1. Proses Keperawatan
a. Kondisi Pasien (ilustrasi kasus)
Seorang pasien mengeluh menangis dan sedih karena ditinggalkan suaminya 6 bulan
yang lalu. Pasien merasa suaminya masih hidup dan hanya pergi untuk sementara
waktu saja. Pasien mengatakan dunia terasa hampa dan kebahagiannya dari dirinya
ikut pergi.
b. Diagnosa Keperawatan
Berduka b.d kehilangan d.d merasa sedih, tidak menerima kehilangan, pola tidur
berubah, fungsi imunitas terganggu, merasa tidak berguna, menangis.
c. Tujuan
1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan maka klien verbalisasi perasaan sedih
menurun.
2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan maka klien menangis menurun.
d. Rencana Keperawatan
1. Memotivasi agar mau mengungkapkan perasaan kehilangan.
2. Memfasilitasi mengekspresikan perasaan dengan cara yang nyaman (Mis.
Membaca buku, menulis,dll).
3. Mengajarkan melewati proses berduka secara bertahap.
c. Fase Terminasi
Evaluasi subyektif : Bagaiman perasaan ibu setelah bercerita dengan saya?
Evaluasi obyektif: “Alhamdulillah. Saya senang mendengarnya, bu. Sesuai yang saya
anjurkan, boleh diulangi sekali lagi bagaimana jika ibu nanti mulai merasa sedih atau
menangis, apa yang harus ibu lakukan?” “Wah benar sekali bu.”
Rencana Tindak Lanjut “Bu, waktu yang kita sepakati tadi sudah selesai. Jadi
apabila Ibu menangis dan merasa sedih teringat suami ibu, ibu bisa mengingat tujuan
yang ingin dicapai tadi. Nanti kalau ibu di rumah, ibu bisa melakukan aktifitas seperti
membaca buku, menulis, bermain dengan anak, jalan-jalan atau mengikuti kegiatan
dengan teman-teman, dan berkunjung ke rumah kerabat agar ibu tidak menangis atau
sedih dan ibu akan dapat terhibur.” “ Ibu pasti bisa melewati proses berduka secara
bertahap ya.”
Kontrak yang akan datang:
Topik: “Baik ibu bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk melihat
perkembangan kondisi dan kita bisa saling bercerita lagi seperti tadi ya bu,
Bagaimana apakah Ibu bersedia untuk berbicara lagi?
Tempat: Besok kita berbicara dimana? Bagaimana kalau kita berbicara di ruang
kamar perawatan ibu?
Waktu: Bagaimana kalau besok kita berbicara kembali dengan waktu yang sama
seperti sekarang pada pukul 08.00 – 08.30? Apakah ibu setuju? Baik karena ibu setuju
saya akhiri pertemuan ketiga ini dan saya ijin kembali keruangan. Saya juga
berterimakasih karena ibu sudah mempercayai saya untuk tempat cerita, saya juga
sangat senang”. Assalamualaikum, saya pamit bu..”