Anda di halaman 1dari 4

PERDARAHAN ANTE-PARTUM

No. Dokumen 001/SOP-PMB/I/2018 Ditetapkan Tanggal


No. Revisi 1 Januari 2018
Penanggungjawab PMB
Tanggal Terbit 1 Januari 2018
SOP
Halaman 1/4

Mesty Purnamasari, Amd Keb

PRAKTEK MANDIRI
BIDAN

1. Pengertian Perdarahan Antepartum adalah pendarahan pervaginam pada usia


kehamilan 20 minggu atau lebih dengan diagnosis banding seperti
solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan
perdarahan antepartum
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
2. Permenkes No 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
3. Buku saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar
dan Rujukan.
5. Alat dan 1. Stetoskop
bahan 2. Tensimeter
3. termometer
4. Doppler
5. Kapas DTT
6. Spekulum vagina
7. SarungTangansteril
8. Rekammedis
9. Alat tulis
PERDARAHAN ANTE-PARTUM
No. Dokumen 001/SOP-PMB/I/2018 Ditetapkan Tanggal
No. Revisi 1 Januari 2018
Penanggungjawab PMB
Tanggal Terbit 1 Januari 2018
SOP
Halaman 2/4

Mesty Purnamasari, Amd Keb

PRAKTEK MANDIRI
BIDAN

6. Langkah- 1. Dokter / Bidan melakukan informed consent


Langkah 2. Dokter / Bidan melakuan anamnesis riwayat penyakit sekarang,
seperti :
 Perdarahan per vaginam pada usia 20 minggu atau lebih.
 Perdarahan spontan tanpa aktivitas atau trauma padadaerah
abdomen.
 Nyeri atau tanpa nyeri akibat kontraksi uterus.
 Beberapa faktor predisposisi :
- Riwayat solusio plasenta.
- Perokok.

- Hipertensi.
- Multiparitas.
3. Dokter / Bidan melakukan pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan
generalis serta pemeriksaan obstetric, seperti :
 PemeriksaanGeneralis :
- Pemeriksaan Tanda – tanda vital meliputi kesadaran, suhu,
nadi, tekanan darah dan frekuensi napas
- Pemeriksaan menyeluruh dari kepala hingga kaki secara cepat
 PemeriksaanObstetri :
- Periksa luar
Menentukan bagian terbawah janin, menentukan letak janin
ada kelainan atau tidak dan mengukur DJJ dengan doppler.
- Periksa dalam (inspekulo)
PERDARAHAN ANTE-PARTUM
No. Dokumen 001/SOP-PMB/I/2018 Ditetapkan Tanggal
No. Revisi 1 Januari 2018
Penanggungjawab PMB
Tanggal Terbit 1 Januari 2018
SOP
Halaman 3/4

Mesty Purnamasari, Amd Keb

PRAKTEK MANDIRI
BIDAN

Menentukan sumber perdarahan, apakah perdarahan berasal


dari dalam ostium uteri atau hanya perdarahan yang berasal
dari servix atau dinding vagina, serta menentukan jumlah
perdarahannya.
4.Dokter/ Bidan melakukan penegakkan diagnosis dengan berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
5. Dokter / Bidan melakukan penatalaksanaan, antara lain :
 Bila didapatkan ada tanda – tanda syok seperti akral dingin dan
pucat, nadi> 100x/menit teraba lemah dan tekanan darah
sistolik< 90 mmhg maka hendaknya segera dilakukan stabilisasi
keadaan umum sebelum pasien di rujuk kerumah sakit, dengan
cara :
- Pemberian oksigen nasal kanul 2 – 3 Liter / menit.
- Lakukan pemasangan infus 2 jalur intravena dengan
menggunakan ringer laktat atau NaCl 0,9% dengan dosis
loading secepatnya (kecepatan 1 L dalam 15 – 20 menit), dapat
diulang kembali sampai maksimal 3 L dalam 2 – 3 jam apabila
keadaan pasien tidak membaik.
- Lakukan pemasangan kateter untuk memantau urine output.
 Bila didapatkan tanda – tanda inpartu seperti cairan lender
bercampur darah dan kontraksi uterus minimal terjadi 2 kali
dalam 10 menit serta kehamilan lebih dari 37 minggu, lanjutkan
dengan tatalaksana persalinan normal, kecuali pada pasien
plasenta previa dan vasa previa. Jika kehamilan kurang dari 37
PERDARAHAN ANTE-PARTUM
No. Dokumen 001/SOP-PMB/I/2018 Ditetapkan Tanggal
No. Revisi 1 Januari 2018
Penanggungjawab PMB
Tanggal Terbit 1 Januari 2018
SOP
Halaman 4/4

Mesty Purnamasari, Amd Keb

PRAKTEK MANDIRI
BIDAN

minggu sebaiknya pasien dirujukke rumah sakit.


 Bila tidak didapatkan tanda – tanda inpartu pikirkan perdarahan
ante-partum dan segera lakukan pemasangan infuse intravena
lalu kemudian rujuk pasien kerumah sakit. Pada plasenta previa
tidak disarankan untuk periksa dalam.
6. Dokter / Bidan mendokumentasikan identitas pasien, hasil
anamnesis, hasil pemeriksaan fisik, dan terapi yang diberikan kepada
Pasien di dalam rekam medis.
7. Pasien di rujuk kerumah saki tuntuk penanganan lebih lanjut
7. Unit Terkait 1. Pelayanan bersalin
2. Laboratorium
8. Hal-Hal Yang
PerluDiperhati
kan
9. Bagan Alir

10. Dokumen 1. Rekam medik


Terkait 2. Informed consent
3. Buku KIA
4. Surat rujukan

Anda mungkin juga menyukai