Planning Form

7
1 2 3 4 5 6 7
dan Discharge menyusun sempurna Form Discharge
menyampai Planning Planning
kan 2. Akuntabel, pada saat penyempurnaan
keatasan Foto dan Form Discharge Planning saya telah
Form melaksanakan tugas tersebut dengan
penuh rasa tanggungjawab
3. Kompeten, pada saat penyempurnaan
Form Discharge Planning saya telah
menerapkan nilai sukses dengan cara
menyiapkan draf yang sempurna dan
siap untuk disahkan oleh direktur.
4. Harmonis, pada saat penyempurnaan
Form Discharge Planning saya telah
menerapkan nilai peduli dengan
menghasilkan Form Discharge
Planning sempurna dapat
meningkatkan kesehatan pasien
5. Loyal, pada saat penyempurnaan Form
Discharge Planning saya telah

7
1 2 3 4 5 6 7
menerapkan nilai kontibusi yang dapat
berguna untuk mewujudkan misi rumah
sakit dalam meningkatkan kualitas
pelayanan
6. Adaptif, pada saat penyempurnaan
Form Discharge Planning saya telah
berinovasi dan mengembangkan
kreatifitas tiada henti untuk kemajuan
instansi agar dapat memberikan
pelayan prima
7. Kolaboratif, pada saat penyempurnaan
Form Discharge Planning saya telah
menerapkan nilai kesedian
bekerjasama dengan cara
memanfaatkan berbagai sumber untuk
tujuan yang lebih baik

7
1 2 3 4 5 6 7
3 Membuat Melakukan Diperoleh 1. Berorientasi pelayanan, pada saat Dengan membuat Menyiapkan
Media konsultasi arahan dari melakukan koordinasi dengan mentor media sosial media sosialisasi
Sosialisasi dengan mentor dan dan perawat konsulen saya menerapkan Standing Banner bersama dengan
Discharge mentor dan Tersedianya nilai ramah dengan mengucapkan diharapkan dapat mentor maka akan
Planning Mencari referensi salam disertai dengan perkataan yang berkontribusi dalam terwujudnya
referensi sebagai sopan dan santun mewujudkan visi penerapan nilai
sebagai acuan 2. Akuntabel, pada saat berkoordinasi RSJ yaitu “BerAKHLAK
rancangan Leaflet saya telah menerapkan nilai efektif Terwujudnya (Berorientasi
Media dengan cara menggunakan waktu pelayanan kesehatan pelayanan,
Sosialisasi Foto sebaik mungkin jiwa yang paripurna, Akuntabel,
Leaflet Kegiatan 3. Kompeten, pada saat berkoordinasi bermutu Kompeten,
Discharge saya telah menerapkan nilai learning dan berkeadilan dan Harmonis, Loyal,
Planning agility dengan cara mau untuk belajar diharapkan dapat Adaptif dan
dari orang lain berkontribusi Kolaboratif)”
4. Harmonis, pada saat berkoordinasi mendukung misi
saya telah menerapkan nilai kesedian RSJ no. 2 yaitu
bekerjasama dengan cara dengan cara
menghargai

7
1 2 3 4 5 6 7
pendapat orang lain apapun latar Menyelenggarakan
belakangnya. pelayanan kesehatan
5. Loyal, pada saat berkoordinasi saya jiwa dan
telah menerapkan nilai kontribusi penyalahgunaan
dengan melakukan perubahan kearah narkoba yang sesuai
yang lebih baik dengan standar
6. Adaptif pada saat membuat leaflet pelayanan
saya telah bersikap proaktif dengan
cara inisiatif yang dipandang perlu
dalam membuat leflet
7. Kolaboratif, saya telah menerapkan
nilai kesediaan bekerjasama dalam
membuat leaflet untuk mendapatkan
hasil yang terbaik demi tujuan Bersama.
b. Membuat Adanya 1. Berorientasi pelayanan, pada saat
dan Leaflet membuat leaflet saya telah melakukan
Discharge perbaikan tiada henti untuk mencapai
Planning tujuan Bersama

7
1 2 3 4 5 6 7
mensosialis Foto 2. Akuntabel, pada saat membuat leaflet
asikan Kegiatan saya telah menerapkan nilai jujur dan
Leaflet, bertanggungjawab dengan cara
Discharge melaksanakan berdasarkan hasil
Planning kesepakatan Leaflet
3. Kompeten, pada saat membuat leaflet
saya telah menerapkan kinerja terbaik
dengan cara kesepakatan membuat
Leaflet dengan kualitas terbaik
4. Harmonis, pada saat membuat leaflet
saya telah menerapkan sikap toleransi
dengan cara menghargai setiap orang
apapun latar belakangnya agar
terciptanya lingkungan kerja yang
kondusif.
5. Loyal, pada saat pencetakan leaflet
saya telah menerapkan sikap

8
1 2 3 4 5 6 7
pengabdian dengan cara memberikan
kerja terbaik
6. Adaptif, pada saat pencetakan leaflet
saya telah menerapkan nilai inovasi
dengan cara menemukan hal baru
melakukan tugas
7. Kolaboratif, pada saat menjalankan
tugas saya telah menerapkan nilai
kesediaan bekerjasama dengan cara
menerima pertolongan dari rekan-rekan
kerja
4 Melakukan Koordinasi Terlaksanan 1. Berorientasi pelayanan, pada saat Terwujudnya Pada tahap ini
pendataan dengan ya melakukan koordinasi dengan kepala pelayanan diharapkan dapat
pasien kepala pertemuan ruangan saya telah menerapkan nilai kesehatanjiwa yang menguatkan nilai
yang akan ruang dengan ramah dengan mengucapkan salam paripurna, bermutu organisasi
pulang tentang kepala disertai dengan perkataan yang sopan dan berkeadilan pemerintah
Pasien ruang dan santun serta diharapkan Provinsi Kep.
agar dapat
Foto

8
1 2 3 4 5 6 7
Kegiatan 2. Akuntabel, pada saat berkoordinasi berkontribusi Bangka Belitung
saya telah menerapkan nilai efektif terhadap misi RSJD “BERAKHLAK”
dengan cara menggunakan waktu yaitu: yaitu Berorientasi
sebaik mungkin Menyelenggarakan Pelayanan,Akunta
3. Kompeten, pada saat berkoordinasi pelayanan kesehatan bel, Kompeten,
saya telah menerapkan nilai learning jiwa dan Harmonis,
agility dengan cara mau untuk belajar penyalahgunaan loyalitas, Adaptif
dari orang lain narkoba yang sesuai dan Kolaboratif
4. Harmonis, pada saat berkoordinasi dengan standar
saya telah menerapkan nilai kesedian pelayanan
bekerjasama dengan cara dengan cara
menghargai pendapat orang lain apapun
latar belakangnya.
5. Loyal, pada saat berkoordinasi saya
telah menerapkan nilai kontribusi
dengan melakukan perubahan kearah
yang lebih baik

8
1 2 3 4 5 6 7
6. Adaptif, pada saat berkoordinasi saya
telah bersikap proaktif dengan cara
inisiatif yang dipandang perlu dalam
penentuan Discharge Planning
7. Kolaboratif, pada saat berkoordinasi
saya telah menerapkan nilai kesediaan
bekerjasama dalam penentuan
Discharge Planning untuk mendapatkan
hasil yang terbaik demi tujuan bersama

b. Tersedianya 1. Berorientasi pelayanan, pada saat


Mengumpul data pasien melakukan koordinasi dengan kepala
kan data yang akan ruangan saya telah menerapkan nilai
pasien yang pulang ramah dengan mengucapkan salam
akan pulang disertai dengan perkataan yang sopan
Foto dan santun
2. Akuntabel, pada saat berkoordinasi
saya telah menerapkan nilai efektif

8
1 2 3 4 5 6 7
Kegiatan dengan cara menggunakan waktu sebaik
mungkin
3. Kompeten, pada saat berkoordinasi
saya telah menerapkan nilai learning
agility dengan cara mau untuk belajar
dari orang lain
4. Harmonis, pada saat berkoordinasi
saya telah menerapkan nilai kesedian
bekerjasama dengan cara dengan cara
menghargai pendapat orang lain
apapun latar belakangnya.
5. Loyal, pada saat berkoordinasi saya
telah menerapkan nilai kontribusi
dengan melakukan perubahan kearah
yang lebih baik
6. Adaptif, pada saat berkoordinasi saya
telah bersikap proaktif dengan cara
inisiatif yang dipandang perlu dalam
melakukan Discharge Planning

8
1 2 3 4 5 6 7
7. Kolaboratif, saya menerapkan nilai
kesediaan bekerjasama dalam
melakukan Discharge Planning untuk
mendapatkan hasil yang terbaik demi
tujuan bersama

5 Melakukan Mengkaji Terlaksanan 1. Berorientasi pelayanan, pada saat Discharge Planning Discharge
Discharge Keadaan ya melakukan koordinasi dengan kepala merupakan kegiatan Planning
Planning Pasien pengkajian ruangan saya telah menerapkan nilai yang penting untuk merupakan
untuk pada pasien ramah dengan mengucapkan salam dilakukan agar penguatan untuk
mengetahui ODGJ disertai dengan perkataan yang sopan terciptanya habituasi nilai
perkembang dan santun dalam lingkungan “BerAKHLAK
an pasien Foto 2. Akuntabel, pada saat berkoordinasi kerja Hal ini (Berorientasi
dan Kegiatan saya telah menerapkan nilai efektif diharapkan pelayanan
memberikan dengan cara menggunakan waktu berkontribusi untuk Akuntabel,
materi sebaik mungkin mewujudkan visi Kompeten,
RSJD yaitu: Harmonis, Loyal,
Terwujudnya Adaptif dan
Kolaboratif)”,

8
1 2 3 4 5 6 7
3. Kompeten, pada saat berkoordinasi pelayanan kesehatan
saya telah menerapkan nilai learning jiwa yang paripurna,
agility dengan cara mau untuk belajar bermutu dan
dari orang lain. berkeadilan serta
4. Harmonis, saya telah menerapkan nilai diharapkan agar
toleransi dengan cara memilih pasien dapat berkontribusi
tanpa membedakan latar belakangnya terhadap misi RSJD
5. Loyal, pada saat bertemu pasien saya yaitu:
telah menerapkan nilai komitmen Menyelenggarakan
dengan cara kontrak waktu dengan baik pelayanan kesehatan
6. Adaptif, pada saat Discharge Planning jiwa dan
saya telah menerapkan nilai atusias penyalahgunaan
terhadap perubahan dengan cara narkoba yang sesuai
mencari referensi terbaru untuk dengan standar
menyelesaikan revisi pelayanan
7. Kolaboratif, pada saat Discharge
Planning saya telah menerapkan nilai
bersedia bekerjasama dengan cara
menerima masukan dari orang lain.

8
1 2 3 4 5 6 7
b. Mengev Adanya 1. Berorientasi Pelayanan pada saat
aluasi tanggapan berhadapan dengan pasien saya telah
dan respon bersikap ramah dengan cara
balik dari mengucapkan salam dan menyapa
keluarga terlebigh dahulu.
pasien 2. Akuntabel pada saat bertemu pasien
Discharge dan keluarga saya telah bersikap
Planning tanggung jawab melakukan discharge
dapat Planning tepat waktu.
diberikan 3. Kompeten, pada saat melakukan
kepada discharge Planning saya telah
semua menerapkan nilai kinerja terbaik
pasien dengan cara meningkatkan kompetensi
diri untuk menjawab tantangan yang
Foto selalu berubah.
Kegiatan 4. Harmonis, saya telah menerapkan nilai
toleransi dengan cara memilih pasien
tanpa membedakan latar belakangnya

8
1 2 3 4 5 6 7
5. Loyal, pada saat bertemu pasien saya
telah menerapkan nilai komitmen
dengan cara kontrak waktu dengan baik
berdasar hasil kesepakatan dengan
pasien.
6. Adaptif, pada saat Discharge Planning
saya telah menerapkan nilai atusias
terhadap perubahan dengan cara
mencari referensi terbaru.
7. Kolaboratif, pada saat Discharge
Planning saya telah menerapkan nilai
bersedia bekerjasama dengan cara
menerima masukan dari pasien dan dan
keluarga.

8
8
C. Analisis Dampak Aktualisasi Dan Habituasi
Pada pembahasan tentang hasil pelaksanaan aktualisasi yang telah diuraikan bahwa
semua kegiatan dan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dapat
diaktualisasikan. Berikut penulis menganalisis dampak apabila nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK tersebut tidak diimplementasikan dalam melaksanakan tugas dan jabatan
penulis. Berikut adalah analisis dampak pelaksanaan aktualisasi pada setiap kegiatan
yang telah dilakukan:
1. Menyusun DRAF penyempurnaan SOP Discharge Planning
Dengan kegiatan membuat draf Standard Operasional
Prosedur (SOP) Discharge Planning yang kemudian disah kan menjadi
Operasional Prosedur (SOP) Discharge Planning oleh. Direktur UPTD
RSJD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Standard
Operasional Prosedur (SOP) Discharge Planning yang ditujukan untuk
perawat berguna untuk panduan atau pedoman untuk cara pelaksaan
Discharge Planning sehingga perawat mengetahui cara pelaksanaan
Discharge Planning serta diharapakan setiap perawat memberikan Disharge
Planning kepada pasien dan keluarga sehingga dapat menurunkan tingkat
kekambuhan pasien jiwa. Dengan kegiatan akan memberikan penguatan
kepada visi dan misi rumah sakit.
2. Meriview Form Discharge Planning
Dengan kegiatan membuat draf riview Form Discharge Planning
yang kemudian disah kan menjadi Form Discharge Planning oleh Direktur
UPTD RSJD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang
ditujukan untuk keluarga pasien berguna untuk panduan atau pedoman
perawat mengetahui riwayat pasien dan keluarga pasien serta
diharapakanmenjadi panduan membuat asuhan keperawatan pada pasien
selama berada dilingkungan rumah sakit. Maupun di rumah. Kegiatan akan
memberikan penguatan kepada penguatan pada visi dan misi rumah
sakit.UPTD RSJD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
3. Membuat Media Sosialisasi Discharge Planning
Dengan kegiatan membuat leaflet Discharge Planning dapat
memberikan peningkatan pemahaman pada perawat pasien dan keluarga
karena leaflet diberikan pada masing-masing perawat, pasien dan keluarga

8
sehingga dapat meningkatkan perhatian bagi perawat, pasien dan keluarga
terhadap Discharge Planning. Selain itu leaflet Discharge Planning tersebut
juga dapat digunakan tidak hanya saat aktualisasi ini namun dapat
digunakan untuk menjadi media edukasi kedepannya. Dari pemahaman
tersebut dapat memberikan penguatan kepada misi UPTD RSJD Dinas
Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
4. Melakukan pendataan pasien yang akan pulang
Dengan melakukan pendataan pasien yang akan pulang perawat
dapat mengetahui dan mengkaji persiapan pemulangan pasien apakah
keluarga dan lingkungan menerima kembali pasien. Meningkatkan
pemahaman pasien dan keluarga tentang masalah kesehatan dan
kemungkinan adanya komplikasi dari penyakitnya dan hal-hal yang perlu
pembatasan yang akan diberlakukan pada pasien di rumah Dari pemahaman
tersebut dapat memberikan penguatan kepada misi Rumah Sakit UPTD
RSJD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu
Terwujudnya pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna, bermutu dan
berkeadilan
5. Melakukan Discharge Planning
Dengan kegiatan Discharge Planning dapat Meningkatkan
pemahaman pasien dan keluarga tentang masalah kesehatan dan
kemungkinan adanya komplikasi dari penyakitnya dan hal-hal yang perlu
pembatasan yang akan diberlakukan pada pasien di rumah, Mengembangkan
kemampuan pasien dan keluarga untuk merawat dan memenuhi kebutuhan
pasien dan memberikan lingkungan yang aman untuk pasien di rumah,
Memastikan bahwa rujukan yang diperlukan untuk perawatan selanjutnya
pada pasien dibuat dengan tepat. Selama Habituasi didapatkan Pasien dan
keluarga yang terlah mendapatkan Discharge Planning sebanyak 7 keluarga
dan pasien sehingga Discharge Planning meningkat dibandingkan pada
bulan sebelumnya yaitu Januari s.d Mei 2022 hanya 5 orang. Kegiatan ini
merupakan penguatan pada visi RSJD yaitu: Terwujudnya pelayanan
kesehatan jiwa yang paripurna, bermutu dan berkeadilan serta diharapkan
agar dapat berkontribusi terhadap misi RSJD yaitu: Menyelenggarakan

9
pelayanan kesehatan jiwa dan penyalahgunaan narkoba yang sesuai dengan
standar pelayanan

9
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan yang aktualisasi yang telah dilakukan tersebut
didapatkan kesimpulan dari laporan pelaksanaan aktualisasi yang telah disusun
ini adalah pelaksanaan aktualisasi pada kegiatan habituasi di UPTD RSJD
Dinas Kesehatan Provinsi Kepuluaan Bangka Belitung telah
mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi ASN BerAKHLAK dalam
aktualisasi juga telah mampu menyelesasikan permasalahan yaitu adanya
Kegiatan Discharge Planning melalui Penyempurnaan Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan Sosialisasi Pada UPTD RSJD Dinas Kesehatan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.

A. Saran
1. Bagi peserta latsar, penerapan nilai-nilai dasar ASN agar tidak hanya
dilakukan selama kegiatan pelatihan dasar CPNS saja, namun dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam menjalankan tugas dan
jabatan sebagai ASN.
2. Bagi stakeholders, kegiatan aktualisasi ini dapat diterapkan di seluruh UPTD
RSJD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung maupun
instansi lainnya dan dapat dikembangkan guna mewujudkan pelayanan
kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang


Keperawatan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 4 Tahun 2018 tentang kewajiban
Rumah Sakit dan kewajiban Pasien

Brunner & Suddart.(2005). Buku Discharge Planning Vol.3 terjemah; Agung


Wahyu. Buku Kedokteran. Edisi 8. EGC. Jakarta

Kozier, B.(2004) Fundamental of Nursing: concept, process and practice (7 Th


editio).Upper Saddle River, N.J : Prentice Hall Health

The Royal Marshden Hospital (2004). Buku Discharge Planning Vol 1. Terjemah
: Agung Wahyu Edisi 2.EGC. Jakarta

Permenpan No. 35 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat

www.fik.ui.ac.id/pkko/files/KONSEP DISCHARGE PLANNING diakses pada


tanggal 15 Juni 2022
https://bkpsdmd.babelprov.go.id/

Anda mungkin juga menyukai