Anda di halaman 1dari 54

LASER PADA MANAGEMENT GLAUKOMA

Pembimbing : dr. Fatin Hamamah Sp.M

Asri Kartika Anggraeni (201910401011105)


Glaukoma!
Glaukoma adalah penyakit mata di mana terjadi
kerusakan syaraf optic
yang diikuti gangguan pada lapang pandang yang dise
babkan karena :
Meningkatnya Tekanan Intra Okular

Tipe :
Glaukoma sudut terbuka
Glaukoma sudut tertutup
Glaukoma kongenital
Management Glaukoma

MEDIKAMENTOSA BEDAH LASER

-Antagonis ß –Adrenergik
-Agonis ɑ2-Adrenergik -Trabekulektomi -Trabekuloplasti
-Carbonic-anhydrase -Glaucoma Drainage -Iridotomi
inhibor Device -Iridoplasti
-Prostaglandin Analog -Minimally Invasive -Siklofotokoagulasi
Glaucoma Stent
Jenis Terapi Laser

Glukoma sudut terbuka


Meningkatkan outflow : laser trabekuloplasti
Mengurangi outflow : sitofotokoagulasi (umumnya untuk glaukoma stadium lanjut)
Glaukoma sudut tertutup
Blok pupil : laser iridotomi
Modifikasi dari konture iris : laser iridoplasti perifer
Mengurangi outflow : sitofotokoagulasi (umumnya untuk glaukoma stadium lanjut)
Operasi Post-Filtering
Meningkatkan outflow : laser suture lysis
LASER
TRABEKULOPLASTI
Laser Trabekuloplasti

Energi panas dari


laser mempengaruhi lubang trabecular
meshwork 
penyusutan lokasi 
jaringan trabecular di sekitarnya terpisah 
terbuka nya trabecular meshwork 
meningkatkan outflow.
Laser Trabekuloplasti
MENGAPA ?
 Relatif efektif
 Relatif Tidak Invasif
 Menghindari ketidak patuhan dengan
terapi medikamentosa
 Mudah dilakukan
Laser Trabekuloplasti
KAPAN?

 Terapi medikamentosa gagal atau


tidak memungkinkan
 tambahan untuk terapi
medikamentosa
 terapi primer jika memungkinkan.
Laser Trabekuloplasti
KONTRAINDIKASI

 sudut bilik mata yang sangat sempit


 adanya sinekia anterior
 uveitis
 glaukoma yang sudah parah dan
 terus berkembang
Prosedur Trabekuloplasti

Inform consent
Persiapan Pre-laser
1 tetes Pilocarpin 2%
1 tetes Brimonidin
1 tetes propacaine
Anestesi topikal
Lasser setting
argon green or blue-green
frequency-doubled Nd:YAG (532 green) atau laser Diode-SLT
laser diode trabekuloplasti (DLT)
LENSA
• Lensa gonioskopi Goldman
• lensa trabekuloplasti Ritch
• CGA LASAG/Meridien CH
• lensa magna View Gonio
argon atau diode laser
• harus dilapisi untuk memini
malkan refleksi dan bahaya
bagi observer
Penempatan Titik Laser
antara anyaman trabecular berpigmen
dan anyaman trabecular non berpigmen

PARAMETER Ukuran : 50 μm (untuk ALT), 400 μm (untuk SLT)


LASER Durasi : 0,1 detik (untuk ALT dan DLT), 3 detik unutk SLT
Power : 300-1200 mW tergantung dari reaksinya
Jumlah tembakan : 30-50 titik pada 180° dilanjutkan sisa 180° berikutnya
atau pada waktu yang sama
Efektivitas
SLT ALT
Jumlah titik 30-50 50
Durasi (nsec) 3 100.000.000
Fluence (mJ/mm2) 6 40.000

Daya 0,4-1,4 mJ 300-600 mW


Kemampuan Laser Durasi sangat pendek
energi laser rendah

ALT & SLT memiliki keefektifan yang sama


Perkiraan keberhasilan & komplikasi

 penglihatan kabur
 TIO awal tinggi  untuk
Contentssementara
B waktu
penurunan TIO  Get
TIO mengalami
a modern PowerPointpenin
 dipengaruhi Presentation that is beautifully
gkatan + hilangnya
designed. I hope and I believe
kemampuan operator thatlapang pandang
this Template will your
 pigmentasi anyaman  iritis sementara
Time, Money and Reputation.
Easy to change colors, photos
trabecular penting  Text.  tembakan
andPAS
pada ALT terlalu mengarah ke
Get a modern PowerPoint
 Pasien yang lebih posterior (pada
Presentation that ALT)
is beautifully
muda (<40th) biasanya designed. I hope and I believe
terbakarnya endotel
that this Template will your
kurang memberi respon  laser
Time, Moneyterlalu menga
and Reputation.
terhadap ALT. rah ke anterior
Tatalaksana Pasca Laser
• Lakukan pemantauan
• melanjutkan pengobatan medika mentosa
• pemeriksaan TIO ulang
• steroid topical (4x sehari)  4-14 hari (pada ALT)
• NSIDS (pada SLT)  4-7 hari
• pertimbangkan steroid topical atau NSID setelah SLT
Pengulangan Laser
• SLT relatif “AMAN” untuk diulang

• Indikasi Pengulangan :
Mata yang menunjukkan respon
yang lama terhadap pengobatan
LASER
IRIDOTOMI
Laser Iridotomi
INDIKASI ?
glaukoma sudut tertutup
profilaksis untuk pasien dengan sudut kem
ungkinan tertutup
Laser Iridotomi

MENGAPA ?

• lebih efektif untuk memperbaiki blok pupil


• related non-invasif
• Lebih disukai daripada iridektomi bedah dalam situasi tertentu
Laser Iridotomi
KAPAN?
• memperbaiki blok pupil
• blok pupil signifikan (PAC)
• blok pupil yang signifikan (PACG)
• PACS (absolut) disertai dengan PAC mata sebelahnya,
• PACS (relative)
• glaukoma sudut tertutup sekunder dengan blok pupil
• iridotomy perifer mungkin tidak terlalu membantu pada sudut tertutup
karena blok pupil bukan penyebab utama misalnya uveitis, krista iris
atau efusi uveal.
Persiapan Sebelum Laser
• Inform consent
• Persiapan Pre-laser
• 1 tetes apraclonidin 1%
• 1 tetes Brimonidin
• 1 tetes ß-Bloker
• Anestesi topikal
• Gliserin topikal (jika edema kornea (+))
• Lasser setting
• argon
• Nd:YAG
• Sequential argon/Nd;YAG
Penempatan Titik Laser
Lokasi iridotomi biasanya dipilih di kuadran
superior dari iris yang tertutupi oleh kelopak
mata atas, di daerah yang tampak tipis
atau di kripta iris.
Lensa Iridotomi
 Abraham (+66 dioptri)
 wise (+103 dioptri)
 lensa CGI©LASAG CH (prosedur)
Tatalaksana Pasca Laser
Check TIO 1 jam setelah tindakan
• TIO tinggi  acetazolamid (oral/iv)
• Topical steroid (4x sehari) dalam 1-2 minggu
Kontrol dalam 2-4 minggu
• Check patensi dan ukuran
• Check TIO, disc & lapang pandang
• Ulangi Gonioskopi 
evaluasi sudut terbuka/tidak,
plateu iris ada/tidak
KOMPLIKASI
“Jarang Terjadi” dan relatif dapat dihindari dengan
teknik yang hati-hati dan tepat
(Peningkatan TIO, luka bakar pada epitel kornea,
kabur sementara)
Jika terdapat residual angle closure dari plateu configuration 
pertimbangkan laser Iridoplasti
LASER
IRIDOPLASTI
Laser Iridoplasti

LPI merupakan suatu terapi laser yang digunakan :


untuk mengerutkan atau meratakan iris perifer
mendalamkan COA
membuka kembali segmen aposisional yang tertuttup

Tindakan ini “TIDAK INVASIF”


Laser Iridoplasti

INDIKASI ?

• Plateu iris syndrome


• Residual angle closure
(setelah iridotomi)
• Peripheral anterior synechia
Plateu Iris Configuration
Persiapan Sebelum Laser
Inform consent
Persiapan Pre-laser
1 tetes apraclonidin 1%
1 tetes Brimonidin
1 tetes ß-Bloker
Anestesi topikal
Gliserin topikal (jika edema kornea (+))
Lasser setting
argon
Nd:YAG
Sequential argon/Nd;YAG
Lensa Iridoplasti
 Abraham (+66 dioptri)
 wise (+103 dioptri)
 lensa CGI©LASAG CH (prosedur)
Penempatan Titik Laser
Arahkan pada lokasi yang paling perifer
Sinar laser mungkin bisa melewati limbus
jika COA bagian perifer terlalu dangkal 
Arahkan di mid-perifer dahulu sebelum diarahkan ke perifer
Kurangi kekuatan lensa  iris terbakar; keluar suara “pop”; dan/atau
ada gelembung udara
Tatalaksana Pasca Laser
• 1 tetes brimonidine
• Check TIO 1-6 post laser
• Steroid topikal 1 tetes (4x sehari) x 7 hari atau
more
• Ulangi Gonioskopi  evaluasi COA
• Follow up  1-3 minggu post laser
KOMPLIKASI
Mild iritis
Terbakarnya endotel kornea
TIO meningkat
Peripheral and/or posterior synechiae
KESIMPULAN

argon laser iridoplasti “AMAN” dan “EFEKTIF” 


plateu iris syndrom and/or residual angle
closure
SIKLOFOTO-
KOAGULASI
Siklofotokoagulasi
MENGAPA ?

 Relatif efektif
 Less collateral damage and inflamation
 IOP-lowering effect wears off
Siklofotokoagulasi
Aplikasi laser dilakukan pada pasrs plicata
corpus ciliasris 
kerusakan epitel berpigmen dari corpus ciliaris dan
pembuluh darah dalam corpus ciliaris
menekan produksi aquous humor
TIO dapat diturunkan
Siklofotokoagulasi
INDIKASI ?

• terapi medikamentosa atau terapi laser


lainnya telah gagal,
• TIO control pada kasus glaukoma kongenital
pada anak-anak,
• sclera yang terlalu tipis,
• kerusakan pada pars plana corpus ciliaris,
• tindakan bedah memiliki resiko kegagalan
lebih tinggi.
Persiapan Sebelum Laser
Inform consent
Pada teknik trans-scleral
perhatikan penggunaan slit-lamp untuk menentukan lokasi titik laser
Anestesi topikal or retro-/peribulbar anestesi
General anestesi
jika ada indikasi
Lasser setting
Argon laser
dioda
Syclophotocoagulation Approach

1 Transpupillary

2 Transscleral

3 endoscopis
KESIMPULAN
Tindakan ini dilaporkan memberikan hasil baik, tetapi
mungkin diperlukan terapi berulang.
Efek samping berupa nyeri, peradangan, dan penuru
nan penglihatan yang ditimbulkan jauh lebih ringan di
bandingkan tindakan cryosurgery.
LASER SUTURA
LYSIS
Laser Sutura Lysis
MENGAPA ?

 Relatif efektif
 Relatif tidak invasif
 Menghindari kerusakan bleb
 Management TIO pascaoperasi
Laser Sutura Lysis

dilakukan lisis partial-thickness sutura flap sclera


dengan laser pada masa-masa awal pascaoperasi
 Meningkatkan outflow
 Biasanya dilakukan 28 hari pascaoperasi
Persiapan Sebelum Laser

1 Inform consent

2 Anestesi topikal

3 Lasser setting
Argon green or blue-green
Dioda
 Frequency-doubled Nd:YAG
Laser Sutura Lysis
 Ritch
 Hoskins
 Mandelkom
 Zeiss 4-mirror
 Glass rod
Penempatan Titik Laser
Blanch the conjungtival scleral
Focus on the suture
Fix the globe
Open the lids
Choose laser spots
 subconjungtival scleral flap sutures (nylon)
Cut one suture per session
 fully evaluate the response
If blood present under conjungtiva
 choose different suture to cut
 use a longer waveleght laser
 use a short exposure time
Cut suture close to one and the other
KOMPLIKASI
Terbakarnya konjungtival
Pembengkakan COA
Perdarahan dari ostium
Hifema
Kesimpulan
• Penatalaksanaan glaukoma dilakukan dengan 2 cara yaitu
: medikamentosa dan operatif.
• dewasa ini pembedahan telah berubah secara radikal dengan tersedianya
teknik-teknik laser yang lebih efektif.
• Penggunaan laser pada management glaukoma dinilai lebih efektif,
non-invasif dan lebih disukai karena menunjukkan angka berkurangnya
ketidak patuhan pasien dengan terapi medika mentosa.
• Terapi laser dapat dibedakan menjadi lima teknik, yaitu dengan laser
trabekuloplasti, laser iridotomi, laser iridoplasti, laser sitokoagulasi dan
laser suture lysis
Daftar Pustaka
American Academy of Ophthalmology Preferred Practice Patterns Committee GP. Ophthalm
ology. Chicago, Illinois: American Academy of Ophtalmology; Laser Peripheral Iridotomy
Artini, Widya. 2019. Symposium & Workshop: Laser & Implant Glaukoma Management 2019
. Jakarta : Departemen Oftalmologi RSCM FKUI.
Efa, Riordan P. 2016. Vaughan & Asbury: Oftamologi Umum Ed 17 hal: 212-229. Jakarta. E
GC.
Ilyas, Sidarta,. 2018. Ilmu Penyakit Mata ed. V. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Kanski. 2016. Clinical Ophtalmology Ed 6th. Chapter 10 : Glaukoma pp 306-395.
Katzung, B.G., Masters, S.B. dan Trevor, A.J., 2014, Farmakologi Dasar & Klinik, Edisi 11, E
ditor Bahasa Indonesia Ricky Soeharsono et al., Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Song Brian, Lloyd, dan Louis. 2016. Presence and Risk Factors for Glaukoma in Patients wit
h Diabetes. Publikasi 20 Oktober 2016.
Triningrat. 2018. Karakteristik penderita glaukoma primer sudut terbuka dan sudut tert
utup di divisi glaukoma di poliklinik mata rumah sakit umum pusat sanglah denpasar.
E-Jurnal Medical Vol 7 No 1 pp 16-21. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Terimakasih
-Barokallahu fiik-

Anda mungkin juga menyukai