TAHUN 2022
Disusun Oleh
NIP : 198812092022031003
NDH : 16
Tahun 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
NIP : 198812092022031003
NDH : 16
Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor
LAPORAN AKTUALISASI
NIP : 198812092022031003
NDH : 16
Coach Mentor
Penguji
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan
nikmat islam sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini dengan baik sebagai salah
satu syarat kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Bandung Barat golongan III angkatan 1 tahun
2022.
Dalam proses penyusunan laporan aktualisasi ini penulis merasakan begitu banyak manfaat yang
diraih, bertemu dengan lintas sektor, mengasah kemampuan berorganisasi serta berkoordinasi dengan
baik. Penulis juga mendapat banyak bimbingan dan bantuan dari banyak pihak sehingga laporan ini
dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan aktualisasi ini masih banyak terdapat
kekurangan karena terbatasnya kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritik agar pada saat menjalani proses aktualisasi bisa dilakukan dengan sebaik mungkin.
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................1
2.4.4 Harmonis.......................................................................................18
2.4.6 Adaptif...........................................................................................18
1) Isu Ke-1...........................................................................................21
i
2) Isu Ke-2...........................................................................................22
3) Isu Ke-3...........................................................................................23
REFERENSI
i
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat
dan pemersatu bangsa. ASN dalam menjalankan fungsinya harus berdasarkan pada nilai-nilai
dasar ASN, yakni Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif
dan Kolaboratif yang selanjutnya dikenal dengan istilah “BerAKHLAK”. Pemahaman nilai-nilai
dasar ASN mulai dikenalkan dalam Pelatihan Dasar CPNS (Latsar), yang dalam
nomor 1 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Kutipan Permenkes no. 56 tahun 2014 berbunyi Rumah Sakit adalah institusi
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Disebutkan juga bahwa rumah sakit yang didirikan dan diselenggarakan oleh Pemerintah
merupakan unit pelaksana teknis dari instansi Pemerintah yang tugas pokok dan fungsinya di
pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk,
oleh karena itu ASN dituntut untuk profesional dalam memberian pelayanan kepada
7
masyarakat. Pelayanan kesehatan yang semakin berkembang dan dibutuhkan di kalangan
kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait
dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang direncanakan untuk memudahkan perilaku dan
lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. Green juga mengemukakan bahwa perilaku
seseorang.
2) Faktor pemungkin (enabling factors), yang meliputi sarana, prasarana, dan fasilitas yang
3) Faktor penguat (reinforcing factors) merupakan faktor penguat bagi seseorang untuk
surat keputusan.
Menurut Lawrence Green (1984), promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi
pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi
yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang baik bagi
kesehatan.
Bakteri Tahan Asam (BTA). Seseorang dapat tertular Tuberkulosis melalui percikan ludah
(droplet) ketika penderita TB, batuk, bersin, berbicara ataupun meludah. Hingga saat ini,
belum ada satu Negara yang bebas TB. Berdasarkan data WHO tahun 2021 secara global
kasus TBC sebanyak 9.870.000 kasus, sedangkan kasus di SEARO sebanyak 4.270.000.
Indonesia termasuk 8 negara yang menyumbang 2/3 kasus TBC di seluruh dunia dan
menempati peringkat ke-3 setelah India dan Cina, dengan estimasi kasus sebanyak 824.000
kasus. Berdasar Global TB Report tahun 2021 cakupan penemuan dan pengobatan kasus TB
8
(Treatment coverage) sebesar 47%. WHO melaporkan bahwa TB adalah salah satu dari 10
penyebab utama kematian secara global dan “penyebab utama kematian dari satu agen
infeksius. Pada tahun 2020 dengan adanya pandemi Covid-19 di Indonesia mengakibatkan
terjadinya penurunan akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan baik pada pelayanan
kesehatan dasar maupun pelayanan kesehatan rujukan. Hal ini yang menyebabkan banyak
sehingga tidak terjadi penyebaran yang semakin meluas. Hal – hal tersebut berdampak pada
kurang optimalnya upaya pencegahan dan pengendalian penyakit termasuk edukasi dan
beberapa macam pelayanan diantara salah satunya adalah pelayanan DOTS ( DIreclt
pengendalian tuberculosis. Tetapi kejadian yang terjadi di lapangan dari 218 kunjungan pasien
suspek TB hanya ada 15 orang yang mengetahui sedikit informasi tentang penyakit
tuberculosis ini, maka dengan ini penulis mengoptimalkan edukasi dan promosi kesehatan dari
perawat kepada pasien dan keluarga tentang informasi tuberculosis dengan membuat dan
melaksanakan aktualisasi dan action yang berdasarkan core value BerAKHLAK, Smart ASN
Teraktualisasinya nilai-nilai dasar Profesi ASN yang membentuk ASN menjadi ASN yang
professional dan berkarakter, sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya untuk
melayani masyarakat
9
Terwujudnya Optimalisasi Edukasi dan Promosi Kesehatan tentang Tuberkulosi Melalui
Sosialisasi Inhouse Training di Rumah Sakit Umum Daerah Lembang Kabupaten Bandung Barat
1.2.3 Manfaat
diperlajari (Wawasan Kebangsaan, bela negara, Core Value ASN, SMART ASN dan
Dapat memberikan bahan masukan dan usulan dalam usaha melakukan perbaikan
kearah yang lebih baik, khususnya tentang aktualisasi nilai-nilai BerAkhlak (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompetensi, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif), serta dapat
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini adalah di semua unit pelayanan keperawatan
RSUD Lembang yang di kaitkan berdasarkan isu dari hasil pengamatan penulis mengenai
optimalisasi Edukasi dan promosi kesehatan tuberkulosis di Semua Unit RSUD Lembang. Hal
ini di sebabkan karena Kegiatan Edukasi dan promosi kesehatan tentang Tuberkulosis jarang
Tuberkulosis,dan tidak adanya sarana edukasi kadang membuat perawat kurang memahami
menyangkut pelaksanaan edukasi dan promosi kesehatan ini akibatnya pasien dan keluarga tidak
10
mendapatkan informasi yang jelas tentang Penyakit Tuberkulosis ini. sehingga penulis akan
mengangkat gagasan kreatif yaitu Optimalisasi Edukasi dan Promosi Kesehatan tentang
Tuberkulosi Melalui Sosialisasi Inhouse Training di Rumah Sakit Umum Daerah Lembang
1.3.1.1 Waktu
Waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini di mulai pada tanggal 29 Agustus 2022 sampai 3
oktober 2022.
1.3.1.2 Tempat
Lokasi pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini bertempat di UPTD RSUD Lembang Kabupaten
Bandung Barat
11
BAB II
UPT BLUD RSUD Lembang merupakan rumah sakit kedua yang dimiliki pemerintah
daerah Kabupaten Bandung Barat yang berada di kawasan Bandung Utara sejak pemekaran
dari Kabupaten Bandung pada tahun 2007. Pendirian Rumah Sakit Umum Daerah Lembang
(UPT RSUD Lembang) merupakan pengembangan dari Puskesmas DTP Jayagiri. Adapaun
visi dan misi rumah sakit, merujuk pada Visi dan Misi Kabupaten Bandung barat, Visi
Kabupaten Bandung Barat yaitu, Bandung Barat yang AKUR (Aspiratif, Kreatif, Unggul
dan Religius), dan berbasis pada pengembangan ekonomi, optimalisasi sumber daya
2.1.1 Nilai – nilai yang terkandung dari Bandung Barat yang AKUR adalah sebagai
berikut :
a. Aspiratif;
Pemerintah Bandung Barat yang aspiratif akan selalu mendengarkan dan menghargai
Masyarakat dapat menyampaikan suaranya secara langsung, dan juga dapat melalui
perwakilannya di DPRD maupun lembaga lainnya seperti lembaga pendidikan dan lembaga
sosial kemasyarakatan
b. Kreatif;
12
mematuhi seluruh peraturan yang berlaku
c. Unggul
Bandung Barat harus diarahkan agar memiliki kemampuan dan kekuatan berdasarkan
potensi yang ada untuk bersaing, memiliki kekelebihan komparatif dan kompetitif. Dalam
kualitas baik, SDM pengelola yang 198 Draft Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Bandung
Barat 2018-2023 berkualitas, pelayanan yang diberikan dengan kualitas terbaik, dan produk
yang dihasilkan unggul secara kualitas dan dapat bersaing di tingkat nasional dan
internasional.
d. Religius
Masyarakat Kabupaten Bandung Barat diharapkan memiliki dan terikat dengan nilai-
nilai, norma, semangat dan kaidah agama. Nilai, norma dan semangat keagamaan ini harus
senantiasa menjiwai, mewarnai dan menjadi ruh atau jiwa bagi seluruh aktivitas kehidupan,
tetap menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan hidup beragama, serta berbhineka tunggal
ika.
dasar bagi masyarakat luas lainnya dalam rangka membangun sumber daya
13
2. Mewujudkan agroindustri dan pariwisata sebagai sektor unggulan beserta sektor dan
Tujuan dari pendirian rumah sakit sebagai cita-cita dari pemerintah daerah Kabupaten
Bandung Barat dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan di wilayah Bandung Barat
kesehatan yang terjangkau, bermutu, sesuai dengan salah satu penjabaran dari misi
selanjutnya. Pada tanggal 29 Februari 2012, RSUD Lembang diresmikan oleh Bapak Bupati
Kabupaten Bandung Barat sebagai rumah sakit rujukan di Kabupaten Bandung Barat, dengan
Ijin Operasional yang dikeluarkan berdasarkan Keputusan Bupati Bandung Barat Nomor
Bandung Barat yang merupakan salah satu jalan utama menuju Bandung. RSUD Lembang
merupakan rumah sakit kelas C dan rumah sakit rujukan Puskesmas di daerah. Posisi ini
harus dianalisa baik kekuatan dan kelemahannya, maupun peluang dan ancamannya
Jumlah tenaga yang dimiliki RSUD Lembang adalah sebanyak 255 orang terdiri dari
tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga farmasi, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga
gizi, tenaga terafi fisik, tenaga keteknisan medis dan non medis lainnya. Potensi ini juga
merupakan kekuatan dan peluang internal yang harus dikelola untuk mencapai visi dan misi
2.1.3 Fungsi
14
Untuk menjalankan tugas tersebut sebagaimana pasal 4 Juncto pasal 5
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
2.1.4 Tujuan
minimal;
15
No. Telepon/Fax : (022) 2786879
Struktur organisasi UPT RSUD Lembang mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 46
Tahun 2011 tentang pembentukan sistem organisai rumah sakit daerah Kabupaten Bandung
Barat, UPT RSUD Lembang dipimpin oleh seorang Kepala yang secara teknis fungsional dan
teknis operasional, bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Barat
Dalam melaksanakan tugas sebaagai perawat, terdapat beberapa tugas yang harus
dilaksanakan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 Pasal 6 tentang Tugas
Jabatan Fungsional Perawat yaitu melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang meliputi
asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan.
Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Perawat yang tertuang dalam Pasal 8 ayat
(2) dengan kategori keahlian sesuai jenjang jabatan yaitu Perawat Ahli Pertama ditetapkan
dalam butir kegiatan sebagai berikut:
17
menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
22. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
23. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan
pengaturan suhu tubuh
24. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu
25. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
26. Melaksanakan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru pada individu
27. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
28. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
29. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok
30. Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam meningkatkan
masalah kesehatan masyarakat
31. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat
32. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks
33. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi
34. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik
35. Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi
36. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah
37. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak
38. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas
39. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas
40. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa
41. Melakukan perawatan luka
42. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
43. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
44. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu
45. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
46. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
47. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua
tim/perawat primer
18
48. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
49. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar
shift/unit/fasilitas kesehatan
50. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat
51. Melakukan perceptorship dan mentorship.
Role Model penulis adalah dr. Achmad Oktorudy Djajusman, MARS. Beliau adalah
direktur yang sekaligus merupakan mentor penulis, beliau memiliki banyak pengalaman
sebagai pemimpin yang menurut saya telah menerapkan nilai –nilai berakhlak seperti beliau
memimpin RSUD Lembang, harmonis menjaga keberagaman yang dimiliki RSUD Lembang
Kabupaten Bandung Barat selalu siap diberikan tugas dimanapun oleh pimpinannya, selalu
beradaptasi dengan perubahan yang begitu dinamis, dan selalu melakukan koordinasi demi
mewujudkan pelayanan RSUD Lembang Kabupaten Bandung Barat yang lebih baik lagi
Core values ASN berperan sebagai panduan berpikir, bertutur, dan berperilaku. Adapun
core values ASN diimplementasikan dalam kata “Berakhlak” yang merupakan akronim dari
Kuatnya budaya kerja akan terlihat dari bagaimana pegawai memandang budaya kerja
kreativitas, kemampuan dan komitmen yang tinggi. Semakin kuat budaya kerja, semakin tinggi
produktivitas yang dihasilkan pegawai. Dan pada akhirnya akan memberikan kepuasan
a. Berorientasi Pelayanan
Pelayanan yang semestinya dipahami dan dimplementasikan oleh setiap ASN di instansi
tempatnya bertugas, yang terdiri dari memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan; dan melakukan perbaikan tiada henti
b. Akuntabel
Akuntabel adalah sikap bertanggung jawab segala tindak tanduk sebagai pelayan
publik kepada atasan, lembaga, dan masyarakat, indikator perilakunya sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan
berintegritas tinggi
c. Kompeten
berubah
d. Harmonis
e. Loyal
c. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara, serta
f. Adaptif
c. Bertindak positif
g. Kolaboratif
tujuan bersama
masyarakat
22
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Diharapkan
masing masing
Lembang
lingkungan RSUD
Lembang Kabupaten
Bandung Barat
23
Rancangan aktualisasi ini disusun penulis berdasarkan isu-isu yang ditemukan pada
saat penulis melaksanakan tugas di tempat kerja. Isu-isu yang diangkat penulis dapat
ditemukan dalam lingkup rumah sakit maupun unit kerja. Isu yang diangkat sebagai dasar
dari rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek manajemen ASN. Isu-isu aktual
Isu ini di buktikan dari kejadian yang terjadi di lapangan dan data dari SITB
januari sampai dengan bulan Juli 2022 terdapat 218 kunjungan pasien suspek TB
bulan tetapi hanya ada 15 orang yang mengetahui sedikit informasi tentang penyakit
tuberculosis atau hanya 6,8 % saja pasien dengan suspek tb yang mengetahui tentang
informasi tuberculosis,
JIka berdasarkan kejadian di Rawat Inap RSUD Lembang dari hasil observasi
dan wawancara kepada pengunjung dan pasien didapatkan dari 10 orang yang di
wawancara hanya 2 orang yang mengetahui sekilas tentang penyakit Tuberkulosis ini.
ini menandakan masih belum terpaparnya masyarakat atau pasien yang berobat di
keperawatan dan belum mendapatkan surat kewenangan klinis dari komite ini
RSUD Lembang
Bukti wawancara melalui Whats
App kepada KetuaKomite
Keperawatan tentang
kredensialing di rsud lembang
kabupaen bandung barat
25
masing unit
Lembang,
didapatkan bahwa ada sebagian kecil pasien, dan pegawai yang tidak
Dampak jika isu ini tidak di selesaikan maka,, kemungkinan angka penularan
Penulis melakukan penetapan kelayakan isu menggunakan Metode APKL. Kemudian dari
isu-isu tersebut harus dipilih satu sebagai isu utama yang akan di carikan solusi
penyelesaiannya. Penulis menggunakan Metode USG untuk memilih satu core isu yang akan
diselesaikan.
Metode APKL adalah singkatan dari Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan
(APKL). Aktual (A), artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi dan
26
sedang menjadi pembicaraan orang banyak. Problematik (P), artinya isu yang menyimpang dari
kondisi yang seharusnya, standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari
penyebab dan pemecahannya. Kekhalayakan (K), artinya isu yang secara langsung
menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan (L), artinya isu bersifat logis dan patut dibahas
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. Analisa APKL menggunakan rentang nilai berupa
skor yaitu 1 – 5, yang menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu tersebut bersifat
mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya. Penetapan nilai untuk setiap isu didasarkan
FAKTOR
No. ISU Kesimpulan
A P K L
Lembang
Setelah dianalisis dengan Metode APKL untuk mengetahui kelayakan isu, ketiga isu
27
tersebut kemudian akan dipilih satu isu prioritas dengan teknik tapisan isu metode USG
dengan skala untuk menentukan core isu yang akan ditentukan solusinya.
Skor Indikator
KRITERIA
NO ISU PRIORITAS
U S G TOTAL
28
berkunjung ke RSUD Lembang tahun
2022
RSUD Lembang
Berdasarkan hasil analisa dengan metode USG di atas, maka isu terpilih adalah
“Belum Optimalnya Edukasi dan Promosi Kesehatan dari perawat mengenai semua
informasi tentang Tuberkulosis, Kepada pasien dan Masyarakat yang berkunjung ke RSUD
29
Sebuah permasalahan atau isu yang timbul pasti disebabkan oleh beberapa faktor penyebab
yang mendukung munculnya isu. Salah satu teknik yang bisa diterapkan adalah penggunaan
fishbone diagram untuk membantu dalam menganalisis penyebab terjadinya suatu masalah dan
mencari solusi yang tepat. Dari core isu yang sudah ditentukan oleh penulis, dapat diketahui
3. Method : Belum adanya SPO tentang pemberian edukasi dan promosi kesehatan
khusus TB
4. Media : tidak adanya Alat/ media edukasi yang bisa digunakan untuk promosii
kesehatan TB
Keempat faktor ini mendukung kurang optimalnya edukasi dan promosi kesehatan darii
30
Gagasan atau ide kreatif guna menyelesaikan atau mengatasi masalah isu yaitu;
Inhouse Training di RSUD Lembang Kabupaten Bandung Barat” dengan kegiatan yang
diantaranya adalah;
yang menarik dan jelas seperti papan informasi atau leaflet baik secara
a. Passionate (bersemangat)
e. Patience (sabar)
3.4.2 Analisis akibat jika nilai nilai dasar ASN BerAKHLAK tidak diterapkan dalam
Nilai- nilai ASN BerAKHLAH merupakan nilai nilai yang senantiasa harus
31
diterapkan oleh seorang ASN dalam bekerja jika tidak maka masalah akan muncul
seperti jika nilai harmonis tidak di terapkan maka proses adaptasi dalam bekerja bisa
tidak terapkan maka bisa muncul keluhan masyarakat tentang pelayanan, jika tidak
akuntabel( disiplin, maka segala usaha dalam mencapai visi misi itu akan jauh dari
harapan, jika tidak kompeten maka pelayanan tidak akan maksimal, jika tidak adaptif
maka segala persoalan yang membutuhkan sikap cepat tanggap, dan kreatif akan
sulit di selesaikan, dan begitupun jika nilai kolaboratif tidak dilakukan maka segala
proses yang memerlukan kerjasama antar unit, profesi, tidak akan tercapai.
32
3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Ahli Pertama – Perawat RSUD Lembang Kabupaten Bandung Barat
Identifikasi Isu : 1. Belum Optimalnya Edukasi dan Promosi Kesehatan dari perawat mengenai semua informasi tentang
2. Belum optimalnya proses kredensialing dari komite keperawatan kepada pegawai perawat yang baru bekerja di
RSUD Lembang
3. Mulai menurunnya penerapan protokol kesehatan yang diterapkan oleh pasien,keluarga, pengunjung, dan
Isu yang Diangkat : 1. Belum Optimalnya Edukasi dan Promosi Kesehatan dari perawat mengenai semua informasi tentang
Gagasan : ; “Optimalisasi Edukasi dan Promosi Kesehatan tentang Tuberkulosis Melalui Sosialisasi Inhouse Training di
Pemecahan Isu RSUD Lembang Kabupaten Bandung Barat” dengan rencana Kerja;
3.4.2.1.1.1 Membuat suatu metode edukasi dan promosi kesehatan tentang Tuberkulosis yang menarik dan jelas
seperti papan informasi atau leaflet baik secara manual ataupun digital
3.4.2.1.1.2Melakukan sosialisasi inhouse training Tentang Semua Informasi yang berkaitan dengan Tuberkulosis
33
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Keterkaitan Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Pelatihan
(BerAKHLAK)
1 2 3 4 5 6 7
metode mengenai Gagasan Kreatif arahan dan pelayanan pengetahuan dan pengetahuan dan
edukasi dan yang akan dilakukan dengan masukan Akuntabel keterampilan Sumber Daya keterampilan
promosi sopan, menghargai, terbuka Kompeten Manusia yang AKUR Sumber Daya
kesehatan dengan masukan dan arahan (Aspiratif, Kreatif, Unggul Manusia yang
Harmonis
1.2 Mempelajari langsung Terkumpulnya dan Religius) untuk AKUR (Aspiratif,
Loyal
Langkah-langkah pembuatan informasi memberikan pelayanan Kreatif, Unggul dan
34
kesehatan Loyal sumber daya manusia
yang berkualitas
2.
2. Membuat SPO 2.1 Konsultasi dan diskusi Mendapat arahan Meningkatkan Meningkatkan
Kompeten
tentang Edukasi dengan mentor secara hormat, mengenai pengetahuan dan pengetahuan
Harmonis
dan Promosi sopan, menghargai dan pembuatan SOP keterampilan Sumber dan keterampilan
Kolaboratif
terbuka menerima masukan edukasi dan Daya Manusia yang Sumber Daya
dan arahan promosi yang baik AKUR (Aspiratif, Kreatif, Manusia yang
2.2 Diskusi dengan rekan sejawat Mendapatkan pelayanan yang dan Religius)
Kompeten
mengenai draft SPO (Standa masukan dari professional untuk
sopan, terbuka menerima yang konstruktif Kolaboratif dan kualitas layanan pelayanan yang
35
masyarakat luas lainnya
dalam rangka
Promosi
36
3. Melakukan 3.1 Memberikan informasi kepada Tersampaikannya Berorientasi Ikut mewujudkan RS yang Kreatif dalam
sosialisasi mentor dengan hormat, sopan informasi dengan Pelayanan profesional (AKUR) adalah hal
inhouse mengenai kegiatan sosialisasi. jelas Kepada Akuntabel Meningkatkan drajat yang dibutuhkan
terdokumentasi
training mentor dengan mengedepankan kerja dengan Akuntabel Meningkatkan drajat keterampilan
Tuberkulosis Nilai Nilai BerAKHLAK maksimal Kompeten kesehatan masyarakat Sumber Daya
dengan 4.2 Membuat daftar hadir peserta Semua peserta Harmonis Kabupaten Bandung Manusia yang
perawat Inhouse Training dan Pre test bisa hadir dalam Loyal Barat AKUR (Aspiratif,
Adaptif Kreatif, Unggul dan
acara ini Meningkatkan
Kolaboratif
4.3 Memberikan paparan tentang Semua peserta pengetahuan dan Religius) untuk
5 Evaluasi dan 5.1 Meminta testimoni kepada Video testimony Berorientasi Ikut mewujudkan RS yang Ikut
38
monitoring Perawat mengenai hasil Pelayanan profesional mewujudkan
Akuntabel
kegiatan impelementasi Edukasi dan Meningkatkan drajat RS yang
Kompeten
aktualisasi promosi dengan ramah dan kesehatan masyarakat profesional
Harmonis
sopan. Kabupaten Bandung Meningkatkan
Loyal
5.2 Mendelegasikan monitoring Barat drajat
Berjalannya
Adaptif
kepada kepala ruangan Meningkatkan kesehatan
monitoring
Kolaboratif
tentang keberlangsungan pengetahuan dan masyarakat
kegiatan
edukasi dan promosi keterampilan Sumber Daya Kabupaten
dan Religius)
untuk
39
memberikan
pelayanan yang
professional
40
3.1 Anggaran dan Biaya
Kegiatan Jumlah
1. Berorientasi Pelayanan 2 3 1 1 2 9
2. Akuntabel 2 0 2 1 2 7
3. Kompeten 2 4 1 1 2 10
4. Harmonis 2 3 3 1 2 11
5. Loyal 2 0 0 1 2 5
6. Adaptif 0 1 1 1 2 5
7. Kolaboratif 0 0 1 1 1 3
Jumlah Aktualisasi
10 11 9 7 13 50
Per-Kegiatan
3.3 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Berikut ini adalah rencana jadwal kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan oleh penulis.
No Rencana Waktu
Kegiatan Pelaksanaan
Agustus September
Oktober
29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3
Merancang metode
1
edukasi dan promosi
kesehatan
Implementasi inhouse
4
training Tuberkulosis
dengan perawat
Evaluasi dan monitoring
5
kegiatan aktualisasi
Keterangan
Pelaksanaan Aktualisasi
Libur
BAB IV
Tangg
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil al Keterangan
Rencana Pelaksanaan
Diskusi kepada mentor Mendapatkan arahan dan masukan
5-7
Diskusi dengan rekan sejawat Mendapatkan masukan dari rekan sejawat September Seluruh
2 5 Sepember tahapan
2022
mengenai draft SPO (Standa yang konstruktif 2022 kegiatan
terlaksana 100
Operasional Prosedur) secara %
sopan, terbuka menerima
pendapat
Membuat draft SPO ( Standar Tersusunnya SOP tentang Edukasi dan 5 -7 Seluruh tahapan
September kegiatan
3 Operasional Prosedur) dengan Promosi Kesehatan 2022 6 September terlaksana 100
2022 %
cermat dan disiplin dan hasil
yang terbaik
4 Meminta persetujuan mentor Mentor Setuju tentang SOP yang telah di 5 -7 7 September Seluruh tahapan
September kegiatan
mengenai hasil dari rancang dan metode Edukasi Promosi 2022 2022 terlaksana 100
%
pembuatan SOP dan metode
hormat,
Memberikan informasi
Melakukan Tersampaikannya informasi dengan
kepada mentor dengan
sosialisasi
1 jelas Kepada mentor mengenai
12 September
inhouse training hormat, sopan mengenai 2022
Tuberkulosis
3 kegiatan sosialisasi
kepada Perawat kegiatan sosialisasi. Terbuka
di RSUD
Lembang menerima masukan dan
Kabupaten
Bandung Barat Arahan Seluruh
12-14 tahapan
September kegiatan
Tersusunya jadwal, dan Daftar Hadir 2022 terlaksana
Membuat jadwal sosialisasi 100 %
dan daftar hadir dengan Inhouse Training
2 13 September
2022
cermat, tanggung jawab dan
disiplin
14 September
Kegiatan Sosialisasi dengan Terselenggaranya KegiatanSosialisasi
3 perawat dan unit terkait Inhouse Training dan terdokumentasi
2022
secara sopan, cermat, dan
bertanggung jawab
Melakukan tahapan kerja
training
tentang keberlangsungan
edukasi dan promosi
kesehatan Tuberkulosis
Melaporkan hasil evaluasi Terlaksananya laporan kepada mentor 28 September
3 kepada mentor dengan jujur , 2022
sopan dan hasil yang terbaik
4.2 Deskripsi Capaian Aktualisasi
4.2.1 Merancang metode edukasi dan promosi kesehatan
aktualisasi, yaitu
Barat”,
Evidence kegiatan 1
EVIDENCE
49
a. Diskusi dengan Mentor Mengenai Gagasan Kreatif
50
4.2.2.1 Diskusi kepada mentor mengenai Gagasan Kreatif yang akan
dilakukan dengan sopan, menghargai, terbuka dengan masukan dan
arahan pada tanggal 5 September 2022, dari tahapan kegiatan tersebut
terdapat hasil yaitu Mendapat arahan mengenai pembuatan SOP
edukasi dan promosi yang baik dari mentor‘.
cermat dan disiplin dan hasil yang terbaik pada tahapan kegiatan 3 ini
Kesehatan
September 2022 Mentor Setuju tentang SOP yang telah di rancang dan
52
Keterkaitan dengan substansi mata pelatihan agenda 2, yaitu Harmonis:
Menjunjungi tinggi bahasa yang sopan dan santun. Kompeten: Melaksanakan
tugas dengan memberikan yang terbaik. Kolaboratif: Melakukan diskusi
dengan bekerjasama untuk memperbaiki pelayanan sehingga terbangun
kemajuan instansi. Adaptif : selalu beradaptasi dengan lingkungan kerja dan
menggunakan penerapan rencana kerja yang sesuai dengan lingkungan kerja di
RSUD Lembang
EVIDENCE
2.1 Konsultasi dan diskusi dengan mentor secara hormat, sopan, menghargai dan terbuka menerima
masukan dan arahan
2.2. Diskusi dengan rekan sejawat mengenai draft SPO (Standa Operasional Prosedur) secara sopan,
terbuka menerima masukan dan menghargai pendapat
53
2.3 Membuat draft SPO ( Standar Operasional Prosedur) dengan cermat dan disiplin dan hasil
yang terbaik
2.4 Meminta persetujuan mentor mengenai hasil dari pembuatan SOP dan metode Edukasi
dan Promosi dengan hormat,menghargai dan sopan
54
Catatan Coach/ Mentor :
melaksanakan rancangan aktualisasi yang berhubungan dengan program kerja
Akreditasi Rumah Sakit khususnya tentang Program Nasional Tuberkulosis dan
memulai sosialisasi inhouse training dan pembuatan SPO
55
4.2.3 Melakukan sosialisasi inhouse training Tuberkulosis kepada Perawat
di RSUD Lembang Kabupaten Bandung Barat
4.2.3.1 Memberikan informasi kepada mentor dengan hormat, sopan
56
pasienAkuntabel: Mengkomunikasikan rencana aktualisasi berdasarkan
rancangan hasil seminar. Harnonis: Menggunakan bahasa yang sopan dan
santun dalam berkonsultasi. Adaptif: Proaktif berkonsultasi dengan mentor
terkait rancangan aktualisasi. Kolaboratif: Melakukan diskusi mengenai
rencana pelaksanaan aktualisasi untuk meminta arahan dan masukan.
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi yaitu Keterkaitan dengan Visi
RSUD Lembang, yaitu: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
Sumber Daya Manusia yang AKUR (Aspiratif, Kreatif, Unggul dan
Religius) untuk memberikan pelayanan yang professional
Untuk penguatan nilai organisasi, yaitu: Meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan Sumber Daya Manusia yang AKUR (Aspiratif, Kreatif,
Unggul dan Religius) untuk memberikan pelayanan yang professional
dibuktikan dengan kegiatan dan dokumentasi selama kegiatan
aktualisasi ini dilaksanakan
3.2. Membuat jadwal sosialisasi dan daftar hadir dengan cermat, tanggung jawab dan
disiplin
58
3.3 Kegiatan Sosialisasi dengan perawat dan unit terkait secara sopan, cermat, dan
bertanggung jawab
59
4.2.4 Implementasi inhouse training Tuberkulosis dengan perawat
4.2.4.1 Melakukan tahapan kerja yang sudah di diskusikan dengan
4.2.4.2 Membuat daftar hadir peserta Inhouse Training dan Pre test pada
61
Religius) untuk memberikan pelayanan yang professional
Untuk penguatan nilai organisasi, yaitu: Meningkatkan pengetahuan dan
62
EVIDENCE
4.1 Melakukan tahapan kerja yang sudah di diskusikan dengan mentor dengan
mengedepankan Nilai Nilai BerAKHLAK
4.2 Membuat daftar hadir peserta Inhouse Training dan Pre test
63
4.3 Memberikan paparan tentang Tuberculosis dalam inhouse training
64
65
4.4 Evaluasi kegiatan inhouse training (post test)
66
4.2.5 Evaluasi dan monitoring kegiatan aktualisasi
67
Keterkaitan dengan substansi mata pelatihan agenda 2, yaitu Berorientasi
pelayanan: Bersikap ramah dan cekatan, berkonsultasi dengan tujuan untuk
menindaklanjuti isu yang telah disetujui untuk dapat meningkatkan pelayanan
di RSUD Lembang Kabupaten Bandung Barat. Akuntabel:
Mengkomunikasikan rencana aktualisasi berdasarkan rancangan hasil seminar.
Kompeten: Melaksanakan tugas dengan memberikan yang terbaik. Harnonis:
Menggunakan bahasa yang sopan dan santun dalam berkonsultasi. Loyal:
Mengikuti arahan dan masukan yang diberikan oleh mentor. Adaptif: Proaktif
berkonsultasi dengan mentor terkait rancangan aktualisasi. Kolaboratif:
Melakukan diskusi mengenai rencana pelaksanaan aktualisasi untuk meminta
arahan dan masukan.
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi yaitu Keterkaitan dengan Visi
RSUD Lembang, yaitu: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
Sumber Daya Manusia yang AKUR (Aspiratif, Kreatif, Unggul dan
Religius) untuk memberikan pelayanan yang professional
Untuk penguatan nilai organisasi, yaitu: Meningkatkan pengetahuan dan
dilaksanakan.
Evidance Kegiatan 5
2. Instansi
Aktualisasi di Instansi RSUD Lembang Kabupaten Bandung Barat mengenai
Optimalisasi edukasi promosi kesehatan tentang tuberculosis dengan sosialisasi
Inhouse Training bisa meningkatkan pemahaman petugas perawat tentang
Tuberkulosis sehingga bisa menurunkan penularan tuberculosis itu sendiri.
Dengan demikian, tersedianya media edukasi ini sangat membantu perawat di
RSUD dalam upaya pengobatan, pencegahan dan pengendalian penyakit
Tuberkulosis.
3. Masyarakat
Dengan berjalannya edukasi dan promosi kesehatan tentang Tuberkulosis ini
Pasien/masyarakat lebih mengenal apa itu Tuberkulosis, dan bagaimana cara
untuk mencegah dan mengobati penyakit Tuberkulosis ini. Serta bisa berperan
aktif dalam upaya pencegahan/ eliminasi TB di tahun 2030
70
5 Rekapitulasi Aktualisasi Nilai-nilai BerAKHLAK
Berdasarkan tahapan kegiatan pada matriks kegiatan aktualisasi di atas dapat direkapitulasi berapa jumlah aktualisasi yang sesuai dengan Core
Values ASN (BerAKHLAK). Berikut ini adalah matriks hasil rekapitulasi aktualisasi Core Values ASN (BerAKHLAK) pada laporan ini.
56
Berdasarkan hasil rekapitulasi rencana habituasi sesuai core values ASN (BerAKHLAK)
dapat diketahui berapa jumlah mata pelatihan core values ASN (BerAKHLAK) yang
mendukung dan berkaitan dengan rancangan aktualisasi ini. Jumlah kegiatan yang sangat
berkaitan dengan rancangan aktualisasi ini adalah kompeten, harmonis dan kolaboratif,
karena nilai ini sebagian besar dimasukkan ke dalam setiap tahapan kegiatan aktualisasi.
Sedangkan kegiatan yang sangat berkaitan dengan mata pelatihan core values ASN
(BerAKHLAK) adalah kegiatan ke 4 dan 5 yaitu implementasi inhouse training dan
monitoring evaluasi hasil kegiatan.
57
BAB V
PENUTUP
5.1Simpulan
Nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK merupakan pondasi bagi ASN dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban ditempat kerja masing-masing. Melalui Pelatihan
Dasar CNPS ini merupakan langkah nyata untuk mewujudkan ASN yang professional
dan berkarakter sebagai pelayan masyarakat.
1. Peningkatan nilai Post test yang awal nira pre test nya memiliki nilai rata rata 75
Menjadi rata rata mencapai 90
58
5.2 Saran
Setelah melakukan habituasi dan pembuatan laporan aktualisasi saran yang dapat
peserta ajukan sebagai berikut:
5.2.1 Penyelenggara Pelatihan
Penyelenggara pelatihan dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di
lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat mempertahankan kualitas
pelatihan yang selama ini dilakukan, banyak perbaikan dan perubahan yang
dirasakan peserta setelah mengikuti Latsar CPNS baik dalam sikap perilaku,
penguatan kompetensi maupun dalam akualisasi dan klasikal. Selain itu, peran
widyaiswara pengajar yang sangat membantu peserta menyelesaikan segala tugas.
5.2.3 Masyarakat
Perlu adanya peningkatan pemahaman masyarakat berupa sosialisasi dan
edukasi di wilayah tempat tinggal mengenai pentingnya menjaga kesehatan
khususnya dalam hal pengobatan, pencegahan Tuberkulosis demi terwujudnya
Indonesia Bebas Tuerkulosis di tahun 2030
59
REFERENSI
Indonesia nomor 1 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
“Pelayanan Publik”.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
“Akuntabel”.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
“Kompeten”.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
“Harmonis”.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
“Loyal”.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
“Adaptif”.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
“Kolaboratif”.
60