Anda di halaman 1dari 105

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN CXVII
KABUPATEN BENGKAYANG
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PENINGKATAN PENCAPAIAN INDIKATOR PELAYANAN KEFARMASIAN


YANG SESUAI STANDAR MELALUI PELAKSANAAN KEGIATAN
KONSELING OBAT DI PUSKESMAS BENGKAYANG

DISUSUN OLEH
NAMA : NOVI WAHYU NINGSIH, S.Farm.,Apt.
PANGKAT/GOL. RUANG : PENATA MUDA.Tk I/ III b
NIP : 19941122 202012 2 015
NOMOR DAFTAR HADIR : 24 (Dua Puluh Empat)
JABATAN : AHLI PERTAMA – APOTEKER
UNIT KERJA/INSTANSI : PUSKESMAS BENGKAYANG

BKPSDM KABUPATEN BENGKAYANG


BEKERJASAMA DENGAN
BPSDM PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2021

1
LEMBAR PERSETUJUAN
i
ii
iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengaan Rahmat
dan Karunia-Nya Laporan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil dalam Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXVII di lingkungan pemerintah Kabupaten
Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2021 dengan judul “Peningkatan
Pencapaian Indikator Pelayanan Kefarmasian yang Sesuai Standar melalui Pelaksanaan
Kegiatan Konseling Obat di Puskesmas Bengkayang” dapat diselesaikan.
Penulisan laporan ini terlaksana karena kontribusi banyak pihak berupa
bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Sebastianus Darwis, S.E., M.M. Selaku Bupati Bengkayang dan Pejabat
Pembina Kepegawaian yang telah mendukung penuh kegiatan Latihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan CXVII Kabupaten Bengkayang Tahun 2021.
2. Bapak Drs. H Syamsul Rizal Selaku Wakil Bupati Bengkayang yang telah
mendukung dan memberi arahan kepada Peserta Latihan Dasar
3. Bapak Marjani, S.E., M.Si selaku Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Barat
4. Bapak Drs. Gerardus Kepala Badan Kepegawaian Daerah Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kabupaten Bengkayang selaku narasumber yang telah memberikan
saran dan masukan, sehingga laporan aktualisasi ini menjadi lebih baik.
5. Para Widyaiswara yang telah berbagi pengetahuan, memberikan motivasi,
Pembelajaran, arahan dan masukan dalam penyusunan laporan kegiatan aktualisasi.
6. Ibu EnnyNurmauli S, A.Md.Keb, selaku Kepala Puskesmas Bengkayang yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi;
7. Bapak Adel Bertus Chuncun, S.STPi., M.T. selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan, masukan dan pengarahan
8. Bapak Drs. Hamka, M.Si., Selaku Penguji yang telah memberikan masukan dan
saran perbaikan.

iv
9. Bapak PrasetyoJuandika, Bapak H. Suseno Dwi Gustomo, dan Bapak Fransiskus
Adi selaku pengasuh serta seluruh panitia yang telah menjaga dan membimbing
kami selama berada di asrama.
10. Orang tua penulis terutama Ibunda dan Ayahnda tercinta yang selalu mendoakan
dan memberi dukungan
11. Kedua kakak tercinta Sukartijo, S.T dan Iswahyudi S.Pd Jas yang telah
memberikan perhatian dan kepedulian selama mengerjakan laporan
12. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Angkatan CXVII Tahun 2021 Kabupaten Bengkayang yang telah memberikan
masukan dan motivasi.
13. Seluruh rekan sejawat dan staf Puskesmas Bengkayang yang telah memberi
dukungan serta informasi dalam menunjang Laporan Aktualisasi ini.
Penulis akan berusaha agar Laporan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan,
Sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
penulisan ini diterima dengan terbuka. Semoga Laporam Aktualisasi ini dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak terkait.

Bengkayang, 17 Desember 2021

Penulis

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .........................................................................................i


BERITA ACARA ........................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................................iii
KATA PENGANTAR .................................................................................................iv
DAFTAR ISI ...............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................1
A. Latar Belakang .........................................................................................................1
B. Tujuan .....................................................................................................................2
C. Manfaat Kegiatan ...................................................................................................4
D. Ruang Lingkup .......................................................................................................4
BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BENGKAYANG ..............................5
A. Keadaan Geografi dan Demografi ...........................................................................5
B. Struktur Organisasi Puskesmas ................................................................................17
C. Visi dan Misi ............................................................................................................18
D. Tujuan, Tata Nilai dan Motto Puskesmas Bengkayang ...........................................19
BAB III NILAI-NILAI DASAR, KEDEDUDUKAN DAN PERAN PNS .................20
A. Nilai-Nilai Dasar PNS .............................................................................................20
1. Akuntabilitas.............................................................................................................20
2. Nasionalisme ............................................................................................................20
3. Etika Publik ..............................................................................................................21
4. Komitmen Mutu .......................................................................................................21
5. Anti Korupsi .............................................................................................................21
B. Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara ..........................................................21
1. Manajemen Aparatur Sipil Negara ...........................................................................21
2. Whole Of Government (WoG) .................................................................................22
3. Pelayanan Publik ......................................................................................................22
4. Komitmen Mutu .......................................................................................................22
5. Anti Korupsi .............................................................................................................22
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ..................................................................23
A. Identifikasi Isu dan Penetapan Isu ...........................................................................23

vi
B. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ...................................................................................27
C. Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai Organisasi ..................................................29
D. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan ...................................................................37
E. Rincian Pelaksanaan Kegiatan .................................................................................38
BAB V LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI ............................................40
BAB VI PENUTUP ......................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................60
LAMPIRAN ................................................................................................................62
BIODATA PESERTA ……………………………………………………………… 104

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seorang ASN harus memiliki 3 (tiga) kompetensi sebagaimana yang disebutkan
dalam Peraturan Pemerintah Npmor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil. Kompetensi tersebut adalah Kompetensi Teknis, Kompetensi
Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural. Langkah awal untuk mempunyai
ketiga kompetensi tersebut adalah melalui pendidikan dan pelatihan terintegrasi
yang saat ini diatur dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara yang mengamanatkan bahawa Instansi Pemerintah diwajibkan untuk
memberikan Pendidikan dan Pelatihan (diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun untuk masa percobaan.

Peraturan Menteri Kesehatan Repulik Indonesia Nomor 75 tahun 2014


menjelaskan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Sebagai pusat
kesehatan tingkat pertama, puskesmas seharusnya dapat memberikan pelayanan
yang efektif dan efisien serta mudah dijangkau oleh masyarakat sekitar (Menteri
Kesehatan RI, 2014).

Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku


sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat, mampu
menjangkau pelayanan kesehatan bermutu, hidup dalam lingkungan sehat, dan
memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat. Puskesmas mempunyai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat (Menteri
Kesehatan RI, 2014).

Peserta adalah Apoteker yang bekerja di ruang farmasi Puskesmas Bengkayang.


Apoteker memiliki peran untuk melakukan pelayanan kefarmasian. Pelayanan

1
kefarmasian di Puskesmas Bengkayang merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan yang berperan penting dalam
meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, mengahruskan adanya perluasan
paradigma baru yang berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi
pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care) (Menteri Kesehatan RI, 2016).

Pelayanan kefarmasian yang semula hanya fokus pada pengelolaan obat sebagai
komoditi menjadi pelayanan yang komprehensif yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien. Sebagai konsekuensi perubahan orientasi
tersebut, apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
perilaku untuk dapat melaksanakan interaksi langsung dengan pasien. Bentuk
interkasi tersebut antara lain adalah melaksanakan pemberian informasi obat,
monitoring penggunaan obat dan mengetahui tujuan akhirnya sesuai harapan dan
terdokumentasi dengan baik. Apoteker harus memahami dan menyadari
kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan (medication error) dalam proses
pelayanan. Oleh karena itu dalam menjalankan praktik harus seusai standar untuk
menghindari terjadinya hal tersebut.

Menindak lanjuti laporan hasil data standar pelayanan kefarmasian oleh Direktur
Pelayanan Kefarmasian Nomor FY.01.02/I/141/2021 yang menyatakan bahwa rata-
rata pencapaian standar pelayanan kefarmasian berdasarkan 3 parameter yaitu
Pengkajian resep, PIO, dan Konseling di puskesmas masih rendah dan belum
memenuhi standar Yanfar termasuk Puskesmas Bengkayang, dimana parameter
kegiatan Konseling yang terdokumentasi masih 0. Dalam hal ini penulis akan
mengaktualisasikan “Peningkatan Pencapaian Indikator Pelayanan Kefarmasian
yang Sesuai Standar melalui Pelaksanaan Kegiatan Konseling Obat di Puskesmas
Bengkayang. Dengan adanya pelaksanaan konseling obat sehingga indikator
pelayanan kefarmasian dapat memenuhi standar dan mengalami peningkatan.

B. TUJUAN

Tujuan dari pelaksanaan aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar CPNS dalam
kegiatan di Puskesmas Bengkayang, Kecamatan Bengkayang, Kabupaten
Bengkayang meliputi tujuan umum dan tujuan khusus yaitu:

2
1. Tujuan Umum
Peserta Latihan Dasar Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan CXVII
tahun 2021 mampu :
a) Mengaitkan nilai-nilai dasar ASN dengan kegiatan di Puskesmas
Bengkayang
b) Menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA, WoG, Pelayanan Publik dan
Manajemen ASN di Puskesmas Bengkayang
c) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Bengkayang
2. Tujuan Khusus
Dengan dilakukannya aktualisasi Peningkatan Pencapaian Indikator Pelayanan
Kefarmasian yang Sesuai Standar Melalui Pelaksanaan Kegiatan Konseling
Obat di Puskesmas Bengkayang diharapkan :
a) Terwujudanya pelayanan kefarmasian yang sesuai standar.
b) Meningkatkan keamanan penggunaan obat bagi pasien (patient safety)
c) Meningkatkan kualitas hidup pasien (patient oriented)
C. MANFAAT KEGIATAN
1. Manfaat secara umun :
Meningkatkan kapasitas ASN sebagai pelayan masyarakat yang professional
2. Manfaat secara khusus :
Penulis
a) Mampu menerapkan nilai-nilai akuntabilitas sehingga memilikI tanggung
jawab dan integritas terhadap tugas dan jabatan
b) Mampu menerapkan nilai-nilai nasionalisme sehingga bekerja atas dasar
nilai-nilai Pancasila
c) Mampu menerapkan nilai-nilai etika publik dalam bekerja sebagai
pelayan masyarakat dan dalam hidup bermasyarakat
d) Mampu menerapkan nilai-nilai komitmen mutu dalam melayani
masyarakat
e) Mampu menerapkan dan menggalakkan semangat anti korupsi di
lingkungan kerja maupun lingkungan masyarakat
f) Mampu meningkatkan pelayanan kefarmasian yang bermutu dan sesuai
standar

3
g) Meningkatkan hubungan kepercayaan antara apoteker dan pasien
3. Rekan Tenaga Kesehatan
a) Meningkatnya pemahaman terhadap pola baru Pelatihan Dasar CPNS
b) Meningkatnya kinerja pegawai melalui penerapan nilai-nilai dasar ASN
4. Instansi ( Puskesmas Bengkayang )
a) Tercapainya misi Puskesmas Bengkayang
b) Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat
5. Pasien
a) Mencegah atau meminimalkan masalah terkait obat
b) Membimbing dan mendidik pasien dalam penggunaan obat sehingga
dapat mencapai tujuan pengobatan
c) Meningkatkan mutu pengobatan pasien

D. RUANG LINGKUP
Laporan aktualisasi ini akan terfokus pada kegiatan konseling obat kepada
pasien khusus yang terdokumentasi dengan baik dan rapi guna meningkatkan
pencapaian indikator pelayanan kefarmasian yang sesuai standar. Konseling obat
yang dimaksud adalah pemberian nasihat atau saran terkait terapi obat dari
Apoteker (konselor) kepada pasien dan/atau keluaganya.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BENGKAYANG
A. Keadaan Geografi dan Demografi
Puskesmas Bengkayang berada di Kecamatan Bengkayang terletak di
pusat kota Bengkayang yang berada pada ketinggian ±65 meter di atas permukaan
air laut dengan luas wilayah 16.704 KM2. Terdiri dari 2 kelurahan, 4 desa, 9 dusun,
40 RW dan 64 RT, dengan 2 kelurahan berada pada jalur sutera dan 4 desa lainnya
berada di pedalaman. Sebagian besar wilayah terdiri dari dataran tinggi dan hanya
dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua dan bahkan jalan kaki. Adapun batas-
batas wilayah kerja Puskesmas Bengkayang adalah :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Lumar
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Mempawah Hulu
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Teriak
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sungai Betung
Ada 4 (empat) Desa dan 2 (dua) Kelurahan di Kecamatan Bengkayang yaitu:
1. Kelurahan Bumi Emas
2. Kelurahan Sebalo
3. Desa Bakti Mulya
4. Desa Setia Budi
5. Desa Bani Amas
6. Desa Tirta Kencana

Gambar 2.1
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Bengkayang Tahun 2020
Sumber : Maps SIK Puskesmas Bengkayang 202

5
Dari Luas wilayah Kecamatan Bengkayang 16.704 km2, perkembangan
jumlah penduduk Kecamatan Bengkayang tahun 2019 dan 2020 tercatat sebagai berikut
: pada tahun 2019 tercatat sebanyak 31.006 jiwa rincian laki-laki sebanyak 16.070 jiwa
dan perempuan sebanyak 14.935 jiwa, pada tahun 2020 sebanyak 36,072 jiwa, rincian
laki-laki sebanyak 18,313 jiwa dan perempuan sebanyak 17,759 jiwa,dengan kepadatan
penduduk 170 Jiwa/Km2, 6353 KK, dan rata- rata 5,7 Jiwa per rumah tangga,Angka
beban tanggungan 54 per 100 penduduk produktif. Ratio Beban tanggungan digunakan
untuk mengetahui beban tanggungan ekonomi suatu Negara. Tingginya ratio beban
tanggungan merupakan faktor penghambat Pembangunan ekonomi suatu Negara karena
sebagian besar pendapatan yang diperoleh oleh golongan yang produktif harus
dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan golongan yang tidak produktif
Grafik 2.1
Luas Wilayah Per Desa/Kelurahan Kecamatan Bengkayang

lUAS WILAYAH
BHAKTI
MULYA
16% BUMI EMAS
21%
BANI AMAS SEBALO
12% SETIA BUDITIRTA 14%
14% KENCANA
23%

Sumber : Kecamatan Bengkayang

15
Grafik 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kecamatan
Bengkayang Tahun 2020

182 194
70 - 74 153 162
275 263
60 - 64 415 375
589 590
50 - 54 896 703
988 896
USIA

40 - 44 1195 946
1217 1,140
30 - 34 1461 1,506
1574 1,746
20 - 24 1689 1,815
1778 1,909
10 - 14 1749 1,701
1898 1,876
0-4 2254 1,937

Sumber: BPS Kab.Bengkayang & Kantor Kecamatan Bengkayang

Sebagian besar penduduk wilayah kerja Puskesmas Bengkayang adalah suku


Dayak (44,1%) sedangkan lainnya adalah suku Melayu (21,4%), Cina (18,1%),
Jawa (9,6%), Batak (4,5%) dan lain-lain (2,2%). Selengkapnya terlihat pada
gambar berikut :

Grafik 2.3
Persentase Penduduk Menurut Suku Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bengkayang Tahun 2020

Jawa Lain-lain
Batak 2.2%
9.6% 4.5%

Tionghoa
18.1%

16
B. Struktur Organisasi Puskesmas
Struktur Organisasi Puskesmas Bengkayang, Kecamatan Bengkayang adalah
sebagai berikut:
1. Kepala Puskesmas
2. Kasubag Tata Usaha
3. UKM Pengembangan
4. Penanggung jawab UKP
Uraian Tugas pokok pada masing-masing unit adalah sebagai berikut:
1. Kepala Puskesmas
a. Melaksanakan Fungsi-fungsi manajemen, bimbingan dan supervise
b. Memberikan pelayanan, pembinaan dan pengembangan upaya
kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di wilayah kerjanya
c. Mengadakan koordinasi di tingkat kecamatan
d. Sebagai pengerak pembanggunan kesehatan di tingkat kecamatan
e. Mengkoordinir dan bertanggung jawab semua kegiatan di puskesmas
2. Tata Usaha
a. Merencanakan evaluasi kegiatan di unit TU
b. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unit TU
c. Mengantikan tugas kepala puskesmas bila kepala puskesmas berhalangan
hadir
3. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Upaya kesehatan Masyarakat adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat.
Upaya Kesehatan Masyarakat terdiri dari :
a) UKM Esensial
1) Kesling
2) Promkes
3) KIA/KB
4) Imunisasi
5) MTBS

17
6) Gizi Masyarakat
7) P2P
b) UKM Pengembangan
1) Yankes Jiwa
2) UKS
3) Yankes Lansia
4) Yankes Kerja
5) Yankes Batra
c) Upaya Kesehatan Perseorangan UKP
Upaya Kesehatan Perseorangan adalah suatu kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderita
akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
Upaya kesehatan Perseorangan terdiri dari: Loket Pendaftaran, Rawat
Jalan,Poli KIA, Poli Gigi, Ruang Tindakan dan UGD, Imunisasi, Rekam medik,
Laboratorium, Farmasi
d) Jaring dan jejaring Fasyankes
Terdiri dari: Pustu, Polindes, Pusling

C. Visi dan Misi


1. VISI KABUPATEN BENGKAYANG
“Kabupaten Bengkayang Maju, Mandiri, Sejahtera dan Berdaya Saing Ditopang
Pemerintahan yang Bersih dan Terbuka”
2. VISI PUSKESMAS BENGKAYANG
“Terwujudnya Masyarakat Sehat dan Mandiri melalui pelayanan dasar yang
prima di kecamatan Bengkayang”
3. MISI PUSKESMAS BENGKAYANG
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
b. Mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan
preventif secara efektif dan terarah

18
c. Menajalin kerja sama lintas program dan lintas sector secara optimal
d. Menyelenggarakan pelayanan administrasi dan manajemen yang
berkualitas
D. Tujuan, Tata Nilai, dan Motto Puskesmas Bengkayang
1. Tujuan Puskesmas
a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kecamatan Bengkayang.
b. Meningkatkan jumlah masyarakat yang berprilaku hidup bersih dan sehat.
c. Terselenggaranya pembangunan kesehatan yang efektif dan efisien melalui
pemberdayaan masyarakat.
d. Meningkatkan kemudahan masyarakat dalam mengakses pelayanan
Kesehatan
2. Tata Nilai Puskesmas
“KASIH”
Kerja Sama Terjalin antara pelayanan Kesehatan
Adil, tidak mengutamakan kepentingan pribadi dalam memberikan pelayanan
Kesehatan
Selalu memberikan pelayanan yang tulus
Inisiatif & Inovatif dalam memberikan pelayanan Kesehatan
Handal dalam memberikan pelayanan Kesehatan
3. Motto Puskesmas
“SANTUN DALAM MELAYANI, CEKATAN DALAM BEKERJA

19
BAB III
NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN
PEGAWAI NEGERI SIPIL

A. Nilai- Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS)


Sebagaimana Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 1
Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bahwa
kompetensi yang dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS merupakan
kompetensi pembentukan karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas.
Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan :
1. Menunjukkan sikap perilaku bela negara;
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia;dan
4. Menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan
bidang tugas
Peserta Latsar CPNS diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai dasar PNS
dengan mengalami sendiri dalam bentuk aktualisasi melalui pembiasaan (habituasi).
Nilai-nilai dasar PNS yang harus dibawa dan diterapkan oleh peserta Latsar adalah
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang
populer dikenal dengan istilah ANEKA. Berikut adalah penjelasan dari nilai-nilai
dasar ANEKA :
1. Akuntabilitas
Wujud pertanggungjawaban atas apa yang menjadi pekerjaan. Aparatur Sipil
Negara dalam perannya sebagai pelaksana kebijakan maupun pelayan publik
harus bisa mempertanggungjawabkan setiap pekerjaan dan kebijakan yang
menjadi tanggungjawabnya. Akuntabilitas juga dapat dipahami sebagai
manajemen kontrol atas pelaksanaan tugas dan fungsi yang diemban oleh
Aparatur Sipil Negara.
2. Nasionalisme
Paham cinta tanah air. Rasa nasionalisme muncul karena adanya perasaan

20
senasib sepenanggungan sebagai Warga Negara Indonesia.
3. Etika Publik
Cerminan tentang baik/buruk, benar/salah atas sikap maupun perilaku Aparatur
Sipil Negara dalam menjalankan peran dan fungsinya. Kaitannya dengan
pelayanan publik, diharapkan Aparatur Sipil Negara dapat memberikan pelayan
yang baik dan bertangjungjawab sesuai dengan norma yang mengatur.
4. Komitmen Mutu
Keseriusan pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil yang tampak dari tingkat kepuasan masyarakat.
Pelayanan prima adalah suatu bentuk komitmen pemerintah dalam
meningkatkan kualitas mutu pelayanan. Selain itu, diharapkan kepada Aparatur
Sipil Negara untuk terus menumbuhkan ide-ide kreatif dan inovatif guna
memberikan kepuasan kepada masyarakat.
5. Anti Korupsi
Sikap menolak segala bentuk penyalahgunaan wewenang maupun kekuasaan
yang bertujuan untuk memperkaya diri dan dampaknya merugikan orang
banyak.

B. Peran dan Kedudukan PNS dalam Kerangka NKRI


1. Manajemen ASN
Manajemen kepegawaian adalah suatu proses pengelolaan pegawai/ karyawan
mulai dari perekrutan/ rekruitmen sampai PHK (Putusan Hubungan Kerja)
supaya pegawai memberikan andil besar dalam lembaga untuk mencapai tujuan
individu, lembaga dan masyarakat. Ada beberapa indikator untuk Pegawai yaitu
kepastian hukum, profesionalisme, proposionalitas, keterpaduan, delegasi,
netralitas, akuntabilitas, efektif, efisien, keterbukaan, nondiskriminatif,
persatuan, kesatuan, keadilan dan kesetaraan, serta kesejahteraan.

2. Whole of Government (W0G)


Pengelolaan pemerintahan sebagai suatu kesatuan memerlukan kerjasama secara
menyeluruh lintas sektor dan instansi yang berorientasi dalam menyelesaikan
ataupun menjawab tantangan pemerintahan yang ada. Bentuk pendekatan

21
kerjasama secara holistik tersebut dilakukan dengan harapan mampu
memberikan perspektif dalam menjawab tantangan pemerintahan tersebut.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa, barang dan atau pelayanan
administrasi yang disediakan oleh penyelenggaraan publik. Di dalam pelayanan
publik terdapat beberapa nilai indikator yaitu kesederhanaan, kejelasan,
kepastian waktu, keamanan, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan
akses, disiplin/ sapa/ ramah, dan kenyamanan.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa berupa
ukuran baik/buruk. Target uatama kinerja aparatur yang berbabasis komitemn
mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan (LAN-
RI, 2015). Indikator nilai dasar komitmen mutu antara lain: efektivitas, efisiensi,
inovasi, dan berorientasi mutu.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yaitu artinya kerusakan,
kebobrokan, dan kebusukan (LAN-RI, 2015:1). Korupsi adalah masalah
kehidupan, dampak dan bahayanya bisa berpengaruh secara jangka panjang.
(LAN-RI , 2015:6). Kesadaran diri anti korupsi dibangun melalui pendekatan
spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di
muka bumi. Dengan selalu mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, manusia
akan terhindar dari perbuatan korupsi karena yakin bahwa setiap perbuatan akan
dipertanggung jawabkan. Aparatur Sipil Negara perlu dibekali nilai dasar anti
korupsi agar bisa menghindari dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi.
Indikator nilai dasar anti korupsi adalah jujur, disiplin, tanggungjawab, kerja
keras, sederhana, mandiri, adil dan berani serta peduli.

22
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu dan Penetapan Isu


Masalah yang muncul berasal dari isu-isu yang tumbuh di masayarakat, isu
adalah suatu masalah yang belum terpecahkan yang siap diambil keputusannya. Isu
juga dapat berarti sebagai berbagai hal yang telah terjadi di suatu organisasi yang
harus ditangani karena dapat memberi dampak yang negative terhadap organisasi
tersebut.
Penulis berada dalam unit kerja Puskesmas Bengkayang, adapun tugas penulis
sebagai apoteker adalah melakukan pelayanan kefarmasian baik pengelolaan obat
maupun farmasi klinik. Berdasarkan hasil pengamatan dari proses kerja sejak Januari
– Oktober 2021 ada beberapa isu yang menurut pendapat penulis harus segera
diselesaikan dan ditangani dengan baik agar tidak menyebabkan permasalahan
menjadi semakin kritis. Berdasarkan analisis lingkungan kerja tersebut, penulis
menyusun ada empat isu yang dapat diangkat untuk bahan rancangan aktualisasi
yaitu

1. Belum optimalnya pencatatan suhu di gudang farmasi Puskesmas Bengkayang


Suhu penyimpanan merupakan aspek yang sangat mempengaruhi dalam proses
penyimpanan obat di gudang farmasi. Dalam hal ini, obat memerlukan suhu yang
sesuai dalam penyimpanannya, sehingga apabila suhu penyimpanan obat tidak sesuai
maka stabilitas obat akan terganggu dan proses kerusakan obat akan cepat terjadi.
Tidak adanya pembagian jadwal petugas farmasi dalam pengisian form pencatatan
suhu harian sehingga pencatatan suhu di form lebih sering tidak terisi. Hal ini akan
menimbulkan kesulitan memonitoring suhu ruangan.

2. Belum optimalnya monitoring penyimpanan obat expired date di Puskesmas


Bengkayang
Tujuan penyimpanan adalah untuk memelihara mutu sediaan farmasi,
menghindari penggunaan yang tidak bertanggungjawab, menjaga ketersediaan, serta
memudahkan pencarian dan pengawasan. Termasuk obat expired date yang perlu

23
untuk di awasi dan dikendalikan. Di Puskesmas Bengkayang masih belum adanya
penandaan khusus Obat ED, sehingga obat yang ED terkadang tercampur dengan
obat yang belum ED.
3. Belum optimalnya laporan pemakaian obat di Pustu dan Poskesdes Puskesmas
Bengkayang
Perencanaan obat yang baik dapat mencegah kekosongan atau kelebihan stok
obat dan menjaga ketersediaan obat di puskesmas. Dalam perencanaan obat
diperlukan data pemakaian obat dan sisa stok obat melalui pengisian kartu stok tiap
obat . Sejauh ini, baru pelaporan Ruang Obat yang berjalan baik dalam pengisian
kartu stok, sedangkan di Pustu dan Poskesdes belum berjalan. Hal ini berdampak
terhadap kurang tepatnya jumlah pengadaan obat tiap bulannya melalui lembar
LPLPO (Lembar Pemakaian dan Lembar Perimintaan Obat) yang dikirim ke IFK
(Instalasi Framasi Kabupaten).
4. Rendahnya pencapaian indikator pelayanan kefarmasian yang memenuhi standar di
Puskesmas Bengkayang

Pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk


mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan masalah terkait obat. Saat ini
paradigma tentang pelayanan kefarmasian terjadi perubahan orientasi dari orientasi
terhadap produk (product oriented) yang sekarang beralih menjadi orientasi terhadap
pasien (patient oriented) yang mengacu kepada pelayanan kefarmasian
(pharmaceutical care). Pada product oriented, pelayanan kefarmasian yang semula
hanya fokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang
komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker dituntut untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku untuk dapat melaksanakan
interaksi langsung dengan pasien. Bentuk interaksi tersebut antara lain adalah
melaksanakan pemberian informasi, monitoring penggunaan obat dan mengetahui
tujuan akhirnya sesuai harapan dan terdokumentasi dengan baik. Apoteker harus
memahami dan menyadari kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan
(medication error) dalam proses pelayanan. Oleh sebab itu apoteker dalam
menjalankan praktik harus sesuai standar yang ada untuk menghindari terjadinya hal
tersebut.

24
Menindaklanjuti laporan hasil data standar pelayanan kefarmasian oleh
Direktur Pelayanan Kefarmasian Nomor FY.01.02/I/141/2021 yang menyatakan
bahwa rata-rata pencapaian standar pelayanan kefarmasian berdasarkan 3
parameter yaitu Pengkajian resep, PIO, dan Konseling di puskesmas masih
rendah dan belum memenuhi standar Yanfar termasuk Puskesmas Bengkayang.
Sehingga akan berpengaruh pada mutu pelayanan kesehatan bagi pasien.
Dalam upaya menyikapi isu tersebut penulis mengidentifikasi isu
menggunakan alat bantu APKL atau aktual, problematik, kekhalayakan, dan
layak dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Aktual adalah benar terjadi dan hangat dibicarakan di lingkungan kerja;
2. Problematik adalah isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu segera dicarikan solusinya;
3. Kekhalayakan adalah isu yang ada berdampak pada orang banyak;
4. Layak adalah isu yang masuk akal dan realistis untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.

Memberikan penilaian terhadap alat bantu isu digunakan skala likert dengan
rentang penilaian sebagai berikut :
5 = sangat penting 4 = penting 3 = cukup penting 2 = kurang penting 1 = tidak
penting.
Adapun penentuan isu strategis digambarkan dalam table dengan metode
APKL dan Skala Likert sebagai berikut :

Tabel 4.1
Penilaian isu strategis dengan metode APKL dan Skala Likert

KRITERIA
NO ISU AKTUAL  RANK
A P K L
Belum optimalnya pencatatan suhu
di gudang farmasi Puskesmas
1 4 3 3 4 14 3
Bengkayang

Kurangnya monitoring
penyimpanan obat expired date di
2 4 3 4 4 15 2
Puskesmas Bengkayang

25
Belum optimalnya laporan
pemakaian obat di Pustu dan
3 4 3 3 3 13 4
Poskesdes Puskesmas Bengkayang

Rendahnya pencapaian indikator


pelayanan kefarmasian yang
4 memenuhi standar di Puskesmas 5 4 4 5 18 1

Bengkayang

Dari anlisis isu dengan teknik APKL (Aktual, Problematik, Kekhayalakan,


Layak) maka ditetapkan isu “Rendahnya pencapaian indikator pelayanan
kefarmasian yang memenuhi standar di Puskesmas Bengkayang ” sebagai isu
terkuat dengan jumlah skor penilaian 18. Adapun isu ini berkembang disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu:
1. Belum terlaksanya kegiatan konseling yang terdokumentasi pada pasien oleh
apoteker.

2. Rendahnya pengisian laporan pelayanan kefarmasian

3. Kurangnya peningkatan mutu pelayanan kefarmasian.

4. Kurangnya jumlah tenaga kefarmasian

Tabel 4.2
Aspek Penyebab
No Aspek U S G  Rank

Belum terlaksanya kegiatan konseling pada


1. 5 4 5 14 1
pasien oleh apoteker.

Rendahnya pengisian laporan pelayanan


2. 4 4 3 11 3
kefarmasian

Kurangnya peningkatan mutu pelayanan


3. 5 4 4 13 2
kefarmasian.

26
4. Kurangnya jumlah tenaga kefarmasian 3 3 4 10 4

Dari empat aspek tersebut dilakukan analisis Urgency, Seriousness, Growth


(USG) dengan cara memberi nilai indicator 1-5. Indikator yang dinilai melalui
Urgency seberapa mendesak isu tersebut jika belum diselesaikan. Lalu Seriousness
seberapa penting dan serius isu tersebut bagi organisasi. Growth bagaimana
perkembangan isu tersebut jika diselesaikan.
Empat aspek tersebut disusun dalam matriks analisa lingkungan kerja, lalu
diberi nilai indikator sesuai dengan USG. Hasilnya aspek “Belum terlaksanya
kegiatan konseling yang terdokumentasi pada pasien oleh apoteker” sebagai aspek
prioritas. Hal ini dikarenakan adanya laporan hasil data standar pelayanan
kefarmasian oleh Direktur Pelayanan Kefarmasian Nomor FY.01.02/I/141/2021 yang
menyatakan bahwa rata-rata pencapaian standar pelayanan kefarmasian berdasarkan
3 parameter yaitu Pengkajian resep, PIO, dan Konseling di puskesmas masih rendah
dan belum memenuhi standar Yanfar termasuk Puskesmas Bengkayang, dimana
parameter kegiatan Konseling yang terdokumentasi masih 0. Hal ini akan
berpengaruh pada mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Puskesmas.
Berdasarkan uraian diatas maka gagasan penyelesaian isu yang diajukan adalah
“Peningkatan Pencapaian Indikator Pelayanan Kefarmasian yang sesuai
standar melalui Pelaksanaan Kegiatan Konseling Obat di Puskesmas
Bengkayang”.

B. Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar


Tabel 4.3
Kegiatan dan keterkaitannya dengan nilai-nilai dasar PNS

Unit Kerja : Puskesmas Bengkayang

Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya pencatatan suhu di gudang farmasi


Puskesmas Bengkayang
2. Kurangnya monitoring penyimpanan obat expired
date di Puskesmas Bengkayang
3. Belum optimalnya laporan pemakaian obat di Pustu
dan Poskesdes Puskesmas Bengkayang

27
4. Rendahnya pencapaian indikator pelayanan
kefarmasian yang memenuhi standar di Puskesmas
Bengkayang
Isu yang Diangkat : “Rendahnya pencapaian indikator pelayanan kefarmasian
yang memenuhi standar di Puskesmas Bengkayang”

Gagasan Pemecahan : “Peningkatan Pencapaian Indikator Pelayanan


Isu Kefarmasian yang Sesuai Standar melalui Pelaksanaan
Kegiatan Konseling Obat di Puskesmas Bengkayang”.

28
C. Kegiatan, Tahapan Kegiatan, Output, Keterkaitan Substansi, dan Penguatan Nilai – Nilai Organisasi

Tabel 4.4
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
Kontribusi Visi / Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Merevisi Standar 1. Menghubungi Kepala Tersedianya revisi 1. Saya akan Dengan merevisi Dengan merevisi
Operasional Puskesmas untuk SOP dan bukti fisik menghubungi SOP ini SOP ini saya
Prosedur (SOP) menentukan waktu dan tahapan kegiatan Kepala Puskesmas memberikan akan
Konseling Obat jam konsultasi melalui whatsapp kontribusi terhadap menerepakan
2. Melakukan konsultasi dengan diawali kata misi yakni tata nilai
kepada Kepala salam atau selamat memelihara dan Puskesmas
Puskesmas pagi atau malam.
meningktakan Bengkayang
3. Mencari referensi atau Indikator : Sopan
pelayanan yakni melakukan
literatur mengenai
konseling obat (Etika Publik) kesehatan yang pelayanan
4. Melakukan revisi SOP bermutu, merata kesehatan yang
2. Saya akan menemui
Konseling Obat dan terjangkau. sesuai standard
Kepala Puskesmas
5. Meminta pengesahan dan prima
tepat waktu sesuai
SOP kepada Kepala jadwal yang telah
Puskesmas ditentukan.
Indikator: Disiplin
(Anti Korupsi)
3. Saya akan mencari
referensi secara
detail mengenai
konseling obat.
Indikator:

29
Orientasi Mutu
(Komitmen Mutu)
4. Saya akan
melakukan revisi
SOP Konseling
Obat dengan
sungguh-sunggih
sesuai denganm
referensi dan
literature yang
didapatkan.
Kemudia saya akan
cek ulang kembali
untuk memastikan
tidak ada yang
keliru.
Indikator: Kerja
Sama
(Nasionalisme)
5. Saya akan meminta
pengesahan kepada
Kepala Puskesmas
selaku pihak yang
berwenang dalam
melakukan
pengesahan SOP .
Indikator :
Akuntabilitas
(Tanggung Jawab)

30
2. Membuat Buku 1. Meminta masukan dan Tersedianya buku 1. Saya akan Dengan Pada kegiatan ini
Pencatatan persetujuan Kepala pencatatan Konseling mendengarkan menyiapakan buku penguatan nilai
Konseling Obat Puskesmas untuk Obat di Puskesmas dengan seksama pencatatan organisasi
pembuatan buku Bengkayang ketika Kepala konseling obat, insiatif dan
pencatatan konseling Puskesmas saya akan inovatif dalam
obat Adanya bukti fisik memberikan berkontribusi memberikan
2. Mencatat masukan dan tahapan kegiatan masukan.
terhadap visi pelayanan
saran oleh Kepala Indikator :
Kabupaten kesehatan.
Puskesmas hormat (Etika
3. Membuat form Bengkayang yakni
Publik)
konseling “Kabupaten
4. Membuat cover buku 2. Saya akan Bengkayang maju,
pencatatan melaksanakan tugas mandiri,sejahtera
5. Mencetak buku sesuai tupoksi saya dan berdaya saing
pencatatan konseling dengan berdasarkan ditopang
obat saran dan masukan pemerintahan yang
Kepala Puskesmas. bersih dan terbuka.
Indikator:
Tanggung jawab
(Nasionalisme)
3. Saya akan membuat
form konseling tidak
hanya terapaku
dengan contoh form
dari Puskesmas lain
tapi mencari hal-hal
terbaru berdasarkan
peraturan
perundang-
undangan.
Indikator: Anti

31
Korupsi (Kerja
Keras)

4. Saya akan membuat


cover yang menarik
(Komitmen Mutu)
Indikator : inovasi
5. Saya akan mencetak
buku seusai jumlah
kebutuhan.
Indikator :
Kejelasan Target
(Akuntabilitas)

3. Membuat 1. Konsultasi kepada Tersedianya 1. Sebelum memasuki Dengan membuat Pada kegiatan ini
Instumen kepala Puskesmas kuisioner evaluasi ruang Kepala instrument penguatan nilai
Penilaian 2. Berdikusi dengan konseling dan adanya Puskesmas, saya penilaian saya akan organisasi
Konseling Obat Petugas atau rekan bukti tahapan akan mengucapkan berkontribusi insiatif dan
kerja Puskesmas kegiatan salam. terhadap visi inovatif dalam
Bengkayang Indikator : Sopan Kabupaten memberikan
3. Mencari referensi (Etika Publik) Bengkayang yakni pelayanan
atau literature
terkait isi kuisioner 2. Saya akan bertukar “Kabupaten kesehatan.
4. Membuat kuisioner pikiran terkait Bengkayang maju,
5. Mencetak kuisioner pembuatan mandiri,sejahtera
instrument dan berdaya saing
penilaian ditopang
Indikator : Kerja pemerintahan yang
Sama bersih dan terbuka.
(Nasionalisme)
3. Saya akan mencari

32
referensi
berdasarkan
inisiatif sendiri
Indikator :
Mandiri (Anti
Korupsi)
4. Saya akan
membuat kuisioner
secara benar dan
tepat
Indikator:
Tanggung Jawab
(Akuntabilitas)
5. Saya akan
mencetak kuisioner
sesuai dengan
jadwal yang
ditetapkan
Indikator:
Disiplin
(Nasionalisme)
4. Melakukan 1. Menyiapkan tempat 1. Dengan Pada kegiatan ini
Konseling Obat untuk pelaksanaan erlaksananya 1. Saya akan meminta melaksanakan penguatan nilai
kepada pasien di konseling kegiatan bantuan rekan kerja kegiatan konseling organisasi yaitu:
Puskesmas 2. Menentukan pasien konseling dalam menyusun obat saya akan
yang akan dikonseling obat meja kosneling Adil, tidak
Bengkayang berkontribusi
3. Menyiapkan obat yang 2. mengutamakan
Indikator: Kerja terhadap misi
akan diserahkan danya kepentingan
sama Puskesmas

33
kepada pasien dokumentasi (Nasionalisme) Bengkayang yakni pribadi dalam
4. Memberikan informasi pelaksanaan memberikan memberikan
dan edukasi obat konseling 2. Saya akan meminta pelayanan pelayanan
kepada obat izin terlebih dahulu kesehatan yang kesehatan dan
pasien/keluarga 3. kepada petugas bermutu, adil, selalu
5. Memberikan lembar embar rekam medis untuk
merata, dan memberikan
kuisioner kepada kuisioner melihat riwayat
terjangkau. Serta pelayanan yang
pasien atau keluarga yang terisi penyakit pasien
Indikator: Sopan mengutamakan tulus serta
pasien yang
dikonseling (Etika Publik) pelayanan Handal dalam
6. Mendokumentasikan kesehatan yang memberikan
konseling 3. Saya akan bersifat promotif pelayanan
mengecek kondisi dan preventif kesehatan prima
obat terlebih secara efektif dan
dahulu terarah.
Indikator :
Orientasi mutu
(Komitmen Mutu)

4. Saya akan
memperkenalkan
diri secara terbuka
sebelum memberi
edukasi kepada
pasien

Indikator:
Transparan
(Akuntabilitas)
5. Saya akan

34
memberikan lembar
kuisioner kepada
pasien dengan
meminta izin
terlebih dahulu
kepada pasien
untuk
ketersediaannya
mengisi kuisoner
Indikator: sopan
(Anti Korupsi)
6. Saya akan
mempersiapkan
peralatan untuk
dokumentasi secara
teliti
Indikator: Cermat
(Etika Publik)

5. Evaluasi Hasil 1. Merekap jumlah form 1. 1. Dengan membuat Pada kegiatan ini
Kegiatan konseling yang terisi danya Laporan aya akan hasil evaluasi penguatan nilai
2. Membuat laporan pelayanan menghitung jumlah kegiatan saya akan organisasi yaitu
pelayanan kefarmasian kefarmasian form secara teliti berkontribusi pada handal dalam
3. Mengirim laporan ke 2. Indikator: Cermat misi Puskesmas memberikan
IFK (Instalasi Farmasi danya Bengkayang yakni pelayanan
Kabupaten) peningkatan (Etika Publik)
menyelenggarakan kesehatan prima
4. Menganalisis hasil pencapaian 2. pelayanan
kuisioner indikator aya akan administrasi dan

35
5. Melaporkan hasil pelayanan menyelesaikan manajemen yang
kegiatan kepada kefarmasian di laporan tepat waktu berkualitas
Kepala Puskesmas Puskesmas Indikator : Anti
Bengkayang Bengkayang Korupsi (disiplin)
3.
ukti fisik tahapan 3.
aya akan
memberikan laporan
sesuai dengan
kegiatan yang
dilakukan tanpa ada
yang ditutupi mapun
dikurangi atau
ditambah
Indikator:
Transparan
(Akuntabilitas)
4.
aya akan berdiskusi
dengan rekan kerja
saya dalam
menganalisis
kuisoner
Indikator: kerja
sama
(Nasionalisme)
5.
aya akan menerima
masukan dari Kepala
Puskesmas guna
perbaikan kegiatan

36
untuk kedepannya
Indikator mutu :
orientasi mutu
(Komitmen Mutu)

37
1
D. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Aktualisasi akan dilaksanakan sesuai jadwal pada table 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5 Jadwal Rencana Pelaksanan Kegiatan

Nama Peserta : Novi Wahyu Ningsih, S.Farm., Apt.

Unit Kerja : Puskesmas Bengkayang

Tempat aktualisasi : Puskesmas Bengkayang


No Kegiatan Waktu Output Bukti Fisik

1. Merevsi SOP konseling 15 – 18 Tersedianya Lembar dokumen revisi


obat November 2021 dokumen revisi SOP
SOP

Foto Doukmentasi

2. Membuat Buku 19 - 23 Tersedianya buku Buku pencatatan


Pencatatan Konseling November 2021 pencatatan konseling obat
Obat konseling obat

Foto dokumentasi

3. Membuat instumen 24 - 25 Tersedianya Lembar kuisioner


penilaian November 2021 lembar kuisioner
evaluasi konseling
Foto dokumentasi

4. Melakukan Konseling 26 - 06 Terlaksananya


Obat kepada pasien di Desember 2021 kegiatan konseling
Foto dan video
Puskesmas Bengkayang obat
dokumentasi
Adanya
dokumentasi
pelaksanaan Buku Konseling yang
konseling obat terisi

5. Evaluasi Hasil Kegiatan 07 - 14 Laporan Laporan pelayanan


Desember 2021 pelayanan kefarmasian
kefarmasian
Lembar kuisioner yang
Lembar kuisioner telah diisi oleh pasien
yang telah diisi
pasien
Foto dokumentasi

37
E. Rincian Pelaksanaan Bimbingan
Rincian pelaksanaan bimbingan yang dilakukan oleh peserta Pelatihan Dasar
dengan coach dan mentor selama rancangan aktualisasi dijelaskan pada tabel
berikut ini.
Tabel 4.6
Jadwal Rincian Pelaksanaan Bimbingan dengan Coach

No. Tanggal / Waktu Catatan Bimbingan Media Komunikasi Paraf

Konsultasi menganai isu


1 02 November 2021 strategis dan rincian Via Media Sosial
kegiatan rancangan Whatsapp
aktualisasi

2 03 November 2021 Koreksi Judul rancangan Via Media Sosial


aktualisasi Whatsapp

3 05 November 2021 Perencanaan tahap Tatap Muka


kegiatan

Tanda tangan lembar


4 07 November 2021 persetujuan dan berita Tatap Muka
acara rencana aktualisasi

Coach Peserta Latsar

Adel Bertus Chuncun, S.STPi., M.T. Novi Wahyu Ningsih, S.Farm.,Apt.


NIP. 19760625 200212 1 003 NIP. 19941122 202012 2 015

38
Tabel 4.7
Jadwal Rincian Pelaksanaan Bimbingan dengan Mentor

No. Tanggal / Waktu Catatan Bimbingan Media Komunikasi Paraf

1 15 November 2021 Tatap Muka

2 November 2021 Tatap Muka

3 24 November 2021 Tatap Muka

Mentor Peserta Latsar

Enny Nurmauli S, A. Md. Keb Novi Wahyu Ningsih, S.Farm.,Apt.


NIP. 19780913 20050 2 2004 NIP. 19941122 202012 2 015

39
BAB V
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. PELAKASANAAN AKTUALISASI
Pelaksanaan Aktualisasi merupakan sebuah penerapan rangkaian kegiatan yang sudah
dirancang dan harus dilakukan setelah mengikuti kegiatan On Campus selama 24 hari di Aula
Mess Bawah Kabupaten Bengkayang. Kemudian pelaksanaan Aktualisasi ini dimulai tanggal 15
November 2021 sampai dengan 14 Desember 2021 di Puskesmas Bengkayang. Dalam
pelaksanaan aktualisasi penulis melaksanakan kegiatan dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA
( Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) yang telah
diajarkan dalam mata pelatihan pada saat On Campus. Ditambah juga dengan nilai-nilai Whole
of Government (WOG), Manajemen ASN dan Pelayanan Publik. Selama kegiatan aktualisasi
nilai-nilai dasar ASN dan Habituasi, penulis sudah melaksanakan seluruh kegiatan yang telah
direncanakan dan disesuaikan dengan kondisi lapangan. Berikut laporan kegiatan aktualisasi
nilai-nilai dasar substansi pelatihan yang dilaksanakan penulis di Puskesmas Bengkayang,
Kabupaten Bengkayang.

Tabel 5.1 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 1

Nama Kegiatan : Merevisi Standar Operasional Prosedur


(SOP) Konseling Obat

Waktu Pelaksanaan Kegiatan : 15 – 18 November 2021

Output : Revisi SOP dan Bukti Fisik Tahapan kegiatan

Dokumen Kegiatan/Bukti Fisik : 1. Dokumentasi Proses pembuatan SOP


2. Print Out Dokumen SOP yang telah
revisi
Uraian Tahapan Kegiatan :

Standar Prosedur Operasional merupakan pedoman untuk memudahkan pelaksanaan


kegiatan atau kerja yang berisi tahapan dan urutan suatu pekerjaan. Agar mengahasilkan
kinerja yang lebih terarah dan optimal maka dilakukan revisi SOP. Adapun langkah-langkah
penyusunan revisi SOP sebagai berikut:
1. Menghubungi Kepala Puskesmas untuk menentukan waktu dan jam konsultasi.
Sebelum menemui Kepala Puskesmas untuk melakukan konsultasi mengenai revisi
SOP, saya menghubungi Kepala Puskesmas agar dapat bertemu tanpa mengganggu
jadwal aktivitas masing-masing. Saya menghubungi melalui pesan via Whatsap
pada malam hari pada tanggal 14 November 2021 dengan diawali kata “selamat

40
malam” dan mendaptkan kesepakatan untuk bertemu pada senin siang tanggal 15
November 2021.
2. Melakukan konsultasi kepada Kepala Puskemas
Saya melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas pada senin 13 November
2021 pukul 12.30 siang terkait revisi SOP yang dilakukan sesuai dengan jadwal
yang disepakati melalu pesan whatsapp. Kepala Puskesmas memberikan saran agar
SOP yang dibuat sesuai format terbaru berdasarkan aturan yang berlaku agar dapat
digunakan juga untuk akreditasi puskesmas kedepannya.
3. Mencari referensi atau literatur mengenai konseling obat
Saya membuat SOP sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai
teori yang terbaru. Dalam hal ini saya banyak mencari referensi di PMK No 74
tahun 2016 mengenai pelayanan kefarmasian di Puskesmas dan e-book “Bahan Ajar
Farmasi Klinik” dari Kemenkes.
4. Melakukan Penyusunan Revisi SOP Konseling Obat
Setelah mendapatkan referensi dan literatur kemudian saya menyusun tahapan SOP
Konseling Obat. Memperbaiki serta menambah teori SOP yang lama sambil
berdiskusi dengan rekan farmasi yang lain untuk meminta masukan dan koreksi
terhadap SOP yang dibuat agar SOP dibuat secara maksimal . Saran dari rekan
farmasi agar SOP dibuat lebih detail dan menambahkan materi pada tahapan
prosedur.
5. Meminta pengesahan SOP
Setelah merevisi SOP kemudian saya memberikan hasil SOP kepada Kepala
Puskesmas seusai dengan saran dan masukan yang diberikan baik oleh Kepala
Puskesmas maupun oleh rekan kerja. Setelah itu saya meminta pengesahan kepada
Kepala Puskesmas selaku yang berwenang dalam melakukan pengesahan dan
sebagai bukti bahwa revisi SOP telah disetujui oleh Kepala Puskesmas dan dapat
berlaku untuk menggantikan SOP yang lama.

Uraian Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan

Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Manfaat Aktualisasi Nilai- Dampak Jika Nilai-Nilai


Nilai Dasar Tidak Diaktualisasikan

Etika Publik ( Sopan) Saya menerapkan nilai etika Apabila dalam


publik dengan indicator menghubungi Kepala
Sebelum melakukan konsultasi
sopan dalam menghubungi Puskesmas tidak
bersama Kepala Puskesmas,
Kepala Puskesmas melalui menggunakan bahasa yang
Saya terlebih dahulu
pesan whatsap dengan sopan maka saya dianggap
menghubungi Kepala
diawali kata selamat malam tidak menghormati dan
Puskesmas untuk membuat
agar komunikasi dapat mengharagai atasan.
janji melalui pesan via
berjalan baik.
whatsap dengan diawali kata
“selamat malam” sebelum
meminta izin untuk bertemu
terkait dengan konsultasi
mengenai kegiatan aktualisasi

41
yang dilakukan

Anti Korupsi ( Disiplin) Saya menerapkan Anti Apabila dalam melakukan


Korupsi dengan indicator konsultasi bersama Kepala
Saya telah menemui Kepala
disiplin dalam melakukan Puskesmas tidak
Puskesmas untuk melakukan
konsultasi sehingga menerapkan disiplin maka
konsultasi sesuai dengan
konsultasi dapat berjalan jadwal dapat bentrok
jadwal yang telah disepkati
dengan lancar dan sesuai dengan agenda Kepala
sebelumnya yakni pada hari
jadwal yang ditentukan . Puskesmas yang lain
Senin tanggal 15 November
sehingga saya tidak dapat
2021 pukul 12.30
bertemu dan melakukan
konsultasi.

Orientasi Mutu ( Komitmen Saya menerapkan Apabila dalam mencari


Mutu) Komitmen mutu dengan referensi dan literatur tidak
indicator Orientasi Mutu menerapkan komitmen
Saya telah mencari referensi
dalam mencari referensi mutu yakni mencari secara
dan literure secara detail dan
dan litertur sehingga SOP tidak detail maka SOP akan
sesuai dengan aturan yang
yang disusun sesuai standar sulit untuk diterapkan dan
berlaku mengenai konseling
dan peraturan yang berlaku tidak dapat digunakan
obat. Literature yang didapat
dan terbaru terutama untuk akreditasi
diantaranya:
puskesmas kedepannya.
• PMK NO 74 Tahun
2016 tentang
pelayanan kefarmasian
di Puskesmas
• Bahan Ajar Farmasi
Klinik Kemenkes
Nasionalisme ( Kerja Keras) Saya menerapkan Apabila dalam melakukan
Nasionalisme dengan pembuatan revisi SOP tidak
Saya telah melakukan revisi
indicator kerja keras dalam menerapkan nilai
SOP Konseling Obat dengan
melakukan revisi SOP yang Nasionalisme maka isi dari
sungguh-sungguh sesuai
dibuat agar menghindari SOP tidak akan maksimal
dengan referernsi dan
adanya kesalahan dalam dan SOP tidak akan
literature yang saya dapatkan.
penyusunannya dan akan disetujui oleh Kepala
Kemudian saya cek ulang
mudah diterapkan sebagai Puskesmas.
kembali untuk memastikan
panduan kegiatan yang
tidak ada yang keliru dalam
akan dilakukan
pembuatan SOP.

Akuntabilitas ( Tanggung Saya menerapkan nilai Apabila dalam meminta


Jawab) Akuntabilitas dengan pengesahan SOP tidak
indicator tanggung jawab menerapkan nilai tanggung
Saya telah meminta
dalam meminta Pengesahan jawab maka SOP hasil
pengesahan kepada Kepala
SOP agar revisi SOP dapat revisi tidak dapat
Puskesmas selaku pihak yang
diberlakukan dan dijalankan.
berwenang dalam melakukan
diterapkan.
pengesahan SOP. Dan
memberikan hasil revisi SOP
sesuai dengan masukan dari
Kepala Puskesmas dan rekan

42
kerja farmasi.
Manfaat Kegiatan

1) Bagi Peserta Latsar


Tersedianya acuan atau panduan bagi peserta dalam rangka pelayanan konseling
kepada pasien dan keluarganya.
2) Bagi Puskesmas Bengkayang
Melengkapi Standar Prosedur Operasional yang dibutuhkan dalam proses pelayanan
konseling obat, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan puskesmas
3) Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan pelayanan yang lebih baik karena pelayanan dilakukan
sesuai dengan standar.

Kontribusi Kegiatan terhadap Visi dan Misi:

Dengan merevisi SOP ini memberikan kontribusi terhadap misi yakni memelihara
dan meningktakan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
Kontribusi terhadap Nilai-Nilai Organisasi:

Dengan merevisi SOp ini saya akan menerepakan tata nilai Puskesmas Bengkayang
yakni melakukan pelayanan kesehatan yang sesuai standard dan prima

Tabel 5.2 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 2


Nama Kegiatan : Membuat Buku Pencatatan Konseling Obat

Waktu Pelaksanaan
: 19 – 23 November 2021
Kegiatan
Output : Tersedianya buku pencatatan Konseling Obat

Dokumen Kegiatan/ : 1. Foto langkah-langkah tahapan kegiatan


Bukti Fisik 2. Buku pencatatan konseling obat yang telah
dicetak
Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan

Buku pencatatan konseling obat merupakan sebuah buku yang berisi lembar pelaksanaan
konseling. Buku ini berfungsi untuk memudahkan pendataan pasien untuk mencatat volume
kegiatan. Dalam pendokumentasian dicantumkan petugas yang melaksanakan konseling
Adapun langkah-langkah dalam membuat buku sebagai berikut :
1. Meminta masukan dan persetujuan Kepada Kepala Puskesmas
Sebelum membuat buku saya terlebih dahulu bertemu Kepala Puskesmas untuk
meminta masukan terkait buku yang akan dibuat. Saya mendengarkan dengan
seksama masukan dari Kepala Puskesmas. Kepala Puskesmas menyetujui untuk
membuat form konseling dijadikan sebuah buku agar data pasien dapat
terdokumentasi secara rapi dan tidak berantakan.
2. Mencatat masukan dan saran dari Kepala Puskesmas

43
Saya mencatat saran dan masukan dari kepala puskesmas agar tidak ada yang
terlewatkan dan dapat diterapkan dengan baik. Masukan dari beliau agar format dari
form konseling dibuat sesuai dengan aturan yang terbaru agar dapat digunakan untuk
akrediatsi Puskesmas terkait dengan mutu pelayanan kefarmasian. Selain itu,beliau
mengarahkan saya untuk menghubungi bendahara Puskesmas terkait anggaran yang
akan digunakan untuk mencetak buku, kemudian bendahara menyuruh saya untuk
menghubungi toko percetakan yang bekerja sama dengan Puskesmas untuk
mencetak buku tersebut.
3. Membuat form konseling obat
Setelah mendapatkan referensi kemudian saya membuat form konseling. Diawali
dengan membuat tabel telebih dahulu, kemudian mengisi point-point yang akan
ditambahkan. Hal terpenting dalam form konseling adalah identitas pasien, agar data
pasien dapat diketahui. Kemudian saya menambahkan riwayat penyakit dan
penggunaan obat untuk melihat perjalanan pengobatan yang didapatkan pasien
sebelum dikonseling. Form konseling yang saya buat banyak mengacu pada
peraturan PMK No 74 Tahun 2016 mengenai pelayanan kefarmasian di Puskesmas.
4. Membuat cover buku pencatatan konseling obat
Saya membuat cover buku agar buku dapat menarik. Cover buku berfungsi untuk
melindungi buku agar kertas-kertasnya tidak mudah rusak dan kusut ketika
disimpan. Aplikasi yang saya gunakan dalam membuat cover buku ini yakni
CANVA, aplikasi ini dapat di download lewat playstore mapun bisa kita akses lewat
website resmi nya. Aplikasi ini memudahkan untuk mendesai cover buku sesuai
dengan kehendak penulis.
5. Mencetak buku konseling obat
Setelah membuat form konseling dan cover buku, kemudian saya menghubungi
percetakan sesuai persetujuan dari Kepala Puskesmas dan Bendahara, tempat
percetakan yang digunakan untuk mencetak buku ini yakni percetakan langganan
Puskesmas Bengkayang. Buku yang dicetak berjumlah satu dan isi buku konseling
obat ini terdiri atas 100 lembar form konseling.

Uraian Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan:

Aktualisasi nilai-Nilai Manfaat Aktualisasi Nilai- Dampak jika nilai-nilai


Dasar Nilai Dasar dasar tidak diaktulisasikan
Etika Publik (hormat) Saya menerapkan rasa Apabila saya tidak
hormat saat melakukan menerapkan rasa hormat
Saya telah mendengarkan
konsultasi kepada Kepala dalam melakukan konsultasi
dengan seksama ketika
Puskesmas agar komunikasi kepada Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas
berjalan dengan baik akan berakibatkan
memberikan masukan
miskomunikasi sehingga
masukan terhadap buku
tujuan dari konsultasi tidak
konseling yang akan dibuat.
tercapai.

Tanggung Jawab Saya menerapkan Apabila saya tidak


(Nasionalisme) nasionalisme dengan menerapkan nilai tanggung
indikator tanggung jawab jawab dalam melakukan
Saya melaksanakan tugas
yakni melakukan tugas tahapan kegiatan ini maka
sesuai dengan tupoksi saya
berdasarkan tupoksi saya hasil dari buku yang dibuat

44
berdasarkan saran dan serta berdasarkan arahan kurang maksimal
masukan yang diperoleh dari dan masukan dari atasan agar
Kepala Puskesmas buku dibuat secara baik.

Anti Korupsi (Kerja Saya menerapkan nilai Apabila saya tidak


Keras) antikorupsi dengan indicator menerapkan nilai kerja keras
kerja keras dalam membuat dalam membuat form maka
Dalam membuat form
form konseling agar form akan berakibatkan form yang
konsling saya tidak hanya
yang dibuat uptodate dan dibuat tidak sesuai aturan
terpaku dengan contoh form
sesuai perkembangan serta yang berlaku saat ini
konseling dari Puskesmas
aturan yang berlaku akibatnya form tidak dapat
lain namun mencari hal-hal
dijadikan bukti untuk laporan
yang terbaru seperti
pelayanan kefarmasian.
peraturan perundang-
undangan yang mengatur
pelayanan kefarmasian juga
mencari e-book yang
membahas tentang konseling
obat

Komitmen Mutu (Inovasi) Saya menerapkan nilai Apabila saya tidak


komitmen mutu dengan menerapkan nilai inovasi
Saya membuat cover buku
indicator inovasi dalam dalam membuat cover maka
yang sebelumnya belum
membuat cover buku tampilan buku tidak menarik
pernah dibuat di Puskesmas.
pencatatan buku konseling dan berantakan.
Dan membuat covernya
agar buku dapat lebih
secara menarik dengan
menarik dan rapi.
menggunakan aplikasi
CANVA

Akuntabilitas (Kejelasan Saya menerapkan nilai Apabila saya tidak


Target) akuntabilitas dengan menerapkan kejelasan target
indicator kejelasan target maka jumlah yang dibuat
Mencetak buku dengan isi
dalam membuat dan dan dicetak dapat berlebihan
halamannya sesuai jumlah
mencetak buku konseling sehingga akan boros
kebutuhan yaitu buku dicetak
agar jumlah yang dicetak mengakibatkan pengeluaran
1 buah dengan isi 100 lembar
sesuai dengan keperluan puskesmas akan
yang akan digunakan. Dan membengkak
anggaran bisa lebih hemat
Manfaat Kegiatan

1) Bagi Peserta Latsar


Pengalaman yang baik bagi peserta dalam memebuat ide pendokumentasian berupa
buku pencatatan konseling obat.
2) Bagi Puskesmas Bengkayang
Tersedianya catatan pelayanan konseling obat di poli farmasi Puskesmas
Bengkayang sehingga profil pasien, riwayat penyakit pasien dan riwayat penggunaan
obat dapat disimpan secara rapi
3) Bagi Masyarakat

45
Tejaminnya data pengobatan pasien sesuai dengan resep yang diterima

Kontribusi kegiatan tehadap visi dan misi :

Dengan menyiapakan buku pencatatan konseling obat, saya berkontribusi terhadap


visi Kabupaten Bengkayang yakni “Kabupaten Bengkayang maju, mandiri,sejahtera
dan berdaya saing ditopang pemerintahan yang bersih dan terbuka.

Kontribusi terhadap Nilai-Nilai Organisasi:

Pada kegiatan ini penguatan nilai organisasi insiatif dan inovatif dalam memberikan
pelayanan kesehatan.

Tabel 5.3 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 3

Nama Kegiatan : Membuat Instrumen Penilaian Konseling Obat

Waktu Pelaksanaan Kegiatan : 24 – 25 November 2021

Output : Tersedianya kuisioner evaluasi konseling

Dokumen Kegiatan/ Bukti : 1. Foto langkah-langkah tahapan kegiatan


Fisik 2. Dokumen Kuisioner

Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan :


Instrumen penilaian merupakan alat bantu untuk mengumpulkan data yang berkaitan
dengan evaluasi kegiatan konsling terkait kepuasan pasien serta manfaat konsling bagi
pasien sebagai salah satu tolak ukur peningkatan pencapaian mutu pelayanan
kefarmasian.
Adapun Langkah-langkah dalam membuat instrument penilaian konseling obat sebagai
berikut:
1. Konsultasi kepada Kepala Puskesmas
Sebelum membuat instrument penilaian saya terlebih dahulu melakukan
konsultasi kepada Kepala Puskesmas. Saya mengetuk pintu dan mengucapkan
salam kepada Kepala Puskesmas sebelum memasuki ruangan beliau. Instrument
penilaian yang dibuat berupa kuisioner yang akan diberikan kepada pasien yang
telah dikonseling. Kepala Puskesmas memberikan masukan untuk isi kuisoner
mengenai kepuasan pasien terhadap apoteker dalam memberikan konseling.
Selain itu saran dari Kepala Puskesmas agar dalam menyampaikan konseling
untuk memberikan informasi obat terkait cara penggunaan obat dan efek samping
yang dapat terjadi.
2. Berdiskusi dengan Petugas atau Rekan Kerja Puskesmas Bengkayang
Saya melakukan diskusi dengan rekan kerja terkait cara pembagian kuisioner
kepada pasien. Rekan kerja saya memberikan saran untuk pemberian kuisioner
dilakukan setelah apoteker memberikan konseling kemudian kuisioner langsung
diberikan kepada pasien dan diarahkan untuk disi. Sebelum pelaksanaan

46
konseling rekan kerja juga menyarankan untuk mempersipakan alat tulis yang
akan digunakan oleh pasien agar saat proses pengsian kuisoner berjalan lancar.
3. Mencari referensi atau literature terkait isi kuisioner
Saya mencari referensi atau literaturr terkait kuisoner dengan inisiatif saya
senidiri dengan melakukan searching di internet. Adapun refernsi atau literature
yang saya dapatkan diantaranya:

• Hasil penelitian berupa jurnal dan skripsi


• PMK No 74 Tahun 2016 mengenai pelayanan kefarmasian di Puskesmas
4. Membuat kuisioner
Saya membuat kuisioner sesuai dengan referensi yang didapat. Kuisioner yang
saya buat terbagi atas dua bagian yakni berdasarkan kepuasan pasien terhadap
pelayanan kefarmasian dan persetujuan pasien akan kegiatan konseling obat.
Untuk kepuasan pasien, saya membuat lima pertanyaan dengan range angka 1-3.
Nominal poin maksimal 3 yang bearti sangan puas.], point 2 artinya puas
Sedangkan poin satu artinya tidak puas. Sedangkan mengenai persetujuan
pasien, saya mmembuat 3 pertanyaan yaitu mengenai kebermanfaatan konseling,
konseling dapat menambah wawasan dan meningkatkan kepatuhan minum obat.
5. Mencetak kuisioner
Saya mencetak kusioner dengan menggunakan printer yang tersedia di
Puskesmas berdasarkan jadwal yang telah dibuat sebelumnya. Saya mencetak
kuisioner setelah memastikan bahwa kuisioner telah dibuat secara baik. Saya
mencetak kuisioner pada tanggal 28 November 2021.

Uraian Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :


Aktualisasi Nilai-Nilai Manfaat Aktualisasi Dampak jika nilai-nilai
Dasar Nilai-nilai Dasar dasar tidak
diaktualisasikan
Etika Publik (Sopan) Saya menerapkan nilai Apabila saya tidak
etika publik dengan menerapkan nilai sopan
Saya bertemu untuk
indicator sopan dalam dalam melakukan
melakukan konsultasi
melakukan konsultasi konsultasi maka suasana
kepada Kepala
kepada Kepala terasa tidak nyaman dan
Puskesmas secara sopan
Puskesmas sehingga konsultasi berjalan
yakni dengan mengetuk
konsultasi berjalan kurang maksimal
pintu dan mengucapkan
dengan susasan nyaman akibatnya tujuan dari
salam terlebih dahulu
dan lancar konsultasi tidak dapat
sebelum memasuki
tercapai
ruangan Kepala
Puskesmas
Nasionalisme (Kerja Saya menerapkan nilai Apabila saya tidak
Sama) nasionalisme dengan menerapkan nilai kerja
indicator kerja sama sama maka tidak ada
Saya bertukar pikiran
dalam melakukan diskusi kebersamaan yang baik
dengan rekan kerja
bersama rekan kerja serta tidak ada tambahan
terkait pembuatan

47
instrument penilaian sehingga menumbuhkan ide-ide yang baru dalam
yakni kuisioner konseling rasa kebersamaan dan membuat instrument
obat memunculkan ide baru. penilaian.
Anti Korupsi (Mandiri) Saya menerapkan nilai Apabila saya tidak
anti korupsi dengan menerapkan nilai mandiri
Saya telah mencari
indicator mandiri dalam dalam mencari referensi
referensi atas inisiatif diri
mencari referensi agar maka saya akan
sendiri
mampu menemukan apa bergantung dengan orang
yang harus dikerjakan lain dan membuat
dan terus bergerak untuk kegiatan akan berjalan
mencari literature tanpa tidak lancar
membebani orang lain.
Akuntabilitas Saya menerapkan nilai Apabila saya tidak
(Tanggung Jawab) akuntabilitas dengan menerapkan nilai
indicator tanggung jawab tanggung jawab maka
Saya telah membuat
agar dalam membuat kuisioner tidak dapat
kuisioner sesuai dengan
kuisioner dibuat secara dibuat maksimal.
referensi yang dicari
benar dan tepat agar
secara benar dan tepat
instrument penilaian
dapat dilaksanakan
dengan baik.
Nasionalisme (Disiplin) Saya menerapkan nilai Apabila saya tidak
nasionalisme dengan menerapkan nilai disiplin
Saya mencetak kuisioner
indicator disiplin agar maka kegiatan
sesuai dengan waktu
kegiatan selanjunya dapat selanjutnya dapat
yang telah dijadwalkan
berjalan dengan lancar terkendala dan terhambat.
yakni 24 November 2021
Manfaat Kegiatan:
1) Bagi Peserta Latsar
Peserta dapat mengukur kemampuan dan kepuasan pasien terhadap
pelayanan yang dilakukan.
2) Bagi Puskesmas Bengkayang
Membantu tercapainya misi Puskesmas Bengkayang yakni memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu. Adil, merata dan terjangkau
3) Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat menilai kegiatan konseling dan menilai konselor dalam
memberikan pelayanan agar dapat ditingkatkan kedepannya.
Kontribusi kegiatan terhadap Visi dan Misi :

Dengan membuat instrument penilaian saya akan berkontribusi terhadap visi


Kabupaten Bengkayang yakni “Kabupaten Bengkayang maju, mandiri,sejahtera

48
dan berdaya saing ditopang pemerintahan yang bersih dan terbuka.
Kontribusi kegiatan terhadap nilai-nilai organisasi:

Pada kegiatan ini penguatan nilai organisasi insiatif dan inovatif dalam
memberikan pelayanan kesehatan.

Tabel 5.4 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 4

Nama Kegiatan : Melakukan Konseling Obat kepada Paien


di Puskesmas Bengkayang

Waktu Pelaksanaan Kegiatan : 26 November – 06 Desember 2021

Output : Terlaksananya kegiatan konseling obat

Dokumen Kegiatan / Bukti Fisik : Buku Konseling Obat yang telah diisi oleh
data pasien
Lembar kuisioner yang telah terisi
Foto/Video kegiatan konseling obat.

Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan :


Pelaksanaan konseling obat merupakan bagian dari pelayanan kefarmasian yang
bertjuan untuk mencegah penggunaan obat yang salah, meningktakan kepatuhan
pengobatan dan pengetahuan pasien. Adapun langkah-langkah dalam konseling obat
yaitu:
1. Menyiapkan tempat untuk melaksanakan konseling
Sebelum melakukan konseling obat, saya terlebih dahulu menyiapkan
ruangan konseling terlebih dahulu. Karena di Puskesmas belum ada ruang
khusus konseling obat, untuk sementara ruang konseling obat berbagi dengan
ruang TB. Dalam menyiapkan ruangan saya dibantu oleh rekan kerja untuk
mengatur meja dan kursi yang akan digunakan. Kursi yang disediakan
sebanyak 2 buah yakni satu untuk pasien dan satu untuk apoteker. Kemudian
saya merapikan meja dan menyiapkan alat tulis berupa pulpen yang akan
digunakan untuk mengisi buku PIO dan juga digunakan oleh pasien untuk
mengisi kuisioner.
2. Menentukan pasien yang akan dikonseling
Saya telah melakukan seleksi pasien sebanyak 4 pasien yang memneuhi
kriteria untuk dikonseling. Dalam menentukan pasien yang akan dikonseling
saya melihat melauli obat yang diterima pasien lewat resep dokter kemudian
melihat rekam medis pasien untuk mengetahui riwayat pengobatan pasien.
Dalam kegiatan konseling tidak dapat diberikan pada semua pasien
mengingat waktu pemberian konseling cukup lama. Pasien yang saya pilih
untuk dokonseling yakni pasien dengan konsidi khusu yakni lansia dan anak-

49
anak. Karena dalam kondisi tersebut kepatuhan pasien dalam meminum
cukup rendah. Sehingga baiknya untuk diberikan edukasi lebih. Kepada
pasien lansia dan anak-anak yang diberikan konseling yakni kepada keluarga
pasien. Selain itu pasien yang saya pilih yaitu pasien dengan diagnose sakit
kronis seperti pasien Hipertensi dan Diabetes Mellitus karena pasien tersebut
harus minum obat dalam jangka waktu yang panjang. Sehingga sangat perlu
diberikan konseling agar pasien bisa patuh dalam meminum obat walaupun
harus minum obat sepanjang waktu.
3. Menyiapkan obat yang akan diserahkan kepada pasien
Setelah menentukan pasien yang akan dikonseling kemudian saya
menyiapkan obat sesuai resep dari dokter. Obat yang saya siapkan saya cek
terlebih dahulu seperti kondisi obat dan ED obat agar mutu obat yang
diberikan kepada pasien tetap terjaga dengan baik. Obat yang diberikan juga
disertai dengan etiket pada masing-masing obat yang berisi cara penggunaan
obat dan indikasi obat.
4. Memberikan informasi dan edukasi obat kepada pasien/keluarga
Memberikan informasi dan edukasi sesuai dengan obat yang diterima pasien.
Diawali dengan 3 pertanyaan awal (3 prime question) yakni apakah dokter
memberikan informasi mengani cara penggunaan obat, hasil terapi yang
diharapkan, dan indikasi obat. Setiap obat yang diberikan diberika penjelasan
mengenai cara penggunaan nya, efek samping yang ditimbulkan, juga
interaksi obat terhadap makanan ataupun dengan obat lainnya. Selain itu saya
juga menjelaskan menganai cara penyimpanan obat yang baik dan benar agar
mutu obat dapat terjaga dengan baik. Adapun untuk obat dengan penggunaan
khusus yang saya berikan konseling adalah mengenai tetes mata antibiotic,
dimna cara penggunaannya di awalai dengan mencuci tangan terlebih dahulu,
kemudian membuka tutup botol, selanjunya teteskan ke mata sebanyak satu
tetes dibagian mata yang sakit. Cara penggunaan obat tetes mata harus seusai
dengan waktu yang diperintahkan yakni 3x1 artinya pasien menggunakan
obat tiap 8 jam sekali. Dan penyimpanan obat tetes harus disimpan jauh dari
terkena matahari secara langsung, dan batas waktu penggunaan obat tetes
yang telah dibuka tutupnya hanya boleh digunakan selam 28 hari. Setelah itu
obat tidak boleh digunakan kembali.
5. Memberikan lembar kuisioner kepda pasien/kelurga
Setelah melakukan konseling kepada pasien, kemudia saya meminta
ketersediaan pasien atau keluarganya untuk mengisi lembar kuisioner yang
terdiri atas 8 point yang teridiri atas 2 bagian. Bagian pertama untuk
mengetahui kepuasan pasien terhadap kegaiatan konseling yang terdiri atas 5
pertanyaan. Untuk bagian kedua terdiri atas 3 pernyataan mengenai
persetujuan pasien akan kegiatan konseling, baik manfaat konseling maupun
konseling mampu menambah wawasan serta kepatuhan dalam meminum
obat. Konseling yang saya lakukan sebanyak 4 pasien atau keluarganya,
sehingga ada 4 lembar kuisioner yang terisi.
6. Mendokumentasikan konseling
Pendokumentasian adalah hal yang perlu dilakukan dalam setiap kegiatan
pelayanan farmasi. Dokumnetasi dilakukan dengan merekam kegaiatan
konseling dengan dibantu oleh rekan kerja untuk merekam kegiatan tersebut.

50
Video dimulai dari pemanggilan pasien hingga penyampaian edukasi dan
informasi kepada pasien. Selain video saya juga mendokumentasikan dengan
foto kegiatan juga.

Uraian Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :


Aktualisasi Nilai-Nilai Manfaat Aktualisasi Dampak jika
Dasar Nilai-nilai Dasar nilai-nilai dasar
tidak
diaktualisasikan
Nasionalisme ( Kerja Saya menerapkan nilai Apabila saya tidak
Sama) nasionalisme dengan menerapkan nilai
indicator kerja sama dalam kerja sama maka
Saya telah meminta
menyiapkan tempat proses persiapan
bantuan rekan kerja dalam
konseling agar kegiatan tempat dapat
menyiapkan tempat
konseling dapat berjalan terhambat dan
konseling seperti
lancar memakan waktu
merapikan meja dan kursi
yang lama
sehingga proses
kegiatan dapat
terhambat
Etika Publik ( Sopan) Saya menerapkan nilai Apabila saya tidak
etika public dengan menerapkan nilai
Saya telah terlebih dahulu
indicator sopan dalam sopan maka rekan
meminta izin kepada
memilih pasien yang akan kerja akan kurang
petugas rekam medis untuk
dikonseling dengan respect dan
meminjam rekam medis
meminta izin terlebih kehilangan
pasien yang akan
dahulu kapeda petugas kepercayaan
digunakan untuk kegiatan
rekam medis agar saya kepada saya
konseling
merasa tenang dan sehinggan
mendaptkan kepercayaan hubungan kerja
dari rekan kerja untuk akan tidak
menggunakan rekam harmonis.
medisnya.
Komitmen Mutu ( Jika saya menerapkan nilai Apabila saya tidak
Orientasi Mutu) komitmen mutu dengan menerapkan nilai
indicator orientasi mutu komitmen mutu
Saya telah menyiapkan
dalam menyiapkan obat maka dapat terjadi
obat yang akan diberikan
agar kesalahan pemberian medication error
kepada pasien dan
obat tidak akan terjadi dan dan akan
mengecek obat secara teliti
obat yang diberikan dapat berpengaruh
sesuai dengan resep yang

51
ditulis oleh dokter terjaga mutunya kepada
keselamatan pasien
Akuntabilitas Jika saya menerapkan nilai Apabila saya tidak
(Transparan) akuntabilitas dengan menerapkan nilai
indicator transparan agar transparan maka
Saya telah
komunikasi antara saya pasien tidak akan
memperkenalkan diri
dengan pasien dapat nyaman dalam
terlebih dahulu secara
berjalan dengan baik. memberikan
terbuka sebelum
informasi
memberikan edukasi
mengenai
permasalahan obat
yang dialami
akibatnya tujuan
konseling tidak
dapat tercapai
Anti Korupsi (Sopan) Jika saya menerapkan nilai Apabila saya tidak
anti korupsi dengan menerapkan nilai
Saya telah memberikan
indicator sopan agar pasien sopan maka pasien
lembar kuisioner kepada
merasa nyaman dan tidak akan menolak
setiap pasien dengan
terpaksa untuk ketersediaannya
meminta izin terlebih
melakukannya mengisi lembar
dahulu kepada pasien
kuisoner sehingga
untuk ketersediaannya
tujuan kegiatan
mengisi kuisioner
tidak dapat
tercapai.
Etika Publik (Cermat) Jika saya menerapkan nilai Apabila saya tidak
etika public yakni cemat menerapkan nilai
Dalam pendokumentasian
dalam mempersiapkan cermat maka
kegiatan konseling, saya
peralatan dokumentasi agar kegiatan dapat
mempersiapkan peralatan
dokumentasi kegiatan tidak
konseling secara teliti.
konseling dapat terlaksana terdokumentasi
dengan lancar dan baik dengan baik.
Manfaat Kegiatan:
1) Bagi Peserta Latsar
Meningkatkan kompetensi peserta dalam pelayanan konseling di sarana
kesehatan
2) Bagi Puskesmas Bengkayang
Dengan melaksanakan kegiatan konseling obat berkontribusi terhadap
misi Puskesmas Bengkayang yakni memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu, adil, merata, dan terjangkau. Serta mengutamakan
pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif secara efektif

52
dan terarah.
3) Bagi Masyarakat
Pasien dan keluragnya dapat termotivasi untuk mematuhi dan
memahami penggunaan obatnya terutama untuk pasien geriatric,
pediatric, dan pasien-pasien yang menggunakan obat khusus. Sekaligus
memberikan pendidikan dan pemahaman tentang pengobatannya serta
memastikan bahwa pasien dapat menggunakan obat dengan benar
Kontribusi kegiatan terhadap Visi dan Misi:

Dengan melaksanakan kegiatan konseling obat saya akan berkontribusi


terhadap misi Puskesmas Bengkayang yakni memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu, adil, merata, dan terjangkau. Serta mengutamakan pelayanan
kesehatan yang bersifat promotif dan preventif secara efektif dan terarah.
Kontribusi kegiatan terhadap nilai-nilai organisasi:

Pada kegiatan ini penguatan nilai organisasi yaitu:


Adil, tidak mengutamakan kepentingan pribadi dalam memberikan pelayanan
kesehatan dan selalu memberikan pelayanan yang tulus serta Handal dalam
memberikan pelayanan kesehatan prima

Tabel 5.5 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 5

Nama Kegiatan : Evaluasi Hasil Kegiatan

Waktu : 07 – 14 Desember 2021


Kegiatan
Output : Adanya Laporan pelayanan kefarmasian
Adanya peningkatan pencapaian indikator pelayanan kefarmasian di Puskesmas Bengkayang

Dokumen 1. Foto atau video kegiatan


Kegiatan/ Bukti 2. Dokumen kuisioner yang telah di isi
Fisik 3. Dokumen laporan pelayanan kefarmasian

Uraian Pelaksanaan Kegiatan :

1. Merekap jumlah form konseling yang terisi


Sebelum membuat laporan pelayanan kefarmasian, saya merekap form konseling yang telah saya
laksanakan sebelumnya secara teliti. Kegiatan dilakukan diruang obat setelah pelaksanaan pelayanan
dilakukan. Satu persatu saya teliti terkait kelengkapan data pasien yang ada di form tersebut.

53
Jumlah form yang terisi sebanyak empat lembar yang artinya ada empat kegiatan konseling yang telah saya
lakukan.
2. Membuat laporan pelayanan kefarmasian
Setelah merekap jumlah form konseling kemudian saya membuat laporan pelayanan kefarmasian
yang mana formatnya telah ditentukan langsung oleh Dirjen Pelayanan Kefamsian Kemenkes.
Laporan pelayanan kefarmsian terdiri atas 3 kolom yakni pengkajian resep, PIO
(Pelayanan Informasi Obat) dan Konseling Obat. Laporan pelayanan ini akan dijadikan indicator capaian
mutu
pelayanan kefaramsian di Puskesmas.
3. Mengirim laporan ke IFK (Instalasi Farmasi Kabupaten)
Setelah laporan pelayanan kefarmasian selesai dibuat, selanjutnya saya mengirim laporan tersebut
via whatsapp kepada salah satu staf dari IFK pada hari Jum’at 11 Desember 2021. Dan segera
dikonfirmasi oelh IFK bahwa laporaan diterima dan seuai. Laporan tersebut kemudian diinput oleh
IFK melalui googleform yang telah diberikan oleh DirjenFar. Kemudian setiap 3-6 bulan sekali akan ada
hasil evaluasi dari Kemenkes terkait capaian indicator pelayanan kefarmasian masing-masing Puskesmas.
Untuk Puskesmas Bengkayang sendiri, yang menjadi evaluasi nya adalah belum terlaksananya kegiatan
konseling. Dengan telah terlaksananya kegiatan konseling maka pelayanan kefarmasian di Puskesmas
Bengkayang telah semua terlaksana.
4. Menganalisis hasil kuisioner
Setelah memberikan konseling obat, kemudian saya memberikan lembar kuisioner untuk diisi oleh
pasien atau keluarga pasien yang diberikan konseling. Saat melakukan analisis kuisioner saya
menerima masukan dari rekan kerja agar setiap hasil kuisioner dihitung jumlah keseluruhan nilai
yang diisi pasien. Selanjutnya saya menghitung jumlah angka yang telah diisi oleh paasien. Dan
dihitung berdasrkan hasil rata-ratanya dengan rumus skor kenyataan-skor harapan dikali seratus persen.
Setelah itu saya mendaptakan hasil prosentase mengenai kepuasan pasien yakni 88,2% merasa puas.
Kemudian mengenai tanggapan pasien mengenai pelaksanaan kegiatan konseling obat, seluruh pasien
setuju adanya pelaksanaan konseling obat dan bermanfaat bagi pasien dalam memberikan wawasan
pengetahuan juga meningktkan kepatuhan pasien dalam minum obat.
5. Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Puskesmas Bengkayang
Diakhir kegiatan aktualisasi ini, kemudian saya melaporkan hasil kegiatan yang telah
saya laksanakan kepada Kepala Puskesmas. Sekaligus meminta tanndatangan mengenai

54
Laporan Pelayana Kefarmasian. Setelah memberikan tandatangan, kemudian Kepala Puskesmas
memberikan masukan agar kegiatan konseling dapat dijalankan secara konsisten kedepannya agar mutu
pelayanan kefarmasian dapat terus ditingkatkan.

Uraian Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :


Aktualisasi Manfaat Dampak jika nilai-nilai dasar tidak diaktualisasikan
Nilai-Nilai Aktualisasi Nilai-
Dasar nilai Dasar
Etika Publik Saya menerapkan Apabila saya tidak menerapkan nilai cermat maka laporan yang
(Cermat) nilai etika public
dibuat terjadi kekeliruan
dengan indicator
Saya
cermat yakni teliti
menghitung
dalam menghitung
jumlah form
jumlah form
secara teliti
konseling agar
mengurangi
kesalahan dalam
membuat laporan
Anti Koupsi Saya menerapkan Apabila saya tidak menrapkan nilai disiplin dalam mebuat laporan maka
(Disiplin) nilai Anti Korupsi
akan berakibatkan saya terlambat salam mengirim hasil laporan ke IFK
dengan indicator
Saya
disiplin yakni sehingga pelayanan kefarmasian dianggap tidak dilakukan oleh petugas
menyelesaikan
menyelsaikan
laporan tepat farmasi Puskesmas Bengkayang. Hal ini akan berpengaruh terhadap
laporan sesuai
waktu
dengan jadwal yang penilaian mutu pelayanan.
diagendakan yaitu
pada tanggal 09
Desember 2021 agar
laporan dapat dikirim
ke IFK sebelum
batas waktu
maksimal yakni
tanggal 15 Desember
2021
Akuntabilitas Saya menerapkan Apabila saya tidak menerpakan nilai transparan dalam membuat
(Transparan) nilai Akuntabilitas
laporan maka laporan tersebut tidak dapat dipercaya dan akan menjadi
dengan indicator
Saya
transparan dalam temuan dikemudian hari oleh BPOM maupun Dinkes.
memberikan
memberikan laporan
laporan sesuai
kepada IFK agar
dengan
laporan dapat

55
pencatatn di dipercaya dan dapat
Buku dipertanggung
konseling jawabkan
yang kedepannya
dilakukan
tanpa ada
yang ditutupi
maupun
dikurangi atau
ditambahkan
Nasionalisme Saya menerpakan Apabila saya tidak menerapkan nilai kerja sama dalam melakukan
( Kerja nilai nasionalisme
analisis kuisioner maka saya tidak akaan mendapatkan tambahan ide
Sama) dengan indicator
kerja sama dalam sehingga hasil analisi kuisioner tidak optimal
Saya
melakukan analisis
berdiskusi
hasil kuisioner agar
dengan rekan
hasil kuisioner dapat
kerja dalam
dianalisis secara baik
menganalisis
kuisioner
Komitmen Saya menerpakan Apabila saya tidak mentepakan nilai orientasi mutu maka indicator
Mutu ( nilai komitmen mutu
pencapaian pelyanan kefarmasian tidak dapat meningkat dan akan
Orientasi dengan indicator
Mutu) orientasi mutu yakni berpengaruh terhadap kepuasan pasien akibat dari pelayanan tidak
menerima masukan
Saya berjalan dengan baik,.
dari Kepala
menerima
Puskesmas agar
masukan dari
mutu pelayanan
Kepala
kefarmasian dapat
Puskesmas
terus meningkat.
guna
perbaikan
kegiatan untuk
kedepannya
Manfaat Kegiatan:
1. Bagi Peserta Latsar
Hasil evaluasi dapat digunakan oleh peserta sebagai data keberhasilan kegaitan konseling obat dan
bahan perbaikan kedepannya
2. Bagi Puskesmas Bengkayang
Berkontribusi pada misi Puskesmas Bengkayang yakni menyelenggarakan pelayanan administrasi dan
manajemen yang berkualitas

56
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat akan merasakan perbaikan pelayanan kesehatan untuk kedepannya.

Kontribusi kegiatan terhadap Visi dan Misi Sekolah :


Dengan membuat hasil evaluasi kegiatan saya akan berkontribusi pada misi Puskesmas Bengkayang yakni
menyelenggarakan pelayanan administrasi dan manajemen yang berkualitas
Kontribusi kegiatan terhadap nilai-nilai organisasi:
Pada kegiatan ini penguatan nilai organisasi yaitu handal dalam memberikan pelayanan kesehatan prima

57
BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kegiatan rancangan aktualisasi selama habituasi dengan menerapkan nilai- nilai
dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi) serta WoG, manajemen ASN, dan pelayanan publik yang telah dilaksanakan di
Puskesmas Bengkayang, Kabupaten Bengkayang. Isu yang diangkat dalam Laporan
Aktualisasi adalah rendahnya pencapaian indikator pelayanan kefarmasian di
Puskesmas Bengkayang. Gagasan pemecahan isu yang diajukan : Peningkatan
Pencapaian Indikator Pelayanan Kefarmasian Yang Sesuai Standar Melalui Pelaksanaan
Kegiatan Konseling Obat Di Puskesmas Bengkayang. Pada laporan aktualisasi ini,
peserta pelatihan melakukan kegiatan aktualisasi di Puskesmas Bengkayang mulai
tanggal 15 November – 14 Desember 2021 dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Merevisi Standar Prosedur Operasional (SPO) Konseling Obat
2. Membuat Buku Pencatatan Konseling Obat
3. Membuat Instrumen Penilaian Konseling Obat
4. Melakukan Konseling Obat
5. Evaluasi Hasil Kegiatan

Dari keseluruhan kegiatan evaluasi dapat diketahui dari aktualisasi pelaksanaan


konseling, yaitu bagi pasien Puskesmas Bengkayang yang telah dikonseling setuju
dengan adanya pelaksanaan konseling untuk menambah wawasan dan kepatuhan dalam
minum obat. Selain itu mereka puas dengan pelayanan yang telah diberikan berdasarkan
dari hasil kuisioner yang diisi oleh pasien atau keluarga pasien. Bagi Puskesmas
Bengkayang, dengan adanya kegiatan konseling obat yang sebelumnya belum pernah
dilakukan khususnya untuk kegiatan pelayanan kefarmasian dimana salah satu indicator
pelayanan kefarmasian adalah konseling obat. Sehingga dari hasil laporan pelayanan
kefarmasian yang dibuat, ada peningktan pencapaian indicator pelayanan kefarmasian
dengan itu selaras dengan misi dari Puskesmas Bengkayang untuk terus memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.

58
Kegiatan aktualisasi telah berjalan lancar dan laporan telah disusun disertai bukti
fisik dengan bimbingan dan arahan dari coach serta mentor dipresentasikan tanggal 17
Desember 2021

B. SARAN
Konseling obat merupakan salah satu metode edukasi pengobatan secara tatap
muka atau wawancara dan salah satu bentuk pelayanan kefarmasian dalam usaha
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien sehingga mutu pelayanan di
Puskesmas dapat meningkat. Dalam pelaksanaan konseling obat diperlukan tempat
khusus untuk pelaksanaan kegiatan agar memberikan privasi dan kenyaman bagi pasien
yang akan dikonseling. Oleh karena itu, diharapan kedepannya agar instansi
menyediakan ruangan khusus untuk kegiatan konseling obat.

Kegiatan konseling dengan disretai penacatatn yang baik dapat dijadikan rujukan
atau referensi yang dapat digunakan oleh Puskesmas sebagai salah satu cara untuk
meingkatkan indicator mutu pelayanan sehingga kualitas hidup dan derajat masayarakat
dapat lebih meningkat.

Selain menonjolkan kegiatan konseling obat dalam aktualisasi ini penulis sebagai
peserta latsar juga mengutamkan nilai-nilai dasar ASN. Nilai-nilai dasar ini hendaknya
dapat diterapkan seorang ASN dalam menjalankan tugas pekerjaannya salah satu
sebagai pelayan public, dalam hal imi sebagai tenaga kesehatan.

59
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Konseling Pelayanan Kefarmasian di Sarana


Kesehatan. Jakarta. Diretorat Binfar Komunitas dan Klinik

Wulandari, Rizani Catur. 2018. Skripsi “Analisis Kepuasan Pasien Terhadap


Pengendalian Mutu Pelayanan Kesehatan di RS Haji Maksassar. Universitas
Hasanudin
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Nasionalisme.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Etika Publik.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Komitmen
Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Antikorupsi.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Menteri Kesehatan RI. 2021. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
377/MENKES/PERIV/2009 Tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
Apoteker dan Angka Kreditnya. Lembaran Negara RI Tahun 2009. Jakarta:
Sekretariat Negara.
Menteri Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Lembaran Negara RI Tahun 2014. Jakarta:
Sekretariat Negara.
Menteri Kesehatan RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 74 Tahun 2016
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Lembaran Negara RI
Tahun 2016. Jakarta: Sekretariat Negara.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara. 2008. Nomor
PER/07/M.PAN/4/2008 Tentang Jabatan Fungsional Apoteker dan Angka
Kreditnya. Jakarta: Sekretariat Negara.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2009. Nomor 51 Tahun 2009 Tentang
Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta: Sekretariat Negara

60
Tim Kesehatan. 2021. Profil Puskesmas Bengkayang. Bengkayang: Departemen
Kesehatan dan KB
Tulangow, Jeiska, Rattu dan Mandey Silvya. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Kepuasan Paien di Instalasi Rawat inap F RSUP Prof. Dr.
R.D. Kandaou Manado. Universitas Sam Ratulangi Manado.

61
LAMPIRAN

62
LAMPIRAN KEGIATAN 1

Merevisi SOP Konseling Obat

1. Berita Acara Konsultasi dengan Kepala Puskesmas Bengkayang


2. Salinan SOP yang telah revisi dan disahkan
3. Dokumentasi Kegiatan

63
64
65
66
1.1 Lampiran Standar Prosedur Operasional pelaksanaan konseling obat

Rekaman Historis perubahan


Yang dirubah Isi Perubuahan Tgl. Mulai diberlakukan

Prosedur Memperjelas tahapan dan November 2021

kegiatan menambah tahapan

pencatatan pelaksananaan

kegiatan konseling

Petugas yang Mengganti nama pembuat November 2021


membuat SOP
SOP dari Tenaga Teknis

Kefarmasian menjadi

Apoteker Penanggung Jawab

67
Dokumentasi Kegiatan

Tahap Kegiatan : 1

Nama Kegiatan : Menghubungi Kepala Puskesmas untuk


menentukan waktu dan jam konsultasi.

Tanggal Pelaksanaan : 14 November 2021

Tahap Kegiatan : 2

Nama Kegiatan : Melakukan konsultasi kepada Kepala


Puskemas

68
Tanggal Pelaksanaan : 15 November 2021

Tahap Kegiatan : 3

Nama Kegiatan : Mencari referensi atau literature


mengenai SOP konseling obat

Tanggal Pelaksanaan : 16 November 2021

69
Tahap Kegiatan : 4

Nama Kegiatan : Melakukan Revisi SOP Konseling Obat

Tanggal Pelaksanaan : 17 November 2021

70
71
Tahap Kegiatan : 5

Nama Kegiatan : Meminta pengesahan SOP

Tanggal Pelaksanaan : 22 November 2021

72
LAMPIRAN KEGIATAN 2

Membuat Buku Pencatatan Konseling

1. Foto Buku Pencatatan Konseling Obat yang telah dicetak


2. Dokumentasi Kegiatan

73
74
Dokumentasi Kegiatan
Tahap Kegiatan : 1

Nama Kegiatan : Meminta masukan dan persetujuan


Kepada Kepala Puskesmas

Tanggal Pelaksanaan : 20 November 2021

Tahap Kegiatan : 2

Nama Kegiatan : Mencatat masukan dan saran dari Kepala


Puskesmas

Tanggal Pelaksanaan : 20 November 2021

75
Tahap Kegiatan : 3

Nama Kegiatan : Membuat format form konseling obat

Tanggal Pelaksanaan : 20 November 2021

76
Tahap Kegiatan : 4

Nama Kegiatan : Membuat Cover Buku

Tanggal Pelaksanaan : 21 November 2021

77
Tahap Kegiatan : 5

Nama Kegiatan : Mencetak buku konseling obat

Tanggal Pelaksanaan : 23 November 2021

78
79
LAMPIRAN KEGIATAN 3

Membuat Instrumen Penilaian

1. BA Konsultasi kepada Kepala Puskesmas


2. Salinan Kuisioner
3. Dokumentasi Kegiatan

80
81
82
Dokumentasi Kegiatan
Tahap Kegiatan : 1

Nama Kegiatan : Konsultasi kepada Kepala Puskesmas

Tanggal Pelaksanaan : 24 November 2021

Tahap Kegiatan : 2

Nama Kegiatan : Berdiskusi dengan Petugas atau Rekan Kerja


Puskesmas Bengkayang

Tanggal Pelaksanaan : 25 November 2021

83
Tahap Kegiatan : 3

Nama Kegiatan : Mencari referensi atau literature terkait isi


kuisioner

Tanggal Pelaksanaan : 25 November 2021

84
Tahap Kegiatan : 4

Nama Kegiatan : Membuat kuisioner

Tanggal Pelaksanaan : 25 November 2021

85
Tahap Kegiatan : 5

Nama Kegiatan : Mencetak kuisioner

Tanggal Pelaksanaan : 24 November 2021

86
LAMPIRAN KEGIATAN 4

Melakukan Konseling Obat

1. Salinan Form Konseling yang telah terisi


2. Dokumentasi Kegiatan

87
Tahap Kegiatan : 1

Nama Kegiatan : Menyiapkan tempat untuk melaksanakan


konseling

Tanggal Pelaksanaan : 25 November 2021

Tahap Kegiatan : 2

Nama Kegiatan : Menentukan pasien yang akan


dikonseling

88
Tanggal Pelaksanaan : 26 November – 07 Desember 2021

Tahap Kegiatan : 3

Nama Kegiatan : Menyiapkan obat yang akan diserahkan


kepada pasien

Tanggal Pelaksanaan : 26 November – 07 Desember 2021

89
Tahap Kegiatan : 4

Nama Kegiatan : Memberikan informasi dan edukasi obat


kepada pasien/keluarga

Tanggal Pelaksanaan : 26 November – 07 Desember 2021

90
Tahap Kegiatan : 5

Nama Kegiatan : Mengisi Kuisioner

Tanggal Pelaksanaan : 26 November – 07 Desember 2021

Tahap Kegiatan : 6

Nama Kegiatan : Mendokumentasikan konseling

91
Tanggal Pelaksanaan : 26 November – 07 Desember 2021

Alat dokumentasi

Melakukan Konseling kepada keluarga pasien

92
Melakukan konseling kepada pasien hamil

Melakukan konseling kepada orang tua pasien bayi

93
LAMPIRAN KEGIATAN 5

Evaluasi Hasil Kegiatan

1. Laporan Pelayanan Kefarmasian


2. Dokumentasi Kegiatan

94
Tahap Kegiatan : 1

Nama Kegiatan : Merekap jumlah form konseling yang


terisi

Tanggal Pelaksanaan : 08 Desember 2021

Tahap Kegiatan : 2

95
Nama Kegiatan : Membuat laporan pelayanan kefarmasian

Tanggal Pelaksanaan : 08 Desember 2021

Tahap Kegiatan : 3

Nama Kegiatan : Mengirim laporan ke IFK (Instalasi


Farmasi Kabupaten)

Tanggal Pelaksanaan : 10 Desember 2021

96
Tahap Kegiatan : 4

Nama Kegiatan : Analisis hasil kuisioner

Tanggal Pelaksanaan : 10 Desember 2021

97
Tahap Kegiatan : 5

Nama Kegiatan : Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala


Puskesmas Bengkayang

Tanggal Pelaksanaan : 12 Desember 2021

98
99
BUKU KONSELING YANG TELAH TERISI

100
101
102
103
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Novi Wahyu Ningsih, S.Farm., Apt.


Tempat Tanggal Lahir : Tebas, 22 November 1994
Agama : Islam
Alamat : Jalan Mesjid Tebas, Desa Tebas Sungai
Kec. Tebas, Kab. Sambas
Instansi Kerja : Puskesmas Bengkayang
Alamat Instansi Kerja : Jalan Basuki Rahmat
Riwayat Pendidikan : 1. SDN 04 Tebas
2. SMPN 01 Tebas
3. SMA Negeri 01 Sambas
4. S1 Universitas Ahmad Dahlan
5. Profesi Universiatas Ahmad Dahlan
No. Handphone : 085349325791
Email : noviesuwartono@gmail.com
Hobby : Menonton dan membaca buku
Motto : “Jangan pernah lelah hingga kakimu
menginjak surga”

104

Anda mungkin juga menyukai