Anda di halaman 1dari 27

Laser dalam Fisioterapi

Ismaningsih
• Sebu
ari monok
diliha
dan b
em
terte

Akronim Definisi

Latar Belakang
Sifat LASER LASER
yang
serta • Dasar produ
ma terstimulas
elalu
s dan bagian-
sel menyebabk
uensi suatu atom
dibangkitka
radiasi yg te
MANFAAT LASER

 Menghapus Kelainan Tanda


Lahir
 Khitan/Sirkumsisi
 Mata
 Pembengkakan Jaringan Lunak
 Mengeringkan Tambalan Gigi
 Tumor
 Dalam Ilmu Kedokteran
Klasifikasi Berdasarkan Panjang Gelombang
• Tidak menyebabkan kerusakan pada mata karena
Kelas 1 daya out put rendah.

• Daya output sampai dengan 1mW


• Dapat menyebabkan kerusakan mata jika terpapar
Kelas 2 langsung selama >1000 detik
• Contoh: Laser pointer

• Daya output mencapai 5 – 500 mW


• Dapat menyebabkan kerusakan mata dan kulit
permanen jika terpapar langsung selama >100 detik
Kelas 3 • Dianjurkan menggunakan kacamata pelindung jika
terpapar langsung
• Contoh: digunakan pada senjata api

• Daya output lebih dari 500 mW


Kelas 4 • Dapat meyebabkankerusakan pada mata dan kullit
karena terpapar lansgung maupun pancarannya saja
Klasifikasi Berdasarkan Power
(kekuatannya)

Hot Laser
•Satuan intensitasnya dlm Watt
•Efek Utama: Thermal

Cold Laser
•Satuan intensitasnya : miliWatt
•Efek Utama: non-Thermal
Jenis Laser berdasarkan emisinya
beserta fungsi
 Laser CO2  pembedahan
 Laser NdYAG  perbaikan sel
 Laser Argon  pembedahan
JENIS - JENIS LASER
GALLIUM ARSEN HELIUM NEON GALLIUM-
ACTIVE MEDIUM ALUMINIUM-
(GaAs) (HeNe)
BRH (FDA) ARSENIDE(GaALAs)
Class I Laser Class II Laser
Class IIIb Laser
CLASS
TIPE LASER Semiconductor Gas Semiconductor

PANJANG GLB 904 nm: Near IR 632,8 nm Red 780 or 810 nm Red
Visible Visible or Near
PULSE RATE 1 - 1000 Hz Continous Wave Continous Wave

PULSE WIDTH 200 Nanoseconds Continmous Wave Continmous Wave

PEAK POWER 2 - 10 Watts 1 - 5 mW 2 - 10 mW


AVERAGE 0,05 - 0,5 mW 1 - 5 mW 5 mW
BEAM 3 mm 1,13 mm 5mm
DIAMETER
BEAM AREA 0,0706 cm2 0,0100 cm2 0,1963 cm2
INDIKASI KONTRAINDIKASI
1. Kerusakan/kelainan kulit 1. Penyinaran langsung
2. Kondisi Rheumatoid pada mata
3. Penyakit sendi 2. Px dengan
degeneratif hypersensitifitas pada tx
4. Kelainan post trumatik laser
5. Gangguan sirkulasi 3. Epilepsi, demam, tumor,
6. Kelainan yg merupakan kehamilan
indikasi pemberian 4. Fontanel anak yang
trigger point belum tertutup
7. Tumor yang tidak dapat 5. Px yg mengalami efek
dibedah negatif pd pemberian
8. Perdarahan ringan laser sebelumya
6. Daerah dg infeksi bakteri
Efek pada Jaringan Tubuh
 Efek Bilogis :
 Stimulus ringan  merangsanang plasma sel  merubah
ketegangan membran sel  beda potensial menurun pelepasan ion ca+
+ merangsang prostaglandin & zat algogenik  menghambat proses
peradangan.

 Stimulasi laser pada mitokondria (sbg katalisator / mempermudah reaksi)


 Sangat bermanfaat untuk kesembuhan cidera. Mengembalikan
keadaan homeostatik menjadi normal.
 Efek pada Jaringan Saraf:
 Perbaikan mikrosirkulasi dan meningkatkan transportasi & proses
metabolisme mitokondria.
 Efek Analgesik
 Pelepasan enzim endorphin dan aktifasi makrofag sehingga nyeri
berkurang.
Teknik Aplikasi Laser
 Persiapan pasien
- Jelaskan semua prosedur terapi
- Informasikan efek samping dan bahaya yang mungkin
timbul
- Daerah yang diterapi dibersihkan dengan alkohol
- Periksalah ada/tidaknya kontra indikasi
- Pasien diposisikan senyaman mungkin
 Persiapan alat
- Jika tersedia, pilih laser yang sesuai
- Pilih metode aplikasi yang tepat dengan kondisi
- Persiapan seluruh perlengkapan laser
- Atur daerah yang akan diterapi sehingga pasien dan terapis
sama-sama nyaman
Kontak langsung
 Probe boleh langsung kontak maupun sedikit kontak
dgn kulit(<1 cm2) tegak lurus pd pusat tiap cm2 area yg
ditentukan dlm waktu (detik) yg dikehendaki.
Kontak tidak langsung
 Probe diletakkan tegak lurus pd pusat tiap cm2 area yg
ditentukan dgn jarak 1 cm atau LEBIH.
 Teknik ini utk terapi pd kulit yg rusak, permukaan jar yg
infeksi, / pd area sensitif thd penekanan.
 Pd pelaksanaan, probe dpt diletakkan pd trigger point
scr statis atau digerakan dan berirama konstan.
1. Teknik Point

 Digunakan untuk terapi titik akupuntur, titik trigger,


kondisi – kondisi yang banyak memerlukan titik
aplikasi

 Aplikator/probe dapat langsung kontak dengan


titik yang diterapi atau max 1 cm diatasnya dan
harus tegak lurus
 Jika ujung aplikator tajam, jangan terlalu kuat
ditekan
 Jumlah titik yang diterapi sangat variabel, tapi
usahakan tidak lebih dari 20 titik
 Untuk terapi gangguan sendi, posisi sendi adalah
loose packed/posisi terbuka
2. Teknik Scanning

 Efektif untuk aplikasi superficial.

 Daerah yang akan diterapi dibagi per 1 cm 2


 Probe dipertahankan 1 cm diatas daerah
yang diterapi, gerak bergelombang
 Setelah selesai 1 bagian, dipindah ke daerah
didekatnya
3. Teknik Grid

 Teknik terapi untk luka bakar :


grid dibuat diluar jaringan parut dengan luas 1
cm2.

 Permukaan yang akan diterapi dibagi menjadi


grid-grid dengan luas 1 cm2
 Probe diaplikasikan tegak lurus terhadap
pusat grid dan kontak langsung dengan kulit.
DOSIS TERAPI
· Energi Densitas (J/cm2):

Rumus :

Pancaran rata - rata energi Laser (W) x Area (cm2)


Waktu (detik)

 Secara umum energi densitas dibagi menjadi:


 Minimal : 0,05 - 2 J / cm2
 Submaksimal - maksimal :  2 J/cm2 – 4 J/cm2

 Waktu: pedoman waktu 1 menit / cm2


 Frekwensi terapi: 1x/hari - 2 atau 3x/minggu sesuai patologi dan
hasil terapi yg diharap dan Keadaan patologis dr suatu kasus
Hal Penting Dalam Terapi dengan
Menggunakan Laser
 Hal yg mempengaruhi efektifitas pemberian terapi Laser:
 stadium dan aktualitas kondisi
 struktur jaringan
 luas area
 kedalaman jaringan

 Teknik aplikasi dengan mengunakan Aplikasi Point, titik


aplikasi tidak lebih dari 20 point.
 Terapi cukup 8-10 kali untuk nyeri, untuk luka sampai sembuh
 Efek terapi laser baru dirasakan setelah 2-3 x terapi
 Jika 4-5 x tx tidak ada perbaikan  STOP !!
 Efek laser biasanya bertahan 6 bln s/d 1 tahun, jika dalam
beberapa minggu nyeri muncul lagi, sebaiknya terapi
diberhentikan
Terapi Saraf Terjepit Dengan Metode
Laser PLDD

 Nama Kelompok:
 Maudy Audiva Zein 2211401044
 Syabina Suliza Putri 2211401045
Terapi Saraf
Terjepit Dengan
Metode Laser (PLDD)
Pasien Saraf terjepit Dengan Metode
Laser
PLDD (Percutaneuous Laser Disc Decompression)
adalah suatu alternatif
pengobatan pada kasus saraf terjepit pada usia
muda (HNP) dan saraf terjepit pada usia tua (Spinal
Stenosis), dengan metode penciutan bantalan
tulang (Disc) dengan menggunakan sinar laser yang
ditujukan pada bantalan tulang yang megalami
penonjolan. Teknik ini dilakukan dipandu dengan
teknologi C-arm terbaru yang dikenal aman dengan
tingkat akurasi yang tinggi.
HNP terjadi ketika struktur cincin annulus fibrosus
pada bantalan antar ruas tulang belakang
mengalami robekan sehingga jaringan nucleus
pulposus yang terdapat di dalam cincin itu
menonjol dan menekan saraf yang ada di dekatnya.
Penekanan pada saraf itulah yang memunculkan
gejala seperti nyeri, baal, hingga kelumpuhan pada
area pinggang hingga tungkai.
Keunggulan Tindakan PLDD
 Tanpa Pembedahan
 Tanpa Pembiusan/menggunakan bius lokal
 Tanpa Puasa
 Perawatan RS hanya 8-12 jam
 Tidak merusak jaringan pada tubuh
 Dapat langsung pulang sehabis tindakan bila pasien
sanggup/ tidak ada keluhan
Angka keberhasilan tehnik PLDD telah dilaporkan
sebesar 80 % dan teknologi PLDD ini telah digunakan di
beberapa pusat pengobatan tulang belakang di dunia,
termasuk di Indonesia yaitu di Jakarta Orthopedic Center.
Gambaran Prosedur PLDD
Gambaran Prosedur PLDD :
A. Pasien sadar, tidak perlu puasa, posisi tengkurap di meja operasi
B. Dilakukan gambar pada titik -titik yang akan dilakukan PLDD
( bisa 1/2/3 level) dgn bantuan alat C-arm.
C. Aseptik dan antiseptik daerah tindakan
D. Dilakukan penyuntikan pada bantalan yang menonjol dengan
bantuan alat C-arm.
E. Pastikan jarum suntik pada bantalan dengan pemberian kontras
F. Jarum dihubungkan dengan tip laser ke alat BIOLITEC
G. Dilakukan proses heating sampai mencapai 1200 joule pada
pinggang dan 800 Joule pada leher dengan panjang gelombang
yang sesuai masing 2 lokasi.
H. Prosedur selesai.
cuplikan video

Testimoni Pasien Saraf Terjepit Metode Laser PLDD


https://youtu.be/kFjuCWJ85QY?si=qjcbPT0LWcfpt7dK
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai