Anda di halaman 1dari 45

Yuliana Ratmawati, SST.Ftr., M.

Fis
FISIKA DASAR dan KLASIFIKASI LASER
UNTUK TERAPI

Laser akronim dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation, artinya sinar yang
kekuatannya dilipat gandakan dengan menstimulasi pancaran radiasi suatu substansi / bahan

Diperkenalkan oleh Max Planck  energi diperlukan untuk membebaskan elektron dari ikatannya di
suatu atom  energi habis = atom diam

Dibuktikan Einstein  pancaran sinar adalah loncatan partikel/foton

Bentuk dasar: atom-atom dibuat bergeser dari posisi stabil ke instabil ke stabil lagi dst. sehingga
melepas energi (spontan emisi)

D IV FT
kulit atom dari dalam ke luar 
KLMN

keadaan stabil/Eo  energi


minimal/potensial

ada energi luar/E1  energi


ekstra/aktual

foton-foton saling memperkuat


 terjadi stimulasi emisi
SIMAK VIDEO
BERIKUT!!laser.mp4
KOMPONEN FISIK DASAR
 MEDIUM AKTIF
 RUANG RESONANSI
 SUMBER ENERGI
 OPTICA
KLASIFIKASI LASER

 Panjang gelombang 6.000—11.000 Ao


< 6.000 Ao dan > 11.000 Ao diserap kulit 
daya penetrasi ber<

 Penetrasi 6—8 mm melalui sirkulasi mikro


vaskuler
(induksi elektromagnetik intrinsik sel dan
difusi osmotik)
Klasifikasi laser (FDA)
KeKelas Intensitas Jenis sinar Efek
I < 0.5 mW Tampak / Tak tidak merusak
Tampak
II < 1 mW Tampak / Tak merusak setelah
Tampak 1000 detik
kontak
IIIA < 5 mW Tampak merusak mata
pada radiasi
langsung

IIIB < 500 mW Tampak / Tak merusak mata


Tampak pada radiasi
langsung

IV > 500 mW Tampak / Tak merusak mata


Tampak dan kulit baik
langsung
maupun tidak
LASER BERDASARKAN PANJANG
GELOMBANG
TIPE LASER PANJANG RADIASI
GELOMBANG
(nm)
Ruby 694,3 Sinar merah
HeNe 632,8 Sinar merah
GaAs 650 Sinar merah
750 Sinar merah
780 Infra merah
810 Infra merah
820 Infra merah
850 Infra merah
1300 Infra merah
860 Infra merah
904 Infra merah
CO2 10.000 Infra merah
LASER BERDASARKAN TINGKAT
KEAMANAN
POWER EFEK KEGUNAAN

LOW Pd mata dan kulit tidak Pointer,


ada barcode
supermarket

Mid power Aman pada kulit tapi Terapeutik-


5 mW-500mW tidak pada mata physiotherapy
(LLLT)

High Bahaya pada kulit dan Bedah -


mata destruktif
Pembagian berdasarkan kekuatannya:

- Hot (HILT/High Intensity Laser Therapy)


berkekuatan tinggi, satuan Watt, efek termal
- Cold (LLLT/Low level laser therapy)
Photobiomodulation berkekuatan rendah,
satuan milliWatt, efek non termal
SIFAT LASER
1. KOHEREN

KOHEREN  Bentuk gelombang sinar yang dipancarkan selalu


sejajar dan continue serta mempunyai amplitude yang sama.
2. MONOCHROMATIS

Panjang gelombang LASER selalu satu (tunggal) sifat ini memberikan


stimulus terhadap respon biologis dari suatu sel apabila mendapat
stimulasi dari laser.
3. Frekuensi tinggi
4. Satu arah dan intensitas kontinyu

Dari sifat tersebut maka :


 Tidak terjadi akumulasi suhu di jaringan (dapat diberikan pada kondisi yang
kontra indikasi untuk heating)
 Tidak menggantikan terapi dengan sinar (sebagai suplemen terhadap
terapi lain)
PENETRASI SINAR LASER
KEDALAMAN PENETRASI

Efek langsung Efek tidak langsung


Proses absorbsi Respon pada jaringan lebih
dalam
Dikatalisis energi yang
diabsrobsi jaringan superfisial
Laser He-Ne 0,5 cm Efek hingga 1 cm
Laser Ga-As 2 cm Efek hingga 5 cm
GaA1As
LASER

Beam of laser light (photons) striking the skin

Absorbstion of photons by chromophores

Photobiomodulation

Photobiostimulation Photobioinhibition

Wound healing Pain management


EFEK FISIOLOGIS LASER (INTERAKSI
BIOLOGIS)
 Membuat terjadinya interaksi bioplasma: pada stimulasi ringan plasma sel
terpengaruh

 merubah ketegangan membran

 membebaskan ion Na dan K

 melepas algogenik (prostaglandin) dan meningkatkan anti inflamasi


darah (kortisol)

 Menghambat proses peradangan


 Menjadi katalisator reaksi :
pada stimulasi energi tinggi mitokondria teriritasi
 meningkatkan sintesa ADP & ATP
 meningkatkan aktifitas sel-sel

 Membuat terjadinya biostimulasi:


- reaksi primer: aktifitas makrofak meningkat, endorfin
lepas
- reaksi sekunder: bengkak menurun, perbaikan
mikrovaskuler

 Mempertahankan metabolisme normal  homeostasis (Renia)


 Transmisi dan konduksi saraf meningkat (Jerman)
 Normalisasi potensial membran saraf
 Mempercepat sintesa kolagen (Lawrence)
EFEK TERAPEUTIS LASER

 Menghambat proses peradangan


 reaksi radang bertahan untuk normalisasi jaringan
 Meningkatkan aktifitas sel-sel (makrofag)
 daya tahan jaringan dan aktifitas anti bakteri
meningkat  normalisasi imunitas terjadi saat
produksi antibodi turun
 Melepas endorfin
 nyeri berkurang
 Menormalisasi potensial membran saraf
 spasme otot menurun
 perbaikan mikrovaskuler
 nyeri berkurang dan perbaikan
jaringan dipercepat
 Meningkatkan energi intrinsik sel
 mencegah jaringan prenekrotik
agar tidak menjadi nekrotik
 Mempercepat sintesa kolagen dipercepat
 mempercepat penyembuhan luka
INDIKASI LASER

 Kerusakan kulit
 Rematoid jaringan lunak, penyakit degeneratif sendi
 Gangguan pasca trauma
 Gangguan sirkulasi
 Indikasi akupuntur, triger point nyeri
 Kondisi akut (klinis empiris)

KONTRA INDIKASI dan BAHAYA LASER

 Langsung ke mata, kelenjar endokrin, fontanela yang masih terbuka


 Daerah infeksi bakteri
 Demam, kehamilan, keganasan, epilepsi, gangguan mental/komunikasi
 Hipersensitif laser  < 6 bulan post radioterapi, foto/solar sensitif
 Berefek negatif post terapi laser sebelumnya
PERHITUNGAN DOSIS

 Power /daya output: jumlah energ yang keluar darii probe (satuan W
atau miliwatts Mw)
 Power density : jumlah energi yang diberikan di bawah area sinar
dari probe (W/cm2)
 Energy density : jumlah energi sebenarnya (dosis) yang diberikan
pada tingkat probe laser per cm2 jaringan
APLIKASI TERAPI DENGAN GENERATOR LASER
 Lakukan anamnese pemeriksaan terkait (observasi, palpasi dll)
 Siapkan peralatan  cek masalah terkait (kabel, voltase dll)
 probe dibersihkan (lap) dengan kain + alkohol 70 %
 Siapkan pasien
- pemberitahuan (yang akan diterima, yang boleh/tidak boleh)
- posisikan pasien dengan comfortable
 Atur generator dengan metode dan waktu yang tepat
 Lakukan evaluasi  sesaat dan sesudah
 Lakukan dokumentasi
 Atur pemberesan peralatan setelah selesai

 Faktor penentu dosis adalah keadaan jaringan


 struktur/kedalaman jaringan, luas area, aktualitas, stadium
 atau otomatis di atur alat
 Frekuensi setiap hari atau 2-3 x per minggu
EFEKTIFITAS LASER
Tergantung komposisi jaringan, panjang gelombang, intensitas, waktu

 Komposisi jaringan
 mengandung air >> berarti absorbsi >> berarti kuantitas >>
- membrana mukosa > epitel > otot > parut > tulang
- pigmen ringan > sedang > kuat

 Panjang gelombang
 semakin panjang penetrasi semakin dalam

 Intensitas 1—10 mW

 Prinsip Arndt – Scultz


 intensitas moderat/optimal berefek paling bagus
(intensitas lemah kurang manfaat, intensitas terlalu kuat reaksi
fisiologis ter-inhibisi bahkan bisa terhenti)

 Waktu  tergantung kondisi  dosis


TEKNIK TERAPI DENGAN GENERATOR LASER

 Teknik Point:
- temukan titik akupuntur atau titik di triger point
- aplikasikan tegak lurus dengan kontak ringan atau jarak maksimum 10 mm
- aplikasikan statis pada tiap titik, maksimum 20 titik
- aplikasi pada sendi dalam posisi loss
 Teknik Scanning:
- area dibagi per 1 cm2
- aplikasikan tegak lurus dengan jarak 5—10 mm
- probe ditahan dalam posisi berjarak, digerakkan bergelombang untuk
setiap 1 cm
- lebih efektif untuk jaringan superfisial
 Teknik Grid:
- area dibagi per 1 cm2 dengan titik tengah masing-masing
- aplikasikan tegak lurus dengan kontak ringan di setiap titik
TEKNIK TERAPI DENGAN GENERATOR LASER (lanjutan)

 Teknik Circle the Dragon:


- diaplikasikan di sekeliling luka
- lakukan teknik grid di luar sekeliling luka dengan lebar kira-kira 1 cm
* *
* *
*
* *
* *
* *
 Teknik Rotella:
- diaplikasikan langsung di atas luka
- lakukan teknik scanning
Prinsip aplikasi menurut Moonlenaar

 Bersihkan kulit dengan alkohol untuk menghidari refleksi


sinar laser
 Membagi area yang disinar menjadi beberapa bagian
dengan ukuran 1 cm2
 Probe tegak lurus dan dapat kontak langsung/berjarak
kurang dari 15 mm dari permukaan kulit
 Tehnik statik pada laser-akupuntur & trigger point
(densitas 10 kali lebih besar)
 Sinar laser diarahkan pada rongga intra artikuler pada
kondisi patologi penyakit sendi
Prinsip aplikasi menurut
Kleinkort
 Penjelasan manfaat kepada pasien
 Waktu per point tergantung dosis
 Titik yang disinar < 20
 Prioritas stimulasi pada titik nyeri / inflamasi
 Perlu waktu> pada jaringan lemak dan dalam
 Pengulangan 8 -10 x untuk luka hingga sembuh
 Efek terasa setelah 2-3 tindakan, bertahan hingga 6 bulan -1
tahun
 4-5 tindakan belum ada perbaikan maka dihentikan
 Efek samping berupa mual/pusing pada pasien yang sensitif
 Laser tidak diabsorbsi jaringan parut
 Bisa terjadi perubahan warna kulit
CARA KERJA HIL

Ukuran spacer menentulan area yang ditangani, densitas


energi dan melindungi operator

Ukuran 10 mm / ukuran Spot Ø 12 mm


Kedalaman penetrasi maks. & efek thermal

Ukuran 30 mm / ukuran Spot Ø 20 mm


Rasio Optimal (thermal/penetrasi)

Ukuran 60 mm / ukuran Spot Ø 35 mm


Terapi superfisial optimal

36 BTL - 6000 High Intensity Laser


LASER INTENSITAS TINGGI – PROSEDUR TERAPI
Mode emisi sinar menentukan efek terapeutik

 Emisi Continuous
 Biostimulasi maksimal, efek
anti-inflamasi
 Pemanasan kulit yang
dapat ditolerir

 Emisi Pulse (25Hz)


 Optimal untuk Penurunan
Nyeri
 Non-thermal
PARAMETER TERAPI I
1 Watt = 1 Joule/1detik

 Sumber 100mW melepaskan 6J/menit.

 Sumber 12W melepaskan 720J/menit.

 Terapi Laser therapy ditetapkan dengan “dosis“

 Dosis dalam Joules/cm2

 Dosis rata-rata 50-120J/cm2


PARAMETER TERAPI II.

Power menentukan kedalaman penetrasi, efek termal, efek


analgesik

 <3W untuk penggunaan non thermal dan superficial

 3-5W untuk aplikasi thermal rendah

 Lebih dari 5W untuk aplikasi thermal

 8-12W pada mode pulse, untuk efek analgesik

 Power yang digunakan sangat bergantung pada tipe kulit,


mode emisi laser
PARAMETER TERAPI III.
 Frekuensi Aplikasi

Setiap hari pada kondisi akut


2-3 kali per minggu pada kondisi kronik

 Waktu Terapi

 Kombinasi dengan terapi lain


DOSIMETRY LASER UNTUK ATASI
NYERI DAN RECOVERY JARINGAN

 Desain dosis LASER atasi Nyeri akut :


F : Setiap hari
I : 8 – 12 W mode pulse
T : direct contact
T : 1 menit/cm2 area yang ditangani
 Desain dosis Kondisi kronik :
F : 2-3 x seminggu selang sehari
I : 3-5 W
T : direct contact
T : 1 menit/cm2 area yang ditangani.
Skenario kasus
 Seorang perempuan bernama Ny N berusia 45 tahun datang ke klinik
fisioterapi dengan keluhan nyeri kesemutan pada pergelangan
tangan bagian palmar sisi dextra dan sinistra. Keluhan dirasakan
sejak 3 hari yang lalu. Dari hasil pemeriksaan didapatkan tes
tinel, prayer, phalen positif, tidak ada oedem, dan tenderness
positif pada bagian palmar pergelangan tangan sisi dextra dan
sinistra. Pasien sehari-hari bekerja sebagai karyawan disebuah
perusahaan dibagian administrasi sehingga sehari-hari perempuan
tersebut bekerja mengetik didepan komputer. Pasien sebelumnya
belum pernah melakukan terapi / pengobatan kemanapun dan saat
ini pasien tidak menggunakan splint.
Kata kunci scenario kasus :
 Keluhan : nyeri kesemutan
 Onset : 3hari yang lalu
 Pemeriksaan : tinel, prayer, phalen positif
 Riwayat pribadi : pekerjaan sehari-hari mengetik didepan
komputer
 Riwayat pengobatan : belum pernah berobat kemanapun
Pembahasan
 Terapy menggunakan LLLT
 Pilih menu therapy laser tentukan dosis, power, luas area dan
frekuensi (lihat di modul teori)
 Parameter :
 Dosis: 8 J/cm2 minimal 4J/cm2, area : 5 cm2, dibagi menjadi 2-3
titik, power : 5mW, Frequency: 25 Hz, Duty factor (DF) : 25 %,
Frequency therapy: 5 kali/mg selama 2 mg.
 Aplikasikan laser pada pergelangan tangan sisi medial dengan
metode scanning spiral, ambil jarak titik point 5-7 cm dari titik
paling nyeri putar 3-4 putaran, tahan pada titik nyeri 2-3
 detik dengan jarak 15 mm tegak lurus terhadap jaringan yang
diterapi. Ulangi terapi sampai waktu habis.

Anda mungkin juga menyukai