Tatalaksana Awal
a. Nilai sirkulasi, jalan napas, dan pernapasan pasien.
b. Bila menemukan tanda-tanda syok, lakukan penatalaksanaan
syok
c. Berikan oksigen.
d. Pasang infus intravena dengan kanul berukuran besar (16 atau
18) dan mulai pemberian cairan kristaloid (NaCl 0,9% atau Ringer
Laktat atau Ringer Asetat) sesuai dengan kondisi ibu
e. Lakukan pengawasan tekanan darah, nadi, dan pernapasan
ibu.
f. Periksa kondisi abdomen: kontraksi uterus, nyeri tekan, parut
luka, dan tinggi fundus uteri.
g. Periksa jalan lahir dan area perineum untuk melihat perdarahan
dan laserasi (jika ada, misal: robekan serviks atau robekan
vagina).
h. Periksa kelengkapan plasenta dan selaput ketuban.
i. Pasang kateter Folley untuk memantau volume urin
dibandingkan dengan jumlah cairan yang masuk. (CATATAN:
produksi urin normal 0.5-1 ml/kgBB/jam atau sekitar 30 ml/jam)
j. Jika kadar Hb<8 g/dl rujuk ke layanan sekunder (dokter spesialis
obsgin)
k. Jika fasilitas tersedia, ambil sampel darah dan lakukan
pemeriksaan: kadar hemoglobin (pemeriksaan hematologi rutin)
dan penggolongan ABO.
l. Tentukan penyebab dari perdarahannya dan lakukan
tatalaksana spesifik sesuai penyebab
6. Unit Terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap
PENATALAKSANAAN
PERDARAHAN POST PARTUM
KABUPATEN No. Dokumen : SOP/ /
MALANG dr. Wiwit Wijayati
421.103.101/2015
SOP No. Revisi :0
Tgl. Terbit : Desember 2015
Halaman :2/2