Anda di halaman 1dari 82

Radiasi Mengion dan

Tidak Mengion
Muhammad Indra Nugraha
Biodata
Nama Muhammad Indra Nugraha
Riwayat Pekerjaan
2017-skr, Penguji K3 Balai K3 Bandung;
2015-2017, Bidang Pelatihan dan Penyelenggaraan BBPK3 Makassar;
2013-2015, SPV Life & Safety Hotel Grand Royal Panghegar;
2012-2013, SPV HSE Site PT Inwha Indonesia
Riwayat Pelatihan :
Sertifikat Kompetensi Hygiene Industri muda s/d 2024
ISO 17025 :2017 (2020)
Diklat Fungsional Penguji K3 (2019)
SNI 7054 :2019 Pengukuran Percepatan Getaran (2019)
Traine Of Trainee K3 (2018)
Ahli K3 Umum (2012)
2
Tujuan pembelajaran
memahami apakah yang dimaksud dengan radiasi Mengion dan
Radiasi Tidak Mengion

mengetahui berapa nilai ambang batas (NAB) paparan radiasi


yang diperbolehkan dan berapa nilai intensitas radiasi yang
dipancarkan oleh sumber radiasi dari berbagai jenis Radiasi

memahami bagaimana langkah pengendalian untuk


mengurangi resiko gangguan kesehatan yang diakibatkan
radiasi
3
4
1 Pendahuluan

Sumber Radiasi ?
Berbahaya ?
Kontrol ?
5
Sumber Radiasi

Radiasi Alami ?
Radiasi Buatan ?
6
Dasar Hukum

UU No 1 Th 1970 UU No 10 th 1997
01 Tentang Keselamatan 02 Tentang
Kerja ketenaganukliran

Permenaker No 5 Th 2018 PP No 33 Th 2007


04 Tentang K3 03 Keselamatan Radiasi
Lingkungan Kerja Pengion & Keamanan
Radioaktif
1 Radiasi Pengion dan Non Pengion

Radiasi : perambatan energi melalui udara dalam bentuk gelombang atau partikel yang
memancar (foton).
• Makin tinggi frekuensi, makin besar energi foton (satuan : eV)

Klarifikasi berdasarkan jenis muatan Listrik


• Radiasi dgn energi > 10 eV foton atau frekuensi > 1016 MHz mengakibatkan proses Ionisasi
(terlepasnya elektron dari atom atau molekul) disebut Radiasi Pengion.
Contoh : radiasi sinar X, rontgen, gamma rays, reaksi nuklir, dsb.
• Radiasi dengan energi / freq lebih rendah dari freq < 1016 MHz tidak cukup kuat untuk
menghasilkan proses Ionisasi disebut Radiasi non-Pengion.
Contoh : RF, microwave, cahaya tampak, infra merah.

8
2 Gelombang Elektromagnetik (EMW)
Gelombang elektromagnetik (EMW) adalah gelombang energi listrik dan magnetik yang
bergerak bersama-sama (memancar) melalui udara dengan kecepatan cahaya. Spektrum
gelombang elektromagnetik (EMW) dari 10 s/d 1026 Hertz.

9
3 Radio Frekuensi (RF)
Radio Frekuensi (RF) adalah bagian dari spektrum EMW dengan frekuensi antara
3 KHz sampai dengan 300 GHz. (1 KHz = 1000 Hz, 1 MHz = 1.000.000 KHz, 1 GHz =
1.000.000.000 Hz = 1000 MHz).

10
Spektrum Radiasi Pengion dan non-Pengion

11
4 Intensitas Radiasi RF
Intensitas atau kekuatan paparan radiasi :

- Kerapatan Daya (Power Density) : W/m2; mW/cm2; μW/cm2


PD : kerapatan daya pada jarak R
Pt : daya (power) yang dipancarkan oleh sumber radiasi
R : jarak dari sumber radiasi

semakin jauh, intensitas radiasi semakin kecil

- SAR (Specific Absorption Rate) : tingkat penyerapan energi RF oleh tubuh manusia
misal : SAR = 2 W/kg (10g)  nilai SAR 2 W/kg dalam setiap 10 gram jaringan.

- Alat ukur radiasi RF adalah EMF Meter.

12
5 Nilai Ambang Batas (NAB) Radiasi RF

NAB dibedakan antara :


- Publik/Masyarakat Umum  tidak terkontrol  NAB lebih kecil
- Pekerja  terkontrol  NAB lebih besar

Intensitas paparan dipengaruhi oleh : kekuatan medan, durasi paparan, frekuensi


modulasi, polarisasi, dan jarak dari sumber radiasi

Standar NAB dikeluarkan antara lain oleh :


• ICNIRP (International Commission on Non-Ionizing Radiation Protection),
• FCC (Federal Communications Commission),
• IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers),
• NRPB (National Radiological Protection Board),
• NCRP (National Council on Radiation Protection and Measurements)

13
Nilai ambang batas SAR yang dikeluarkan oleh
ICNIRP (International Commission on Non-Ionizing Radiation Protection), 2020,
terkait pada intensitas dan durasi paparan, Penerima paparan, frekuensi modulasi, dan polarisasi,
adalah sebagai berikut :

14
6 Intensitas Radiasi dari berbagai Gawai
Telepon Seluler
dan Tablet

15
Laptop

 0,02 W/kg
 0,75 W/kg

Kesimpulan (ICNIRP)


16
8 Efek Radiasi RF pada Manusia

Efek radiasi RF dibagi menjadi 2 yaitu :


1. Efek Termal : yaitu efek pemanasan langsung pada jaringan tubuh manusia, dapat
menyebabkan gangguan pada fungsi dan perkembangan sel. Umumnya, organ
yang paling rentan terhadap efek termal adalah mata dan testis. Pada mata
dapat menimbulkan kataraktogenesis.
2. Efek non-Termal : mencakup semua interaksi energi RF dengan jaringan biologis
tanpa menghasilkan panas atau kenaikan suhu yang terukur. Biasanya pada
pekerja yang berinteraksi dengan sumber radiasi RF. Gejalanya berupa
peningkatan kelelahan, sakit kepala periodik dan konstan, iritasi parah,
ketiduran selama bekerja, dsb.

Namun secara umum masih belum dapat dibuktikan secara pasti apakah radiasi
RF menjadi penyebab dari penyakit serius misalnya kanker, dsb.

17
9 Langkah Pengendalian

Meskipun umumnya nilai paparan radiasi RF dari gawai masih di bawah NAB,
dan belum terbukti menyebabkan penyakit serius, namun tetap diperlukan
langkah pengendalian untuk mencegah efek negatif yaitu :

• Membatasi waktu atau durasi pemakaian, terutama saat melakukan


percakapan di telepon.
• Hati-hati saat sinyal lemah, karena radiasi akan menguat.
• Menjaga jarak dengan gawai.
• Beristirahat sejenak saat mata mulai lelah atau pedih (mis. bekerja di
depan laptop), alihkan pandangan ke tempat yang jauh.

18
19
20
21
22
23
24
Radiasi
• Alat Ukur radiasi mengion
• Aktif  Perorangan  dosimeter
 Lingkungan
• elektrik  bilik ionisasi, geiger counter, solid state
• kimiawi  film dan dosimeter kimiawi
• cahaya  scientilator counter dan cerenkov counter
• thermoluminescence  dosimeter thermolum..
• panas  kalorimeter
• Pasif  Film badge,  TLD badge

25
Radiasi
• Contoh Alat Ukur radiasi mengion (sinar x dan
gamma)

26
Radiasi
• Nilai Batas Radiasi (Bappeten, 2013)
• nilai batas dosis dalam satu tahun untuk pekerja radiasi
adalah 50 mSv
• masyarakat umum adalah 1 mSv
• Rata-rata pertahun masyarakat umum
teradiasi sekitar 0,28 mSv
• Standar GSR oil well logging dan fasilitas sinar X sudah
menggunakan batas 20 mSv per tahun untuk pekerja
radiasi

27
Radiasi
RADIUM GIRLS (KASUS RADIOAKTIF)
• Gadis-gadis radium adalah para dial-painter Amerika dari tahun 1920 yang
teracuni oleh pekerjaan mereka. Tugas mereka adalah mewarnai angka pada
jam dengan cat radium bercahaya (supaya bersinar dalam kegelapan)
secara lip-point (merapikan ujung kuas dengan menjilatnya). Dengan cara
demikian, secara tidak sadar mereka "mengkonsumsi" sejumlah radium (perlu
diketahui, bahwa setiap pewarnaan angka membutuhkan waktu sekitar
semenit). Beberapa tahun kemudian, mereka sakit dan meninggal akibat
radiasi. Inilah yang ditemukan para dokter ketika itu.

28
Radiasi
RADIUM GIRLS (KASUS RADIOAKTIF)
• Secara kimiawi, sifat radium mirip dengan kalsium, yang merupakan bone-
seeker. Ketika kita minum segelas susu, kalsium yang terkandung didalamnya
berguna untuk menguatkan tulang. Radium sebaliknya, menghancurkan tulang.
Ketika dial-painter "mengkonsumsi"nya, radium memasuki tulang-tulang
mereka dan akan bertahan setidaknya 1.600 tahun. Pada saat mereka sakit, itu
berarti tanda bahwa mereka akan mati.

29
Kasus Radium Girl
• Pada bulan Desember 1927, kasus sarkoma (tumor tulang) dial-
painter pertama teridentifikasi. Sarkoma ini adalah tumor besar yang
bisa tumbuh di mana saja pada wanita: punggung, pinggul, mata, siku,
lutut ... Martland, berkisah tentang wanita penderita tumor panggul,
berkata: "Kamu tidak bisa mengambil seluruh tumor tanpa mengambil
bagian dari tubuh wanita itu .
• Tumor itu berukuran lebih besar dari 2 bola sepak." Sarkoma menjadi
bom waktu bagi dial-painter; banyak yang baru muncul setelah
beberapa dekade. Tergantung pada lokasi sarkoma,beberapa dial-
painter memilih untuk mengamputasi anggota badan. Jadi, selama
bertahun-tahun setelah itu, berita utama masih bertuliskan: 

RADIUM, DORMANT KILLER, AT WORK AGAIN. 

30
31
Bom Atom
Senjata fisi nuklir mengandalkan reaksi berantai yang berlangsung sangat cepat pada
material fisi (seperti uranium-235, plutonium-239 atau uranium-233) dengan kemurnian
tinggi. Setiap inti atom dari material tersebut (selanjutnya kita sebut bahan bakar) akan
melepaskan dua atau tiga neutron ketika membelah. Masing-masing neutron tersebut
mempunyai kemungkinan yang besar untuk menyebabkan fisi pada inti atom yang lain,
sehingga akan dihasilkan lebih banyak lagi neutron dan juga energi.

32
Bom Atom

33
PRINSIP DASAR PENGGUNAAN RADIASI
• Justifikasi Semua kegiatan yang melibatkan pajanan radiasi hanya
dilakukan jika menghasilkan nilai lebih atau memberikan manfaat
yang nyata (azas manfaat)
• Optimasi Semua pajanan harus diusahakan serendah yang layak
dicapai (ALARA – As Low As Reasonably Achievable) dengan
mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial
• Pembatasan Semua dosis ekuivalen yang diterima seseorang tidak
boleh melampaui Nilai Batas Dosis yang ditetapkan.

34
ROUTE OF ENTRY
• Paparan eksternal berasal dari sumber-sumber yang
terletak di luar tubuh. Efek tergantung pada daya
tembus radiasi.
• Paparan internal disebabkan oleh zat-zat radioaktif
yang masuk ke dalam tubuh, terutama melalui
inhalasi (debu radioaktif), penelanan (air yang
terkontaminasi) dan penetrasi kulit (khususnya
melalui luka-luka pada kasus kecelakaan)
35
Efek Radiasi Pengion
• EFEK IONISASI Ion kemudian akan meimbulkan efek atau pengaruh
pada bahan termasuk benda hidup.
• Meskipun tidak memiliki massa dan muatan listrik, sinar X, sinar
gamma dan sinar kosmik juga termasuk dalam radiasi pengion karena
dapat menimbulkan ionisasi secara tidak langsung
• Ion yang terbentuk dalam proses ionisasi menjadi lebih reaktif dan
dengan mudah dapat bereaksi atau mengoksidasi atom lain dalam
suatu sel jaringan yang menyebabkan sel menjadi rusak.

36
37
38
39
Radiasi Tidak Mengion

40
Radiasi Tidak Mengion

41
Radiasi Tidak Mengion

Sumber : Anies, 2007


42
Radiasi Tidak Mengion
• Sub Radio Frekuensi (0 – 30KHz)
• Extremely low frequency (ELF)  0-300 Hz  SUTET,
Sumber listrik  radiasi yang dihasilkan oleh hal-hal seperti
saluran listrik atau kabel listrik. Ada masalah kesehatan yang terkait
dengan paparan medan magnet di dekat saluran listrik, dan masalah
ini sangat kontroversial. Jelas, radiasi ELF mengelilingi kita setiap hari,
tetapi paparan berbahaya tergantung pada kekuatan ELF pada
sumbernya, serta jarak dan durasi paparan. Penelitian tentang radiasi
ELF berfokus pada kanker dan masalah reproduksi [source: WHO].
• Very Low Frequency (VLF) 3-30KHz untuk keperluan
komunikasi  radio komukasi, komunikasi laut,
komunikasi militer, komunikasi udara, navigasi, dll 
antena komunikasi, dll

43
Radiasi Tidak Mengion
• Sub Radio Frekuensi (0 - 300Hz)
• Trias Anies  SUTET 500kV lebih beresiko 5,8 kali
terkena electrical sensitivity dari yang tidak dibawah
SUTET
• Pajanan medan elektromagnetik yang berasal dari
SUTET 500 kV berisiko menimbulkan gangguan
kesehatan pada penduduk:
• sekumpulan gejala hipersensitivitas yang
dikenal dengan electrical sensitivity berupa
keluhan sakit kepala (headache), pening
(dizziness), dan keletihan menahun (chronic
fatigue syndrome).

44
Radiasi Tidak Mengion
• Sub Radio Frekuensi (3 – 30KHz)
• Peralatan elektronik
• Alat Metal Detektor
• Transmitter coil
• Receiver coil
• Alat Komunikasi bawah laut`

Dampak pemajanan efek t h e r m a l (hipertermia) yang


dapat merusak mata dan testis, katarak, kelelahan,
gangguan sistem syaraf (daya ingat menurun, sakit
kepala, takut berlebihan, susah tidur, depresi)

45
Radiasi Sinar Ultra Ungu
• Radiasi Ultra Ungu merupakan radiasi elektromagnetik
dengan panjang gelombang 180 - 400 nano meter
• Sumber dari alam yaitu sinar matahari  Terdiri dari UV A,
UV B dan UV C
• Sumber non alam dari proses pengelasan, layar monitor,
alat cek uang, pembakaran, lampu merkuri, alat analisa
menggunakan UV, lampu fluorescent, lampu pemanas,
lampu untuk membunuh bakteri, dll

46
47
Radiasi Sinar Ultra Ungu
• UV A  (400 – 320) nm,
• Sinar UV – A merupakan salah satu jenis sinar UV yang
ternyata paling banyak menimbulkan radiasi.
• 95 % dari radiasi sinar ultraviolet yang masuk ke dalam
atmosfer bumi merupakan jenis sinar UV – A.
• sinar UV – A sebagai penyumbang utama dari
kerusakan kulit. Hal ini disebabkan karena radiasi dari
sinar UV – A dapat menembus ke dalam lapisan kulit,
yaitu lapisan dermis, dan berpotensi merusak sel di
dalamnya.

48
Radiasi Sinar Ultra Ungu
• UV B (320 – 290)
• Sinar UV – B memiliki kemampuan untuk merusak
bagian dermis, dan tidak sampai menembus ke dalam
dermis ataupun merusak sel – sel yang berada di dalam
dermis.
• Pada dasarnya, sinar UV – B memiliki manfaat untuk
mengembangkan sintesa dari vitamin D di dalam tubuh.
Namun demikian, sinar UV – B yang biasanya berada
pada intensitas tertingginya pada pukul 10 hingga pukul
14 ini dapat menyebabkan beberapa bahaya pada tubuh
ketika terpapar secara berlebihan.

49
Radiasi Sinar Ultra Ungu
• Sinar UV – C (290 - 100)nm
• merupakan jenis sinar ultraviolet yang paling berbahaya
bagi tubuh. Namun demikian, sinar UV – C tidak banyak
masuk ke dalam bumi, karena telah ditahan dan diserap
oleh lapisan ozon pada bumi. Banyak sekali gangguan
dan penyakit pada manusia yang disebabkan oleh sinar
UV – C.
• Sumber dari lampu mercury, dan lampu pembunuh
mikroorganisme (biasa digunakan untuk mensterilkan
kamar operasi di Rumah Sakit)

50
Radiasi Sinar Ultra Ungu
• Alat ukur yang digunakan adalah UV Radiometer

51
Radiasi Sinar Ultra Ungu
• Alat ukur yang digunakan adalah UV Radiometer
• Range pengukuran 0,001–19,990 mW/cm2
• Dapat digunakan tidak ?
• Range Pengukuran dengan satuan terkecil
0,001 W/m2
• Dapat digunakan tidak ?
• Jika range p.gelombang untuk 180-400nm ?
• Hanya pada p.gelombang 320-400nm ?

52
53
Radiasi Sinar Ultra Ungu
• Alat ukur yang digunakan adalah UV Radiometer

54
Radiasi Sinar Ultra Ungu
• Pastikan bahwa baterai yang terpasang dalam kondisi baik dan voltage masih cukup.
• Hidupkan alat dengan cara mengggeser tombol power ke arah “ON”, rubah tombol
response kearah “fast”
• Lakukan kalibrasi zero dengan cara :
• Tutup fotosel detektor dan tekan tombol power “ON”
• Jika muncul “CAL” pada layar tekan tombol “HOLD”
• Jika muncul ‘000 mW/cm2 selama 4 detik, kalibrasi zero telah selesai dan alat siap
digunakan
• Tekan tombol “HOLD” dan pengukuran dapat dimulai
• Buka tutup fotosel dan letakkan alat di titik pengukur yang dikehendaki.
• Bila telah stabil, baca hasil pengukuran dengan menekan tombol “HOLD”
• Tekan tombol “HOLD” kembali dan mulai mengukur titik pengukuran yang lain
• Selesai pengukuran, matikan alat dengan cara menggeser tombol power ke arah “OFF”

55
Radiasi Sinar Ultra Ungu
Contoh Formulir Pengukuran UV

56
Radiasi Sinar Ultra Ungu
NAB

57
Radiasi Sinar Ultra Ungu (UV)
PENGENDALIAN
• Menghilangkan sumber radiasi ultra ungu dari tempat kerja
• mengisolasi atau membatasi pajanan sumber radiasi ultra ungu
• merancang tempat kerja dengan menggunakan peralatan proteksi radiasi
• memberikan jarak aman sesuai dengan standar antara sumber pajanan
dan pekerja
• membatasi pajanan sumber radiasi ultra ungu melalui pengaturan waktu
kerja
• penggunaan alat pelindung diri yang sesuai
• melakukan pengendalian lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi

58
Medan Magnet
Alat Ukur yang digunakan

59
60
61
62
Medan Magnet
Pengukuran dan evaluasi medan magnet
• Pastikan batere alat ukur terisi penuh
• Pastikan alat terkalibrasi
• Bawa alat menuju lokasi pengukuran
• Pengukuran dilakukan selama orang bekerja di
lingkungan yang terpapar medan magnet atau ambil
waktu yang mewakili nilai ukur. Bila nilai medan
magnet relatif stabil waktu pengukuran cukup 6 menit
• Catat nilai rata-rata tertinggi hasil pengukuran

63
Medan Magnet
Pengukuran dan evaluasi medan magnet
• Untuk medan magnet statis, ukur nilai tertinggi
yang terukur dan catat hasilnya.
• Untuk medan magnet dengan frekuensi tertentu,
sesuaikan sensor dengan frekuensi yang sesuai
dengan potensi bahaya lingkungan kerja, lalu catat
hasil pengukuran rata-rata
• Bandingkan dengan NAB

64
Medan Magnet
Medan magnet statis
No. Bagian Tubuh Kadar Tertinggi
Diperkenankan (Ceiling)
1 Seluruh Tubuh (tempat kerja umum) 2T
2 Seluruh Tubuh (pekerja khusus dan 8T
lingkungan kerja yang terkendali)
3 Anggota gerak (Limbs) 20 T
4 Pengguna peralatan medis elektronik 0,5 mT
Keterangan: mT (mili Tesla) , T (Tesla)
Medan Magnet frekuensi 1-30KHz

No. Bagian Tubuh NAB (TWA) Rentang Frekuensi

1 Seluruh tubuh 60/f mT 1 – 300 Hz


2 Lengan dan paha 300/f mT 1 – 300 Hz
3 Tangan dan kaki 600/f mT 1 – 300 Hz
4 Anggota tubuh dan seluruh 0,2 mT 300 Hz - 30KHz
Tubuh
Keterangan: f adalah frekuensi dalam Hz

65
Medan Magnet
PENGENDALIAN
• menghilangkan sumber medan magnet statis dari tempat kerja
• mengganti alat, bahan dan proses kerja yang menimbulkan
sumber medan magnet statis
• mengisolasi atau membatasi pajanan sumber medan magnet statis
• mengatur jarak aman sesuai dengan standar nasional indonesia
antara sumber pajanan dan pekerja
• menggunakan alat pelindung diri yang sesuai
• melakukan pengendalian lainnya sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi

66
Frekuensi Radio dan Mikrowave
• Frekuensi Radio 30KHz - 300 MHz
• Radio RF, Radio AM, Radio FM, TV yang masih menggunakan sinyal analog

• Gelombang Mikro 300MHz - 300GHz


• Oven Mikrowave
• Hand Phone
• Internet 2,4 GHz

67
Frekuensi Radio dan Mikrowave

• Power density dari antena isotropic  frekuensi 100MHz -10 GHz

• Keterangan :
• PD = Power Density
• Pt = Power Transmitter
• R = jarak dari antena

68
Frekuensi Radio dan Mikrowave

• Power density dari antena isotropic dengan Gain (Penguatan)


• Keterangan :
• PD = Power Density
• Pt = Power Transmitter
• R = jarak dari antena
• G = Gain (intensitas aktual maksimum radiasi pada antena dibagi intensitas radiasi dari
antena isotropis dengan input power yang sama)

69
Radiasi Frekuensi Radio/ Gelombang Mikro
• Alat yang digunakan salah satunya Narda NBM 550

70
Radiasi Frekuensi Radio/ Gelombang Mikro
• Alat yang digunakan Narda NBM 550

71
Radiasi Frekuensi Radio/ Gelombang Mikro

72
Radiasi RF dan Mikrowave
Pengukuran dan evaluasi Radiasi RF dan Mikrowave
• Pastikan batere alat ukur terisi penuh
• Pastikan alat terkalibrasi
• Bawa alat menuju lokasi pengukuran
• Pengukuran dilakukan selama 6 menit
• Catat nilai rata-rata tertinggi hasil pengukuran

73
Radiasi RF dan Mikrowave
Pengukuran dan evaluasi Radiasi RF dan Mikrowave
• Untuk medan RF dan Mikrowave, ukur nilai
tertinggi yang terukur dan catat hasilnya.
• Untuk radiasi dengan frekuensi tertentu, sesuaikan
sensor dengan frekuensi yang sesuai dengan
potensi bahaya lingkungan kerja, lalu catat hasil
pengukuran rata-rata
• Bandingkan dengan NAB

74
Radiasi Frekuensi Radio dan Gelombang Mikro
Frekuensi Power Density Kekuatan Kekuatan Waktu
(mW/ Medan listrik medan magnit pemaparan
cm2 ) ( V/m ) E ( A/m ) H ( menit )
30 kHz – 100 kHz   1842 163 6
100 kHz – 1 MHz   1842 16,3/ f 6
1 MHz – 30 MHz   1842 / f 16,3/ f 6
30 MHz – 100   61,4 16,3/ f 6 RF
MHz
100 MHz – 300 10 61,4 0,163 6
MHz
300 MHz – 3 GHz f / 30     6
3 GHz – 30 GHz 100     34000/f1.079 MIKROWAVE
30 GHz – 300 GHz 100     68/f0.0476

Keterangan :
KHz : Kilo Hertz
MHz : Mega Hertz
GHz : Giga Hertz
f : Frekuensi dalam MHz
mW/cm2 : Mili Watt per sentimeter persegi
V/m : Volt per Meter
A/m : Amper per meter
75
Efek Radiasi Frekuensi Radio dan
Gelombang Mikro
• Gelombang radio/TV
Pada jangka Panjang dapat menimbulkan Kelainan Syaraf,
Gangguan Pembentukan Sel darah merah, leukimia dsb
• Gelombang Mikro
Pengaruh Termal dan non termal (Medan Elektromagnetik,
molekuler dan modulasi)

76
Radiasi Frekuensi Radio/ Gelombang Mikro
PENGENDALIAN
• Menghilangkan sumber Radiasi Gelombang Radio atau Gelombang Mikro
dari Tempat Kerja
• Mengisolasi atau membatasi pajanan sumber Radiasi Gelombang radio
atau gelombang mikro
• Merancang Tempat Kerja dengan menggunakan peralatan proteksi radiasi
• Membatasi waktu pajanan terhadap sumber Radiasi Gelombang Radio
atau Gelombang Mikro
• Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai
• Melakukan pengendalian lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi

77
78
79
80
81
Terima Kasih

82

Anda mungkin juga menyukai