Anda di halaman 1dari 4

GONORE

No. Dokumen :UKP/BP/SOP/478/2017


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 25-07-2017
Halaman : 1/3
UPT Puskesmas N.R.Nitya MB
Tanah Tinggi NIP. 196312211992032004
1.Pengertian Gonore adalah semua penyakit yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanakan gonore dan
2. Tujuan mencegah terjadinya komplikasi untuk semua pasien yang datang di Unit
Pelayanan Umum puskesmas Tanah Tinggi
Keputusan Kepala Puskesmas Nomor: UKP/VII/SK/045/VI/2017
3. Kebijakan
Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis UPT Puskesmas Tanah Tinggi.
1. Panduan Praktik Klinis di puskesmas, 2014, Depertemen Kesehatan RI
2. KMK 514/2015 tentang Panduan Praktek Klinis bagi Dokter di FKTP
4. Referensi
3. Permenkes no 5 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis dokter di
Fasyankes Primer.
5. Langkah - 1. Perawat Melakukan identifikasi dan pengukuran tanda-tanda vital (TTV),
langkah berat badan dan tinggi badan. Kemudian mencatat dalam buku status pasien.
2. Dokter melakukan anamnesa terhadap pasien:
Keluhan:
- Keluhan utama berhubungan erat dengan infeksi pada organ genital yang
terkena. Pada pria, keluhan tersering adalah kencing nanah. Gejala diawali
oleh rasa panas dan gatal di distal uretra, disusul dengan disuria, polakisuria
dan keluarnya nanah dari ujung uretra yang kadang disertai darah.Selain itu,
terdapat perasaan nyeri saat terjadi ereksi.Gejala terjadi pada 2-7 hari setelah
kontak seksual.
- Apabila terjadi prostatitis, keluhan disertai perasaan tidak enak di perineum
dan suprapubis, malaise, demam, nyeri kencing hingga hematuri, serta
retensi urin, dan obstipasi.
- Pada wanita, gejala subyektif jarang ditemukan dan hampir tidak pernah
didapati kelainan obyektif. Wanita umumnya datang setelah terjadi
komplikasi atau pada saat pemeriksaan antenatal atau Keluarga Berencana
(KB).
- Keluhan yang sering menyebabkan wanita datang ke dokter adalah keluarnya
cairan hijau kekuningan dari vagina, disertai dengan disuria, dan nyeri
abdomen bawah. Keluhan selain di daerah genital yaitu : rasa terbakar di
daerah anus (proktitis), mata merah pada neonatus dan dapat terjadi keluhan
sistemik (endokarditis, meningitis, dan sebagainya pada gonore diseminata –
1% dari kasus gonore).
Faktor Risiko:

1/1
- Berganti-ganti pasangan seksual
- Homoseksual dan Pekerja Seks Komersial (PSK).
- Wanita usia pra pubertas dan menopause lebih rentan terkena gonore
- Bayi dengan ibu menderita gonore.
- Hubungan seksual dengan penderita tanpa proteksi (kondom).

3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana


Pemeriksaan Fisik:
- Tampak eritem, edema dan ektropion pada orifisium uretra eksterna,
terdapat duh tubuh mukopurulen, serta pembesaran KGB inguinal uniatau
bilateral.
- Apabila terjadi proktitis, tampak daerah anus eritem, edem dan tertutup pus
mukopurulen.
- Pada pria: Pemeriksaan rectal toucher dilakukan untuk memeriksa prostat:
pembesaran prostat dengan konsistensi kenyal, nyeri tekan dan bila terdapat
abses akan teraba fluktuasi.
- Pada wanita: Pemeriksaan in speculo dilakukan apabila wanita tesebut
sudah menikah.Pada pemeriksaan tampak serviks merah, erosi dan terdapat
secret mukopurulen.
Pemeriksaan Penunjang:
Apabila tidak dapat dilakuakan di puskesmas maka pemeriksaan Dilakukan di
layanan skunder (RS), berupa:
- Pemeriksaan mikroskopis sediaan langsung duh tubuh dengan pewarnaan
gram untuk menemukan kuman gonokokus gram negarif, intra atau
ekstraseluler.Pada pria sediaan diambil dari daerah fossa navikularis, dan
wanita dari uretra, muara kelenjar bartolin, serviks dan rektum.
- Pemeriksaan lain bila diperlukan: kultur, tes oksidasi dan fermentasi, tes
beta-laktamase, tes thomson dengan sediaan urin

4. Dokter melakukan Penatalaksanaan terhadap pasien


- Memberitahu pasien untuk tidak melakukan kontak seksual hingga
dinyatakan sembuh dan menjaga kebersihan genital.
- Pemberian farmakologi dengan antibiotik: Tiamfenikol, 3,5 gr per oral (p.o)
dosis tunggal, atau Ofloksasin 400 mg (p.o) dosis tunggal, atau Kanamisin 2
gram Intra Muskular (I.M) dosis tunggal, atau Spektinomisin 2 gram I.M
dosis tunggal. Tiamfenikol, ofloksasin dan siprofloksasin merupakan
kontraindikasi pada kehamilan dan tidak dianjurkan pada anak dan dewasa
muda.

5. Melakukan rujukan jika memenuhi kebijakan kriteria rujukan .


- Apabila tidak dapat melakukan tes laboratorium.
- Apabila pengobatan di atas tidak menunjukkan perbaikan dalam jangka
1/1
waktu 2 minggu, penderita dirujuk ke dokter spesialis karena kemungkinan
terdapat resistensi obat

6. Dokter dan perawat melakukan dokumentasi pada rekamedis pasien


1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak – Keluarga Berencana
6. Unit Terkait
2. Pelayanan Pemeriksaan Umum
1. Status pasien (Rekam Medis)
7. Dokumen
2. Lembaran resep
Terkait
3. From Rujukan
Tanggal mulai
8. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Historis
perubahan

1/1
GONORE
No. Kode : UKP/BP/SOP/478/2017

Terbitan :
DAFTAR
No. Revisi :
PUSKESMAS TILIK
Tgl. Mulai Berlaku : 25-07-2017
TANAH TINGGI
Halaman : 1/1

No Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku

Perawat Melakukan identifikasi dan pengukuran

1. Apakah tanda-tanda vital (TTV), berat badan dan tinggi


badan. Kemudian mencatat dalam buku status
pasien.
2. Apakah Dokter melakukan anamnesa terhadap pasien:

3. Apakah Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang


sederhana
4. Apakah Dokter melakukan Penatalaksanaan terhadap pasien

Melakukan rujukan jika memenuhi kebijakan kriteria


5. Apakah
rujukan

Dokter dan perawat melakukan dokumentasi pada


6. Apakah
rekamedis pasien

Compliance rate (CR) : ……………………………….%


………………………………..,……
Pelaksana / Auditor

…………………………….
NIP: ………………….

1/1

Anda mungkin juga menyukai