Anda di halaman 1dari 35

MODUL 3

AUTOIMUNITAS
D R . R I Z Q A H A E R A N I , S P. K K
ANGGOTA KELOMPOK

 Inna Anjal Oktasari Putri 2016730126


 Fajar Siddiq Khatami 2019730126
 M. Khairul Ramadhan H 2019730136
 Rahdan Nur Sabbihis Aly 2019730148
 Alya Khairunnisa2019730116
 Alya Nazila Rani Nasution 2019730117
 Fathia Rumaisa 2019730127
 Fauziah Zafira 2019730128
 Lirisa Eka Nareswari 2019730135
 Oktarisa Bachtiar Putri 2019730145
 Pinkan Dwi Permatasari 2019730146
 Siti Zahra Sania 2019730155
SKENARIO

• Seorang perempuan usia 23 tahun datang dengan keluhan nyeri di kedua tangan dan lengan
serta kedua lututnya, sejak 5 minggu yang lalu. Sering terdapat keluhan demam ringan yang
hilang sendiri dengan diistirahatkan, rambut penderita rontok tetapi tidak berlebihan. Hampir
sebulan sekali penderita mengalami sariawan disertai nyeri dimulut. Sejak di SMA sering tidak
ikut olahraga karena bila terkena sinar matahari lama, dan sepulang ke rumah langsung ambruk
tidak bias melakukan apa-apa, dikarenakan rasa nyeri pada sendi-sendinya. Penderita belum
menikah, tetapi merencanakan menikah 3 bulan yang akan dating. Terdapat riwayat bercak-
bercak kemerahan pada wajah atau daerah kulit yang terpapar sinar matahari, serta pernah
bengkak pada kelopak mata bila penderita bangun dari tidur. Penderita juga mengeluhkan
adanya gangguan menstruasi.
KATA SULIT

• Tidak ditemukan kata sulit


KALIMAT KUNCI
• Perempuan usia 23 th
• Keluhan nyeri di kedua tangan dan lengan serta kedua lutut, selama 5 minggu.
• Demam ringan hilang sendiri bila diistirahatkan
• Rambut penderita rontok namun tidak berlebih
• Hamper sebulan sekali penderita mengalami sariawan disertai nyeri mulut
• sering tak olahraga karna bila terkena sinar mthri lama, penderita ambruk tak bisa melakukan
apa apa. Dikarnakan rasa nyeri pada sendi.
• Terdapat riwayat bercak2 kemerahan pada wajah apanila terkena sinar matahari
• Pernah bengkak pada kelopak mata bila bangun tidur
• Penderita juga mengeluhkan adanya gangguan menstruasi
MINDMAP Perempuan 23 tahun
Gejala dan
definisi
penyebab anamnesis
Faktor yang
mempengaruhi Pemeriksaan
autoimun fisik

Kriteria/
klasifikasi DD

Faktor imun yg
berperan mekanisme WD

penatalaksanaa
sentral n
perifer

prognosis
PERTANYAAN

• Pertanyaan :
• Apa definisi imun sentral dan perifer?
• Jelaskan definisi autoimunitas dan mekanismenya!
• Jelaskan factor yang berperan pada autoimun!
• Apa saja pembagian dan jenis penyakit autoimun?
• Apa perbedaan antara penyakit autoimun organ spesific dan non organ spesific?
• Apa penyakit autoimun bisa diturunkan secara genetic?
• Apakah autoimun bisa dicegah?
• Apa kaitan penyakit autoimun dengan system reproduksi pada wanita dan pria?
• Apa komplikasi dari penyakit autoimun?
• Pada umur berapa yang bisa dan rentan terkena penyakit autoimun?
• Apa pemeriksaan penunjang dari penyakit autoimunitas?
• Apa WD dan DD dari scenario dan jelaskan secara singkat dari WD DD scenario tsb
• Bagaimana pemeriksaan fisik dari scenario?
• Bagaimana prognosis dari scenario ?
• Bagaimana penatalaksaan dari penyakit pada WD dan DD?
APA DEFINISI IMUN SENTRAL DAN PERIFER?

TOLERANSI SENTRAL adalah jenis toleransi imun yang terjadi pada timus dan
sumsum tulang (organ limfoid primer). Ini adalah mekanisme utama yang membantu sistem kekebalan tubuh untuk membedakan
diri dari yang bukan diri.

TOLERANSI PERIFERAL adalah jenis kedua dari toleransi imun. Ini terjadi di
jaringan perifer dan kelenjar getah bening. Karena toleransi sentral bukanlah proses yang sempurna, toleransi perifer beroperasi
sebagai mekanisme sekunder untuk memastikan penghapusan limfosit T dan B yang reaktif sendiri atau konversi sel T dan B
menjadi keadaan anergik.
Source : https://www.academia.edu/19894280/67528403-TOLERANSI-IMUN
Qariah Maulidiah - UNIVERSITY OF HASANUDDIN
JELASKAN DEFINISI AUTOIMUNITAS DAN
MEKANISMENYA!

• Autoimunitas  Keadaan yang ditandai dengan adanya respon imun humoral atau yang
diperantarai sel spesifik yang ditunjukan pada unsur jaringan tubuh sendiri (autoantigen)

REFERENSI : Dorland WA, Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland edisi 29. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. p. 85.
JELASKAN FACTOR YANG BERPERAN PADA AUTOIMUN!

Faktor Genetik
• Cenderung terjadi dalam keluarga dan angka kejadian penyakit lebih tinggi pada kembar
monozigot daripada kembar dizigot
• Beberapa penyakit autoimun berhubungan dengan HLA, terutama kelas II ( HLA-DR, HLA-DQ)

• Kumar V., Cotran R.S., Robbins S.L. 2019. Buku Ajar Patologi. Edisi 10. Jakarta: EGC. Hal 136
Peran Infeksi, Cedera Jaringan dan Faktor Lingkungan
• Berbagai mikrob, termasuk bakteri, mikoplasma dan virus, dianggap sebagai pemicu
autoimunitas.
 Infeksi mikrob dengan hasil akhir nekrosis jaringan dan inflamasi dapat memicu ekspresi
molekul kostimulator pada APC jaringan, sehingga mendorong terganggunya toleransi sel
T dan aktivasi sel T selanjutnya.
 Virus-virus dan mikrob lainnya dapat memiliki epitop yang bereaksi silang dengan
antigen diri dan akibatnya respons yang dipicu mikrob dapat mengenai jaringan diri, suatu
fenomena yang disebut molecular mimicry.
• Kumar V., Cotran R.S., Robbins S.L. 2019. Buku Ajar Patologi. Edisi 10. Jakarta: EGC. Hal
136
• Radiasi ultraviolet menyebabkan kematian sel dan dapat memunculkan antigen inti, yang
menimbulkan respon imun patologis pada lupus.
• Merokok juga merupakan faktor risiko AR, kemungkinan dikarenakan terjadinya modifikasi
kimiawi dari antigen diri.
• Cedera jaringan local karena suatu sebab dapat mendorong pelepasan antigen diri dan respon
autoimun.
• Jenis kelamin. Dimana pada autoimun yang paling sering diserang adalah wanita
APA SAJA PEMBAGIAN DAN JENIS
PENYAKIT AUTOIMUN?

Robbins Basic Pathology,


Kumar Abbas Aster, Edisi 9,
Bab 4 Penyakit Sistem
Imun, Penyakit Autoimun
APA PERBEDAAN ANTARA PENYAKIT AUTOIMUN
ORGAN SPESIFIK DAN NON ORGAN SPESIFIK

Organ Spesifik Non Organ Spesifik

Antigen Terdapat dalam alat tubuh tertentu Tersebar di seluruh tubuh

Kerusakan Antigen dalam tubuh. Penimbunan kompleks terutama


dalam ginjal, sendi, dan kulit.

Tumpang Tindih Dengan antibodi organ. Dengan antibodi – non organ


spesifik dan penyakit lain.
APA PENYAKIT AUTOIMUN BISA DITURUNKAN SECARA
GENETIC?

• Penyakit autoimun memiliki banyak faktor. Salah satunya yang sering ialah karna fator genetik.
Umumnya seperti di Indonesia banyak orang terkena autoimun secara genetik. Autoimun yang
diturunkan secara genetik bisa diturunkan ke anak baik melalui ibu maupun ayah namun lebih
sering ibu karna wanita lebih dominan terkena autoimun.
• : https://ojs.unud.ac.id/index.php/essential/article/download/47124/28317/
APAKAH AUTOIMUN BISA DICEGAH?

• Secara umum belum ada hal secara spesifik untuk mecegah autoimun. Namun beberpa pola hidup sehat dapat
mencegahnya. Hindari hal-hal yang dapat menurunkan sistem imun. Beberapa hal tersebut yang dapat dilakukan
antara lain untuk mencegah autoimum seperti hindari stress, makan makanan yang bergizi seimbang, rutin
berolahraga secara teratur, menghindari makanan pemicu autoimun, dan hindari aktifvitas fisik nerlebih yang dapat
menurunkan imunitas.

• https://ojs.unud.ac.id/index.php/essential/article/download/47124/28317/
APA KAITAN PENYAKIT AUTOIMUN DENGAN SYSTEM
REPRODUKSI PADA WANITA DAN PRIA?

• Autoimun pada Organ Reproduksi


• sistem kerja penyakit autoimun bisa menyerang satu atau bahkan beberapa organ sekaligus. Sama halnya bila
menyerang organ reproduksi, bisa saja hanya menyerang vulva, tetapi juga bisa menyerang vulva dan ovarium. Ini
juga termasuk infertilitas yang tidak bisa dijelaskan. 
• Kondisi lichen sclerosus juga kerap terjadi ketika system imun tubuh menyerang organ reproduksi. Tanda dari
lichen sclerosus adalah kemerahan, gatal yang dahsyat, bercak putih, robek, dan melepuh pada area genital. 
• Walaupun lebih sering terjadi pada wanita, tetapi pria juga bisa mengalami autoimun pada organ reproduksi.
Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases,
penyakit peyronie juga bisa dipicu oleh kondisi autoimun. 
• Biasanya, sistem kekebalan adalah cara tubuh melindungi diri dari infeksi dengan mengidentifikasi dan
menghancurkan bakteri, virus, dan zat asing lain yang berpotensi berbahaya. 
• Pria yang memiliki penyakit autoimun dapat mengembangkan penyakit peyronie ketika sistem kekebalan
menyerang sel-sel di penis. Kondisi  ini dapat menyebabkan peradangan pada penis dan dapat menyebabkan
jaringan parut. 
APA KOMPLIKASI DARI PENYAKIT AUTOIMUN?

Beberapa penyakit autoimun yang menjadi komplikasi pada organ lain :


1) Jika tidak diobati, penyakit ini akan menyebabkan kerusakan permanen pada sendi. Untuk
mencegahnya memburuk, penderita rheumatoid arthritis biasanya akan diberikan obat minum atau
suntik yang berfungsi mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh.
2) Beberapa bagian tubuh yang paling sering diserang adalah sendi, paru-paru, ginjal, kulit, jaringan
penyambung tubuh, pembuluh darah, sumsum tulang, dan jaringan saraf. Lupus yang menyerang
sumsum tulang dapat menyebabkan anemia aplastic.
3) Penyakit graves adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kelenjar tiroid menjadi terlalu aktif.
Orang yang menderita penyakit ini kemungkinan akan mengalami beragam gejala yang bisa
mengganggu kegiatan sehari-harinya. Kesulitan tidur, mudah tersulut emosi, berat badan turun tanpa
sebab, dan mata menonjol adalah sebagian gejalanya. Komplikasi yang mungkin timbul adalah
terlalu peka pada hawa panas, otot lemah, tremor (tangan bergetar), dan gangguan menstruasi.
PADA UMUR BERAPA YANG BISA DAN
RENTAN TERKENA PENYAKIT AUTOIMUN?
• Usia yang rentan terkena penyakit autoimun ialah sekitar 15-45 tahun. Baik pria maupun
wanita dapat terkena autoimun namun lebih serimg terjadi pada perempuan. Alasan wanita
lebih banyak yang terserang autoimun dikarenakan beberapa faktor seperti hormon seksual,
ketahanan imun yang lebih rendah dibanding pria, dan kode genetik wanita yang lebih rentan.

• Sumber : https://ojs.unud.ac.id/index.php/essential/article/download/47124/28317
APA PEMERIKSAAN PENUNJANG DARI
PENYAKIT AUTOIMUNITAS?
– Tes ANA
pemeriksaan yang ditujukan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap komponen dari sel, bisa
protein atau komponen asam nukelat (dsDNA, RNA). Antibodi yang diperiksa tidak hanya satu
melainkan dapat mendeteksi berbagai macam antobodi.
1. Metode Indirect Immunofluorescence (ANA IF)
2. Metode ELISA
Memakai kit pemeriksaan yang memiliki plat yang berisi barisan “sumur” yang berisi
antigen. Serum pasien kemudian dimasukan ke dalam sumur-sumur tersebut diikuti dengan
inkubasi oleh reagen. Antibodi yang terikat kemudian akan dihitung secara kuantitatif oleh
kolorimeter.
TES IMUNOLOGI
UNTUK
MENDIAGNOSIS
PENYAKIT
AUTOIMUN
APA WD DAN DD DARI SCENARIO DAN JELASKAN SECARA
SINGKAT DARI WD DD SCENARIO TSB

• WD
• Lupus eritematosus sistemik (SLE) adalah penyakit autoimun multisystem di mana organ,
jaringan, dan sel mengalami kerusakan yang dimediasi oleh autoantibodi pengikat jaringan dan
kompleks imun.

• Fauci AS, Kasper DL, Longo DL, Braunwald E, Hauseer SL, Jameson JL. Harrison’s
principles of internal medicine. 17 th ed. USA: McGraw-Hill; 2005.
DD

• Rheumatoid Arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang etiologinya belum diketahui dan
ditandai oleh sinovitis erosif yang simetris dan pada beberapa kasus disertai keterlibatan
jaringan ekstraartikular.
McInnes, I.B., Schett, G. (2011). The Pathogenesis of Rheumatoid Arthritis. N Engl J Med, vol.
365, pp. 2205-19
• HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan pathogen yang menyerang sistem imun
manusia, terutama semua sel yang memiliki penenda CD 4+ dipermukaannya seperti makrofag
dan limfosit T.
BAGAIMANA PEMERIKSAAN FISIK DARI SKENARIO (SLE)

• Inspeksi :  Ulkus Mulut


 Ruam Malar

 Ruam Diskoid  Fenomena Raynaud


 Fotosensitivitas
adalah reaksi tubuh yang terlalu berlebihan terhadap paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari dan sumber cahaya lainnya sehingga
menjadi lebih sensitif.
 Rambut Mudah Rontok

• Palpasi :
 Nyeri tekan pada sendi

• Auskultasi :
 Terdapat suara tambahan pada pleural friction rub dan pericarditis rub
BAGAIMANA PROGNOSIS DARI SCENARIO?

• Prognosis penyakit ini sangat tergantung


pada organ mana yang terlibat. Apabila
mengenai organ vital, tingkat mortalitas
tinggi. Mortalitas pada pasien dengan
Sistemik Lupus Eritematosus telah menurun
dalam 20 tahun terakhir. Sebelum 1955,
tingkat kelangsungan hidup penderita pada
10 tahun terakhir rata-rata melebihi 90%
dan tingkat kelangsungan hidup penderita
pada 15 tahun terakhir adalah sekitar 80%.
BAGAIMANA PENATALAKSAAN DARI PENYAKIT PADA WD DAN DD?

• Systemic Lupus Eritematosus (SLE) • Secara umum, penatalaksanaan HIV/AIDS


• Obat anti inflamasi non steroid (OAINS): yaitu pengobatan antiretroviral, pengobatan
Ibuprofen , Natrium diklofenak terhadap infeksi oportunistik, dan
• Kortikosteroid : Prednison, Metil Prednisolon pengobatan suportif. Pada kasus ini,
• Disease-modifying antirheumatic
tatalaksana awal dilakukan dengan
drugs (DMARD) non-biologis : Azathioprin pemberian terapi simtomatik, terapi ini
(AZA), Siklofosfamid (CYC), Mikofenolat diberikan untuk mengatasi gejala-gejala
mofetil(MMF) yang terjadi pada pasien bersamaan dengan
• Disease-modifying antirheumatic dilakukannya pemeriksaan penunjang yang
drugs (DMARD) biologis: Rituximab disarankan.
• Kemudian tatalaksana pasien SLE juga
bergantung pada tingkat keparahan penyakit yang
dibagi menjadi 3 yaitu : Sedang , Ringan , Berat.
• Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) biasanya diawali
Penatalaksanaan pada RA mencakup terapi dengan perubahan gaya hidup meliputi penurunan berat
farmakologi, rehabilitasi dan pembedahan bila badan, diet sehat, dan olahraga. Dengan menurunkan 5-
diperlukan, serta edukasi kepada pasien dan 10% berat badan, sudah dapat membuat siklus menstruasi
menjadi lebih teratur, menurunkan insulin, dan risiko
keluarga. Tujuan pengobatan adalah diabetes dan penyakit jantung.
menghilangkan inflamasi, mencegah deformitas, • Penggunaan pil KB dapat membuat hormon tubuh menjadi
mengembalikan fungsi sendi, dan mencegah seimbang. Hal ini akan merangsang ovulasi, menghilangkan
destruksi jaringan lebih lanjut. gejala seperti penumbuhan rambut berlebih, dan melindungi
tubuh dari kanker endometrium.
Cara penanganannya diantaranya adalah • Penggunaan metformin, obat diabetes dapat memperbaiki
• NSAID kadar insulin sehingga mengobati PCOS. Obat fertilitas
yaitu clomiphene dapat membantu penderita PCOS untuk
• DMARD hamil, namun risiko untuk mendapatkan bayi kembar
• Kortikosteroid meningkat.
• Pembedahan dapat menjadi pilihan jika pengobatan lain
• Rehabilitasi tidak berfungsi. Prosedur ovarian drilling yaitu membuat
• Pembedahan beberapa lubang kecil pada ovarium dengan menggunakan
laser atau jarum tipis yang panas untuk mengembalikan
fungsi normal ovulasi.
THANK U

Anda mungkin juga menyukai