Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN

PERDARAHAN POST PARTUM


No. Dokumen : SOP/ /
421.103.101/2015
SOP No. Revisi :0
Tgl. Terbit : Desember 2015 UPTD PUSKESMAS
Halaman :1/2 PUJON

KABUPATEN dr. Wiwit Wijayati


MALANG Nip. 197501242006042015

1. Pengertian Perdarahan post partum (PPP) adalah perdarahan yang masif


yang berasal dari tempat implantasi plasenta, robekan pada jalan
lahir, dan jaringan sekitarnya dan merupakan salah satu penyebab
kematian ibu disamping perdarahan karena hamil ektopik dan
abortus.
Definisi perdarahan post partum adalah perdarahan pasca
persalinan yang melebihi 500 ml setelah bayi lahir atau yang
berpotensi mengganggu hemodinamik ibu.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Menangani


perdarahan post partum
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Pujon NOMOR : 440/ /SK/
421.103.101/2015 Tentang Pemberlakuan Standar Operasional
Prosedur (SOP) Penatalaksanaan perdarahan post partum di
Puskesmas Pujon
4. Referensi Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Edisi I tahun 2013
5. Langkah-langkah 1. Anamnesa
Prosedur 2. Pemeriksaan fisik
3. Penegakan diagnosa: perrdarahan post partum
4. Tatalaksana

Tatalaksana Awal
a. Nilai sirkulasi, jalan napas, dan pernapasan pasien.
b. Bila menemukan tanda-tanda syok, lakukan penatalaksanaan
syok
c. Berikan oksigen.
d. Pasang infus intravena dengan kanul berukuran besar (16 atau
18) dan mulai pemberian cairan kristaloid (NaCl 0,9% atau Ringer
Laktat atau Ringer Asetat) sesuai dengan kondisi ibu
e. Lakukan pengawasan tekanan darah, nadi, dan pernapasan
ibu.
f. Periksa kondisi abdomen: kontraksi uterus, nyeri tekan, parut
luka, dan tinggi fundus uteri.
g. Periksa jalan lahir dan area perineum untuk melihat perdarahan
dan laserasi (jika ada, misal: robekan serviks atau robekan
vagina).
h. Periksa kelengkapan plasenta dan selaput ketuban.
i. Pasang kateter Folley untuk memantau volume urin
dibandingkan dengan jumlah cairan yang masuk. (CATATAN:
produksi urin normal 0.5-1 ml/kgBB/jam atau sekitar 30 ml/jam)
j. Jika kadar Hb<8 g/dl rujuk ke layanan sekunder (dokter spesialis
obsgin)
k. Jika fasilitas tersedia, ambil sampel darah dan lakukan
pemeriksaan: kadar hemoglobin (pemeriksaan hematologi rutin)
dan penggolongan ABO.
l. Tentukan penyebab dari perdarahannya dan lakukan
tatalaksana spesifik sesuai penyebab
6. Unit Terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap

PENATALAKSANAAN
PERDARAHAN POST PARTUM
KABUPATEN No. Dokumen : SOP/ /
MALANG dr. Wiwit Wijayati
421.103.101/2015
SOP No. Revisi :0
Tgl. Terbit : Desember 2015
Halaman :2/2

Anda mungkin juga menyukai