Abstrak
Anak-anak sangat dekat dengan permainan. Dalam kehidupan sehari-hari, permainan
baik tradisional maupun modern selalu dilakukan anak-anak. Permainan yang dilakukan
merupakan sesuatu yang dianggap wajib dilakukan sebagai sarana untuk perkembangan fisik
motorik bagi Anak Usia Dini. Permainan modern yang sekarang ini sering dimainkan oleh
anak-anak di perkotaan lebih cenderung mengasah kemampuan otak daripada kemampuan
otot, oleh karena itu kepada para orang tua yang tinggal di perkotaan disarankan lebih
memperkenalkan pada anak-anak mengenai jenis-jenis permainan yang lebih melatih
kekuatan otot-otot mereka dan permainan tradisional dapat menjadi salah satu solusinya.
Permainan tradisionalpun perlahan namun pasti mulai ditinggalkan, karena dianggap kuno
serta melelahkan. Padahal jika ditinjau lebih dalam, beragam permainan tradisional secara
langsung dapat memberikan kontribusi kepada anak-anak diantaranya berupa: 1)
pembentukan fisik yang sehat, bugar, tangguh, unggul dan berdaya saing; 2)pembentukan
mental meliputi: sportivitas, toleran, disiplin dan demokratis; 3)Pembentukan moral menjadi
lebih tanggap, peka, jujur dan tulus; 4) pembentukan kemampuan sosial, yaitu mampu
bersaing, bekerjasama, berdisiplin, bersahabat, dan berkebangsaan.
Kata Kunci: Fisik motorik, Permainan Tradisional.
Abstract
Children are very close to the game. In daily life, children always do both traditional
and modern games. The game is something that is considered mandatory as a means of
physical motor development for Early Childhood.The modern game is often played by
children in urban areas tend to improve the ability of the brain than muscles. therefore, the
parents who live in urban areas is more advisable to introduce the children to the kinds of
games that are more trained strength of their muscles, and traditional games can be one of
the solution.The traditional game was slowly but surely becoming obsolete, because it is
considered archaic and exhausting. In fact, if evaluated deeper,a variety of traditional games
can directly contribute to children such as:1) establishment of a healthy physical, fit, strong,
superior and competitive;2) mental development, include: sportsmanship, tolerance,
discipline and democratic;3) Theestablishment of moral become more responsive, sensitive,
honest and sincere;4) establishment of social skills, are able to compete, cooperate,
disciplined, friendly, and nationality.
Keywords: Physical motor, Traditional Games.
1
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5, Edisi 1, Juni 2016
bermain. (Novan Ardy Wiyani dan Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2009
Barnawi, 2012:72). menyatakan bahwa “tujuan Pendidikan
Satuan pendidikan anak usia dini Taman Kanak-kanak adalah membantu
(PAUD) merupakan salah satu bentuk anak didik mengembangkan berbagai
penyelenggaraan pendidikan yang potensi baik psikis dan fisik yang meliputi
menitikberatkan pada peletakan dasar ke lingkup perkembangan nilai agama dan
arah pertumbuhan dan perkembangan moral, fisik/motoric, kognitif, bahasa, serta
yaitu, nilai moral dan agama (spiritual), sosial emosional kemandirian”.
fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), (Permendiknas Nomer 58, 2009:4)
kognitif (daya fikir dan daya cipta), Usia dini merupakan kesempatan
sosialemosional (sikap dan perilaku serta emas bagi anak untuk belajar, sehingga
beragama), dan bahasa sesuai dengan disebut usia emas (golden age). Pada usia
keunikan dan tahap-tahap perkembangan ini, anak memiliki kemampuan untuk
yang dilalui oleh anak usia dini, “tujuan belajar yang luar biasa. (Mursid, 2015:
pembelajaran di PAUD atau taman 121).
kanakkanak adalah untuk membantu PAUD juga merupakan masa emas
meletakkan dasar ke arah perkembangan dalam pertumbuhan dan perkembangan
sikap, pengetahuan, keterampilan, dan pada anak, maka dari itu pentingnya
daya cipta yang diperlukan oleh anak didik mengarahkan dan membimbing anak
dalam menyesuaikan diri dengan dengan membangun karakter positif pada
lingkungannya dan untuk pertumbuhan anak dan menyeimbangkan seluruh aspek
dan perkembangan selanjutnya” (Yeni perkembangannya agar berkembang sesuai
Rachmawati, 2011:1). dengan tahap usianya, “PAUD sebagai
Anak usia dini bertumbuh dan pendidikan yang diselenggarakan sebelum
berkembang menyeluruh secara alami. Jika jenjang pendidikan dasar, memiliki
pertumbuhan dan perkembangan tersebut kelompok sasaran anak usia 0-6 tahun
dirangsang maka akan mencapai. Aspek yang sering disebut sebagai masa emas
perkembangan motorik merupakan salah perkembangan” (Latif, 2013:3).
satu aspek perkembangan yang dapat Pemahaman tentang Anak
mengintegrasikan perkembangan aspek merupakan suatu awal keberhasilan dalam
yang lain. Menurut UU Nomor 20 Tahun pendidikan. Dunia anak merupakan dunia
2003 Bab I Pasal 1 Ayat 14 tentang bermain, di saat mereka bermain anakanak
pendidikan bahwa: Pendidikan anak usia akan menyerap segala sesuatu yang terjadi
dini adalah suatu upaya pembinaan yang di lingkungan sekitarnya, “bermain juga
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai merupakan tuntutan dan kebutuhan yang
dengan usia enam tahun yang dilakukan esensial bagi anak usia dini, melalui
melalui pemberian rangsangan pendidikan bermain anak akan dapat memuaskan
untuk membantu pertumbuhan dan tuntutan dan kebutuhan perkembangan
perkembangan jasmani dan rohani agar dimensi dari motorik, kognitif, kreativitas,
anak memiliki kesiapan dalam memasuki bahasa, emosi, sosial, nilai, dan sikap
pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak hidup” (Moeslichatoen, 2006:27).
usia dini (early childhood education/ Anak merupakan amanah Allah
PAUD) sangat penting dilaksanakan kepada kedua orangtuanya, hatinya masih
sebagai dasar bagi pembentukan suci bagaikan mutiara yang indah, bersih
kepribadian manusia secara utuh, yaitu dan kosong dari segala ukiran gambar. Dia
pembentukan karakter, budi pekerti luhur, siap menerima segala ukiran dan
cerdas, ceria, terampil, dan bertakwa, cenderung kepada setiap apa yang
kepada Tuhan yang Maha Esa. diarahkan kepadanya. Anak yang
(Permendiknas Nomer 58, 2009:3). mendapatkan pembinaan yang tepat pada
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional usia dini akan dapat meningkatkan
kesehatan serta kesejahteraan fisik dan menuju ke arah suatu organisasi pada
mental, yang berdampak pada peningkatan tingkat integrasi yang lebih tinggi
prestasi belajar anak, etos kerja anak, dan berdasarkan proses pertumbuhan.
produktivitas sehingga mampu mandiri Selain itu, perkembangan diartikan
dan mengoptimalkan potensi dirinya sebagai suatu proses yang menuju kedepan
(Ihsana El-Khuluqo, 2015:40) dan tidak dapat diulang kembali. Dalam
Setiap orangtua atau pendidik perkembangan manusia terjadi perubahan-
menginginkan buah hati atau anak perubahan yang sedikit banyak bersifat
didiknya tumbuh menjadi anak yang tetap dan tidak dapat diulangi. (Abu
cerdas, sehat, mandiri, kreatif. Untuk Ahmadi & Munawar Sholeh, 2005: 1)
mewujudkan hal tersebut, maka orangtua Secara umum, definisi
atau pendidik perlu mengenal dan perkembangan dan pertumbuhan memiliki
memahami dengan baik tentang dunia pengertian yang sama yakni keduanya
anak dengan baik. Sebab dunia anak mengalami perubahan. Tetapi secara
berbeda dengan orang dewasa. Dunia anak khusus, pertumbuhan adalah mengacu
adalah bermain. Dan pada dasarnya peran pada perubahan yang bersifat kuantitas,
orangtua atau pendidik adalah sedang perkembangan lebih mengarah
mengarahkan anak-anak tersebut sebagai kepada kualitas. Artinya konsep
generasi unggul. Adanya program pertumbuhan mengandung definisi sebagai
pengembangan keterampilan motorik anak perubahan ukuran fisik yang bersifat pasti,
usia dini, seringkali dilupakan bahkan akurat yakni dari kecil menjadi besar, dari
diabaikan oleh orangtua atau pendidik. Hal sempit menjadi lebar. Selain itu, yang
ini dikarenakan belum memahami bahwa terpenting dalam pertumbuhan ialah
program pengembangan keterampilan terjadinya proses pematangan fisik yang
motorik yang tak terpisahkan dalam ditandai dengan makin kompleksnya
pendidikan anak usia dini. Berikut ini akan sistem jaringan otot, sistem syaraf maupun
penulis sajikan mengenai pentingnya sistem fungsi organ tubuh. Kematangan
permainan tradisional dalam tersebut, menyebabkan organ fisik merasa
pengembangan fisik motorik bagi anak siap untuk dapat melakukan tugas-tugas
usia dini. dan aktivitas sesuai dengan tahap
perkembangan individu. Jadi
Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan perkembangan dapat diartikan sebagai
Setiap organisme pasti mengalami akibat dari perubahan kematangan dan
peristiwa perkembangan selama hidupnya. kesiapan fisik yang memiliki potensi untuk
Perkembangan ini meliputi seluruh bagian melakukan suatu aktivitas, sehingga
dengan keadaan yang dimiliki oleh individu telah mempunyai suatu
organisme ini, baik yang bersifat konkret pengalaman. (Agoes Dariyo, 2007: 35)
maupun yang bersifat abstrak. Jadi,
peristiwa perkembangan itu, khususnya Aspek Perkembangan Anak Usia Dini
perkembangan manusia, tidak hanya Catron dan Allen dalam Yuliani
tertuju pada aspek psikologis saja, tetapi Nurani Sujiono (2009: 62) mengemukakan
juga aspek biologis. bahwa terdapat 6 aspek perkembangan
Djaali dalam Helmawati (2015: 10) anak usia dini, yaitu:
mengemukakan bahwa pertumbuhan 1. Kesadaran personal
diartikan perubahan kuantitatif pada Permainan yang kreatif
material sesuatu sebagai akibat dari adanya memungkinkan perkembangan
pengaruh lingkungan. Sedangkan definisi kesadaran personal. Bermain
perkembangan menurut F.J. Monk, dkk mendukung anak untuk tumbuh secara
mendefinisikan bahwa perkembangan mandiri dan memiliki kontrol atas
adalah suatu proses yang kekal dan tetap lingkungannya. Melalui bermain, anak
dapat menemukan
719
hal yang Bermain berbahasa bahan dan
baru, memberikan anak. Melalui alat,
bereksploras jalan bagi komunikasi berinteraksi
i, perkembanga inilah anak dengan
dan n sosial anak dapat orang lain
mempraktik ketika berbagi memperluas dan mulai
kan dengan anak kosa kata dan merasakan
kehidupan lain. Bermain mengembang dunia
sehari-hari adalah sarana kan daya mereka.
sebagai yang paling penerimaan Bermain
sebuah utama bagi serta menyediaka
langkah pengembanga pengekpresia n kerangka
dalam nkemampuan n kemampuan kerja pada
membangun bersosialisasi berbahasa anak untuk
keterampilan dan mereka mengemban
menolong memperluas melalui gkan
dirinya empati interaksi pemahaman
sendiri, terhadap dengan anak- tentang diri
keterampilan orang lain anak lain dan mereka
ini membuat serta orang dewasa sendiri,
anak merasa mengurangi pada situasi orang lain
kompeten. sikap bermain dan
2. Pengembang egosentrisme. spontan. lingkungan.
an Emosi Bermain 5. Pengembanga 6. Pengembang
Melalui dapat n kognitif an
bermain, menumbuhka Bermain kemampuan
anak dapat n dan dapat motorik
belajar meningkatkan memenuhi Bermain
menerima, rasa kebutuhan memberikan
berekspresi sosialisasi anak untuk kesempatan
dan anak. Melalui secara aktif yang luas
mengatasi bermain anak terlibat untuk
masalah dapat belajar dengan bergerak
dengan cara perilaku lingkungan, pada anak,
yang positif. prososial untuk pengalaman
Bermain juga seperti: bermain dan belajar
memberikan menunggu bekerja dalam untuk
kesempatan giliran, kerja menghasilkan menemukan,
pada anak sama, saling suatu karya, , aktivitas
untuk membantu serta untuk sensori
mengenal dan berbagi. memenuhi motor, yang
diri mereka 4. Pengembanga tugas- tugas meliputi
sendiri dan n Komunikasi perkembanga penggunaan
untuk Bermain n kognitif otot-otot
mengemban merupakan lainnya. besar dan
gkan pola alat yang Selama kecil
perilaku paling kuat bermain, anak memungkin
yang menerima kan anak
memuaskan untuk pengalaman untuk
dalam hidup. baru, memenuhi
3. Membangun membelajarka memanipulasi
sosialisasi n kemampuan
720
(dalam Gerakan ini merupakan
perkemba kandungan). motorik atau rangkaian
ngan Berkaitan
adalah suatu koordinasi dari
perseptual dengan istilah yang beratus-ratus otot
motorik. perkembangan digunakan untuk yang rumit.
fisik menurut menggambarkan Ketrampilan
Perkembangan Kuhlen dan perilaku gerakan motorik ini dapat
Fisik Motorik Thompson yang dilakukan dikelompokkan
Anak dalam Syamsu oleh tubuh menurut ukuran
Menur Yusuf LN. manusia. otot-otot dan
ut Agoes (2014:101) Pengendalian bagian-bagian
Dariyo (2007: mengemukakan motorik biasanya badan yang terkait,
43) bahwa digunakan dalam yaitu keterampilan
mengemukaka perkembangan bidang ilmu motorik kasar
n bahwa yang fisik individu psikologi, (gross motor skill)
paling meliputi empat fisiologi, dan keterampilan
menonjol dan aspek yaitu: (1) neurofisiologi motorik halus (fine
nampak dalam Sistem syaraf, maupun olah motor skill).
diri individu yang sangat raga. Proses Secara garis
adalah mempengaruhi tumbuh kembang besarnya, urutan
terjadinya perkembangan kemampuan gerak perkembangan
perubahan kecerdasan dan seorang anak. keterampilan
fisik. Hal ini emosi; (2)Otot- Pada dasarnya, motorik ini
terbukti otot, yang perkembangan mengikuti dua
dengan adanya mempengaruhi Perkembangan prinsip. Pertama,
perubahan perkembangan motorik adalah ini prinsip
fisik individu kekuatan dan berkembang chepalocaudal
yang terjadi kemampuan sejalan dengn (dari kepala ke
sangat cepat motorik; (3) kematangan saraf ekor),
yakni sejak Kelenjar dan otot anak. menunjukkan
masa konsepsi Endokrin, yang Sehingga, setiap urutan
hingga masa menyebabkan gerakan perkembangan,
kelahirannya. munculnya sesederhana dimana bagian atas
Kemudian pola-pola apapun, adalah badan lebih dahulu
dilanjutkan tingkah laku merupakan hasil berfungsi dan
masa bayi, baru, seperti pola interaksi terampil digunakan
anak-anak, pada usia yang kompleks sebelum bagian
remaja dan remaja dari berbagai yang lebih rendah.
dewasa. berkembang bagian dan system Bayi terlebih
Fisik perasaan senang dalam tubuh yang dahulu belajar
atau tubuh untuk aktif dikontrol oleh memutar
manusia dalam suatu otak. kepalanya sebelum
merupakan kegiatan, yang Keterampi belajar
sistem organ sebagian lan Motorik menggerakkan
yang anggotanya adalah gerakan- kaki dengan
kompleks dan terdiri atas gerakan tubuh sengaja, dan
sangat lawan jenis; dan atau bagian- mereka belajar
mengagumkan (4) Struktur bagian tubuh yang menggerakkan
. Semua organ fisik/tubuh, disengaja, kaki. Kedua,
ini terbentuk yang meliputi otomatis, cepat Prinsip
pada periode tinggi, berat dan dan akurat. proximodistal (dari
pranatal proporsi. Gerakan-gerakan dekat ke jauh),
721
menunjukkan halus.Keterampi kecil menurut tetapi
perkembangan lan motorik mursid (2015: dengan
keterampilan kasar (gross 126- irama
motorik, dimana motor skill), 127) bisa perkembang
bagian tengah meliputi diidentifikasika an yang
badan lebih keterampilan n dalam berlainan.
dahulu terampil otot- otot besar beberapa hal. 2. Dengan
sebelum lengan, kaki, Sifat-sifat berkembang
dibagian-bagian dan batang perkembangan nya otot-otot
sekelilingnya tubuh, seperti fisik yang dapat besar, terjadi
atau bagian yang berjalan dan diamati adalah pulalah
lebih jauh. Bayi melompat. sebagai berikut: perkembang
belajar Sedangkan, 1. Terjadi an kekuatan
melambaikan Keterampilan perkemban yang cukup
keseluruhan motorik halus gan otot- cepat, baik
lengannya (fine motor otot besar pada anak
sebelum belajar skill), meliputi cukup cepat laki-laki
menggoyangkan otot-otot kecil pada usia 2 maupun
pergelangan yang ada tahun perempuan.
tangan dan jari- diseluruh tubuh, terakhir 3. Pertumbuha
jarinya. Penulis seperti masa anak n kaki dan
membagi menyentuh dan kecil. Hal tangan
keterampilan memegang. ini secara
motorik menjadi (Desmita, 2013: memungkin proporsional
dua bagian, 97-99) kan anak lebih cepat
yaitu: 1) Berkaita melakukan dibanding
keterampilan n dengan berbagai pertumbuha
motorik kasar; 2) kemampuan gerakan n bagian
keterampilan motorik yang lebih tubuh yang
motorik menurut leluasa lain,
Waharsono yang menghasilka
dalam Edy kemudian n
Waspada (2014: bisa peningkatan
33) dilakukann daya ungkit
mengemukakan ya yang lebih
bahwa sejalan bermacam- besar di
dengan macam dalam
meningkatnya keterampila melakukan
ukuran tubuh n gerak gerakan
dan dasar. yang
meningkatnya Beberapa melibatkan
kemampuan macam tangan dan
fisik, maka gerak dasar kaki.
meningkat meliputi: 4. Terjadi
pulalah meloncat, peningkatan
kemampuan berlari, koordinasi
geraknya. melempar, gerak dan
Adapun menangkap, keseimbanga
perkembangan dan n tubuh yang
kemampuan berkemban cukup cepat.
fisik pada anak g secara 5. Meningkatn
bersamaan ya
722
kemungki berbagai mencapai motorik kasar
nan dan macam perkembangan sama pentingnya
kesempata aktivitas yang optimal. dengan aspek
n gerak fisik (Ahmad perkembangan
melakukan bisa Susanto, 2011:
merangsang dimaksudkan 163) lainnya,
supaya anak yang Pada
perkembang belum mencapai umumnya, karena
an tahap kemampuan pembelajaran di ketidakmampuan
pengenalan tertentu ini perlu TK untuk aspek anak melakukan
konsep- di latih berbagai perkembangan kegiatan fisik
konsep dasar kemampuan fisik atau maka akan
objek, untuk dapat motoriknya menimbulkan
ruang, gaya, lebih banyak konsep diri
waktu dan difokuskan pada negatif pada diri
sebab – motorik halus. anak. (Mursid,
akibat. Sedangkan 2015: 122)
Secara motorik kasar Secara singkat
keseluruhan, kurang mengenai
perkembangan pencapaian
keterampilan diperhatikan. perkembangan
motorik motorik kasar
merupakan Padahal dan motorik
faktor yang pengembangan halus pada masa
sangat penting motorik kasar anak-anak awal
bagi pada anak usia ini dapat
perkembangan dini juga perlu digambarkan
pribadi pada bimbingan dari dalam tabel
anak. pendidik. dibawah ini:
Perkembangan
Pencapaian Tabel 1.1. Perkembangan motorik kasar dan
motorik halus usia < 3 bulan – 12 bulan
perkembangan
No Lingkup Tingkat Pencap
Motorik Kasar Perkembangan Usia< 3 bulan 3– < 6 bulan
dan Halus Pada 1. Motorik Kasar 1.Refleks 1. Meraih
Anak Usia Dini menggenggam benda di
Pencapai benda yang depannya. 2.
an suatu menyentuh Tengkurap
kemampuan telapak tangan. dengan dada
pada setiap anak 2. diangkat dan
bisa berbeda- Menegakkan kedua tangan
beda, namun kepala saat menopang. 3.
demikian ada ditelungkupka Duduk dengan
patokan umur n. 3. bantuan.
Tengkurap. 4.
tentang
Berguling ke
kemampuan apa kanan dan ke
saja yang perlu kiri.
dicapai seorang
anak pada usia 2 Motorik Halus 1. Memainkan 1.
tertentu. Adanya jari tangan dan Memasukkan
patokan tersebut kaki. 2. benda ke dalam
adalah Memegang mulut. 2.
benda dengan Memindahkan
723
lima jari. mainan
satu tangan ke
tangan
lain
724
Tabel 1.2 Perkembangan motorik kasar dan motorik halus usia 12 Bulan – <4 tahun
No Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembangan 12 – < 18 18 – < 24 2 – <3 3 – <4 tahun
bulan bulan tahun
1. Motorik Kasar 1. Berjalan 1. Melompat di 1.Berjalan 1.Berlari sambil
sendiri. 2. tempat. 2. Naik sambil membawa
Naik tangga tangga atau berjinjit. 2. sesuatu yang
atau tempat tempat yang Melompat ke ringan (bola). 2.
yang lebih lebih tinggi depan dan ke Naik-turun
tinggi dengan dengan belakang tangga atau
merangkak. 3. berpegangan. 3. dengan dua tempat yang
Menendang Berjalan kaki. 3. lebih tinggi
bola ke arah mundur Melempar dengan kaki
depan. 4. beberapa dan bergantian. 3.
Berdiri dengan langkah. 4. menangkap Meniti di atas
satu kaki Menarik benda bola. 4. papan yang
selama satu yang tidak Menari cukup lebar. 4.
detik. terlalu berat mengikuti Melompat turun
(kursi kecil). irama. 5. dari ketinggian
Naik-turun kurang lebih 20
tangga atau cm (di bawah
tempat yang tinggi lutut
lebih anak). 5. Meniru
tinggi/rendah gerakan senam
dengan sederhana
berpegangan. seperti
menirukan
gerakan pohon,
kelinci
melompat)
2 Motorik Halus 1. Memegang 1. Meniru garis 1. Meremas 1. Menuang air,
alat tulis. 2. vertikal atau kertas atau pasir, atau biji-
Membuat horisontal. 2. kain dengan bijian ke dalam
coretan bebas. Memasukkan menggerakka tempat
3. Menyusun benda ke dalam n lima jari. 2. penampung
menara dengan wadah yang Melipat kertas (mangkuk,
tiga balok. 4. sesuai. 3. meskipun ember). 2.
Memegang Membalik belum Memasukkan
gelas dengan halaman buku rapi/lurus. 3. benda kecil ke
dua tangan. 5. walaupun Menggunting dalam botol
Menumpahkan belum kertas tanpa (potongan lidi,
bendabenda sempurna. 4. pola. 4. kerikil, biji-
dari wadah dan Menyobek Koordinasi bijian). 3.
memasukkann kertas. jari tangan Meronce manik-
ya kembali cukup baik manik yang
untuk tidak terlalu
memegang kecil dengan
benda pipih benang yang
seperti sikat agak kaku. 4.
gigi, sendok Menggunting
kertas mengikuti
pola garis lurus
Sumber: Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tanggal 17 September 2009 Tentang Standar Pendidikan
Anak Usia Dini. Hlm. 5-7.
Tabel 1.3 Perkembangan motorik kasar dan motorik halus usia 4 tahun - ≤6 tahun
No Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembangan Usia 4 - <5 tahun Usia 5 - ≤6 tahun
1. Motorik Kasar 1. Menirukan gerakan 1.Melakukan gerakan tubuh secara
binatang, pohon tertiup angin, terkoordinasi untuk melatih kelenturan,
pesawat terbang, dsb. 2. keseimbangan, dan kelincahan. 2.
Melakukan gerakan Melakukan koordinasi gerakan kaki-
menggantung (bergelayut). 3. tangan-kepala dalam menirukan tarian atau
Melakukan gerakan senam. 3. Melakukan permainan fisik
melompat, meloncat, dan dengan aturan. 4. Terampil menggunakan
berlari secara terkoordinasi 4. tangan kanan dan kiri. 5. Melakukan
Melempar sesuatu secara kegiatan kebersihan diri.
terarah 5. Menangkap sesuatu
secara tepat 6. Melakukan
gerakan antisipasi 7.
Menendang sesuatu secara
terarah 8. Memanfaatkan alat
permainan di luar kelas.
2 Motorik Halus 1. Membuat garis vertikal, 1.Menggambar sesuai gagasannya. 2.
horizontal, lengkung Meniru bentuk. 3. Melakukan eksplorasi
kiri/kanan, miring kiri/kanan, dengan berbagai media dan kegiatan. 4.
dan lingkaran. 2. Menjiplak Menggunakan alat tulis dengan benar. 5.
bentuk. 3. Mengkoordinasikan Menggunting sesuai dengan pola. 6.
mata dan tangan untuk Menempel gambar dengan tepat. 7.
melakukan gerakan yang Mengekspresikan diri melalui gerakan
rumit. 4. Melakukan gerakan menggambar secara detail.
manipulatif untuk
menghasilkan suatu bentuk
dengan menggunakan
berbagai media. 5.
Mengekspresikan diri dengan
berkarya seni menggunakan
berbagai media
Sumber: Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tanggal 17 September 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak
Usia Dini. Hlm. 8-9
Tabel 1.4 Perkembangan motorik kasar dan motorik halus usia 6 tahun - ≤8 tahun
No Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan
Perkembangan Usia 6 - <8 Tahun
1. Motorik Kasar 1.Berdiri dengan satu kaki tanpa jatuh, 2. Berlari lurus tanpa jatuh dan
zigzag/bervariasi, misalnya melalui rintangan, 3. Berjalan lurus dan
bervariasi, 4. Melompat dari ketinggian 20 cm, 5. Melempar dan menangkap
bola kecil dengan jarak 5-10 meter, 6. Mengkombinasikan gerakan jalan dan
lari, 7. Mengkombinasikan gerakan jalan, lari, melompat dan melempar, 8.
Berguling kedepan/koprol. 9. Sudah dapat mengendarai sepeda roda dua. 10.
Dapat menari dan mengikuti gerakan dalam senam irama.
2 Motorik Halus 1.Menggambar orang dengan anggota tubuh lengkap, 2. Mampu makan,
minum dan berpakaian sendiri, 3. Membuat atau menulis angka, 4. Membuat
bentuk wajik, segitiga dan segi empat, 5. Memotong dan menggunting
dengan sempurna, 6. Menggambar sesuai dengan penglihatan, 7. Meniru
kalimat dengan tulisan tangan.
Sumber: Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: PT. Indeks,
2009. Hlm. 161-162.