DISUSUN OLEH
NAMA : NOVI WAHYU NINGSIH, S.Farm.,Apt.
PANGKAT/GOL. RUANG : PENATA MUDA.Tk I/ III b
NIP : 19941122 202012 2 015
NOMOR DAFTAR HADIR : 24 (Dua Puluh Empat)
JABATAN : AHLI PERTAMA – APOTEKER
UNIT KERJA/INSTANSI : PUSKESMAS BENGKAYANG
1
LEMBAR PERSETUJUAN
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengaan Rahmat
dan Karunia-Nya Laporan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil dalam Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXVII di lingkungan pemerintah Kabupaten
Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2021 dengan judul “Peningkatan
Pencapaian Indikator Pelayanan Kefarmasian yang Sesuai Standar melalui Pelaksanaan
Kegiatan Konseling Obat di Puskesmas Bengkayang” dapat diselesaikan.
Penulisan laporan ini terlaksana karena kontribusi banyak pihak berupa
bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Sebastianus Darwis, S.E., M.M. Selaku Bupati Bengkayang dan Pejabat
Pembina Kepegawaian yang telah mendukung penuh kegiatan Latihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan CXVII Kabupaten Bengkayang Tahun 2021.
2. Bapak Drs. H Syamsul Rizal Selaku Wakil Bupati Bengkayang yang telah
mendukung dan memberi arahan kepada Peserta Latihan Dasar
3. Bapak Marjani, S.E., M.Si selaku Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Barat
4. Bapak Drs. Gerardus Kepala Badan Kepegawaian Daerah Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kabupaten Bengkayang selaku narasumber yang telah memberikan
saran dan masukan, sehingga laporan aktualisasi ini menjadi lebih baik.
5. Para Widyaiswara yang telah berbagi pengetahuan, memberikan motivasi,
Pembelajaran, arahan dan masukan dalam penyusunan laporan kegiatan aktualisasi.
6. Ibu EnnyNurmauli S, A.Md.Keb, selaku Kepala Puskesmas Bengkayang yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi;
7. Bapak Adel Bertus Chuncun, S.STPi., M.T. selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan, masukan dan pengarahan
8. Bapak Drs. Hamka, M.Si., Selaku Penguji yang telah memberikan masukan dan
saran perbaikan.
iv
9. Bapak PrasetyoJuandika, Bapak H. Suseno Dwi Gustomo, dan Bapak Fransiskus
Adi selaku pengasuh serta seluruh panitia yang telah menjaga dan membimbing
kami selama berada di asrama.
10. Orang tua penulis terutama Ibunda dan Ayahnda tercinta yang selalu mendoakan
dan memberi dukungan
11. Kedua kakak tercinta Sukartijo, S.T dan Iswahyudi S.Pd Jas yang telah
memberikan perhatian dan kepedulian selama mengerjakan laporan
12. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Angkatan CXVII Tahun 2021 Kabupaten Bengkayang yang telah memberikan
masukan dan motivasi.
13. Seluruh rekan sejawat dan staf Puskesmas Bengkayang yang telah memberi
dukungan serta informasi dalam menunjang Laporan Aktualisasi ini.
Penulis akan berusaha agar Laporan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan,
Sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
penulisan ini diterima dengan terbuka. Semoga Laporam Aktualisasi ini dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak terkait.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
B. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ...................................................................................27
C. Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai Organisasi ..................................................29
D. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan ...................................................................37
E. Rincian Pelaksanaan Kegiatan .................................................................................38
BAB V LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI ............................................40
BAB VI PENUTUP ......................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................60
LAMPIRAN ................................................................................................................62
BIODATA PESERTA ……………………………………………………………… 104
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seorang ASN harus memiliki 3 (tiga) kompetensi sebagaimana yang disebutkan
dalam Peraturan Pemerintah Npmor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil. Kompetensi tersebut adalah Kompetensi Teknis, Kompetensi
Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural. Langkah awal untuk mempunyai
ketiga kompetensi tersebut adalah melalui pendidikan dan pelatihan terintegrasi
yang saat ini diatur dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara yang mengamanatkan bahawa Instansi Pemerintah diwajibkan untuk
memberikan Pendidikan dan Pelatihan (diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun untuk masa percobaan.
1
kefarmasian di Puskesmas Bengkayang merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan yang berperan penting dalam
meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, mengahruskan adanya perluasan
paradigma baru yang berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi
pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care) (Menteri Kesehatan RI, 2016).
Pelayanan kefarmasian yang semula hanya fokus pada pengelolaan obat sebagai
komoditi menjadi pelayanan yang komprehensif yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien. Sebagai konsekuensi perubahan orientasi
tersebut, apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
perilaku untuk dapat melaksanakan interaksi langsung dengan pasien. Bentuk
interkasi tersebut antara lain adalah melaksanakan pemberian informasi obat,
monitoring penggunaan obat dan mengetahui tujuan akhirnya sesuai harapan dan
terdokumentasi dengan baik. Apoteker harus memahami dan menyadari
kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan (medication error) dalam proses
pelayanan. Oleh karena itu dalam menjalankan praktik harus seusai standar untuk
menghindari terjadinya hal tersebut.
Menindak lanjuti laporan hasil data standar pelayanan kefarmasian oleh Direktur
Pelayanan Kefarmasian Nomor FY.01.02/I/141/2021 yang menyatakan bahwa rata-
rata pencapaian standar pelayanan kefarmasian berdasarkan 3 parameter yaitu
Pengkajian resep, PIO, dan Konseling di puskesmas masih rendah dan belum
memenuhi standar Yanfar termasuk Puskesmas Bengkayang, dimana parameter
kegiatan Konseling yang terdokumentasi masih 0. Dalam hal ini penulis akan
mengaktualisasikan “Peningkatan Pencapaian Indikator Pelayanan Kefarmasian
yang Sesuai Standar melalui Pelaksanaan Kegiatan Konseling Obat di Puskesmas
Bengkayang. Dengan adanya pelaksanaan konseling obat sehingga indikator
pelayanan kefarmasian dapat memenuhi standar dan mengalami peningkatan.
B. TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar CPNS dalam
kegiatan di Puskesmas Bengkayang, Kecamatan Bengkayang, Kabupaten
Bengkayang meliputi tujuan umum dan tujuan khusus yaitu:
2
1. Tujuan Umum
Peserta Latihan Dasar Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan CXVII
tahun 2021 mampu :
a) Mengaitkan nilai-nilai dasar ASN dengan kegiatan di Puskesmas
Bengkayang
b) Menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA, WoG, Pelayanan Publik dan
Manajemen ASN di Puskesmas Bengkayang
c) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Bengkayang
2. Tujuan Khusus
Dengan dilakukannya aktualisasi Peningkatan Pencapaian Indikator Pelayanan
Kefarmasian yang Sesuai Standar Melalui Pelaksanaan Kegiatan Konseling
Obat di Puskesmas Bengkayang diharapkan :
a) Terwujudanya pelayanan kefarmasian yang sesuai standar.
b) Meningkatkan keamanan penggunaan obat bagi pasien (patient safety)
c) Meningkatkan kualitas hidup pasien (patient oriented)
C. MANFAAT KEGIATAN
1. Manfaat secara umun :
Meningkatkan kapasitas ASN sebagai pelayan masyarakat yang professional
2. Manfaat secara khusus :
Penulis
a) Mampu menerapkan nilai-nilai akuntabilitas sehingga memilikI tanggung
jawab dan integritas terhadap tugas dan jabatan
b) Mampu menerapkan nilai-nilai nasionalisme sehingga bekerja atas dasar
nilai-nilai Pancasila
c) Mampu menerapkan nilai-nilai etika publik dalam bekerja sebagai
pelayan masyarakat dan dalam hidup bermasyarakat
d) Mampu menerapkan nilai-nilai komitmen mutu dalam melayani
masyarakat
e) Mampu menerapkan dan menggalakkan semangat anti korupsi di
lingkungan kerja maupun lingkungan masyarakat
f) Mampu meningkatkan pelayanan kefarmasian yang bermutu dan sesuai
standar
3
g) Meningkatkan hubungan kepercayaan antara apoteker dan pasien
3. Rekan Tenaga Kesehatan
a) Meningkatnya pemahaman terhadap pola baru Pelatihan Dasar CPNS
b) Meningkatnya kinerja pegawai melalui penerapan nilai-nilai dasar ASN
4. Instansi ( Puskesmas Bengkayang )
a) Tercapainya misi Puskesmas Bengkayang
b) Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat
5. Pasien
a) Mencegah atau meminimalkan masalah terkait obat
b) Membimbing dan mendidik pasien dalam penggunaan obat sehingga
dapat mencapai tujuan pengobatan
c) Meningkatkan mutu pengobatan pasien
D. RUANG LINGKUP
Laporan aktualisasi ini akan terfokus pada kegiatan konseling obat kepada
pasien khusus yang terdokumentasi dengan baik dan rapi guna meningkatkan
pencapaian indikator pelayanan kefarmasian yang sesuai standar. Konseling obat
yang dimaksud adalah pemberian nasihat atau saran terkait terapi obat dari
Apoteker (konselor) kepada pasien dan/atau keluaganya.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BENGKAYANG
A. Keadaan Geografi dan Demografi
Puskesmas Bengkayang berada di Kecamatan Bengkayang terletak di
pusat kota Bengkayang yang berada pada ketinggian ±65 meter di atas permukaan
air laut dengan luas wilayah 16.704 KM2. Terdiri dari 2 kelurahan, 4 desa, 9 dusun,
40 RW dan 64 RT, dengan 2 kelurahan berada pada jalur sutera dan 4 desa lainnya
berada di pedalaman. Sebagian besar wilayah terdiri dari dataran tinggi dan hanya
dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua dan bahkan jalan kaki. Adapun batas-
batas wilayah kerja Puskesmas Bengkayang adalah :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Lumar
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Mempawah Hulu
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Teriak
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sungai Betung
Ada 4 (empat) Desa dan 2 (dua) Kelurahan di Kecamatan Bengkayang yaitu:
1. Kelurahan Bumi Emas
2. Kelurahan Sebalo
3. Desa Bakti Mulya
4. Desa Setia Budi
5. Desa Bani Amas
6. Desa Tirta Kencana
Gambar 2.1
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Bengkayang Tahun 2020
Sumber : Maps SIK Puskesmas Bengkayang 202
5
Dari Luas wilayah Kecamatan Bengkayang 16.704 km2, perkembangan
jumlah penduduk Kecamatan Bengkayang tahun 2019 dan 2020 tercatat sebagai berikut
: pada tahun 2019 tercatat sebanyak 31.006 jiwa rincian laki-laki sebanyak 16.070 jiwa
dan perempuan sebanyak 14.935 jiwa, pada tahun 2020 sebanyak 36,072 jiwa, rincian
laki-laki sebanyak 18,313 jiwa dan perempuan sebanyak 17,759 jiwa,dengan kepadatan
penduduk 170 Jiwa/Km2, 6353 KK, dan rata- rata 5,7 Jiwa per rumah tangga,Angka
beban tanggungan 54 per 100 penduduk produktif. Ratio Beban tanggungan digunakan
untuk mengetahui beban tanggungan ekonomi suatu Negara. Tingginya ratio beban
tanggungan merupakan faktor penghambat Pembangunan ekonomi suatu Negara karena
sebagian besar pendapatan yang diperoleh oleh golongan yang produktif harus
dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan golongan yang tidak produktif
Grafik 2.1
Luas Wilayah Per Desa/Kelurahan Kecamatan Bengkayang
lUAS WILAYAH
BHAKTI
MULYA
16% BUMI EMAS
21%
BANI AMAS SEBALO
12% SETIA BUDITIRTA 14%
14% KENCANA
23%
15
Grafik 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kecamatan
Bengkayang Tahun 2020
182 194
70 - 74 153 162
275 263
60 - 64 415 375
589 590
50 - 54 896 703
988 896
USIA
40 - 44 1195 946
1217 1,140
30 - 34 1461 1,506
1574 1,746
20 - 24 1689 1,815
1778 1,909
10 - 14 1749 1,701
1898 1,876
0-4 2254 1,937
Grafik 2.3
Persentase Penduduk Menurut Suku Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bengkayang Tahun 2020
Jawa Lain-lain
Batak 2.2%
9.6% 4.5%
Tionghoa
18.1%
16
B. Struktur Organisasi Puskesmas
Struktur Organisasi Puskesmas Bengkayang, Kecamatan Bengkayang adalah
sebagai berikut:
1. Kepala Puskesmas
2. Kasubag Tata Usaha
3. UKM Pengembangan
4. Penanggung jawab UKP
Uraian Tugas pokok pada masing-masing unit adalah sebagai berikut:
1. Kepala Puskesmas
a. Melaksanakan Fungsi-fungsi manajemen, bimbingan dan supervise
b. Memberikan pelayanan, pembinaan dan pengembangan upaya
kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di wilayah kerjanya
c. Mengadakan koordinasi di tingkat kecamatan
d. Sebagai pengerak pembanggunan kesehatan di tingkat kecamatan
e. Mengkoordinir dan bertanggung jawab semua kegiatan di puskesmas
2. Tata Usaha
a. Merencanakan evaluasi kegiatan di unit TU
b. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unit TU
c. Mengantikan tugas kepala puskesmas bila kepala puskesmas berhalangan
hadir
3. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Upaya kesehatan Masyarakat adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat.
Upaya Kesehatan Masyarakat terdiri dari :
a) UKM Esensial
1) Kesling
2) Promkes
3) KIA/KB
4) Imunisasi
5) MTBS
17
6) Gizi Masyarakat
7) P2P
b) UKM Pengembangan
1) Yankes Jiwa
2) UKS
3) Yankes Lansia
4) Yankes Kerja
5) Yankes Batra
c) Upaya Kesehatan Perseorangan UKP
Upaya Kesehatan Perseorangan adalah suatu kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderita
akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
Upaya kesehatan Perseorangan terdiri dari: Loket Pendaftaran, Rawat
Jalan,Poli KIA, Poli Gigi, Ruang Tindakan dan UGD, Imunisasi, Rekam medik,
Laboratorium, Farmasi
d) Jaring dan jejaring Fasyankes
Terdiri dari: Pustu, Polindes, Pusling
18
c. Menajalin kerja sama lintas program dan lintas sector secara optimal
d. Menyelenggarakan pelayanan administrasi dan manajemen yang
berkualitas
D. Tujuan, Tata Nilai, dan Motto Puskesmas Bengkayang
1. Tujuan Puskesmas
a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kecamatan Bengkayang.
b. Meningkatkan jumlah masyarakat yang berprilaku hidup bersih dan sehat.
c. Terselenggaranya pembangunan kesehatan yang efektif dan efisien melalui
pemberdayaan masyarakat.
d. Meningkatkan kemudahan masyarakat dalam mengakses pelayanan
Kesehatan
2. Tata Nilai Puskesmas
“KASIH”
Kerja Sama Terjalin antara pelayanan Kesehatan
Adil, tidak mengutamakan kepentingan pribadi dalam memberikan pelayanan
Kesehatan
Selalu memberikan pelayanan yang tulus
Inisiatif & Inovatif dalam memberikan pelayanan Kesehatan
Handal dalam memberikan pelayanan Kesehatan
3. Motto Puskesmas
“SANTUN DALAM MELAYANI, CEKATAN DALAM BEKERJA
19
BAB III
NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN
PEGAWAI NEGERI SIPIL
20
senasib sepenanggungan sebagai Warga Negara Indonesia.
3. Etika Publik
Cerminan tentang baik/buruk, benar/salah atas sikap maupun perilaku Aparatur
Sipil Negara dalam menjalankan peran dan fungsinya. Kaitannya dengan
pelayanan publik, diharapkan Aparatur Sipil Negara dapat memberikan pelayan
yang baik dan bertangjungjawab sesuai dengan norma yang mengatur.
4. Komitmen Mutu
Keseriusan pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil yang tampak dari tingkat kepuasan masyarakat.
Pelayanan prima adalah suatu bentuk komitmen pemerintah dalam
meningkatkan kualitas mutu pelayanan. Selain itu, diharapkan kepada Aparatur
Sipil Negara untuk terus menumbuhkan ide-ide kreatif dan inovatif guna
memberikan kepuasan kepada masyarakat.
5. Anti Korupsi
Sikap menolak segala bentuk penyalahgunaan wewenang maupun kekuasaan
yang bertujuan untuk memperkaya diri dan dampaknya merugikan orang
banyak.
21
kerjasama secara holistik tersebut dilakukan dengan harapan mampu
memberikan perspektif dalam menjawab tantangan pemerintahan tersebut.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa, barang dan atau pelayanan
administrasi yang disediakan oleh penyelenggaraan publik. Di dalam pelayanan
publik terdapat beberapa nilai indikator yaitu kesederhanaan, kejelasan,
kepastian waktu, keamanan, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan
akses, disiplin/ sapa/ ramah, dan kenyamanan.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa berupa
ukuran baik/buruk. Target uatama kinerja aparatur yang berbabasis komitemn
mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan (LAN-
RI, 2015). Indikator nilai dasar komitmen mutu antara lain: efektivitas, efisiensi,
inovasi, dan berorientasi mutu.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yaitu artinya kerusakan,
kebobrokan, dan kebusukan (LAN-RI, 2015:1). Korupsi adalah masalah
kehidupan, dampak dan bahayanya bisa berpengaruh secara jangka panjang.
(LAN-RI , 2015:6). Kesadaran diri anti korupsi dibangun melalui pendekatan
spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di
muka bumi. Dengan selalu mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, manusia
akan terhindar dari perbuatan korupsi karena yakin bahwa setiap perbuatan akan
dipertanggung jawabkan. Aparatur Sipil Negara perlu dibekali nilai dasar anti
korupsi agar bisa menghindari dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi.
Indikator nilai dasar anti korupsi adalah jujur, disiplin, tanggungjawab, kerja
keras, sederhana, mandiri, adil dan berani serta peduli.
22
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
23
untuk di awasi dan dikendalikan. Di Puskesmas Bengkayang masih belum adanya
penandaan khusus Obat ED, sehingga obat yang ED terkadang tercampur dengan
obat yang belum ED.
3. Belum optimalnya laporan pemakaian obat di Pustu dan Poskesdes Puskesmas
Bengkayang
Perencanaan obat yang baik dapat mencegah kekosongan atau kelebihan stok
obat dan menjaga ketersediaan obat di puskesmas. Dalam perencanaan obat
diperlukan data pemakaian obat dan sisa stok obat melalui pengisian kartu stok tiap
obat . Sejauh ini, baru pelaporan Ruang Obat yang berjalan baik dalam pengisian
kartu stok, sedangkan di Pustu dan Poskesdes belum berjalan. Hal ini berdampak
terhadap kurang tepatnya jumlah pengadaan obat tiap bulannya melalui lembar
LPLPO (Lembar Pemakaian dan Lembar Perimintaan Obat) yang dikirim ke IFK
(Instalasi Framasi Kabupaten).
4. Rendahnya pencapaian indikator pelayanan kefarmasian yang memenuhi standar di
Puskesmas Bengkayang
24
Menindaklanjuti laporan hasil data standar pelayanan kefarmasian oleh
Direktur Pelayanan Kefarmasian Nomor FY.01.02/I/141/2021 yang menyatakan
bahwa rata-rata pencapaian standar pelayanan kefarmasian berdasarkan 3
parameter yaitu Pengkajian resep, PIO, dan Konseling di puskesmas masih
rendah dan belum memenuhi standar Yanfar termasuk Puskesmas Bengkayang.
Sehingga akan berpengaruh pada mutu pelayanan kesehatan bagi pasien.
Dalam upaya menyikapi isu tersebut penulis mengidentifikasi isu
menggunakan alat bantu APKL atau aktual, problematik, kekhalayakan, dan
layak dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Aktual adalah benar terjadi dan hangat dibicarakan di lingkungan kerja;
2. Problematik adalah isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu segera dicarikan solusinya;
3. Kekhalayakan adalah isu yang ada berdampak pada orang banyak;
4. Layak adalah isu yang masuk akal dan realistis untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Memberikan penilaian terhadap alat bantu isu digunakan skala likert dengan
rentang penilaian sebagai berikut :
5 = sangat penting 4 = penting 3 = cukup penting 2 = kurang penting 1 = tidak
penting.
Adapun penentuan isu strategis digambarkan dalam table dengan metode
APKL dan Skala Likert sebagai berikut :
Tabel 4.1
Penilaian isu strategis dengan metode APKL dan Skala Likert
KRITERIA
NO ISU AKTUAL RANK
A P K L
Belum optimalnya pencatatan suhu
di gudang farmasi Puskesmas
1 4 3 3 4 14 3
Bengkayang
Kurangnya monitoring
penyimpanan obat expired date di
2 4 3 4 4 15 2
Puskesmas Bengkayang
25
Belum optimalnya laporan
pemakaian obat di Pustu dan
3 4 3 3 3 13 4
Poskesdes Puskesmas Bengkayang
Bengkayang
Tabel 4.2
Aspek Penyebab
No Aspek U S G Rank
26
4. Kurangnya jumlah tenaga kefarmasian 3 3 4 10 4
27
4. Rendahnya pencapaian indikator pelayanan
kefarmasian yang memenuhi standar di Puskesmas
Bengkayang
Isu yang Diangkat : “Rendahnya pencapaian indikator pelayanan kefarmasian
yang memenuhi standar di Puskesmas Bengkayang”
28
C. Kegiatan, Tahapan Kegiatan, Output, Keterkaitan Substansi, dan Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
Tabel 4.4
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
Kontribusi Visi / Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Merevisi Standar 1. Menghubungi Kepala Tersedianya revisi 1. Saya akan Dengan merevisi Dengan merevisi
Operasional Puskesmas untuk SOP dan bukti fisik menghubungi SOP ini SOP ini saya
Prosedur (SOP) menentukan waktu dan tahapan kegiatan Kepala Puskesmas memberikan akan
Konseling Obat jam konsultasi melalui whatsapp kontribusi terhadap menerepakan
2. Melakukan konsultasi dengan diawali kata misi yakni tata nilai
kepada Kepala salam atau selamat memelihara dan Puskesmas
Puskesmas pagi atau malam.
meningktakan Bengkayang
3. Mencari referensi atau Indikator : Sopan
pelayanan yakni melakukan
literatur mengenai
konseling obat (Etika Publik) kesehatan yang pelayanan
4. Melakukan revisi SOP bermutu, merata kesehatan yang
2. Saya akan menemui
Konseling Obat dan terjangkau. sesuai standard
Kepala Puskesmas
5. Meminta pengesahan dan prima
tepat waktu sesuai
SOP kepada Kepala jadwal yang telah
Puskesmas ditentukan.
Indikator: Disiplin
(Anti Korupsi)
3. Saya akan mencari
referensi secara
detail mengenai
konseling obat.
Indikator:
29
Orientasi Mutu
(Komitmen Mutu)
4. Saya akan
melakukan revisi
SOP Konseling
Obat dengan
sungguh-sunggih
sesuai denganm
referensi dan
literature yang
didapatkan.
Kemudia saya akan
cek ulang kembali
untuk memastikan
tidak ada yang
keliru.
Indikator: Kerja
Sama
(Nasionalisme)
5. Saya akan meminta
pengesahan kepada
Kepala Puskesmas
selaku pihak yang
berwenang dalam
melakukan
pengesahan SOP .
Indikator :
Akuntabilitas
(Tanggung Jawab)
30
2. Membuat Buku 1. Meminta masukan dan Tersedianya buku 1. Saya akan Dengan Pada kegiatan ini
Pencatatan persetujuan Kepala pencatatan Konseling mendengarkan menyiapakan buku penguatan nilai
Konseling Obat Puskesmas untuk Obat di Puskesmas dengan seksama pencatatan organisasi
pembuatan buku Bengkayang ketika Kepala konseling obat, insiatif dan
pencatatan konseling Puskesmas saya akan inovatif dalam
obat Adanya bukti fisik memberikan berkontribusi memberikan
2. Mencatat masukan dan tahapan kegiatan masukan.
terhadap visi pelayanan
saran oleh Kepala Indikator :
Kabupaten kesehatan.
Puskesmas hormat (Etika
3. Membuat form Bengkayang yakni
Publik)
konseling “Kabupaten
4. Membuat cover buku 2. Saya akan Bengkayang maju,
pencatatan melaksanakan tugas mandiri,sejahtera
5. Mencetak buku sesuai tupoksi saya dan berdaya saing
pencatatan konseling dengan berdasarkan ditopang
obat saran dan masukan pemerintahan yang
Kepala Puskesmas. bersih dan terbuka.
Indikator:
Tanggung jawab
(Nasionalisme)
3. Saya akan membuat
form konseling tidak
hanya terapaku
dengan contoh form
dari Puskesmas lain
tapi mencari hal-hal
terbaru berdasarkan
peraturan
perundang-
undangan.
Indikator: Anti
31
Korupsi (Kerja
Keras)
3. Membuat 1. Konsultasi kepada Tersedianya 1. Sebelum memasuki Dengan membuat Pada kegiatan ini
Instumen kepala Puskesmas kuisioner evaluasi ruang Kepala instrument penguatan nilai
Penilaian 2. Berdikusi dengan konseling dan adanya Puskesmas, saya penilaian saya akan organisasi
Konseling Obat Petugas atau rekan bukti tahapan akan mengucapkan berkontribusi insiatif dan
kerja Puskesmas kegiatan salam. terhadap visi inovatif dalam
Bengkayang Indikator : Sopan Kabupaten memberikan
3. Mencari referensi (Etika Publik) Bengkayang yakni pelayanan
atau literature
terkait isi kuisioner 2. Saya akan bertukar “Kabupaten kesehatan.
4. Membuat kuisioner pikiran terkait Bengkayang maju,
5. Mencetak kuisioner pembuatan mandiri,sejahtera
instrument dan berdaya saing
penilaian ditopang
Indikator : Kerja pemerintahan yang
Sama bersih dan terbuka.
(Nasionalisme)
3. Saya akan mencari
32
referensi
berdasarkan
inisiatif sendiri
Indikator :
Mandiri (Anti
Korupsi)
4. Saya akan
membuat kuisioner
secara benar dan
tepat
Indikator:
Tanggung Jawab
(Akuntabilitas)
5. Saya akan
mencetak kuisioner
sesuai dengan
jadwal yang
ditetapkan
Indikator:
Disiplin
(Nasionalisme)
4. Melakukan 1. Menyiapkan tempat 1. Dengan Pada kegiatan ini
Konseling Obat untuk pelaksanaan erlaksananya 1. Saya akan meminta melaksanakan penguatan nilai
kepada pasien di konseling kegiatan bantuan rekan kerja kegiatan konseling organisasi yaitu:
Puskesmas 2. Menentukan pasien konseling dalam menyusun obat saya akan
yang akan dikonseling obat meja kosneling Adil, tidak
Bengkayang berkontribusi
3. Menyiapkan obat yang 2. mengutamakan
Indikator: Kerja terhadap misi
akan diserahkan danya kepentingan
sama Puskesmas
33
kepada pasien dokumentasi (Nasionalisme) Bengkayang yakni pribadi dalam
4. Memberikan informasi pelaksanaan memberikan memberikan
dan edukasi obat konseling 2. Saya akan meminta pelayanan pelayanan
kepada obat izin terlebih dahulu kesehatan yang kesehatan dan
pasien/keluarga 3. kepada petugas bermutu, adil, selalu
5. Memberikan lembar embar rekam medis untuk
merata, dan memberikan
kuisioner kepada kuisioner melihat riwayat
terjangkau. Serta pelayanan yang
pasien atau keluarga yang terisi penyakit pasien
Indikator: Sopan mengutamakan tulus serta
pasien yang
dikonseling (Etika Publik) pelayanan Handal dalam
6. Mendokumentasikan kesehatan yang memberikan
konseling 3. Saya akan bersifat promotif pelayanan
mengecek kondisi dan preventif kesehatan prima
obat terlebih secara efektif dan
dahulu terarah.
Indikator :
Orientasi mutu
(Komitmen Mutu)
4. Saya akan
memperkenalkan
diri secara terbuka
sebelum memberi
edukasi kepada
pasien
Indikator:
Transparan
(Akuntabilitas)
5. Saya akan
34
memberikan lembar
kuisioner kepada
pasien dengan
meminta izin
terlebih dahulu
kepada pasien
untuk
ketersediaannya
mengisi kuisoner
Indikator: sopan
(Anti Korupsi)
6. Saya akan
mempersiapkan
peralatan untuk
dokumentasi secara
teliti
Indikator: Cermat
(Etika Publik)
5. Evaluasi Hasil 1. Merekap jumlah form 1. 1. Dengan membuat Pada kegiatan ini
Kegiatan konseling yang terisi danya Laporan aya akan hasil evaluasi penguatan nilai
2. Membuat laporan pelayanan menghitung jumlah kegiatan saya akan organisasi yaitu
pelayanan kefarmasian kefarmasian form secara teliti berkontribusi pada handal dalam
3. Mengirim laporan ke 2. Indikator: Cermat misi Puskesmas memberikan
IFK (Instalasi Farmasi danya Bengkayang yakni pelayanan
Kabupaten) peningkatan (Etika Publik)
menyelenggarakan kesehatan prima
4. Menganalisis hasil pencapaian 2. pelayanan
kuisioner indikator aya akan administrasi dan
35
5. Melaporkan hasil pelayanan menyelesaikan manajemen yang
kegiatan kepada kefarmasian di laporan tepat waktu berkualitas
Kepala Puskesmas Puskesmas Indikator : Anti
Bengkayang Bengkayang Korupsi (disiplin)
3.
ukti fisik tahapan 3.
aya akan
memberikan laporan
sesuai dengan
kegiatan yang
dilakukan tanpa ada
yang ditutupi mapun
dikurangi atau
ditambah
Indikator:
Transparan
(Akuntabilitas)
4.
aya akan berdiskusi
dengan rekan kerja
saya dalam
menganalisis
kuisoner
Indikator: kerja
sama
(Nasionalisme)
5.
aya akan menerima
masukan dari Kepala
Puskesmas guna
perbaikan kegiatan
36
untuk kedepannya
Indikator mutu :
orientasi mutu
(Komitmen Mutu)
37
1
D. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Aktualisasi akan dilaksanakan sesuai jadwal pada table 4.5 berikut ini:
Foto Doukmentasi
Foto dokumentasi
37
E. Rincian Pelaksanaan Bimbingan
Rincian pelaksanaan bimbingan yang dilakukan oleh peserta Pelatihan Dasar
dengan coach dan mentor selama rancangan aktualisasi dijelaskan pada tabel
berikut ini.
Tabel 4.6
Jadwal Rincian Pelaksanaan Bimbingan dengan Coach
38
Tabel 4.7
Jadwal Rincian Pelaksanaan Bimbingan dengan Mentor
39
BAB V
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. PELAKASANAAN AKTUALISASI
Pelaksanaan Aktualisasi merupakan sebuah penerapan rangkaian kegiatan yang sudah
dirancang dan harus dilakukan setelah mengikuti kegiatan On Campus selama 24 hari di Aula
Mess Bawah Kabupaten Bengkayang. Kemudian pelaksanaan Aktualisasi ini dimulai tanggal 15
November 2021 sampai dengan 14 Desember 2021 di Puskesmas Bengkayang. Dalam
pelaksanaan aktualisasi penulis melaksanakan kegiatan dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA
( Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) yang telah
diajarkan dalam mata pelatihan pada saat On Campus. Ditambah juga dengan nilai-nilai Whole
of Government (WOG), Manajemen ASN dan Pelayanan Publik. Selama kegiatan aktualisasi
nilai-nilai dasar ASN dan Habituasi, penulis sudah melaksanakan seluruh kegiatan yang telah
direncanakan dan disesuaikan dengan kondisi lapangan. Berikut laporan kegiatan aktualisasi
nilai-nilai dasar substansi pelatihan yang dilaksanakan penulis di Puskesmas Bengkayang,
Kabupaten Bengkayang.
40
malam” dan mendaptkan kesepakatan untuk bertemu pada senin siang tanggal 15
November 2021.
2. Melakukan konsultasi kepada Kepala Puskemas
Saya melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas pada senin 13 November
2021 pukul 12.30 siang terkait revisi SOP yang dilakukan sesuai dengan jadwal
yang disepakati melalu pesan whatsapp. Kepala Puskesmas memberikan saran agar
SOP yang dibuat sesuai format terbaru berdasarkan aturan yang berlaku agar dapat
digunakan juga untuk akreditasi puskesmas kedepannya.
3. Mencari referensi atau literatur mengenai konseling obat
Saya membuat SOP sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai
teori yang terbaru. Dalam hal ini saya banyak mencari referensi di PMK No 74
tahun 2016 mengenai pelayanan kefarmasian di Puskesmas dan e-book “Bahan Ajar
Farmasi Klinik” dari Kemenkes.
4. Melakukan Penyusunan Revisi SOP Konseling Obat
Setelah mendapatkan referensi dan literatur kemudian saya menyusun tahapan SOP
Konseling Obat. Memperbaiki serta menambah teori SOP yang lama sambil
berdiskusi dengan rekan farmasi yang lain untuk meminta masukan dan koreksi
terhadap SOP yang dibuat agar SOP dibuat secara maksimal . Saran dari rekan
farmasi agar SOP dibuat lebih detail dan menambahkan materi pada tahapan
prosedur.
5. Meminta pengesahan SOP
Setelah merevisi SOP kemudian saya memberikan hasil SOP kepada Kepala
Puskesmas seusai dengan saran dan masukan yang diberikan baik oleh Kepala
Puskesmas maupun oleh rekan kerja. Setelah itu saya meminta pengesahan kepada
Kepala Puskesmas selaku yang berwenang dalam melakukan pengesahan dan
sebagai bukti bahwa revisi SOP telah disetujui oleh Kepala Puskesmas dan dapat
berlaku untuk menggantikan SOP yang lama.
41
yang dilakukan
42
kerja farmasi.
Manfaat Kegiatan
Dengan merevisi SOP ini memberikan kontribusi terhadap misi yakni memelihara
dan meningktakan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
Kontribusi terhadap Nilai-Nilai Organisasi:
Dengan merevisi SOp ini saya akan menerepakan tata nilai Puskesmas Bengkayang
yakni melakukan pelayanan kesehatan yang sesuai standard dan prima
Waktu Pelaksanaan
: 19 – 23 November 2021
Kegiatan
Output : Tersedianya buku pencatatan Konseling Obat
Buku pencatatan konseling obat merupakan sebuah buku yang berisi lembar pelaksanaan
konseling. Buku ini berfungsi untuk memudahkan pendataan pasien untuk mencatat volume
kegiatan. Dalam pendokumentasian dicantumkan petugas yang melaksanakan konseling
Adapun langkah-langkah dalam membuat buku sebagai berikut :
1. Meminta masukan dan persetujuan Kepada Kepala Puskesmas
Sebelum membuat buku saya terlebih dahulu bertemu Kepala Puskesmas untuk
meminta masukan terkait buku yang akan dibuat. Saya mendengarkan dengan
seksama masukan dari Kepala Puskesmas. Kepala Puskesmas menyetujui untuk
membuat form konseling dijadikan sebuah buku agar data pasien dapat
terdokumentasi secara rapi dan tidak berantakan.
2. Mencatat masukan dan saran dari Kepala Puskesmas
43
Saya mencatat saran dan masukan dari kepala puskesmas agar tidak ada yang
terlewatkan dan dapat diterapkan dengan baik. Masukan dari beliau agar format dari
form konseling dibuat sesuai dengan aturan yang terbaru agar dapat digunakan untuk
akrediatsi Puskesmas terkait dengan mutu pelayanan kefarmasian. Selain itu,beliau
mengarahkan saya untuk menghubungi bendahara Puskesmas terkait anggaran yang
akan digunakan untuk mencetak buku, kemudian bendahara menyuruh saya untuk
menghubungi toko percetakan yang bekerja sama dengan Puskesmas untuk
mencetak buku tersebut.
3. Membuat form konseling obat
Setelah mendapatkan referensi kemudian saya membuat form konseling. Diawali
dengan membuat tabel telebih dahulu, kemudian mengisi point-point yang akan
ditambahkan. Hal terpenting dalam form konseling adalah identitas pasien, agar data
pasien dapat diketahui. Kemudian saya menambahkan riwayat penyakit dan
penggunaan obat untuk melihat perjalanan pengobatan yang didapatkan pasien
sebelum dikonseling. Form konseling yang saya buat banyak mengacu pada
peraturan PMK No 74 Tahun 2016 mengenai pelayanan kefarmasian di Puskesmas.
4. Membuat cover buku pencatatan konseling obat
Saya membuat cover buku agar buku dapat menarik. Cover buku berfungsi untuk
melindungi buku agar kertas-kertasnya tidak mudah rusak dan kusut ketika
disimpan. Aplikasi yang saya gunakan dalam membuat cover buku ini yakni
CANVA, aplikasi ini dapat di download lewat playstore mapun bisa kita akses lewat
website resmi nya. Aplikasi ini memudahkan untuk mendesai cover buku sesuai
dengan kehendak penulis.
5. Mencetak buku konseling obat
Setelah membuat form konseling dan cover buku, kemudian saya menghubungi
percetakan sesuai persetujuan dari Kepala Puskesmas dan Bendahara, tempat
percetakan yang digunakan untuk mencetak buku ini yakni percetakan langganan
Puskesmas Bengkayang. Buku yang dicetak berjumlah satu dan isi buku konseling
obat ini terdiri atas 100 lembar form konseling.
44
berdasarkan saran dan serta berdasarkan arahan kurang maksimal
masukan yang diperoleh dari dan masukan dari atasan agar
Kepala Puskesmas buku dibuat secara baik.
45
Tejaminnya data pengobatan pasien sesuai dengan resep yang diterima
Pada kegiatan ini penguatan nilai organisasi insiatif dan inovatif dalam memberikan
pelayanan kesehatan.
46
konseling rekan kerja juga menyarankan untuk mempersipakan alat tulis yang
akan digunakan oleh pasien agar saat proses pengsian kuisoner berjalan lancar.
3. Mencari referensi atau literature terkait isi kuisioner
Saya mencari referensi atau literaturr terkait kuisoner dengan inisiatif saya
senidiri dengan melakukan searching di internet. Adapun refernsi atau literature
yang saya dapatkan diantaranya:
47
instrument penilaian sehingga menumbuhkan ide-ide yang baru dalam
yakni kuisioner konseling rasa kebersamaan dan membuat instrument
obat memunculkan ide baru. penilaian.
Anti Korupsi (Mandiri) Saya menerapkan nilai Apabila saya tidak
anti korupsi dengan menerapkan nilai mandiri
Saya telah mencari
indicator mandiri dalam dalam mencari referensi
referensi atas inisiatif diri
mencari referensi agar maka saya akan
sendiri
mampu menemukan apa bergantung dengan orang
yang harus dikerjakan lain dan membuat
dan terus bergerak untuk kegiatan akan berjalan
mencari literature tanpa tidak lancar
membebani orang lain.
Akuntabilitas Saya menerapkan nilai Apabila saya tidak
(Tanggung Jawab) akuntabilitas dengan menerapkan nilai
indicator tanggung jawab tanggung jawab maka
Saya telah membuat
agar dalam membuat kuisioner tidak dapat
kuisioner sesuai dengan
kuisioner dibuat secara dibuat maksimal.
referensi yang dicari
benar dan tepat agar
secara benar dan tepat
instrument penilaian
dapat dilaksanakan
dengan baik.
Nasionalisme (Disiplin) Saya menerapkan nilai Apabila saya tidak
nasionalisme dengan menerapkan nilai disiplin
Saya mencetak kuisioner
indicator disiplin agar maka kegiatan
sesuai dengan waktu
kegiatan selanjunya dapat selanjutnya dapat
yang telah dijadwalkan
berjalan dengan lancar terkendala dan terhambat.
yakni 24 November 2021
Manfaat Kegiatan:
1) Bagi Peserta Latsar
Peserta dapat mengukur kemampuan dan kepuasan pasien terhadap
pelayanan yang dilakukan.
2) Bagi Puskesmas Bengkayang
Membantu tercapainya misi Puskesmas Bengkayang yakni memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu. Adil, merata dan terjangkau
3) Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat menilai kegiatan konseling dan menilai konselor dalam
memberikan pelayanan agar dapat ditingkatkan kedepannya.
Kontribusi kegiatan terhadap Visi dan Misi :
48
dan berdaya saing ditopang pemerintahan yang bersih dan terbuka.
Kontribusi kegiatan terhadap nilai-nilai organisasi:
Pada kegiatan ini penguatan nilai organisasi insiatif dan inovatif dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
Dokumen Kegiatan / Bukti Fisik : Buku Konseling Obat yang telah diisi oleh
data pasien
Lembar kuisioner yang telah terisi
Foto/Video kegiatan konseling obat.
49
anak. Karena dalam kondisi tersebut kepatuhan pasien dalam meminum
cukup rendah. Sehingga baiknya untuk diberikan edukasi lebih. Kepada
pasien lansia dan anak-anak yang diberikan konseling yakni kepada keluarga
pasien. Selain itu pasien yang saya pilih yaitu pasien dengan diagnose sakit
kronis seperti pasien Hipertensi dan Diabetes Mellitus karena pasien tersebut
harus minum obat dalam jangka waktu yang panjang. Sehingga sangat perlu
diberikan konseling agar pasien bisa patuh dalam meminum obat walaupun
harus minum obat sepanjang waktu.
3. Menyiapkan obat yang akan diserahkan kepada pasien
Setelah menentukan pasien yang akan dikonseling kemudian saya
menyiapkan obat sesuai resep dari dokter. Obat yang saya siapkan saya cek
terlebih dahulu seperti kondisi obat dan ED obat agar mutu obat yang
diberikan kepada pasien tetap terjaga dengan baik. Obat yang diberikan juga
disertai dengan etiket pada masing-masing obat yang berisi cara penggunaan
obat dan indikasi obat.
4. Memberikan informasi dan edukasi obat kepada pasien/keluarga
Memberikan informasi dan edukasi sesuai dengan obat yang diterima pasien.
Diawali dengan 3 pertanyaan awal (3 prime question) yakni apakah dokter
memberikan informasi mengani cara penggunaan obat, hasil terapi yang
diharapkan, dan indikasi obat. Setiap obat yang diberikan diberika penjelasan
mengenai cara penggunaan nya, efek samping yang ditimbulkan, juga
interaksi obat terhadap makanan ataupun dengan obat lainnya. Selain itu saya
juga menjelaskan menganai cara penyimpanan obat yang baik dan benar agar
mutu obat dapat terjaga dengan baik. Adapun untuk obat dengan penggunaan
khusus yang saya berikan konseling adalah mengenai tetes mata antibiotic,
dimna cara penggunaannya di awalai dengan mencuci tangan terlebih dahulu,
kemudian membuka tutup botol, selanjunya teteskan ke mata sebanyak satu
tetes dibagian mata yang sakit. Cara penggunaan obat tetes mata harus seusai
dengan waktu yang diperintahkan yakni 3x1 artinya pasien menggunakan
obat tiap 8 jam sekali. Dan penyimpanan obat tetes harus disimpan jauh dari
terkena matahari secara langsung, dan batas waktu penggunaan obat tetes
yang telah dibuka tutupnya hanya boleh digunakan selam 28 hari. Setelah itu
obat tidak boleh digunakan kembali.
5. Memberikan lembar kuisioner kepda pasien/kelurga
Setelah melakukan konseling kepada pasien, kemudia saya meminta
ketersediaan pasien atau keluarganya untuk mengisi lembar kuisioner yang
terdiri atas 8 point yang teridiri atas 2 bagian. Bagian pertama untuk
mengetahui kepuasan pasien terhadap kegaiatan konseling yang terdiri atas 5
pertanyaan. Untuk bagian kedua terdiri atas 3 pernyataan mengenai
persetujuan pasien akan kegiatan konseling, baik manfaat konseling maupun
konseling mampu menambah wawasan serta kepatuhan dalam meminum
obat. Konseling yang saya lakukan sebanyak 4 pasien atau keluarganya,
sehingga ada 4 lembar kuisioner yang terisi.
6. Mendokumentasikan konseling
Pendokumentasian adalah hal yang perlu dilakukan dalam setiap kegiatan
pelayanan farmasi. Dokumnetasi dilakukan dengan merekam kegaiatan
konseling dengan dibantu oleh rekan kerja untuk merekam kegiatan tersebut.
50
Video dimulai dari pemanggilan pasien hingga penyampaian edukasi dan
informasi kepada pasien. Selain video saya juga mendokumentasikan dengan
foto kegiatan juga.
51
ditulis oleh dokter terjaga mutunya kepada
keselamatan pasien
Akuntabilitas Jika saya menerapkan nilai Apabila saya tidak
(Transparan) akuntabilitas dengan menerapkan nilai
indicator transparan agar transparan maka
Saya telah
komunikasi antara saya pasien tidak akan
memperkenalkan diri
dengan pasien dapat nyaman dalam
terlebih dahulu secara
berjalan dengan baik. memberikan
terbuka sebelum
informasi
memberikan edukasi
mengenai
permasalahan obat
yang dialami
akibatnya tujuan
konseling tidak
dapat tercapai
Anti Korupsi (Sopan) Jika saya menerapkan nilai Apabila saya tidak
anti korupsi dengan menerapkan nilai
Saya telah memberikan
indicator sopan agar pasien sopan maka pasien
lembar kuisioner kepada
merasa nyaman dan tidak akan menolak
setiap pasien dengan
terpaksa untuk ketersediaannya
meminta izin terlebih
melakukannya mengisi lembar
dahulu kepada pasien
kuisoner sehingga
untuk ketersediaannya
tujuan kegiatan
mengisi kuisioner
tidak dapat
tercapai.
Etika Publik (Cermat) Jika saya menerapkan nilai Apabila saya tidak
etika public yakni cemat menerapkan nilai
Dalam pendokumentasian
dalam mempersiapkan cermat maka
kegiatan konseling, saya
peralatan dokumentasi agar kegiatan dapat
mempersiapkan peralatan
dokumentasi kegiatan tidak
konseling secara teliti.
konseling dapat terlaksana terdokumentasi
dengan lancar dan baik dengan baik.
Manfaat Kegiatan:
1) Bagi Peserta Latsar
Meningkatkan kompetensi peserta dalam pelayanan konseling di sarana
kesehatan
2) Bagi Puskesmas Bengkayang
Dengan melaksanakan kegiatan konseling obat berkontribusi terhadap
misi Puskesmas Bengkayang yakni memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu, adil, merata, dan terjangkau. Serta mengutamakan
pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif secara efektif
52
dan terarah.
3) Bagi Masyarakat
Pasien dan keluragnya dapat termotivasi untuk mematuhi dan
memahami penggunaan obatnya terutama untuk pasien geriatric,
pediatric, dan pasien-pasien yang menggunakan obat khusus. Sekaligus
memberikan pendidikan dan pemahaman tentang pengobatannya serta
memastikan bahwa pasien dapat menggunakan obat dengan benar
Kontribusi kegiatan terhadap Visi dan Misi:
53
Jumlah form yang terisi sebanyak empat lembar yang artinya ada empat kegiatan konseling yang telah saya
lakukan.
2. Membuat laporan pelayanan kefarmasian
Setelah merekap jumlah form konseling kemudian saya membuat laporan pelayanan kefarmasian
yang mana formatnya telah ditentukan langsung oleh Dirjen Pelayanan Kefamsian Kemenkes.
Laporan pelayanan kefarmsian terdiri atas 3 kolom yakni pengkajian resep, PIO
(Pelayanan Informasi Obat) dan Konseling Obat. Laporan pelayanan ini akan dijadikan indicator capaian
mutu
pelayanan kefaramsian di Puskesmas.
3. Mengirim laporan ke IFK (Instalasi Farmasi Kabupaten)
Setelah laporan pelayanan kefarmasian selesai dibuat, selanjutnya saya mengirim laporan tersebut
via whatsapp kepada salah satu staf dari IFK pada hari Jum’at 11 Desember 2021. Dan segera
dikonfirmasi oelh IFK bahwa laporaan diterima dan seuai. Laporan tersebut kemudian diinput oleh
IFK melalui googleform yang telah diberikan oleh DirjenFar. Kemudian setiap 3-6 bulan sekali akan ada
hasil evaluasi dari Kemenkes terkait capaian indicator pelayanan kefarmasian masing-masing Puskesmas.
Untuk Puskesmas Bengkayang sendiri, yang menjadi evaluasi nya adalah belum terlaksananya kegiatan
konseling. Dengan telah terlaksananya kegiatan konseling maka pelayanan kefarmasian di Puskesmas
Bengkayang telah semua terlaksana.
4. Menganalisis hasil kuisioner
Setelah memberikan konseling obat, kemudian saya memberikan lembar kuisioner untuk diisi oleh
pasien atau keluarga pasien yang diberikan konseling. Saat melakukan analisis kuisioner saya
menerima masukan dari rekan kerja agar setiap hasil kuisioner dihitung jumlah keseluruhan nilai
yang diisi pasien. Selanjutnya saya menghitung jumlah angka yang telah diisi oleh paasien. Dan
dihitung berdasrkan hasil rata-ratanya dengan rumus skor kenyataan-skor harapan dikali seratus persen.
Setelah itu saya mendaptakan hasil prosentase mengenai kepuasan pasien yakni 88,2% merasa puas.
Kemudian mengenai tanggapan pasien mengenai pelaksanaan kegiatan konseling obat, seluruh pasien
setuju adanya pelaksanaan konseling obat dan bermanfaat bagi pasien dalam memberikan wawasan
pengetahuan juga meningktkan kepatuhan pasien dalam minum obat.
5. Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Puskesmas Bengkayang
Diakhir kegiatan aktualisasi ini, kemudian saya melaporkan hasil kegiatan yang telah
saya laksanakan kepada Kepala Puskesmas. Sekaligus meminta tanndatangan mengenai
54
Laporan Pelayana Kefarmasian. Setelah memberikan tandatangan, kemudian Kepala Puskesmas
memberikan masukan agar kegiatan konseling dapat dijalankan secara konsisten kedepannya agar mutu
pelayanan kefarmasian dapat terus ditingkatkan.
55
pencatatn di dipercaya dan dapat
Buku dipertanggung
konseling jawabkan
yang kedepannya
dilakukan
tanpa ada
yang ditutupi
maupun
dikurangi atau
ditambahkan
Nasionalisme Saya menerpakan Apabila saya tidak menerapkan nilai kerja sama dalam melakukan
( Kerja nilai nasionalisme
analisis kuisioner maka saya tidak akaan mendapatkan tambahan ide
Sama) dengan indicator
kerja sama dalam sehingga hasil analisi kuisioner tidak optimal
Saya
melakukan analisis
berdiskusi
hasil kuisioner agar
dengan rekan
hasil kuisioner dapat
kerja dalam
dianalisis secara baik
menganalisis
kuisioner
Komitmen Saya menerpakan Apabila saya tidak mentepakan nilai orientasi mutu maka indicator
Mutu ( nilai komitmen mutu
pencapaian pelyanan kefarmasian tidak dapat meningkat dan akan
Orientasi dengan indicator
Mutu) orientasi mutu yakni berpengaruh terhadap kepuasan pasien akibat dari pelayanan tidak
menerima masukan
Saya berjalan dengan baik,.
dari Kepala
menerima
Puskesmas agar
masukan dari
mutu pelayanan
Kepala
kefarmasian dapat
Puskesmas
terus meningkat.
guna
perbaikan
kegiatan untuk
kedepannya
Manfaat Kegiatan:
1. Bagi Peserta Latsar
Hasil evaluasi dapat digunakan oleh peserta sebagai data keberhasilan kegaitan konseling obat dan
bahan perbaikan kedepannya
2. Bagi Puskesmas Bengkayang
Berkontribusi pada misi Puskesmas Bengkayang yakni menyelenggarakan pelayanan administrasi dan
manajemen yang berkualitas
56
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat akan merasakan perbaikan pelayanan kesehatan untuk kedepannya.
57
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan rancangan aktualisasi selama habituasi dengan menerapkan nilai- nilai
dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi) serta WoG, manajemen ASN, dan pelayanan publik yang telah dilaksanakan di
Puskesmas Bengkayang, Kabupaten Bengkayang. Isu yang diangkat dalam Laporan
Aktualisasi adalah rendahnya pencapaian indikator pelayanan kefarmasian di
Puskesmas Bengkayang. Gagasan pemecahan isu yang diajukan : Peningkatan
Pencapaian Indikator Pelayanan Kefarmasian Yang Sesuai Standar Melalui Pelaksanaan
Kegiatan Konseling Obat Di Puskesmas Bengkayang. Pada laporan aktualisasi ini,
peserta pelatihan melakukan kegiatan aktualisasi di Puskesmas Bengkayang mulai
tanggal 15 November – 14 Desember 2021 dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Merevisi Standar Prosedur Operasional (SPO) Konseling Obat
2. Membuat Buku Pencatatan Konseling Obat
3. Membuat Instrumen Penilaian Konseling Obat
4. Melakukan Konseling Obat
5. Evaluasi Hasil Kegiatan
58
Kegiatan aktualisasi telah berjalan lancar dan laporan telah disusun disertai bukti
fisik dengan bimbingan dan arahan dari coach serta mentor dipresentasikan tanggal 17
Desember 2021
B. SARAN
Konseling obat merupakan salah satu metode edukasi pengobatan secara tatap
muka atau wawancara dan salah satu bentuk pelayanan kefarmasian dalam usaha
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien sehingga mutu pelayanan di
Puskesmas dapat meningkat. Dalam pelaksanaan konseling obat diperlukan tempat
khusus untuk pelaksanaan kegiatan agar memberikan privasi dan kenyaman bagi pasien
yang akan dikonseling. Oleh karena itu, diharapan kedepannya agar instansi
menyediakan ruangan khusus untuk kegiatan konseling obat.
Kegiatan konseling dengan disretai penacatatn yang baik dapat dijadikan rujukan
atau referensi yang dapat digunakan oleh Puskesmas sebagai salah satu cara untuk
meingkatkan indicator mutu pelayanan sehingga kualitas hidup dan derajat masayarakat
dapat lebih meningkat.
Selain menonjolkan kegiatan konseling obat dalam aktualisasi ini penulis sebagai
peserta latsar juga mengutamkan nilai-nilai dasar ASN. Nilai-nilai dasar ini hendaknya
dapat diterapkan seorang ASN dalam menjalankan tugas pekerjaannya salah satu
sebagai pelayan public, dalam hal imi sebagai tenaga kesehatan.
59
DAFTAR PUSTAKA
60
Tim Kesehatan. 2021. Profil Puskesmas Bengkayang. Bengkayang: Departemen
Kesehatan dan KB
Tulangow, Jeiska, Rattu dan Mandey Silvya. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Kepuasan Paien di Instalasi Rawat inap F RSUP Prof. Dr.
R.D. Kandaou Manado. Universitas Sam Ratulangi Manado.
61
LAMPIRAN
62
LAMPIRAN KEGIATAN 1
63
64
65
66
1.1 Lampiran Standar Prosedur Operasional pelaksanaan konseling obat
pencatatan pelaksananaan
kegiatan konseling
Kefarmasian menjadi
67
Dokumentasi Kegiatan
Tahap Kegiatan : 1
Tahap Kegiatan : 2
68
Tanggal Pelaksanaan : 15 November 2021
Tahap Kegiatan : 3
69
Tahap Kegiatan : 4
70
71
Tahap Kegiatan : 5
72
LAMPIRAN KEGIATAN 2
73
74
Dokumentasi Kegiatan
Tahap Kegiatan : 1
Tahap Kegiatan : 2
75
Tahap Kegiatan : 3
76
Tahap Kegiatan : 4
77
Tahap Kegiatan : 5
78
79
LAMPIRAN KEGIATAN 3
80
81
82
Dokumentasi Kegiatan
Tahap Kegiatan : 1
Tahap Kegiatan : 2
83
Tahap Kegiatan : 3
84
Tahap Kegiatan : 4
85
Tahap Kegiatan : 5
86
LAMPIRAN KEGIATAN 4
87
Tahap Kegiatan : 1
Tahap Kegiatan : 2
88
Tanggal Pelaksanaan : 26 November – 07 Desember 2021
Tahap Kegiatan : 3
89
Tahap Kegiatan : 4
90
Tahap Kegiatan : 5
Tahap Kegiatan : 6
91
Tanggal Pelaksanaan : 26 November – 07 Desember 2021
Alat dokumentasi
92
Melakukan konseling kepada pasien hamil
93
LAMPIRAN KEGIATAN 5
94
Tahap Kegiatan : 1
Tahap Kegiatan : 2
95
Nama Kegiatan : Membuat laporan pelayanan kefarmasian
Tahap Kegiatan : 3
96
Tahap Kegiatan : 4
97
Tahap Kegiatan : 5
98
99
BUKU KONSELING YANG TELAH TERISI
100
101
102
103
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
104