Anda di halaman 1dari 3

PERDARAHAN PASCA

PERSALINAN
No. Dok. : SOP.C/ /PKM-
S WT/IV/2017
No. :0
O
Revisi
P Tgl.Terbit : April 2017
Halaman :1/3
UPT PUSKESMAS SUJATMOKO
WAY TUBA NIP. 197101011992011004

Pengertian Perdarahan Pasca persalalinan adalah pertolongan atau


tindakan untuk mengatasi perdarahan pasca persalinan
Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah dalam
memberikan pelayanan penanganan pasca persalinan.
Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 800/ /PKM.WT/III/2017
Tentang tentang pelayan klinis yang berorientasi pada pasien.
Referensi Pedoman pelayanan klinis ruang VK UPT Puskesmas Way tuba
tahun 2017.
Alat dan Bahan 1) Lampu sorot
2) Stetoskop dan tensimeter
3) Oksigen dan regulator
4) Bahan anti septik
5) Ember
6) Kateter urine terbuat dari logam
7) Tempat sampah / kotoran
8) Sarung tangan steril : 2 pasang
9) Klem tali pusat : 2 pasang
10) Spuit disposibel
11) Cairan infus
12) Selang infus
13) Jarum, abocath
14) Plester
15) Anti biotic
16) Dextrose / cairan infus lainnya
Langkah- 1) Cuci tangan
2) Pakai sarung tangan
langkah
3) Pasang infuse sesuai dengan petunjuk kerja
4) Periksalah apakah kandung kemih penuh
5) Jika kandung kemih penuh, mintalah ibu untuk buang air
kecil dengan cara dirangsang dengan menekan kandung
kencing dari luar, bila tidak berhasil pasanglah kateter.
6) Kontrol penyebab perdarahan apakah dari robekan jalan
lahir, sisa plasenta atau kontraksi rahim yang jelek.
7) Jika perdaraha disebabkan oleh robekan jalan lahir lakukan
penjahitan sesuai petunjuk kerja
8) Jika perdarahan disebabkan oleh sisa plasenta lakukan
pembersihan sisa plasenta sesuai petunjuk kerja
9) Jika perdarahan disebabkan oleh kontraksi yang jelek
lakukan hal – hal sebagai berikut :
1) Massage uterus
2) Berikan 10 ui oksitosin ( sintocinon ) secara
intramuskuler / melalui infuse jika mungkin. Kemudian
berikan ergometrin 0.2 mg ini jika ibu tidak menderita
hypertensi. Jika perdarahan berkurang / berhenti mintalah
ibu menyusui bayi.
3) Jika hal tersebut tidak berhasil menghentikan
perdarahan dan uterus tetap tidak berkontraksi, mulailah
melakukan kompresi bimanual dalam dengan cara :
1) Masukkan tangan kanan secara obstetric kedalam
rahim, kemudian kepalkan dan letakkan diatas foniks
anterior lalu tangan kiri menahan fundus uteri.
2) Tekan bagian bawah / depan uterus secara mantap
dengan tangan yang berada didalam vagina
3) Gerakkan kepalan tangan diatas perut depan cerviks
4) Lakukan penekanan yang konstan kebawah dan
kedepan dengan tangan yang terdapat di perut
5) Lanjutkan penekanan dengan kedua tangan selama 10
menit agar oksitosin sempat bekerja, serta agar ada
waktu bagi darah untuk membeku pada daerah bekas
insersi plasenta
6) Jika hal ini tidak berhasil rujuk ibu ke RS sesuai dengan
prosedur rujukan.

Bagan alir
Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
Unit terkait 1) Poli umum (Dokter Puskesmas)
2) Bidan dan Perawat Puskesmas
3) Unit gawat darurat PONED
Dokumen terkait Rekam medik
Rekaman Tanggal
No
historis Yang Diubah Isi Perubahan Mulai
.
perubahan Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai